KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, February 27, 2011

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 26 FEBRUARI 2011


IBADAH KAUM MUDA REMAJA,  26 FEBRUARI 2011

Tema:
DAUD DIAMBIL DARI ANTARA KANDANG-KANDANG KAMBING DOMBA
(seri 5)


Kisah Para Rasul 2: 15,17,19
(2:15) Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
(2:19) Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.

Ada 3 tanda di bawah, di bumi:
1. tanda darah
2. tanda api
3. tanda gumpalan asap
Inilah yang menjadi praktek kehidupan kita untuk memberitakan perbuatan Allah yang hidup

Keterangan:
2.     Tanda Gumpalan Asap
Wahyu 8: 4
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Gumpalan asap yang dihasilkan kemenyan itu adalah doa orang-orang kudus.

Wahyu 5: 8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Lebih terperinci lagi, gumpalan asap yang dihasilkan kemenyan itu adalah doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Jika ada tanda gumpalan asap naik di hadapan Tuhan, itu artinya doa penyembahan dari orang-orang kudus berkenan di hadapan Tuhan.
Doa orang benarlah yang hanya berkenan di hadapan Tuhan.

Amsal 15: 8b
(15:8) Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Doa orang jujur dikenan oleh Tuhan.
Supaya pelayanan kita berkenan di hadapan Tuhan, kita pun harus jujur supaya gumpalan asap naik di hadapan Tuhan.

Amsal 15: 29
(15:29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.

Tuhan tidak mendengar doa orang Fasik tetapi doa orang benar didengar oleh Tuhan.
Supaya doa kita didengar Tuhan, kita hanya perlu belajar benar saja. Di rumah benar, di tempat kerja benar, belajar benar, tingkah laku benar, bergaul benar, keuangan benar, segalanya benar, semua harus benar. Hal-hal kecil pun harus benar.

Ciri-ciri orang benar
Mazmur 141: 2
(141:2) Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

Persembahan ukupan, di atasnya ada kemenyan yang menghasilkan gumpalan asap.
Ini adalah kerinduan dari Mazmur Daud 'biarlah segala doa persembahannya naik di hadapan Tuhan. berbau harum di hadapan Tuhan, dikenan oleh Tuhan'.
Biarlah kerinduan kita sama seperti Daud berkenan di hadapan Tuhan.

Cirinya:
  1.   Mazmur 141: 3
(141:3) Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

Ciri pertama adalah mulut harus diawasi.
Jangan sembarangan berbicara, jangan asal mengucapkan kata-kata, sekalipun saat bercanda. Bukan hanya saat beribadah kata-katanya rapi tersusun tetapi juga saat di luar ibadah.

Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Ini yang terjadi jika mulut diawasi yaitu dari dalam mulut atau bibir tidak ada kecurangan melainkan keluar pengajaran yang benar, semua perkataannya benar.
Jangan berbicara seperti baik tetapi curang maka ke depannya tidak baik, hanya untuk membela diri.
Sebab itu, biar jujur saja, biarlah semua perkataan-perkataan adalah pengajaran yang benar.
Kuasanya : semua orang yang mendengar pengajaran yang benar berbalik dari kesalahannya.

Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Anak Tuhan yang sudah mengambil bagian dalam ibadah pelayanan, harus memelihara pengetahuan tentang kebenaran dari Firman yang ada pada mulut bibir  lidah.
Jika mulut dimateraikan oleh Firman, kita menjadi kesaksian sehingga banyak orang yang mencari Firman pengajaran. Mulut yang membawa kabar berita baik, sangat dicari oleh orang.

  1.  Mazmur 141: 4
(141:4) Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

Ciri kedua adalah tidak mencondongkan hati kepada yang jahat, supaya hati kita tidak ada ragi atau tercemari oleh hal-hal yang jahat.

Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Kita persembahkan hati kita dengan tulus ikhlas dan iman yang teguh.
Supaya jangan mencondongkan hati kepada yang jahat, maka hati harus dibasuh dengan air yang murni.

Apakah 'air yang murni' itu?
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Air yang murni itu adalah baptisan air, yaitu satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Inilah air yang murni yang senantiasa terus terjadi pembaharuan
demi pembaharuan dalam hidup kita.
Itulah kuasa kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru atau hidup yang dibaharui.

Hasilnya jika hati sudah dibaharui
Yehezkiel 36: 25-26
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Jika hati dibaharui hasilnya adalah:
-        hati tidak lagi mengeras
Contoh hati keras: seperti tanah yang berbatu-batu. Sewaktu mendengar Firman, rohnya berapi-api tetapi karena hatinya keras, sedikit cobaan tidak tahan , tidak kuat.
-    hati yang taat dengar-dengaran = patuh pada ajaran Firman yang benar yang rahasianya dibukakan.

  1. Mazmur 141: 4c
(141:4) Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

Ciri yang ketiga adalah jangan mengecap sedap-sedapan mereka.
Artinya adalah jangan turut menikmati perbuatan-perbuatan yang jahat , apapun itu bentuknya dari orang-orang Fasik.

Kapan terjadi gumpalan asap???
Keluaran 30: 7-8
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
(30:8) Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

Terjadi gumpalan asap adalah saat membakar ukupan wangi-wangian tiap-tiap pagi untuk siang hari dan
saat membakar ukupan wangi-wangian pada waktu senja untuk malam hari.
Jadi kesimpulannya , siang dan malam harus ada tanda gumpalan asap terus menerus sampai Tuhan datang pada yang kedua kalinya.

Ciri-ciri ada gumpalan asap siang dan malam: pelita selalu dinyalakan.
Artinya adalah hidup di dalam terang dan menjadi terang dunia , menerangi seisi rumah.

 TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Friday, February 25, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 FEBRUARI 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 FEBRUARI 2011

"Silahkan mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab MALEAKHI dari pasal 1 - pasal 4 (ayat demi ayat)"

Maleakhi adalah kitab yang terakhir dalam Perjanjian Lama, dimana Perjanjian Lama terdapat 39 kitab.
Dalam Perjanjian Lama, ada 5 kitab nabi besar dan 12 kitab nabi kecil. Maleakhi adalah salah satu dari 12 kitab nabi kecil.

Dengan adanya kitab Maleakhi, berarti Maleakhi menjembatani antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru = sebagai jembatan untuk masuk Perjanjian Baru.
Sedangkan jarak antara Maleakhi dan Matius adalah 400 tahun lamanya sebelum Yesus hadir di bumi ini.

Maleakhi artinya adalah utusan Allah.
Biarlah kita juga menjadi utusan Allah seperti Maleakhi.

Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Ada tertulis; "betapa indahnya kedatangan mereka yang di utus membawa kabar baik".
Kedatangan seorang yang diutus oleh Allah untuk membawa kabar baik, ini adalah hal yang indah; indah di hadapan Tuhan, di hadapan sesama, dan indah bagi yang diutus.
Oleh sebab itu, kedatangan seorang yang diutus sungguh dinantikan.

Tugas seorang utusan adalah; untuk memberitakan pribadi Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat = memberitakan tentang salib Kristus.

2 Korintus 5: 20-21
(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Allah menasihati sidang jemaat di Korintus, lewat perantaraan-Nya / utusan Kristus, yaitu Rasul Petrus.

Itu sebabnya, memberitakan pribadi Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat / salib Kristus, itu adalah berita pendamaian.
Berita pendamaian, dimana Yesus disalibkan adalah; Dia yang benar dijadikan berdosa supaya kita yang berdosa dibenarkan sampai mendapatkan keselamatan.

1 Korintus 1: 17
(1:17) Sebab Kristus mengutus aku, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

Memberitakan injil; bukan untuk memberitakan baptisan dan teori kemakmuran semata, tetapi memberitakan injil adalah memberitakan salib Kristus, supaya salib Kristus tidak menjadi sia-sia.

Kita diselamatkan hanya oleh pengorbanan Kristus, lewat salib-Nya, karena salib Kristus lah yang mampu memperdamaikan manusia dengan Allah.
Oleh sebab itu, jangan abaikan salib Kristus, jangan tertarik mendengar firman tentang teori-teori berkat / kemakmuran semata, supaya salib Kristus tidak sia-sia.

1 Korintus 1: 18
(1:18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Bagi mereka yang akan binasa, pemberitaan tentang salib Kristus adalah suatu kebodohan.
Tetapi bagi kita yang menginginkan keselamatan, salib Kristus adalah kekuatan dalam hidup kita.

Salib adalah kekuatan kita, untuk akhirnya diselamatkan, sebab tidak ada lagi kekuatan yang lain, melebihi kekuatan salib Kristus.

1 Korintus 1: 22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Bagi orang yang memiliki hikmat dan kepandaian dari dunia, salib adalah suatu kebodohan.
Namun, bagi orang yang mau diselamatkan, salib Kristus adalah kekuatan dan hikmat dari Allah.
Oleh sebab itu, supaya memiliki hikmat, kita harus mau menerima salib Kristus.

Kegunaan hikmat dan kekuatan dari Allah.
-      Hikmat dari Allah.
Kegunaannya; supaya dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.

Tujuan hikmat dari salib Kristus.
Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Dengan hikmat; kita mampu mengenal dan mengetahui cara kerja antikris, dimulai dari roh jual-beli. Dengan demikian, kita tidak akan menerima tanda 666 di dahi dan di tangan kanan. Sebab hanya orang yang berhikmat yang bisa mengatasi pergerakan antikris.

-      Kekuatan dari Allah.
Kegunaannya; ketika kita lemah, kita memperoleh kekuatan dari Allah. tetapi ketika kita merasa hebat dan kuat, disitulah letak kelemahan kita.

Tujuan Kekuatan salib Kristus:
2 Korintus 12: 10
(12:10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Tujuannya adalah ketika kita lemah, di situ lah letak kekuatan kita.

1 Korintus 1: 25,27
(1:25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
(1:27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

Karena salib Kristus; yang lemah dalam Tuhan, lebih kuat dari pada manusia yang berhikmat di dunia, sebab manusia daging yang hanya mengandalkan kekuatannya yang tidak seberapa.

Kekuatan kita bukan berasal dari uang, ijazah, harta, kekayaan, logika dan lain sebagainya, tetapi kekuatan kita berasal dari salib Kristus.

Hikmat dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia daging terbatas, tetapi hikmat dan kekuatan dari Salib Kristus tidak terbatas.
Biarlah kehidupan kita menjadi pribadi yang diutus, yang sangat dinantikan oleh Allah dan juga oleh sesama.

Contoh pribadi yang mau diutus.
Yesaya 6: 8
(6:8) Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yesaya mendengarkan panggilan Allah, selanjutnya memberi diri untuk diutus.
Kesimpulannya; Yesaya dipanggil Allah untuk diutus.

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Allah memanggil kita keluar dari kegelapan dosa, kemudian diutus, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar.

Syarat untuk diutus:
Yesaya 6: 4-7
(6:4) Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
(6:5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
(6:6) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
(6:7) Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Syaratnya adalah bibir yang najis disucikan.
Yang membuat bibir menjadi najis adalah perkataan yang sia-sia, yang tidak berarti.
Supaya menjadi utusan Allah; segala perkataan yang sia-sia dan tidak berarti, terlebih dahulu disucikan.

Alat untuk menyucikan bibir yang najis:
Yesaya 6:5
(6:5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
(6:6) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

Najis bibir disucikan dengan bara api yang berasal dari atas mezbah.

Yeremia 23: 29
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Bara api adalah Firman Tuhan.
Jadi, terlebih dahulu bibir yang najis disucikan dengan bara api yang berasal dari atas mezbah, itulah Firman Tuhan.

Jika bibir yang najis sudah disucikan oleh Firman Tuhan , maka Firman itu sendiri melekat pada bibir.
Disucikan oleh Firman, berarti; Firman sudah melekat pada bibir yang najis, sehingga tidak ada lagi kenajisan.

Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Pengajaran keluar dari; mulut / bibir yang tidak terdapat kecurangan, karena mulut / bibir seorang yang diutus ada pengajaran yang dicari-cari oleh orang-orang.

Kuasanya: banyak orang berbalik dari kesalahan.

Ulangan 30: 11-14
(30:11) "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
(30:12) Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:13) Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Firman Tuhan tidak susah untuk ditemukan dan dilakukan, sehingga berkata;
-     Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
- Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?

Tetapi Firman Tuhan berada sangat dekat, yakni di dalam mulut yang sudah disucikan oleh Firman Tuhan, untuk dipraktekkan.

Yakobus 3:1-3
(3:1) Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
(3:2) Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
(3:3) Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataan, ia sempurna di hadapan Tuhan, sebab dengan mulut / biibr lidah, kita bisa mengendalikan tubuh.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Tuesday, February 22, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 FEBRUARI 2011


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 
22 FEBRUARI 2011

Tema:  MEMPOSISIKAN DIRI RENDAH DI KAKI TUHAN
            (seri 3)

Lukas 10: 38-42
(10:38) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
(10:39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
(10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
(10:41) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
(10:42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Yesus tiba di rumah Marta dan Maria, di kampung Betania.
Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengar perkataan Yesus, sedangkan Marta sibuk melayani Tuhan.
Di tengah-tengah kesibukan yang dilakukan oleh Marta, Marta lelah lalu menyampaikan permohonan kepada Yesus; "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.".

Sikap yang terjadi jika tidak memposisikan diri rendah di kaki Tuhan dan tidak dengar-dengaran, seperti Marta, adalah;
a.     merasa diri benar dari yang lain
b.    merasa diri benar dari Tuhan

Oleh sebab itu, dengan tegas Yesus berkata “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”.
Artinya; Maria telah memilih bagian yang terbaik, yaitu duduk diam di kaki Tuhan.

Matius 23: 11-12
(23:11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
(23:12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Artinya; bila memposisikan diri di bawah kaki Tuhan, maka akan ditinggikan di kerajaan sorga.
Tempat yang tinggi adalah di kerajaan sorga.

Jika kita mau merendahkan diri / berada di posisi terendah, tidak ada satupun yang dapat menjatuhkan kita, baik oleh daging dengan hawa nafsu dan keinginannya, maupun setan dengan roh jahat dan roh najis, bahkan oleh maut sekalipun, karena sudah terlebih dahulu berada di tempat yang paling rendah (1 Korintus 15: 27).

Ketika Yesus kembali lagi ke kampung Betani, Maria tetap memiliki sikap rendah di bawah kaki Tuhan.
Yohanes 12: 1-8
(12:1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
(12:2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
(12:4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
(12:5) "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
(12:6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
(12:7) Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
(12:8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

Yesus datang kembali ke kampung Betania, lalu Lazarus turut makan dalam perjamuan bersama dengan Yesus, namun Maria tetap berada di bawah kaki Yesus = Maria selalu mengambil tempat yang rendah di kaki Yesus.

Yang dilakukan Maria di kaki Yesus adalah; Maria mengambil setengah minyak narwastu yang mahal dan murni, kemudian meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.

Yohanes 12: 3, 5
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
(12:5) "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

Maria meminyaki Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar, dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Ini adalah persembahan yang berbau harum.
Artinya; seluruh hidup / apapun yang diperbuat, semuanya berbau harum dan menyenangkan hati Tuhan, ketika kita memposisikan diri rendah di bawah kaki Tuhan.

Persembahan yang berbau harum; nilainya 300 dinar.
300 dinar adalah upah dalam satu tahun di Israel.

Jadi, satu kali persembahan dari pada Maria; harganya satu tahun.

Ibrani 9: 6-9A
(9:6) Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
(9:7) tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
(9:8) Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
(9:9) Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,

Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci, satu kali dalam satu tahun.
Tetapi itu hanyalah kiasan.

Ibrani 9: 11-14
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
(9:13) Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Imam Besar kita adalah Yesus Kristus; Dia telah mempersembahkan darah-Nya yang tidak bercacat untuk menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, ini adalah kuasa persembahan satu kali.

Kolose 3: 5-9
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(3:8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

Inilah perbuatan yang sia-sia.

Ada 5 hal segala sesuatu yang duniawi, yang harus dimatikan
Ada 5 hal yang harus dibuang
-      percabulan
-      kenajisan
-      hawa nafsu
-      nafsu jahat
-      keserakahan
-      marah
-      geram
-      kejahatan
-      fitnah
-      kata-kata kotor
Semua itu setara dengan penyembahan berhala.
Semua itu setara dengan dosa dusta.

Persembahan satu kali yang dilakukan oleh Imam Besar, cukup menyucikan hati kita dari perbuatan sia-sia.

Tujuan disucikan dari perbuatan yang sia-sia.
Ibrani 9: 14C
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Tujuannya adalah supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Ada 3 perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
1.    Lukas 10: 39
(10:39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

Perbuatan pertama yang dilakukan oleh Maria adalah duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan Yesus.

Dalam pola terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
Arti rohaninya adalah tekun dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, disertai dengan Perjamuan Suci.

Pendalaman Alkitab artinya;
a.    Firman Tuhan yang rahasianya disingkapkan / dibukakan.
Kuasanya; segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati akan tersingkap.

b.    Memberi diri untuk dibaharui terus menerus

Efesus 5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Jika mendengarkan Firman Tuhan terus menerus, bagaikan; dimandikan oleh Firman Tuhan, supaya cemerlang di hadapan Tuhan tanpa cacat cela, tanpa kerut, atau yang serupa itu, sehingga menjadi jemaat yang kudus dan tak bercela di hadapan Tuhan.

Ibadah Pendalaman Alkitab = domba-domba diberi makan, sampai memiliki iman yang teguh.

Ada 3 perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
2.    Yohanes 12: 3
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Perbuatan Maria yang kedua adalah meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak narwastu yang mahal dan murni.

Dalam pola terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada PELITA EMAS.
Arti rohaninya adalah tekun dalam IBADAH RAYA MINGGU, disertai dengan kesaksian.

Kesaksian sangat dibutuhkan supaya banyak orang yang mengenal Yesus secara pribadi, bukan karena ‘katanya’.
Mengenal Yesus secara pribadi artinya; ada hubungan intim dengan Yesus, lewat ibadah pelayanan / lewat mendengarkan firman Tuhan.

2 Korintus 3: 2-3
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Menjadi kesaksian = menjadi surat pujian yang dapat dibaca dan dikenal orang lain = menjadi surat Kritus, yang ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh Allah, pada loh-loh daging, itulah hati manusia.

Jika menjadi surat pujian / surat Kristus, tanpa menggunakan perkataan, yaitu dengan sikap / perilaku, kita bisa memenangkan jiwa orang lain.

Ibadah Raya Minggu = domba-domba diberi minum, sampai memiliki pengharapan.

Ada 3 perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
3.    Yohanes 11: 32
(11:32) Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Perbuatan Maria yang ketiga adalah tersungkur di depan kaki Yesus.

Dalam pola terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada MEZBAH DUPA.
Arti rohaninya adalah tekun dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN.
Menyembah artinya;
a.     menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, termasuk segala perkara.
b.    merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.

Yesaya 46: 4
(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Biarlah kita menyerahkan hidup sepenuhnya dalam tangan Tuhan / berada dalam gendongan Tuhan, hasilnya:
a.     Tuhan menanggung segala kebutuhan kita.
b.    Memikul = mennanggung dosa di atas kayu salib.
c.     Diselamatkan, sampai masuk ke Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga.

Ibadah Doa Penyembahan = domba-domba diberi nafas, sampai hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.

Ibrani 10: 10
(10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Satu kali Yesus mempersembahkan darah-Nya; kita telah dikuduskan untuk selama-lamanya.

Ibrani 9: 27-28
(9:27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
(9:28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

Maria memberikan persembahan satu kali, tetapi seharga satu tahun, seperti yang dilakukan oleh Yesus; satu kali Yesus mempersembahkan darah-Nya di atas katu salib, tetapi itu berlaku untuk selama-lamanya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang