KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 31, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 MEI 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 MEI 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: MENGIKUTI / MELAYANI TUHAN DENGAN KEJUJURAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Kita memperhatikan bagian yang ketiga.
Keterangan:
III. DALAM DAMAI SEJAHTERA DAN KEJUJURAN, ORANG-ORANG LEWI MENGIKUTI TUHAN.
Malam hari ini kita memperhatikan; ORANG-ORANG LEWI MENGIKUTI TUHAN DENGAN KEJUJURAN.
Saudaraku, mengikuti Tuhan memang harus dengan kejujuran, kalau tidak dengan kejujuran, maka ibadah pelayanan tidak berkenan kepada Tuhan. Selain itu, tanpa kejujuran, maka hidup seseorang tidak benar, banyak kecurangan yang terdapat di sana sini, baik dalam perkataan, baik dalam perbuatan.

Sekarang kita perhatikan; PELAYANAN YESUS KRISTUS.
Markus 12: 13-14
(12:13) Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
(12:14) Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"

Yesus adalah seorang yang jujur, dan Ia mengajar jalan Allah dengan kejujuran, sesuai dengan pernyataan dari orang Farisi dan Herodian (pengikut-pengikut Herodes).

Amsal 11: 3
(11:3) Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.

ORANG JUJUR DIPIMPIN OLEH KETULUSANNYA, bukan dipimpin oleh yang lain-lain.
Jadi, orang jujur sudah pasti dipimpin oleh ketulusan hatinya.

Matius 10: 16
(10:16) "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Tulus itu digambarkan seperti merpati, itulah keberadaan dari pada orang-orang yang diutus, seperti domba di tengah-tengah serigala.

Matius 3: 16
(3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Merpati adalah gambaran dari Roh-El Kudus.
Berarti, dipimpin oleh ketulusan, artinya; DIPIMPIN OLEH ROH-EL KUDUS.

Yohanes 14: 16
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

Roh Kudus itu sifatnya MENYERTAI dan MENOLONG.

Kemudian, kalau kita perhatikan pada ayat 26 ...
Yohanes 14: 26
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Roh Kudus juga sifatnya MENGAJAR, sedangkan ajaran-Nya itu semua benar / tidak dusta, sehingga setiap orang yang memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, tidak perlu dipimpin oleh orang lain, itulah pribadi orang yang jujur.

Sekarang kita lihat ...
Ciri-ciri orang yang jujur.
Markus 12: 14
(12:14) Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"

Ciri-ciri orang jujur: orang jujur itu TIDAK TAKUT KEPADA SIAPA PUN.
Berbeda dengan orang yang berani, tanpa disertai dengan kejujuran, itu hanya untuk menutupi aib, menutupi kekurangannya, tetapi orang jujur, ia tidak takut kepada siapa pun / tidak takut kepada manusia.

Pertanyaannya: MENGAPA ORANG JUJUR TIDAK TAKUT KEPADA MANUSIA?
ALASAN PERTAMA.
Mazmur 56: 4-5
(56:4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
(56:5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Orang jujur tidak takut kepada manusia, sebab ORANG JUJUR PERCAYA KEPADA ALLAH.
Orang yang percaya kepada Allah, berarti tidak percaya kepada kebenaran manusia, tidak percaya kepada yang lain-lain, termasuk tidak percaya kepada perkataan-perkataan yang keluar dari mulut manusia, sebab orang jujur itu tidak mencari muka (Markus 12: 14).
Coba saja lihat orang yang tidak jujur, ia pasti pandai mencari muka, tetapi orang jujur tidak takut kepada manusia, apa pun konsekuensinya ia tetap jujur, sebab ia percaya kepada Allah, tidak percaya kepada yang lain.

Sebetulnya, ini adalah kerinduan saya, baik dalam nikah rumah tangga, baik juga dalam kandang penggembalaan, supaya kita tidak perlu mencari muka kepada siapa saja.

Efesus 1: 19-20
(1:19) dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
(1:20) yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,

Orang yang percaya itu memiliki kuasa Allah di dalam Kristus Yesus dan di dalam kebangkitan-Nya.
Jadi, kuasa itu terlihat dalam kebangkitan Kristus Yesus, sebab kalau Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, itu karena kuasa Allah yang membangkitkannya.
Berarti, orang yang percaya / orang yang menerima kuasa Allah itu SATU DI DALAM KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.

1 Korintus 15: 52-56
(15:52) dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
(15:53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Setelah orang mati dibangkitkan, dalam waktu sekejap terjadi keubahan, sehingga;
-      yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, itu adalah kuasa kebangkitan.
-      yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati = kehidupan yang kekal, itulah pribadi Allah dengan tiga oknum-Nya.

Mari kita lihat; TIGA OKNUM ALLAH.
1.    TUHAN = ALLAH BAPA.
Tabiat-Nya adalah KASIH.

1 Korintus 13: 8-10
(13:8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
(13:9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
(13:10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

“...jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap”, itulah kasih.
Kalau manusia hidup dengan hawa nafsu daging, ia tidak sempurna sehingga menuju kepada kebinasaan, tetapi manusia itu sempurna kalau seseorang tinggal / memiliki kasih, sedangkan nubuat akan berakhir, bahasa Roh akan berakhir, dan pengetahuan manusia akan lenyap, tetapi kasih tidak berkesudahan = kekal.

Oleh sebab itu, biarlah kita memiliki kasih Allah, supaya kita sempurna = hidup kekal.
Sebab kalau seseorang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, seseorang berada di bawah hukum Taurat karena daging merangsang dosa = belum sempurna = tidak hidup kekal.

2.    YESUS = ALLAH ANAK.
Tabiat-Nya adalah hidup benar sesuai FIRMAN TUHAN.

1 Petrus 1: 23-25
(1:23) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
(1:25) tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya = kekal.
Sedangkan semua yang hidup adalah seperti rumput, segala kemuliaannya seperti bunga rumput, kemudian rumput menjadi kering, dan bunga pun gugur, artinya; tidak ada yang kekal.
Oleh sebab itu, biarlah kita semua dilahirkan oleh benih Ilahi, itulah firman Tuhan, sehingga dengan demikian, kita sekaliannya hidup di dalam kekekalan.

1 Yohanes 3: 9
(3:9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Setiap orang yang dilahirkan dari benih ilahi; ia tidak berbuat dosa lagi.
Benih ilahi -> firman Tuhan.
Tidak berbuat dosa lagi = hidup kekal.

3.    KRISTUS = ALLAH ROH KUDUS.
Tabiat-Nya adalah MEMBERI PERTOLONGAN / KEMAMPUAN YANG AJAIB.

Roma 8: 11
(8:11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Kalau Roh Allah diam di dalam kehidupan seseorang, maka tubuh manusia akan hidup, sebagaimana Roh Allah yang telah membangkitkan Yesus dari kematian / dari antara orang mati.
Sebab sesungguhnya daging itu mati, Roh yang memberi hidup.

Roma 8: 13
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Kalau seseorang hidup menurut daging, ia akan mati. Sebaliknya, seseorang hidup di dalam Roh Kudus, maka Roh Kudus itu akan mematikan segala perbuatan-perbuatan daging, maka dengan demikian, seseorang akan hidup.

Pertanyaannya: MENGAPA ORANG JUJUR TIDAK TAKUT KEPADA MANUSIA?
ALASAN KEDUA.
Mazmur 56: 4-5
(56:4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
(56:5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Orang jujur tidak takut kepada manusia, sebab ORANG JUJUR MEMUJI FIRMAN TUHAN / MENGAGUMI FIRMAN TUHAN, tidak mengagumi yang lain.
Memuji firman Tuhan = berpihak kepada kebenaran, sebab firman Tuhan adalah kebenaran.
Oleh sebab itu, jangan memuji-muji yang lain, apalagi memuji yang salah, tetapi biarlah kita memuji firman Tuhan, sehingga dengan demikian kita tidak berpihak kepada yang lain, tidak berpihak kepada yang salah.

Ketika Yesus ditangkap oleh hasutan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, juga orang-orang Farisi, selanjutnya Yesus dibawa / diadili pertama-tama ke Mahkamah Agama, di hadapan imam besar Kayafas.
Imam besar kayafas tidak berpihak kepada Yesus Kristus, sesungguhnya Dia adalah kebenaran, sebab tabiat-Nya hidup benar sesuai firman.
Selanjutnya, Yesus dibawa kepada Pilatus, namun Pilatus tidak berpihak kepada Yesus. Lalu diserahkan kepada raja Herodes, terlebih-lebih lagi Herodes tidak berpihak kepada pribadi Yesus Kristus, dan akhirnya kembali dibawa kepada Pilatus.
Ditambah lagi imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi tidak berpihak kepada Yesus Kristus.
Mereka tidak berpihak kepada Yesus Kristus karena;
-      Imam-imam kepala melayani tanpa kesaksian hidup yang benar.
-      Kemudian, ahli-ahli Taurat mengerti firman Tuhan tetapi tidak hidup dalam kebenaran.
-      Kemudian orang-orang Farisi penuh dengan kemunafikan, disertai melayani dengan kesombongam.
Itulah yang menyebabkan tiga hal ini tidak berpihak kepada kebenaran, dan sangat disayangkan tentunya.

Lukas 23: 47
(23:47) Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Imam besar Kayafas, raja Herodes, Pilatus, serta tiga yang lain (imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi), berbanding terbalik dengan KEPALA PASUKAN; ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!
Artinya; kepala pasukan memuji firman Tuhan.
Sesungguhnya, dia adalah orang yang diperintahkan untuk menyalibkan Yesus Kristus, tetapi pada akhirnya kepala pasukan memuji firman Tuhan, berpihak kepada kebenaran, ini adalah orang yang jujur; jujur terhadap hati nurani. Dan berulang kali saya katakan; hati nurani adalah alarm yang terakhir.

Sesungguhnya Yesus adalah Imam Besar, namun pada waktu itu ...
-     telah ada imam besar Kayafas, berarti dalam hal ini ia tidak memuji firman Tuhan / tidak berpihak pada kebenaran karena ia mempertahankan STATUSNYA.
-     Kemudian, Herodes juga mempertahankan TAKHTANYA. Sebab kalau kita perhatikan ketika Yesus lahir, ia disebut raja orang Yahudi, seluruh Yerusalem termasuk Herodes terkejut, itu membuktikan bahwa ia tidak menerima kelahiran Raja yang baru.
-     Termasuk Pilatus, raja wilayah, yang mewakili kerajaan romawi, yang adalah gambaran dari ORANG KAFIR.
Orang kafir digambarkan seperti anjing, yang suka MENJILAT BOROK dan MENJILAT MUNTAH = suka dengan dosa / kelemahan.
Orang yang suka dengan dosa kejahatan / kelemahan, ia tidak akan berpihak kepada kebenaran.
-    Termasuk dengan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, serta orang-orang Farisi, tidak berpihak kepada kebenaran.

Kemudian, kalau kita membaca ayat 45-46 ...
Lukas 23: 45-46
(23:45) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
(23:46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Yang menyebabkan kepala prajurit (kepala pasukan) memuji firman Tuhan / berpihak kepada kebenaran;
-      KETIKA TERJADI KEGELAPAN (MATAHARI TIDAK BERSINAR), BAIT SUCI TERBELAH DUA.
Artinya; terjadi perobekan daging.

Ibrani 10: 19
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Tabir terbelah dua, artinya; perobekan daging Yesus / tubuh Yesus.
Ketika terjadi perobekan daging, jalan yang baru terbuka sehingga kita memperoleh keberanian untuk masuk ke dalam tempat kudus, sebab ketika terjadi perobekan daging, pada saat itu kita mengalami sengsara salib / ada tanda darah.

-   KEPALA PASUKAN MENDENGARKAN SERUAN YESUS dengan nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.
Seruan Yesus juga merupakan doa penyahutan Yesus kepada Allah Bapa.
Mengapa saya katakan ini adalah doa penyahutan? Karena ketika Yesus disalibkan, diremukkan, itu atas kehendak Allah Bapa, dan pada saat Ia melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa, Ia berseru, berarti itu adalah sahutan / doa penyahutan dari Yesus Kristus, dan pada saat itulah kepala pasukan itu menerima doa dari seorang Imam Besar, sebab dengan jelas ia mendengar doa penyahutan itu.
Berarti, Yesus mendoakan kepala pasukan, supaya imannya tidak gugur.
Demikian halnya Simon Petrus, kalau saja Yesus tidak mendoakannya, sudah pasti iman dari Simon Petrus gugur.

Saudaraku, biarlah kita menjadi saksi atas segala perkara, berarti kita juga turut di dalamnya; masuk dalam pengalaman perobekan daging dan juga mendengarkan doa penyahutan itu.
Doa itu diserukan dari atas bukit Golgota, dan terdengar sampai pada malam hari ini, oleh sebab itu biarlah kita menjadi saksi dalam hal ini, supaya dengan demikian kita berpihak kepada kebenaran, kita memuji firman Tuhan, memuliakan Tuhan.

Efesus 1: 20-21
(1:20) yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
(1:21) jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Setelah dibangkitkan, Yesus naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, jauh lebih tinggi mengatasi;
-      Dari segala pemerintahan
-      Dari segala penguasa dan kekuasaan
-      Dari segala kerajaan
-      Dan dari segala tiap-tiap nama yang dapat disebut

Kesimpulannya: orang jujur tidak takut kepada manusia sebab Yesus, yang dibangkitkan, naik, duduk di sebelah kanan Allah Bapa menjadi Pembela bagi orang jujur.

BANDINGKAN DENGAN SIKAP ORANG FARISI DAN HERODIAN.
Markus 12: 13-15
(12:13) Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
(12:14) Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"
(12:15) Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"

Orang Farisi dan Herodian bertanya kepada Yesus, namun untuk menjerat Yesus Kristus = mencobai Yesus.
Kalau bertanya namun untuk menjerat, itu menunjukkan bahwa orang Farisi dan Herodian adalah orang yang tidak jujur.

Sedikit kesaksian;
Kalau dahulu, seringkali saya menjebak dengan pertanyaan, namun ternyata itu disebut mencobai dan itu tidak diperbolehkan.

Matius 4: 5-7
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Saudaraku, di sini kita perhatikan; iblis setan membawa Yesus ke kota suci (Yerusalem) dan menempatkan Dia di bubungan bait Allah, namun selanjutnya iblis memerintahkan supaya Yesus menjatuhkan diri-Nya ke bawah, dengan alasan bahwa para malaikat akan menatang Yesus Kristus.
Kalau menempatkan Yesus ke tempat yang tinggi lalu memerintahkan Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya ke bawah, itu bukanlah maksud / tujuan yang baik, namun itu adalah mencobai, itu sebabnya Yesus berkata: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

Demikian juga setiap orang, jikalau hidup di luar Tuhan, posisi yang tinggi adalah pencobaan yang harus diwaspadai, sebab posisi itu terjadi bisa saja atas seijin iblis setan, berbanding terbalik dengan anak-anak Tuhan; segala sesuatu yang diterima mereka berasal dari Tuhan, yang harus disyukuri tanpa diwaspadai, karena Tuhan sendiri yang bertanggung jawab atas pemberian-Nya, termasuk posisi yang tinggi.

Sesungguhnya, ketika mengalami kejatuhan, siapa pun tidak dapat menolong orang yang jatuh, bahkan malaikat sekalipun tidak dapat menolong orang yang jatuh, kecuali hanya Tuhan Allah saja.

Berarti, orang Farisi dan Herodian, mereka itu dikuasai oleh si jahat, yaitu iblis setan.
Itu sebabnya mereka tidak jujur; bertanya, namun untuk menjerat / hanya untuk mencobai, sehingga dengan demikian, kalau ada jawaban yang salah, itu menjadi jerat bagi Yesus, sebab mereka mencari celah, namun mereka tidak menemukannya.

Ciri-ciri orang yang tidak jujur.
Markus 12: 15
(12:15) Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"

Ciri-ciri orang yang tidak jujur; PENUH DENGAN KEMUNAFIKAN.
Munafik, artinya; di luar dan di dalam tidak sama; di luar terlihat baik, tetapi di dalam penuh dengan kejahatan.

Sekarang, kita melihat; LATAR BELAKANG ORANG FARISI DAN HERODIAN.
-      Ragi orang farisi adalah kemunafikan.
-      Sedangkan Herodian, berarti; pengikut-pengikut Herodes, bukan pengikut-pengikut Allah.
Itulah orang yang tidak jujur.

Kemudian, kalau kita perhatikan ayat 15-16 ...
Matius 12: 15-16
(12:15) Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"
(12:16) Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."

Orang yang tidak jujur adalah orang yang selalu bermasalah dengan uang.
Oleh karena itulah, mereka berupaya untuk menjerat Yesus dengan uang / dinar.

1 Timotius 6: 9-10
(6:9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Akar dari segala kejahatan ialah cinta uang, sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah;
-      menyimpang dari iman = menyimpang dari kebenaran.
-      menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka.

Sehingga kalau kita perhatikan ayat 9: “mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan”
Sangka mereka, bahwa Yesus juga akan terjerat dengan pertanyaan itu, tetapi justru tidak, karena Dia jujur, Dia juga mengajar jalan Allah dengan kejujuran.
Demikian firman Tuhan malam hari ini, biarlah kita mengikuti Tuhan dengan kejujuran, seperti orang-orang Lewi. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

Wednesday, May 29, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 26 MEI 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 26 MEI 2013

Tema:  JEMAAT EFESUS (dari Wahyu 2: 1-7)
            (Seri 11)

Subtema: MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI, BUKAN FIRMAN YANG DITAMBAHKAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, mempersembahkan korban kepada Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan mengenai sidang jemaat di Efesus, dari kitab Wahyu 2: 1-7, namun kita hanya membaca ayat 7 saja.
Wahyu 2: 7
(2:7) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Terlebih dahulu kita memperhatikan bagian A: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”, artinya; MENERIMA FIRMAN YANG DIURAPI.

Roma 10: 17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Firman Kristus, artinya; firman yang diurapi, sebab Kristus -> pribadi Yang Diurapi.

Saudaraku, firman yang diurapi adalah firman Tuhan yang murni, berarti; semuanya perkataan-perkataan Allah = firman Allah yang disampaikan TIDAK DITAMBAHKAN dan TIDAK DIKURANGKAN.

2 Petrus 1: 20-21
(1:20) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
(1:21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Nubuat-nubuat dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri (kehendak manusia) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, melainkan oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah = “... mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat” = menerima firman yang diurapi.

Firman yang diurapi adalah murni semuanya perkataan-perkataan Allah = firman Allah yang disampaikan TIDAK DITAMBAHKAN dan TIDAK DIKURANGKAN.
Keterangan: DITAMBAHKAN.
Artinya; pemberitaan firman yang disertai dengan cerita-cerita isapan jempol dan takhayul-takhayul.

1 Timotius 4: 7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan, berarti pemberitaan firman Tuhan yang disertai dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, cerita-cerita isapan jempol, dan itu harus dijauhkan.
Dijauhkan, artinya;
-   SIDANG JEMAAT menolak pemberitaan firman yang ditambahkan, apa pun alasannya, jangan terbawa perasaan oleh karena situasi dan keadaan. Dalam hal ini, sidang jemaat harus memiliki ketegasan.
-  HAMBA TUHAN yang menyampaikan firman Tuhan tidak boleh menyampaikan firman Tuhan yang ditambahkan. Dalam hal ini juga, seorang hamba Tuhan harus memiliki ketegasan, tidak boleh takut dan tidak boleh terbawa perasaan.

1 Timotius 4: 6
(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada Timotius, supaya ia tetap mempertahankan ajaran yang sehat, yang telah ia terima selama mengikuti Rasul Paulus.

2 Petrus 1: 16
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Demikian juga Rasul Petrus di tengah-tengah pelayanan, tidak memberitakan pemberitaan firman yag ditambahkan karena ia lebih menantikan kemuliaan Allah yang akan dinyatakan.

Titus 1: 14
(1:14) dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.

Dongeng-dongeng Yahudi (dongeng nenek-nenek tua) dan hukum-hukum manusia / cerita-cerita isapan jempol adalah ajaran sesat, sebab itu adalah pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan.

Jangan terbius dengan pemberitaan firman dua, tiga ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua! Saya sarankan; mulai malam hari ini, jauhkanlah diri dari pemberitaan firman yang ditambahkan, jangan terbius lagi sekalipun disertai dengan perkataan-perkataan yang intelektual, fasih dengan keadaan dunia, itu hanya untuk menyenangkan telinga saja, namun menyebabkan pertumbuhan rohani tidak sehat / tetap kerdil = pertumbuhan rohani yang abnormal.

Kalau menginginkan kerohanian yang sehat, seseorang harus menerima pemberitaan firman yang murni, sama seperti bayi; merindukan air susu yang murni, sebab kalau bayi diberikan air susu yang tidak murni, itu akan membahayakan pertumbuhan dan kesehatannya (1 Petrus 2: 2).
Oleh sebab itu, biarlah kita sama seperti bayi yang merindukan air susu yang murni. Pemberitaan firman yang murni adalah pemberitaan firman yang tidak ditambahkan.

Sedikit kesaksian;
-     Beberapa tahun lalu, saya mendengarkan suatu kotbah dari seorang hamba Tuhan di Surabaya mengenai Roma 8: 37, yang berbicara mengenai: “... kita lebih dari pada orang-orang yang menang ...”
Nah, untuk menjelaskan ayat ini, maka hamba Tuhan tersebut menceritakan tentang pertandingan lari sprint 100 meter, antara kancil dengan kura-kura.
Pada pertandingan lari 100 meter yang pertama diadakan di darat, yang dimenangkan oleh si kancil.
Kemudian, si kura-kura mengusulkan supaya pertandingan diadakan di atas air, lalu terjadi kesepakatan. Namun pada pertandingan lari 100 meter yang kedua, dimenangkan oleh si kura-kura, karena si kancil tidak dapat berenang.
Karena pertandingan di darat dimenangkan oleh si kancil, dan bila di air dimenangkan oleh si kura-kura, maka mereka mengadakan suatu kesepakatan supaya lari sprinter 100 meter dibagi menjadi dua, yaitu 50 meter yang pertama di darat, dan 50 meter yang kedua di air. Setelah diadakan pertandingan, pada 50 meter yang pertama si kancil melejit cepat, tetapi selanjutnya ia tidak bisa berenang, namun ia tidak kehabisan akal, dia menunggu si kura-kura, di mana dengan santai dan pasti berjalan. Pada saat si kura-kura masuk ke dalam air, si kancil meloncat di atas si kura-kura sampai akhirnya ke tepian. Dalam hal ini, tidak ada yang menang.
Kemudian, di akhir cerita, hamba Tuhan tersebut langsung berteriak sambil berkata: “Namun, dalam hal ini, kita lebih dari pada PEMENANG!!”, sambil mengajak sidang jemaat bertepuk tangan.

-     Pada natal JMD Banten Barat tahun 2011 / 2012, ada seorang hamba Tuhan menafsirkan, bahwa; orang-orang Majus yang berasal dari timur adalah Jepang, China dan Korea. Kemudian, di tengah-tengah kotbah mengenai pengorbanan, perjuangan, lalu ia menceritakan sebuah cerita tiongkok kuno, di mana seorang raja akan menikahkan puteri satu-satunya, lalu diadakan sayembara untuk mengumpulkan semua para pemuda yang gagah perkasa, karena syarat untuk menikahi puteri raja; harus melewati kolam yang berisikan beberapa ekor buaya, dan masih banyak lagi pada waktu itu.

Pertanyannya: SIAPAKAH YANG MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN YANG DITAMBAHKAN?
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Yang memberitakan firman Tuhan yang ditambahkan, itulah GURU-GURU PALSU / NABI-NABI PALSU.
Mereka disebut nabi-nabi palsu / guru-guru palsu karena mereka memberitakan firman Tuhan yang ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan filsafat-filsafat manusia.

2 Timotius 4: 3-4
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Namun di hari-hari terakhir ini banyak orang memalingkan telinganya dari kebenaran, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dan berpaling kepada pemberitaan firman yang ditambahkan, itulah dongeng nenek-nenek tua dan cerita-cerita isapan jempol.
Sesungguhnya, pemberitaan firman yang ditambahkan adalah ajaran yang tidak sehat, ajaran yang tidak benar karena itu adalah pemberitaan firman Tuhan yang tidak murni / pemberitaan firman Tuhan yang dicampur-campur. Tidak mungkin cerita-cerita isapan jempol (pemberitaan firman yang ditambahkan) dapat membersihkan, menyucikan kehidupan manusia, dimulai dari hati nurani yang jahat dan perbuatan yang sia-sia.

Kembali kita perhatikan ...
2 Petrus 2: 2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Sesungguhnya, nabi-nabi palsu itu sedang berusaha untuk mencari untung, lewat cerita-cerita isapan jempol, mereka serakah, tamak, mereka melayani dengan hawa nafsu, bukan menurut keinginan Roh.

2 Petrus 2: 12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Nabi-nabi palsu = hewan yang tidak berakal = binatang yang hanya dilahirkan untuk DITANGKAP dan DIMUSNAHKAN, sebab oleh karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat oleh banyak orang.

Oleh sebab itu, mari kita lihat ...
Akibat menambahkan firman Tuhan.
Wahyu 22: 18
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

Perkataan-perkataan nubuat = murni seluruhnya perkataan Allah = mendengar apa yang dikatakan oleh Roh, inilah firman yang diurapi. Sebaliknya, jikalau mendengarkan firman Tuhan yang ditambahkan, berarti mendengar apa yang dikatakan oleh hawa nafsu daging, yang digambarkan seperti hewan yang tidak berakal.

Akibat mendengarkan atau pun menyampaikan firman Tuhan yang ditambahkan, maka TUHAN AKAN MENAMBAHKAN MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG TERTULIS DALAM KITAB INI.
Adakah di antara kita yang sanggup menerima malapetaka-malapetaka yang akan terjadi? Tentu tidak ada.

Mari kita lihat; MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG TERTULIS DALAM KITAB WAHYU 16.
Wahyu 16: 1
(16:1) Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."

Ada tujuh malapetaka.
1.    MALAPETAKA YANG PERTAMA.
Wahyu 16: 2
(16:2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Malapetaka yang PERTAMA: cawan murka Allah yang pertama ditumpahkan ke atas muka bumi sehingga TIMBUL BISUL YANG JAHAT dan YANG BERBAHAYA.

Setahu saya, bisul yang jahat dan berbahaya adalah tumor.
Tumor itu diawali dengan bisul kecil, kemudian membesar dan terus membesar, sehingga akhirnya pecah dan menjadi kanker jahat.
Kalau bisul itu hanya jahat namun tidak berbahaya, berarti masih bisa disembuhkan, tetapi kalau jahat dan berbahaya, berarti tidak bisa disembuhkan, dan setahu saya, sampai hari ini bisul yang jahat dan berbahaya itu tidak dapat disembuhkan / belum ada obatnya.

Yang menerima pemberitaan firman yang ditambahkan akan menerima malapetaka ini, juga akan diterma oleh mereka yang memiliki cap meterai dari antikris (666), dan yang menyembah patungnya (hidup dalam penyembahan berhala, yaitu menomorsatukan pekerjaan, urusan, bisnis sehingga tidak beribadah kepada Tuhan = meninggalkan ibadah pelayanan karena perkara-perkara lahiriah).
Hati-hati, jangan karena kesibukan-kesibukan di dunia ini, lalu jauh dari ibadah pelayanan, sebab mereka itulah yang pertama kali menerima cawan murka Allah.

2.    MALAPETAKA YANG KEDUA.
Wahyu 16: 3
(16:3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.

Malapetaka yang KEDUA adalah; cawan murka Allah ditumpahkan ke atas laut, sehingga LAUT BERUBAH MENJADI DARAH.
Kalau laut menjadi darah, maka segala sesuatu yang ada di dalam laut akan mati, sehingga banyak orang yang dirugikan, bukan hanya nelayan, tetapi kita semua akan dirugikan.

3.    MALAPETAKA YANG KETIGA.
Wahyu 16: 4
(16:4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.

Malapetaka yang KETIGA adalah; cawan murka Allah ditumpahkan atas SUNGAI-SUNGAI DAN MATA-MATA AIR (AIR TAWAR), SEMUANYA MENJADI DARAH.
Kalau air tawar, juga sumber air menjadi darah, berarti manusia akan binasa, sebab manusia tidak dapat lagi mengkonsumsi air tawar.

Manusia dapat menahan rasa lapar (tidak makan) selama satu hari, tetapi belum tentu dapat menahan rasa haus (tidak minum) selama dua jam saja. Lalu, bagaimana kalau semua air tawar menjadi darah? Tentu banyak orang akan binasa, mereka itulah yang mendengar pemberitaan firman yang ditambahkan, yang telinganya condong dengan dongeng nenek-nenek tua.

Kejadian 7: 20-21
(7:20) Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
(7:21) matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.

Pada waktu tulah pertama menimpa Mesir, Firaun dan pegawai-pegawainya sertai seluruh orang-orang Mesir sangat menderita karena air menjadi darah, mulai dari sungai Nil dan mata-mata air juga di selokan-selokan, kolam, dan seluruh kumpulan air / wadah-wadah yang ada di Mesir, semuanya menjadi darah, sehingga ikan-ikan mati dan air itu pun berbau busuk.

Wahyu 16: 5-6
(16:5) Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
(16:6) Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"

Mereka yang minum darah karena air tawar menjadi darah adalah mereka yang membiasakan diri mendengarkan pemberitaan firman yang ditambahkan, demikian halnya ketika terjadi tulah yang pertama menimpa seluruh Mesir.

Semoga Roh Kudus meneguhkan firman ini dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sehingga kita memiliki roh takut akan Tuhan.

4.    MALAPETAKA YANG KEEMPAT.
Wahyu 16: 8
(16:8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.

Malaikat yang KEEMPAT menumpahkan cawan murka Allah ke atas matahari untuk MENGHANGUSKAN MANUSIA DENGAN API.
Saudaraku, gejala ini sudah mulai terlihat; lapisan ozon sudah mulai menipis, dan ini cukup berbahaya bagi kulit manusia.
Sesungguhnya lapisan ozon itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita semua, yang berguna supaya sinar matahari tidak langsung menerpa kita. Tetapi lihat, oleh karena kemajuan teknologi, lapisan ozon mulai menipis, dan kalau lapisan ozon sudah tidak ada lagi, maka cahaya matahari sanggup membakar manusia.
Siapa yang tahan menerima malapetaka seperti ini, sehingga saudara tetap mendengar atau pun menyampaikan pemberitaan firman yang ditambahkan?

Wahyu 16: 9
(16:9) Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.

Dan mereka yang ditimpa oleh panas api matahari itu tidak bertobat, justru menghujat Allah.
Bagaimana dengan kita malam ini, setelah dikoreksi oleh firman Tuhan, apakah justru bersungut-sungut bahkan menghujat Allah, atau sebaliknya, bersyukur dengan pemberitaan firman yang diurapi?

5.    MALAPETAKA YANG KELIMA.
Wahyu 16: 10
(16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,

Cawan murka yang KELIMA dari malaikat Allah yang kelima ditumpahkan atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap = terjadi kegelapan menimpa nabi-nabi palsu dan antikris, yang dimotori oleh iblis setan.
Oleh karena cawan murka / malapetaka yang kelima ini, nabi-nabi palsu dan antikris MENGGIGIT LIDAH mereka karena kesakitan.
-   Kalau lidah digigit, maka otomatis tidak dapat menikmati kemurahan Tuhan, itulah firman Tuhan sebagai makanan rohani kita.
-      Kalau lidah digigit, maka otomatis lidah tidak dapat memuji-muji Tuhan, persis seperti binatang, tidak dapat bersuara, tidak dapat mengeluarkan kata-kata yang memuji Tuhan.
Itu sebabnya nabi-nabi palsu disebut binatang; manusia yang hidup tanpa roh, tetapi kita ini manusia hidup oleh Roh Kudus, buktinya; kita datang kepada Tuhan, memuji Tuhan, lewat ibadah pelayanan pada malam ini.

Saya berulang kali menyampaikan firman ini, tetapi Tuhan terus membukakan rahasia firman-Nya, tentu ini adalah kemurahan Tuhan bagi kita.

6.    MALAPETAKA YANG KEENAM.
Wahyu 16: 12
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.

Malapetaka yang KEENAM adalah; cawan murka Allah DITUMPAHKAN DI ATAS SUNGAI YANG BESAR, yaitu SUNGAI EFRAT.
Sungai Efrat adalah gambaran dari pemberitaan firman yang disertai dengan roh najis.

Wahyu 16: 13
(16:13) Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.

Dari mulut naga, dari mulut binatang, dari mulut nabi-nabi palsu keluar roh najis berupa katak, itulah pemberitaan firman yang disertai dengan kenajisan.
Saudaraku, berdoalah untuk saya, sebagai gembala sidang, supaya saya tetap murni dalam pemberitaan ini, semua betul-betul perkataan Allah; selain tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, juga tidak diikuti oleh roh najis. Dan tentu, orang yang mendoakan juga harus terlepas dari kenajisan, supaya dapat berdoa untuk gembala sidang masing-masing, sehingga kita sama-sama bersih oleh air yang murni, tidak hanya sepihak, bagaikan bertepuk tangan dengan dua tangan, bukan bertepuk dengan sebelah tangan.

Wahyu 16: 12
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.

Setelah pemberitaan firman yang disertai dengan roh najis, pemberitaan firman yang disertai dengan roh jahat dan roh-roh yang membuat keajaiban-keajaiban, tanda-tanda heran (pemberitaan firman yang dikurangkan) MENJADI KERING, maka SIAPLAH JALAN RAJA-RAJA DARI TIMUR = gereja Tuhan / imam-imam yang melayani di Tabernakel, dimulai dari PINTU GERBANG sampai RUANGAN MAHA SUCI = dari TIMUR sampai ke BARAT.

Sungguh berbahagia kalau kita menerima pemberitaan firman yang rahasianya dibukakan, yang dikaitkan dengan pola tabernakel, kitalah yang menerima firman yang benar dan sehat, dan kalau sungai Efrat menjadi kering maka kita bisa berjalan dari timur sampai ke barat.

7.    MALAPETAKA YANG KETUJUH.
Wahyu 16: 17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

Cawan murka yang KETUJUH adalah; DITUMPAHKAN KE ANGKASA, berarti malapetaka itu akan menimpa seluruh dunia, tidak hanya satu negara atau satu daerah.

Perhatikan pembacaan seterusnya ...
Wahyu 16: 18-20
(16:18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
(16:19) Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
(16:20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
(16:21) Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Setelah cawan murka Allah yang ketujuh ditumpahkan ke angkasa, maka yang terjadi adalah
-      GEMPA BUMI YANG HEBAT, yang dahsyat sejak manusia ada di atas muka bumi.
Berarti gempa bumi yang terjadi ini lebih hebat dan dahsyat dari pada gempa bumi hebat yang manusia katakan saat ini, itulah yang terjadi jika cawan murka Allah yang ketujuh ditumpahkan.
-   KOTA YANG BESAR MENJADI TIGA BAGIAN dan RUNTUHLAH KOTA-KOTA BANGSA-BANGSA YANG TIDAK MENGENAL ALLAH, itulah KOTA BABEL.
Jadi, suatu saat nanti kota Babel akan diruntuhkan, di mana di dalamnya terdapat percabulan-percabulan; raja-raja melakukan percabulan-percabulan, sehingga pedagang-pedagang dibuat kaya oleh percabulan yang dibuat oleh perempuan Babel.
Oleh sebab itu, jangan sampai kita meninggalkan pengajaran hanya karena ingin kaya, lewat hawa nafsu cabul dengan perempuan cabul.
Namun sejauh ini, saya belum menemukan mengenai “tiga bagian ini” (kota yang besar menjadi tiga bagian), oleh sebab itu, biarlah saudara bantu doa, supaya Tuhan memakai saya dalam pembukaan rahasia firman.
-      SEMUA PULAU HILANG LENYAP dan TIDAK DITEMUKAN LAGI GUNUNG-GUNUNG.
Berarti sebagaimana zamannya Nuh, itu juga akan terjadi menjelang datangnya Yesus kembali, seperti yang tertulis dalam Matius 24.
Bayangkan saudaraku, kalau gunung saja lenyap, apalagi kota Jakarta?
Oleh sebab itu biarlah kita waspada dari sejak sekarang, apa yang kita miliki, jangan dibiarkan diambil dari pada kita, seperti Maria yang duduk dekat kaki Tuhan, bagiannya tidak akan diambil, sekalipun manusia bahkan setan pun tidak bisa mengambil bagian yang dimiliki oleh Maria, yaitu merendahkan diri dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan perkataan-perkataan-Nya.
-      HUJAN ES BESAR SEBERAT 100 PON JATUH DARI LANGIT MENIMPA MANUSIA.
100 pon = 50 kg.
Manusia sebesar dan sehebat apapun, jika ditimpa oleh es seberat 50 kg, ia akan menjadi tape (binasa).

Sempurnalah malapetaka yang menimpa bumi ini, sebab angka 7 -> kesempurnaan.
Jadi, setiap orang yang tidak menerima pemberitaan firman yang diurapi, akan ditimpa oleh tujuh malapetaka Allah.

Biarlah kita yang masih hidup ini, menjauhi pemberitaan firman yang ditambahkan, jangan senang dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, sekalipun di akhir zaman ini semakin banyak gereja yang menggunakan metode demikian, yang menyebabkan pertumbuhan rohani seseorang menjadi tidak sehat / abnormal.

Jalan keluarnya.
2 Petrus 1: 16
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Rasul Petrus tidak memberitakan firman yang ditambahkan, kecuali dua hal, yaitu;
-      MEMBERITAHUKAN KUASA ALLAH.
1 Korintus 1: 23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Pemberitaan firman Tuhan yang benar dan sehat adalah memberitakan Kristus yang disalibkan, sebab memberitakan Kristus yang disalibkan adalah; KEKUATAN ALLAH dan HIKMAT ALLAH = KUASA ALLAH.
Pemberitaan firman tentang salib Kristus akan menyelamatkan setiap orang, baik orang Yahudi, maupun orang yang bukan Yahudi.

Pemberitaan firman tentang salib Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang sifatnya keras karena memeriksa, mengoreksi, dan menyucikan dosa yang terselubung, berbanding terbalik pemberitaan firman yang ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua yang sifatnya menyenangkan telinga, namun meninabobokan kerohanian mereka yang mendengarnya.

-      MEMBERITAHUKAN KEDATANGAN TUHAN KITA, YESUS KRISTUS, SEBAGAI RAJA.
Artinya; memberitakan bahwa Yesus adalah Mempelai Pria Sorga.
Selain kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagai Raja, Dia juga akan tampil sebagai Mempelai Pria Sorga.

Efesus 5: 32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Rasul Paulus memberitakan firman yang benar, itulah hubungan antara Kristus dan jemaat.
Jadi, yang dimaksud dengan “rahasia ini besar” adalah kabar mempelai, di mana Kristus yang adalah kepala, disebut juga sebagai Mempelai Pria Sorga dan jemaat yang adalah tubuh-Nya, disebut juga mempelai perempuan-Nya.

2 Korintus 11: 2-3
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Rasul Paulus menyampaikan firman penyucian untuk menjadikan / membawa gereja Tuhan sebagai perawan suci kepada Kristus.
Dalam hal ini, Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya berusaha untuk menjauhkan ajaran-ajaran yang tidak sehat dari tengah-tengah sidang jemaat di Korintus.

2 Korintus 4: 2-3
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya tidak berlaku licik, sebab ia tidak memalsukan firman Allah / tidak menyampaikan ajaran-ajaran palsu, itulah pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan, melainkan menyampaikan firman Tuhan yang benar, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Rahasia yang dimaksud adalah kabar mempelai / pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang diilhamkan oleh Roh-El Kudus = pemberitaan firman Tuhan atas dorongan Roh-El Kudus, semuanya murni perkataan-perkataan Allah, tanpa cerita-cerita isapan jempol dan dongeng nenek-nenek tua, dan lain sebagainya.

Praktek menerima ajaran sehat.
1 Timotius 4: 7-8
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
(4:8) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Menjauhkan diri dari pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan, yaitu firman Tuhan yang disertai dengan dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol, dan takhayul-takhayul, dan selanjutnya MELATIH DIRI BERIBADAH.

Wahyu 11: 1-2
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Bangunlah dan ukurlah;
-      BAIT SUCI ALLAH.
Dalam pola Tabernakel, Bait Suci Allah = Ruangan Suci, yang disebut juga kandang penggembalaan.
Berarti, kawanan domba tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala = tempat penggembalaan.

-      MEZBAH.
Di atas mezbah terdapat ukupan.

Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Kemenyan dibakar di dalam pedupaan emas, maka naiklah asap kemenyan itu ke hadapan Allah, itulah doa orang-orang kudus.
Jadi, mezbah yang di atasnya pedupaan emas -> doa penyembahan, artinya; hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.

-      MEREKA YANG BERIBADAH DI DALAMNYA.
Yang dimaksud beribadah di dalamnya adalah beribadah sesuai dengan pola Tabernakel, terkena pada ruangan suci, di mana di dalamnya terdapat tiga alat, yang artinya ketekunan dalam tiga macam ibadah utama, yaitu;
·     MEJA ROTI SAJIAN, artinya; ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab (Bible Study), yang disertai perjamuan suci.
·       PELITA EMAS, artinya; ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
·      MEZBAH DUPA, artinya; ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.



Kembali saya mengatakan, bahwa; kita harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat, berarti; menerima firman yang diurapi, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan / pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, pengajaran yang sehat dan murni seluruhnya perkataan-perkataan Allah, tidak ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, sebagaimana Rasul Paulus menyatakan suatu rahasia yang besar, yang dimaksud adalah hubungan antara Kristus dengan tubuh, itulah kabar mempelai, firman penyucian untuk membawa kepada kesempurnaan / tubuh Kristus yang sempurna = menjadi mempelai perempuan Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang