KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, June 29, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 JUNI 2012



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 JUNI 2012

Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 1
(2:1) Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

Secara khusus, firman Tuhan ditujukan kepada para imam yang melayani di Tabernakel.

Keluaran 19: 5
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.

Apabila sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan, kemudian berpegang teguh pada perjanjian Tuhan, maka akan menjadi harta kesayangan bagi Tuhan, sesuai dengan janji Tuhan.
Harta kesayangan = menjadi kesenangan Allah.

Anak Allah menjadi kesenangan bagi Allah Bapa. Ketika Allah Bapa menciptakan langit dan bumi, Anak Allah bermain-main di hadapan Allah Bapa, karena Anak Allah menjadi kesenangan bagi Allah Bapa. Anak Allah sudah terlebih dahulu ada sebelum langit bumi dan segala sesuatunya diciptakan (Amsal 8: 30-31).
Bermain-main = beribadah melayani dalam segenap rumah Tuhan.

Berarti, kalau kita menjadi kesenangan Allah Bapa, maka segala sesuatunya terlebih dahulu bagi kita.

Keluaran 19: 6
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Selanjutnya menjadi kerajaan imam bagi Allah.
Menjadi kerajaan imam bagi Allah = bangsa yang kudus.

Lebih rinci kita perhatikan
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Menjadi kerajaan imam = bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang kudus = umat kepunyaan Allah sendiri.
Imamat yang rajani -> pelayan-pelayan yang berkuasa / melayani dengan kuasa Allah, dengan tujuan supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.

Kembali kita memperhatikan Maleakhi 2: 2.
(2:2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Namun, kalau kita perhatikan disini, imam-imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan secara khusus kepada mereka.

Kisah yang sama kita perhatikan dalam Kisah Para Rasul 13.
Kisah Para Rasul 13: 44-46
(13:44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Sesungguhnya, firman Allah pertama-tama ditujukan kepada orang-orang Yahudi, tetapi disini kita perhatikan, mereka menolak, membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
Sesungguhnya, kalau firman Tuhan disampaikan, ditujukan secara khusus, itu adalah hak istimewa.

Saya teringat ketika Allah berfirman kepada bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, pertama-tama firman Allah itu ditujukan kepada Musa, selanjutnya Musa menyampaikan kepada bangsa Israel.
Firman Tuhan yang disampaikan secara khusus, itu adalah injil kerajaaan, sebab ketika Allah berfirman kepada Musa, Allah berfirman diantara 2 kerubim, itulah injil kerajaan.
Dalam Wahyu 22: 1, injil kerajaan itu jernih = tidak ada campuran-campuran = murni = ayat yang satu menguatkan ayat yang lain = tidak dicampur dengan cerita-certita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, itulah firman Tuhan yang ditujukan secara khusus.

Sesungguhnya, kalau seseorang diistimewakan, itu adalah orang yang luar biasa, tetapi kalau seseorang tidak mau diistimewakan, itu adalah orang bodoh.

Jikalau orang-orang Yahudi menolak, membantah firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus, itu semua karena mereka dikuasai oleh roh iri hati.
Roh iri hati ini cukup membahayakan dan mengganggu keadaan seseorang, juga cukup mengganggu ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan, sebab sifatnya; mengacaukan.
Tetapi sikap anak Tuhan yang benar, saat mendengarkan firman Tuhan adalah memposisikan diri rendah di hadapan Tuhan.

Yakobus 3: 14-16
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
(3:15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
(3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Dimana ada iri hati dan kepentingan-kepentingan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan-perbuatan kejahatan. ini harus kita sadari.

Seringkali kita tidak menyadari, sesungguhnya dalam ibadah pelayanan ada iri hati dan kepentingan-kepentingan, sehingga ketika ada kekacauan dan kejahatan, ia tidak mau bertanggung jawab.
Inilah yang membuat orang-orang Yahudi menolak, membantah dan tidak memperhatikan firman Tuhan.

Akibat iri hati.
Kisah Para Rasul 13: 45
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.

Akibat iri hati; orang-orang Yahudi menghujat.

Mari kita lihat penghujat.
HUJAT YANG KEDUA

Pada minggu yang lalu kita sudah memperhatikan hujat yang pertama yaitu binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikris.

Sekarang kita memperhatikan hujat yang kedua:
Wahyu 17: 3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat = pada seluruh tubuh binatang itu tertulis nama-nama hujat.
Binatang -> manusia tanpa roh = tidak berakal budi, tidak mempunyai pengertian yang benar, tentang gambar KhalikNya.

Kalau kita perhatikan disini, seluruh tubuh binatang itu tertulis nama-nama hujat.
Ini digambarkan seperti seseorang yang hidup penuh dengan dosa; seluruh anggota tubuh ditandai dengan dosa, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki; tidak ada kebenaran sedikitpun yang terdapat pada tiap-tiap anggota tubuh.

Bagaimana dengan anggota tubuh kita semua, apakah ada tertulis firman Tuhan atau nama hujat?
Barangkali kelihatan baik, tetapi di dahi, di hati, tertulis nama-nama hujat, berarti seluruh anggota tubuh tidak tertulis firman Tuhan, sebagai kebenaran.

Sebagai contoh.
Kalau cerdik tanpa ketulusan, berarti; tidak ada kebenaran dalam seluruh anggota tubuhnya, sebab apa yang keluar, itu berasal dari dalam hati. Kalau mulut memuji Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan, itu berarti munafik = menjadi najis.

2 Petrus 2: 12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,


Nabi-nabi palsu digambarkan seperti binatang / hewan yang tidak berakal = tidak memperoleh pengertian yang benar.
Binatang dilahirkan hanya untuk ditangkap dan dimusnahkan.
Oleh sebab itu, biarlah ini kita perhatikan, jangan sampai kita binasa karena tidak memperoleh pengertian yang benar, karena tidak berakal budi.

Nabi-nabi palsu berarti melayani dengan ajaran-ajaran palsu.

Matius 7: 22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Nabi-nabi palsu disebut juga pembuat kejahatan.
Yang menyebabkan mereka disebut nabi-nabi palsu adalah pelayanan mereka lebih berorientasi kepada 3 perkara;
1.    Bernubuat.
Bernubuat berarti mengartikan bahasa lidah. Berarti, pelayanan dari pada nabi-nabi palsu puas hanya sebatas itu.
Berbanding terbalik dengan firman nubuatan. Jika firman nubuatan disampaikan = menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman para nabi, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi sampai menyucikan dosa.
Kalau tersingkap / terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala sesuatu yang terselubung akan tersingkap, tetapi bernubuat, hanyalah mengartikan bahasa lidah.

2.    Puas dengan mengusir setan.
Sedangkan ukuran untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, bukan karena gagah dan hebatnya seorang hamba Tuhan, bukan karena dia bisa mengusir setan. Itu sebabnya disini dikatakan bahwa; bukan setiap orang yang menyebut Tuhan, Tuhan! akan masuk Kerajaan Sorga.

Sedikit kesaksian.
Di awal pelayanan, saya dipercaya Tuhan untuk mengusir setan dari beberapa orang laki-laki, namun itu bukanlah ukuran bagi saya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Tetapi disini kita melihat, nabi-nabi palsu, pelayanan mereka hanya sebatas mengusir setan saja, mereka puas dengan pelayanan yang seperti itu.

3.    Mengadakan banyak mujizat
Mujizat tidak salah jika terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Apa yang tidak timbul di dalam hati, apa yang tidak terpikirkan, apa yang tidak didengar oleh telinga, itu pasti akan diberikan oleh Tuhan, bagi mereka yang mengasihi Tuhan, itu adalah mujizat = yang tidak ada menjadi ada.
Tetapi bukan berarti apa yang tidak ada menjadi ada, membuat seseorang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Bukan itu ukurannya.

Ukuran untuk masuk Kerajaan Sorga adalah
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Ukuran untuk masuk sorga adalah melakukan kehendak Bapa yang di sorga.

Mari kita lihat kehendak Bapa di sorga
Matius 3: 13-15
(3:13) Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
(3:14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
(3:15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

Yohanes Pembaptis melakukan seluruh kehendak Bapa di sorga, yaitu mengadakan pembaptisan; membaptiskan Yesus Kristus.

Baptisan air berarti;
-     Membasuh, membersihkan hati nurani yang jahat, sehingga dengan demikian, menghadap Allah dengan tulus ikhlas dan dengan keyakinan iman yang teguh.
-      membasuh perbuatan yang sia-sia, yang diwariskan oleh nenek moyang.
Perbuatan sia-sia dari orang-tua / nenek moyang, harus diputuskan dengan baptisan air; mati dan bangkit bersama dengan Kristus (Ibrani 10: 22).

Sehingga dalam Efesus 5: 26-27,  kalau dimandikan oleh air firman Tuhan, sidang jemaat menjadi cemerlang di hadapan Tuhan, tanpa cacat cela, atau kerut atau yang serupa itu = tanpa noda dosa. Itulah yang disebut melakukan kehendak Bapa yang di sorga.

Matius 3: 16
(3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

Setelah dibaptis air, Roh Kudus turun atas-Nya seperti burung merpati.

Yohanes 3: 2-5
(3:2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
(3:3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
(3:4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
(3:5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Jika seseorang tidak dilahirkan oleh air dan Roh, tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Dengan kata lain, kehendak Bapa di sorga adalah: dilahirkan oleh air dan Roh.

Pelayanan tidak cukup hanya bernubuat, tanda heran, mujizat dan sebagainya, tidak boleh puas sampai disitu tetapi harus melakukan kehendak Bapa di sorga; dilahirkan oleh air dan Roh, supaya melihat kerajaan Bapa di sorga.

Tujuan nabi-nabi palsu melayani.
2 Petrus 2: 1-3
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Tujuan mereka adalah; berusaha mencari untung, artinya;
1.    Serakah, tamak = cinta akan uang.
2.    Mencari popularitas, ketenaran, supaya terkenal.

Semua pelayanan mereka hanya karena motivasi-motivasi, kepentingan-kepentingan pribadi, sehingga kalau kita perhatikan disini, jalan kebenaran akan dihujat.
Bayangkan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan disebut juga pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, firman yang benar dan murni untuk membawa gereja Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, tetapi oleh karena nabi-nabi palsu ini, jalan kebenaran dihujat.

Kesimpulannya; nabi-nabi palsu menghambat pembangunan tubuh Kristus, menghalang-halangi gereja Tuhan untuk menjadi mempelai perempuan yang sempurna. Ini harus kita perhatikan di hari-hari terakhir ini.

Oleh sebab itu saya himbau, hati-hati dengan roh iri hati dan jangan ada kepentingan-kepentingan. Sebab kalau ada roh iri hati dan kepentingan, disitu ada kekacauan dan kejahatan.

Sasaran kita adalah, supaya saya dan saudara masuk dalam pesta nikah Anak Domba, boleh merasakan sukacita yang besar, seperti mereka, himpunan yang besar, berseru bagaikan desau air bah, ini adalah puncak sukacita yang besar. Kalau kita tidak sampai masuk ke dalam puncak sukacita, alangkah malangnya kita ini.

Keadaan binatang yang penuh dengan tulisan nama-nama hujat.
Wahyu 17: 1-3
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Keadaan binatang tersebut; binatang itu ditunggangi oleh wanita Babel / pelacur besar.
Kemudian, di tangan wanita Babel tersebut ada suatu cawan emas.
Kalau dikaitkan dalam pola Tabernakel, cawan emas, berada di atas mezbah, yang ada di dalam ruangan suci.
Mezbah dupa itu adalah penyembahan / persembahan. Berarti wanita babel / pelacur besar mempersembahkan sesuatu kepada binatang itu.

Ada 2 hal yang dipersembahkan wanita Babel kepada binatang itu;
1.    Wahyu 17: 4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Yang pertama; kekejian, itulah yang dipersembahkan kepada binatang itu.

Mari kita lihat kekejian
a.     Amsal 28: 9
(28:9) Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

Memalingkan telinga terhadap firman Tuhan, doanya adalah kekejian.
Saya menghimbau kepada sidang jemaat; jangan palingkan telinga dari firman Tuhan, sebab doa orang semacam ini, merupakan kekejian.

Orang yang suka berdoa tetapi tidak suka mendengar firman Tuhan, doanya adalah kekejian.
Kita tidak dengar perkataan Tuhan, tetapi kita ingin didengar oleh Tuhan, itu adalah kekejian.

Bagaimana seseorang memuliakan Tuhan kalau tidak percaya? Bagaimana seseorang percaya kepada Tuhan, kalau ia tidak mendengarkan firman Tuhan?
Tidak salah kalau menaikkan doa, tetapi jangan memalingkan telinga dari hadapan Tuhan.

b.    Ulangan 17: 1
(17:1) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Mempersembahkan seekor binatang yang cacat / yang buruk, baik lembu atau domba, yang demikian adalah kekejian bagi Tuhan.

Lebih rinci kita melihat binatang yang cacat / buruk.
Ulangan 15: 21
(15:21) Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apa pun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu.

Secara khusus, binatang yang cacat adalah;
-      Binatang yang timpang
Dikaitkan dengan Matius 23.
Matius 23: 23
(23:23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Mengembalikan sepersepuluh tetapi yang terpenting dari hukum taurat diabaikan = berlaku timpang di hadapan Tuhan = mempersembahkan binatang yang timpang di hadapan Tuhan.

Yang sudah mengembalikan milik Tuhan, jangan sombong, jangan abaikan yang terpenting dari hukum taurat.
3 hal yang menyebabkan ahli Taurat dan orang Farisi berlaku timpang di hadapan Tuhan.
1)   mengabaikan keadilan
Kalau keadilan diabaikan, maka yang lemah tertindas = mengecilkan yang kecil, membesarkan yang besar.
2)   Mengabaikan belas kasihan
Berarti tidak menanggung kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan pada diri orang lain = tidak menjadi tabib bagi orang lain.
3)   Mengabaikan kesetiaan
= tidak taat sampai mati

-      Binatang yang buta
Dikaitkan dengan Matius 23.

Matius 23: 16-19
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
(23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melayani tetapi terikat dengan perkara-perkara lahiriah, itu sebabnya mereka berkata;
·   Bersumpah demi Bait Suci, mereka berkata sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, mereka berkata sumpah itu mengikat.
·   Bersumpah demi mezbah, mereka berkata sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, mereka berkata sumpah itu mengikat.

Ini menunjukkan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melayani tetapi terikat pada perkara-perkara lahiriah, hati pikiran tertuju pada perkara-perkara lahiriah = mempersembahkan binatang yang buta.
Itu sebabnya disini dikatakan bahwa mereka adalah pemimpin-pemimpin buta.

Kalau lebih mengutamakan pekerjaan, lebih mengutamakan hal-hal yang lahiriah, pelayanan yang seperti ini adalah kekejian, sehingga ibadah pelayanan tidak ada kuasa. Tetapi kalau ada kerinduan yang berapi-api, yang digambarkan seperti permata yaspis, jernih seperti kristal, maka Tuhan akan membukakan jalan untuk dapat beribadah.

Ada 2 hal yang dipersembahkan wanita Babel kepada binatang itu;
2.    Wahyu 17: 4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Yang kedua; di tangannya penuh dengan kenajisan percabulannya. Inilah yang dipersembahkan wanita Babel kepada binatang yang berwarna merah ungu.

Wahyu 18 :2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,


Babel itu tempatnya roh-roh jahat dan tempat bersembunyinya semua roh najis yang dibenci oleh Tuhan.
Hati-hati dalam ibadah pelayanan, jangan dikuasai oleh roh najis, sebab itu sangat dibenci oleh Tuhan.
Roh najis digambarkan seperti burung-burung yang bersarang.

Matius 8: 19-20
(8:19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kalau Anak Manusia tidak mendapat tempat untuk meletakkan kepalaNya = tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.

Kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, maka tubuh;
-      Menjadi liangnya serigala
= tempatnya roh-roh jahat.
Serigala adalah gambaran dari roh-roh jahat, yang pekerjaannya; mencerai beraikan kawanan domba = merusak kandang penggembalaan.

-      Menjadi sarangnya burung
Artinya; menjadi tempatnya roh najis bersembunyi.

Inilah yang harus kita waspadai di hari-hari terakhir ini. Bukankah firman pengajaran ditujukan secara khusus, kepada kita, yang berarti; menerima hak istimewa, supaya kita kelak bersanding dengan mempelai pria sorga, disitu terjadi sukacita bagaikan keramaian kota = ibadah pelayanan.
Tetapi, Yesus pernah mengeluh terhadap Yerusalem karena membunuh nabi-nabi dan melemparinya dengan batu, sehingga Yerusalem sunyi sepi, laksana jandalah ia, tidak ada sukacita. Demikian juga kalau seseorang tidak menghargai firman para nabi, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tidak akan mengalami sukacita, tidak masuk dalam pesta nikah anak domba, karena firman para nabi / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan membawa gereja Tuhan masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai perempuan Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Sunday, June 24, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 24 JUNI 2012


IBADAH RAYA MINGGU, 24 JUNI 2012

Tema:  BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
(seri 4)

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya yang besar, kita boleh beribadah malam hari ini.

Terlebih dahulu kita mendengarkan kebenaran firman Tuhan dari injil Matius 9: 35-38
Tetapi pada malam hari ini kita fokus membaca Matius 9: 37-38
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit.
Kalau tuaian lebih banyak dari pada pekerja-pekerja, ini menunjukkan keadaan yang tidak seimbang.
Kalau tuaian lebih banyak tetapi pekerja sedikit, maka hasilnya tidak maksimal, tidak sesuai dengan harapan Tuhan tentunya.

2 Tawarikh 29: 32
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh puluh ekordomba jantan seratus ekor dan domba muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.

Jemaah membawa binatang untuk dibawa sebagai korban bakaran kepada Tuhan, antara lain;
-      Lembu 70 ekor
-      Domba jantan 100 ekor
-      Domba muda 200 ekor

2 Tawarikh 29: 33
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.

Sebagai persembahan-persembahan kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan, terdiri dari;
-      Lembu sapi 600 ekor
-      Kambing domba 3000 ekor

Maka, total binatang yang dipersembahkan kepada Tuhan; 3970 ekor semuanya.

2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.

Imam-imam yang melayani, yang menguliti korban bakaran itu terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran.

Jumlah yang sedikit memberi arti;
-      Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
-      Tidak sungguh-sungguh untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
-      Tidak sungguh-sungguh / tidak sepenuhnya melayani Tuhan.
Inilah yang terjadi kalau jumlah pekerja lebih sedikit.

Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.

Korban bakaran yang dipersembahkan untuk Tuhan memang harus dikuliti.

Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu.

Kesimpulannya; kalau pekerja-pekerja, yaitu para imam tidak sanggup menguliti korban bakaran, berarti, tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan Allah, yaitu menutupi ketelanjangan manusia karena dosa.

Supaya hal ini terwujud, mari kita lihat jalan keluarnya.
Matius 9: 37-38
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Jalan keluarnya; mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya dikirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Saya merindukan supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini.
Tuaian-tuaian itu memang banyak, tetapi pekerja-pekerja terlalu sedikit, sehingga tidak dapat mewujudkan apa yang menjadi kerinduan Tuhan yaitu supaya dosa ketelanjangan tertutupi.
Oleh sebab itu, biarlah kita meminta kepada Tuhan, sebagai tuan yang empunya tuaian mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu, semoga Tuhan memperhatikan kerinduan-kerinduan kita.

Kita bandingkan dengan injil Lukas 13: 1-2
(10:1) Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
(10:2) Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Kalau kita lihat pekerja-pekerja tuaian disini, itu adalah mereka yang diutus oleh Tuhan, seperti 70 murid-murid.

Setelah kita menikmati syarat pengutusan yang pertama pada minggu yang lalu yaitu; 70 murid yang lain diutus berdua-dua untuk mendahului Yesus Kristus. Saudaraku, Tuhan ingin mencetak pekerja-pekerja untuk tuaian itu, oleh sebab itu biarlah kita memberi diri untuk diutus seperti nabi Yesaya dan nabi Yeremia juga hamba-hamba Tuhan yang lain.

Sekarang mari kita perhatikan suasana pengutusan
Suasana pengutusan:
Lukas 10: 3
(10:3) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Suasana pengutusan; Yesus mengutus 70 murid seperti Anak Domba ke tengah-tengah serigala.

Yohanes 7: 27-29
(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
(6:28) Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
(6:29) Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Yesus Kristus, Dialah Anak Domba yang diutus Allah ke dalam dunia.
Diutus ke dalam dunia = diutus ke tengah-tengah serigala.

Sekarang kita perhatikan terlebih dahulu SIFAT TABIAT / PEKERJAAN DARI PADA SERIGALA
Yohanes 10: 11-12
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan dari pada serigala adalah menerkam dan selanjutnya mencerai-beraikan domba-domba itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terkam / menerkam artinya; meloncat untuk menangkap, selanjutnya, serigala mencerai-beraikan domba-domba itu.

Sebagai bukti;
Matius 26: 31
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

Ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Artinya: setelah Yesus (Dialah Gembala Agung), ditangkap untuk dibunuh, maka kawanan domba akan tercerai-berai.

Hati-hati saudaraku, kalau jauh dari kandang penggembalaan / tidak tergembala dalam satu kandang satu gembala = tercerai-berai.

Sekarang pertanyaannya; SIAPAKAH SERIGALA YANG DIMAKSUD?
SERIGALA GOLONGAN PERTAMA
Matius 27: 20
(27:20) Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tuaorang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh Yesus, setelah Anak Domba ditangkap untuk dibunuh, selanjutnya serigala mencerai-beraikan kawanan domba. Serigala disini adalah;
-      Imam-imam kepala
-      Tua-tua
-      Orang banyak

Lebih rinci lagi kita perhatikan serigala itu
Matius 16: 21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tuaimam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Serigala yang dimaksud adalah mereka yang membunuh dan menyalibkan Yesus, itulah tua-tuaimam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Keterangan;
1.    Tua-tua
= orang yang dituakan = orang yang terpandang.

Kalau dituakan, namun masih bersikap seperti kanak-kanak / kerohanian kanak-kanak, itu tidak akan mencerminkan bahwa ia adalah seorang tua-tua yang dewasa rohani. Kalau ini terjadi terhadap seseorang, berarti dia sedang dikuasai oleh roh serigala. Cepat atau lambat, orang semacam ini akan terpisah / tercerai-berai dari kawanan domba, sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Percayalah!!

2.    Imam-imam kepala
Imam-imam = pelayan-pelayan.
Kalau kita perhatikan disini, imam-imam kepala menyalibkan Yesus tetapi membebaskan Barabas = melayani tanpa belas kasih karena lebih menginginkan hal-hal yang jahat, ini menunjukkan bahwa mereka sedang dikuasai oleh roh serigalaIbadah pelayanan dari imam-imam kepala hanya ibadah yang lahiriah; tidak mengandung janji dan kuasa.

Kalau menanggung kelemahan / melayani dengan belas kasih, menjadi obat, menjadi tabib bagi orang yang sakit, seperti perkataan Yesus kepada orang Farisi “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.”
Seperti Yesus telah menolong Matius, pemungut cukai, Yesus menjadi tabib baginya (Matius 9: 9-13).

3.    Ahli-ahli Taurat
Ahli Taurat; mengerti bahkan menguasai hukum taurat, itulah firman Tuhan, tetapi tidak menjadi pelaku firman Tuhan.
Kalau mengerti firman Tuhan, tetapi tidak menjadi pelaku; menjadi batu sandungan. Kalau seseorang bersikap seperti ini, berarti ia sedang dikuasai roh serigala, hati-hatilah, supaya tidak tercerai-berai dari kawanan domba.

Oleh sebab itu, mari kita perhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai kita diterkam, selanjutnya tercerai-berai dari kawanan domba sehingga jauh dari kandang penggembalaan = tidak tergembala = binasa.

Mari kita lihat sikap yang salah saat melihat pekerjaan serigala:
Matius 26: 31-33
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
(26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

Yesus berkata bahwa Ia akan ditangkap dan dibunuh sehingga kawanan domba itu akan tercerai-berai. Setelah mendengar pernyataan Yesus, Petrus menjawab “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak”.

Sepintas kita lihat, ketika Petrus menyikapi perkataan Yesus tentang pekerjaan serigala, sepertinya dia betul-betul luar biasa dan hebat.

Kemudian untuk yang kedua kalinya Yesus berkata kembali.
Matius 26: 34-35
(26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
(26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

Yesus berkata “sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali”, tetapi dengan gagah Petrus berkata “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau”.

Ini menunjukkan bahwa, Petrus menyikapi pekerjaan serigala dengan mengandalkan kekuatan manusia / daging, mengandalkan pengertiannya sendiri = tidak dengar-dengaran terhadap perkataan Yesus.
Kalau Petrus adalah manusia rohani, saat menyikapi perkataan Yesus yang pertama, dia pasti merendahkan diri dan meminta pertolongan Tuhan.

Menyikapi pekerjaan dari pada serigala, tidak boleh mengandalkan kekuatan daging, pikiran, kekuatan manusiawi dan mengikuti pengertian sendiri, sebab kekuatan manusia terbatas adanyaYang benar adalah dengar-dengaran, mendengar perkataan Yesus, selanjutnya, meminta pertolongan, supaya memperoleh kekuatan sehingga tidak tercerai-berai dari kawanan domba.

Ini sudah menjadi fenomena di dalam gereja, di akhir zaman. Saya banyak melihat hal yang sama dengan Petrus; ketika menyikapi pekerjaan dari serigala, seringkali mengandalkan manusia daging, mengandalkan kekuatannya, sedangkan kekuatan manusia terbatas, tetapi kuasa Tuhan tidak ada batasnya.

Yang benar adalah dengar-dengaran saja, kepada firman pengajaran yang benar dan murni, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Yohanes 8: 31-32
(8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Kukamu benar-benar adalah murid-Ku
(8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Seorang murid mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu yang akan menolong ia, memerdekakan ia dari dosa kejahatan.
Murid berarti; mau diajar = taat dengar-dengaran = tidak mengandalkan kekuatan manusia.

Saya teringat dengan satu kisah yang menarik, yaitu; kisah tentang Yakub:
Yakub adalah seorang yang dengar-dengaran terhadap Ribka, ibunya, sehingga yang menanggung kutuk itu, adalah Ribka, ibunya (Kejadian 27: 9-16).

Demikian juga, kalau saya dan saudara dengar-dengaran terhadap firman pengajaran, maka yang menanggung kutuk dosa adalah Tuhan, sehingga kita dimerdekakan oleh kebenaran.
Oleh sebab itu, jauh lebih baik kalau saya dan saudara menjadi seorang yang dengar-dengaran terhadap firman pengajaran yang rahasianya dibukakan seperti seorang murid yang selalu mau diajar.
Barangkali apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan manusia, tetapi kalau kita dengar-dengaran terhadap firman Tuhan, maka firman Tuhan itu yang akan menolong kita, memerdekakan kita dari dosa. Jadilah murid, yang selalu mau diajar.

Kesimpulannya; kalau seseorang dengar-dengaran seperti seorang murid ia tidak akan mengandalkan kekuatannya sendiri saat menyikapi pekerjaan si serigala.

Yohanes 8: 33
(8:33) Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

Supaya kita dimerdekakan dari dosa, biarlah kita menjadi seorang murid yang taat setia; dengar-dengaran, selalu mau diajar oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman yang benar dan murni, tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, sebaliknya, jika tidak dengar-dengaran terhadap firman pengajaran yang benar dan murni, akan menjadi hamba dosa seperti orang-orang Yahudi, tidak mendengarkan perkataan-perkataan Yesus.

Itulah sikap yang salah, sikap yang bodoh saat melihat pekerjaan serigala.

SERIGALA GOLONGAN KEDUA
Lukas 13: 31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

Herodes hendak membunuh Yesus. Ini menunjukkan bahwa Herodes adalah serigala, sesuai dengan pernyataan Yesus Kristus kepada orang Farisi.

Sebagai bukti;
Matius 2: 2-3, 7-8, 12, 15-16
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
(2:7) Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
(2:8) Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."
(2:12) Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
(2:15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Setelah melihat bahwa ia diperdaya oleh orang-orang Majus, maka Herodes membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah.
Membunuh anak-anak dua tahun ke bawah, itu menunjukkan bahwa Herodes adalah serigala yang buas.

Kalau Herodes berusaha membunuh Yesus Kristus, itu menunjukkan bahwa; Herodes mempertahankan takhta dan kedudukannya sebagai seorang raja.
Mempertahankan kedudukan dan takhta = mempertahankan egosentris, kepentingan diri sendiri, mempertahankan kebenaran diri sendiri, mempertahankan harga diri, dan lain sebagainya.
Kalau mempertahankan takhta dan kedudukan maka tidak memberi kesempatan kepada Yesus Kristus sebagai Raja, bertakhta, berkuasa atas diri sendiri.

Mari kita melihat, keadaan Herodes saat mempertahankan kedudukan, takhtanya sebagai seorang raja.
Keadaan seseorang yang mempertahankan kedudukan / takhta.
1.    Matius 2: 3
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

Keadaannya; Herodes terkejut, saat mendengar tentang kelahiran Yesus Kristus. Terkejut berarti; kaget, terperanjat, tidak menyangka.
Inilah keadan seseorang kalau mempertahankan kedudukannya.

2.    Matius 2: 4
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Keadaannya; Herodes mengumpulkan semua imam kepala dan ahli-ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu meminta keterangan dari mereka tentang Mesias yang dilahirkan itu = menyukai ajaran-ajaran palsu dari nabi-nabi palsu.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat -> nabi-nabi palsu yang memberi ajaran palsu, sebab imam-imam kepala; melayani tanpa belas kasihan, sedangkan ahli-ahli Taurat; mengerti hukum Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku.

Saudaraku, kita bandingkan dengan 2 Timotius.
2 Timotius 4: 3
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Kalau mempertahankan kedudukan, maka ia tidak mau diusik dari kedudukannya / tidak suka mendengarkan firman Tuhan yang benar dan murni, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa, sehingga ia akan mengumpulkan guru-guru palsu untuk memuaskan telinganya.
Di hari-hari ini, hal itu banyak terjadi; banyak gereja tidak menyukai firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi sampai menyucikan dosa-dosa.
Kalau itu terjadi, berarti sedang dikuasai roh serigala, seperti Herodes.

3.    Matius 2: 7-8
(2:7) Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
(2:8) Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."

Keadaannya; diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus, dan dengan teliti bertanya kepada mereka selanjutnya ia memberi pesan “segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia”.
Saudaraku, penyembahan dari Herodes ini adalah penyembahan palsu, karena sesungguhnya Herodes tidak bermaksud untuk menyembah Yesus melainkan ada niat-niat jahat, berbanding terbalik dengan penyembahan orang-orang majus, menyembah Yesus dengan tulus.

Keadaan orang yang mempertahankan kedudukan / takhta, bertolak belakang dengan 3 oknum Allah.
-   Terkejut, bertolak belakang dengan pribadi Allah Roh kudus, sebab terkejut bukanlah kesaksian yang benar yang berasal dari Allah Roh Kudus melainkan kesaksian dari orang-orang malam.
Orang-orang malam -> orang-orang yang hidup di dalam kegelapan dosa, bagi mereka, kedatangan Tuhan bagaikan pencuri di malam hari (1 Tesalonika 5:3-5).
Kesaksian = kehidupan yang dipimpin ROH KUDUS.

-   Mengumpulkan imam-imam, bertolak belakang dengan pribadi Allah Anak, Yesus Kristus, sifat tabiatNya; hidup benar sesuai dengan FIRMAN TUHAN.

-      Penyembahan Herodes bertolak belakang dengan Allah Bapa, sifat tabiatNya; KASIH.
Doa penyembahan Herodes ini palsu, sesungguhnya dia tidak ingin menyembah Yesus.
Kalau betul-betul menyembah Allah, pasti hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.

Kalau seseorang mempertahankan harga diri / egosentris, kebenaran diri sendiri, kepentingan-kepentingan diri sendiri, dan lain sebagainya, masih berkuasa, bertakhta di dalam diri seseorang, itu menunjukkan dia sedang dikuasai roh serigala, kalau tidak segera bertobat, cepat atau lambat ia akan tercerai-berai dari kawanan domba dalam satu kandang, satu gembala.

Inilah suasana pengutusan. Hati-hati saat diutus, hati-hati menyikapi serigala dengan pekerjaanya.
Saya berharap supaya kita semua tetap menjadi satu kawanan dan satu gembala, di dalam kandang penggembalaan.

Jalan keluar bagi kita sekarang.
Lukas 10: 3
(10:3) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Jalan keluarnya; pekerja-pekerja tuaian, diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Anak domba berada di tengah-tengah serigala, itu digambarkan seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; dia dianiaya tetapi dia membiarkan diri ditindas, tidak membuka mulutnya.
Tidak membuka mulut = tidak bersungut-sungut, tidak ngomel saat mengalami penderitaan, tetapi justru dengan demikian, kita akan berkemenangan saat kita diutus.

Roma 8: 33-36
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Rasul Paulusdi tengah-tengah pengutusan, seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Dia dianggap seperti domba sembelihan, dia tetap melayani Tuhan sekalipun dalam;
-      Penindasan
-      Kesesakan
-      Penganiayaan
-      Kelaparan
-      Ketelanjangan
-      Bahaya
-      Pedang

Roma 8: 31
(8:31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kitasiapakah yang akan melawan kita?

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Artinya; di tengah-tengah pengutusan tidak ngomel, tidak bersungut-sungut, sekalipun mengalami penderitaan, karena Allah menjadi pembela bagi mereka yang diutus. Dengan demikian, kita lebih dari pada pemenang. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang