KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, April 29, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 APRIL 2012


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 APRIL 2012

Tema:  YUSUF
            (Seri 34)

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada sore hari ini. Biarlah kiranya Tuhan memberkati kita, lewat firman Tuhan yang akan kita terima sore hari ini.

Kembali kita memperhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

Yusuf bermimpi dan mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya, berarti; YUSUF MENERIMA KARUNIA NABI.

Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.

Akan terjadi pada hari-hari terakhir, di mana Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus-Nya atas semua manusia, sehingga;
-      Anak laki-laki dan perempuan akan BERNUBUAT.
-      Teruna-teruna akan mendapat PENGLIHATAN-PENGLIHATAN.
-      Orang-orang yang tua mendapat MIMPI.
Di hari-hari terakhir, sesuai dengan janji firman Tuhan, tiga karunia tersebut akan diperoleh manusia / anak-anak Tuhan.

Mari kita bandingkan tiga karunia tersebut dengan ...
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.

Di dalam Kisah Para Rasul 2: 17, tiga karunia tersebut diawali dengan BERNUBUAT, sedangkan di dalam kitab Bilangan 12: 6, tiga karunia tersebut diawali dengan karunia NABI.
Artinya; TUGAS SEORANG NABI adalah BERNUBUAT.

Tetapi, seorang nabi yang bernubuat tidak terlepas dari 2 karunia yang lain, yaitu;
-      Karunia penglihatan = melihat keberadaan Allah.
-      Karunia mimpi = mendengarkan perkataan-perkataan Allah.

Berarti, seorang nabi yang bernubuat, terlebih dahulu melihat keberadaan Allah (itulah karunia penglihatan) dan terlebih dahulu mendengarkan perkataan-perkataan Allah (itulah karunia mimpi).

Tujuan nabi bernubuat;
-      Membangun.
-      Menghibur.
-      Menasihati

Sekarang, kembali kita perhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5-6
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
(37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:

Yusuf menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya.

Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu = nabi yang beroleh firman Tuhan, biarlah menceritakan firman Tuhan itu dengan benar.

Kalau Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, itu adalah sikap yang benar, sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, apa pun konsekuensi yang harus diterima.
Itu sebabnya, Yusuf tidak segan-segan menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya.

Menceritakan firman Tuhan dengan benar, artinya; tidak menambahkan dan tidak mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan.
Berarti, seorang hamba Tuhan yang menyampaikan firman Tuhan, dibutuhkan keberanian / tidak boleh takut-takut menyampaikan kebenaran firman Tuhan.

-      MENAMBAHKAN FIRMAN TUHAN, artinya; menyampaikan firman Tuhan disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, hukum-hukum manusia, dan sebagainya.
-      MENGURANGKAN FIRMAN TUHAN, artinya; menyampaikan firman Tuhan tanpa salib Kristus = tanpa firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, diganti dengan teori-teori kemakmuran dan tanda-tanda mujizat semata.
Teori-teori kemakmuran, berarti; orang Kristen tidak boleh miskin, orang Kristen harus kaya raya, tidak boleh serba kekurangan.

Kita perhatikan ...
Kejadian 37: 7-8
(37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
(37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.

Kita perhatikan di sini, sikap saudara-saudara Yusuf ketika Yusuf menceritakan mimpinya; saudara-saudara Yusuf SEMAKIN BENCI terhadap Yusuf.
Memang, tidak banyak orang yang menyukai firman nubuatan, karena mereka tidak suka dengan pemberitaan firman nubuatan, yang sifatnya mengoreksi, memeriksa bahkan menyucikan dosa.

Saudara-saudara Yusuf makin benci = MENOLAK YUSUF dan MENOLAK MIMPINYA.

Matius 13: 53-58
(13:53) Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ.
(13:54) Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
(13:55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(13:56) Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
(13:57) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya, seperti Yusuf, memiliki karunia nabi, namun ia ditolak oleh saudara-saudaranya.

Ada dua hal terjadi jika tidak menghormati seorang nabi;
1.    MENOLAK.
Menolak setiap perkataan-perkataan yang disampaikan oleh Yesus, sekalipun itu benar.
2.    KECEWA.
= putus asa = tidak menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus.

Bandingkan jika seseorang menyambut / menghormati seorang nabi.
Matius 10: 40-41
(10:40) Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
(10:41) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan MENERIMA UPAH NABI.

Jika kita mengetahui seorang hamba Tuhan dipercaya karunia nabi, biarlah kita menyambut dia sebagai seorang nabi, sehingga kita akan menerima UPAH NABI.
Namun sebaliknya, jika kita sudah mengetahui seorang nabi namun tidak menerimanya sebagai nabi, maka ia tidak akan menerima upah nabi.

Saudara-saudara Yusuf tidak menerima upah nabi, karena tidak menerima Yusuf sebagai seorang nabi, ini sangat disayangkan dan sungguh berbahaya.
Tugas seorang nabi adalah bernubuat, berarti; membangun, menghibur dan menasihati. Tetapi kalau kita tidak menyambut seorang nabi; akan binasa / tidak menerima upah nabi.

Oleh sebab itu, saat mendengar firman Tuhan dibutuhkan kerendahan hati, tidak boleh mengeraskan hati, juga harus memperhatikannya, sampai firman itu mendarah daging, supaya kita menerima upah nabi.

1 Korintus 14: 39
(14:39) Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.

Usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia bernubuat = memperoleh upah nabi.

Syarat memperoleh upah nabi.
1 Korintus 14: 40
(14:40) Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

Syaratnya; harus berlangsung dengan SOPAN dan TERATUR, ini adalah syarat mutlak.

Kalau saudara mendengar firman dengan sopan dan teratur, bukan berarti menyanjung tinggi si pembicara, melainkan menghargai firman nubuatan, supaya saudara menerima upah nabi.
Saat mendengar firman harus dengan sopan; sikap harus sopan, cara memperhatikan harus sopan, tidak dengan pura-pura, tidak dengan keras hati, saat duduk harus sopan dan teratur, baik di gereja maupun dimana saja.

Kalau kita terbiasa sopan dan teratur saat mendengar firman, maka di luar pun akan terbiasa dengan sopan dan teratur, mulai dari cara berbicara sopan dan teratur, cara berfikir sopan dan teratur, sudut pandang sopan dan teratur, cara melangkah sopan dan teratur, baik di rumah, di sekolah, di tempat kuliah, di tempat bekerja, bagaikan kehidupan yang dibangun oleh para nabi.

Efesus 2: 20-22
(2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
(2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
(2:22) Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Bangunan yang dibangun oleh para nabi, bangunan itu akan menjadi bangunan yang rapi tersusun, sehingga menjadi bait Allah yang kudus.
-      Para nabi = firman nubuatan.
-      Rapi tersusun = sopan dan teratur.
-      Bait Allah yang kudus = hidup dalam kekudusan.
Tetapi bangunan yang dibangun oleh para nabi, harus dibangun di atas dasar yang benar, yaitu pribadi Yesus Kristus.

Sebagai persamaan dari 1 Korintus 14: 39-40, kita perhatikan 1 Korintus 14: 32-33.
1 Korintus 14: 32-33
(14:32) Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
(14:33) Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

Karunia nabi harus takluk kepada nabi-nabi.
Artinya; untuk memperoleh upah nabi, harus takluk kepada nabi-nabi = TAKLUK KEPADA FIRMAN NUBUATAN.

Saudara harus bersyukur, kalau saya, sebagai gembala sidang, dipercaya untuk menyampaikan firman nubuatan.
Firman nubuatan itu harus kita banggakan.

MENGAPA SESEORANG YANG MEMPEROLEH KARUNIA NABI HARUS TAKLUK KEPADA NABI?
Karena Allah tidak menghendaki kekacauan, melainkan Allah menghendaki damai sejahtera, dan kita mengetahui bahwa damai sejahtera melampaui akal dan memelihara hati dan pikiran manusia itu sendiri.

Praktek sopan dan teratur.
1 Korintus 14: 34-35
(14:34) Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
(14:35) Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Untuk menerima karunia nabi / memperoleh upah nabi, harus sopan dan teratur, digambarkan seperti perempuan-perempuan dalam setiap pertemuan-pertemuan jemaat;
1.    HARUS BERDIAM DIRI.
Berdiam diri = tidak membuka mulut.

Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Tidak membuka mulut, berarti; dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya, digambarkan seperti;
-      anak domba yang dibawa ke pembantaian.
-      induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Mengenai induk domba yang digunting bulunya; ketika induk domba digunting bulunya, betul-betul mulutnya tidak bersuara, tidak mengembik, berdiam diri di depan orang yang menggunting bulunya.

MARI KITA REVIEW SEJENAK;
Mari kita perhatikan ke belakang, bagaimana ibadah pelayanan kita di hadapan Tuhan; saat dinasihati, dibangun, dihibur / ditegor oleh firman nubuatan, apakah mulut masih terbuka, bersungut-sungut, ngomel, menggerutu? Padahal Tuhan menegor lewat firman nubuatan supaya tidak lalai untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Sesungguhnya, jika kita berdiam diri dalam penindasan, maka karunia jabatan semakin dipertajam oleh Tuhan. Kalau kehidupan muda remaja mau menerima upah nabi, harus sungguh-sungguh; harus sopan dan teratur.

PENTING untuk diperhatikan;
Ketika Yusuf berada di rumah ayahnya, dia dibenci oleh 11 saudara-saudaranya, justru pada saat itulah dia bermimpi, menerima karunia nabi. Kemudian, dia dijual oleh saudara-saudaranya, sampai akhirnya berada di rumah Potifar. Ketika Yusuf berada di rumah Potifar, dia hanya melayani dengan baik. Akhirnya dia difitnah oleh istri Potifar sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara, justru pada saat itu Yusuf bermimpi, kembali menerima karunia nabi.
ARTINYA; SETIAP KALI KITA MENGALAMI PROSES ANIAYA KARENA FIRMAN, TAKLUK KEPADA FIRMAN NUBUATAN, DISITULAH TUHAN MEMPERTAJAM KARUNIA-KARUNIA DAN JABATAN YANG TUHAN PERCAYAKAN.
BERARTI, SEMAKIN KITA BERDIAM DIRI DALAM PENINDASAN, SEMAKIN KARUNIA JABATAN DIPERTAJAM OLEH TUHAN.
Oleh sebab itu saya sayangkan sekali, jika kehidupan muda remaja suka memberontak, ngomel dan menggerutu, sebab dengan sikap yang demikian, dia tidak akan pernah menerima upah nabi.

Betapa baiknya Tuhan kepada kita; Dia menumpahkan isi hati-Nya, rencana-Nya yang mulia bagi kita, kehidupan muda remaja.

2.    MENUNDUKKAN DIRI.
1 Petrus 3: 5-6
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Tunduk = TAAT, seperti Sara memanggil tuan kepada Abraham suaminya.
Taat, artinya; PATUH PADA AJARAN YANG BENAR = takluk kepada nabi = berusaha memperoleh karunia bernubuat.
Mereka yang tunduk, memiliki perhiasan rohani, yaitu manusia batiniah / manusia di dalam, yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram = sopan dan teratur.

Sebaiknya, kita semua hidup dengan ketundukan kepada Kristus sebagai Kepala, terlebih lagi perempuan-perempuan secara lahiriah; jangan kasar, sebab sikap seperti itu tidak cocok menjadi seorang perempuan.
Ketundukan seorang perempuan bisa terlihat, jika ia taat / patuh pada ajaran yang benar dan memiliki perhiasan rohani, yaitu manusia batiniah yang tersembunyi / manusia di dalam, yang asalnya dari ROH YANG LEMAH LEMBUT dan TENTERAM.

1 Korintus 14: 36-37
(14:36) Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
(14:37) Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.

Kalau kita memperoleh karunia nabi, itu sudah keharusan sesuai dengan firman Tuhan, dan sebaliknya kalau kita memperoleh karunia nabi, kita harus sadar bahwa itu karena KEMURAHAN TUHAN.

Kita sangat bersyukur sore hari ini kita cukup diberkati oleh Tuhan. Jangan seperti saudara-saudara Yusuf, mereka membenci Yusuf.
Biarlah kita menerima upah nabi dengan syarat dan prakteknya adalah sopan dan teratur.

Hasilnya.
Matius 10: 41
(10:41) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

Hasilnya; menjadi seorang yang benar, sesuai dengan firman Tuhan, sehingga dengan demikian orang yang benar itu mampu;
-      MEMBANGUN sesamanya.
-      MENGHIBUR sesamanya.
-      MENASIHATI sesamanya.
Dengan demikian, kehidupan yang membangun, menghibur, menasihati = MENJADI KESAKSIAN, BUKAN LEWAT PERKATAAN, TETAPI LEWAT PERBUATAN YANG BENAR.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Friday, April 27, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 APRIL 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 APRIL 2012


Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab.

Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi;
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar;
-      di antara bangsa-bangsa,
-      di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi Tuhan,
-      korban sajian yang tahir dipersembahkan karena nama Tuhan besar.

Wahyu 4: 4, 6, 8-11
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Nama Tuhan itu besar, oleh sebab itu, baik 4 makhluk, baik 24 tua-tua;
-      membesarkan nama Tuhan, siang dan malam tidak henti-hentinya berseru kepada Tuhan, Allah Yang Maha Kudus.
-      mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan kuasa dan ucapan syukur, kepada Dia yang duduk di atas takhta itu.

Pada minggu yang lalu, kita sudah melihat ketika 4 makhluk membesarkan nama Tuhan.
Sekarang kita melihat, keadaan dari 24 tua-tua saat membesarkan nama Tuhan.

Wahyu 4: 9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

24 tua-tua menyembah Dia, Yang hidup sampai selama-lamanya / menyembah Anak Domba Allah yang duduk di atas takhta-Nya.
Itu sebabnya, setiap kali 4 makhluk menaikkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur, 24 tua-tua tersungkur di hadapan takhta Anak Domba.
Inilah keadaan dari pada 24 tua-tua; menyembah Anak Domba Allah, yang duduk di atas takhta-Nya.

Biarlah kiranya, di hari-hari terakhir ini, kita senantiasa bagaikan 24 tua-tua yang hidup di dalam doa penyembahan. Ibadah doa penyembahan adalah puncak ibadah.

Tetapi kita harus mengerti, bagaimana menyembah yang berkenan kepada Tuhan, supaya penyembahan kita tidak sia-sia kepada Tuhan.
Yohanes 4: 20-24
(4:20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
(4:21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
(4:22) Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
(4:23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
(4:24) Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Penyembah-penyembah benar, akan MENYEMBAH BAPA DALAM ROH dan KEBENARAN, sebab Allah itu Roh adanya. Inilah penyembah yang benar.
Tetapi kita perhatikan di sini, perempuan Samaria mengikuti penyembahan nenek moyang = penyembahan turun temurun / menyembah secara tradisi, sesuai dengan adat istiadat nenek moyang. Ini penyembahan yang tidak benar.
Bukan saja saat menyembah, dalam ibadah pun tidak boleh beribadah secara tradisi / ibadah turun temurun, sebab itu menyalahi aturan / ketetapan dari Tuhan.

Mari kita lihat penyembahan nenek moyang.
1.    Perempuan Samaria menyembah di atas gunung.
Menyembah gunung = menyembah berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. Apa saja bentuknya, kalau itu melebihi dari Tuhan, itu adalah penyembahan berhala.

Pertanyaannya.
Penyembahan berhala apa yang terdapat pada gunung ??
-      Kekerasan hati
Gunung = batu yang besar dan tinggi, sedangkan batu -> kekerasan hati.
Kekerasan hati adalah penyembahan berhala, sebab orang yang keras hati, sukar sekali untuk diubahkan, baik lewat kuasa firman,maupun kuasa Roh-El Kudus, maupun lewat kasih Allah.
Kalau kekerasan hati melebihi dari firman Tuhan, kasih dan Roh Allah, berarti ini adalah penyembahan berhala.

-      Kesombongan / tinggi hati.
Gunung itu tinggi, sedangkan tinggi -> kesombongan / ketinggian hati.

Saya teringat dengan Lucifer, hendak mendirikan takhta, menyamai takhta Yang Maha Tinggi, mengatasi bintang-bintang Allah, ini adalah dosa kesombongan.

Saudaraku, di dalam penyembahan berhala terdapat roh najis. Itu sebabnya, perempuan Samaria itu dikuasai oleh dosa kenajisan, sebab dia hidup dengan 6 laki-laki.

2.    Yerusalemlah tempat orang menyembah.
Menyembah yang dikehendaki oleh Bapa adalah menyembah dalam roh dan kebenaran, sedangkan tempatnya tidak ditentukan, tidak harus di kuil, tidak harus di gua, atau tidak harus berada di dalam gereja.
Kalau seseorang mengkultuskan / menentukan tempat untuk menyembah Allah, itu adalah suatu kekeliruan yang besar seperti perempuan Samaria, sebab dimana saja, kita bisa menyembah Allah.

Sekarang kita perhatikan, apa yang dimaksud dengan; menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran.

Keterangan;
MENYEMBAH ALLAH DI DALAM KEBENARAN.

Yohanes 4: 19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Pengakuan perempuan Samaria, bahwa Yesus adalah seorang nabi = MENYEMBAH ALLAH DI DALAM KEBENARAN.
Tugas seorang nabi adalah menyampaikan firman nubuatan, yaitu firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila tersingkap firman-firman-Mu = firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan =  firman nubuatan yang disampaikan oleh para nabi.

Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka yang terjadi adalah;
-      Memberi terang = terlepas dari kegelapan dosa.
-      Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh = menjadi bijaksana.

Lebih rinci kita perhatikan dalam 2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, itulah firman yang disampaikan oleh para nabi, maka kehidupan anak-anak Tuhan diteguhkan.
Biarlah lewat pemberitaan firman malam ini, kita semua diteguhkan, semakin mantap untuk berpegang pada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan

Kalau kita diteguhkan oleh firman yang disampaikan para nabi, 2 hal terjadi.
-      Sampai fajar menyingsing.
Artinya; sampai melepaskan diri dari kegelapan dosa.
Kalau fajar sudah menyingsing, berarti gelapnya malam sudah dilewati, sudah ditinggalkan.
Gelap malam -> dosa

-      Bintang timur terbit bersinar di dalam hati.
Artinya; pribadi Yesus Kristus tinggal diam di dalam hati dan menyinari seluruh kehidupan.
Kalau bintang timur terbit bersinar dalam hati, maka seluruh hidup akan disinari, sebab apa yang terpancar keluar itu berasal dari dalam hati.
Itu sebabnya, tidak rugi kita berpegang teguh pada pengajaran mempelai, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman yang disampaikan oleh para nabi.

Kita ini bagaikan perempuan Samaria yang dahulu jauh dari Tuhan, sehingga kita jatuh dalam berbagai-bagai dosa kenajisan, tetapi sekarang kita menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ini adalah suatu kemurahan yang besar.

Yohanes 4: 17-19
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Yesus mengetahui segala kekurangan-kekurangan, kenajisan-kenajisan dari perempuan Samaria.
Demikian juga, kalau kita mau menyembah Allah dalam kebenaran, mau menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan; maka hati diterangi dan menjadi bijaksana, kegelapan dosa ditinggalkan, selanjutnya sinar kemuliaan Allah memenuhi kehidupan kita semua.

Biarlah kita mau menyembah Allah dalam kebenaran saja, supaya nanti tersingkap kebenaran firman Tuhan.
Kita sudah dengar firman Tuhan, kalau mungkin dahulu kita hidup dalam penyembahan berhala karena kekerasan hati, kesombongan / ketingggian hati, sekarang, mari kita menyembah Allah dalam kebenaran, seperti perempuan Samaria yang dahulu jauh dari Tuhan .

Yohanes 4: 9
(4:9) Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

Orang Samaria tidak bergaul dengan Yahudi. Yesus adalah Yahudi sejati.
Mungkin dahulu kita jauh dari Tuhan, tidak bergaul intim dengan Tuhan, tetapi lewat kebenaran firman malam ini, lewat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, kita diteguhkan, sehingga dengan demikian, kita menyembah Allah dalam kebenaran.

Saya juga menyadari atas dosa-dosa yang saya perbuat, tetapi saya tidak mau berhenti sampai disini untuk berpegang kepada firman pengajaran, melainkan sampai kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, sehingga saya didapati sebagai hamba Tuhan yang menyembah Allah dalam kebenaran.

Ciri-ciri menyembah Allah dalam kebenaran.
Yohanes 4: 13-16
(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
(4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

Cirinya adalah tidak haus lagi.
Perempuan Samaria setelah minum air yang diberikan Yesus, ia tidak haus lagi.
Orang yang haus = orang yang tidak memiliki rasa puas; sudah diberkati 1, tetapi ingin 2, ingin 3, ingin 4, tidak ada puas-puasnya.
Itu sebabnya, Yesus berkata “Barangsiapa minum air ini (air dari sumur Yakub), ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya
Ketika Yesus menerangi hati kita, di situ ada rasa kepuasan yang tidak ada taranya.
Selama Yesus tidak tinggal diam dalam hati kita, maka tidak akan ada rasa puas sebagai manusia.

Kalau Tuhan sudah memberi kita nafas hidup, puji Tuhan. kalau kita diberi kesehatan oleh Tuhan, puji Tuhan. kalau kita diberi kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan, puji Tuhan. kalau kita diberi berkat-berkat oleh Tuhan, puji Tuhan.
Kalau hidup dalam penyembahan berhala, tidak akan ada puas-puasnya. Tetapi kalau menyembah Allah dalam kebenaran, segala rasa dahaga sudah dipuaskan.

Biarlah hati kita semakin diterangi, sehingga kita semakin bersyukur, seperti 4 makhluk yang memuji Tuhan dan 24 tua-tua yang tersungkur.

Biarlah hati kita semua diterangi, termasuk saya, juga seluruh sidang jemaat yang menikmati BULI BULI EMAS BERISI MANNA, baik di dalam maupun di luar negeri.

Jika Tuhan mengijinkan dan menyatakan kemurahan-Nya bagi kita, minggu depan, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, kita akan menerima tentang menyembah Allah di dalam roh.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang