KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, May 29, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 MEI 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 MEI 2012

Tema:  HAL BERDOA
           (seri 6)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan berkemurahan bagi kita, sehingga lewat kemurahan-Nya kita boleh beribadah dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13.
Malam hari ini, kita fokus memperhatikan dari ayat 5-6.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Berdoa itu penting bahkan berdoa itu adalah suatu keharusan, sebab doa adalah nafas hidup.
Berarti, kalau tidak berdoa = tidak ada nafas hidup = mati = binasa.
Sebab dalam Wahyu 11: 1, dikatakan “ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya”, artinya; yang diukur adalah yang hidup dalam doa penyembahan.
Mezbah -> doa penyembahan.

Tetapi perlu kita perhatikan syarat untuk berdoa adalah; “masuklah ke dalam kamar dan tutuplah pintu”.
Berarti, ketika berdoa; tidak dilihat oleh orang lain = tersembunyi.

Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Syarat mutlak untuk berdoa adalah; masuk ke dalam kamar dan tutuplah pintu, supaya tidak dilihat oleh orang lain = tersembunyi, sebab hal-hal yang tersembunyi adalah bagi Tuhan, Allah kita, sedangkan hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita turun temurun untuk selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan / hukum Allah, dengan demikian kita disebut pelaku-pelaku firman Tuhan.

Itu sebabnya dalam Matius 6, terdapat 5 perikop / judul;
-      3 diantaranya, yaitu;
1.    Hal memberi sedekah
2.    Hal berdoa
3.    Hal berpuasa
Semua itu memberi dengan cara tersembunyi, karena sifatnya adalah dipersembahkan kepada Tuhan.

-      sedangkan 2 perikop / judul yang lain;
1.    Hal mengumpulkan harta
2.    Hal kekuatiran
2 hal ini tidak perlu dilakukan dengan cara tersembunyi, sebab sifatnya untuk diri sendiri.

Hal-hal tersembunyi ialah untuk Tuhan, dan ini juga dilakukan / dikerjakan oleh Yesus Kristus.
Matius 14: 22-23
(14:22) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
(14:23) Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Yesus naik ke bukit dan berdoa sendirian = berdoa dengan cara tersembunyi.

Yesus berdoa dengan cara tersembunyi;
-      Setelah memberi makan 5000 orang, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
-      Sebelum Yesus berjalan di atas air.

Sekarang pertanyaannya:
PERTANYAAN PERTAMA; MENGAPA YESUS BERDOA SENDIRIAN SETELAH MEMBERI MAKAN 5000 ORANG ?

Kita lihat jawabannya di dalam injil Yohanes 6.
Yohanes 6: 9-11, 13-15
(6:9) "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
(6:10) Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
(6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
(6:14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
(6:15) Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Yesus berdoa sendirian di tempat yang tersembunyi karena; orang-orang hendak menjadikan Dia sebagai raja, secara paksa.
Menjadikan raja dengan paksa berarti; Yesus menjadi raja atas kehendak manusia = keinginan daging = pilihan manusia.

Saudaraku, ini adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Kalau kita melihat kisah Saul; ia diangkat menjadi raja, itu bukan karena pilihan Allah tetapi karena Israel yang berkeinginan. Karena melihat keinginan dari pada umat Israel, maka Tuhan meluluskan permohonan mereka, sehingga Saul pun menjadi raja atas Israel dengan cara undian (1 Samuel 10).

Tetapi akhirnya, apa yang terjadi ketika Saul menjadi raja atas keinginan sendiri?
1.    Saul tidak menghargai korban Kristus (1 Samuel 13: 9-13).
Dengan berani, Saul mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan karena dia tidak sabar menantikan kedatangan Samuel = Saul tidak taat.

2.    Saul tidak dengar-dengaran (1 Samuel 15: 20-21).
Seharusnya Saul menumpas habis seluruh orang Amalek, mulai dari rajanya sampai pada binatang yang kurus dan tambun, tetapi Saul;
-      Membiarkan Agag, raja orang Amalek, hidup.
-      Tidak menumpas habis kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik.

Dengan demikian, Saul tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak mengikuti jalan yang telah disuruh Tuhan.

Inilah akibat kalau mengangkat raja atas keinginan sendiri = mengangkat raja dengan paksa.

Mengapa orang-orang banyak tadi memaksa Yesus untuk menjadi raja ??
Yohanes 6: 14
(6:14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Orang banyak hanya melihat yang diperbuat oleh Yesus dari sisi / dari hal yang lahiriah, yaitu melihat mujizat yang telah dilakukan-Nya, seharusnya orang banyak melihat dari sisi rohani / nilai rohaninya.

5 roti dan 2 ikan tadi, cukup untuk 5000 orang laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak. Kemudian setelah orang banyak diberi makan sampai kenyang, lalu dikumpulkanlah sisanya; semuanya 12 bakul.
Kejadian ini, seharusnya dinilai dari sisi rohani, tetapi orang banyak itu melihat dari sisi lahiriah saja.
Demikian juga kalau kita beribadah melayani Tuhan namun hanya melihat mujizat saja, itu = pandangan lahiriah yang berasal dari manusia lahiriah.

KALAU IBADAH PELAYANAN HANYA DILIHAT DARI PANDANGAN LAHIRIAH / MUJIZAT-MUJIZAT SAJA, INI SANGAT MERUGIKAN ANAK-ANAK TUHAN.
Wahyu 13: 1-5
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

Binatang yang keluar dari dalam laut itu adalah antikris. Satu dari 7 kepala binatang itu terluka, lalu sembuh, dan melihat mujizat ini, banyak orang mengikutinya.

Saudaraku, kalau ibadah pelayanan hanya melihat dan hanya mengharapkan mujizat-mujizat, tanpa mengalami keubahan hidup, tidak tertutup kemungkinan orang Kristen menjadi bagian dari ANTIKRIS; dimana antikris menjadi raja dan berkuasa selama 3,5 tahun / 42 bulan.
Inilah pemaksaan yang dilakukan oleh antikris, supaya antikris menjadi raja atas mereka, yaitu mereka yang beribadah melayani hanya mengharapkan mujizat-mujizat.

Kalau hanya melihat mujizat-mujizat dalam ibadah pelayanan, persis seperti mereka yang menjadi pengikut-pengikut antikris, karena mata hanya selalu tertuju pada mujizat-mujizat semata.

Ini adalah pandangan yang salah dari antara 5000 orang yang sudah diberi makan sampai kenyang.
Kalau hanya mengharapkan dan melihat mujizat-mujizat saja, itu bisa terjadi tanpa perlu beribadah melayani Tuhan, seperti apa yang dilakukan oleh;
-      Pesulap-pesulap di dunia; mereka bisa melakukan apa yang tidak ada menjadi ada, tanpa ibadah.
-      Yanes dan Yambres; merubah tongkat menjadi ular, seperti yang dilakukan Musa.
Dapat melakukan mujizat-mujizat tetapi tidak mengalami keubahan hidup, semuanya itu tidak berarti di hadapan Tuhan.

Akibat mengangkat raja secara paksa:
1 Samuel 8: 6-7
(8:6) Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
(8:7) TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Meminta seorang raja bagi umat Israel berarti menolak Allah sebagai Raja atas mereka =  Allah tidak bertakhta = tanpa kebenaran Allah.

Yohanes 18: 36-38
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
(18:38) Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"

Yesus disalibkan, berarti; menolak Yesus sebagai Raja = menolak kebenaran.
Yesus adalah Raja, untuk itulah Ia lahir dan untuk itulah Ia datang ke dalam dunia; untuk memberi kesaksian tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran; mendengarkan perkataan-Nya.

Jalan keluarnya:
Tetapi yang benar saudaraku; MELIHAT PERBUATAN YESUS, DILIHAT / DINILAI DARI SISI ROHANINYA.

Yohanes 6: 9, 11, 13
(6:9) "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
(6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Seharusnya apa yang diperbuat oleh Yesus, harus dilihat, dinilai, dipandang dari sisi rohani.

Mari kita perhatikan; pandangan rohani tentang 5 roti dan 2 ikan.
Keterangan: 5 ROTI
5 roti -> 5 luka utama Yesus.

-      Yohanes 19: 28
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
(19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus telah mati di atas kayu salib dengan 4 luka, yaitu; 2 tangan dan 2 kaki yang terpaku.
Sebetulnya dengan 4 luka ini, cukup untuk menyelamatkan bangsa Israel, tetapi ternyata tidak cukup hanya dengan 4 luka, ada satu luka lagi.

-      Yohanes 19: 33-34
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Luka utama yang kelima; lambung Yesus ditombak.
Satu luka ini untuk menyelamatkan bangsa kafir.

Itulah 5 luka utama Yesus di atas kayu salib.
5 luka utama = daging Yesus adalah roti yang dipecah-pecahkan, yaitu ROTI TANPA RAGI, TANPA DOSA KEJAHATAN.

Lukas 23: 4
(23:4) Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini."

Tidak didapati kesalahan di dalam diri Yesus = roti tanpa ragi.

Matius 27: 23
(27:23) Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"

Yesus disalibkan walau tanpa dosa kejahatan = roti tanpa ragi.

1 Korintus 5: 7
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Roti tanpa ragi yaitu;
-      Kemurnian
Murni berarti tidak dicampur / tercemari dosa, sama seperti perawan suci.

-      Kebenaran
Hidup benar sesuai dengan firman Tuhan = kebenaran yang sejati.

Kesimpulannya:
Terwujudnya PEMECAHAN 5 ROTI, lewat KEMATIAN YESUS KRISTUS DI ATAS KAYU SALIB.

Mari kita perhatikan; pandangan rohani tentang 5 roti dan 2 ikan.
Keterangan: 2 IKAN

Mari kita lihat 2 ikan.
Yohanes 19: 34
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

2 ikan -> darah dan air yang mengalir keluar dari lambung Yesus.

-      Darah
Dikaitkan dengan pola terang Tabernakel terkena pada Mezbah Korban Bakaran -> pertobatan.
Bertobat artinya; berhenti berbuat dosa, kembali kepada Allah dan jangan berbuat lagi.
Berarti, tanda darah adalah tanda pertobatan, sebab orang yang bertobat dibutuhkan pengorbanan / tanda darah.

Biarlah pertobatan itu, terus menerus berlangsung setiap hari di dalam kehidupan saya dan saudara, dalam segala sesuatu.

-      Air
Dikaitkan dengan pola terang Tabernakel terkena pada Bejana Pembasuhan / Kolam Pembasuhan -> baptisan air.
Baptisan air = menyucikan / membersihkan hati nurani yang jahat dan membasuh perbuatan-perbuatan yang sia-sia (Ibrani 10: 22 / Efesus 5: 26-27).

Sebagai manusia yang hina, banyak perbuatan sia-sia yang sudah kita lakukan, oleh sebab itu, biarlah kita dibasuh oleh air Firman Tuhan.

Prakteknya:
Mati dan bangkit bersama dengan Kristus Yesus = satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Roma 6: 4).
·         Kuasa kematian Yesus; mengubur hidup lama.
·         Kuasa kebangkitan Yesus; hidup dalam hidup yang baru = ciptaan baru di dalam Kristus Yesus.

Saudaraku, kalau kita melihat perbuatan Yesus tadi “memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan”, maka yang nyata dalam kehidupan kita adalah;
-      terjadi pemecahan roti, lewat kematian Yesus di atas kayu salib.
= menikmati roti tanpa ragi = tubuh / daging Yesus tanpa dosa, sehingga tubuh dosa kita hilang kuasanya.

-      terjadi pertobatan, juga satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus.
·         Pertobatan = tanda darah.
·         Kematian dan kebangkitan = baptisan Kristus.

Hasil jika melihat / menilai perbuatan Yesus dari sisi rohani:
Yohanes 19: 19
(19:19) Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."

Hasilnya; “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”, sesuai dengan tulisan di atas kayu salib.
Perhatikan tulisannya; “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. Bukankah Yesus lahir di Betlehem Efrata? Bukankah Yesus keturunan dari raja Daud? Artinya disini adalah; sekalipun kita adalah orang hina tetapi mau melihat perbuatan Yesus dari sisi rohani, Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja = imamat yang rajani (Wahyu 1: 6).
Disinilah saya katakan bahwa mujizat itu terjadi karena perbuatan Yesus dinilai dari sisi rohani.

Kalau kita melihat perbuatan Yesus dari sisi rohani, maka Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja, sekalipun kita berasal dari manusia hina karena dosa. Berarti, bukan dunia, bukan manusia, bukan keinginan dan kemauan diri sendiri yang mengangkat kita menjadi raja = menjadi raja bukan secara paksa.

Kita patut bersyukur, Tuhan senantiasa memberikan pengertian yang baru kepada kita sekalian.
Maukah saudara melihat / memandang perbuatan Yesus; dimana Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki, dari sisi rohani? Berarti tidak lagi memandang perbuatan Yesus dari sisi lahiriah saja, yaitu mujizat-mujizat yang diperbuat-Nya.
Kalau kita melihat dari sisi rohani, maka Tuhan akan mengangkat kita menjadi raja, sekalipun kita adalah manusia yang hina, sebab kemuliaan itu tidak datang dari keinginan manusia tetapi datangnya dari Tuhan, asal saja kita mau memandang perbuatan Yesus dari sisi rohani.

Mulai malam ini sampai selama-lamanya, baik sidang jemaat di Serang dan Cilegon, maupun anak-anak Tuhan yang terus mengikuti Buli-Buli Emas Berisi Manna, via internet maupun media cetak / majalah, di dalam negeri maupun di luar negeri, di lima benua, di tiap-tiap negara, biarlah kita semua menjadi satu roh, satu pengajaran, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang senantiasa meneguhkan hati kita, sehingga mantap dan tidak ragu-ragu dalam satu kandang, satu gembala; tidak liar.

Sesungguhnya saya ingin melanjutkan pertanyaan yang kedua, tetapi firman malam hari ini, cukup sampai disini.
Jika Tuhan ijinkan, kita akan lanjutkan pertanyaan kedua, yaitu “MENGAPA YESUS BERDOA SENDIRIAN = BERDOA TERSEMBUNYI, SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?”, di minggu yang akan datang. Biarlah kiranya Tuhan memberkati kita, sebagaimana Tuhan memberkati kita pada malam hari ini. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Sunday, May 27, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 27 MEI 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 27 MEI 2012

tema; SUPAYA TERLEPAS DARI KETELEDORAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh kemurahan-Nya, kita dimungkinkan untuk beribadah pada malam hari ini, sehingga kita dapat merasakan kasih-Nya, lewat pemberitaan firman Tuhan.

Mari kita menikmati firman Tuhan dari 2 Samuel 6: 1-10.
Ini adalah suatu peristiwa yang sangat menarik untuk kita perhatikan pada malam hari ini.
kita fokus memperhatikan ayat 6 dan 7.
(6:6) Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
(6:7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah, lalu memegangnya karena lembu-lembu itu tergelincir, maka bangkitlah murka Allah terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia disana karena keteledorannya itu.
Uza menggambarkan kehidupan seorang pelayan Tuhan yang akhirnya menuju kepada kematian.

Sekilas kita melihat, apa yang diperbuat oleh Uza itu baik; mengulurkan tangan untuk menolong.
Saya katakan, ini adalah pelayanan yang mendatangkan celaka

Yesaya 30: 1
(30:1) Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

CELAKALAH ANAK-ANAK PEMBERONTAK, demikianlah firman Tuhan.

Saya, sebagai gembala sidang mengharapkan kepada seluruh sidang jemaat, terlebih kepada para imam yang sudah mengambil bagian dalam pelayanan ; jangan membiarkan diri dikuasai oleh roh pemberontak, supaya ibadah pelayanan ini boleh berjalan dengan baik dan berkenan di hadapan Tuhan.

Mengapa dikatakan “Celakalah anak-anak pemberontak”, apa yang menyebabkan anak-anak pemberontak ini celaka ??
-      Melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada Tuhan.
Jangan melaksanakan suatu rancangan diluar otoritas dari pada Tuhan, dalam segala sesuatu terlebih dalam ibadah pelayanan.
Itu sebabnya, saya dengan kasih menyampaikan; segala sesuatu / apa saja yang berkaitan dengan ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan, bertanyalah terlebih dahulu kepada Tuhan, sebagai Gembala Agung.

-      Memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh Kudus.
= Memasuki suatu persekutuan karena keingingan daging yaitu; karena adanya kepentingan - kepentingan pribadi.

Biarlah kiranya apapun yang kita kerjakan, hanya untuk kemuliaan dan keagungan bagi Tuhan Yesus Kristus, itu adalah dorongan Roh-El Kudus.


Inilah yang menyebabkan anak-anak Tuhan disebut anak-anak pemberontak, seperti Uza celaka, sehingga akhirnya menuju kepada kematian.


Kembali kita memperhatikan 
2 Samuel 6: 7
(6:7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Anak-anak pemberontak, seperti Uza; mati terbunuh karena keteledorannya.

Melaksanakan suatu rancangan tetapi yang bukan rancangan Tuhan dan memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh Kudus, itu disebut KETELEDORAN.
Menganggap ringan suatu perkara, memandang rendah ibadah pelayanan = keteledoran.

APAKAH KETELEDORAN YANG DILAKUKAN UZA SEHINGGA UZA MATI TERBUNUH ??
Keteledoran Uza adalah; mengulurkan tangan kepada tabut Allah.
Artinya; campur tangan manusia kepada kesucian dan kesempurnaan Allah. Ini adalah keteledoran.
Tidak boleh ada campur tangan manusia terhadap kesucian dan kesempurnaan Allah, sebab Allah begitu mulia sedangkan manusia hina karena dosa.

Penyebab terjadinya keteledoran ada 2 hal;
1.    Tabut Allah diletakkan di dalam kereta

2 Samuel 6: 3
(6:3) Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.

Tabut Allah diletakkan di dalam kereta.
Arti rohaninya;
a.   Jika ada campur tangan manusia atas kesucian dan kesempurnaan Allah, maka yang tampak jelas terlihat adalah perkara - perkara lahiriah, bukan kemuliaan Allah.
Kereta -> perkara-perkara lahiriah.

2 Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Tabut Allah adalah takhta Allah, hadirat Allah = kemuliaan Allah di dalam kesucian dan kesempurnaan Allah.
Kalau dalam ibadah pelayanan ada campur tangan manusia, maka yang terlihat adalah hal lahiriah, sehingga kemuliaan Allah, hadirat Allah tidak terlihat. Ini tidak boleh terjadi.

Di hari-hari terakhir ini, di dalam gereja, rumah Tuhan, tidak terlihat lagi kemuliaan Allah, justru yang ditonjolkan /  yang terlihat adalah hal-hal yang lahiriah.


Sebagai contoh; 
Gereja-gereja seringkali mengundang artis-artis yang terkenal masuk ke dalam gereja, selanjutnya diberi kesempatan untuk bersaksi, sampai akhirnya menyampaikan firman Tuhan / kotbah, sementara ia bukan gembala yang selalu menyediakan makanan-minuman untuk domba-domba.


Kalau ibadah pelayanan dicampur aduk dengan hal-hal lahiriah, yang terlihat adalah hal lahiriahnya, bukan hadirat Allah / kemuliaan Allah.
Dengan situasi seperti ini, memicu terjadinya roh pemberontakan; mereka memang memuji Tuhan tetapi roh mereka memberontak, apalagi saat firman penyucian disampaikan.
Bagaimana mungkin ibadah pelayanan dicampur aduk dengan hal yang lahiriah ??

Arti rohaninya;
b.    Melayani Tuhan tetapi dengan mengandalkan hal-hal yang lahiriah.

Yesaya 31: 1-3
(31:1) Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
(31:2) Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim.
(31:3) Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Kalau kita datang kepada dunia / kepada mesir, berarti; tidak meminta pertolongan kepada Tuhan; sedangkan dunia / Mesir, terbataslah kekuatannya, justru yang terjadi adalah; tergelincirlah yang membantu, jatuhlah yang dibantu, sampai akhirnya binasa.
Berharaplah pada pertolongan Tuhan, jangan berharap pada kekuatan manusia.

Kemudian kalau kita lihat disini, kereta itu adalah kereta yang baru.
Kalau ada hal-hal yang baru di dunia, kemudian dibawa masuk ke dalam gereja, tidak perduli apakah itu berkenan atau tidak, kemudian dicampur aduk dengan ibadah pelayanan, supaya terlihat baik dan menarik tetapi menyalahi aturan.

Penyebab terjadinya keteledoran ada 2 hal;
2.    Kereta ditarik oleh lembu-lembu.

Lembu-lembu kegunaannya adalah untuk dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada Tuhan, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan hati Tuhan, tetapi disini, lembu-lembu digunakan untuk menarik pedati / kereta.
Berarti, kalau kita perhatikan disini; seolah-olah korban persembahan itu ditunggangi oleh hal-hal yang lahiriah.

Binatang, menggambarkan manusia tanpa roh, seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan.

Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Seharusnya lembu sapi itu dipersembahkan kepada Tuhan.
Manusia tanpa roh = binatang, seharusnya dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itulah ibadah yang sejati, ibadah yang hakiki, yang berkenan di hadapan Tuhan.
Manusia tanpa roh / binatang tidak boleh dipakai untuk melayani Tuhan, sebab ia tidak akan berkobar-kobar melayani Tuhan.

Lembu -> manusia tanpa roh = binatang
Oleh sebab itu, ibadah pelayanan tidak boleh dipercayakan kepada binatang.

2 Petrus 2: 2-3, 12
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Nabi-nabi palsu juga digambarkan seperti binatang, sebab mereka melayani hanya untuk mencari keuntungan, dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua = ditunggangi perkara-perkara lahiriah, seperti lembu menarik kereta / pedati.
Jangan heran karena banyak hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan hanya dengan dua tiga ayat, selanjutnya ditambahkan dengan ilustrasi-ilustrasi, cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul, semua itu hanya untuk mencari keuntungan saja.
Sesungguhnya, mereka sama seperti binatang yang tidak berakal budi.

Kalau mereka dipakai untuk melayani Tuhan, untuk menarik kereta, maka akan tergelincir. Kita harus menyadari hal ini.
Saya tidak mau disebut binatang yang menarik kereta, oleh sebab itu saya bangga untuk menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = firman nubuatan = ayat menjelaskan ayat = ayat yang satu menguatkan ayat yang lain, bukan dengan cerita-cerita isapan jempol.
Saudaraku, Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berkuasa untuk memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa.

Akibat keteledoran.
1.    2 Samuel 6: 8
(6:8) Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.

Akibat pertama; Daud menjadi marah.
Kemarahan ini berbahaya sekali, sebab orang marah memiliki iri hati yang besar sekali.
Seperti kisah anak yang hilang, kembali kepada bapanya, kemudian anak yang sulung yang baru saja pulang dari ladang melihat semuanya itu, ia menjadi marah. 


Pada saat dia (anak sulung) marah  ada 3 hal yang terlihat;
-      Ia tidak mau masuk = di luar kandang penggembalaan = tidak tergembala dengan baik (Lukas 15: 28).
-      Menyatakan kebenarannya (Lukas 15: 29).
-      Menyatakan kesalahan adiknya / anak yang hilang (Lukas 15: 30).

Ciri-ciri orang marah; muka muram, hati panas.

Akibat keteledoran.
2.    2 Samuel 6: 9
(6:9) Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"

Akibatnya; Daud menjadi takut kepada Tuhan.
Takut disini bukan membenci kejahatan, tetapi takut disini adalah Daud sudah kehilangan kepercayaan diri = minder.
Kalau kita sudah berusaha tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak perlu minder, ayo maju terus sebab kita bukan ekor tetapi kepala, bukan turun tetapi naik.

Akibat keteledoran.
3.    2 Samuel 6: 10
(6:10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.

Akibatnya; Daud tidak memindahkan tabut Tuhan ke tempatnya, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom.
Berarti; perjalanan rohani tertunda untuk sementara waktu.
Seharusnya, tabut sudah tiba di kota Daud, tetapi melihat situasi yang ada, Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom.

Saya teringat ketika Miryam menghakimi Musa, akibatnya; dia menerima hukuman dari Tuhan, yaitu penyakit kusta, sehingga perjalanan bangsa Israel tertunda satu minggu lamanya = tujuh hari.
Satu hari bagi Tuhan = 1000 tahun bagi manusia.
Itu berarti, kerugian yang sangat besar sekali kalau perjalanan rohani tertunda.

Mungkin saja, perjalanan rohani kita belum sampai ke Yerusalem yang baru, kota yang kudus, karena masih mempertahankan cara hidup yang lama. Berarti, perjalanan ibadah pelayanan kita masih tertunda.
Kota Daud -> Yerusalem.
Yerusalem yang baru, yaitu; langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu = kota kudus (Wahyu 21: 1-2).

Tetapi Tuhan berkemurahan karena panjang sabar serta kasih sayang dan kasih setianya bagi kita, jangan putus asa, jangan kecewa, sebab di dalam Tuhan pasti ada jalan keluarnya.

Jalan keluar.
2 Samuel 6: 11-12
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
(6:12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

JALAN KELUARNYA BAGI KITA;
Ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan adalah tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundak, tidak boleh diletakkan di dalam kereta lalu ditarik lembu.

Kita harus bersyukur karena dipercaya melayani Tuhan, dalam wahyu 1: 6, jika dipercaya melayani Tuhan, berarti kita menjadi suatu kerajaan bagi Allah, ini adalah kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak dapat diperoleh di luar sana, karena Tuhan yang mengangkat kita.

Hai imam-imam yang melayani Tuhan, kerjakanlah apa yang dipercayakan oleh Tuhan dalam setiap ibadah pelayanan, memikul tanggung jawab dengan sepenuhnya di atas pundak.
Seringkali saya sampaikan; ibadah pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan harus dipikul di atas pundak dengan sungguh-sungguh.

Syarat memikul tanggung jawab:
1.    2 Samuel 6: 13
(6:13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

Syarat pertama; setiap 6 langkah, mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
Arti semua ini adalah melayani dengan pengorbanan, kasih Allah dan sukacita.
6 langkah -> manusia daging, rela berkorban / berdiri di atas korban Kristus.

Tuhan hanya memakai anak-anak Tuhan yang rela berkorban untuk ibadah pelayanan, sebab tabut harus dipikul di atas pundak, karena melayani Tuhan butuh pengorbanan.

2.    2 Samuel 6: 14A
(6:14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.

Syarat kedua; Daud menari-nari.
Menari-nari adalah tanda sukacita.

Kalau ada orang yang sedang berduka, saudara jangan menari.
Tetapi kalau Tuhan mempercayakan ibadah pelayanan, harus dipikul di atas pundak, bertanggung jawab atas kepercayaan Tuhan, pada saat itulah kita boleh menari di hadapan Tuhan = dikuasai roh sukacita = berkobar-kobar, berapi-api dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Menari berarti dikuasai roh sukacita, sebab motor penggerak dari tubuh adalah roh manusia itu sendiri.

3.    2 Samuel 6: 14B
(6:14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.

Syarat ketiga; Daud berbaju efod dari kain lenan.

Keluaran 28: 2-6
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:5) Untuk itu haruslah mereka mengambil emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.

Baju efod adalah pakaian kekudusan bagi seorang yang memegang jabatan imam.
Seseorang yang memegang jabatan imam, harus hidup dalam kekudusan, berusaha hidup suci baik dalam perkataan, sikap, tingkah laku dan gerak gerik, dalam segala hal.

Adapun baju efod dibuat dari:
1.    Emas -> urapan Roh Kudus
Berarti, seorang imam harus diurapi Roh Kudus, supaya dalam ibadah pelayanan terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging.

2.    Kain ungu tua / biru laut -> seorang hamba, yaitu melayani dengan rendah hati.

3.    Kain ungu muda -> kemuliaan sang Raja.
Berbicara raja, berbicara tentang kuasa dan otoritas, berkuasa atas dosa yang disebabkan oleh;
-      Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-      Iblis setan = roh jahat dan roh najis.
-      Dunia dengan segala pengaruhnya yang menghanyutkan.

4.   Kain kirmizi / merah -> pengorbanan Kristus = Salib Kristus = sengsara salib = aniaya firman = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = kasih karunia.

5.    Lenan halus -> kebenaran, keadilan dan kesucian Allah.

Syarat ini perlu kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, supaya semua yang kita persembahkan layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Biarlah hal ini terjadi dalam kehidupan kita semua. Amin, saudaraku???

Hasilnya:
2 samuel 6: 15
(6:15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.

Hasilnya; diiringi sorak sorai dan bunyi sangkakala.
-      Diiringi sorak sorai = disertai sukacita.
Kalau kita menabur dengan mencucurkan air mata, kita akan pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkas / hasil tuaian.

-      Diiringi bunyi sangkakala.
Sangkakala adalah perintah dan petunjuk dari Allah.
Dalam hal melayani Tuhan, harus mendengar sangkakala, menuruti petunjuk Tuhan, tidak boleh berlaku seenaknya, memakai aturan sendiri dan jangan memberontak.

JIKALAU ADA SUKACITA DAN MENURUTI / MENGIKUTI PETUNJUK DARI TUHAN, KITA TIDAK AKAN KELIRU MEMIKUL TANGGUNG JAWAB YANG TUHAN PERCAYAKAN KEPADA SAYA DAN SAUDARA.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang