KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, September 30, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB , 30 SEPTEMBER 2011


Shalom
Selamat malam, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, kita bersyukur bisa berada dalam ibadah Pendalaman Alkitab pada malam hari ini. Biarlah kita didewasakan lewat ibadah Pendalaman Alkitab sampai menjadi tua-tua.

Kita kembali melihat Maleakhi 1: 8
Maleakhi 1: 8
(1:8) Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Imam-imama yang melayani di Bait Allah, membawa binatang yang BUTA, TIMPANG, dan SAKIT di atas meezbah sebagai korban api-apian bagi Tuhan.
Ini adalah perbuatan tangan yang jahat dari imam-imam yang melayani Tuhan
Karena perbuatan mereka jahat, Tuhan memberikan suatu perumpamaan “Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik?
Kalau pemimpin di bumi saja tida berkenan dengan cara-cara yang diperbuat imam di Bait Allah, apalagi kepada Tuhan.
Jangan sampai membawa binatang yang buta, timpang dan sakit terlanjur-lanjur dalam hidup kita, sebab pelayanan seperti ini adalah jahat di mata Tuhan.
Biarlah kita sunggguh-sungguh dalam ibadah pelayanan supaya ibadah pelayanan ini sehati sepikir dan pelayanan kita maju, bukan seperti pelayanan imam-imam di Bait Allah yang tidak berkenan di mata Tuhan.
Jangan sampai tidak memperdulikan apa yang sudah kita baca dalam Maleaki 1: 8

Membawa binatang yang cacat sebagai korban api-apian di atas mezbah bagi Tuhan itu adalah perbuatan jahat.

Ulangan 17: 1
(17:1) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Semakin diperjelas, mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan itu merupakan kekejian bagi Tuhan.
Di dalam Maleakhi 1: 8 adalah perbuatan jahat, tetapi dalam kitab Ulangan, meningkat menjadi kekejian.

Ada 3 perbuatan yang setara dengan kekejian
1.   Amsal 28: 9
(28:9) Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Menaikkan doa tetapi tidak mau mendengarkan firman Tuhan, doa orang seperti ini adalah kekejian bagi Tuhan.
Itu sebabnya setiap kali kita berdoa biarlah terlebih dahulu kita mendengar firman = dengar-dengaran pada firman pengajaran

2.   Amsal 21: 27
(21:27) Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.

Korban orang fasik adalah kekejian
Hati-hati melayani dengan maksud-maksud lain, apa saja yang kita kerjakan, jangan sampai ada maksud-maksud lain dalam ibadah pelayanan, sebab itu adalah kekejian.
Fasik adalah dosa kesombongan.

3.      Amsal 11: 20
(11:20) Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.

Hati serong itu adalah kekejian, tetapi hidup tanpa cacat cela, segala sesuatu yang dipersembahkan dikenan oleh Tuhan, termasuk jalan jalannya dikenan oleh Tuhan.

Imamat 22: 19-20
(22:19) maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
(22:20) Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.

Segala persembahan dari binatang yang cacat, baik dari lembu, kambing atau domba, itu tidak akan berkenan kepada Tuhan.

Imamat 22: 21-22
(22:21) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
(22:22) Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yangberkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas mezbah.

Binatang yang cacat, yaitu buta, timpang ,dan sakit, jangan dipersembahkan sebagai korban api-apian di atas mezbah bagi Tuhan.
Biarlah semakin hari kita semakin ada rasa takut sehingga kita tidak lagi mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.

Saat-saat merayakan hari raya, termasuk 7 hari raya bagi Israel, harus mempersembahkan binatang yang tidak bercacat cela sebagai korban api-apian bagi Tuhan.
Kita kaitkan dengan 7 hari raya orang Israel
‘HARI RAYA KEENAM’/ HARI RAYA PENDAMAIAN
Imamat 23: 26-27
(23:26) TUHAN berfirman kepada Musa:
(23:27) "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Saat merayakan hari raya pendamaian harus disertai dengan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan.
Tetapi dalam Imamat 23, tidak disebutkan keadaaan biatang tersebut

Kita lihat lebih rinci dalam Bilangan 29
Bilangan 29: 8
(29:8) Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada TUHAN, sebagai bau yang menyenangkan: seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;

Untuk mempersembahkan korban api-apian, harus membawa binatang yang tidak bercela bagi Tuhan.
Biarlah ini terjadi dalam kehidupan kita di hari-hari terakhir ini, supaya apa yang kita persembahkan berkenan dan menyenangkan hati Tuhan, lewat ibadah pelayanan.

Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Saudaraku, biarlah kita mempersembahkan tubuh kita ini seutuhnya kepada Tuhan sebagai korban persembahan yang HIDUP, KUDUS dan BERKENAN KEPADA TUHAN, sebab itulah ibadah yang sejati, ibadah yang berkenan kepada Tuhan.
Biarlah nasihat / firman ini, kita terima pada malam hari ini supaya kita mepersembahkan tubuh kita ini seutuhnya kepada Tuhan, sebab itu adalah ibadah yang sejati.

Kembali kita melihat ibadah pendamaian
Imamat 23: 26-27
(23:26) TUHAN berfirman kepada Musa:
(23:27) "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Hari raya pendamaian adalah hari raya yang keenam yang dirayakan bangsa Israel turun temurun dan ini sudah menjadi ketetapan sampai pada malam hari ini.

Mari kita lihat korban pendamaian dalam Imamat 16
Imamat 16: 3, 5
(16:3) Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
 (16:5) Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.

Saat merayakan hari raya pendamaian, imam harus membawa membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
Kemudian, juga membawa dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.

Imamat 16: 14-16
(16:14) Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
(16:15) Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
(16:16) Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Saudaraku, untuk memperdamaikan dosa bangsa Israel, maka imam harus membawa darah lembu jantan dan domba jantan sebagai korban pengahapus dosa sampai ke Ruangan Maha Suci, lalu mencelupkan ujung jari ke dalam darah itu dan memercikkannya 7 KALI DI ATAS TUTUP PENDAMAIAN dan 7 KALI DI DEPAN TUTUP PENDAMAIAN.

1.   7 kali percikkan di atas tutup pendamaian
Artinya: sengsara yang dialami mempelai pria sorga bagi gereja Tuhan / sidang mempelainya
Itulah sengsara Yesus untuk menyempurnakan gereja Nya

Roma 5: 9
(5:9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
(5:10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
(5:11) Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.

Jadi, sengsara yang dialami Yesus di atas kayu salib adalah supaya kita diperdamaikan kepada Allah Bapa, kita disucikan sampai disempurnakan

Kolose 1: 20
(1:20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Saudaraku, oleh karena Yesus Kristus, Ia telah memperdamaikan segala sesuatu, baik yang ada di bumi dan yang ada di sorga, diperdamaikan oleh darah Yesus Kristus.

1 Yohanes 2: 1-2
(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
(2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Dia sudah menjadi pengantara dan memperdamaikan dosa kita, juga dosa seisi dunia kepada Allah Bapa.
Sebab itu, biarlah kita menghargai darah pengorbanan Yesus Kristus.

Itulah 7 kali percikkan di atas tutup pendamaian untuk menyucikan sampai menyempurnakan sidang jemaat Nya.

2.   7 kali percikkan di depan tutup pendamaian
Artinya: sengsara, sebagai penyucian yang dialami gereja Tuhan untuk mencapai kesempurnaan sebagai mempelai wanita = sengsara tanpa dosa.
Kalau Tuhan menyatakan hal ini kepada kita, berarti Tuhan mempunyai rencana yang indah pada kita. Biarlah kita betul-betul mengalami sengsara tanpa dosa / aniaya karena firman, bukan menderita karena kebodohan / karena kesalahan.

1 Petrus 4: 12-16, 19
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
(4:15) Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
(4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
(4:19) Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Inilah penderitaan sebagai orang Kristen, yaitu menderita tanpa dosa. Biarlah ini terjadi dalam kehidupan saya dan kita semua, supaya terjadi 7 percikkan darah di depan tutup pendamaian.

Syaratnya: jangan malu, sekalipun menaggung penderitaan karena salib Kristus / aniaya karena firman.
Itulah syarat utama saat menderita karena kebenaran.

Kembali kita melihat Imamat 16
Imamat 16: 27
(16:27) Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis.

Saudaraku, lembu jantan dan kambing jantan sebagai korban penghapus dosa yang darahnya telah dibawa masuk untuk menjadi pendamaian di dalam ruangan maha suci, dari korban pendamaian itu, kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibawa keluar dari perkemahan dan dibakar habis.

Ibrani 13:11-14
(13:11) Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
(13:12) Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
(13:13) Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
(13:14) Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

Kulit, daging dan kotoran dari binatang korban pendamaian, harus dibawa keluar dari perkemahan dan dibakar habis
Saudaraku, arti rohaninya untuk kita sekarang adalah
a.   Menanggung kehinaan dan penderitaan selama berada di dunia yang fana
Kemah kita yang sejati itulah kerajaan sorga, berarti selama kita berada di bumi ini, biarlah kita menanggung penderitaan dan kehinaan.
b.   Melepaskan segala sesuatu dari kemah / dari diri sendiri, yaitu
·         Melepaskan egosentris / kepentingan diri sendiri
·         Melepaskan perasaan lebih baik, lebih benar, lebih suci
·         Melepaskan dari rasa mampu, rasa hebat dan rasa kuat
Biarlah itu kita lepaskan dari kemah / dari hidup kita sendiri
Sebab itu, korban pendamaian mulai dari KULIT PERASAAN dan KEINGINAN DAGING, harus dibawa keluar kemah, dan menyangkal segala sesuatu yang kita  miliki.
Demikian juga Yesus Kristus untuk menolong kehidupan saya dan saudara, Dia harus keluar dari pintu gerbang, yaitu turun ke bumi, meninggalkan kerajaan sorga.

Ciri-ciri kehidupan yang diperdamaikan
a.    Ibrani 13: 3
(13:3) Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.

Cirinya : mengingat orang-orang yang tertindas
Banyak sekali orang Kristen yang merasa tertindas dan tidak tahu jalan keluarnya, seperti orang Israel selama berada di Mesir, yaitu rumah perbudakan, bangsa Israel tertindas, mengalami kepahitan dan menanggung banyak penderitaan. Sebab itu adalah kemurahan Tuhan kalau bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk beribadah kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, orang-orang yang tertindas, haruslah diingat, jangan tutup mata.

b.   Ibrani 3: 4
(13:4) Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Cirinya: penuh hormat terhadap perkawinan
Sebab itu, kehidupan yang tidak hormat terhadap pernikahan, hidupnya tidak akan bisa berubah, sebab terus menerus dikuasai oleh roh najis.
Tetapi kalau sudah terjadi 7 percikkan darah di depan tutup pendamaian / mengalami sengsara tanpa dosa, pasti ciri-ciri ini terjadi, yaitu hormat pada perkawinan.
Baik sekali jika dalam rumah tangga, mengerti firman. Sebab itu, biarlah saling mengerti firman Tuhan supaya tidak mendustai satu dengan yang lain.

c.    Ibrani 3: 5
(13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Cirinya: terlepas dari cinta akan uang
Kalau seseorang terlepas dari cinta akan uang, dia akan mencukupkan diri dengan apa yang ada.
Saya juga belajar untuk itu, mencukupkan apa yang ada. Kalau saya jadi hamba uang, saya tidak akan melayani Tuhan.
Biarlah kita fokus pada Tuhan supaya ibadah pelayanan kepada Tuhan tidak terganggu.

d.   Ibrani 3: 7-8
(13:7) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
(13:8) Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Cirinya: tunduk kepada Kristus sebagai kepala, juga kepada pemimpin yang dipercaya oleh Tuhan di bumi.

e.    Ibrani 3: 9
(13:9) Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

Cirinya: terlepas dari ajaran-ajaran sesat dari guru-guru palsu
Hati-hati dengan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan, sebab ajaran sesat sekarang ini sudah masuk ke dalam gereja, dapat dilihat ketika gereja sudah mulai mengecilkan salib Kristus dan lebih mengutamakan kepada hal-hal yang lahiriah, dengan pemberitaan tentang teori kemakmuran.

Hasilnya:
Ibrani 3: 15-16
(13:15) Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
(13:16) Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Inilah hasilnya kalau terjadi 7 percikkan darah di depan tabut, yaitu :
a.   Senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan.
Biarlah kita berucap syukur senantiasa kepada Tuhan dan selalu memuji memuliakan Tuhan, dalam keadaan susah maupun senang.

b.  Tidak lupa berbuat baik, memberi bantuan kepada siapa saja yang bisa kita perbuat

Minggu yang akan datang, kita akan lanjutkan kembali tentang hari raya pendamaian, jika Tuhan ijinkan, karena pada saat merayakan hari raya pendamaian, syaratnya: merendahkan diri dan berpuasa.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI