KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, May 31, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 31 MEI 2011



tema:
Ya Abba, Ya Bapa
(seri 8)

Shaloom....!!! Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada dalam hadirat Tuhan lewat Ibadah Doa Penyembahan.
Kembali kita melihat pembukaan rahasia FirmanTuhan tentang “Ya Abba, Ya Bapa”, sekarang kita sudah sampai pada seri yang ke 8.

Roma 8: 15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Oleh Roh itu kita berseru “Ya Abba, Ya Bapa” kepada Allah.
“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak- anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya.
Banyak bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.

Janganlah menonjolkan diri seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi dalam ibadah pelayanan, supaya ada seruan “Ya Abba, Ya Bapa” (Matius 23: 1-13).

Roma 8: 14
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Kehidupan seseorang yang dipimpin Roh Kudus adalah anak-anak Allah.

Roma 8: 16
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Jika kehidupan kita sudah dipimpin oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus akan bersaksi bersama-sama dengan roh kita = menjadi kesaksian.
Hal ini terjadi pada kehidupan perempuan Samaria.

Yohanes 4: 28-30
(4:28) Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
(4:29) "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
(4:30) Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

Perempuan Samaria menjadi saksi bagi orang-orang Samaria, bagi orang-orang sebangsanya.

Syarat untuk menjadi saksi:
Yohanes 4: 12-15
(4:12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
(4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

Syaratnya:
Menerima air kehidupan = minum air kehidupan, yaitu Yesus sebagai air kehidupan.

Yohanes 7: 37-39
(7:37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
(7:38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
(7:39) Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Meminum air kehidupan berarti memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus sampai pada kehidupan yang kekal.

Praktek minum air kehidupan:
Yohanes 4: 16-17
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

Prakteknya: mengakui dosa kenajisan
Kalau kehidupan anak Tuhan memberi diri dipimpin Roh Kudus, prakteknya adalah mengakui dosa-dosa kenajisan.
Kalau dosa kenajisan tidak diakui, itu sangat membahayakan kehidupan anak Tuhan.
Satu kesalahan, itu hanyalah akibat, itu bukanlah akar permasalahan, tetapi akarnya adalah belum ada pengakuan, secara khusus, belum mengakui dosa kenajisan.
Jangan hanya ibadah rutinitas, tidak mengakui kuasa dari ibadah itu sendiri, itu sangatlah merugikan.

Inilah kelebihan Firman pengajaran, semakin rahasia Firman dibukakan, maka semua kesalahan yang tersembunyi dalam hati akan tersingkap.

Hagai 2: 11-15
(2:11) Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
(2:12) "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
(2:13) Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
(2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
(2:15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."

Kalau hidup dalam kenajisan, tidak akan tercapai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dosa kenajisan adalah penghalang bagi pembangunan tubuh Kristus, oleh sebab itu, roh najis terlebih dahulu disingkirkan, supaya pembangunan tubuh Kristus terwujud.

Akar dosa haruslah dicabut, lewat pengakuan di hadapan Tuhan, terlebih dosa kenajisan.

Ciri-ciri orang yang mengakui dosa kenajisan:
A.     Yohanes 4: 18
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Cirinya : dibenarkan oleh kebenaran Allah
Dalam pola TABERNAKEL, halaman -> daerah pembenaran Allah
Di halaman terdapat 2 alat, yaitu:
1.       Mezbah Korban Bakaran -> pertobatan
Artinya: berhenti berbuat dosa dan tidak mengulangi lagi, seperti 2 tangan dan 2 kaki yang terpaku, dari sana mengalir darah (ada tanda darah).
Kesimpulannya: dibenarkan oleh darah pengorbanan Kristus
2.      Kolam Pembasuhan -> baptisan air
Artinya: satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus
Kuasanya: hidup dalam hidup yang baru (hidup yang sudah dibaharui), baik dalam ibadah maupun di luar ibadah, dibaharui terus menerus

B.      1)  Yohanes 4: 19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Cirinya: mengakui Yesus seorang nabi
Mengakui Yesus seorang nabi, dalam pola terang TABERNAKEL, terkena pada meja roti sajian

2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Mengakui Yesus seorang nabi berarti memberi diri diteguhkan oleh Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Jika terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka segala sesuatu yang tersembunyi di dalam hati, semuanya tersingkap.
Firman para nabi = Firman nubuatan = Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan

2)  Yohanes 4: 25, 29
(4:25) Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
(4:29) "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

Kristus artinya yang diurapi.
Ciri-ciri kehidupan yang diurapi Roh Kudus: menjadi kesaksian/menjadi terang, seperti Mesias menjadi terang dunia (memberitakan segala sesuatu kepada perempuan Samaria), demikian juga, perempuan Samaria menjadi kesaksian bagi orang-orang Samaria.
Dalam pola terang TABERNAKEL, kesaksian terkena pada pelita emas.

Hasilnya:
Yohanes 4: 20-25
(4:20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
(4:21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
(4:22) Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
(4:23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
(4:24) Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
(4:25) Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

Hasilnya:
Menjadi penyembah-penyembah di dalam roh dan kebenaran
Biarlah kita menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran, supaya kita bisa berseru “Ya Abba, Ya Bapa” kepada Allah sebagai Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya, lewat doa penyembahan.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Friday, May 27, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 MEI 2011


"Silahkan mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab MALEAKHI dari pasal 1 - pasal 4(ayat demi ayat)"

Maleakhi 1: 3a
(1:3) Tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Dengan mengasihi Yakub berarti Tuhan mengasihi Israel tetapi membenci Esau.
Sebetulnya, secara manusiawi ini tidak logis sebab Esau adalah anak pertama, tetapi justru Tuhan membenci Esau dan mengasihi Yakub.

Jika Allah membenci Esau, tentu Allah mempunyai alasan-alasan sehingga Allah membenci Esau.

Kejadian 25: 29-34
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.


Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub, adiknya, karena Esau memandang ringan hak kesulungan.
Esau menjual hak kesulungan = memandang rendah/ringan hak kesulungan itu.

Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Setelah Esau menjual hak kesulungannya, di mata Tuhan , Yakub adalah anak sulung .

Hak kesulungan yang Tuhan percayakan adalah ibadah pelayanan.
Kalau Allah mengakui Yakub sebagai anak sulung, itu karena Yakub mau beribadah dan menghargai ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Oleh sebab itu biarlah kita beribadah kepada Tuhan, dan apa pun yang Tuhan percayakan, itu adalah hak kesulungan, bahkan sekecil apa pun yang Tuhan percayakan dalam ibadah pelayanan biarlah kita hargai dengan sungguh-sungguh.

Kalau tidak beribadah kepada Tuhan akan mengalami kematian seperti kematian anak sulung orang Mesir.

Menjual hak kesulungan berarti melepaskan berkat-berkat dari hak kesulungan itu sendiri
Kejadian 27: 27-29
(27:27) Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
(27:28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
(27:29) Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

Yakub diberkati dengan berkat hak kesulungan.
Ada 10 berkat-berkat dari hak kesulungan:
1.      Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit
2.      Tanah-tanah gemuk di bumi
3.      Gandum berlimpah-limpah
4.      Anggur berlimpah-limpah
5.      Bangsa-bangsa akan takluk
6.      Suku-suku bangsa akan sujud kepadamu
7.      Jadilah tuan atas saudara-saudaramu
8.      Anak-anak ibumu akan sujud kepadamu
9.      Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia
10.  Siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia

Dari 10 berkat hak kesulungan, ada 2 berkat yang utama:
Kejadian 27: 28, 38-39
(27:28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.

2 hal di atas : embun dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi, adalah 2 berkat yang utama dari 10 berkat hak kesulungan .

(27:38) Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau.
(27:39) Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.

Orang-orang dunia mengalami tangisan-tangisan yang keras, itu karena mereka tidak menghargai hak kesulungan yang Tuhan percayakan, yaitu ibadah pelayanan.
Kalau menjual hak kesulungan = melepaskan berkat-berkat hak kesulungan itu sendiri

Karena 10 berkat itu sudah menjadi bagian dari Yakub, maka 2 berkat yang utama jauh dari Esau, yaitu:
I.      jauh dari tanah-tanah gemuk
II.     jauh dari embun dari langit di atas

Keterangan:
I.       Jauh dari tanah-tanah gemuk

Kalau Esau jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi = jauh dari tanah-tanah yang baik, yaitu tanah yang tidak diberkati oleh Tuhan.

Ada 3 jenis tanah yang tidak baik:
1.     Matius 13: 4
(13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Tanah yang tidak baik, yaitu seperti tanah yang di pinggir jalan.
Artinya: (Matius 13: 18-19)
 (13:18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

Tanah yang di pinggir jalan, artinya: mendengar Firman tentang kerajaan sorga, tetapi tidak sampai mengerti.
Ini adalah suatu kerugian bagi kita, jika mendengar Firman tetapi tidak mau mengerti.
Sebab itu, kalau kita medengar Firman Tuhan, usahakan sampai mengerti
Kalau mendenga Firman tetapi tidak sampai mengerti, inilah contoh tanah yang jauh dari tanah-tanah gemuk.

Akibat tidak mengerti Firman Tuhan: si jahat merampas benih yang ditaburkan dalam hati orang itu

Yeremia 8: 4-7
(8:4) Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali?
(8:5) Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.
(8:6) Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil berlari semua mereka berpaling, seperti kuda yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.
(8:7) Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.

Kalau tidak mengerti Firman Tuhan, si jahat akan merampas benih yang ditaburkan di dalam hati, sehingga yang terjadi adalah perbuatan-perbuatan jahat, tidak mau berdamai dengan Allah, jauh dari Tuhan/berpaling dari Tuhan, tidak menyesal walaupun berbuat jahat dan berpegang pada tipu muslihat dan tidak berkata dengan jujur.

Contoh:
Markus 10: 46-52
(10:46) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
(10:47) Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
(10:48) Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
(10:49) Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
(10:50) Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
(10:51) Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
(10:52) Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Inilah contoh pribadi kerohanian yang di pinggir jalan, seperti Bartimeus duduk di pinggir jalan.
Ciri-cirinya ada 2:
a.    Bartimeus seorang pengemis
Pengemis = peminta-minta
Artinya: berharap pada uluran tangan manusia
Kalau kita mengharapkan uluran tangan manusia, berarti tidak mengharapkan uluran tangan belas kasih Tuhan.
Sekalipun kita memiliki saudara yang memiliki harta kekayaan, jangan berharap padanya, tetapi biarlah kita menaruh harap kepada Tuhan.
b.    Bartimeus seorang yang buta
Buta, artinya: berada di dalam kegelapan dosa
1 Yohanes 2: 11
(2:11) Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Kalau hidup di dalam kegelapan, ia tidak tahu kemana ia harus pergi = tidak bisa mengikuti jejak Kristus/tidak tahu berbuat baik.

2.     Matius 13: 5
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tanah yang tidak baik, yaitu tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya/tanahnya tipis.

Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

Tanah yang berbatu-batu adalah mendengar Firman kemudian segera menerimanya dengan gembira, tetapi benih itu tidak berakar, sehingga tidak tahan lama(bertahan sebentar saja). Oleh sebab aniaya  karena Firman/ karena salib Kristus, orang itu segera murtad/berpaling dari Tuhan.

Contohnya: pribadi Petrus
Setip kali Yesus berbicara menyampaikan Firman Tuhan, Petrus cepat memberi respon dengan semangat yang berkobar-kobar, demikian juga dengan murid-murid yang lain. Tetapi, tidak satupun dari 12 murid yang mau pikul salib, tetapi justru orang lain yang memikul salib (Simon dari Kirene).

Tanah yang berbatu-batu = tanah hati yang keras
Yeremia 9: 12-14
(9:12) Siapakah orang yang begitu bijaksana, sehingga ia dapat mengerti hal ini, orang yang telah menerima firman dari mulut TUHAN, supaya ia dapat memberitahukannya? Apakah sebabnya negeri ini binasa, tandus seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang melintasinya?
(9:13) Berfirmanlah TUHAN: "Oleh karena mereka meninggalkan Taurat-Ku yang telah Kuserahkan kepada mereka, dan oleh karena mereka tidak mendengarkan suara-Ku dan tidak mengikutinya,
(9:14) melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para Baal seperti yang diajarkan kepada mereka oleh nenek moyang mereka.

Setelah mereka degil hati/keras hati, selanjutnya menyembah baal nenek moyang mereka.
Berarti, kekerasan hati = penyembahan berhala di mata Tuhan.
Berhala, artinya: sesuatu yang melebihi dari pada Tuhan.
Menyembah baal = penyembahan berhala

3.     Matius 13: 7
(13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Tanah yang tidak baik, yaitu tanah yang ditumbuhi dengan semak duri yang menghimpit benih yang ditaburkan.

Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Tanah yang ditumbuhi semak duri adalah orang yang mendengarkan Firman Tuhan tetapi dikuasai dengan kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan yang menghimpit Firman itu, sehingga tidak berbuah.
Dalam hal ini, Firman tidak bertumbuh, berbuah karena dihimpit oleh 2 hal, yaitu kekuatiran dan tipu daya kekayaan.
Di dalam Tuhan, tidak ada kekuatiran, asal kita sungguh-sungguh, hidup suci, tidak turut dunia, hati kita murni kepada Tuhan, maka Tuhan akan memelihara kita.

Matius 6: 25-34
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
(6:26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
(6:27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(6:34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Hidup lebih penting dari makanan dan tubuh lebih penting dari pakaian.
Apakah dengan kita kuatir, maka jalan kita bertambah satu hasta?  Itu tidak mungkin.

Kesusahan hari ini adalah cukup untuk hari ini, kesusuhan hari esok biarlah itu untuk hari esok.

Jalan keluar supaya tidak jauh dari tanah-tanah gemuk:
Matius 13: 10
(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"
(13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
(13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Jalan keluarnya: biarlah kita seperti 12 murid, yang menghargai Firman pengajaran, yang rahasianya dibukakan.
Kalau rahasia Firman Tuhan dibukakan, maka segala sesuatu yang tersembunyi di dalam hati akan tersingkap sekecil apapun itu.

Hasilnya:
Matius  25: 20-29
(25:20) Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
(25:21) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(25:22) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
(25:23) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
(25:26) Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
(25:27) Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
(25:28) Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
(25:29) Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Kita sudah memiliki Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan biarlah kita menghargai firman pengajaran itu denga mantap, bagaikan hamba yang mempunyai 10 talenta kepadanya diberikan sehingga semakin berkelimpahan.
Biarlah kita semakin berkelimpahan di dalam Tuhan oleh karena Firman pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan (kabar mempelai).
Berbicara angka 10 -> 10 hukum Allah = Firman Allah = Firman pengajaran yang benar, yang rahasianya dibukakan

Matius 13: 12-13
(13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
(13:13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

Biarlah kita menghargai Firman pengajaran, itu bagaikan mereka yang mempunyai 10 talenta yang semakin berkelimpahan.
Suatu kebodohan jika kita mempunyai Firman pengajaran namun tidak menghargai.


TUHAN YESUS MEMBERKATI





Tuesday, May 24, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 24 MEI 2011


tema:
Ya Abba, Ya Bapa
(seri 7)



Roma 8: 15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Oleh Roh itu kita berseru “Ya Abba, Ya Bapa” kepada Allah.
“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak- anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya
Banyak bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.

Seruan “Ya Abba, Ya Bapa” yang keluar dari mulut anak-anak Tuhan, itu terjadi karena Roh Kudus lah yang menjadi motor penggeraknya, kalau tidak ada Roh Kudus, maka tidak akan bisa berseru “Ya Abba, Ya Bapa”

Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Kalau hidup menurut keinginan daging, kondisi rohani kita menjadi mati.
Kalau mati, berarti kita tidak bisa berseru “Ya Abba,Ya Bapa” kepada Allah, sebagai Bapa yang baik, karena mulut orang mati tidak terbuka.
Tidak bisa berseu “Ya Abba, Ya Bapa” = tidak ada doa penyembahan kepada Tuhan
Jika hidup dalam doa penyembahan, maka hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi Kristus lah yang ada dalam diri kita.

Kalau kita hidup di dalam urapan Roh Kudus/hidup menurut keingian Roh Kudus, ada seruan “Ya Abba, Ya Bapa”, maka kita akan diuntungkan, baik nikah rumah tangga, dan pribadi lepas pribadi, karena ada damai sejahtera, sebab damai sejahtera timbul bila ada doa penyembahan.

Mazmur 150: 1-6
(150:1) Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
(150:2) Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
(150:3) Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
(150:4) Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
(150:5) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
(150:6) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

Biarlah segala yang bernafas, memuji Tuhan, dengan kata lain  mulut kita berseru “Ya Abba, Ya Bapa”, seruan ini bukti bahwa kita memuji Tuhan dengan segenap jiwa.

Syaratnya:
1.     Mazmur 150: 1          
(150:1) Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!

Syarat: Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Artinya: memuji Tuhan dalam kekudusan, sebab Allah berada di tempat kudus

2.    Mazmur 150: 1
(150:1) Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!

Syarat: Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Artinya: memuji Tuhan dengan bersuasana kerajaan sorga = memuji Tuhan dalam suasana ibadah/saat beribadah
Saat beribadah di bumi = berada di sorga

Ciri-ciri orang yang berseru “Ya Abba, Ya Bapa”
Roma 8: 15-16
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Cirinya: kalau hidup di dalam Roh, maka tidak lagi hidup menurut keinginan daging = tidak lagi diperbudak oleh dosa = tidak hamba dosa

Ciri-ciri hidup menurut keinginan Roh
Roma 8: 15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Kalau kita budak dosa, akan menimbulkan ketakutan, menimbulkan rasa takut, tetapi kalau hidup menurut keinginan Roh, kita akan menjadi anak-anak Allah.

1 Yohanes 4: 18
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan, karena kasih yang sempurna melenyapkan rasa takut dalam diri anak Tuhan, dengan demikian, Roh Kudus membawa kita sampai kepada kasih yang sempurna.

Hasil jika ada seruan “Ya Abba, Ya Bapa” dari anak-anak Tuhan
Roma 8: 6b
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Hasilnya: ada damai sejahtera untuk masa sekarang, dan damai sejahtera untuk di masa yang akan datang, secara khusus pada masa aniaya antikris, adalah puncak kesukaran tetapi damai sejahtera Allah tetap dan menjadi bagian dalam hidup kita.
Damai sejahtera di masa yang akan datang, terjadi karena kita mendapat sayap burung nasar sehingga mendapat perlindungan Tuhan, yaitu jauh dari si mata ular.

Filipi 4: 6-7
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Biarlah damai sejahtera Allah yang berkuasa atas pikiran kita, pada masa sekarang sampai masa yang akan datang (selama-selamanya)
Karena damai sejahtera Allah memelihara hati dan pikiran dalam Kristus Yesus.
Amin.


TUHAN YESUS MEMBERKATI