KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, March 19, 2024

IBADAH RAYA MINGGU, 18 MARET 2024


IBADAH RAYA MINGGU, 18 MARET 2024 KITAB WAHYU PASAL 17

KEADAAN PEREMPUAN BABEL (SERI 4)

Subtema: INJIL KERAJAAN


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita ditarik lalu dihimpunkan di gunung TUHAN yang kudus, beribadah di dalam rumah TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dari zangkoor tadi. 


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming; Youtube, Facebook, atau media sosial lainnya, baik saudara di dalam negeri maupun di luar negeri dimanapun berada. Biarlah kiranya kita membuka hati selebar-lebarnya untuk diisi oleh Firman Allah sehingga nanti kita mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan tahbisan, sesuai dengan Firman Allah yang hidup dan kuat. 


Namun sebelumnya, kita berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing. Kiranya damai sejahtera bahagia di dalam kita mendengarkan Firman TUHAN. TUHAN ada di tengah kita memerintah ibadah ini. 


Mari kita sambut Firman penggembalaan utuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh dari KITAB WAHYU.

Wahyu 17:4-5 dengan perikop: "Penghakiman atas Babel"

(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."


Kedua ayat ini menampilkan PEREMPUAN BABEL.

Kemudian, perempuan Babel ini tampil dalam 3 (tiga) keadaan:

YANG PERTAMA: Memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara.
YANG KEDUA: Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas penuh dengan: 

  • Kekejian

  • Kenajisan percabulan

YANG KETIGA: Pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.


Kembali kita memperhatikan penjelasan YANG KETIGA (SERI 4): 

PADA DAHINYA TERTULIS SUATU NAMA, SUATU RAHASIA: BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR DAN DARI KEKEJIAN BUMI.

Yang pasti pada dahinya tertulis; suatu nama suatu rahasia itulah Babel besar.


Terkait dengan hal ini, pertama-tama yang mau saya sampaikan ialah; zaman semakin maju seiring berkembangnya teknologi. Waktu saya kecil, pertama kali saya menonton televisi, sekitar tahun 1978an, saat itu warna televisi masih hitam putih. Pada waktu itu zaman belum terlalu maju, sehingga teknologipun belum terlalu maju. Kemudian, yang memiliki televisi saat itu, hanya satu atau dua orang saja (orang kaya saja). Jadi zaman semakin maju, itu seiring dengan berkembangnya teknologi. 


Jadi kita harus mengakui, oleh karena kecanggihan teknologi, segala sesuatu menjadi lebih mudah dan lebih praktis. Bahkan, segala sesuatu menjadi serba instan, tanpa mengandalkan kekuatan atau kerja keras manusia; segala sesuatu dapat diraih. Pendeknya, oleh karena kemajuan teknologi; yang tidak ada menjadi ada, dan ini menjadi pemicu sehingga orang menjadi malas mencari TUHAN, tidak berjuang keras lagi untuk menghadap TUHAN, lebih suka live streaming, karena tidak perlu datang beribadah dengan membawa korban persembahan kepada TUHAN. 

kecanggihan teknologi telah memenuhi segala kebutuhan hajat manusia dan tanpa disadari, setan telah memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Handphone android (gadget) di tangan saudara, di situ ada setan; percayalah. Sebelum manusia mengandalkan teknologi, manusia berjuang keras, termasuk mencari TUHAN. 


Kembali saya sampaikan: setan telah memanfaatkan kecanggihan teknologi ini:

  • Untuk memisahkan anak-anak TUHAN dari kasih Allah.

  • Untuk menjatuhkan dan menenggelamkan manusia ke dasar keterpurukan disebut juga jurang maut.

Oleh sebab itu, gereja TUHAN harus dipersiapkan untuk menghadapi revolusi yang terus menerus meningkat dan tidak terbantahkan lagi.


Namun perlu untuk diketahui:

  • Revolusi tidak dapat dihadapai oleh revolusi.

  • Kemajuan zaman tidak dapat dihadapi oleh kemajuan zaman.

  • Kecanggihan teknologi tidak dapat dihadapai dengan kecanggihan teknologi.


Pendeknya, kita tidak mungkin ada di depan, sementara TUHAN dan salib-Nya ada di belakang, bersembunyi di balik kekuatan, bersembunyi dibalik kemampuan dan pengetahuan manusia. Tetapi yang benar: TUHAN dan salib-Nya berada di depan, sementara kita berada di belakang, bersembunyi dibalik salib-Nya dengan lain kata; TUHANlah yang berperang ganti kita.  Sebab itu, marilah kita mengandalkan TUHAN = mengarahkan pandangan kepada salib di Golgota. Kalau kita mengarahkan pandangan ke bawah = memandang ringan salib di Golgota.


Terkait dengan ini, kita awali dulu…

Wahyu 16:15-16 dengan perikop: “Keenam meterai pertama dibuka”

(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. (6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."


Perlu untuk diketahui:

  • Kejahatan dan orang-orang yang melakukan kejahatan. 

  • Antikris dan orang-orang yang dikuasai oleh roh antikris (kenajisan percabulan)

Mereka tidak dapat menyembunyikan dirinya dari hari murka TUHAN. 


Kemudian, di hari terakhir, tepatnya pada saat Anak Domba membuka meterai yang keenam:

  • Raja-raja di bumi (pemimpin dunia)

  • Pembesar-pembesar dan perwira-perwira (orang-orang yang berpangkat tinggi),

  • Orang-orang kaya dan orang yang berkuasa di bumi,

  • Semua budak dan orang merdeka,

Mereka akan berusaha bersembunyi di gua-gua, di celah-celah batu karang dan gunung, dengan satu tujuan; untuk melepaskan diri terhadap murka TUHAN, penghukuman TUHAN sebagai pembalasan dari TUHAN terhadap orang-orang jahat dan orang-orang yang dikuasai roh oleh antikris, yakni; orang-orang yang diseret oleh perkembangan teknologi yang memang mengarah kepada roh antikris. 


Wahyu 6:17

(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Pendeknya, tidak ada seorangpun yang dapat bertahan dan melarikan diri dari hari murka TUHAN sebagai pembalasan dari TUHAN. 

Singkat kata, suatu nama suatu rahasia; Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur (ibu dari roh antikris) dapat dikalahkan hanya dengan kuasa TUHAN, tidak dengan cara lain. 


Jadi, antikris tidak dapat dihadapi dengan kecanggihan teknologi, hanya dapat dihadapi dengan kuasa dari tempat yang maha tinggi; kuasa TUHAN. Dengan kuasa TUHAN; kejahatan dan roh antikris tidak dapat bertahan, tidak dapat menyembunyikan diri walaupun mereka ingin bunuh diri. Inilah yang harus kita perhatikan sungguh-sungguh supaya jangan menyesal di kemudian hari.


Pendeknya, RAHASIA BABEL atau roh antikris yang bersumber dari kemajuan teknologi tadi, hanya bisa dikalahkan dengan RAHASIA KRISTUS.


Kita akan buktikan di dalam…

Efesus 3:3

(3:3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.


Rahasia Kristus dinyatakan kepada Paulus dengan wahyu yakni; ungkapan Allah, sehingga kita mengerti juga dapat melihat kerajaan Allah. 


Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman, sebetulnya rugi, karena gereja TUHAN tidak akan bisa melihat kerajaan Sorga, melihat suasana Sorga. Maka, setiap kali kita menghadap TUHAN, tekun dalam tiga macam ibadah pokok, jangan lupa untuk terus mendoakan supaya ada wahyu/ungkapan/pembukaan rahasia Firman, sehingga kita dapat melihat kerajaan Sorga dan suasana di dalamnya, itulah yang disebut rahasia Kristus.


Efesus 3:4-5

(3:4) Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, (3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,


Wahyu dapat memberi pengertian akan rahasia Kristus yang dahulu tidak dinyatakan kepada manusia. Berarti; masih tersembunyi.


Efesus 3:6-9

(3:6) yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. (3:7) Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. (3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, (3:9) dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,


Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan ke keturunan telah disingkapkan atau dinyatakan kepada bangsa kafir atau Yahudi. Singkatnya, rahasia Kristus adalah kekayaan kristus yang telah dinyatakan kepada semua bangsa kafir termasuk kepada kita sekaliannya.


Jadi, rahasia Kristus dengan segala peristiwa yang telah dialami oleh Yesus telah disampaikan, disingkapkan oleh wahyu sehingga bangsa kafir mengerti tentang kerajaan Sorga dan melihat kerajaan Sorga. 


Tetapi yang pasti ada 2 rahasia besar dalam Kristus:

Efesus 5:32-33

(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.


RAHASIA PERTAMA: Hubungan Kristus dengan jemaat disebutlah; rahasia nikah

Hubungan kita dengan Kristus = hubungan antara tubuh dengan kepala. Tubuh dengan kepala harus bersatu, tidak boleh terpisah


Dari sisi isteri (Efesus 5:22-24): tunduk kepada suami, sama seperti jemaat tunduk kepada Kristus sebagai Kepala atas tubuh. Dengan ketundukkan jemaat terhadap Kristus atau ketundukkan tubuh terhadap kepala, maka tubuh dengan kepala akan bersatu. Hal ini sudah diterangkan.


Dari sisi kepala/sang suami

Efesus 5:25

(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Suami mengasihi isterinya sebagaimana Kristus mengasihi jemaat.

Bukti Kristus mengasihi jemaat: Ia telah menyerahkan segenap hidup-Nya bagi jemaat

Bagaimana dengan kita kepada TUHAN, apakah kita sudah menyerahkan segenap hidup kita? Mungkin hari ini kita belum mampu menyerahkan segenap hidup kita kepada TUHAN, tetapi sekiranya mungkin; berjuanglah untuk menyerahkan diri ini, sampai penyerahan diri ini nanti seutuhnya kepada TUHAN. Tidak mungkin kita menyerahkan segenap hidup ini tanpa perjuangan. 


Itu sebabnya, revolusi yang terjadi ini merupakan ancaman besar. Ibadah harus dihubungkan dengan salib. Kita harus berjuang supaya hidup ini betul-betul kita serahkan seutuhnya kepada TUHAN, bukan kepada perkara di bawah ini. Apalagi imam-imam, harus melayani dalam tanda kesulungan. Jemaat juga beribadah harus dalam tanda kesulungan. Mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, itu tanda kesulungan. Mengasihi sesama juga harus seperti mengasihi diri sendiri, itu tanda dalam kesulungan. Jadi, jangan sampai beribadah tidak dalam tanda kesulungan. Itu kita telah bahas pada minggu-minggu yang lalu. 


Praktek Kristus mengasihi jemaat, ada 2:

Efesus 5:26-30

(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, (5:30) karena kita adalah anggota tubuh-Nya.


YANG PERTAMA: Jemaat dikuduskan/disucikan oleh air dan Firman (ayat 26).

YANG KEDUA: Mengasuh dan merawati jemaat (ayat 29).


Malam ini kita kembali memperhatikan penjelasan dari yang pertama.

Penjelasan tentang: JEMAAT DIKUDUSKAN/DISUCIKAN OLEH AIR DAN FIRMAN.

Itu berarti, jemaat yang adalah tubuh-Nya disucikan dengan air Firman yang limpah, sebab tidak mungkin jemaat bersih dengan air yang sedikit.


Dahulu, karena kita masih kurang paham, kita lebih suka satu dua ayat, lalu diterangkan oleh hamba TUHAN, diterangkan dengan cerita-cerita nenek moyang, dongeng, takhayul, filsafat, kesaksian hidupnya sampai selesai lalu disertai dengan guyon-guyon, dan kita tertarik. 

Sekarang TUHAN sudah menambah pengertian, maka, jemaat harus dikuduskan/disucikan dengan air dan Firman berarti; disucikan dengan air dan Firman yang limpah supaya kita bersih dan suci. 

Ayat Firman itu harus diterangkan dengan ayat Firman yang lain; dari Kejadian sampai Wahyu, tidak boleh dengan cerita-cerita atau guyon-guyon. Sekarang kita tidak boleh lagi keliru dalam mengikuti TUHAN. 


Sekarang, marilah kita mengenali air Firman yang limpah itu….

Wahyu 22:1

(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan; mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Inilah air Firman yang limpah yang berkuasa menyucikan kehidupan kita


Kita lihat lebih rinci mengenai air sungai kehidupan yang disebut juga dengan air Firman yang limpah dalam…

Zakaria 14:8

(14:8) Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.

Air yang mengalir dari Yerusalem (yang keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba):

  • Setengah mengalir ke laut timur.

  • Setengah lagi mengalir ke laut barat.


Pada minggu yang lalu kita sudah mengenali sungai air kehidupan yang mengalir ke laut Timur. 

Perlu untuk diketahui: kita sekarang hidup di bumi ini dan jumlah penduduk bertambah banyak, dan penduduk bumi ini disebutlah lautan dunia.


Jadi sungai air kehidupan yang mengalir ke laut Timur, menjangkau kehidupan yang terhilang sehingga kembali kepada Allah. Dimulai dari:

  • Percaya dalam pola Tabernakel terkena kepada Pintu Gerbang = 1000 hasta pertama.

  • Bertobat dan dibaptis air dalam pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Korban Bakaran dan Kolam Pembasuhan Tembaga = 1000 hasta kedua, sebab sudah di lutut, berarti antara tungkai bawah dan tungkai atas; tulang kering dan paha.

  • Dipenuhkan oleh Roh Kudus = 1000 hasta ketiga, sebab sudah sepinggang. Sepinggang itu mulai dari pintu rahim (Pintu Kemah)

  • Akhirnya, menjadi jiwa-jiwa yang ditangkap TUHAN = 1000 hasta keempat, sebab sungai itu tidak bisa lagi disebrangi kecuali berenang. 

Sebagaiman dengan yang tertulis dalam Yehezkiel 47:1-12 telah diterangkan pada minggu yang lalu.


Singkat kata, sungai air kehidupan yang mengalir ke laut Timur, disebut Injil Keselamatan di situ nanti terjadi kegerakan rohani, mujizat terjadi, tanda ajaib terjadi; yang sakit sembuh dan lain sebagainya. 

Itulah Injil Keselamatan, supaya nanti jiwanya tertangkap dulu, itu dulu yang terpenting, baru nanti didewasakan.


Sekali lagi saya sampaikan: sungai air kehidupan yang mengalir ke laut Timur itulah Injil keselamatan sebagai jala Allah untuk mengangkap sejumlah ikan dengan berbagai jenis ikan (menangkap jiwa-jiwa). Kita semua harus menghargai Injil Keselamatan. 


Sekarang kita akan melihat…

Penjelasan tentang: Sungai air yang mengalir kesebelah barat.

Berarti sungai air yang mengalir kesebelah barat itu mengarah kepada Ruangan Maha Suci.









Di dalam Ruangan Maha Suci terdapat satu alat yang terutama itulah TABUT PERJANJIAN, yang terdiri dari dua bagian:

YANG PERTAMA: Peti.

Peti perjanjian terbuat dari kayu penaga, tetapi sudah disalut dengan emas murni dari dalam dan dari luar.

Kayu penaga 🡪 tabiat manusia daging, tetapi tabiat manusia daging sudah tertutupi oleh tabiat Allah; kesucian dan kemurnian Ilahi itulah emas. Sehingga nanti, kualitas rohani dari mempelai perempuan sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.


YANG KEDUA: Tutupan grafirat dengan kedua kerub di atasnya 🡪 Allah Trinitas (TUHAN, Yesus, Kristus)

  • Tutupan grafirat 🡪 Yesus Anak Allah yang mengerjakan pendamaian.

  • Kerub pertama 🡪 Allah Bapa.

  • Kerub kedua 🡪 Allah Roh Kudus

Dan pekerjaan pendamaian itu tetap dibawah pengawasan Allah Bapa, juga Allah Roh Kudus yang terus menyertai perjalanan rohani dari gereja TUHAN.


Keluaran 25:22

(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."


Allah bertakhta dan memerintah di antara kedua kerub. 

Pendeknya, sungai air kehidupan yang mengalir ke sebelah Barat disebut dengan Injil Kerajaan,


Marilah kita melihat Injil Kerajaan…

Matius 24:14

(24:14) Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."


Ayat ini menampilkan tentang Injil Kerajaan. Kemudian, Injil Kerajaan akan diberitakan di seluruh dunia dan Injil Kerajaan harus menjadi kesaksian bagi semua bangsa. 

Kalau Injil Kerajaan ini menjadi kesaksian bagi semua bangsa, maka, kita semua harus terbeban untuk membawa Injil Kerajaan kepada semua bangsa. 


Sejauh mana TUHAN percayakan kita  membawa Injil Kerajaan ini, sejauh itulah kita kerjakan. Terkahir pada bulan lalu di akhir bulan tanggal 28-29 Februari 2024; selama dua hari; tiga kali ibadah dan pemberitaan Firman, di situ Injil Kerajaan menjadi kesaksian. Jadi, kita tidak boleh egois, kita semua harus terbeban dengan pekerjaan TUHAN terkait dengan Injil Kerajaan harus menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Jangan berhenti hanya di Injil Keselamatan disertai dengan kegerakan rohani.
Sesudah Injil Kerajaan disaksikan; barulah tiba kesudahannya, yakni; kesudahan dunia ini supaya TUHAN jangan dipersalahkan. Jangan sampai dunia ini berlalu tetapi Injil Kerajaan belum menjadi kesaksian bagi semua bangsa; kasihan bangsa-bangsa. Tetapi lebih kasihan lagi, yang kepadanya sudah dikenalkan Injil Kerajaan tetapi dia tidak mau tahu tentang Injil Kerajaan. Kalau orang binasa karena tidak mengenal Injil Kerajaan saya kira bisa dimaklumi. Tetapi kalau orang binasa karena tidak mau tau tentang kesaksian dari Injil Kerajaan, itu kebodohan yang luar biasa.


Tetapi sayang seribu kali sayang, banyak orang Kristen yang tidak peduli dengan Injil Kerajaan yang membawa kita sampai ke Ruangan Maha Suci. Orang Kristen hari-hari ini lebih suka dengan Injil Keselamatan, lebih suka hanya percaya, bertobat dan dibaptis air selanjutnya dibaptis Roh Kudus lalu di tengah-tengahnya ada mujizat kesembuhan. Tetapi tidak peduli dengan sungai air kehidupan yang mengalir ke sebelah Barat; itulah Injil Kerajaan. Perlu untuk diketahui: kita tidak mungkin sempurna hanya karena Injil Keselamatan. 


Injil Kerajaan adalah hak kesulungan dari TUHAN yang harus kita pertahankan. Kita terus mengundang banyak gereja-gereja untuk menerima Injil Kerajaan tetapi banyak gereja yang tidak peduli, mereka hanya peduli dengan Injil keselamatan. Karena memang resiko besar yang harus ditanggung ketika dia terima Injil Kerajaan; mau tidak mau hamba TUHAN itu harus rela jemaat itu keluar. Kalau Injil Keselamatan disertai dengan kegerakan rohani, banyak orang mau datang, jumlah jiwa bertambah banyak di situ. Walaupun kita sederhana, pertahankan Injil Kerajaan karena arahnya ke Barat (ke kesempurnaan). Mantapkanlah hatimu dengan Injil Kerajaan. 


Kesudahan dunia persamaannya…

Wahyu 21:1-2 dengan perikop: "Langit yang baru dan bumi yang baru"

(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.


Setelah langit dan bumi pertama berlalu (kesudahan dunia), tampillah langit dan bumi yang baru, yakni Yerusalem Baru, turun dari Sorga, dari Allah yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Pendeknya, setelah kesudahan dunia ini; tampillah mempelai perempuan TUHAN, dimana mempelai perempuan itu berhias, dia berdandan untuk suaminya.


Oleh sebab itu, gereja TUHAN berdandan bukan untuk kenajisan. Kalau kita menggunakan pakaian janganlah untuk kenajisan. Segala sesuatu; dari ujung kepala sampai ujung kaki, bukan untuk kenajisan, tetapi untuk kepala/suami; Kristus Kepala. Jadi seluruh hidup ini harus dipersembahkan kepada TUHAN, dan berdandan untuk suaminya. 


Saya tambahkan sedikit; ada orang dengan sengaja berlaku salah bahkan orang itu sengaja bringas dan brutal supaya ketika dia berlaku salah, tidak dipersalahkan untuk mencapai sasarannya.

Perlu untuk diketahui: Perhiasan rohani dari mempelai perempuan adalah ketundukkannya. Kemudian ketundukkan itu bersumber dari roh yang lemah lembut dan tenteram (1 Petrus 3:3-4). Jadi tidak bringas dan brutal untuk mencapai sasaran. Kalau dia bringas dan brutal tidak mungkin dia memiliki perhiasan rohani; manusia batiniah; ketundukkan. Sikap bringas dan brutal arahnya kepada kenajisan.


Jadi, inti dari Wahyu 21:1-2 adalah langit baru, bumi yang baru disebutlah itu Yerusalem Baru, yakni sidang mempelai TUHAN; ditampilkan sesudah kesudahan dunia

Itu berarti, sasaran dari ibadah-ibadah di bumi tidak sebatas kegerakan rohani, berkat-keberkatan, berhasil ke berhasilan, tetapi harus sampai pada Ruangan Maha Suci.

Dengan lain kata, akhir perjalanan panjang dari gereja TUHAN di atas muka bumi ini adalah perjamuan malam pesta kawin Anak Domba, sebab sidang mempelai perempuan-Nya telah siap sedia (Wahyu 19:7-8)

Jadi, kita harus terima Injil Kerajaan untuk sampai kepada sasaran akhir dari perjalanan akhir gereja TUHAN, itulah menjadi mempelai TUHAN.


Injil Kerajaan disebut juga dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Terimalah dan ikutilah Pengajaran Mempelai, untuk terus membawa kita pada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, disebutlah itu mempelai TUHAN. Kalau belum sempurna tidak sebut mempelai TUHAN. Kanak-kanak bukan mempelai; tidak dibawa masuk kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. 


Kalau tangan masih terpisah = masih cacat, belum sempurna, yang sempurna itulah sidang mempelai TUHAN. Yang membawa kita kepada Ruangan Maha Suci adalah sungai air kehidupan yang mengalir ke sebelah Barat (Injil Kerajaan), dengan lain kata pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.


Bantu doa supaya Firman ini terus dibukakan sehingga kita tahu rencana TUHAN dan sasaran akhir dari ibadah. Kita tidak hanya berhenti sebatas Injil Keselamatan; berkat-keberkatan, kegerakan rohani, tetapi kita harus menerima Injil Kerajaan untuk membawa kita sampai ke Barat; Ruangan Maha Suci; kesempurnaan. 


Kita lihat lebih rinci dalam…

Yesaya 2:2-3 dengan perikop: "Sion sebagai pusat kerajaan damai"

(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."


Di hari-hari terakhir, bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke Gunung Sion.

Jadi, kita tinggal tunggu dan buka pintu gereja kita, ada kalanya nanti gereja ini akan full, karena ibadah mereka tidak mungkin berhenti hanya pada Injil Keselamatan saja. Percayalah. Hari ini mungkin seperti ditolak, tetapi apabila keadaan dunia sudah gonjang-ganjing barulah; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke Gunung Sion.


Mengapa demikian? Sebab dari Sion keluar pengajaran, yakni; Pengajaran Mempelai, sebab Sion adalah mempelai (Wahyu 14:1)


Banyak gunung-gunung, tetapi belum tentu disebut dengan gunung Sion. Tetapi gunung Sion mengatasi gunung-gunung. 

Untuk menjadi mempelai berarti; harus terima pengajaran Mempelai. Tidak mungkin menjadi mempelai tetapi menolak Pengajaran Mempelai, tidak mungkin menjadi gunung Sion atau mempelai TUHAN kalau dia hanya menyukai sungai yang mengalir ke sebelah Timur. Kalau kehidupannya hanya sebatas percaya, bertobat, dibaptis air dibaptis Roh Kudus; belum dewasa (masih kanak-kanak).


Siapa yang rindu menjadi gunung Sion/mempelai TUHAN? Terimalah pengajaran mempelai. Masa Injil keselamatan menjadikan kita mempelai? Injil keselamatan itu hanya sebatas percaya dan bertobat; yang penting di tangkap dulu jiwanya. Dulu kita juga seperti itu, berita-berita Injil Keselamatan dulu. Lalu sesudah ditangkap, barulah hari-hari ini kita mengarah kepada sungai air kehidupan yang mengalir ke Barat; Injil Kerajaan itulah pengajaran Mempelai supaya kita menjadi mempelai. K


Kalau kita mengerti rencana TUHAN; hidupnya bahagia dan indah, walaupun di tengah-tengah ujian dan pencobaan, karena sasaran akhir ini yang kita rindukan. Yang penting sasaran akhir sudah di depan mata.


Pengajaran Mempelai selalu disandingkan dengan pengajaran Tabernakel, pengajaran mempelai tidak akan berjalan sendiri dia akan seiring berjalan bersama dengan pengajaran Tabernakel.


Ibrani 4:12

(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah bukan bagaikan pedang bermata dua, tetapi firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun.


Ia menusuk amat dalam. Namanya ditusuk; tidak enak. Hanya kita merasa sudah lebih dewasa, jadi bertahan ketika ditusuk. Kalau kanak-kanak pasti ngomel, kabur, tinggalkan ibadah ini. Kenapa saudara bertahan? Karena saudara mau belajar menjadi dewasa. 


Jadi, Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, itulah pedang bermata dua, itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel;

  • Mata pedang yang di sisi satu itulah Pengajaran Mempelai.

  • Mata pedang di sisi yang lain itulah Pengajaran Tabernakel.

Berkuasa untuk mengadakan penyucian yang terdalam dari perasan manusia daging, yang tidak dapat dijangkau oleh Injil Keselamatan


Siapa yang sanggup melihat manusia batin seseorang? Tidak ada. Siapa yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia? Tidak ada. Siapa yang dapat  jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum manusia? Tidak ada.


Itu sebabnya saat mendengarkan Injil Kerajaan/Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, kita merasa kok bapa gembala tahu terus; saya mau mundur kok tahu, saya bersungut-sungut kok tahu, saya mau melawan kok tahu, saya mempersalahkan ibadah dan pelayanan ini kok tahu

Injil Kerajaan pasti tahu keadaan kita, tetapi kita jangan takut untuk disucikan, jangan lari dan menghindar. Tidak mungkin kita sempurna tanpa pedang tajam yakni; pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel 


Ibrani 1:2-3 dengan perikop: "Allah berfirman dengan perantaraan AnakNya"

(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,


Injil Kerajaan disebut juga dengan cahaya Injil tentang kemuliaan Allah; membawa kita kembali kepada wujud Allah, berarti; segambar dan serupa dengan Allah. Dengan lain kata, kualitas rohani dari mempelai wanita TUHAN sudah sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.

Jadi jangan keliru, terimalah Injil Kerajaan, terimalah cahaya Injil tentang kemuliaan Allah, terimalah pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, itulah pedang tajam, supaya kita di mempelaikan oleh TUHAN; segambar dan serupa dengan Allah. Karena dosa, gambar Allah rusak, tetapi kita ditarik kembali dimulai dari Injil Keselamatan lanjut ke Injil Kerajaan membawa kita kembali kepada wujud semula (segambar dan serupa).


Hal itu dapat terjadi karena, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa, sehingga oleh penyucian ini kita dibawa kembali kepada wujud semula; segambar dan serupa dengan Allah; kualitas rohani dari mempelai wanita TUHAN sudah sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.


Bersyukurlah, jangan ngomel lagi. Kalau sudah mengerti rencana TUHAN, sasaran akhir dari pada pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel jangan ngomel lagi sekalipun menusuk amat dalam. Saya tahu rasanya sakit, tetapi jangan ngomel lagi, terima saja, karena TUHAN sedang mengadakan penyucian terhadap dosa. Sesudah semua dosa disucikan, barulah kembali kepada wujud semula; segambar dan serupa dengan Allah; kualitas rohani dari mempelai wanita TUHAN sudah sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. 


Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Mungkin hari ini kita berkata; TUHAN aku ini pendosa besar, aku malas beribadah, tidak ada yang mustahil, asal kita mau angkat tangan, jangan turun tangan, jangan menyerah, jangan keras hati. TUHAN akan tolong kita dengan belas kasih-Nya. Jangan bertahan dengan pengertian yang lama lagi; berikan diri disucikan.


2 Korintus 4:3-4

(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


Firman yang tertutup tertuju kepada mereka yang akan binasa. Siapa yang akan binasa? yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,

Jadi, kalau pikirannya dibutakan oleh ilah zaman; ia tidak akan peduli dengan Injil Kerajaan atau pedang tajam, itulah pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel  yang mengadakan penyucian untuk membawa kita kembali kepada wujud semula; segambar dan serupa itulah mempelai TUHAN, dia tidak percaya ke situ.


Tetapi kita percaya kepada Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan; ayat satu dijelaskan ke ayat lain. Ayat yang satu diterangkan dengan yang lain, sampai terbuka rahasianya itulah yang disebut dengan Injil Kerajaan atau cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; pedang tajam yang berkuasa untuk mengadakan penyucian.


2 Korintus 4:5

(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.


Syarat untuk menyampaikan Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan (Injil Kerajaan/Cahaya Injil tentang kemuliaan Allah): 

  • Tidak sibuk memberitakan dirinya sendiri

  • Tidak pusing dengan kesusahannya

  • Tidak bermegah dengan kelebihannya

Kalau kita sudah tahu syarat ini, secepatnya tinggalkan hamba TUHAN yang sibuk selalu memberitakan dirinya sendiri walaupun memiliki kelebihan-kelebihan apapun bentuknya.


2 Korintus 4:6

(4:6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.


Singkat kata, oleh karena Injil Kerajaan itulah Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka; 

  • Dari dalam gelap terbit terang

  • Ia juga yang membuat terang TUHAN bercahaya dalam hati kita


Mari kita lihat tentang terang TUHAN bercahaya di dalam…

Wahyu 21:9-11 dengan perikop: "Yerusalem yang baru"

(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.


Ayat 9-10 berbicara tentang; pengantin perempuan mempelai Anak Domba, itulah Gunung Sion; gunung besar lagi tinggi. Kemudian, mempelai perempuan TUHAN ini; bercahaya kemuliaan Allah. Lalu cahayanya sama seperti permata yang paling indah itulah permata yaspis; jernih seperti kristal.

Kristal = transparan = bagian luar sama dengan bagian dalam; tidak ada yang ditutupi

Kalau di luar dan di dalam sama itu terlihat dari wajah; wajahnya pasti bercahaya. Kalau orang itu liku-likunya banyak; susah mengakui dosa, wajahnya tidak akan pernah bercahaya. 


Biarlah kiranya oleh Injil Kerajaan ini atau pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh Kudus atau pedang tajam ini, biarlah menusuk amat dalam; untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, sampai kita sempurna, itulah mempelai TUHAN; kualitas rohaninya sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.


TUHAN Yesus luar biasa, dahulu kita merasa tidak mungkin bercahaya kemuliaan Allah, itu kata manusia daging, tetapi kata TUHAN segala mungkin, bahkan kita dijadikan sebagai permata yang paling indah itulah permata yaspis, jernih seperti kristal.

Ayo saling mendoakanlah kita, saya tidak menutupi apa-apa dari isteri saya, kepada sidang jemaat, isteri saya juga tidak menyembunyikan apapun kepada saya. Sidang jemaat juga tidak begitu lagi,

Kita rindu menjadi mempelai TUHAN, itulah upah dari penderitaan kita. Sepanjang pengikutan kita kepada TUHAN; banyak menderita. tetapi ini upah kita; dimempelaikan TUHAN


Wahyu 22:1

(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Kehidupan yang dimempelaikan oleh TUHAN adalah kehidupan kristal. Sekarang kita sedang dikristalisasikan oleh pengajaranamempelai dalam terangnya Tabernakel; pedang tajam, disebutlah itu dengan Injil kerajaan atau cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; sungai air kehidupan yang mengalir ke sebelah Barat,

Inilah bagian kita ganti sengsara derita yang kita alami di dalam memikul salib mengikuti TUHAN.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang