KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 31, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 AGUSTUS 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 AGUSTUS 2012


subtema: PENGAJARAN YANG BENAR MEMBAWA GEREJA TUHAN DALAM SUASANA KEBANGKITAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah malam hari ini. Kita merindukan sabda Allah malam ini, supaya firman / sabda Allah itu sendiri, memberi jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi, menolong dan memulihkan kita semua.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 2, tiba saatnya kita memeriksa ayat 6.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Saudaraku, terlebih dahulu saya mengingatkan saudara, bahwa;
-       pada ayat 1 dan 2:
para imam yang melayani di Tabernakel, tidak mendengar, tidak memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka,

-       sehingga, pada ayat 3:
Allah berfirman “Aku akan mematahkan lenganmu dan melemparkan kotoran ke muka para imam”,

-       selanjutnya, pada ayat 4-5:
Tuhan memberitahukan kepada para imam, perjanjian yang dibuat Tuhan kepada orang Lewi.

Kemudian, pada ayat 6 ini, Tuhan memberitahukan keberadaan orang Lewi kepada para imam yang melayani di Tabernakel, bahwasanya, 3 hal kelebihan dari orang Lewi;
1.    Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
2.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
3.    Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang Lewi mengikuti Tuhan.

3 perkara ini ada pada diri orang Lewi, dan selanjutnya diberitahukan Tuhan kepada para imam.

Kalau kita perhatikan dalam 2 Tawarikh 29, para imam yang melayani di Tabernakel tidak sanggup menguliti semua korban bakaran sehingga orang-orang Lewi mengambil alih pekerjaan itu sampai selesai dan sampai para imam selesai menguduskan diri mereka.

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa orang Lewi;
-       lebih sungguh-sungguh menguduskan diri kepada Tuhan,
-       lebih sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan,
-       sepenuh hati beribadah melayani Tuhan.

Mari kita memperhatikan keterangan pertama;
PENGAJARAN YANG BENAR ADA DI DALAM MULUTNYA
Berkaitan dengan itu, mari saya akan mengajak saudara, untuk melihat ketika Yesus menyatakan pengajaran-Nya kepada orang-orang banyak dan orang Saduki secara khusus.

Mari kita perhatikan Matius 22: 23-33, namun kita hanya membaca ayat 33.
(22:33) Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

Yesus menyampaikan pengajaran-Nya kepada orang banyak dan kepada orang-orang Saduki yang ada di situ, setelah mendengar pengajaran itu, takjublah mereka semua.
Berarti, di mulut Yesus ada pengajaran yang benar.

Saudaraku, Yesus menyampaikan pengajaran yang benar, ada kaitannya dengan pendapat orang Saduki.
Mari kita lihat pendapat orang Saduki.
Matius 22: 23
(22:23) Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:

Orang-orang Saduki berpendapat bahwa; tidak ada kebangkitan.
Itu sebabnya, Yesus menyatakan pengajaran-Nya kepada orang Saduki dan kepada orang banyak.

1 Korintus 15: 12-13
(15:12) Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
(15:13) Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Kalau orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan dari kematian.
Oleh sebab itu, kalau orang mengatakan tidak ada kebangkitan, itu adalah hal yang bodoh, termasuk saksi Yehuwe. Ini adalah ajaran sesat yang diadopsi saksi Yehuwe sampai saat ini; tidak ada kebangkitan, karena memang mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Kalau Yesus tidak dibangkitkan, apa arti hidup ini?
1 Korintus 15: 14, 17
(15:14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga
(15:17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka yang terjadi adalah;
-      Sia-sialah pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Korintus.
Demikian juga halnya, andaikata tidak ada kebangkitan diantara orang mati, sia-sialah kita beribadah malam ini, sia-sia jugalah saya menyampaikan firman malam ini = semua menjadi kesia-siaan.
Oleh sebab itu, setiap kali kita beribadah, biarlah kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya ibadah ini tidak menjadi rutinitas / ibadah yang lahiriah / ibadah yang sia-sia, namun ibadah ini mengandung janji, baik janji di masa sekarang, maupun di masa yang akan datang.

-      Sia-sialah kepercayaan kita kepada Kristus.
Kalau tidak percaya pada kebangkitan Kristus, orang yang berdosa, tetap tinggal dalam dosa = berujung kepada kebinasaan, sebab upah dosa adalah maut.

1 Korintus 15: 18
(15:18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Orang-orang yang dalam Kristus, mereka semua mati / binasa = hidup tanpa berarti.
Apa yang kita perjuangkan selama ini, semuanya sia-sia.

Kita bersyukur, Tuhan menyatakan pengajaran-Nya dengan benar kepada orang banyak dan kepada orang Saduki, sehingga lewat peristiwa itu, kita bisa mengerti apa yang Tuhan maksud, apa yang menjadi rencana Tuhan bagi kita.

1 Korintus 15: 19
(15:19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Kalau hidup hanya satu kali saja, kemudian menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang yang paling bodoh, orang yang paling malang dari kota Malang (yang ada di Jawa Timur).

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja, memberi arti;
-      hidup hanya satu kali, tanpa kebangkitan = mempertahankan hidup yang lama.
-      Tidak ada pengharapan = putus asa dan menjadi kecewa.
-      Tidak ada Yerusalem yang baru = tidak memiliki kerajaan sorga.

Sedikit kesaksian.
Suatu hari, setelah saya menikah, saya dan isteri mengunjungi saudara-saudara yang tidak bisa hadir mengikuti penikahan kami di Semarang.
Ketika kami berbincang-bincang dengan saudara (ada satu keluarga), tentang firman Tuhan, tiba-tiba saya dikagetkan dengan pernyataan keluarga ini, dia mengatakan bahwa; “sorga itu hanya ada di dalam hati. jadi, tidak perlu kita susah-susah untuk mencari kerajaan sorga.”
Saya kaget sekali dengan pernyataan itu, padahal dia disebut seorang yang rohaniawan di dalam suatu gereja.

Ibrani 6: 18-19
(6:18) supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
(6:19) Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. Kalau sauh itu dilabuhkan, keadaan bahtera itu kuat dan aman, sekalipun ada angin ribut menghempaskan bahtera itu, sekalipun ada gelombang laut yang bergelora, bahtera itu tetap kuat dan aman.
Sauh = jangkar kapal.

Kalau kita perhatikan di sini, sauh itu dilabuhkan sampai ke belakang tabir, sampai ke Ruangan Maha Suci, sesungguhnya, itu yang benar.
Berati, kalau Yesus tidak dibangkitkan dari antara orang mati; hidup hanya satu kali, tanpa pengharapan, tidak memilki kerajaan sorga, kemudian jiwa kita tidak kuat dan aman.
Ruangan Maha Suci itulah gambaran dari Yerusalem yang baru, kota empat persegi = Kerajaan Sorga.
Ruangan Maha Suci, panjang dan lebar sama = empat persegi.

Kita perhatikan Roma 6: 4
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Oleh karena kemuliaan Allah Bapa, Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati.
Kuasa kebangkian Kristus; menjadikan saya dan saudara, hidup dalam hidup yang baru = yang lama sudah berlalu.

Jadi, suasana kebangkitan itu adalah suasana pembaharuan = hidup baru.
Puncak pembaharuan itu sendiri adalah Yerusalem yang baru.

Kembali saya katakan, betapa malangnya seseorang kalau hidup hanya satu kali saja, kemudian menaruh harap pada Kristus.

Ciri-ciri bila tidak percaya adanya kebangkitan.
Matius 22: 24, 28
(22:24) "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
(22:28) Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."

Ciri-cirinya; hanya memikirkan soal kawin dan mengawinkan.
Kalau tidak percaya adanya kebangkitan, yang dipikirkan hanyalah soal kawin dan mengawinkan = dikuasai roh najis = daging ditunggangi roh najis.
Berbeda dengan seseorang yang bersuasana kebangkitan, dia hidup oleh Roh Allah, daging tidak ditunggangi oleh roh najis = tidak memikirkan soal kawin dan mengawinkan.

Wahyu 17: 3-5
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Perempuan Babel duduk di atas seekor binatang = daging ditunggangi oleh roh najis.
-      Binatang -> manusia tanpa Roh Allah.
-      Perempuan Babel -> ibu dari segala wanita-wanita pelacur.

Saudaraku, kalau kita perhatikan di sini, di tangan perempuan Babel itu ada suatu cawan emas, penuh dengan kenajisan.
Kalau kita kaitkan dalam pola Tabernakel, cawan emas itu ada di atas mezbah, di dalamnya ada dupa yang dipersembahkan kepada Tuhan, sebagai persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Tetapi yang kita perhatikan di sini, di tangan perempuan Babel itu ada sebuah cawan emas, isinya penuh dengan kenajisan.

Jadi, kalau seseorang tidak percaya adanya kebangkitan, daging ditunggangi oleh roh najis, seperi orang Saduki.
Itu sebabnya saya katakan, kalau beribadah namun ibadahnya rutinitas / lahiriah, itu sama seperti orang yang tidak percaya adanya kebangkitan = tidak bersuasanakan kebangkitan; tetap mempertahankan hidup yang lama, sehingga ibadah tidak mengandung janji dan tidak ada kuasa dalam ibadah pelayanan = sia-sia.

Wahyu 17: 4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Kalau kita perhatikan, cawan yang di tangan perempuan Babel tersebut, penuh dengan kenajisan dan kekejian.
Kalau daging ditunggangi oleh roh najis, maka perbuatannya adalah kekejian di hadapan Tuhan, itu sudah pasti.

Mari kita lihat kekejian.
1.    Amsal 28: 9
(28:9) Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Memalingkan telinga untuk tidak mendengarkan firman Tuhan, doanya adalah kekejian.
Doa merupakan persembahan, namun doa menjadi kekejian, jika seseorang memalingkan telinganya, tidak mau mendengar firman Tuhan, ini adalah perbuatan kekejian di hadapan Tuhan.
Hati-hati, jangan selalu menaikkan doa tetapi memalingkan telinga dari firman Tuhan.

2.    Ulangan 17: 1
(17:1) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan dari binatang yang cacat dan buruk, itu juga kekejian di hadapan Tuhan.

Mari kita lihat lebih rinci mengenai binatang yang cacat.
Ulangan 15: 21
(15:21) Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apa pun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu.

Binatang yang cacat itulah;
a.    Binatang yang timpang
Timpang artinya;
-      Tidak memiliki pendirian yang benar, seperti kaki yang satu lebih pendek, yang lain lebih panjang.
-      Bercabang hati / mendua hati, seperti apa yang dikatakan oleh nabi Elia kepada nabi-nabi dan bangsa Israel yang mengikuti Izebel (1 Raja-Raja 18: 20-21).

b.    Binatang yang buta
Buta arti rohaninya; tinggal dalam kegelapan dosa = tidak mempunyai mata.
Dalam Matius 6: 22, mata adalah pelita, sedangkan dalam Mazmur 119: 105, firman adalah pelita.
Berarti kalau buta; tidak berjalan dalam terang, melainkan tinggal dalam kegelapan dosa.
Kalau binatang yang buta dipersembahkan, itu merupakan kekejian bagi Tuhan.

Banyak orang berlaku keji di hadapan Tuhan, meskipun ia tahu kebenaran, namun ia tetap berlaku keji, dan orang yang seperti ini, lebih terlihat rohani, sesungguhnya yang benar: orang Yahudi sejati, yang tidak nampak keyahudiaannya (Roma 2: 29).
Sama halnya seperti nabi Mikha, ketika ia menyatakan kebenaran, justru raja Ahab lebih mendengarkan para nabinya, karena para nabi tersebut, terlihat lebih dipakai Tuhan untuk mendengarkan suara Tuhan.

Akibat tidak percaya adanya kebangkitan Kristus.
Matius 22: 29
(22:29) Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!

Akibatnya; menjadi sesat, sesuai dengan pernyataan Yesus Kristus kepada orang-orang Saduki.
Apalagi di hari-hari terakhir ini, marak sekali ajaran sesat.

Kemudian saya mau beritahu sedikit, orang yang menerima ajaran yang sesat, orang semacam ini, paling sukar untuk diluruskan karena mereka yang menganut ajaran sesat, merasa lebih benar, lebih mengerti kebenaran firman Tuhan. Lebih mudah membawa seorang penjahat bertobat dari pada seseorang yang sudah terlanjur menerima ajaran yang sesat.

Mari kita lihat; sesat.
Bagian pertama.
Matius 18: 12-13
(18:12) "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
(18:13) Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

Mempunyai 100 ekor domba, seekor diantaranya sesat.

Matius 18: 14
(18:14) Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."

Pengertian sesat adalah hilang = anak-anak Tuhan yang terhilang.
Kalau kita memperhatikan kisah mengenai anak yang bungsu, ketika ia terhilang, yang terjadi adalah;
-      ia memboroskan uangnya, hanya untuk kawin dan mengawinkan = jatuh dalam dosa perzinahan. (Lukas 15: 13, 30)
-      Setelah jatuh dalam dosa perzinahan, ia menjadi hamba atas seseorang. (Lukas 15: 15)
Ia menjadi hamba atas seseorang, berarti ia bukan menjadi hamba Tuhan = menjadi hamba dosa.
Ketika anak yang terhilang menjadi hamba dosa, ia makan dari apa yang dimakan oleh babi (Lukas 15: 16), berarti; kalau seseorang menjadi hamba dosa, ia sama dengan babi.

Sesungguhnya, Tuhan tidak menghendaki ini terjadi, sesuai dengan apa yang Yesus nyatakan kepada orang-orang di situ.

Bagian kedua.
Ibrani 3: 9-10
(3:9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
(3:10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,

Sesat hati berarti tidak mengenal jalan Tuhan.

Apa jalan Tuhan??
Mari kita lihat; jalan Tuhan.
Yohanes 14: 4-5
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"

Tomas tidak tahu jalan Tuhan, karena ia memiliki iman yang salah, yaitu; melihat dulu baru percaya. Sehingga dengan demikian, kalau kita perhatikan di sini, ia tidak tahu jalan Tuhan.

Yohanes 14: 6
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

-      Jalan Tuhan adalah jalan kebenaran, itulah firman Tuhan yang menguduskan saya dan saudara.
-      Jalan Tuhan adalah jalan hidup = memberi diri dipimpin Roh-El Kudus, sebab daging itu mati, rohlah yang memberi hidup.
Jadi, jalan Tuhan itu adalah firman Tuhan dan Roh Kudus, bagaikan 2 kaki Tuhan yang sedang melangkah menuju rumah Bapa di sorga.

Dampak negatif bila seseorang sesat.
Matius 22: 29
(22:29) Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!

Orang yang sesat; tidak mengerti kitab Suci maupun kuasa Allah.
-      Kitab Suci, di dalamnya tertulis firman Tuhan, itulah pedang Roh, senjata untuk mengalahkan tipu daya iblis setan.
-      Kuasa Allah, kalau kita perhatikan dalam 1 Korintus 1: 20-25, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus. Pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Kekuatan Allah dan hikmat Allah = kuasa Allah.

Dalam kitab Hosea 4: 6,
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena menolak pengajaran yang benar.
Sesungguhnya, takjub kepada pengajaran untuk mengenal Allah, sehingga terlepas dari kebinasaan.

Jalan keluar supaya bersuasanakan kebangkitan.
Matius 22: 30
(22:30) Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Jalan keluarnya; pada waktu kebangkitan, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Berarti, supaya bersuasanakan kebangkitan, hidup seperti malaikat di sorga.
Malaikat di sorga, tidak memiliki tubuh dan darah, artinya; tidak lagi menuruti hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging.
Jika tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging, maka daging tidak lagi ditunggangi oleh roh najis = tidak memikirkan soal kawin dan mengawinkan.

Matius 22: 31-32
(22:31) Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
(22:32) Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Dialah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Jadi, kalau kita berbicara Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, itu berbicara Allah orang hidup.
Allah orang hidup memberi arti; bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, oleh kemuliaan Allah Bapa.

Allah orang hidup memberi; iman, harap dan kasih.
-      Allah Abraham -> Allah Bapa, sifat tabiat-Nya; kasih.
-      Allah Ishak -> Allah Anak, sifat tabiatnya; hidup benar sesuai firman Tuhan.
-      Allah Yakub -> Allah Roh-El Kudus, sifat tabiatnya; menghibur, memimpin, menopang sekaligus menguatkan = parakletos.

Kalau Allah orang mati, tidak memberi iman, tidak memberi pengharapan tidak memberi kasih, itulah barang yang fana, emas dan perak, dan saya tambahkan lagi; harta, kekayaan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, jangan beriman, jangan menaruh harap, jangan mengasihi, kepada barang yang fana, yaitu; emas dan perak, termasuk harta kekayaan, karena semuanya itu bersifat sementara, tidak kekal = tidak hidup / mati.

Matius 22: 33
(22:33) Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

Kita sudah mendengarkan pengajaran yang benar keluar dari mulut Yesus, biarlah kita takjub pada pengajaran yang benar.
Takjub pada pengajaran yang benar, artinya;
-      Kagum, berarti; terkagum-kagum terhadap pengajaran yang benar.
-      Heran, berarti; terheran-heran terhadap pengajaran yang benar.

SAYA MENGHIMBAU KEPADA SAUDARA/I YANG SAYA KASIHI, BUKAN HANYA SIDANG JEMAAT YANG SAYA LAYANI DI DALAM KANDANG PENGGEMBALAAN, TETAPI JUGA BAGI ANAK-ANAK TUHAN YANG SETIA MENGIKUTI BULI-BULI EMAS BERISI MANNA, BAIK ANAK-ANAK TUHAN YANG DI DALAM NEGERI, MAUPUN DI LUAR NEGERI, TAKJUBLAH KEPADA PENGAJARAN YANG BENAR, ITULAH PENGAJARAN MEMPELAI DALAM TERANGNYA TABERNAKEL, YANG MENDEWASAKAN KITA SAMPAI DIBAWA MASUK DALAM PESTA NIKAH ANAK DOMBA, MENJADI MEMPELAI PEREMPUAN, YAITU PERAWAN SUCI, YANG TIDAK BERNODA DAN TIDAK BERCACAT CELA DI HADAPAN-NYA, CEMERLANG TANPA KERUT, ATAU YANG SERUPA ITU, SEHINGGA IBADAH DAN PELAYANAN TIDAK MENJADI SIA-SIA, PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN JUGA TIDAK SIA-SIA, BAHKAN SEGALA SESUATU YANG KITA PERSEMBAHKAN TIDAK MENJADI SIA-SIA, BAIK WAKTU, TENAGA, PIKIRAN, UANG, PERASAAN, JERIH LELAH, SEMUANYA TIDAK MENJADI SIA-SIA, KARENA SUATU SAAT NANTI, TUHAN GANTI RATAP TANGIS, DUKA CITA DENGAN SUKACITA, ITULAH SUKACITA MEMPELAI DI DALAM KERAJAAN SORGA, HIDUP DI DALAM KEKEKALAN. AMIN.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Wednesday, August 29, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 AGUSTUS 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 AGUSTUS 2012

Tema:  HAL BERDOA
(seri 12)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita bersyukur tentunya, karena Tuhan memberikan kesempatan bagi kita untuk membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, semua karena kasih karunia Tuhan yang memberi kemampuan yang ajaib bagi kita semua.

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13, namun kita cukup membaca ayat 5-6.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Pertama-tama saya mengatakan bahwa berdoa itu penting, bahkan doa itu adalah suatu keharusan, sebab doa adalah nafas hidup, berarti kalau seseorang tidak hidup dalam doa; tidak ada nafas hidup = mati = binasa.
Dalam kitab Wahyu 11: 2, yang diukur adalah Bait Suci dan mezbah dan mereka yang berada di dalamnya.
Mezbah -> doa penyembahan.
Diukur, berarti; dilindungi, dipelihara oleh Tuhan, jauh dari mata ular, terlepas dari aniaya antikris selama 3,5 tahun.

Syarat berdoa:
masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu = melangsungkan doa secara tersembunyi.

Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, berarti; jika melangsungkan doa secara tersembunyi, itu merupakan doa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.

Jadi, jika berdoa, biarlah berdoa secara tersembunyi, sebab itu berkenan di hadapan Tuhan.
Berbeda dengan sikap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, mereka mengucapkan doa dengan cara berdiri di rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan, dengan maksud supaya dilihat orang lain, dan mereka sudah mendapatkan upahnya dari orang yang melihatnya, bukan dari Tuhan.
Namun orang-orang yang melangsungkan doa secara tersembunyi, ia mendapat upah dari Allah, di tempat yang tersembunyi.

Sama seperti Yesus Kristus, Anak Allah, melangsungkan doa secara tersembunyi.
Matius 14: 23
(14:23) Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri, artinya; Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi.

Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi;
-      Setelah memberi makan 5000 orang laki-laki, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
-      Sebelum Yesus berjalan di atas air.

Sekarang, pertanyaan yang kedua; MENGAPA YESUS MELANGSUNGKAN DOA SECARA TERSEMBUNYI SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?

Kita melihat kisah yang sama dalam injil Markus 6: 46
(6:46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.

Yesus pergi ke bukit untuk berdoa = melangsungkan doa secara tersembunyi.

Markus 6: 49-52
(6:49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50) sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(6:51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
(6:52) sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Sesudah peristiwa 5 roti 2 ikan, mereka (12 murid) belum juga mengerti / belum juga diyakinkan, karena hati mereka tetap degil.
Sesungguhnya, kita sudah memperhatikan peristiwa 5 roti 2 ikan, pada tanggal 29 Mei 2012, saya kira Tuhan menyatakan peristiwa itu, dengan tujuan, supaya kita mengerti maksud dan rencana Tuhan, sampai kita diyakinkan oleh Tuhan, namun kita perhatikan di sini, hati mereka (12 murid) tetap degil.

Ini memang menjadi fenomena di akhir zaman. Sekalipun orang Kristen berulang-ulang mendengarkan firman Tuhan, tetapi mereka belum juga mengerti dan tidak mau diyakinkan oleh firman Tuhan.
Bagi kita yang sudah menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ini beresiko tinggi, karena kita membawa satu misi, yaitu pengajaran mempelai dengan pola Tabernakel.
Kemudian, kalau kita melayani dengan kedegilan, bagaimana kita mampu mempengaruhi orang lain dalam hal yang positif?
Oleh sebab itu, perhatikan firman Tuhan sungguh-sungguh, supaya kita tidak disebut orang-orang yang degil.

Degil artinya; keras hati = mempertahankan dosa kejahatan = menyukai kejahatan, bahkan menikmatinya.

Ibrani 4: 7
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8
(3:7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
(3:8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Apabila kita mendengarkan suara Tuhan malam ini, janganlah mengeraskan hati, baik lewat perantaraan firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi, maupun lewat kuasa Roh-El Kudus.
Saudaraku, Roh Kudus pun berbicara, misalnya; saudara diingatkan / teringat sesuatu yang baik, itu adalah suara Roh Kudus.

Saudaraku, orang yang keras hati digambarkan seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun.

Ibrani 3: 9
(3:9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.

Sekalipun bangsa Israel melihat perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, dahsyat dan berkuasa selama 40 tahun di padang gurun, tetapi bangsa Israel tetap mengeraskan hati.

Mari kita perhatikan kisah itu dalam 1 Korintus 10.
1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Bangsa Israel, sebagai pengikut Musa, mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
-      Dibaptis dalam awan -> baptisan Roh Kudus.
-      Dibaptis dalam laut -> baptisan air, artinya; satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Baptisan awan dan baptisan air, itu merupakan perlindungan dari Tuhan.

1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

-     Bangsa Israel makan makanan rohani, itulah firman Tuhan sebagai kebenaran yang menguduskan saya dan saudara.
-     kemudian minum minuman rohani -> kepenuhan Roh Kudus = dipimpin Roh Kudus, sampai rasa dahaga dipuaskan.
Orang yang tidak ada rasa puas-puasnya, itu berbahaya sekali, seperti perempuan Samaria, tidak cukup dengan satu laki-laki, tetapi setelah Yesus memberikan air itu kepada perempuan Samaria, ia dipuaskan, terlihat ketika ia mengakui dosa kenajisannya kepada Yesus Kristus.

Saudaraku, sekalipun bangsa Israel mendapatkan perlindungan dan penyertaan dari Tuhan karena Tuhan senantiasa mengikuti mereka, tetapi bangsa Israel tidak berkenan di hadapan Tuhan.

1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

Sekalipun mereka telah menikmati kemurahan Tuhan, sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada umat Israel, sehingga mereka semua ditewaskan di padang gurun, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun, dengan kata lain, mereka tidak masuk ke tanah perjanjian = janji-janji Allah tidak tergenapi.

Mari kita lihat; bukti-bukti kekerasan hati bangsa Israel.
Bukti Pertama
1 Korintus 10: 6
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
Jika seseorang lebih menyukai hal-hal yang jahat, orang yang demikian, adalah orang yang murahan. 
Seperti bangsa Israel yang menginginkan hal-hal yang murahan, mereka hanya mengingat;
-      ikan                     - bawang merah
-      semangka             - bawang putih
-      mentimun              - bawang prei
semua itu adalah hal-hal yang murahan.

Oleh sebab itu, kalau seseorang menginginkan hal-hal yang jahat di dalam hatinya, semuanya menjadi murahan dalam hidupnya, mulai dari; sikap, cara berfikir, sudut pandang, gerak gerik, segala sesuatunya murahan.

Saudaraku, jangan menginginkan hal-hal yang jahat, sebab itulah menyebabkan seseorang menjadi murahan.

Bukti Kedua
1 Korintus 10: 7
(10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."

-      Bangsa Israel menyembah berhala, yaitu patung lembu emas tuangan.
-  Selain menyembah berhala, selanjutnya bangsa Israel makan dan minum = dosa seks = dosa perzinahan.
-    Selanjutnya, mereka bersuka ria, tetapi bukan bersuka ria di dalam Tuhan, melainkan bersuka ria karena penyembahan berhala itu dan perzinahan yang mereka lakukan.

Bukti Ketiga
1 Korintus 10: 8
(10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.

Bangsa Israel melakukan percabulan.
Ketika mereka berkemah di Sitim, bangsa Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab, selanjutnya mereka berpasangan dengan Baal-Peor, Baal orang Moab, sehingga pada waktu itu ditewaskan 23000 orang.
Cabul = sikap yang tidak sopan santun, tidak punya etika.

Bukti Keempat
1 Korintus 10: 9
(10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.

Bangsa Israel mencobai Tuhan.
Ketika bangsa Israel mencobai Tuhan, mereka tidak dapat menahan hati untuk berkata-kata melawan Tuhan dan Musa.

Bukti Kelima
1 Korintus 10: 10
(10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Bangsa Israel bersungut-sungut kepada Tuhan dan Musa.
Ketika mereka bersungut-sungut, mereka menuduh bahwa Musalah yang menyebabkan kematian Korah, dan pengikut-pengikutnya.

Inilah kekerasan hati bangsa Israel yang terus menerus berlangsung selama 40 tahun di padang gurun.
Bayangkan saudaraku, betapa degilnya, kerasnya hati bangsa itu, berlangsung selama 40 tahun.

1 Korintus 10: 11
(10:11) Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Ibrani 3: 10
(3:10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,

Kekerasan hati bangsa Israel =
-      mereka sesat hati.
-      tidak mengenal jalan Tuhan.

Keterangan: SESAT HATI
1 Korintus 6: 9
(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
(6:10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 10 hal yang menyebabkan sesat hati.
1.    Orang cabul / percabulan
Bangsa Israel telah berbuat cabul di hadapan Tuhan ketika mereka berkemah di Sitim, mereka berzinah sekaligus menyembah dewa orang Moab, itulah Baal-Peor.

2.    Penyembah berhala
Bangsa Israel menyembah berhala, yaitu menyembah patung lembu emas tuangan, sehingga mereka makan dan minum = dosa perzinahan, selanjutnya mereka bersuka ria karena penyembahan berhala dan dosa makan-minum.

3.    Berzinah
Berarti; melangsungkan hubungan yang tidak sah, sebab dalam nas firman Tuhan menuliskan bahwa “sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain”.

Berzinah = mendua hati, dan orang yang mendua hati bagaikan ombak laut yang diombang ambingkan kian kemari, membuihkan sampah dan lumpur.
Berzinah / mendua hati, tidak akan menghasilkan / tidak mendapatkan apa-apa.

4.    Banci
Banci; dia laki-laki tetapi sikapnya, sifat tabiatnya seperti seorang perempuan, kemudian keinginannya hanya kepada laki-laki. Ini adalah sikap / sifat yang salah, tidak berkenan kepada Tuhan. Meskipun tubuhnya gemulai, tetapi banci adalah orang yang keras hati.

5.    Pemburit
Pemburit; seorang laki-laki yang menyukai perempuan dan menyukai laki-laki / homoseksual. Ini termasuk orang yang keras hati. Istilah pemburit, itu disebut; sodomi.
Kalau ia tidak keras hati, pasti ia hanya menginginkan perempuan. Kalau keinginan seseorang bertentangan dengan keinginan Tuhan, itu keras hati namanya.

6.    Pencuri
Mencuri artinya; mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Misalnya; milik Tuhan, yaitu sepersepuluh. Orang yang terbiasa mencuri, ujung-ujungnya merampas milik orang lain.

7.    Kikir
= pelit. Orang yang kikir sukar sekali memberi, sukar sekali membagi apa yang dia miliki = tidak dapat melayani Tuhan.
Melayani / pelayanan = memberi dengan 2 tangan. Tetapi orang yang kikir tidak dapat melayani Tuhan sampai Tuhan datang kedua kalinya. Jangan kikir, terlebih dalam melayani Tuhan, apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan, berikan saja.
Orang kikir tidak mengerti rencana dan maksud Tuhan, sehingga sekalipun dia melihat, ia tidak mau memberi / bekerja untuk Tuhan.

8.    Pemabuk
Arti rohaninya; merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci, lebih dalam segala sesuatu dari yang lain = merasa lebih dari sesamanya.

9.    Pemfitah
Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan, sebab pemfitnah adalah orang yang suka mengumpat; lempar batu tetapi sembunyi tangan, ini sangat menyakitkan sekali.
Pemfitnah juga disebut menuduh yang tidak benar kepada sesamanya.

10. Penipu
= dikuasai roh dusta.

Itu semua adalah sesat hati.

Persamaannya ...
1 Korintus 6: 8-9
(6:8) Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

Sesat hati disebut juga orang-orang yang tidak adil.
Orang-orang yang tidak adil adalah orang-orang yang tidak hidup dalam kebenaran firman Tuhan.

Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Saudaraku, kalau hati telah dibasuh oleh air firman Tuhan = firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati, maka di tengah-tengah ibadah pelayanan kepada Tuhan;
-      ia menghadap Allah dengan tulus ikhlas.
Tulus ikhlas berarti tidak keras hati.
-      Selain tulus ikhlas, juga memiliki keyakinan iman yang teguh; kuat, tidak goyah.

Selain sesat hati, kembali kita memperhatikan ...
Keterangan: TIDAK MENGENAL JALAN TUHAN

Yohanes 14: 5-6
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Jalan Tuhan adalah jalan kebenaran dan hidup.
-      Kebenaran = firman Tuhan yang menguduskan saya dan saudara.
-      Hidup berarti; memberi diri dipimpin Roh-El Kudus, sebab daging itu mati, rohlah yang memberi hidup.
Jalan Tuhan adalah jalan hidup = memberi diri dipimpin Roh Kudus.
Di mana ada kebenaran, di situ ada Roh Kudus, di mana ada Roh Kudus di situ ada firman. Firman dan Roh Kudus, seperti kaki Tuhan yang berjalan.

Akibat keras hati:
Ibrani 3: 11
(3:11) sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Bangsa Israel, bangsa yang keras hati, mereka semua tidak masuk ke tempat perhentian yang dijanjikan Tuhan = tidak menikmati janji-janji Allah.

Ibrani 3: 12
(3:12) Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Oleh sebab itu, waspadalah supaya jangan ada di antara kita yang hatinya jahat dan yang tidak percaya kepada Tuhan, sebab itulah yang menyebabkan seseorang murtad dari Allah.

1 Korintus 10: 11
(10:11) Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

-    Kejadian-kejadian yang menimpa bangsa Israel, itu merupakan contoh yang tidak baik, yang tidak perlu diikuti.
-     Firman ini kembali dituliskan oleh Rasul Paulus, itu merupakan peringatan bagi kita, supaya kita tetap ingat, waspada senantiasa sehingga tidak turut dengan perbuatan kekerasan hati bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun.

1 Korintus 10: 12
(10:12) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

Oleh sebab itu, sikap kita di hadapan Tuhan; jangan merasa kuat / berdiri teguh, tetapi biarlah kita semakin berhati-hati supaya kita jangan jatuh di dalam dosa.

1 Korintus 1: 24-25
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
(1:25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Supaya kita tetap kuat, biarlah kita menghargai pemberitaan tentang salib Kristus, itulah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Kalau kita hidup di dalam pemberitaan tentang salib Kristus, sekalipun kita bagian yang lemah di dalam Tuhan, tetapi kita adalah orang yang kuat dari manusia duniawi.

Praktek pemberitaan salib Kristus;
2 Korintus 12: 10
(12:10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Prakteknya; senang dan rela dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan, sebab jika kita lemah, di situlah letak kekuatan kita.
Ketika kita lemah / rela menanggung salib, justru di situlah letak kekuatan kita.
Terpujilah Tuhan kekal selamanya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang