KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 28, 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 25 MEI 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 25 MEI 2014

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 04)

Subtema: YESUS TAMPIL SEBAGAI “YANG BENAR

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Kalau kita masih diberi kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan, semua karena panjang sabar Tuhan, oleh sebab itu, biarlah kita menghargai panjang sabar Tuhan, sebab ada masanya nanti firman pengajaran mempelai tidak akan ditemui lagi.

Kita segera memperhatikan sidang jemaat di Filadelfia dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Namun kita hanya akan membaca ayat 7 saja.
Wahyu 3: 7
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Yesus tampil sebagai “Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud” untuk menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa-dosa sidang jemaat di Filadelfia.

Pada minggu-minggu yang lalu, saya telah menyampaikan penampilan Yesus sebagai “Yang Kudus
Sekarang kita melihat penampilan Yesus sebagai ...
Keterangan: YANG BENAR”
Sebagai “Yang Benar”, berarti; aktivitasnya adalah kebenaran, dan Allah itu benar adanya.

Roma 3: 1-4
(3:1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
(3:2) Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
(3:3) Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
(3:4) Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."

Allah adalah benar, sedangkan semua manusia pembohong.
Pembohong = berdusta. Perkataan dusta menunjukkan bahwa keadaan manusia itu tidak benar, kalau manusia itu benar, tidak mungkin ia berbohong/berdusta.
Sebagaimana orang Yahudi; sekalipun mereka memperoleh kelebihan, yaitu pertama-tama dipercayakan firman Allah, namun mereka tetap saja tidak setia kepada Allah, dengan ketidaksetiaan orang-orang Yahudi ini menunjukkan bahwa mereka tidak hidup dalam kebenaran.
Kalau setia, pasti benar. Di dalam kesetiaan Yesus Kristus terangkum seluruh kebenaran.

Roma 3: 9
(3:9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,

Pendeknya; semua manusia, baik orang Yahudi, maupun bangsa kafir (yang diwakili oleh orang Yunani) telah berada di bawah kuasa dosa.

1 Korintus 15: 56
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Manusia telah berada di bawah kuasa dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Hukum Taurat; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya kejahatan dibalas dengan kejahatan, berarti setiap orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak mendapat keselamatan, sebab setiap orang yang berdosa pasti tidak lepas dari hukuman.

Dosa yang ditimbulkan oleh Hukum Taurat.
Roma 3: 10-18
(3:10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
(3:11) Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
(3:12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
(3:13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(3:14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(3:15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(3:16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(3:17) dan jalan damai tidak mereka kenal;
(3:18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Ada 14 dosa yang ditimbulkan oleh hukum Taurat.
1.    “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak”
Dosa telah menjalar dari Adam sampai sekarang, jadi jelas, bahwa; “tidak ada yang benar, seorang pun tidak”
Jadi, tidak boleh ada yang mengaku dan berkata: “Saya yang paling benar”
2.    “Tidak ada seorang pun yang berakal budi”
Dalam Roma 12: 2 dikatakan; orang yang memiliki akal yang sehat mengerti apa yang baik, benar dan sempurna bagi Allah. Berarti kalau seseorang tidak berakal budi, ia tidak dapat mengerti apa yang baik untuk Allah.
3.    “Tidak ada seorang pun yang mencari Allah”
Itu terbukti; kalau seandainya Yesus tidak diutus turun ke bumi, tidak seorang pun manusia akan mendapat keselamatan, karena pada hakekatnya, manusia itu tidak mau mencari Allah. Bahkan sekalipun Yesus telah turun ke bumi memberi teladan, manusia masih tetap mengambil jalannya masing-masing.
4.    “Semua orang telah menyeleweng”
Semua manusia telah menyeleweng, misalnya; menyeleweng terhadap waktu, menyeleweng terhadap firman Tuhan dan ibadah, dan sebagainya, tidak ada seorang pun yang tidak menyeleweng dari antara kita/manusia.
5.    “Mereka semua tidak berguna”
Apa bukti manusia tidak berguna? Buktinya adalah kalau manusia itu lebih mengutamakan perkara lahiriah, lebih mengutamakan perkara di bawah dari pada perkara-perkara rohani (ibadah dan pelayanan).
Berbeda dengan Rasul Paulus, dengan jelas ia berkata dalam Filipi 3: 8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Kalau dilihat secara lahiriah, Paulus memiliki kelebihan, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Filipi 3: 5-6, “ia disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.”
Dapat ditarik suatu kesimpulan; kalau seseorang lebih mengutamakan perkara lahiriah/perkara di bawah, berarti ia adalah orang yang tidak berguna, sama seperti sampah.
6.    “Tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Ketika orang muda yang kaya itu berkata kepada Yesus: “Guru yang baik ...”, Yesus langsung menyangkal dan berkata: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.”
Jadi, dengan jelas bahwa manusia tidak ada yang berbuat baik.
7.    “Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga,”
Kubur yang terngaga adalah gambaran dari kerohanian yang kering-kering. Orang yang kering-kering rohani adalah orang yang tidak menghasilkan buah.
Sama seperti padang gurun, sekalipun curah hujannya tinggi, padang gurun tidak akan pernah menjadi tanah yang subur dan baik, tidak akan menghasilkan apa-apa.
8.    “Lidah mereka merayu-rayu”
Kalau lidah merayu-rayu menandakan bahwa orang ini tidak hidup dalam kebenaran.
Kita tidak perlu merayu siapapun di atas muka bumi ini, kehendak Tuhan yang jadi kalau kita taat, setia, dengar-dengaran, sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan.
Ular begitu hebat merayu dan memperdaya Hawa sehingga Hawa dan Adam jatuh dalam dosa.
9.    “Bibir mereka mengandung bisa.”
Bibir yang mengandung bisa itu mematikan. Perkataan yang menyakiti dapat membunuh perasaan orang lain.
Secara tidak sadar seringkali kita melontarkan kata-kata yang menyakitkan sehingga membunuh perasaan orang lain.
Biarlah kita takut mengucapkan kata-kata yang sifatnya membunuh karakter, membunuh perasaan orang lain.
10. “Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,”
Orang yang bersumpah adalah orang yang tidak benar, oleh sebab itu dalam Matius dikatakan, jangan bersumpah demi apapun, baik demi langit, demi bumi, demi kepala, demi apa saja. Kalau ya katakan “ya”, kalau tidak katakan “tidak”, lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
11. “Kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.”
Artinya; kaki cepat sekali berjalan tetapi untuk mengorbankan orang lain.
Saudaraku, lebih baik kita berkorban bukan mengorbankan orang lain.
12. “Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,”
Keruntuhan dan kebinasaan adalah perbuatan-perbuatan yang tidak baik, dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu ditinggalkan di jalan, ini adalah orang yang tidak takut kepada Tuhan, dia tidak peduli terhadap dosa-dosa yang membuatnya runtuh dan binasa.
13. “Jalan damai tidak mereka kenal”
= tidak mau berdamai
14. Rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu”
Takut akan Tuhan membenci kejahatan.
Berarti, kalau tidak ada rasa takut kepada Allah adalah orang yang tidak mau membenci kejahatan.
Yang benar adalah apa yang dibenci oleh Tuhan, itu jugalah yang kita benci. Dosa kenajisan adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.
Kalau kita tidak mau bertentangan dengan Tuhan, biarlah kita juga membenci apa yang dibenci Tuhan.
Tetapi kalau kita tidak membenci apa yang dibenci oleh Tuhan berarti dengan terang-terangan kita bertentangan dengan Tuhan.

Inilah kuasa dosa di bawah hukum Taurat, seluruhnya berjumlah 14, sedangkan praktek kasih di dalam 1 Korintus 13, juga berjumlah 14.
Berarti setiap orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak sanggup mengasihi Tuhan dan sesama.

Roma 3: 20
(3:20) Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, justru oleh karena hukum Taurat, orang mengenal dosa. Berarti hukum Taurat itu merangsang dosa.

Roma 3: 23
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Oleh karena 14 dosa yang disebabkan oleh hukum Taurat; manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
Sebagaimana Adam dan Hawa; karena dosa, mereka menjadi telanjang, berarti telah kehilangan kemuliaan Allah dan oleh karena dosa itu, mereka terusir dari taman Eden, terpisah jauh dari Tuhan.
Terpisah jauh dari Tuhan, artinya; jauh dari kasih karunia dan kebenaran.

Saudaraku, saya telah menyampaikan, memaparkan, menguraikan dengan baik keadaan manusia; sesungguhnya manusia tidak ada yang benar, tidak ada yang baik, semua sudah menyeleweng, berada dalam kuasa dosa, itulah hukum Taurat, sampai akhirnya kehilangan kemuliaan Allah, jauh dari kasih karunia dan kebenaran.
Saudaraku, jangan terpisah dari Tuhan, jangan jauh dari kasih karunia, tetaplah tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, digembalakan oleh firman pengajaran mempelai.

Yohanes 1: 1, 14
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Yesus Kristus membawa muatan dari sorga yaitu kasih karunia dan kebenaran untuk manusia.
Itu sebabnya tadi saya katakan manusia tidak ada yang mau mencari Allah, kalau bukan Yesus yang turun ke bumi dengan muatan sorgawi yaitu kasih karunia dan kebenaran untuk mencari orang yang berdosa.

Yohanes 1: 17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kasih karunia dan kebenaran datang dari Yesus Kristus, dari sorga.

Kita kembali memperhatikan ...
Roma 3: 24
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia = manusia dibenarkan oleh karena kasih karunia.
Dan kasih karunia itu dinyatakan/diberikan dengan cuma-cuma, dengan kata lain GRATIS.
Yesus turun ke bumi untuk menyatakan kasih karunia dan kebenaran kepada manusia secara gratis/cuma-cuma, kita tidak harus membayar.
Tetapi persoalannya, bagaimana sikap saya dan saudara terhadap kasih karunia yang diberikan secara cuma-cuma itu?
Oleh sebab itu, jelas sekali hanya Allah yang benar, dan kebenaran itu datang lewat Yesus Kristus oleh karena kasih karunia-Nya.

Roma 3: 25
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darah salib Kristus.
Ketika Tuhan memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib, darah-Nya tercurah, tujuannya adalah Allah mau menyatakan keadilan-Nya kepada manusia. Sebab kalau Allah hanya berfirman tanpa mengutus Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib, tidak ada satu pun manusia yang selamat.
Allah menyatakan kasih-Nya, Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib menjadi pendamaian terhadap dosa manusia kepada Allah, dengan demikian Allah menunjukkan keadilan-Nya kepada manusia.

Sedikit kesaksian; beberapa minggu yang lalu, ada seorang yang mengaku bernama pendekar koar-koar mengatakan kepada GPT “Betania” (via internet), bahwa Yesus bukanlah Tuhan dan Juruselamat dengan segala pembuktian-pembuktian yang dia potong-potong dari ayat-ayat firman Tuhan. Selanjutnya ia berkata bahwa Muhammad dengan Yesus adalah sama-sama nabi yang diutus, namun dalam hal ini saya tidak mau berkomentar apa-apa.

Roma 3: 26
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Dengan jelas, bahwa Tuhan menunjukkan keadilan-Nya kepada setiap orang supaya nyata bahwa Allah benar dan Ia sanggup membenarkan setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Sejenak kita memperhatikan ...
Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Dasar dari Kerajaan Sorga adalah KEADILAN dan KEBENARAN.
Tuhan menyatakan kebenaran dan keadilan-Nya di atas kayu salib, itu menunjukkan bahwa Allah cemburu kepada manusia yang lebih menginginkan dosa, dan kecemburuan Allah itu dinyatakan dengan kasih-Nya lewat Anak-Nya yang tunggal, sebab dasar dari kerajaan sorga itu adalah keadilan dan kebenaran.

Mari kita lihat aplikasi lewat suatu peristiwa dalam ...
Yohanes 3: 32
(3:32) Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.

Allah mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal ke bumi untuk menyaksikan apa yang dilihat-Nya, apa yang didengar-Nya dari Allah Bapa, tetapi rupa-rupanya manusia tidak mau mendengar kesakian itu, kecuali Yohanes Pembaptis.

Yohanes 3: 33
(3:33) Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
Menerima kesaksian Yesus Kristus, berarti Yohanes Pembaptis mengakui bahwa Allah adalah benar.

Yohanes 3: 34
(3:34) Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke bumi untuk menyaksikan kebenaran-kebenaran yang berasal dari sorga, dengan kata lain menyampaikan firman Allah.
Siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah. Kemudian, Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Setelah terpanggil sebagai hamba Tuhan, terlebih sekarang ini menerima jabatan gembala, orang yang tidak mengenal Yesus sekalipun, tahu bahwa saya adalah hamba Tuhan.
Saudara, saya adalah salah satu hamba Tuhan yang paling jarang mengungkapkan bahwa saya adalah pendeta/hamba Tuhan, namun bukan karena malu.
Tetapi sekalipun demikian, mereka yang tidak mengenal Yesus pun tahu bahwa saya adalah hamba Tuhan, karena Roh Tuhan tercurah dengan tidak terbatas.

Kembali saya katakan; Yesus menyaksikan segala kebenaran yang berasal dari sorga = Yesus diutus ke bumi untuk menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Yohanes 7: 16-17
(7:16) Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
(7:17) Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

Yesus menyampaikan firman Tuhan, mengajar orang banyak sesuai dengan kebenaran yang berasal dari sorga, bukan kebenaran yang berasal dari diri-Nya sendiri.
Selanjutnya, barangsiapa melakukan kehendak Allah, dia akan tahu bahwa kesaksian itu berasal dari Allah atau bukan.

Yohanes 7: 18
(7:18) Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Kalau menyampaikan firman Tuhan dengan ajaran/kesaksian yang benar yang berasal dari sorga, berarti ia memuliakan Allah, tidak mencari hormat bagi dirinya sendiri. Selain itu, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Tetapi kalau seorang hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan hanya untuk mencari hormat, itu bukanlah kebenaran yang berasal dari sorga, apalagi kalau firman itu dicampur-campur dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, ditambah lagi dengan teori-teori kemakmuran (pemberitaan firman tentang berkat berkelimpahan/orang Kristen tidak boleh miskin), berarti ia sedang mencari hormat dan memperkaya dirinya sendiri.

Itulah muatan sorgawi; kasih karunia dan kebenaran yang telah diusung oleh Yesus kepada setiap orang, kepada setiap manusia yang berdosa di bumi.

Yohanes 7: 19
(7:19) Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"

Sekali lagi saya katakan; tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taruat, justru mereka (orang-orang Yahudi) yang menerima kesaksian Yesus berusaha untuk membunuh Yesus Kristus.

Pertanyaannya: FIRMAN APA YANG DISAMPAIKAN OLEH YESUS KRISTUS?
Yohanes 3: 29
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Kesaksian/Firman yang disampaikan oleh Yesus Kristus adalah firman pengajaran mempelai, bukan firman yang lain-lain (ditambahkan atau dikurangkan).
Firman pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus untuk dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan, dan yang empunya mempelai wanita adalah mempelai laki-laki sorga.
Jadi, firman pengajaran mempelai, disebut juga firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, keuntungan bagi sidang jemaat adalah segala yang terselubung akan tersingkap = dosa-dosa yang tidak bisa dijangkau oleh mata manusia, dapat disucikan oleh firman pengajaran mempelai.

Lewat pemberitaan firman malam ini saya semakin diteguhkan, tidak ragu untuk menerima firman pengajaran mempelai.
Tidak sedikit orang Kristen yang hanya mengetahui pemberitaan firman sebatas cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, atau teori kemakmuran (berkat berkelimpahan), namun sesungguhnya kebenaran yang sejati lebih dari pada itu, itulah firman pengajaran mempelai.

Mari kita lihat; FIRMAN PENGAJARAN MEMPELAI.
Matius 25: 1
(25:1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

Di sini kita melihat; 10 gadis mengambil pelitanya untuk pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir untuk menantikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua sebagai Raja dan mempelai Pria Sorga.
Kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, bukan untuk mencari orang berdosa, melainkan Ia tampil sebagai Raja dan mempelai Pria sorga dan bersanding dengan mempelai perempuan-Nya.
Songsonglah Dia, nantikanlah kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Matius 25: 2-4
(25:2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
(25:3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
(25:4) sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Dari 10 gadis; 5 di antaranya bodoh dan 5 diantaranya bijaksana.
Gadis-gadis yang bodoh membawa pelitanya tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana membawa pelita + minyak dalam buli-buli mereka.

Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan pelita itu menjadi terang di setiap jalan-jalan yang kita tempuh.

Tetapi persoalannya, 5 gadis yang bodoh tidak membawa minyak dalam buli-buli, sedangkan 5 gadis yang bijaksana membawa pelita + minyak dalam buli-buli sebagai persediaan, itulah perbedaan 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh.

Kalau hanya membawa pelita namun tidak membawa minyak dalam buli-buli, hal ini mengandung resiko, sebab pelita yang menyala tidak akan bertahan lama.
Yang Tuhan mau di tengah-tengah penantian kita atas kedatangan-Nya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga adalah membawa pelita + minyak dengan buli-buli.

Imamat 21: 12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Cara membawa pelita + minyak dalam buli-buli adalah BERADA DI TEMPAT KUDUS, jangan keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allah.
Dalam pola Tabernakel, tempat kudus terkena pada RUANGAN SUCI.
Di dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat à ketekunan dalam 3 macam ibadah utama.
-      Meja roti sajian
Artinya; ketekunan dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB disertai dengan perjamuan suci, menghasilkan; IMAN.
-      Pelita emas
Artinya; ketekunan dalam IBADAH RAYA MINGGU disertai dengan kesaksian, menghasilkan; PENGHARAPAN.
-      Mezbah dupa
Artinya; ketekunan dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN, menghasilkan; KASIH.

Jadi, untuk mempertahankan minyak urapan/minyak dalam buli-buli; JANGAN KELUAR DARI TEMPAT KUDUS berarti tekun dalam tiga macam ibadah utama.
Kalau hanya membawa pelita saja tanpa membawa minyak dalam buli-buli, pelita tidak akan bertahan lama karena minyaknya akan habis.
Jadi, harus tekun dalam 3 macam ibadah utama, menandakan bahwa ia dikhususkan oleh Allah.

Berarti 5 gadis yang bijaksana ketika membawa pelita dan minyak dalam buli-buli adalah gambaran dari gereja Tuhan yang dikhususkan.
Oleh sebab itu, sebagai gembala, saya menghimbau sidang jemaat; tekunlah dalam 3 macam ibadah utama, jangan keluar dari tempat kudus, jangan menjauhkan diri dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani 10: 22-25), berusaha dan berupayalah dengan maksimal, jadilah bijaksana seperti 5 gadis bijaksana.
Jangan biarkan diri dalam kebinasaan dan keruntuhan oleh karena banyaknya kesibukan-kesibukan, sesungguhnya itu semua adalah jerat dari iblis setan, seperti Firaun menghalang-halangi bangsa Israel keluar dari tanah Mesir/tanah perbudakan.
-      Mesir gambaran dari dunia.
-      Firaun gambaran dari iblis setan.
-      Israel gambaran dari gereja Tuhan.

Kita kembali memperhatikan ...
Matius 25: 5
(25:5) Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Namun akhirnya, 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh ini mengantuk lalu tertidur.
Tidur adalah penyakit gereja Tuhan di akhir zaman.
Kalau kita kaitkan dengan Amsal 30, tidur digambarkan dengan dosa kemalasan.
Lihatlah pemalas; "tidur sebentar, mengantuk sebentar, melipat tangan sebentar, lalu tidur kembali.“
Siapapun manusia, sedikit banyak pasti dikuasai roh malas, yaitu tidur, karena itu adalah tabiat daging.

Matius 25: 6
(25:6) Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Di tengah malam ada suara orang berseru: “Mempelai datang! Songsonglah dia!” ini adalah firman pengajaran mempelai.
Dunia ini dalam keadaan gelap gulita karena dosa semakin lama semakin memuncak.
Gelap = malam. Yang kita butuhkan dalam suasana malam adalah firman pengajaran mempelai untuk membangunkan kerohanian saya dan saudara, kita tidak butuh lagi firman yang dicampur-campur, sebab itu tidak mampu dan tidak berkuasa untuk membangunkan kerohanian gereja Tuhan yang sedang tidur di hari-hari terakhir ini.

Matius 25: 7
(25:7) Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Setelah mendengar seruan itu, gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh segera bangun, inilah bukti bahwa firman pengajaran mempelai sanggup membangunkan kerohanian gereja Tuhan yang sedang tertidur.

Reaksi setelah mereka menerima firman pengajaran mempelai ...
Matius 25: 8-10
(25:8) Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
(25:9) Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

5 gadis yang bodoh meminta minyak kepada 5 gadis yang bijaksana karena pelita mereka hampir padanm, tetapi 5 gadis yang bijaksana tidak mau membagikan minyak dalam buli-buli mereka.
Ini menunjukkan bahwa 5 gadis yang bijaksana tetap mempertahankan minyak dalam buli-buli, dengan kata lain tetap berada dalam tempat kudus untuk tekun dalam 3 macam ibadah.

Terkadang, manusia suka terbawa pikiran dan perasaan daging, sehingga tanpa disadari suka berbagi pikiran dan perasaan sampai dengan rela meninggalkan dan menjauhkan diri dari ketekunan dalam 3 macam ibadah utama.

Matius 25: 10
(25:10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Selanjutnya, ketika mempelai laki-laki sorga datang, mereka yang telah siap sedia, yaitu, 5 gadis yang bijaksana, masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, selanjutnya pintu tertutup.
Siap sedialah, bawalah selalu minyak dalam buli-buli sebagai persediaan, mengingat kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga yang sudah tidak lama lagi.
Pendeknya; tetaplah berada di tempat kudus, tekun dalam 3 macam ibadah utama, perkataan ini jangan dianggap biasa-biasa karena ini adalah kebenaran.

Ketika seseorang membawa pelita dan minyak dalam buli-buli memang sangat merepotkan, tidak sesimple 5 gadis yang bodoh.
Oleh sebab itu, orang yang tidak mengerti firman akan merasa repot untuk tekun dalam 3 macam ibadah utama, tetapi kita mengetahui bahwa ketekunan dalam 3 macam ibadah utama adalah kebenaran dari sorga, yang harus dikerjakan, sekalipun terlihat merepotkan.

Kita melihat 5 gadis yang bijaksana menerima pengajaran mempelai dan mereka rela disibukkan dengan 3 macam ibadah utama. Jangan sampai karena kesibukan kita di muka bumi ini, pintu tertutup, sehingga tidak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba = binasa.
Penyesalan selalu datang terlambat, sebelum menyesal, saya sampaikan; tekunlah dalam 3 macam ibadah utama, ini adalah kesabaran Tuhan kepada kita.
Intinya; 5 gadis yang bijaksana masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

Matius 25: 11-13
(25:11) Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
(25:12) Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
(25:13) Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Berjaga-jagalah, tekunlah dalam 3 macam ibadah utama, sebab kita tidak akan tahu hari kedatangan-Nya.
Siapa yang mau keraskan hati untuk tidak tekun dalam 3 macam ibadah utama? Siapa yang mau keraskan hati sehingga nanti pintu itu tertutup baginya? Saya himbau; jangan ada di antara kita yang mengeraskan hati.

Yohanes 3: 29
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Mendengarkan firman pengajaran, membuat Yohanes pembaptis merasakan sukacita, dan sukacita itu penuh.
Sukacita penuh adalah sukacita mempelai karena dibawa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Jadi, mendengar firman pengajaran membuat sukacita kita penuh. Masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, sukacita menjadi penuh, sebab menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tanda ketika seseorang merasakan sukacita karena mendengar firman pengajaran mempelai, berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yohanes 3: 30).
Perlu untuk diketahui; kebesaran dari firman pengajaran mempelai, membuat kita semakin merendahkan diri di hadapan-Nya.
Barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan di dalam Kerajaan Sorga.

Roma 3: 27-28
(3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Jikalau seseorang dibenarkan dan akhirnya diselamatkan (menjadi mempelai wanita Tuhan) itu adalah kebenaran karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat, bukan karena usaha seseorang.
Jadi, tidak ada dasar untuk bermegah, selain merendahkan diri dan berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Allah itu benar, untuk membenarkan manusia. Tetapi tidak berhenti sampai di situ, kasih karunia demi kasih karunia menjadikan kita mempelai wanita Tuhan, kelak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, sehingga sukacita itu penuh.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang