KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, April 26, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 26 APRIL 2011

tema:
Ya Abba, Ya Bapa
(seri 4)


Roma 8: 15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Oleh Roh itu kita bseru “Ya Abba, Ya Bapa” kepada Allah.
“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak- anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik , yang memelihara anak-anak Nya
Banyak bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.
Itu sebabnya Yesus menegur ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sebab ibadah pelayanan mereka adalah ibadah pelayanan yang lahiriah, hanya untuk menonjolkan diri.

Matius 23: 2, 9
(23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
(23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.


Hanya satu Bapa yang baik, yaitu Allah yang berada di dalam sorga.
Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, ibadah pelayanan mereka tidak berkenan kepada Tuhan karena ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi melayani ,yaitu mengajar tetapi tidak melakukannya , justru hanya untuk penonjolan diri sehingga ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi suka dipanggil “Bapa”, sehingga tidak mampu berseru ”Ya Abba, Ya Bapa”

Biarlah kita melayani dengan sungguh-sungguh , jangan seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi supaya kita bisa menyebut/berseru , “Ya Abba, Ya Bapa”dan supaya pelayanan kita berkenan di hadapan Tuhan.
Kalau hidup sesuai dengan Firman , maka pelayanan kita dan segala sesuatu yang kita persembahkan berkenan di hadapan Tuhan.

Bukti bahwa Allah adalah Bapa yang baik:
Mazmur 103: 13
(103:13) Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia

Allah , Dialah Bapa yang baik, Dia sangat menyayangi dan mengasihi kita semua, terlebih kepada anak-anak Tuhan yang takut akan Tuhan, yaitu membenci segala kejahatan.

Buktinya:
Mazmur 103: 8-12
(103:8) TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
(103:9) Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
(103:10) Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
(103:11) tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
(103:12) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.


Buktinya :
Kalau manusia, sifatnya selalu melakukan dosa, tetapi Tuhan Allah sebagai Bapa yang baik, tidak menuntut atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, dan tidak membalaskan setimpal dengan kesalahan kita seperti hukum taurat ,tetapi Tuhan limpah dengan kasih karunia, itulah kasih karunia.

Keterangan:
Mazmur 103: 11
(103:11) tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia

Ukuran kasih sayang dan kasih setia Tuhan, yaitu: setinggi langit di atas bumi
Artinya: kasih sayang dan kasih setia Tuhan tidak terbatas, melebihi kasih yang ada di bumi.

Mazmur 103: 12
(103:12) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita

Ukuran dosa dijauhkan dari manusia: sejauh timur dari barat, dikaitkan dengan pola tabernakel dimulai dari pintu gerbang sampai kepada ruangan maha suci.
Artinya: dimulai dari percaya kepada Yesus , lalu dibenarkan, dikuduskan, disempurnakan.

Keterangan:
A.Dibenarkan -> halaman/pelataran
Kita yang jauh dari Tuhan kemudian percaya kepada Yesus -> pintu gerbang.
Berada di halaman , artinya: Tuhan yang membenarkan kita oleh darah anak domba Allah lewat pengorbanan Nya di atas kayu salib dan lewat kuasa kematian dan kebangkitan Nya
Di halaman ada 2 alat, yaitu:
1.Mezbah Korban Bakaran -> korban Kristus, pengorbanan Kristus di kayu salib
2.Kolam Pembasuhan -> kematian dan kebangkitan Kristus = baptisan air


B.Dikuduskan -> Ruangan suci
Dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat:
1.meja roti sajian, artinya: dikuduskan oleh kuasa Firman Tuhan
2.pelita emas, artinya: dikuduskan oleh kuasa Roh Kudus
3.mezbah dupa, artinya: dikuduskan oleh kasih Allah, lewat doa penyembahan.


C.Disempurnakan -> Ruangan maha suci
Gereja Tuhan yang disempurnakan seperti tabut perjanjian yang disalut oleh emas ,luar dan dalam .
Artinya: tidak tampak lagi dosa-dosa yang diperbuat oleh daging sehingga sama mulia seperti Kristus sebagai kepala, dimana tutup pendamaian itu -> Kristus sebagai kepala, Kristus sebagai suami, sehingga tabut dan tutupnya sama


Alasan Tuhan Allah sebagai Bapa yang baik:
Mazmur 103: 14
(103:14) Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

Kalau Allah adalah Bapa yang baik, alasannya adalah
a.
Allah tahu seperti apa manusia termasuk kekuatan kita, sebab kekuatan manusia tidak seberapa dan terbatas

b.
Allah ingat bahwa kita ini debu.
Debu artinya: manusia yang hina karena dosa.


jadi, kesimpulannya : Tuhan tahu dan Tuhan ingat anak-anak Nya
Inilah alasannya mengapa Tuhan Allah adalah Bapa yang baik bagi kita semua.

Syarat untuk menjadi anah-anak Allah:
Roma 8: 14, 16
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.


Syaratnya: memberi diri dipimpin oleh Roh Allah
Biarlah kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah sepenuhnya, jangan setengah-setengah, bukan hanya saat beridah tetapi juga di luar ibadah pun, memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Allah, misalnya : di sekolah, di kampus, di tempat bekerja, di mana pun kita berada, sebab Tuhan yang menguji hati dan batin.
Biar kita selalu memberi diri diingatkan oleh Roh Kudus.

Roh Kudus dan roh yang kita miliki bersaksi, menunjukkan dan menampilkan bahwa kita adalah betul-betul anak Allah yang berseru “Ya Abba, Ya Bapa”.
Sebab itu kita tidak perlu menonjolkan diri karena nanti Roh Tuhan dan roh kita itu sendiri yang bersaksi.

Roma 8: 11
(8:11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Kalau Roh Allah diam dalam diri kita semua, maka tubuh kita ini akan dihidupkan oleh Roh Allah itu sendiri = Roh Allah menghidupkan tubuh kita yang fana.
fana = hidup yang tidak kekal
kalau Roh Allah permanen dalam hidup kita , maka kita hidup dalam hidup yang kekal.
itulah yang disebut tubuh kita dihidupkan.

Tubuh yang dihidupkan seperti pengakuan Yesus terhadap diriNya sendiri.

Wahyu 1: 18
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Inilah hidup yang kekal : hidup, mati, hidup kembali, itulah pribadi Yesus Kristus.
Inilah tubuh yang fana dihidupkan kembali oleh Roh Allah

Hidup yang pertama :
hidup menurut keinginan daging = hidup di bawah hukum taurat = hidup dalam perhambaan dosa.
Itu sebabnya Yesus harus mati untuk menggenapi hukum taurat di dalam tubuh Yesus.
Setelah mati, Yesus bangkit, dan Dia hidup. Itulah hidup yang kedua.

Hidup yang kedua :
hidup di dalam kebenaran = hidup di dalam kasih karunia = hidup dalam pimpinan Roh Kudus .

Kalau kita memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus sampai permanen dalam diri kita ,maka kehidupan yang fana menjadi hidup yang kekal, seperti Yesus yang hidup, kemudian Dia harus menggenapi hukum taurat lewat kematianNya ,kemudian hidup kembali.

Hidup yang pertama:
Roma 5: 12-14
(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.


Sebetulnya dosa tidak diperhitungkan walaupun sebelumnya sudah ada dosa, tetapi dengan adanya hukum taurat, dosa semakin diperhitungkan kembali.

Oleh karena dosa Adam, maut telah menjalar sampai kepada mereka yang tidak berbuat dosa seperti dosa yang diperbuat oleh Adam. Inilah manusia yang pertama, hidup menurut keinginan daging = hidup di bawah hukum taurat.
Berarti hidup yang pertama (manusia pertama yaitu Adam) akan menuju kepada kebinasaan , atau hidup dalam tubuh yang fana/tidak kekal.

Hidup yang kedua:
Roma 5: 17-21
(5:17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
(5:18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
(5:19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
(5:20) Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
(5:21) supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


Inilah hidup yang kedua yaitu pribadi Yesus.
Hidup yang kedua itu adalah hidup dalam kebenaran, hidup dalam kasih karunia.
Prakteknya: ada ketaatan, seperti Yesus yang taat kepada Allah Bapa.
Taat artinya: patuh pada ajaran yang benar.
Berarti kalau hidup yang kedua adalah hidup dalam kebenaran dan kasih karunia maka akan menuju kepada hidup yang kekal.

Biarlah kita sungguh-sungguh dipimpin oleh Roh Kudus karena kalau Roh Kudus itu permanen , Dia akan menghidupkan tubuh kita yang fana ,menjadi hidup dalam hidup yang kekal.

Sebelum mengerti Firman Tuhan itu bagaikan hidup yang pertama(manusia pertama yaitu Adam), tetapi setelah kita menerima kasih karunia itulah hidup yang kedua, hidup yang kekal.

Biarlah senantiasa kita selalu berseru “Ya Abba, Ya Bapa”


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA ,MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Sunday, April 24, 2011

IBADAH KEBANGKITAN, 24 APRIL 2011


IBADAH KEBANGKITAN, 24 APRIL 2011

Yohanes 20: 1-10
(20:1) Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
(20:2) Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
(20:3) Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
(20:4) Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
(20:5) Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
(20:6) Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
(20:7) sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
(20:8) Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
(20:9) Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
(20:10) Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

Yesus telah bangkit dari kubur berarti maut telah dikalahkan.
Maut adalah musuh yang terakhir.

Roma 6: 20-23
(6:20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
(6:21) Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
(6:22) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
(6:23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Upah dosa adalah kematian / maut, tetapi kasih karunia Allah adalah hidup yang kekal lewat kuasa kebangkitan Nya,sehingga terlepas dari maut / kebinasaan.
Lewat kuasa kebangkitan ,kita dibebaskan dari dosa dan dilepaskan dari maut / kebinasaan.

1 Korintus 15: 54-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Kematian sengatnya adalah dosa, kalau berdosa pasti mati ,dan kuasa dosa adalah hukum taurat.
Kalau hidup di bawah hukum taurat, tidak beroleh keselamatan karena tidak hidup di bawah hukum kasih karunia.

Dengan kuasa kebangkitan Yesus, kita bisa berkata “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”, tetapi kalau hidup di bawah dosa, manusia tidak dapat berkata “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?

Bukti bahwa Yesus telah bangkit dari kematian:
Yohanes 20: 5-6
(20:5) Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
(20:6) Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,

Buktinya: kain kapan terletak di tanah
Inilah bukti bahwa Yesus telah bangkit dari maut.

Kain kapan adalah kain pembungkus mayat = pakaian kematian

Kalau Yesus belum bangkit, Yesus yang terletak dengan dibungkus kain kapan,tetapi karena Yesus sudah bangkit, maka kain kapanlah yang terletak di tanah.

Pakaian kematian (kain kapan) secara rohani:
Yudas 1: 18-23
(1:18) Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
(1:19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
(1:20) Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
(1:21) Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
(1:22) Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
(1:23) selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Inilah pakaian kematian secara rohani.
Pakaian kematian adalah pakaian yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Siapakah yang mengenakan pakaian kematian (pakaian yang dicemari dosa)?
Yudas 1: 18
(1:18) Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
Yang mengenakan pakaian kematian adalah pengejek-pengejek yang akan tampil di akhir zaman.
Berhati-hatilah dengan pengejek-pengejek, tidak perlu terpengaruh dengan pengejek-pengejek.

Sifat tabiat pengejek-pengejek:
YANG PERTAMA

Yudas 1: 19
(1:19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Sifat tabiat mereka: pemecah belah = dikuasai roh pemecah belah.
Kalau dikuasai roh pemecah belah akan memecah belah anggota tubuh Kristus.
Kita semua adalah anggota tubuh Kristus. Anggota tubuh Kristus dimulai dari nikah rumah tangga, kemudian satu dalam kandang penggembalaan, antar kandang penggembalaan, akan tepecah belah jika dikuasai oleh roh pemecah belah, dan roh pemecah belah pun bisa memecah belah sampai kepada hubungan kita dengan Kristus sebagai kepala.

Roma 16: 17
(16:17) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

Kalau sudah menerima ajaran dalam satu kandang penggembalaan, hati-hati dengan ajaran yang lain, oleh sebab itu jika sudah berada dalam satu kandang penggembalaan kemudian berpindah-pindah menerima ajaran yang lain dalam kandang penggembalaan itu menyebabkan perpecahan.

Roma 16: 18
(16:18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Mereka melayani , tetapi bukan melayani Tuhan melainkan melayani perut mereka = mempertuhankan perut.

Kalau mempertuhankan perut = mempertuhankan alah yang mati, padahal Allah kita adalah yang hidup,Dialah Allah Abraham, Allah Ishak , Allah Yakub, Allah bagi orang-orang yang memiliki iman, harap dan kasih.
Kalau mati rohani tidak memiliki iman kepada Allah,tidak memiliki kasih kepada Allah, dan tidak memiliki pengharapan kepada Allah.

Ciri-cirinya:
Roma 16: 18
(16:18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Ciri-ciri mereka : berkata-kata dengan muluk-muluk dan manis-manis supaya dapat menipu orang-orang yang tulus hatinya, sehingga terpecah belah dengan anggota tubuh Kristus yang lain.
Oleh sebab itu, biarlah kita melayani Tuhan, melayani Kristus sebagai kepala dan bukan melayani perut.

Praktek ibadah pelayanan mereka:
Yudas 1: 19
(1:19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Prakteknya: mereka dikuasai oleh keinginan-keinginan dunia ini dan hidup tanpa Roh Kudus.
Hidup dalam keinginan daging, berarti hidup dengan cara-cara dunia. Kalau hidup dengan cara-cara dunia, pasti ibadah pelayanannya juga dengan cara-cara dunia. Dengan kata lain, cara-cara dunia di bawa masuk ke dalam gereja, sehingga ibadah pelayanan tanpa urapan Roh Kudus.

Filipi 3: 18-19
(3:18) Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
(3:19) Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Kalau hidup menurut keinginan dunia pasti memikirkan perkara duniawi
Itulah penampilah pengejek-pengejek, yang mempertuhankan perut mereka, sehingga menjadi seteru salib Kristus.

Sifat tabiat pengejek-pengejek:
YANG KEDUA

2 Petrus 3: 3
(3:3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

Sifat tabiat pengejek-pengejek di akhir zaman : hidup menurut hawa nafsu = hidup menurut keinginan daging.

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Hidup menurut daging pasti memikirkan hal-hal yang dari daging pula.
Tidak mungkin hidup menurut keinginan daging,tetapi memikirkan ibadah pelayanan, seperti orang-orang yang berada di luar Tuhan ,hanya memuaskan hawa nafsu daging mereka, tidak mungkin ingat Tuhan.

Contoh ibadah pelayanan yang memikirkan hal-hal yang dari daging:
Yohanes 3: 5-6
(3:5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
(3:6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Kalau tidak lahir baru, tidak bisa masuk dalam kerajaan sorga.
Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi, berarti Nikodemus adalah seorang pelayan Tuhan, tetapi masih hidup mnurut keinginan daging sehingga pikirannya memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak mengerti hal kelahiran baru, tidak mengerti suasana kebangkitan, ibadahnya hanyalah secara lahiriah berarti masih hidup di bawah hukum taurat.

Yohanes 3: 7
(3:7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Karena Nikodemus masih hidup dalam keinginan daging, dengan kata lain, Nikodemus belum bersuasanakan kebangkitan, maka Yesus menegaskan supaya Nikodemus harus dilahirkan kembali.

Jika melayani tetapi masih hidup dalam daging dan pemikirannya memikirkan hal-hal daging ,maka itu harus dilahirkan kembali lewat baptisan air dan baptisan Roh

Ciri-ciri orang yang hidup dalam hawa nafsu daging:
2 Petrus 3: 4-7
(3:4) Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
(3:5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
(3:6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
(3:7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

Cirinya: tidak peduli dengan janji Allah = tidak mau tahu/ tidak peduli dengan Firman Allah yang disampaikan dalam setiap ibadah.
Padahal Firman Allah itu berkuasa:
a.     menciptakan, menjadikan langit dan bumi
b.    memelihara, melepaskan dari api neraka
Sesungguhnya Firman Allah itu berkuasa,tetapi para pengejek-pengejek tidak peduli, tidak mau tahu dengan Firman Allah.

Bukti bahwa Firman Allah berkuasa:
Kejadian 1: 6-9
(1:6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(1:7) Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
(1:8) Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
(1:9) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.

Oleh karena kuasa Firman Allah, langit dan bumi dijadikan.
Berarti Firman itu berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada, asalkan mau peduli/mau tahu tentang Firman Allah, mau meresponi janji Allah.
Tetapi karena mereka sedang mengenakan pakaian kematian, yaitu pakaian yang dicemarkan oleh dosa, inilah yang membuat mereka tidak mau tahu, tidak peduli dengan janji Allah, dengan Firman Tuhan.

Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Yang tidak ada menjadi ada, inilah kuasanya dari Firman Tuhan, janji-janji Allah, menjadikan, menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Syarat untuk menghargai kematian:
Roma 4: 18-25
(4:18) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
(4:19) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
(4:20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
(4:21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
(4:22) Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
(4:23) Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,
(4:24) tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
(4:25) yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

Tuhan selalu mgenapi janji-janji Nya asalkan kita mau menghargai Firman Tuhan atau janji-janji Allah, sebab janji Allah itu juga untuk kita semua, orang kafir.

Syaratnya: satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus, seperti Abraham yang keyakinannya teguh pada janji Allah.
Janji Allah itu , ya dan amin, digenapi.

Jangan sampai tidak mau tahu dengan Firman, tidak mau tahu dengan ibadah pelayanan , karena Allah pasti menggenapi janji Nya

Roma 6: 4
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
-      kuasa kematian: mengubur hidup lama
-      kuasa kebangkitan: hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu, dan dibaharui terus menerus dari sehari ke sehari sampai nanti puncaknya pembaharuan Yerusalem yang baru.

Orang yang seperti inilah yang menghargai janji Allah.

Yohanes 3: 3-7
(3:3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
(3:4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
(3:5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
(3:6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
(3:7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Harus dilahirkan kembali lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

-      Baptisan air, artinya: hidup dalam hidup yang baru = hidup yang sudah dibaharui, yaitu manusia batiniah dan manusia lahiriah sudah dibaharui.
-      Baptisan Roh Kudus, artinya: dipenuhkan , dipimpin oleh pimpinan Roh Kudus sepenuhnya, tidak setengah-setengah baik di gereja, rumah, sekolah, tempat bekerja, di mana saja komunitas kita.

Biarlah kita satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Saturday, April 23, 2011

Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 April 2011 (seri 11 B)

“silahkan mengikuti Ibadah Muda Remaja tentang DAUD dalam 1 Samuel 16”

1 Samuel 16: 14-18
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
(16:15) Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;
(16:16) baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."

Daud dibawa ke istana raja untuk menghibur, menolong Saul dengan menggunakan kecapi karena saat itu Saul sedang diganggu oleh roh jahat karena roh Allah undur dari pada Saul.
Biarlah kehidupan kita dipakai oleh Tuhan untuk menghibur dan menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat dengan menggunakan kecapi baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dimana saja.
Diganggu roh jahat bukan hanya karena kerasukan roh setan tetapi juga seperti mencuri yaitu diganggu oleh roh pencuru, berdusta yaitu diganggu oleh roh pendusta.

Biarlah kita tergembala dengan sungguh-sungguh sebagai syarat untuk menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat , sperti Daud yang kembali untuk menggembalakan kambing domba.

Sepadat apapun kegiatan kita, harus tetap kembali kepada kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah, inilah tergembala dengan baik bukan hanya sebatas tergembala.

Ciri-ciri kehidupan yang menggunakan kecapi:
1 Samuel 16: 18
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."

Tidaklah perlu kita mempromosikan diri, jika kita mau tergembala dengan sungguh-sungguh maka Tuhan yang akan menolong.

Inilah ciri kehidupan yang tergembala dengan sungguh-sungguh (menggunakan kecapi), yaitu:
1. seorang pahlawan yang gagah perkasa
2. seorang prajurit
3. pandai bicara
4. elok perawakannya
5. TUHAN menyertai dia

Keterangan:
TUHAN MENYERTAI DAUD
Kalau Tuhan menyertai Daud biarlah kehidupan kita juga mendapat penyertaan dari Tuhan, seperti Tuhan menyertai Daud.

Matius 28: 16-20
(28:16) Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
(28:17) Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
(28:18) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
(28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
(28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Murid-murid Yesus menerima amanat agung dari Yesus yaitu perintah untuk memberitakan injil.
Yesus juga berjanji kepada murid-murid Nya bahwa Yesus menyertai samapi akhir zaman (penyertaan Tuhan tanpa batas tidak hanya satu dua tahun).
Berarti, penyertaan Tuhan berlaku kepada anak-anak Tuhan yang menerima amanat agung yaitu perintah untuk memberitakan injil.
Kalau kita menerima amanat agung, ada penyertaan Tuhan
Oleh sebab itu, di hari-hari terakhir ini kehidupan muda mudi remaja tidak cukup datang ibadah saja tetapi harus meningkat sampai menerima amanat agung yaitu perintah untuk memberitakan injil supaya ada penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan sampai pada akhir zaman.

Biarlah kehidupan muda-mudi remaja mau menerima amanat agung dan nyata dalam kehidupan kita , mau memberitakan injil supaya bangsa-bangsa menjadi murid Yesus.

Kalau hanya datang untuk mendengar Firman saja saat beribadah, itu bagus tetapi harus meningkat sampai menerima amanat agung dari Yesus yaitu perintah untuk memberitakan injil.
Oleh sebab itu, janganlah meremehkan dan tidak menghargai amanat agung dari Yesus yaitu perintah untuk memberitakan injil.

Yohanes 20: 14-15
(20:14) Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
(20:15) Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
(20:16) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Pagi-pagi buta Maria pergi ke kubur Yesus dan melihat Yesus sudah bangkit dari maut, berarti itu adalah suasana kebangkitan .
Kuasa kebangkitan ialah: hidup dalam hidup yang baru = hidup yang sudah dibaharui, yang lama sudah berlalu, hidup lama sudah dkubur dalam kematian Kristus.

Kalau menerima amanat agung dari Yesus ,yaitu perintah untuk memberitakan injil, maka terlebih dahulu kehidupan kita ini berada dalam suasana kebangkitan.
Saat Yesus menegor Maria, Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Kehidupan yang sudah bersuasanakan kebangkitan, ibarat seorang guru yang sedang memberitakan injil kepada muridnya.
Itu sebabnya Maria langsung memposisikan diri sebagai murid di hadapan Yesus , sebagai bukti Maria berkata “rabuni” artinya adalah guru.
Guru = mengajar = memberitakan injil

Memberitakan injil tidak harus berkotbah di atas mimbar, dan selalu membawa mimbar ke mana pun kita pergi, tetapi harus bersuasanakan kebangkitan, yaitu hidup dalam hidup yang baru atau hidup yang sudah dibaharui terus menerus dari sehari ke sehari, sehingga setiap gerak gerik maupun tingkah laku, mulai dari cara duduk, berdiri, berbicara, semuanya baik di lihat oleh orang lain , inilah yang disebut memberitakan injil (bersuasanakan kebangkitan).

Matius 28: 20
(28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Inilah perintah memberitakan injil , itu = mengajar untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Yesus.

Ciri-ciri kehidupan yang sudah diperbaharui:
Filipi 4: 8-9
(4:8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
(4:9) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu terima dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.


Cirinya ada 8: memikirkan semua yang baik , yaitu:
1.semua yang benar
2.semua yang mulia
3.semua yang adil
4.semua yang suci
5.semua yang manis
6.semua yang sedap didengar
7.semua yang disebut kebajikan
8.patut dipuji.

8 hal itu harus ada dalam pemikiran kita setiap hari.
Inilah ciri-ciri kehidupan yang sudah diperbaharui.

Ada 4 hal yang harus kita lakukan , yaitu:
1.lakukanlah apa yang telah kamu pelajari dari kebenaran Firman Tuhan
2.lakukanlah apa yang telah kamu terima dari Tuhan
3.lakukanlah apa yang telah kamu terima dalam setiap ibadah, setiap pemberitaan Firman Tuhan
4.lakukanlah apa yang telah kamu lihat , yaitu mujizat-mujizat yang terjadi

Dalam pemikiran kita ada 8 hal dan dalam hidup kita ada 4 hal, itulah yang harus kita lakukan dan perhatikan, maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai setiap kehidupan muda-mudi/remaja.

Zakharia 8: 20-23
(8:20) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Masih akan datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota.
(8:21) Dan penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk melunakkan hati TUHAN dan mencari TUHAN semesta alam! Kami pun akan pergi!
(8:22) Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN."
(8:23) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!"

Bagi kehidupan muda-mudi/remaja yang disertai Tuhan(dalam pemikirannya ada 8 hal dan melakukan 4 hal ), dengan sendirinya bangsa-bangsa yang kuat akan datang kepada kita dan memegang punca jubah dengan kuat-kuat = datang kepada kita untuk mencari Firman pengajaran
(Punca jubah = ujung pakaian).

Memegang punca jubah seorang Yahudi, artinya: kemana kita pergi, mereka juga turut pergi = apa yang kita lakukan , mereka juga turut melakukannya, termasuk beribadah dan melayani Tuhan juga mereka turut berinadah dan melayani Tuhan.

Sebagai kehidupan muda mudi/remaja, di hari-hari ini, itulah yang harus kita kerjakan di hadapan Tuhan.

Biarlah kita beribadah dan melayani Tuhan dalam suasana kebangkitan, baik di luar ibadah pun kita tetap bersuasanakan kebangkitan,sehingga kita dikenal sebagai anak-anak Tuhan dan hidup benar sesuai dengan Firman Tuhan di hadapan Tuhan dan sesama.

2 Korintus 3: 2-3
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Kalau Firman Tuhan dituliskan dalam hati kita , bukan ditulis dengan tinta tetapi ditulis/dimeteraikan dengan Roh Kudus, itu artinya kita menjadi kitab yang tertulis , yang bisa dikenal dan dibaca oleh orang lain, inilah suasana kebangkitan .

Mazmur 23: 1-4
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Biarlah kita tergembala dengan sungguh-sungguh dalam kandang penggembalaan.
Kalau Tuhan beserta kita, kita tidak akan takut pada apa saja , justru kita terhibur oleh gada yang keras dan tongkat, itulah Firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus.
Saat kita terpukul oleh gada yang keras, itu bukan lah sikasaan dari Tuhan melainkan penghiburan dari Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA ,MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Tuesday, April 19, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 19 APRIL 2011

Tema:
YA ABBA, YA BAPA
(seri 3)


Roma 8: 15-16
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.


Ya Abba, Ya Bapa adalah seruan dari anak-anak Tuhan kepada Alllah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, Bapa yang memelihara anak-anak Nya
Banyak bapa di dunia ini tapi hanya 1 Bapa yang baik , itulah Allah, Bapa kita yang berada di dalam kerajaan sorga

Syarat untuk menjadi anak-anak Allah:
Roma 8: 14
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Syarat: memberi diri dipimpin oleh Roh Allah dengan sepenuhnya
Kalau Roh Kudus yang memimpin kehidupan kita sepenuhnya maka daging tidak lagi bersuara, dengan kata lain tidsk lagi menuruti seluruh hawa nafsu dan keinginan daging itu sendiri
Banyak sekali keinginan daging yang bertolak belakang dengan keinginan Roh Allah
Jangan lagi menikmati apa yang menjadi keinginan daging karena itu adalah seteru Allah

Lebih terperinci lagi
Galatia 4: 6-7
(4:6) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(4:7) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


Kehidupan yang berseru kepada Allah sebagai Bapa yang baik ,Ya Abba Ya bapa, itu bukti bahwa kita bukan lagi hamba melainkan anak
Ya Abba Ya Bapa , adalah seruan dari anak bukan lagi hamba karena seorang hamba tidak bisa menyebutkan Bapa selain sebutan tuan.
Seruan yang keluar dari mulut anak pasti Bapa
Seruan yang keluar dari mulut hamba pasti tuan
Hamba = seseorang yang masih diperbudak dosa
Berarti selama seseorang masih diperbudak oleh dosa,dari mulutnya tidak mungkin keluar seruan Ya Abba Ya Bapa, tidak mungkin dapat memuji dan memuliakan Tuhan
Kita bisa berseru karena kita adalah anak-anak Allah
Kalau ada anak Tuhan yang bisa berseru Ya Abba Ya Bapa, tapi masih berada dalam lumpur dosa, itu adalah kemunafikan, seperti hidup padahal mati.

Berarti Ya Abba Ya Bapa, itu adalah seruan yang hanya keluar dari mulut anak-anak Allah bukan seruan dari orang-orang yang diperbudak oleh dosa.

Ulangan 6: 10-12
(6:10) Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
(6:11) rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,
(6:12) maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.


Itu sebabnya Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan dengan maksud tidak lagi berada dalam perhambaan/perbudakan dosa
Karena jika masih berada dalam perbudakan, tidak akan ada seruan Ya Abba Ya Bapa

Syarat setelah bebas dari perbudakan dosa:
Ulangan 6: 13
(6:13) Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.

Syarat: harus takut akan Tuhan Allah

Amsal 8: 13
(8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Takut akan Tuhan berarti membenci segala kejahatan

Ciri-ciri takut akan Tuhan:
1.
Ulangan 6: 14
(6:14) Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu,

Ciri-ciri:jangan mengikuti allah-allah lain
Arti rohani: tidak hidup dalam penyembahan berhala

Banyak sekali berhala-berhala di muka bumi ini, apa saja bisa menjadi berhala sebab berhala artinya segala sesuatu yang melebihi dari pada Tuhan.
Pekerjaan , perut, segala sesuatu yang kita miliki pun bisa menjadi berhala, kalau itu lebih utama dari pada Tuhan.


2.
Ulangan 6: 16
(6:16) Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.

Ciri: janganlah mencobai Tuhan Allah

Keluaran 17: 1-7
(17:1) Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
(17:2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
(17:3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
(17:4) Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
(17:5) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
(17:6) Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
(17:7) Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"


Bangsa Israel mencobai Tuhan Allah di Masa dan di Meriba.
Mencobai Tuhan = tidak mengakui keberadaan Tuhan
Sesuai dengan perkataan Israel "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
Seringkali ketika kita mengalami masalah,misalnya karena ekonomi ,penyakit, pekerjaan atau sesuatu hal yang kita harapkan taip belum terwujud, disini kita mulai ragu atas kebesaran, kasih sayang, kasih setia Tuhan.
Orang yang ragu = mencobai
Mencobai = ragu kepada Tuhan

Kalau seandainya bangsa Israel harus mengalami ujian karena haus tidak ada air saat berada di Masa dan Meriba, itu berarti seijin Tuhan sebab bangsa Israel adalah anak-anak Tuhan, anak-anak pilihan. Dan tidak mungkin anak-anak Tuhan dibiarkan begitu saja (diabaikan). Tapi bangsa Israel justru mencobai Tuhan , ragu kepada Tuhan.
Sesungguhnya saat bangsa Israel mangalami kahausan, seharusnya bangsa Israel berdiam diri saja, tidak perlu bersungut-sungut apalagi berbantah-bantah karena Tuhan pasti menolong dan memelihara dan juga jika bangsa Israel kehausan (tidak menjumpai air) itu seijin Tuhan dengan kata lain , Tuhan punya maksud yang baik supaya keadaan bangsa Israel lebih baik di hari esok.

Ulangan 8: 15-16
(8:15) dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
(8:16) dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.


Jadi maksud dan tujuan Tuhan kalau bangsa Israel diijinkan haus akan air, adalah untuk tujuan yang mulia ,yaitu supaya kita menjadi pribadi yang rendah hati/merendahkan diri di hadapan Tuhan sehingga menjadi pribadi/kehidupan yang lebih baik di kemudian hari.

Saat kita menghadapi cobaan, itu adalah seijin Tuhan , jangan tanya kepada Tuhan ,mengapa/kenapa begini dan begitu, tetapi seharusnya tanyalah diri kita sendiri, apakah kita ini sudah memposisikan diri rendah di hadapan Tuhan atau belum.
Biarlah kita membawa diri kita rendah di hadapan Tuhan.

Ulangan 8: 17-18
(8:17) Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
(8:18) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.


Jadi, cukup percaya selalu ingat Tuhan, kebaikan Tuhan ,kasih Tuhan yang sudah memberi kekuatan kepada kita sehingga lewat kejadian-kejadia yang kurang mengenakkan pada kita membuat kita semakin teguh kepada Tuhan atas janji-janji Tuhan

Ulangan 6: 16
(6:16) Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.

Jangan mencobai Tuhan Allah, jangan ragu terhadap kebesaran janji-janji Allah, kasih sayang ,kasih setia Tuhan
Sebab kalau mencobai, itu adalah tanda sebagai anak-anak iblis, sebab kalau anak- Allah cukup berseru Ya Abba Ya Bapa, tapi kalau anak-anak iblis tidak ada seruan Ya Abba Ya Bapa

Matius 4: 1-2
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.


Si pencoba itu asalnya dari iblis
Brarti kalau ada seseorang yang mencobai / ragu akan keberadaan Tuhan, berarti dia adalah anak-anak iblis, sebab si pencoba adalah iblis

Ada 3 hal yang cobaan dari iblis:
1.
Matius 4: 3
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Cobaan dari iblis yang pertama kepada Yesus : memerintahkan batu-batu menjadi roti
Roti = makanan secara lahiriah (jasmani)
Berarti cobaan yang pertama dari iblis adalah soal-soal makanan , yang membuat perut kenyang supaya hidup.
Pemikiran yang seperti ini berarti sedang mengikuti cara-cara iblis ,dengan kata lain masuk dalam perangkap tipu daya iblis .

Seringkali karena soal makan dan minum, orang menyimpang dari kebenaran Firman
Banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tidak tekun dalam ibadah.
Sama seperti bangsa Israel hanya soal haus saja sudah ragu kepada Tuhan, mencobai Tuhan.

Matius 4: 4
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Sesungguhnya manusia hidup bukan dari roti tapi hidup dari Firman yang keluar dari mulut Allah.
Sebab itu dalam setiap ibadah ,biarlah kita memperhatikan setiap Firman Allah yang disampaikan (perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah), diperhatikan dengan sungguh-sungguh jangan sampai muak karena manusia bukan hidup dari roti saja (makanan jasmani/lahiriah) tetapi hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.


2.
Matius 4: 5-6
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."


Cobaan dari iblis yang kedua kepada Yesus: soal kesucian itu sebabnya iblis membawa Yesus ke kota suci dan menempatkan Yesus di bubungan Bait Allah, kemudian iblis berusaha menjatuhkan Yesus dari atas dengan alasan malaikat menatang dengan tangannya.
Kota suci -> hidup suci
Jangan bermain-main dengan kesucian dan jangan terjebak dengan tipu daya iblis setan karena malaikat tidak dapat menolong seseorang untuk tetap hidup dalam kesucian.

Sekalipun Yesus berkata “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” iblis belum pergi dan masih berusaha mencobai lagi dengan soal kesucian.
Seringkali soal kesucian ini dicobai dan alasan-alasan yang menolong/membela diri sebagai jalan keluar. Walaupun sepertinya ada jalan keluar, jangan bermain-main soal kesucin, sebab itu , hati-hati dalam kenajisan.
Semakin banyak beribadah melayani Tuhan , semakin sedikit kemungkinan untuk jatuh ke dalam berbagai-bagai dosa.

Matius 4: 7
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Jangan bermain-main dengan kesucian = jangan mencobai kesucian.
Kesucian itu jangan dipermainkan, kalau kita hidup dalam Tuhan, jangan menganggap remeh/rendah kesucian.


3.
Matius 4: 8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."


Cobaan dari iblis yang ketiga kepada Yesus: sujud menyembah kepada iblis dengan alasan iblis akan memberikan kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Menyembah iblis karena kerajaan dunia dengan kemegahannya = menyembah Allah yang mati = mempertuhankan harta kekayaan , kedudukan jabatan dan kemewaha-kemewahan yang lain.

Matius 4: 10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Tuhan berkata "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"


Pada cobaan yang ketiga ini, iblis pun pergi lewat kuasa doa penyembahan kepada Allah.

Kita memiliki kebenaran bukan berarti iblis pergi dan hidup suci bukan berarti iblis pergi ,tetapi iblis pergi/enyah kalau hidup dalam doa penyembahan kepada Allah yang hidup, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, bukan kepada yang lain-lain.

Sebab itu biarlah kita hidup dalam doa pnyembahan dan berseru “Ya Abba ,Ya Bapa” supaya lepas dari pencobaan dan tidak mencobai Tuhan sehingga di kemudian hari hidup kita lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan sehingga apapun yang kita persembahkan semuanya menyenangkan hati Tuhan .



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA ,MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Ibadah Kaum Muda Remaja, 16 April 2011 (seri 11 A)

“silahkan mengikuti Ibadah Muda Remaja tentang DAUD dalam 1 Samuel 16”

1 Samuel 16: 14-18
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
(16:15) Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;
(16:16) baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."


Daud dibawa ke istana raja untuk menghibur, menolong Saul dengan menggunakan kecapi karena saat itu Saul sedang diganggu oleh roh jahat karena roh Allah undur dari pada Saul.
Biarlah kehidupan kita dipakai oleh Tuhan untuk menghibur dan menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat dengan menggunakan kecapi baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dimana saja.
Diganggu roh jahat bukan hanya karena kerasukan roh setan tetapi juga seperti mencuri yaitu diganggu oleh roh pencuri, berdusta yaitu diganggu oleh roh pendusta.

Biarlah kita tergembala dengan sungguh-sungguh sebagai syarat untuk menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat , sperti Daud yang kembali untuk menggembalakan kambing domba.

Sepadat apapun kegiatan kita, harus tetap kembali kepada kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah, inilah tergembala dengan baik bukan hanya sebatas tergembala.

Ciri-ciri kehidupan yang menggunakan kecapi:
1 Samuel 16: 18
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."

Tidaklah perlu kita mempromosikan diri, jika kita mau tergembala dengan sungguh-sungguh maka Tuhan yang akan menolong.

Inilah ciri kehidupan yang tergembala dengan sungguh-sungguh (menggunakan kecapi), yaitu:
1. seorang pahlawan yang gagah perkasa
2. seorang prajurit
3. pandai bicara
4. elok perawakannya
5. TUHAN menyertai dia

Keterangan:
TUHAN MENYERTAI DAUD
Untuk menolong ,menghibur orang yang diganggu roh jahat harus disertai dengan penyertaan Tuhan.
Kalau tidak ada penyertaan Tuhan, tidak ada arti pelayanan kita di hadapan Tuhan. Biarlah kehidupan muda mudi kita mendapat penyertaan dari Tuhan.

Matius 28: 16-20
(28:16) Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
(28:17) Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
(28:18) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
(28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
(28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Murid-murid Yesus menerima amanat agung dari Yesus yaitu perintah untuk memberitakan injil, supaya semua bangsa dijadikan murid Nya.
Yesus juga berjanji kepada murid-murid Nya bahwa Yesus menyertai samapi akhir zaman (penyertaan Tuhan tanpa batas tidak hanya satu dua tahun).
Berarti, penyertaan Tuhan hanya berlaku kepada anak-anak Tuhan yang menerima amanat agung yaitu perintah untuk memberitakan injil.
Oleh sebab itu, di hari-hari ini , biarlah kehidupan muda mudi remaja tidak cukup hanya datang beribadah saja tetapi harus meningkat sampai menerima amanat agung yaitu perintah untuk memberitakan injil supaya ada penyertaan Tuhan sampai pada akhir zaman.

Yohanes 20: 13-16
(20:13) Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
(20:14) Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
(20:15) Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
(20:16) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.


Pagi-pagi buta Maria pergi ke kubur Yesus dan melihat Yesus sudah bangkit dari maut, berarti itu adalah suasana kebangkitan .
Kuasa kebangkitan ialah: hidup dalam hidup yang baru = hidup yang sudah dibaharui, yang lama sudah berlalu, yang lama sudah dikubur dalam kematian Kristus.

Kalau menerima amanat agung Yesus ,yaitu perintah untuk memberitakan injil, maka terlebih dahulu kehidupan kita ini berada dalam suasana kebangkitan.
Saat Yesus menegor Maria, Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Kehidupan yang sudah bersuasanakan kebangkitan ibarat seorang guru yang sedang memberitakan injil kepada muridnya.
Itu sebabnya Maria langsung memposisikan diri sebagai murid di hadapan Yesus , sebagai bukti dia berkata “rabuni” artinya adalah guru.
Guru = memberitakan injil

Markus 12: 20-25
(12:20) Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan.
(12:21) Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.
(12:22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati.
(12:23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.


Inilah suasana kebangkitan : hidup seperti malaikat di sorga = tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Orang-orang saduki tidak percaya kebangkitan oleh sebab itu mereka hanya memikirkan hal-hal yang lahiriah, ibadah mereka pun lahiriah.
Sesungguhnya malaikat tidak mempunyai tubuh, yaitu darah, daging, dan tulang, artinya: tidak memikirkan hal-hal yang lahiriah = hidup rohani, tidak lagi memikirkan hal-hal yang sifatnya duniawi, itulah suasana kebangkitan.

dikaitkan dengan ceritera tentang semak duri dan Musa
Markus 12: 26-27
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(12:27) Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"


Allah kita adalah Allah yang hidup ,artinya: Allah bagi orang-orang yang sudah bersuasanakan kebangkitan.
Kalau dikaitkan dengan ceritera tentang semak duri dan Musa Allah tidak mau menjadi Allah bagi orang yang mati tetapi mau menjadi Allah bagi orang-orang yang hidup , menjadi Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub.
Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub berarti memiliki kasih , iman dan harap.
- Allah Abraham -> Bapa = kasih
- Allah Ishak -> Yesus = iman
- Allah Yakub -> Roh Kudus = harap
Jadi Allah kita adalah Allah bagi orang yang hidup bukan Allah orang yang mati(yang bersuasanakan kebangkitan) yaitu yang memiliki: iman, harap, dan kasih.

Ciri-ciri bersuasana kebangkitan, dikaitkan dengan ceritera semak duri:
1.
Keluaran 3: 2-6
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
(3:4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
(3:5) Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
(3:6) Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.


Cirinya: bernyala-nyala , berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dalam ibadah pelayanan apa saja, ibadah pelayanan sekecil apapun tetap giat, semangat, sebab kita melayani Allah yang hidup bukan allah yang mati .
Kalau melayani allah yang mati , berarti melayani yang mati juga, contoh allah yang mati : uang,kedudukan dan jabatan, kemuliaan ,dll.

Kalau bernyala-nyala, berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan itu adalah suatu penglihatan yang hebat di hadapan Tuhan

oleh sebab itu , biarlah kita bernyala-nyala, berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

2.
Matius 9: 16-17
(9:16) Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."


Kantong kulit yang baru -> kehidupan yang baru = kehidupan yang sudah dibaharui = bersuasana kebangkitan
Kalau hidup sudah baru maka hati juga baru = hati suci
Ciri-ciri hati yang suci karena sudah dibaharui yaitu: seperti anggur baru diisikan ke dalam kantong kulit yang baru.
-Anggur baru -> kasih Allah/anugrah Allah yang selalu baru
Misalnya: Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan
Berarti kalau hidup sudah dibaharui (hati suci) maka Firman Tuhan yang disampaikan yaitu Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan mendapat tempat di dalam hati .

-Anggur baru -> kasih Allah yang selalu baru
Misalnya: Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita
Berarti kalau hidup sudah dibaharui maka tidak lagi hidup menurut keinginan daging melainkan hidup menurut keinginan Roh Kudus.

--Anggur baru -> kasih Allah yang selalu baru
Misalnya: kasih Allah yang besar dan mulia
Berarti kalau hidup sudah dibaharui maka mampu mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi dan kekuatan kita.

hasilnya:
Matius 9: 17d
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Anggur yang baru memelihara kantong kulit yang baru dan kantong kulit yang baru memelihara anggur yang baru.
Artinya: kasih karunia Tuhan yaitu Firman Allah, Roh Kudus, dan Kasih Allah yang besar dan mulia akan memelihara kehidupan setiap orang yang sudah dibaharui, sebaliknya kehidupan yang sudah dibaharui memelihara segala sesuatu yang Tuhan percayakan sebagai kasih karunia Allah.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA ,MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI