KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 30, 2012

IBADAH NATAL, 25 DESEMBER 2012

IBADAH NATAL, 25 DESEMBER 2012

Tema: BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD

Subtema: KEADILAN DARI TUNAS DAUD MEMULIHKAN DOMBA-DOMBANYA

Shalom.
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita kembali berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Tadi malam kita telah merayakan / beribadah malam natal, dan malam ini kita kembali beribadah dalam ibadah natal, yang dirayakan oleh semua Kristen di seluruh dunia.

Segera kita membuka ...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Kita memperhatikan tema natal tahun ini, yaitu; bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud, juga bagi saya dan saudara. Tunas Daud akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri, di manapun kita berada.

Namun, sebelum kita memperhatikan Tunas adil bagi Daud, terlebih dahulu kita memperhatikan Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.

Para gembala tidak menggembalakan kambing domba dengan baik, sehingga kambing domba TERHILANG dan TERSERAK / TERCERAI-BERAI.
Tadi malam kita sudah memperhatikan firman Tuhan, di mana para gembala tidak menjaga kawanan domba dengan baik, karena ia seorang upahan; ketika serigala datang, ia lari sehingga serigala itu mencerai-beraikan kawanan domba dan akhirnya terhilang.

Yeremia 23: 78
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Ketika terhilang, terserak / tercerai-berai, kawanan domba itu berada DI SEBELAH UTARA.

Mari kita lihat; sebelah utara.
Yesaya 14: 12-13
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

Sebelah utara, itulah takhta dari pada Bintang Timur, putera Fajar, yang disebut juga Lucifer, itulah iblis setan.
Jadi kesimpulannya, sebelah utara adalah TAKHTA DARI PADA IBLIS SETAN.

Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Iblis setan membuat dunia dalam 3 hal;
1.    YANG PERTAMA: MEMBUAT DUNIA SEPERTI PADANG GURUN.
Seperti padang gurun, berarti; gersang / tandus, tidak menghasilkan apa-apa = kering-kering = tidak menghasilkan buah.

Yohanes 15: 5-6
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Kering-kering, berarti; tidak ada persekutuan antara tubuh dengan kepala, seperti ranting tidak melekat pada pokok anggur, menjadi KERING dan TIDAK MENGHASILKAN BUAH.
Kalau tidak ada persekutuan dengan Tuhan, baik lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama, dan pelayanan-pelayanan yang Tuhan percayakan, seseorang akan menjadi kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa.
Itu sebabnya pada ayat 5 ini dikatakan: “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” = tidak menghasilkan buah.

Berarti, kalau ranting menjadi kering, itu karena ranting tidak melekat pada pokok anggur dan tidak menghasilkan buah.

2.    YANG KEDUA: MENGHANCURKAN KOTA-KOTANYA.
Artinya; tanpa ibadah dan pelayanan, sebab ibadah dan pelayanan adalah gambaran dari keramaian kota.

Ratapan 1: 1
(1:1) Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Yerusalem adalah gambaran dari ibadah pelayanan.
Oleh sebab itu, sebelum Yesus naik ke sorga, meninggalkan 12 murid, Yesus berpesan: “Jangan tinggalkan Yerusalem, yaitu ibadah pelayanan”.

Saudaraku, kalau tidak ada ibadah pelayanan yang terjadi adalah; MENJADI SUNYI SEPI, seperti Yerusalem.
Sunyi sepi digambarkan dalam 2 hal;
-      LAKSANA SEORANG JANDALAH IA.
Janda, berarti; tidak mempunyai suami / kepala, arti rohaninya adalah; tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tubuh berjalan tanpa kepala, banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi; tabrak sana, tabrak sini, melakukan segala sesuatu dengan sesuka hati, sebab tubuh tidak dikendalikan oleh kepala.
Sebaliknya, kalau tubuh dikendalikan oleh kepala, pasti tubuh terkendali; tidak tabrak sana, tidak tabrak sini = tidak banyak melakukan kesalahan.

Kiranya isteri-isteri juga betul-betul menempatkan suami sebagai kepala, sebagai pemimpin; tunduk dalam segala sesuatu, seperti kepada Kristus, itulah yang benar.

-      YANG DAHULU RATU DI ANTARA KOTA SEKARANG MENJADI JAJAHAN.
Kalau tidak ada ibadah pelayanan; menjadi sunyi sepi, akhirnya menjadi jajahan.
Menjadi jajahan, berarti; ada yang menjajah. Yang menjajah tentunya adalah dosa, sedangkan dosa itu sendiri ditimbulkan oleh 3 hal, yaitu;
·   IBLIS SETAN, itulah roh jahat dan roh najis.
·   DAGING, dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
·   DUNIA, dengan pengaruh dan arusnya yang menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.

3.    YANG KETIGA: TIDAK MELEPASKAN ORANG-ORANGNYA YANG TERKURUNG PULANG KE RUMAH.
Tidak melepaskan orang-orangnya = terikat, terbelenggu dalam dosa = tetap di dalam lingkaran setan.

1 Korintus 6: 16-18
(6:16) Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."
(6:17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Saudaraku, orang yang mengikatkan diri dengan perempuan cabul, dia menjadi satu daging dengan perempuan cabul.
Cabul, artinya; perbuatan yang keji, tidak sopan, senonoh, perbuatan yang rendah.
Berarti; ketika seseorang melakukan percabulan, ia satu roh dengan percabulan itu.
-      Barangkali sikap yang rendah itu adalah dosa kenajisan, berarti satu / terikat dengan roh najis.
-      Kalau seandainya sikapnya urakan, berarti satu / terikat dengan roh urakan.
-      Dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan orang yang berlaku cabul, kalau dia melakukan sesuatu dengan sikap yang tidak sopan, yang merendahkan martabatnya, itu karena ia dikuasai / terikat oleh roh itu.
Tetapi barangsiapa mengikatkan diri dengan Tuhan, maka satu roh dengan Tuhan.

1 Korintus 6: 17-18
(6:17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Orang yang melakukan percabulan, berdosa terhadap dirinya sendiri, sedangkan dosa yang lain, itu terjadi di luar dirinya.
Perhatikan sikap kita mulai malam ini, jangan sampai satu roh dengan roh-roh yang lain, yang menimbulkan percabulan, berarti jangan terikat dengan percabulan, mulai dari perkataan, hati, sikap, pikiran, tingkah laku, sudut pandang dan gerak-gerik.

Saya berulang kali menyampaikan; kalau melakukan segala sesuatu, biarlah dengan tulus saja.
Jangan melakukan sesuatu hal tetapi dibalik itu ada sesuatu yang terselubung; supaya dosa itu tidak terjadi di dalam dirinya.
Kalau ada kesalahan, misalnya; tiba-tiba marah karena kesalahan orang lain, itu berarti terjadi di luar dirinya, tetapi kalau seseorang sudah mengetahui dosa namun masih tetap dengan percabulannya, berarti dosa itu terjadi di dalam dirinya.
Kalau dosa itu terjadi dalam dirinya, berarti; terikat, terkurung, satu roh dengan roh-roh yang lain, yang menimbulkan percabulan, yang sifatnya mengikat, misalnya roh dusta, roh najis dan sebagainya, itulah roh yang menimbulkan percabulan.
Ini perlu diperhatikan, percabulan itu susah dilepaskan, karena itu terjadi di dalam dirinya / terikat oleh roh itu.

Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Kalau terikat dengan perempuan cabul, terkurung tidak pulang ke rumah.
Sesungguhnya kita ini adalah rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam (1 Korintus 6: 19), tetapi kalau terikat dengan perempuan cabul; terkurung, tidak dapat pulang ke rumah, ini sangat disayangkan saudaraku.

Yeremia 6: 22-23
(6:22) Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak maju dari ujung bumi.
(6:23) Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"

Saudaraku, musuh yang datang dari utara, jumlah mereka banyak, MEREKA BENGIS, TIDAK MENGENAL BELAS KASIH.
Ya memang, setan itu bengis dan tidak mengenal belas kasih. Setan disebut juga si pencuri; kalau setan datang, hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10: 10).

Demikian juga kalau gembala sidang terikat dengan perempuan cabul, berdampak kepada sidang jemaat, sebab roh najis itu akan transfer kepada sidang jemaat, selain itu tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, ini adalah kerugian yang besar bagi sidang jemaat.

Semoga hal ini dapat dipahami, oleh sebab itu, jangan mengeraskan hati, sebab kalau seseorang mengeraskan hati, berarti;
-      Tidak mengakui pembukaan rahasia firman.
-      Tidak menerima si pemberita firman.
Tetapi kalau seseorang mau berubah, berarti dia menerima pembukaan rahasia firman seutuhnya + si pemberitanya.

Saya kembali sampaikan: iblis setan itu bengis dan tidak mengenal belas kasih, oleh sebab itu, biarlah kita segera memperhatikan firman Tuhan ini (dengar-dengaran), jangan coba-coba bermain api, lepaskan diri dari segala percabulan.

Keadaan yang dialami domba-domba ketika berada di sebelah utara.
Mari kita lihat; KEADAAN ISRAEL
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Israel bersundal dengan 2 hal;
1.    NAIK KE ATAS SETIAP BUKIT YANG MENJULANG.
Artinya; hidup di dalam ketinggian hati = dosa kesombongan.
Ini adalah keadaan Israel ketika berada di utara, dikuasai roh kesombongan.
2.    PERGI KE BAWAH SETIAP POHON YANG RIMBUN UNTUK BERSUNDAL DI SANA.
Artinya; mencari ketenangan, kenyamanan namun lewat keinginan-keinginan daging.
Pohon -> daging, dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kalau seseorang mencari ketenangan, mencari kenyamanan lewat keinginan-keinginan daging, itu juga disebut persundalan, karena yang benar adalah ketenangan dan kenyamanan itu hanya ada di dalam Tuhan.

SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelum saya terpanggil menjadi seorang hamba Tuhan, seringkali saya mencari ketenangan, kenyamanan, keteduhan lewat keinginan-keinginan daging, terlebih ketika menghadapi banyak masalah; dengan cara merokok, juga minum minuman keras. Tetapi sesungguhnya, yang saya perbuat itu bukan kenyamanan, bukan menyelesaikan masalah.
Jika seseorang menghadapi banyak masalah, sampai ia stress, kemudian ia mencari solusi dengan cara; merokok, minum minuman keras, pergi ke diskotik, dan lain sebagainya untuk mencari ketenangan jiwa, sesungguhnya itu adalah perbuatan yang keliru. Hal demikian tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru menambah masalah.

Itulah 2 persundalan dari Israel, sehingga ISRAEL MEMPEROLEH JULUKAN DARI TUHAN, yaitu ...
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Julukan yang Tuhan berikan kepada Israel adalah: PEREMPUAN MURTAD.

Mari kita lihat; APA YANG DIMAKSUD DENGAN MURTAD?
1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Tidak sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan, tidak sungguh-sungguh di dalam penyerahan, tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan dalam satu kandang satu penggembalaan = murtad.
Kalau sungguh-sungguh tergembala dalam satu kandang penggembalaan, ia pasti tidak murtad, tetapi karena dia tidak sungguh-sungguh, ia menjadi murtad, dan menjadi bagian dari antikris.
Jangan sampai ada di antara kita yang menerima julukan, “perempuan murtad”, tetapi biarlah kita sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan dalam satu kandang satu penggembalaan.

Keadaan yang dialami domba-domba ketika berada di sebelah utara.
Mari kita lihat; KEADAAN YEHUDA
Yeremia 3: 8-9
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.

Keadaan Yehuda dalam 2 hal, yaitu;
1.    BERZINAH DENGAN MENYEMBAH BATU.
Jadi, menyembah batu disebut juga perzinahan.
Menyembah batu, artinya; mempertahankan kekerasan hati.
Batu -> kekerasan hati.
Kalau tetap mempertahankan kekerasan hati, itu disebut penyembahan berhala / menyembah batu = berzinah, karena orang yang keras hati tidak mau diubahkan oleh Tuhan.
Berhala = segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.

Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu; ia segera menerimanya dengan gembira, tetapi firman Tuhan itu tidak berakar, sehingga ketika ada penindasan, aniaya karena firman, orang itu segera murtad.

2.    BERZINAH DENGAN MENYEMBAH KAYU.
Artinya; hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kayu -> daging dengan tabiat-tabiatnya. Kalau hidup hanya menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, itu disebut berzinah = menyembah kayu.
Dalam kitab Galatia, ada 15 tabiat-tabiat daging, kalau itu dipertahankan, itulah yang disebut perzinahan = menyembah kayu.

Saudaraku, oleh persundalan dari pada Yehuda ini, maka Yehuda menerima julukan dari Tuhan; PEREMPUAN YANG TIDAK SETIA.

Mari kita lihat; CONTOH KETIDAKSETIAAN.
Matius 25: 24-25
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Saudaraku, hamba yang ketiga dipercayakan satu talenta oleh tuannya, tetapi ia menyembunyikan talenta itu di dalam tanah, artinya; tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil.
Menyembunyikan talenta di dalam tanah = mengubur masa depan.

24 tua-tua duduk di atas 24 takhta-takhta itu, melayani Tuhan siang dan malam di dalam Kerajaan Sorga.
Berarti, yang berhak melayani Tuhan di dalam Kerajaan Sorga adalah mereka yang melayani Tuhan dari sejak sekarang, setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, apapun itu bentuknya, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Bisa saja saudara jauh dari ibadah pelayanan, lebih mengandalkan kekuatan, kepintaran, ijazah, kemudian setelah lulus / tamat sekolah, langsung mendapat pekerjaan. Kalaupun saudara memperoleh pekerjaan itu, saudara harus tanggung sendiri resikonya, karena itu bukan berasal dari Tuhan.

Ketika Yesus selesai berpuasa 40 hari 40 malam ...
-     Cobaan yang pertama; tentang makanan (roti) diubah dari batu, dan Yesus menang terhadap cobaan yang pertama ini.
-    Cobaan yang kedua lebih dahsyat lagi; setan membawa Yesus ke bubungan Bait Allah di Yerusalem (posisi / jabatan yang tinggi), tetapi tujuannya apa? Hanya untuk menjatuhkan, itu sebabnya iblis setan berkata: “Jatuhkanlah diri-Mu ke bawah!”.
Kalau seseorang memperoleh posisi yang tinggi, tetapi tidak berasal dari Tuhan, itu adalah kesempatan / sarana bagi iblis setan untuk menjatuhkan seseorang, namun banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini.
Sesungguhnya, kalau setia beribadah melayani Tuhan, di situlah letak masa depan, dan kalau seseorang memperoleh pekerjaan, itu semua berasal dari Tuhan, kalau ada apa-apa, maka Tuhan lah yang akan bertanggung jawab. Tetapi kalau jauh dari ibadah pelayanan, kalau pun saudara mendapat posisi yang tinggi, tanggung sendiri resikonya.

Oleh sebab itu jangan kubur masa depan, setialah dalam perkara kecil, setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, apa pun itu bentuknya, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Ada 2 hal yang terjadi kalau seseorang tidak setia dalam perkara kecil, yaitu;
1.    MEMPERSALAHKAN TUHAN.
Kalau seseorang berani mempersalahkan Tuhan, maka ia pun berani mempersalahkan sesamanya, sama seperti hamba yang ketiga; ia memperoleh satu talenta, namun ia tidak setia dalam perkara kecil, sehingga ia mempersalahkan tuannya, ia mempersalahkan sesama.
2.    MENGALAMI KETAKUTAN.
1 Yohanes 4: 18
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Barangsiapa takut, ia tidak sempurna dalam kasih, sehingga orang yang mengalami ketakutan mengandung hukuman.

Oleh sebab itu, setialah beribadah, setia melayani Tuhan, ambil bagian dalam pelayanan; layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apa yang bisa dikerjakan, kerjakanlah, jangan hanya duduk diam.

Hati-hati, kekerasan hati itu adalah penyembahan berhala.
Dahulu saya tidak mengerti hal ini, saya pikir penyembahan berhala berarti pergi ke gunung, pergi ke gua, lalu membuat patung dan sebagainya, tetapi ternyata keras hati saja, itu adalah penyembahan berhala.

Sekarang JALAN KELUARNYA bagi kita adalah ...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Tuhan akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud; Ia akan melakukan KEBENARAN dan KEADILAN di negeri.

Mari kita lihat KEADILAN itu.
Yeremia 23: 4
(23:4) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.

Tuhan akan mengangakat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka dengan baik dan benar.

Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

TUHAN MENGANGKAT GEMBALA-GEMBALA YANG SESUAI DENGAN HATI TUHAN.
Jadi, bukan gembala yang membawa hatinya sendiri, melainkan gembala yang sesuai dengan hati Tuhan.
Kalau hati seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, berarti; GEMBALA ITU SATU VISI, SATU MISI DENGAN TUHAN.

Saudaraku, Tuhan tetapkan saya sebagai seorang gembala, dan Tuhan mempercayakan bagi kita firman pengajaran, dan itu harus saya sampaikan dengan baik.
Oleh sebab itu, jangan sampai saya memberitakan / menyampaikan kabar yang lain, supaya ibadah ini berjalan sesuai dengan hati Tuhan.

Keuntungan bila hati seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, adalah;
1.    mengerti rencana Tuhan,
2.    mengerti isi hati Tuhan,
3.    mengerti kehendak Tuhan,
4.    mengerti jalan-jalannya Tuhan,
5.    mengerti segala sesuatu apa yang direncanakan oleh Tuhan.

Oleh sebab itu saya menghimbau kepada sidang jemaat, untuk terus mendoakan saya, supaya saya setia menggembalakan kawanan domba sesuai dengan hati Tuhan.

Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Kalau hati seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, maka gembala itu menggembalakan kawanan domba dengan PENGETAHUAN dan PENGERTIAN yang berasal dari Tuhan.
Saya kira, kita semua yang hadir pada malam hari ini, pada dasarnya tidak punya pengertian, tidak punya pengetahuan apa-apa tentang kebenaran firman Tuhan, tetapi karena kita setia tergembala dalam satu kandang satu gembala, kita mengerti tentang firman Tuhan, mempunyai pengetahuan dan pengertian yang berasal dari kebenaran firman Tuhan.

Ibrani 8: 10
(8:10) "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

TUHAN MENJADI ALLAH KITA dan KITA MENJADI UMAT ALLAH, karena kita digembalakan oleh pengertian dan pengetahuan yang berasal dari firman Tuhan, maka firman itu juga dituliskan di dahi (akal budi) dan dituliskan dalam hati.
-      Tuhan menjadi Allah kita, berarti; TERLEPAS DARI PENYEMBAHAN BERHALA.
-      Kita menjadi umat Allah, berarti; KITA ADALAH KAWANAN DOMBA BAGI ALLAH = tergembala dengan baik dan benar, dalam satu kandang satu gembala.

Oleh sebab itu, kembali saya mengatakan; berdoalah untuk saya, supaya senantiasa menggembalakan kawanan domba / sidang jemaat dengan pengertian dan pengetahuan yang berasal dari firman Tuhan, sampai firman yang disampaikan itu tertulis pada akal budi dan di dalam hati kita, dengan demikian Tuhan menjadi Allah kita dan kita adalah umat-Nya / menjadi kawanan domba.
Kalau kita menjadi kawanan domba yang tergembala dengan baik, berarti kita menjadi milik kepunyaan Allah yang tergembala dalam satu kandang, satu gembala, itulah VISI dan MISI ALLAH.

Syaratnya.
Yeremia 3: 13
(3:13) Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."

Syaratnya; AKUILAH KESALAHAMU, itu adalah syarat utama.
Tuhan memang mengirimkan gembala yang baik, tetapi sekalipun gembala ini dikirim untuk menggembalakan kawanan domba, kita harus mengakui segala kekurangan, segala kelemahan kita, berarti; tidak keras hati lagi, tidak mempertahankan dosa lagi.

Yeremia 29: 12-14
(29:12) Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
(29:13) apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
(29:14) Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. –

Kalau syaratnya mengakui kesalahan, maka Tuhan akan segera memulihkan keadaan Israel dan Yehuda.
Demikian halnya kalau saya dan saudara mengakui segala kesalahan / kekurangan, maka Tuhan akan memulihkan kita semua.
Dipulihkan = berkat berkelimpahan.

Pemulihan itu tejadi, dilihat dari 3 hal, yaitu;
1.    Tuhan mendengarkan doa seruan kita.
2.    Menemukan ketika kita mencari.
3.    Tuhan memberi jawaban atas segala pertanyaan dan pernyataan kita kepada Tuhan.
Itu adalah tanda kalau seseorang telah dipulihkan.

Sekarang kita sudah melihat, bahwa; Tuhan sudah menumbuhkan Tunas adil bagi Daud, Tuhan sudah menumbuhkan keadilan-Nya dan kebenaran-Nya bagi saya dan saudara, sehingga kawanan domba kembali tergembala dengan baik dan benar, dalam satu kandang satu gembala, maka pemulihan terjadi = berkat berkelimpahan.
Kita patut bersyukur karena Allah telah menumbuhkan Tunas Daud yang adil bagi kita. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Friday, December 28, 2012

IBADAH NATAL SEKOLAH MINGGU, 21 DESEMBER 2012

IBADAH NATAL SEKOLAH MINGGU, 21 DESEMBER 2012


Tema: BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD

Subtema: TUNAS DAUD MEMBERI KEADILAN DAN KEJUJURAN.

Shalom semua anak-anakku...
Tadi, dari 6 pos Sekolah Minggu, mulai dari Sekolah Minggu Pos Perumnas, Sekolah Minggu Pos PCI Blok D, Sekolah Minggu Pos PCI Blok C, Sekolah Minggu Pos Keramatwatu, Sekolah Minggu Pos Merak, dan Sekolah Minggu Pos Serang, sudah mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, dan biarlah apa yang sudah dipersembahkan menyenangkan hati Tuhan, amin?
Tiba saatnya bagi kita untuk mendengar firman Tuhan, biarlah kiranya anak-anakku sekalian duduk diam, rapi tersusun dan tenang untuk menikmati hadirat Tuhan.

Segera kita memulai, segera kita mendengar firman Tuhan dari Yeremia 23: 5d, sesuai dengan tema natal kita pada malam hari ini, yaitu: “Bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud.

Yeremia 23: 5d
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD.

Nanti kita akan melihat keadilan dari Tunas Daud itu bagi kita sekalian, tetapi untuk melihat itu, terlebih dahulu kita perhatikan ...
Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.

Dari pembacaan ayat 1-2 ini, di sini kita perhatikan; para gembala-gembala tidak memperhatikan kawanan dombanya, sehingga 2 hal terjadi, yaitu:
1.    Domba-domba terhilang.
2.    Domba-domba tercerai-berai / terserak.

Kita perhatikan terlebih dahulu KETERANGAN PERTAMA:
DOMBA-DOMBA TERHILANG.

Kita kaitkan dengan injil Lukas 15.
Lukas 15: 4
(15:4) "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Ada seratus domba-domba, namun satu di antaranya terhilang.
Kalau kita perhatikan di sini; yang menyebabkan satu dari seratus domba ini terhilang, karena ia TERSESAT.
Kalau berada di jalan yang benar, ia pasti tidak sesat, pasti tidak terhilang.

Mari kita lihat domba yang tersesat;
-      perkataannya tidak baik, itu sesat.
-      pikirannya tidak baik, itu sesat.
-      perkataannya jorok / tidak sopan, itu sesat.
-      malas ketika disuruh orang tua, itu sesat.
-      suka berdusta, itu sesat.
-      suka mencuri, itu sesat.
-      melawan orang tua, itu sesat.
-      malas sekolah minggu, itu sesat.
Itulah yang menyebabkan domba terhilang di hadapan Tuhan, yaitu SESAT.

Sekali lagi saya katakan: meskipun hadir dalam Sekolah Minggu, tetapi jika memiliki sikap yang demikian (sesat), sama saja ia terhilang di hadapan Tuhan.
Juga, saya menghimbau kepada para gembala (guru Sekolah Minggu) di tiap-tiap pos sekolah minggu; jangan biarkan domba-domba terhilang, domba-domba harus diperhatikan.

Kita perhatikan KETERANGAN KEDUA:
TERCERAI-BERAI / TERSERAK

Mari kita lihat mengenai; tercerai-berai.
Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Jadi, yang menyebabkan kawanan domba tercerai-berai / yang menyebabkan anak-anak Sekolah Minggu malas datang ibadah Sekolah Minggu dan lebih suka bermain-main, itu karena SERIGALA / karena diterkam oleh anjing hutan.
Serigala / anjing hutan adalah binatang yang buas.

Kemudian, kalau kita perhatikan di sini; gembala-gembala membiarkan kawanan domba terpisah / tercerai-berai dari Tuhan.

Sekarang, mari kita lihat; SI SERIGALA.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Serigala yang buas adalah NABI-NABI PALSU, yang mengajarkan ajaran palsu.
Contohnya; menyampaikan firman Tuhan, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, cerita sana sini (perkara-perkara lahiriah), itu adalah nabi-nabi palsu, yang menyebabkan domba-domba tercerai-berai.

Sekalipun hadir dalam setiap Sekolah Minggu, tetapi kalau hatinya jauh dari Tuhan, dia sedang tercerai-berai, kenapa? Karena nabi-nabi palsu; yang isi firmannya / isi kotbahnya hanya sebatas cerita-cerita lahiriah dan hanya dongeng-dongeng semata.

Itulah keadaan domba-domba kalau gembala-gembala tidak menjaga kawanan domba, tidak menjaga anak-anak sekolah minggu dengan baik;
-      Domba-dombanya telah sesat, namun dibiarkan begitu saja, karena yang terpenting baginya; domba / anak sekolah minggu tersebut, hanya dilihat dari kehadirannya saja.
-      Anak-anak sekolah minggu terikat dengan game, namun dibiarkan oleh gembalanya, karena yang penting bagi gembalanya, dombanya sudah datang sekolah minggu. Sesungguhnya, tidak cukup sampai di situ.

Sekarang, kita bersyukur, Tunas yang adil itu ditumbuhkan oleh Tuhan pada kita, supaya kita mengalami, merasakan keadilan dari Tunas yang adil bagi Daud, juga bagi saya dan kita semua.

Mari kita lihat ...
Jalan keluarnya supaya domba-domba tidak terhilang, supaya domba-domba tidak tercerai-berai.
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Kita bersyukur; Tuhan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud.
Tadi, kita sudah melihat di mana domba-domba terhilang, domba-domba tercerai-berai, namun Tuhan memberi jalan keluarnya, yaitu; TUHAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD, itulah Yesus Kristus.
Tunas, artinya; daun / pucuk yang tumbuh dari batang pohon yang ditebang, itulah pribadi Yesus.

Kita bersyukur ada Tunas, sebab sesungguhnya batang pohon itu sudah ditebang, tetapi tanpa diduga, dia bertunas, inilah keadilan yang kita nantikan.

Mari kita lihat; TUNAS YANG ADIL.
Yesaya 11: 1, 3-4
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Kita ini adalah ORANG-ORANG LEMAH; APA BUKTINYA KITA LEMAH? Kita TIDAK BERDAYA TERHADAP DOSA;
-      sedikit menghadapi ujian / cobaan, jatuh ke dalam dosa,
-      sedikit rayuan iblis setan, jatuh dalam dosa, ini adalah orang lemah.
Sekarang kita bersyukur, karena Tuhan menumbuhkan Tunas yang adil bagi Daud untuk memberi keadilan bagi yang lemah dan memberi keputusan yang jujur bagi yang tertindas.

Siapa yang masih lemah terhadap dosa? Sedikit ujian / rayuan / godaan dari iblis setan, langsung saja jatuh dalam berbagai dosa, misalnya; marah, berontak pada orang tua, mencuri, itu adalah bukti kalau anak-anak Tuhan masih lemah.
Tetapi kita bersyukur ada Tunas yang adil, memberi kekuatan bagi yang lemah, lewat keadilan Tunas Daud.

Kalau orang lemah tidak mendapat keadilan, maka selama-lamanya dia akan mengalami kelemahan, tetapi kita bersyukur ada Tunas yang adil, sehingga kita terlepas dari kelemahan; terlepas dari melawan orang tua, terlepas dari malas, terlepas dari memberontak, terlepas dari mencuri, terlepas dari berdusta dan sebagainya.

Sekali lagi om Daniel katakan:
Kalau yang lemah tidak memperoleh keadilan, selamanya kita lemah, tak berdaya menghadapi dosa.

Selain Tunas Daud memberi keadilan ...
Yesaya 11: 4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Berikutnya, setelah Tunas Daud memberi keadilan bagi yang lemah, TUNAS DAUD MEMBERI KEJUJURAN BAGI YANG TERTINDAS.
Apa buktinya anak-anak Tuhan tertindas? Buktinya adalah ketika menghadapi beban dosa, ia terhimpit, tertindas, tidak ada daya. Tetapi kita patut bersyukur, Tunas Daud memberi kejujuran, supaya kita tidak tertindas lagi.

Kita bersyukur, kita sudah melihat Tunas yang adil;
-      memberi keadilan bagi yang lemah,
-      memberi kejujuran bagi yang tertindas,
dengan demikian, domba-domba tidak terhilang dan tidak tercerai-berai.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang