KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 29, 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 28 SEPTEMBER 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 28 SEPTEMBER 2014

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 18)

Subtema: ALLAH YANG SATU ADALAH ALLAH ISRAEL DAN BANGSA KAFIR

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu pada saat malam ini.

Biarlah kiranya Tuhan menyatakan kasih-Nya lewat pembukaan rahasia firman Tuhan tentang sidang jemaat di Filadelfia, dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Tiba saatnya kita memperhatikan ayat 11 ...
Wahyu 3: 11
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
Ada 2 perkara yang dapat kita perhatikan di sini, antara lain; “AKU DATANG SEGERA”
Memberi arti kedatangan Tuhan tidak ditunda-tunda lagi, atau tidak ditangguhkan.

Ibrani 10: 37
(10:37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Ia akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan atau menunda-nunda kedatangan-Nya.
Kemudian, di sini juga dikatakan: “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi
Hari-hari ini adalah hari-hari yang terakhir, di mana waktu yang dapat kita pergunakan untuk memperoleh keselamatan tinggal sedikit lagi. jadi, tidak banyak waktu lagi bagi kita, oleh sebab itu, pergunakan waktu yang tersisa tinggal sedikit ini dengan sebaik mungkin.
Semakin lama kita menyia-nyiakan waktu yang ada, berarti sedikit waktu yang tersisa untuk kita gunakan, sementara waktu yang ada saat ini tinggal sedikit saja, tidak banyak waktu lagi. kalau yang sedikit ini kita permain-mainkan, bagaimana masa depan kita, itu saya kuatirkan.
Tetapi kalau kita mau mempergunakan waktu yang tinggal sedikit ini, niscaya kita akan memperoleh keselamatan.

Ibrani 12: 17
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Esau tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencucurkan air mata.
Saya tambahkan, sekalipun dengan tangisan darah, Tuhan tidak lagi memberi kesempatan kepada Esau.
Tuhan sudah memberi kesempatan bagi dia, sebab dia adalah anak yang pertama, anak yang sulung, tetapi dia tidak menghargai hak kesulungan itu. dia menjual hak kesulungannya kepada adiknya, demi sepiring sop kacang merah.
Hak kesulungan itu adalah ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.
Tuhan mempercayakan ibadah dan tugas-tugas pelayanan di tengah-tengah ibadah ini, biarlah kita hargai sebaik mungkin, mengingat waktu tinggal sedikit lagi.
Kalau kesempatan ini tidak dipergunakan, saya takut kita akan mengalami seperti yang dialami Esau, di saat dia mencari yang satu itu, tetapi Tuhan tidak memberi kesempatan kepada Esau karena ia memandang rendah hak kesulungan (Kejadian 25:30-34).
Jangan ada di antara kita yang menjadi cabul atau mempunyai nafsu rendah seperti Esau, dengan nafsu cabulnya, yang menjual hak kesulungan hanya sepiring sop kacang merah. Kalau hanya demi sepiring nasi lalu meninggalkan ibadah pelayanan, itu adalah nafsu rendah.

Galatia 6: 9-10
(6:9) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(6:10) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Selagi masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita dengan tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kawan-kawan seiman à ibadah dan pelayanan.
Gunakanlah waktu sebaik mungkin, kita layani Tuhan, dan tidak jemu-jemu berbuat baik dalam ibadah pelayanan ini.

2 Petrus 3: 15
(3:15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Mari kita menganggap panjang sabar Tuhan ini sebagai kesempatan bagi kita untuk memperoleh keselamatan, terus menghargai ibadah dan pelayanan (tidak jemu-jemu berbuat baik pada kawan-kawan seiman).
Sama seperti Rasul Paulus; dia menggunakan kesempatan sebaik mungkin, ia menuliskan surat kepada 6 sidang jemaat di Asia kecil, 3 surat kepada perorangan, 1 surat secara khusus kepada orang Ibrani.
Jadi sekalipun dia berada di penjara, dia gunakan waktu untuk menulis surat dengan segala hikmat yang berasal dari Tuhan, hikmat yang berasal dari pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Biarlah kita semua menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca, dikenal setiap orang, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, bahkan menjadi teladan dalam kesucian dan kesetiaan.
Dalam segala perkara, pergunakan waktu sebaik mungkin, sebab tinggal sedikit waktu lagi.
Kalau memang waktu untuk beribadah, gunakan waktu untuk beribadah sedapat mungkin untuk beribadah, usahakan itu untuk beroleh keselamatan, dengan tidak jemu-jemu berbuat baik terhadap kawan-kawan seiman.

Ibrani 10: 37-38
(10:37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
(10:38) Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Orang benar hidup oleh imam, bukan hidup oleh yang lain-lain, hidup oleh karena percaya saja, bukan karena hasil usaha. Inilah orang yang mempergunakan waktu dengan baik, menghargai waktu yang Tuhan berikan, sebagai panjang sabar, sebagai kemurahan Tuhan bagi kita untuk beroleh keselamatan.

Roma 3: 28
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Manusia, siapapun dia, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, dibenarkan karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat, bukan karena hasil usaha seseorang.
Apakah kita bermegah karena hukum Taurat, karena hasil usaha? Tidak.                   
Tetapi biarlah kita bermegah karena iman saja, percaya walaupun tidak melihat, bahwa Yesus telah membenarkan kita, menebus dosa kita 2000 tahun yang lalu di atas kayu Salib, sebab Allah telah menentukannya untuk menebus manusia berdosa.
Sekali lagi; manusia dibenarkan karena iman, karena penebusan dalam kristus Yesus

Mari kita perhatikan; KEBENARAN HUKUM TAURAT.
-      Seseorang dibenarkan karena usaha seseorang
Kalau seseorang mencapai keberhasilan karena usaha seseorang, biasanya ia suka bermegah, suka menyombongkan diri, karena ia merasa bisa, merasa mampu.
Sebaliknya, orang yang dibenarkan oleh iman; apa yang dapat disombongkan? Tidak ada, karena ia dibenarkan karena iman, bukan karena usahanya sendiri.
-      Yang selamat hanya orang Yahudi/Israel, sedangkan orang kafir binasa.
Sebab apa? hukum taurat dan sunat hanya ditujukan kepada orang Israel saja, bukan kepada orang kafir, maka bangsa kafir (di luar Israel) binasa. Apakah itu keadilan Allah? Tentu tidak.

Roma 3: 29
(3:29) Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
Allah yang esa, yang satu itu, bukan hanya Allah bagi orang Yahudi/Israel saja, tetapi juga Allah bagi bangsa-bangsa lain, bangsa kafir, sebagai keadilan Allah.

Roma 3: 30
(3:30) Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Jadi, orang Yahudi orang yang bersunat dan memiliki taurat dibenarkan oleh iman. Bangsa kafir, bangsa yang tidak memiliki taurat dan sunat, juga dibenarkan karena iman. Siapa saja, dibenarkan karena iman.

Bukti bahwa Allah Israel juga Allah bagi bangsa-bangsa lain.
Ibrani 11: 30-31
(11:30) Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
(11:31) Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Karena iman, Rahab, perempuan sundal itu tidak turut binasa ketika tembok Yerikho diruntuhkan oleh bangsa Israel.
Rahab adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel. Selain itu, Rahab adalah perempuan sundal yang dikuasai roh najis, sehingga oleh karena dia banyak laki-laki yang bersundal dengan dia, oleh karena kenajisannya.
Tetapi sekalipun dengan 2 kelemahan tadi, dia diselamatkan oleh karena iman, bukan karena hasil usaha Rahab. Sungguh luar biasa keadilan Tuhan kepada seorang perempuan yang bukan bangsa Israel, bangsa kafir.

Siapakah kita ini? bukankah kita bangsa kafir, dan begitu banyak dosa kejahatan, dengan nafsu yang rendah mengecilkan ibadah dan pelayanan, juga dosa kenajisan yang terlihat maupun tidak terlihat.
Kalau diberi kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan, itu adalah keadilan dari Allah yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
Jadi, nyata, bahwa Allah yang esa, Allah Israel, juga Allah bagi bangsa-bangsa lain, bangsa kafir.

Malam ini, Tuhan menyatakan kebenaran yang sejati, yang harus dihormati dan dijunjung tinggi, artinya; jangan lagi terlanjur-lanjur dengan dosa kenajisan itu.
Tuhan sedang menunjukkan belas kasihnya lewat pemberitaan firman malam hari ini. sebagai bangsa kafir, yang begitu banyak dosa kenajisan, biarlah kita menghargai firman pada malam hari ini, sebab orang benar hidup oleh iman saja.

Mari kita lihat peristiwa itu ..,
Yosua 2: 2-6
(2:2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."
(2:3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."
(2:4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,
(2:5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."
(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.

Rahab menerima dan menyembunyikan 2 pengintai yang akan mengintai Yerikho di atas sotoh rumahnya, ini adalah tindakan iman. Begitu hebatnya tindakan Rahab ini.

Mari kita lihat tindakan iman Rahab kepada 2 pengintai.
Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Firman Tuhan berkata: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!", seperti 2 pengintai untuk mengintai kota Yerikho, bagi Rahab, itu adalah keindahan yang luar biasa.
Sebab, mereka yang membawa kabar baik itu disebut UTUSAN untuk memberitakan firman Allah, kemudian mereka yang mendengar selanjutnya diyakinkan, menjadi percaya, dan mereka yang percaya dapat berseru kepada Tuhan. Inilah alasan Rahab mengatakan: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!

Yesus telah diutus oleh Bapa 2000 tahun yang lalu, itulah kedatangan-Nya yang pertama kali, Dia membawa kabar baikdari Allah Bapa, membawa muatan sorgawi ke dunia ini.
Kita bersyukur, di mana kedatangan Yesus pertama kali membawa kabar baik dan itu adalah keindahan yang luar biasa.
Betapa buruknya manusia, mulai dari gambar dan rupa, sikap, setelah manusia itu jatuh dalam dosa, tetapi setelah kedatangan Yesus yang pertama kali, Dia diutus Allah Bapa, kedatangan-Nya itu membawa kabar dan itu adalah suatu keindahan.
Sebelumnya begitu buruk, tidak ada keindahan-keindahan, mulai dari wajah dan sikap, tidak ada keindahan.

Kita bersyukur, oleh karena firman pengajaran mempelai, berita yang membawa kita masuk dalam perjamuan kawin anak domba suatu kali kelak, ini juga adalah berita yang begitu indah, yang patut kita hargai.
Firman pengajaran mempelai sanggup menyingkapkan yang terselubung, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang mampu membawa kita pada wujud semula, segambar dan serupa dengan Allah.
Gunakanlah waktu yang ada, hargai firman pengajaran mempelai, jangan habiskan waktu untuk sesuatu yang tidak baik, untuk memuaskan hawa nafsu daging.

Kemudian ...
Roma 10: 10
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Hati orang percaya dibenarkan = kebenaran iman. Dengan mulut mengaku, berseru kepada Tuhan, maka diselamatkan. Itulah Rahab.

Roma 10: 11-13
(10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
(10:12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
(10:13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Barangsiapa percaya, tidak akan dipermalukan. Barangsipa berseru, mulut mengaku kepada Tuhan, akan diselamatkan.
Perlu untuk diperhatikan; tidak ada perbedaan antara Yahudi (Israel) dengan Yunani (kafir), karena Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, baik kaya, baik orang miskin, tua muda, laki-laki perempuan.

Roma 10: 4-5
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."

Orang benar dibenarkan karena iman, tetapi hidup di bawah hukum Taurat dibenarkan karena usaha.
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, perbuatan-Nya di atas kayu salib menggenapkan hukum Taurat.
Kebenaran itu karena iman, bukan karena usaha seseorang.
Jadilah Rahab Rahab di akhir zaman, sebab tinggal sedikit waktu lagi, tidak banyak waktu lagi. Gunakanlah waktu yang ada.
Adakah kita mau berkata: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”, dengan cara menghargai firman iman?

Saya tidak mau meninabobokan sidang jemaat dengan pemberitaan yang ditambahkan dan dikurangkan, sebab tinggal sedikit waktu lagi. dan jika dengan waktu yang sedikit ini lalu dipanggil Tuhan/meninggal, dalam keadaan dosa, maka habislah kita, sia-sialah waktu yang kita pergunakan selama ini, sia-sialah ibadah pelayanan, sia-sialah segala pengorbanan.

Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.

Kebenaran karena iman; percaya atas kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus = tidak bingung dan tidak gelisah.
Tidak perlu bertanya: “Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati. Dan berkata; “Siapakah yang akan naik ke surga? Yaitu untuk membawa Yesus turun.”
Turun dan naik à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Roma 10: 8-9
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Firman itu sangat dekat sekali dengan kita, yaitu di dalam mulut dan di dalam hati, itulah firman iman.
Artinya;
1.    Mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, sesuai dengan Kisah Para Rasul 4: 12, tidak ada nama lain di kolong langit ini yang diberikan kepadanya, selain kepada Yesus, Dialah Tuhan dan Juruselamat. Dalam Yohanes 14: 6, “Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”
Saudaraku, tidak ada pengagungan kepada yang lain-lain, tidak ada pengagungan kepada kerajaan dan kemewahan dunia, itu hanya menghabiskan waktu saja.
2.    Hati percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Tanda kuasa kebangkitan Yesus; Tuhan memberikan ibadah dan tugas-tugas pelayanan dalam ibadah.
Tetapi kiranya kebangkitan itu betul-betul berkuasa, selalu berada dalam suasana kebangkitan, bukan hanya di tengah-tengah ibadah pelayanan, di mana saja, baik di rumah, di tempat bekerja, di sekolah, di mana saja, biarlah selalu terlihat kuasa kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru, yang lama berlalu oleh kuasa kematian Yesus. Jangan menjadi serupa dengan dunia orang-orang di luaran sana!

Jadi, firman itu dekat; di hati dan di mulut, itulah 2 pengintai, itulah yang diterima oleh Rahab.

Tadi kita sudah melihat bahwa Rahab menerima 2 pengintai, sekarang kita lihat ...
Tindakan-tindakan iman dari Rahab.
YANG PERTAMA.
Yosua 2: 8-10
(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh
(2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
(2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.

Rahab mendengarkan berita yang begitu indah, di mana TUHAN ALLAH TELAH MENGERINGKAN LAUT TEBERAU di depan bangsa Israel. Itulah yang disaksikan oleh Rahab kepada 2 pengintai.

Mari kita lihat peristiwa itu ...
Keluaran 14: 21-22
(14:21) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
(14:22) Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Tuhan mengeringkan laut Teberau, sehingga bangsa Israel pun berjalan di tengah-tengah laut di tempat yang kering, sedangkan di kiri dan kanan mereka, air laut itu sebagai tembok bagi mereka.
Tembok disebut perisai, disebut juga iman.

1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Ketika bangsa Israel melintasi laut Teberau, mereka berjalan di tempat yang kering, itu merupakan gambaran dari baptisan air (untuk masa sekarang).

Baptisan air memberi 3 arti;
1.    Roma 6: 3-5
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kita semua telah dibaptis dalam Kristus, maksudnya; telah dibaptis dalam kematian-Nya.
Jika kita telah menjadi satu dengan kematian Yesus Kristus, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya, sinkatnya; kalau kita satu dengan kematian Kristus, kita juga satu dalam kebangkitan kristus.
-      Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama, segala perbuatan lama dikubur.
-      Kuasa kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru.

Roma 6: 9-11
(6:9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
(6:10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
(6:11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Biarlah kita memandang kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, bahwa kita mati bagi dosa, juga hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus oleh kebangkitan-Nya.

Tidak mungkin kita satu dalam kematian-Nya tetapi tidak satu dalam kebangkitan-Nya. Oleh sebab itu dalam 1 Korintus 15 dikatakan, sia-sialah ibadah, sia-sialah pelayanan, sia-sialah pemberitaan injil, kalau hidup hanya satu kali, tidak ada kebangkitan.

2.    Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Disucikan, dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan firman, itu adalah baptisan.
Berarti, supaya kita mengalami penyucian yang sempurna, benar-benar bersih, harus sama seperti orang yang mandi, menggunakan air yang banyak.
Demikian juga untuk menerima penyucian, kita harus menerima firman yang limpah, tidak cukup dengan dua tiga ayat yang ditambahkan dengan cerita-cerita lainnya, sama halnya dengan mandi; tidak cukup hanya dua tiga gayung air saja.

Untuk mengalami penyucian, dibutuhkan firman yang limpah, itulah ayat menjelaskan ayat = ayat menerangkan ayat, ayat yang satu menguatkan ayat yang lain sampai rahasia firman Tuhan tersingkap.
Kalau rahasia firman Tuhan tersingkap, maka segala dosa yang tersembunyi pun akan tersingkap.

2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; ia tertutup kepada mereka yang akan binasa.
Jadi, jangan puas dengan firman dua tiga ayat yang ditambahkan cerita isapan jempol, sebab itu hanya ditentukan kepada orang-orang yang akan binasa.

Kalau injil itu tertutup, maka tertutup pula kepada mereka yang akan binasa. Siapa yang akan binasa? Mereka yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman, yaitu; pengaruh dunia itulah yang tidak menerima pembukaan rahasia firman Tuhan atau cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang membawa kita pada gambar dan wujud Allah, pada wujud yang semula.
Biarlah kita sungguh-sungguh menggunakan waktu untuk memperhatikan firman iman, memperhatikan 2 pengintai.
Apa lagi yang kita ragukan dari firman pengajaran yang rahasianya dibukakan yang membawa kita pada wujud semula?
Ingat injil Yohanes 6; Tuhan tidak mau menjadi Raja atas mereka yang hanya menantikan tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat.
Yesus akan tampil sebagai Raja pada saat Ia datang pada kali yang kedua + sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga, setelah mempelai perempuan disempurnakan, seperi visi misi 2 pengintai untuk Rahab.

2 Korintus 3: 14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Hanya Kristus yang sanggup menyingkapkan rahasia firman Tuhan. Sedangkan firman yang ditambahkan dan dikurangkan tidak sanggup menyingkapkan rahasia firman.

Setelah yang terselubung itu disingkapkan ...
2 Korintus 3: 16-18
(3:16) Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
(3:17) Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
(3:18) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kalau tersingkap rahasia firman, segala yang terselubung disingkapkan, maka kita segambar serupa dengan Allah = sama mulia dengan Allah, karena kita kembali pada wujud yang semula.
Gambar dan rupa Allah telah dirusak oleh karena pelanggaran dosa yang dilakukan Adam dan Hawa, sehingga mereka dilemparkan keluar dari taman Eden, itulah dunia ini, dan dunia ini sedang dikuasai oleh kegelapan.
Tetapi kalau kita mau menghargai pembukaan rahasia firman Tuhan, supaya selubung itu tersingkap, maka kita akan kembali menjadi sama mulia dengan Allah.

Ketika saudara mendengarkan pemberitaan firman yang disingkapkan, jangan ada di antara kita yang mempertahankan dosa itu.
Biarlah kiranya 2 bagian dari roh Elia nyata dalam setiap pemberitaan firman dalam kandang penggembalaan ini, sehingga bapa berdamai dengan anak-anaknya, dan anak-anaknya berdamai dengan bapanya, itulah kemuliaan dari Allah.
Ketika Adam dan perempuan itu diciptakan, setelah itu diberi kuasa terhadap;
-      ikan-ikan di laut gambaran dari antikris,
-      binatang yang melata di darat gambaran dari nabi-nabi palsu,
-      burung-burung di udara gambaran dari penghulu di udara / kuasa kegelapan
itu menunjukkan kemuliaan dari Allah, sebab Adam dan Hawa diciptakan sama mulia dengan Allah.
Kuasa dari manusia tidak akan bertahan lama, tetapi kemuliaan Allah kekal sampai selama-lamanya.

3.    Pembaharuan.
= seluruh hidup dibaharui.
Ada 2 pembaharuan:
-      Pembaharuan akal budi, di mana hukum Allah dituliskan dalam akal budi.
Kalau tidak ada pembaharuan akal budi, maka hukum Allah tidak akan tertulis mau menerima firman dalam akal kita.

Roma 12: 2
(12:2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kalau terjadi pembaharuan akal budi, kita dapat membedakan mana kehendak Allah; apa yang baik, apa yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tetapi kalau akal-akalan, dia tidak tahu mana yang baik, mana yang berkenan dan sempurna kepada Allah.

-      Pembaharuan manusia batiniah (manusia bagian dalam).
2 Korintus 4: 16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Ketika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari, maka secara otomatis manusia lahiriah akan semakin merosot, tetapi bagi rasul Paulus itu tidak jadi soal, oleh sebab itu ia tidak tawar hati di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Orang yang tawar hati; tidak memberi rasa, tidak berdampak bagi orang lain.
Malam ini, manusia batiniah kita dibaharui, besok juga dibaharui, terus menerus dibaharui, maka manusia lahiriah akan merosot, perkara lahiriah tidak lagi menjadi yang utama.
Kalau manusia batiniahnya dibaharui dari sehari ke sehari,  penuh dengan kemuliaan Allah, penuh dengan kuasa dan otoritas dari Allah, untuk menjadi indah.

Tanda jika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari.
2 Korintus 4: 17-18
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

1.  Rela menanggung penderitaan, dan penderitaan yang sekarang ini dianggap sebagai penderitaan yang ringan untuk mendatangkan kemuliaan yang kekal.
2.   Memperhatikan yang tidak kelihatan, itulah perkara-perkara rohani, perkara-perkara di atas/dari sorga, segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan.
Berbeda dengan manusia lahiriah, pasti lebih memperhatikan perkara-perkara yang kelihatan, yang berasal dari dunia ini. Tetapi bagi Rasul Paulus, dia lebih baik memperhatikan yang kelihatan, sebab yang tidak kelihatan itu sifatnya sementara, tidak kekal.
Semua yang ada di muka bumi ini akan berlalu, darah dan daging tidak mewarisi kerajaan sorga.

Kuasa dari baptisan air.
Keluaran 14: 17-18
(14:17) Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.
(14:18) Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."

Kuasa baptisan air yang adalah kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus; PENUH DENGAN KEMULIAAN.
Ketika Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya, Tuhan melepaskan bangsa Israel dari;
-      Mesir, gambaran dari dunia.
Ada apa di dalam dunia?
1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Segala yang berada di dunia adalah;
1.    keinginan daging untuk memuaskan hawa nafsunya.
2.  keinginan mata untuk memuaskan keinginannya. Orang yang semacam ini tidak memiliki pandangan rohani, tidak memiliki pandangan nubuatan yang jauh ke depan, selain hanya memuaskan keinginan mata.
3.    Keangkuhan hidup; kesombongan, tinggi hati, satu dengan yang lain tidak saling merendahkann diri.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih Allah Bapa tidak ada di dalamnya.

1 Yohanes 2: 17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita boleh mengalami baptisan air, supaya kita terbebas dari Mesir, gambaran dari dunia.
Kita semua harus mengalami baptisan dalam Kristus.

-      Firaun gambaran dari Iblis/Setan, yaitu roh jahat dan roh najis.
Berarti, baptisan air berkuasa membebaskan seseorang dari roh jahat dan roh najis.
Perlu untuk diketahui; pekerjaan dari roh jahat; mencerai-beraikan manusia dari Tuhan, sedangkan pekerjaan dari roh najis; menghambat pembangunan tubuh Kristus.

-      Orang-orangnya (manusia) à manusia daging dengan segala tabait-tabiatnya.
Galatia 5: 17-21
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Inilah seluruh perbutan-perbuatan/tabiat dari daging, antara lain;
-Percabulan                       -Perseteruan                           -Percideraan
-Kecemaran                       -Perselisihan                           -Roh pemecah
-Hawa nafsu                       -Iri hati                                  -Kedengkian
-Penyembahan berhala       -Amarah                                 -Kemabukan
-Sihir                                  -Kepentingan diri sendiri         -Pesta pora

Kemudian kalau seseorang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, ia tidak berkenan kepada Allah.

-      Keretanya gambaran/simbol dari kekuatan yang berasal dari dunia.
Berarti, kalau kita mengalami baptisan air, maka kita tidak lagi mengandalkan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dunia.

Yesaya 30: 1-3
(30:1) Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
(30:2) yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
(30:3) Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.

Celakalah anak-anak pemberontak, memasuki persekutuan yang bukan karena dorongan Roh Kudus, meminta perlindungan dari Mesir, meminta perlindungan dari Firaun, tetapi mereka itu adalah orang-orang celaka.
Kalau kita mau melakukan sesuatu, biarlah kita meminta pertolongan dari Tuhan. Jangan melakukan tindakan tanpa dorongan Roh Kudus, jangan mencelakakan diri oleh karena pemberontakan.
Dalam hal sekecil apapun, mari kita berkata: “jika Tuhan kehendaki” Perlindungan dari Gembala Agung akan berlaku bagi kita, oleh sebab itu, tergembala dengan sungguh-sungguh.

Semakin hari kita semakin diberi pengertian, biarlah oleh karena pengertian ini kita berubah sedikit demi sedikit. Biarlah Tuhan bekerja dalam hidup kita, jangan membuat rancangan sendiri.

Tindakan-tindakan iman dari Rahab.
YANG KEDUA.
Yosua 2: 10
(2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Rahab mendengarkan bahwa BANGSA ISRAEL MENUMPAS KEDUA RAJA ORANG AMORI, yaitu Sihon dan Og.

Mari kita lihat peristiwa KETIKA BANGSA ISRAEL MENUMPAS SIHON.
Ulangan 2: 26-30
(2:26) "Kemudian aku menyuruh utusan dari padang gurun Kedemot kepada Sihon, raja Hesybon, menyampaikan pesan perdamaian, bunyinya:
(2:27) Izinkanlah aku berjalan melalui negerimu. Aku akan tetap berjalan mengikuti jalan raya, dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
(2:28) Juallah makanan kepadaku dengan bayaran uang, supaya aku dapat makan, dan berikanlah air kepadaku ganti uang, supaya aku dapat minum; hanya izinkanlah aku lewat dengan berjalan kaki --
(2:29) seperti yang diperbuat kepadaku oleh bani Esau yang diam di Seir dan oleh orang Moab yang diam di Ar -- sampai aku menyeberangi sungai Yordan pergi ke negeri yang diberikan kepada kami oleh TUHAN, Allah kami.
(2:30) Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini.

Sihon, raja Hesybon, keras kepala dan tegar hati à manusia daging.
Dia tidak mengijinkan bangsa Israel melintasi daerah Sihon, raja Hesybon.
Saudaraku, jangan pertahankan keras kepala dan tegar hati, ijinkanlah rencana Tuhan berjalan bersama dengan hidup kita masing-masing.

Ulangan 2: 32-33
(2:32) Kemudian Sihon dan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas,
(2:33) tetapi TUHAN, Allah kita, menyerahkan dia kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia dengan anak-anaknya dan seluruh tentaranya.

Tetapi akhirnya, bangsa Israel menumpas Sihon, raja Hesybon, dan seluruh anak-anaknya, dan rakyatnya.

Kesimpulannya; karena sudah melewati laut Teberau, mengalami baptisan air, bangsa Israel mengalahkan daging dengan segala tabiatnya.
Saya himbau; jangan tegar hati, jangan keras kepala, sebab itu adalah tabiat manusia daging yang paling mendasar, dan kerajaan surga sangat jauh dari orang yang keras kepala dan tegar hati.


Mari kita lihat peristiwa KETIKA BANGSA ISRAEL MENUMPAS OG.
Ulangan 3: 1-3
(3:1) "Kemudian beloklah kita dan maju ke arah Basan. Dan Og, raja Basan, dengan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang di Edrei.
(3:2) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.
(3:3) Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorang pun luput.

Bangsa Israel menumpas Og, raja Basan, sama seperti Tuhan menyerahkan Sihon, raja Hesybon ketangan bangsa Israel untuk ditumpas, mulai dari rajanya sampai rakyatnya, besar kecil, tua muda, tidak ada yang luput.

Ulangan 3: 10-11
(3:10) segala kota di dataran tinggi, seluruh Gilead dan seluruh Basan sampai Salkha dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di Basan.
(3:11) Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."

Og, raja Basan mempunyai ranjang besi yang ukurannya 9 hasta panjangnya dan 4 hasta lebarnya menurut hasta biasa. 1 hasta = 45cm.
Og mempunyai ranjang yang tidak lazim ukurannya, membiarkan roh najis menguasai Og raja Basan.
Kesimpulannya; membunuh Og, raja Basan = mengalahkan roh jahat dan roh najis.
Inilah yang didengar oleh Rahab, sehingga dia menjadi takut dan gentar. Takut akan Tuhan membenci kejahatan.

Reaksi Rahab ketika mendengar Israel mengalahkan Sihon dan Og.
Yosua 2: 11
(2:11) Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Mendengar itu semua, Rahab menjadi takut dan gentar, dan Rahab mengakui Tuhan Allah bangsa Israel yang ada di langit, di atas dan di bumi, di bawah. Rahab mengakui bahwa Tuhan Allah berkuasa atas langit dan bumi dan segala isinya.

Yosua 6: 21-23
(6:21) Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
(6:22) Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya."
(6:23) Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.

Janji dari 2 pengintai itu akan menyelamatkan Rahab dan seisi rumahnya.

Tindakan-tindakan iman dari Rahab.
YANG KETIGA.
Yosua 2: 12
(2:12) Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
Rahab meminta suatu tanda kepada 2 pengintai itu, di mana tanda itu dapat dipercaya.

Lebih jauh kita melihat tanda itu ...
Yosua 2: 17-18
(2:17) Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --
(2:18) sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.

Adapun tanda itu adalah TALI dari benang kirmizi terikat pada jendela.

Yosua 2: 21
(2:21) Perempuan itu pun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.

Rahab mengikatkan tali kirmizi pada jendela, di mana 2 pengintai itu diturunkan.
Jadi, dia mengikatkan diri dengan tanda.

Mengikatkan tali kirmizi pada jendela, artinya; mengikatkan diri pada korban Kristus.
Tali/benang kirmizi à korban Kristus = terikat atau satu dengan penderitaan Kristus.
Dan kiranya tanda ini ada dalam kehidupan kita masing-masing = ada tanda darah.
Ketika terikat dengan korban Kristus/pengorbanan Kristus, maka ada tanda darah.

Biarlah kita mengikatkan diri dengan ibadah dan pelayanan, bahkan kalau kita menjadi tawanan roh di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, biarlah itu terjadi, sampai ada tanda darah.
Tanda darah adalah tanda pengorbanan. Jangan lagi terikat dengan segala sesuatu/perkara-perkara di bumi, yang tidak memberi jaminan.

Filipi 3: 9-10
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Satu dalam penderitaan-Nya, menajdi sama dengan Dia dalam kematian-Nya.
Rasul Paulus tidak menghendaki yang lain selain mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya karena satu dalam penderitaan dan kematian-Nya, sebab orang benar dibenarkan karena iman, orang benar hidup oleh iman (kematian dan kebangkitan Kristus), bukan hidup karena hukum Taurat.
Sama seperti Rahab; ia dibenarkan oleh iman. Oleh sebab itu, dia mengingatkan tali kirmizi, sebagai tindakan imannya.

Filipi 3: 4-8
(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
(3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
(3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
(3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Kalau berpegang pada hal-hal lahiriah, Rasul Paulus lebih lagi;
-      disunat pada hari kedelapan,
-      dari bangsa Israel,
-      dari suku Benyamin,
-      orang Ibrani asli,
-      tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
-      tentang kegiatan aku penganiaya jemaat,
-      tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Yang dahulu keuntungan, menjadi kerugian karena Kristus, itulah orang yang benar karena iman, bukan dibenarkan karena usaha.

Kita telah melihat 3 tindakan iman Rahab, yang begitu luar biasanya.

Yosua 2: 13-14
(2:13) bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."
 (2:14) Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."

Kuasa kematian dan kebangkitan Yesus menjadi jaminan bagi mereka yang hidup oleh iman.

Yosua 2: 15-16
(2:15) Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.
(2:16) Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu."

Tindakan iman dari Rahab begitu luar biasa, bukan saja hanya menyembunyikan 2 pengintai, tetapi pada akhirnya ia memberi usul supaya 2 pengintai itu pergi ke atas gunung selama 3 hari. Setelah 3 hari berlalu orang yang mengejar itu kembali ke Yerikho, barulah mereka boleh pergi menemui Yosua.
Angka 3 à kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Satu orang bertobat, seisi rumah diselamatkan.
Kalau Rahab saja dimenangkan, maksudnya kalau yang lain ditolong, maka kita juga ditolong, tangan-Nya selalu terbuka, menunggu setiap orang yang mau bertobat dan hidup oleh iman, supaya kita tidak angkuh di hadapan Tuhan.
Banyak anggota keluarga kita yang belum mengenal Kristus secara pribadi, sekalipun lahir dalam Kristen, inilah yang harus ditolong.
Waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi. Jarak Yerikho berada di dataran Kanaan, bukan di seberang sungai Yordan tinggal sedikit saja jarak Yerikho ke Kanaan, jadi ini adalah tolak ukur yang pertama, yaitu Yerikho, sampai ke Yerusalem. Tinggal sedikit waktu lagi, Rahab bersyukur dalam hal ini. Gunakanlah kesempatan yang ada.
Yang bermain-main menggunakan waktu jangan lagi terlanjur-lanjur. Kalau Rahab yang adalah bangsa kafir yang juga perempuan sundal dapat ditolong, kita juga dapat ditolong.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang