KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, April 28, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 28 APRIL 2013




Tema:  JEMAAT EFESUS (dari Wahyu 2: 1-7)
            (Seri 07)

Subtema: PELITA DI KOLONG RUMAH BERARTI KAKI DIAN TERAMBIL

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus kita boleh menikmati sabda Tuhan.
Biarlah kiranya malam hari ini Tuhan menyatakan kehendak-Nya dalam kehidupan kita semua, dan kita semua hidup oleh karena kehendak Tuhan, sebagaimana Yesus melakukan kehendak Allah Bapa.

Kembali kita memeriksa sidang jemaat di Efesus sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari kitab Wahyu 2: 1-7.

Terlebih dahulu kita memperhatikan ayat 1.
Wahyu 2: 1
(2:1) "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Yesus tampil sebagai firman Allah yang tajam untuk memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa sidang jemaat di Efesus, dengan kata lain, semua aib-aibnya harus diangkat supaya menjadi pelita / terang / kesaksian, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik menjadi kesaksian, sebab Tuhan merindu tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil (yang sekarang disebut Turki) menjadi terang, menjadi pelita, menjadi kesaksian.

Wahyu 2: 2-3
(2:2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
(2:3) Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

Setelah dikoreksi lewat firman Allah yang tajam, maka terlihatlah keberadaan dari sidang jemaat di Efesus, yaitu memiliki KELEBIHAN-KELEBIHAN di hadapan Tuhan, antara lain;
1.    penuh dengan JERIH PAYAH di tengah-tengah ibadah pelayanan,
2.    penuh dengan KETEKUNAN / bertekun di hadapan Tuhan,
3.    TETAP SABAR di tengah-tengah ibadah pelayanan,
4.    MENDERITA OLEH KARENA NAMA TUHAN = aniaya karena firman = sengsara salib,
5.    TIDAK MENGENAL LELAH, sekalipun berjerih lelah di tengah-tengah ibadah pelayanan.

Kelebihan-kelebihan ini tentu membuat kita angkat jempol kepada sidang jemaat di Efesus, karena mereka memiliki kelebihan yang luar biasa.

Namun, bila kita perhatikan ayat 4...
Wahyu 2: 4
(2:4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Namun, Tuhan mencela sidang jemaat di Efesus, sekalipun mereka memiliki lima kelebihan yang luar biasa, karena sidang jemaat di Efesus telah MENINGGALKAN KASIH YANG SEMULA.

Sekarang, mari kita perhatikan ayat 5.
Wahyu 2: 5
(2:5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Meninggalkan kasih yang semula adalah KEJATUHAN YANG AMAT SANGAT DALAM.
Jadi, meninggalkan kasih yang semula, itu bukanlah perkara kecil / bukan perkara sepele, hal ini tidak boleh dianggap main-main.

Saya beri contoh;
-   Kalau salah satu dari pasangan suami isteri menghianati kasih dari pada pasangannya, itu sangat menyakitkan sekali.
-  Demikian juga terhadap sesama, kalau kita mengabaikan sesama, tidak peduli terhadap sesama, menyepelekan sesama, padahal orang itu sangat membutuhkan pengertian dan perhatian kita, tetapi ia tidak mendapatkannya (karena kita kehilangan kasih yang semula), itu sangat menyakitkan sekali.
Itu sebabnya, Yesus berkata kepada sidang jemaat di Efesus: “... betapa dalamnya engkau telah jatuh ...”, oleh sebab itu, hal ini tidak boleh dipermainkan.

Saya menghimbau kepada kehidupan yang masih muda; perhatikanlah firman Tuhan ini, dan jangan pernah meninggalkan kasih yang semula, belajarlah untuk memperhatikan sesama (mengasihi sesama).

Oleh sebab itu ...
Wahyu 2: 5
(2:5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Di sini kita perhatikan; Tuhan menghimbau sidang jemaat di Efesus supaya KEMBALI KEPADA KASIH YANG SEMULA itu.
Demikian juga malam hari ini, saya menghimbau; kita, masing-masing, kembalilah kepada kasih yang semula, jangan ngomel / jangan bersungut-sungut dalam melakukan firman Tuhan, sebab jika Tuhan menegor / menghimbau / menasihati kita, itu karena Tuhan mengasihi saya dan saudara.

Kembali kepada kasih yang semula, dengan jalan BERTOBAT.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa dan jangan berbuat lagi, seperti dua tangan dan dua kaki yang terpaku tidak dapat berbuat apa-apa, justru dari sana keluar darah.
Berarti, setiap orang yang bertobat ditandai dengan pengorbanan / ada tanda darah.
Sebab kebenaran itu, meterainya adalah Darah Anak Domba, bukan dari mulut / perkataan manusia, berarti pertobatan itu dibutuhkan pengorbanan.

Kalau tidak kembali kepada kasih yang semula, dengan kata lain tidak bertobat, konsekuensinya adalah TUHAN AKAN MENGAMBIL KAKI DIAN DARI TEMPATNYA, DARI TENGAH-TENGAH SIDANG JEMAAT DI EFESUS.
Berbicara mengenai kaki dian = pelita emas.
Dan kalau kaki dian diambil dari sidang jemaat di Efesus, maka yang terjadi adalah SUASANA GELAP.

SUASANA GELAP DAPAT KITA GAMBARKAN DALAM BEBERAPA HAL.
YANG KEEMPAT.

Lukas 11: 33
(11:33) "Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya.

MENYALAKAN PELITA LALU MELETAKKANNYA DI KOLONG RUMAH.
Kalau rumah ada kolongnya = rumah panggung.
Berarti, di bawah rumah panggung itu pelita menyala.
Kalau pelita menyala lalu diletakkan di kolong rumah, maka pelita tidak akan menerangi seisi rumah, inilah suasana gelap yang  keempat.

Dalam ejaan lama, dikatakan:
“Apabila seorang memasang pelita, tiada pernah ia meletakkan di ceruk-ceruk.”
Ceruk-ceruk itu semacam relung / ruangan di bawah tanah.
Sekalipun pelita menyala di ceruk-ceruk / ruangan di bawah tanah, tetap rumah itu tidak akan diterangi.

Kalau saya perhatikan rumah panggung / rumah yang ada kolongnya, itu biasanya digunakan sebagai tempatnya barang-barang bekas, sama halnya dengan ceruk-ceruk / ruangan di bawah tanah, itu pun biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan barang.
Pendeknya; jika pelita dinyalakan di ruang bawah tanah / di kolong rumah, tidak akan menerangi seisi rumah.

Perabotan-perabotan rumah tangga yang disimpan di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang).
PERABOTAN PERTAMA: GANTANG.
Markus 4: 21
(4:21) Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

Menyalakan pelita di bawah gantang.
Ukuran isi (volume) dari gantang adalah 3,125 kg.

Sekarang, mari kita perhatikan; PENYEBAB gantang berada di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang).
Markus 4: 24
(4:24) Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.

Penyebabnya adalah SUKA MENGUKUR ORANG LAIN DENGAN MENGGUNAKAN UKURAN SENDIRI, itulah penyebab gantang berada di tempat penyimpanan, itulah kolong rumah / ceruk-ceruk.

Lebih jauh kita melihat ukuran ini ...
Matius 7: 2
(7:2) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

-      Menghakimi orang lain, maka orang lain juga akan menghakimi dengan cara penghakiman yang kita pakai.
-      Mengukur orang lain, maka orang lain juga mengukur kita dengan ukuran yang kita pakai.
Itu sebabnya, gantang itu tidak berfungsi lagi, sehingga dengan demikian gantang itu dapat digunakan untuk menutupi pelita, persis seperti pelita yang menyala lalu diletakkan di kolong rumah / ceruk-ceruk.

Seandainya menggunakan ukuran Tuhan (volume gantang), pasti gantang itu tetap berfungsi dengan isi / volume 3,125 kg, tetapi karena menggunakan ukuran sendiri, maka gantang itu tidak berfungsi lagi, sehingga dengan demikian, gantang tersebut diletakkan di tempat penyimpanan barang (kolong rumah / ceruk-ceruk), itulah alat-alat perabotan rumah tangga yang tidak berfungsi.
Hal ini harus dipahami, janganlah kita berada di tempat penyimpanan barang (kehidupan yang tidak berarti), karena menggunakan ukuran sendiri.

Perabotan-perabotan rumah tangga yang disimpan di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang).
PERABOTAN KEDUA: TEMPAYAN.
Lukas 8: 16
(8:16) "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan = tempayan menutupi pelita.

PENYEBAB tempayan berada di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang); TEMPAYAN tersebut KOSONG, sebab TIDAK DIISI dengan;
-       AIR.
Artinya; tidak dipenuhkan dengan Roh Kudus.
Sebab air -> Roh Kudus.
-       TEPUNG.
Artinya; tidak dipenuhkan dengan firman Tuhan / firman Tuhan tidak mendarah daging.
Tepung -> firman Tuhan.

Sesungguhnya, tempayan itu adalah tempatnya air ataupun tepung, tetapi kalau tempayan tidak diisi oleh air atau tepung, maka tempayan tersebut kosong, sehingga dengan demikian, tempayan dapat digunakan untuk menutupi pelita.
Kalau tempayan kosong, berarti tempayan tidak berfungsi / tidak berguna, sehingga dengan demikian, tempayan diletakkan di tempat penyimpanan barang (berada di kolong rumah / ceruk-ceruk).

Perhatikan kehidupan kita malam hari ini di hadapan Tuhan, sejauh mana firman Tuhan memenuhi saya dan saudara, sejauh mana Roh Kudus memimpin saya dan saudara?
-      Kalau tempayan dipenuhkan oleh firman, pasti seseorang menjadi pribadi yang dengar-dengaran.
-      Kalau tempayan dipenuhkan oleh Roh Kudus, maka pasti orang itu memberi diri dipimpin Roh Kudus.
Biarlah malam hari ini kita memberi diri dikoreksi oleh firman Tuhan dan dipimpin oleh Roh Kudus, supaya tempayan tidak diletakkan di kolong rumah / ceruk-ceruk.

Perabotan-perabotan rumah tangga yang disimpan di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang).
PERABOTAN KETIGA: TEMPAT TIDUR.
Lukas 8: 16
(8:16) "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Menyalakan pelita lalu menempatkannya di bawah tempat tidur.
Artinya; nikah rumah tangga tidak diterangi.
Tempat tidur -> nikah rumah tangga.

PENYEBAB tempat tidur berada di kolong rumah / ceruk-ceruk (di tempat penyimpanan barang).
Lukas 8: 17
(8:17) Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

Kalau pelita diletakkan di atas kaki dian;
-      tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
-      dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

Sebaliknya, kalau pelita yang menyala diletakkan di bawah tempat tidur, berarti;
-      ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
-      dan ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan oleh masing-masing nikah rumah tangga.

Jadi, masing-masing menyembunyikan sesuatu, masing-masing ada sesuatu yang rahasia dalam nikah rumah tangga, sehingga NIKAH RUMAH TANGGA PENUH DENGAN MISTERI karena masing-masing TIDAK SALING TERBUKA, maka perabotan yang ketiga, yaitu tempat tidur, disimpan di kolong rumah / ceruk-ceruk.

Hati-hati kalau anggota nikah rumah tangga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak, masing-masing ada yang disembunyikan dan ada sesuatu rahasia, satu dengan yang lain tidak saling terbuka, penuh dengan misteri, cepat atau lambat kondisi nikah rumah tangga yang semacam ini akan berujung kepada kehancuran.
Kalau ada tempat tidur tetapi pelita tidak menyala di atasnya (tidak diterangi karena ada sesuatu yang disembunyikan / ada sesuatu rahasia satu dengan yang lain), maka tempat tidur itu tidak ada artinya / tidak berguna.
Kalau tempat tidur itu tidak berguna, maka tempat tidur itu akan disimpan di kolong rumah / ceruk-ceruk, setara dengan pelita yang menyala di kolong rumah / ceruk-ceruk.

Sekarang, mari kita perhatikan ...
Jalan keluarnya.
Terlebih dahulu kita melihat mengenai orang buta (mata jahat).
Lukas 11: 33-34
(11:33) "Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya.
(11:34) Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.

Menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah = mata jahat = orang buta, di mana seluruh tubuhnya berada di dalam kegelapan, sebab mata adalah pelita tubuh.

Mari kita lihat; ORANG BUTA / MATA GELAP.
2 Petrus 1: 5-8
(1:5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
(1:6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
(1:7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
(1:8) Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Saya dan saudara harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan delapan perkara, yaitu;
-      Iman,                    -  ketekunan,
-      kebajikan,             -  kesalehan,
-      pengetahuan,        -  kasih akan saudara-saudara,
-      penguasaan diri,    -  kasih akan semua orang.

Biarlah delapan perkara ini ada dalam kehidupan kita berlimpah-limpah, sehingga dengan demikian;
-       Kita giat beribadah, giat melayani Tuhan.
-       Berhasil dalam pengenalan akan Yesus Kristus.
Banyak orang berkata: “aku mengenal Yesus Kristus”, tetapi pengenalannya itu hanya sebatas ikut-ikutan, karena kata orang, karena ada mujizat, karena di dalam gereja membagi-bagi sembako, itu bukanlah berhasil dalam pengenalan akan Yesus Kristus, melainkan berhasil mengenal hal-hal yang lahiriah.

Tetapi pengenalan yang benar terhadap pribadi Yesus Kristus adalah ada hubungan intim dengan Tuhan, merasakan kasih Allah secara pribadi, bukan karena kata orang.
SEBAGAI CONTOH BERHASIL DALAM PENGENALAN AKAN YESUS KRISTUS SECARA PRIBADI;
Perempuan Samaria adalah seorang yang berdosa, karena dosa kenajisannya, sesuai dengan pengakuannya kepada Yesus. Kemudian, setelah pengakuan itu, Yesus berkata “Tepat katamu, dalam hal ini engkau berkata benar”, berarti Yesus membenarkan perempuan Samaria.
Dengan pengenalannya akan pribadi Yesus, membuatnya penuh dengan firman, seperti tempayan kosong yang diisi tepung atau air kehidupan.
Setelah itu, karena pengenalannya akan Yesus Kristus, dia menjadi kesaksian bagi orang-orang di Samaria.

2 Petrus 1: 9
(1:9) Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Kalau tidak memiliki delapan perkara (dalam 2 Petrus 1: 5-8) = tidak berhasil mengenal Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat = tidak mengenal Yesus Kristus di dalam pengorbanan-Nya, kasih-Nya, sehingga demikian ia menjadi buta.

Ciri-ciri orang buta:
1.    PICIK.
Orang buta pasti picik, cara berpikirnya pendek, tidak memandang jauh ke depan.
2.    LUPA KALAU DOSA-DOSANYA TELAH DIHAPUSKAN.
Kalau kita terpanggil dan menjadi anak-anak Tuhan, seharusnya kita memiliki delapan perkara tadi (dalam 2 Petrus 1: 5-8), juga berhasil mengenal Yesus Kristus, tetapi kalau tidak, sama seperti orang picik, lupa kalau dosa / kesalahannya sudah diampuni oleh Tuhan.
Bukankah kita semua adalah orang yang berdosa? Lalu kalau kita beribadah namun tidak memiliki delapan perkara (dalam 2 Petrus 1: 5-8) dan tidak berhasil mengenal pribadi Yesus, kemudian lupa kalau kesalahannya sudah diampuni, bukankah ini adalah perbuatan yang bodoh?

Sebagai contoh;
Yohanes 12: 37-40
(12:37) Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,
(12:38) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?"
(12:39) Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga:
(12:40) "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."

Pada ayat 37-38, kita dapat memperhatikan kedegilan orang-orang Yahudi; meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya.
Demikian halnya dengan orang buta (buta rohani), sekalipun mata rohaninya melihat pemberitaan firman Tuhan yang rahasia disingkapkan / terjadi pembukaan rahasia firman yang luar biasa, namun ia tetap tidak percaya.

Kalau seseorang tidak percaya terhadap pembukaan rahasia firman Tuhan, maka genaplah bagi mereka nubuatan nabi Yesaya: “sekalipun melihat, tetapi tidak melihat, sekalipun mendengar, tetapi tidak mendengar”, supaya mereka binasa, sebab suatu saat kelak, orang buta akan dibinasakan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, itu merupakan keajaiban dari firman Tuhan, itu merupakan mujizat yang terbesar, seperti air yang berubah menjadi anggur pada waktu pesta nikah di Kana, sebagai mujizat yang pertama, yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Saya percaya terhadap mujizat / keajaiban lewat pemberitaan firman yang rahasianya dibukakan, buktinya apa? Saya terkagum-kagum jikalau Tuhan menyingkapkan segala sesuatu yang terselubung.
Kalau seseorang tidak kagum terhadap pembukaan rahasia firman Tuhan, itu adalah orang yang tidak percaya, orang yang degil, keras hati, tidak mau bertobat, sehingga ujungnya binasa, sesuai dengan nubuatan Yesaya.

Biarlah kita kagum terhadap pembukaan rahasia firman Tuhan setinggi-tingginya, sebab di sana terjadi keajaiban-keajaiban, mujizat terjadi, persis seperti enam tempayan yang diisi air (penuh dengan firman Tuhan).
Kalau kehidupan diisi oleh firman, cepat atau lambat akan mengalami keubahan seperti air berubah menjadi anggur.
Jangan kagumi yang lain, tetapi kagumlah jika terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, supaya saya dan saudara mengalami keajaiban-keajaiban.

Yohanes 9: 39-41
(9:39) Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
(9:40) Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
(9:41) Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

Orang Farisi merasa diri benar, sehingga orang Farisi tetap dalam dosa = buta rohani.
Orang-orang Farisi menolak untuk dikoreksi, sesungguhnya adalah kemurahan dari Tuhan, kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, karena firman itu menerangi hati dan memberi pengertian kepada orang yang bodoh, namun mereka tidak demikian, melainkan merasa diri benar, sehingga tetap dalam dosa = buta rohani.

Saudaraku, janganlah mudah tersinggung kalau dikoreksi oleh firman Tuhan, sebab memang kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan;
-        menerangi setiap hati,
-  memberi pengertian kepada orang yang bodoh, supaya tidak mengulangi kesalahan, sebagai kebodohannya.

Bandingkan dengan ORANG YANG TIDAK BUTA.
Lukas 11: 34
(11:34) Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.

Mata adalah pelita tubuh. Kemudian, PELITA YANG MENYALA ITU HARUS DILETAKKAN DI ATAS KAKI DIAN, supaya menerangi seisi rumah.
Sekali lagi saya katakan; pelita itu harus diletakkan di atas kaki dian, bukan di bawah / bukan pada kaki.

Bandingkan dengan ...
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Firman Tuhan adalah pelita.
Kalau kita memiliki mata, dengan kata lain memiliki firman Tuhan, maka seluruh tubuh diterangi, termasuk jalan-jalan kita juga diterangi.
Andai saja di tengah perjalanan ada ...
-      Ular (roh jahat, roh najis), kita bisa elakkan karena ada pelita yang menerangi.
-      Batu (batu sandungan), kita bisa elakkan karena ada pelita yang menerangi.
-      Onak duri (menusuk / menyakiti hati perasaan), kita bisa elakkan karena ada pelita yang menerangi.
Memang, dalam pengiringan kita kepada Tuhan, pasti ada onak duri yang tumbuh di jalan yang kita lalui, tanpa kita sadari, tetapi kalau kita memiliki pelita, maka kita mampu melewatinya.

Ijinkan mata itu baik, sebab mata itu pelita, artinya; ijinkan firman Tuhan menerangi pikiran, hati, seluruh hidup kita, jangan tolak firman Tuhan.
Ijinkan pelita menyala di atas kaki dian, supaya mata baik (mata tidak jahat), ijinkan firman Tuhan menerangi setiap langkah-langkah kita, setapak demi setapak, sampai pada tujuan akhir perjalanan rohani kita.
Di dalam nikah rumah tangga juga ada sandungan-sandungan, oleh sebab itu, ijinkan mata itu baik, ijinkan pelita itu menerangi nikah rumah tangga.

Seperti Wahyu 4 ...
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Di sekeliling takhta itu ada empat makhluk penuh dengan mata, berarti seluruh hidup diterangi oleh firman, tidak satupun anggota tubuh berada dalam kegelapan.
Mungkin; kaki baik, tetapi tangan tidak baik / mencuri sepersepuluh, itu berarti masih ada bagian dari anggota tubuh yang berada dalam kegelapan.

Tetapi di sini kita perhatikan;
-      MATA ADA DI BAGIAN BELAKANG.
Artinya; dosa masa lalu / kejahatan masa lalu telah diterangi oleh firman Tuhan, sehingga tidak terulangi kesalahan-kesalahan masa lalu.
-      MATA ADA DI DEPAN.
Berarti, perjalanan rohani ke depan diterangi oleh firman Tuhan, sehingga kita selamat sampai kepada Yerusalem yang baru, Kanaan sorgawi, rumah Bapa di sorga.

Oleh sebab itu, dalam pengiringan kita kepada Tuhan, tidak boleh menggunakan pelita-pelita yang lain.
Sehebat apapun seorang motivator, ia tidak bisa menerangi / menyertai perjalanan rohani anak-anak Tuhan, hanya firman Tuhan saja yang dapat menerangi perjalanan rohani kita, sehingga selamat sampai di tujuan.

Wahyu 4: 8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Kemudian, empat makhluk tersebut, seluruh tubuh ditutupi oleh sayap.
Artinya; kehidupan yang diterangi oleh firman Tuhan, tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kemudian, pada saat itu, mereka tidak henti-hentinya berseru siang dan malam, seluruh anggota tubuh memuji Tuhan siang dan malam.

Mereka berkata: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang”, artinya; mereka mengakui pribadi Yesus yang adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, yang senantiasa menyertai, baik dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Mulai malam ini, mari kita belajar dari apa yang sudah kia terima, jangan biarkan perabotan-perabotan rumah tangga berada di tempat penyimpanan barang / gudang (kolong / ceruk-ceruk). Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Friday, April 26, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 26 APRIL 2013


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 26 APRIL 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: NAMA TUHAN ALLAH YAITU "AKU ADALAH AKU"

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan, dan di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kasih-Nya sempurna bagi kita, lewat sabda Tuhan yang akan kita terima.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Kita masih memperhatikan bagian yang kedua.
Keterangan:
II.  KECURANGAN TIDAK TERDAPAT PADA BIBIRNYA.
Kita kembali memperhatikan ...
Zefanya 3: 9
(3:9) "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Tuhan memberikan “BIBIR LAIN”, yakni BIBIR YANG BERSIH, kepada bangsa-bangsa, kepada setiap orang = kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.

Zefanya 3: 13
(3:13) yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya."

Kalau bibir bersih / tidak terdapat kecurangan, maka;
-      kalau berbicara tidak bohong,
-      di dalam mulut tidak terdapat lidah penipu.

Tadi, pada ayat 9 dikatakan; dengan bibir lain, yakni bibir yang bersih, kita dapat MEMANGGIL NAMA TUHAN.
Setiap orang memang harus memanggil nama Tuhan, sebab nama Tuhan itu agung dan mulia.
Setiap orang boleh memanggil nama Tuhan, namun tidak boleh memanggil / menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, sesuai dengan hukum Allah yang ketiga, yaitu; “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan” (Keluaran 20: 7).

Keluaran 3: 13-15
(3:13) Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
(3:14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
(3:15) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

Tuhan, Allah menyingkapkan nama-Nya, yaitu; “AKU ADALAH AKU”, sehingga apabila bangsa Israel bertanya tentang nama-Nya, maka Musa harus menjawab: “... AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.
Ini tidak lain, tidak bukan adalah pribadi dari Tuhan Yesus Kristus.

Perjumpaan Musa dengan sang “AKU ADALAH AKU”, terjadi pada 1500 tahun sebelum sang AKU menjadi manusia.

Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman itu telah menjadi manusia / daging, diam di antara kita = “AKU ADALAH AKU”.
Jadi, AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.

Yohanes 8: 58
(8:58) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Yesus menegaskan kepada orang-orang Yahudi, bahwa; Dia sudah ada, sebelum Abraham ada, sesuai dengan perkataan Yesus sendiri: “... sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
Bahkan sebelum langit, bumi dan segala isinya belum jadi, Yesus telah ada, sebab Dialah firman Allah yang menjadikan segala sesuatunya, termasuk menjadikan manusia (Adam), nenek moyang Abraham.

Mari kita perhatikan; arti “AKU ADALAH AKU”.
Ibrani 13: 8
(13:8) Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
 “AKU ADALAH AKU”, arti rohaninya untuk kita adalah Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Itu sebabnya tadi Yesus tegaskan kepada orang Yahudi: “... sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.

Sekarang, kita melihat ...
Tujuan Tuhan, Allah menyingkapkan nama-Nya (AKU ADALAH AKU) kepada Musa.
Keluaran 3: 7-8, 10
(3:7) Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
(3:10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Tujuannya adalah untuk melepaskan / membebaskan Israel, sehingga bangsa Israel dapat beribadah kepada Tuhan.
Bebas, berarti bangsa Israel dibebaskan dari tiga perkara utama, yaitu;
1.    pengerah-pengerah,
2.    Mesir,
3.    Firaun.

Keterangan: PENGERAH-PENGERAH.
Pengerah-pengerah = orang-orang yang mengerah -> DAGING, dengan hawa nafsunya.

Terlebih dahulu kita melihat; DAGING dengan HAWA NAFSUNYA itu.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 perbuatan daging;
1
Percabulan
6
Perseteruan
11
Percideraan
2
Kecemaran
7
Perselisihan
12
Roh pemecah
3
Hawa nafsu
8
Iri hati
13
Kedengkian
4
Penyembahan berhala
9
Amarah
14
Kemabukan
5
Sihir
10
Kepentingan diri sendiri
15
Pesta pora

Bila hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging (15 perbuatan / tabiat daging), ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Galatia 5: 17-18
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Menuruti keinginan daging, berarti; berada di bawah hukum Taurat.

Matius 5: 29-30
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Hidup di bawah hukum Taurat; TANGAN GANTI TANGAN, MATA GANTI MATA, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari penghukuman.

Mari kita lihat lebih jauh mengenai; HUKUM TAURAT.
Roma 2: 15
(2:15) Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Kalau hidup di bawah hukum Taurat, hati pikiran SALING MENUDUH atau SALING MEMBELA.
-      Menuduh = menghakimi = mempersalahkan, seperti iblis setan yang selalu mendakwa.
-      Membela = merasa diri lebih benar, lebih baik dari orang lain.

Memang, bila seseorang suka menuduh / menghakimi orang lain / menyatakan kesalahan orang lain / mempersalahkan orang lain dalam kesalahannya, pasti ia sendiri pun suka membela diri.

Ciri-ciri hidup di bawah hukum Taurat.
Roma 2: 24-25
(2:24) Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain."
(2:25) Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.

Ciri-cirinya; melangsungkan ibadah secara lahiriah.
Sebagai contoh; sunat tidak lagi berguna apabila ia melanggar hukum Taurat.
Berarti, sunat yang dilangsungkannya adalah sunat lahiriah yang tidak mengandung kuasa.

Matius 15: 8-9
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan, karena ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia = ibadah lahiriah.

Dampak negatif berada di bawah hukum Taurat.
Galatia 5: 2-4
(5:2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
(5:3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
(5:4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Jika seseorang disunat secara lahiriah, maka Kristus sama sekali tidak berguna bagi orang itu, sebab setiap orang yang disunat secara lahiriah, ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat, sedangkan bila seseorang berada di bawah hukum Taurat, ia lepas dari Kristus = di luar kasih karunia.

Kalau berada di bawah hukum Taurat, berarti tidak hidup di bawah kasih karunia / terlepas dari Kristus.
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = anugrah Allah yang besar = yang tidak layak menjadi layak.

Hawa nafsu dan keinginan daging itu, disebut pengerah-pengerah, karena tidak ada orang yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging mengalami kebahagiaan dan kemerdekaan, justru orang yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging berada di bawah tekanan, seperti pengerah-pengerah yang mengerah bangsa Israel di Mesir.
Banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini, karena tidak memahami kebenaran, yaitu mereka yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

Keterangan: MESIR.
Mesir -> dunia.

1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
-      KEINGINAN DAGING.
Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut keinginan daging hanya memikirkan hal-hal yang berasal dari daging = mencari kepuasan diri yang berasal dari daging.
Berarti, mereka yang hidup menurut keinginan daging tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang rohani, yaitu perkara-perkara yang di atas = tidak dapat memuaskan hati Tuhan .

Roma 8: 7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Setiap orang yang hidup menurut keinginan daging menjadi seteru Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah = tidak menjalankan aturan-aturan yang sesuai dengan firman Allah / perintah Allah.

-      KEINGINAN MATA.
Ternyata, mata memiliki keinginan tersendiri.
Jadi, kalau menuruti keinginan mata, itu menunjukkan bahwa mata belum disucikan / pandangan belum disucikan.
Bila pandangan seseorang belum disucikan, maka ia tidak memiliki masa depan yang indah, sedangkan pandangan yang telah disucikan itu, memandang jauh ke depan = memiliki pandangan nubuatan.

Matius 6: 22-23
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
(6:23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Mata adalah pelita tubuh.
Jika mata / pandangan seseorang baik, maka teranglah seluruh tubuh / seluruh hidup = memiliki masa depan yang indah.
Sedangkan, jika mata / pandangan tidak baik (jahat), maka gelaplah seluruh tubuh / seluruh hidup = tidak memiliki masa depan yang indah = dilemparkan ke dalam kegelapan, di mana di dalamnya terdapat ratap tangis dan kertakan gigi.

Jadi, jika mata / pandangan tidak baik (jahat), betapa gelapnya kegelapan itu, yang menyebabkan ia tidak dapat berbuat apa-apa.

-      KEANGKUHAN HIDUP.
Orang-orang yang berasal dari dunia adalah orang-orang angkuh. Orang-orang yang angkuh = orang yang tinggi hati / sombong, tidak mempedulikan agama, tidak mempedulikan Tuhan, tidak mempedulikan sesama, sama seperti Lucifer yang hendak menyamai Tuhan, sudah pasti ia tidak mempedulikan Tuhan dan manusia.

1 Yohanes 2: 15, 17
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Jikalau seseorang mengasihi dunia dan melakukan tiga hal yang ada di dalamnya, maka kasih Allah tidak ada di dalam orang itu. Kemudian, dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, termasuk orang-orang yang mengasihi dunia dan yang melakukan tiga hal yang ada di dalamnya.

1 Korintus 3: 1-2
(3:1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
(3:2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Manusia duniawi = kerohanian yang belum dewasa di dalam Kristus = kerohanian yang masih kanak-kanak.
Sedangkan kerohanian yang masih kanak-kanak tidak dapat mengkonsumsi makanan keras, kecuali susu.
Susu adalah makanan untuk kerohanian yang masih kanak-kanak.

Kemudian, kalau kita perhatikan ayat 3 ...
1 Korintus 3: 3
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Manusia duniawi penuh dengan iri hati dan perselisihan, yang hidup secara manusiawi.

1 Korintus 7: 32-33
(7:32) Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
(7:33) Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

Manusia duniawi tidak dapat menyenangkan hati Tuhan (tidak dapat mengasihi Tuhan) karena penuh dengan kekuatiran, sehingga perhatiannya tertuju kepada perkara-perkara duniawi / perkara lahiriah.

Keterangan: FIRAUN.
Firaun adalah gambaran dari iblis setan, yaitu roh jahat dan roh najis, sesuai dengan simbol ular yang ada pada mahkota Firaun.

Matius 8: 20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kalau kita perhatikan di sini, pekerjaan dari pada iblis setan adalah berusaha memisahkan tubuh dari kepala.
-      Kepala -> Kristus.
-      Tubuh -> gereja Tuhan.

Ketika tubuh terpisah dari kepala, maka;
-      Tubuh menjadi LIANGNYA SERIGALA.
Artinya; tubuh telah dikuasai oleh roh jahat.
Pekerjaan dari roh jahat (serigala): mencerai-beraikan kawanan domba dalam kandang penggembalaan = domba-domba tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang satu gembala = liar.
-      Tubuh menjadi SARANGNYA BURUNG.
Artinya; tubuh dikuasai roh najis.
Pekerjaan dari roh najis (burung): menghambat pembangunan tubuh Kristus = pembangunan mengarah kepada tubuh Babel.
Saya tambahkan sedikit lagi; roh najis itu sangat dibenci oleh Tuhan (Wahyu 18: 2).

Jadi, iblis setan itu berusaha untuk memisahkan tubuh dari kepala.

Lebih jauh kita melihat mengenai; TABIAT DARI IBLIS SETAN.
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Keinginan-keinginan dari pada iblis setan adalah;
1.    IA ADALAH PEMBUNUH MANUSIA SEJAK SEMULA.
Dalam 1 Yohanes 3: 15, membenci sesama sama dengan seorang pembunuh = tidak memiliki kasih.

2.    TIDAK HIDUP DI DALAM KEBENARAN.
Dalam injil Yohanes 17: 17, dikatakan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran yang menguduskan seseorang.
Berarti, kalau tidak hidup dalam kebenaran = tidak menuruti firman Tuhan.

Yohanes 8: 37, 42-43
(8:37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
(8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
(8:43) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.

Firman Tuhan tidak beroleh tempat di hati orang-orang Yahudi, mereka tidak dapat menangkap firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus Kristus, sedangkan firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus Kristus adalah, bahwa; YESUS DIUTUS UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA.

Mari kita lihat; KEHENDAK ALLAH BAPA.
Matius 26: 39, 42, 44
(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

Yesus harus melakukan kehendak Allah Bapa, yaitu meminum cawan Allah.
Cawan -> salib Kristus.
Berarti, melakukan kehendak Allah Bapa, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.

1 Petrus 2: 19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung (melakukan kehendak Allah) = kasih karunia.

3.    PENDUSTA.
Dari sejak semula, iblis setan telah menjadi pendusta, dimulai dari taman Eden, di mana ular (iblis setan) telah memperdayakan Hawa dengan segala kelicikannya, sehingga Hawa dan Adam menjadi telanjang (jatuh ke dalam dosa).
Sebelum Hawa diperdaya oleh ular itu, mereka tidak menyadari bahwa mereka telanjang, tetapi setelah mereka terpedaya oleh tipu daya iblis setan, mereka menyadari bahwa mereka telanjang. Berarti, telanjang adalah dosa kejahatan.

Oleh sebab itu kalau kita perhatikan dalam suratan Yakobus 3, dikatakan, barangsiapa tidak salah dalam perkataan, ia sempurna di hadapan Allah, sehingga dengan demikian ia dapat mengendalikan seluruh tubuhnya.

Tujuan Tuhan menyingkapkan nama-Nya.
Keluaran 3: 8
(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

Tujuan Tuhan menyingkapkan nama-Nya adalah untuk MELEPASKAN bangsa Israel dari tangan orang Mesir dan MENUNTUN mereka keluar ke suatu negeri;
-      suatu negeri yang baik dan negeri yang luas,
-      suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Keluaran 3: 12
(3:12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Setelah bangsa Israel dilepaskan dari Mesir, selanjutnya mereka dibawa ke gunung Sinai untuk BERIBADAH KEPADA ALLAH.
Itu sebabnya pada saat bangsa Israel berada di gunung Sinai, Musa menerima sepuluh hukum Allah, sekaligus menerima petunjuk-petunjuk dari Allah untuk mendirikan kemah Allah / tabernakel.

Jadi, kebebasan yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel adalah kebebasan yang luar biasa, selain menerima negeri yang baik dan luas, juga menerima negeri yang limpah susu dan madu, yang tidak kalah penting, bangsa Israel dapat beribadah kepada Tuhan di dalam rumah Tuhan, dan berpegang teguh kepada perintah Allah (sepuluh hukum Allah), sebagai kebenaran yang menguduskan.

Tadi kita melihat, ketika Tuhan, Allah menyingkapkan nama-Nya, itu terjadi pada zaman Firaun.
Sekarang kita melihat, NAMA TUHAN, ALLAH DISINGKAPKAN PADA ZAMAN HERODES.
Matius 1: 20-21
(1:20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
(1:21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Tadi kita perhatikan, nama itu (AKU ADALAH AKU) menyelamatkan bangsa Israel.
Di sini juga kita perhatikan pada zaman Herodes, Maria melahirkan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu diberi nama Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

Lebih jauh kita melihat nama itu ...
Matius 1: 22-23
(1:22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.

Nama-Nya adalah Imanuel, berarti; Allah menyertai kita.
Jadi, selain menyelamatkan / membebaskan, juga menyertai bangsa Israel dari Mesir.

Sama halnya dengan ...
Keluaran 3: 8, 12
(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
(3:12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

MENYELAMATKAN / MELEPASKAN bangsa Israel dari Mesir, sekaligus MENYERTAI, seperti Tuhan menyertai Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.
Kalau kita perhatikan dalam kitab Ulangan, bangsa Israel dipimpin di padang gurun seperti burung rajawali, “Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,” (Ulangan 32: 11).
Kesimpulannya; Tuhan menyelamatkan / membebaskan, sekaligus menyertai umat ketebusan-Nya.

Jadi, nama Tuhan itu sungguh luar biasa, itu sebabnya tidak boleh menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.

Kita kembali memperhatikan ...
Matius 2: 13-15
(2:13) Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
(2:14) Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
(2:15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku, ini menunjukkan bahwa nama Tuhan Allah MELEPASKAN / MENYELAMATKAN, sekaligus MENYERTAI anak-anak Tuhan dari Mesir, seperti bangsa Israel DILEPASKAN, DISELAMATKAN sekaligus DISERTAI, itu terjadi pada zaman Herodes.

Matius 2: 16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Herodes membunuh anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah.
Artinya; kerohanian yang masih kanak-kanak akan binasa, itulah orang yang tidak mendapat kelepasan / kebebasan dan penyertaan dari Tuhan = mereka yang di luar Tuhan / mereka yang ada di halaman / pelataran Bait Suci sebelah luar (Wahyu 11: 2).

Kita akhiri sampai di sini, di minggu yang akan datang kita akan kembali menikmati nama-Nya, jika Tuhan ijinkan.
Tetapi kita patut bersyukur pada malam hari ini, sebab Tuhan menyingkapkan nama-Nya untuk MEMBEBASKAN / MELEPASKAN bangsa Israel dari Mesir, dan MENYERTAI, menuntun / membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, supaya beribadah kepada Tuhan, Allah mereka. Amin

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang