KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 18, 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 16 NOVEMBER 2014

Puji Tuhan… Kabar Baik…
Kabar baik bagi kita sekalian… Puji Tuhan bapa gembala (Pdt. Daniel U. Sitohang gembala sidang jemaat Gpt Betania” Serang-Cilegon) telah melayani dalam Ibadah Raya Minggu tanggal 16 November 2014 oleh karena kemurahan hati Tuhan.
Kini kami menerbitkan firman Tuhan yang telah disampaikan oleh bapa gembala kepada para pemirsa / anak-anak Tuhan di dalam maupun diluar negeri. Semoga menjadi berkat bagi kita sekaliannya. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

IBADAH RAYA MINGGU, 16 NOVEMBER 2014

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 19)

Subtema: PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN TUHAN PENTING, MENGINGAT KEDATANGAN TUHAN SUDAH TIDAK LAMA LAGI.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan kembali untuk menikmati firman penggembalaan dalam Ibadah Raya Minggu dari sidang jemaat di Filadelfia dari Wahyu 3: 7-13.

Tiba saatnya kita memperhatikan ayat 11 ...
Wahyu 3: 11
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Yang harus kita perhatikan dari ayat 11 adalah “AKU DATANG SEGERA”
Sesuai dengan pernyataan-Nya, Tuhan akan datang kembali ke dunia ini untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Kedatangan-Nya yang pertama adalah mencari mereka yang terhilang, tetapi pada kedatangan-Nya yang kedua kalinya, bukan mencari yang hilang melainkan menghakimi.
Itu sebabnya pada injil Yohanes 25; pada hari penghakiman, Dia tampil sebagai Raja, lalu menempatkan semua orang di hadapan-Nya, selanjutnya mengadakan penghakiman, kemudian terjadi pemisahan seperti gembala memisahkan domba dari kambing, di mana domba-domba ditempatkan di sebelah kanan, dan kambing-kambing di sebelah kiri.
Tetapi yang pasti, sesuai dengan pernyataan Tuhan: Ia datang segera dan tidak lama lagi.

Dalam kitab Wahyu 22, ada tiga kali perkataan “Aku datang segera”
YANG PERTAMA.
Wahyu 22: 7
(22:7) "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Dalam ayat ini terdapat perkataan: “Aku datang segera”, perkataan-perkataan ini adalah perkataan nubuat, sebab apa yang difirmankanya akan digenapi.
Oleh sebab itu, berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat ini.

Wahyu 22: 6
(22:6) Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."

Kedatangan Tuhan tidak lama lagi, perkataan itu tepat dan benar, tidak diragukan lagi.
Jadi, firman para nabi harus segera tergenapi dan apa yang ditunjukkan oleh Tuhan akan terjadi.

Pada waktu-waktu yang lalu saya telah sampaikan mengenai kedatangan Tuhan yang dikaitkan dengan Ibrani 10:37, di situ ada perkataan bahwa Tuhan akan datang segera, kemudian di ayat berikutnya dikatakan waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi. Jadi, tidak banyak waktu bagi kita sekalian. Oleh sebab itu, biarlah waktu yang ada ini kita gunakan dengan baik.
Barangkali perkataan yang senada sudah sering saudara dengar, tetapi saya sebagai gembala sidang tidak bosan mengatakan: Tuhan datang segera, dan apa yang ditunjukkan-Nya akan digenapi, sebab perkataan ini tepat dan benar.
Tepat dan benar, berarti saya dan saudara tidak perlu ragu atas firman para nabi, firman nubuatan ini.

Wahyu 22: 8-10
(22:8) Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
(22:9) Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

Kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya sudah tidak lama lagi, sebab apa yang  telah ditunjukkan oleh para nabi itu akan segera digenapi.

Oleh karena kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, hal yang harus kita perhatikan pada ayat 10 ...
Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat ini sebab waktunya sudah dekat, artinya; setiap pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan, harus disampaikan dengan benar dan jelas hingga terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan.

Untuk apa kita beribadah, mendengar firman yang dikurangkan dan ditambahkan serta dengan firman teori kemakmuran yang hanya berbicara berkat-berkat, bahkan acap kali hamba Tuhan membesarkan diri, tetapi firman Tuhan tidak disampaikan dengan baik dan jelas, dengan kata lain tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, saya katakan; ibadah itu adalah ibadah yang sia-sia, ibadah yang tidak mengandung janji.
Oleh sebab itu, sidang jemaat yang sudah mendengar firman pengajaran mempelai, peganglah apa yang ada, jangan dilepaskan sesuai dengan Wahyu 3:11; Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Kita telah menerima firman pengajaran oleh karena kasih karunia, biarlah itu kita pegang, jangan dilepaskan.
Saya kira, kita berada dalam kandang penggembalaan ini, itu bukanlah suatu kebetulan, kita menerima firman pengajaran mempelai juga bukan suatu kebetulan.

Kita telah menerima kemurahan besar, firman pengajaran mempelai, peganglah itu, jangan pernah lepaskan, apapun harganya bayar saja.
Saya bersyukur, tentu kita semua bersyukur, telah menerima firman pengajaran yang besar, oleh sebab itu, jangan pernah untuk melepaskannya.

Kembali kita membaca ...
Wahyu 22: 10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

Karena waktunya sudah dekat, pemberitaan firman di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan dalam kandang penggembalaan ini, harus disampaikan dengan baik, benar dan jelas hingga terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan.

Wahyu 5: 3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes tidak menangis karena keinginan dagingnya, dia menangis bukan karena persoalan, bukan karena tidak memiliki uang, tetapi ia menangis karena ia melihat tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk dapat membuka gulungan kitab yang telah dimeteraikan, baik yang di surga, di bumi maupun dibawah bumi.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan dalam setiap pemberitaan firman di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, yang terjadi adalah tangisan dan kesedihan yang amat mendalam.

Kalau kita perhatikan dalam Mazmur 119: 130 dikatakan “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan;
-      Memberi terang supaya tidak lagi menyembunyikan dosa dalam kegelapan.
-      Akan memberi pengertian kepada orang bodoh supaya tidak melakukan kesalahan sebagai kebodohan di hadapan Tuhan.
Berarti, kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; masalah terselesaikan, sehingga tidak ada tangisan dan kesedihan.

Kita memperhatikan ...
Hosea 4: 6
(4:6) Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Umat Tuhan binasa karena tidak mengenal Allah, menolak firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = menolak untuk mengenal Allah lebih dalam lagi.

Lebih rinci ...
Yesaya 5: 13-15
(5:13) Sebab itu umat-Ku harus pergi ke dalam pembuangan, oleh sebab mereka tidak mengerti apa-apa; orang-orang yang mulia akan mati kelaparan, dan khalayak ramai akan menderita kehausan.
(5:14) Sebab itu dunia orang mati akan membuka kerongkongannya lapang-lapang dan akan mengangakan mulutnya lebar-lebar dengan tiada terhingga, sehingga lenyap ke dalamnya segala kesemarakan dan keramaian Yerusalem, segala kegaduhannya dan orang-orang yang bersukaria di kota itu.
(5:15) Maka manusia akan ditundukkan, dan orang akan direndahkan, ya, orang-orang sombong akan direndahkan.

Umat Tuhan harus pergi ke dalam pembuangan, yaitu dunia orang mati = binasa. Mengapa?
Karena tidak mengerti apa-apa, tidak mengerti firman Tuhan, tidak mengenal kebenaran, itulah yang disebut lapar dan haus sampai akhirnya mereka ditundukkan, direndahkan, dengan demikian mengalami ratap tangis dan kesedihan yang mendalam.

Oleh sebab itu, saya menghimbau kepada sidang jemaat, berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan menaruh roh hikmat dan pengertian, sehingga dalam setiap pemberitaan firman Tuhan,selain ada kerinduan yang berapi-api untuk mendengar firman Tuhan, juga supaya mudah untuk mengerti firman Tuhan, supaya tidak mengalami lapar dan haus, sehingga tidak mengalami ratap tangis dan kesedihan.
Kalau tidak mengerti firman Tuhan; mencelakakan diri, berada dalam pembuangan.
Jangan menunggu-nunggu kotbah dimana sipengkotbah pandai bercerita dan melucu, nanti kita tidak mengerti apa-apa, binasa dan berada dalam pembuangan.

Saya akan menunjukkan; KETIKA ISRAEL DIBUANG KE ASYUR.
Dua kali Israel dibuang ke Asyur.
1)    2 Raja-Raja 15: 27-29
(15:27) Dalam tahun kelima puluh dua zaman Azarya, raja Yehuda, Pekah bin Remalya menjadi raja atas orang Israel di Samaria. Ia memerintah dua puluh tahun lamanya.
(15:28) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
(15:29) Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, raja Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.

Untuk yang pertama kali, Israel dibuang ke Asyur pada zaman Pekah sebagai raja Israel.

2)    2 Raja-raja 17: 2-3, 6
(17:2) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, tetapi bukan seperti raja-raja Israel yang mendahului dia.
(17:3) Salmaneser, raja Asyur maju melawan dia; Hosea takluk kepadanya serta membayar upeti.
(17:6) Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.
Untuk yang kedua kalinya, pada zaman Raja Hosea, Asyur mengangkut orang-orang Israel ke dalam pembuangan.

Jatuh ke tangan Asyur sangat menyakitkan, sebab Asyur;
-      Asyur memaksa bangsa Israel untuk membayar upeti (2 Raja-Raja 17: 4)
-      Asyur memasang kuk kepada Israel (Yesaya 14: 25)
-      Asyur menginjak-injak Israel (Mikha 5: 9)
-      Asyur menawan Israel, sesuai dengan nubuatan Bileam (Bilangan 24: 22)
Jadi, sangat menyakitkan kalau jatuh ke tangan Asyur.

Dosa utama Israel sehingga dibuang ke Asyur adalah ...
2 Raja-Raja 15: 28
(15:28) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.

Pekah mengakibatkan orang Israel berdosa, dan kejahatan Pekah adalah ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam, dan dosa-dosa yang dilakukan Yerobeam kembali dilakukan raja-raja Israel, termasuk pekah.

1 Raja-Raja 12: 28-30
(12:28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
(12:29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
(12:30) Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.

Dosa Yerobeam adalah membuat dua patung anak lembu jantan dari emas, di Betel dan di Dan.
Setelah ia membangun dua patung anak lembu jantan dari emas, Yerobeam berkata: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
Mendirikan dua patung anak lembu jantan dari emas menunjukkan dosa kekerasan hati, di mana kekerasan hati itu semakin bertambah-tambah
Dahulu patung anak lembu jantan dari emas juga didirikan, tetapi hanya satu, ketika bangsa Israel keluar dari Mesir. Tetapi di sini kita melihat Yerobeam mendirikan dua patung anak lembu jantan dari emas, ini menunjukkan kekerasan hati yang double (dua kali lipat).

Mari kita lihat; KEKERASAN HATI YANG DOUBLE.
YANG PERTAMA
Keluaran 32: 4
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Perkataan Yerobeam sama dengan perkatan Harun kepada bangsa Israel, mengatakan bahwa patung anak lembu jantan dari emas adalah allah yang menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir.
Saya mau sampaikan; berhala apapun tidak sanggup membebaskan manusia dari dosa, baik itu berhala yang terbuat dari emas, perak, permata, apa saja tidak bisa.
Bangsa Israel keluar dari Mesir oleh karena Anak Domba Paskah yang telah disembelih.
Yesus Kristus adalah Anak Domba paskah yang telah disembelih, dan oleh karena darah-Nya yang mahal, kita telah ditebus dari perbuatan sia-sia yang diwariskan, bukan dengan emas, bukan perak, bukan dengan barang yang fana, melainkan dengan darah yang suci yang tak bercacat, tak bernoda dan tak bercela.
Berarti, kebodohan Yerobeam ini dua kali lipat, ia tidak menyadari bahwa kebebasan itu oleh karena kasih karunia, yaitu darah salib Yesus Kristus.

Saudara yang memiliki harta jangan pernah berharap pada harta, saudara yang memiliki uang yang banyak, kedudukan yang tinggi, jangan pernah berharap pada itu semua, sebab semua itu tidak bisa membebaskan kita dari dosa.
Kalau dapat dibebaskan dengan harta, maka satu kali berbuat dosa dapat dibayar dengan emas, dengan perak, dengan uang, tetapi di dalam Tuhan tidak demikian.
Saudaraku, jangan biarkan kebodohan itu dua kali lipat.

YANG KEDUA
Keluaran 32: 9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Bangsa Israel tegar tengkuk, berarti bangsa Israel pada zaman Yerobeam tegar tengkuk dua kali lipat, sukar sekali untuk dibentuk firman Tuhan.
Kalau seseorang tidak tegar tengkuk, maka dia harus menundukkan diri saat mendengarkan firman.

Saudara bisa melihat orang yang tegar tengkuk; untuk menundukkan kepala pada firman itu sangat sukar, apalagi kalau tegar tengkuk dua kali lipat, itulah yang terjadi pada umat Israel, pada zaman Yerobeam.

YANG KETIGA
Keluaran 32: 25
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

Bangsa Israel digambarkan seperti KUDA TERLEPAS DARI KANDANG, berarti LIAR.
Berarti dalam zaman Yerobeam; bangsa Israel liar dua kali lipat. Tidak berada dalam kandang penggembalaan itu liar.

Kiranya diperhatikan dengan baik, jangan liar, tetaplah berada dalam kandang penggembalaan, satu kandang satu gembala.
Yesus adalah Gembala Agung, Dia mengerti keadaan saya dan saudara.
Serigala tidak memahami, tidak mengerti. Pekerjaan serigala adalah untuk mencerai-beraikan kawanan domba. Gembala yang baik tidak boleh membiarkan kawanan domba tercerai-berai.

Yerobeam menimbulkan dosa-dosa bagi umat Israel, pada zaman itu dia menimbulkan dosa dua kali lipat, kekerasan hati dua kali lipat, tegar tengkuk dua kali lipat, liar dua kali lipat, kebodohan dua kali lipat.
Yerobeam inilah yang mengambil alih kerajaan secara paksa sehingga kerajaan Israel terpecah menjadi dua bagian, setelah Salomo mati.
Yerobeam adalah seorang anak yang dibesarkan dan dididik oleh Salomo tetapi pada akhirnya memberontak dan pergi ke Mesir, setelah ia mengetahui Salomo mati, ia kembali.

Hati-hati, kalau tidak mengerti firman; berada dalam pembuangan.
Ini adalah suasana pembuangan yang dialami oleh bangsa Israel pada zaman Yerobeam, menyedihkan sekali.

Sekarang kita lanjut ..
Tujuan Yerobeam mendirikan dua patung anak lembu jantan dari emas.
1 Raja-Raja 12: 26-27
(12:26) Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.
(12:27) Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."

Yerobeam menghasut bangsa Israel, tujuannya; supaya bangsa Israel tidak membawa korban persembahan kepada Allah mereka di rumah Tuhan yang ada di Yerusalem.
Yerobeam melakukan hal itu karena ia menginginkan dan mempertahankan takhta kerajaan atas Israel. Arti rohaninya; mempertahankan harga diri dan egosentris, kepentingan diri sendiri.
Biasanya kalau seseorang mempertahankan harga diri, egosentrisnya, maka ia tidak mempedulikan orang lain.

Kerugian bila mempertahankan harga diri:
-      Sukar mengakui kesalahan.
Orang yang mempertahankan harga diri malu untuk mengakui kesalahan, sehingga ia mempertahankan harga dirinya. Biarpun dia salah, dia tetap mempertahankan harga diri, demi gengsi.
Mengapa seseorang berulang-ulang melakukan kesalahan? Itu karena ia belum mengakuinya secara gamblang kepada Tuhan dan sesama, yang disebabkan oleh karena mempertahankan harga diri yang tinggi.
Itulah Yerobeam, sehingga akhirnya dosa itu turun sampai kepada raja-raja berikutnya, sampai kepada zaman raja Pekah dan Hosea.
-      Tidak menerima pemakaian Tuhan terhadap orang lain.
= tidak menerima kelebihan-kelebihan orang lain.
Biasanya orang yang seperti ini merasa lebih baik dan lebih benar.
Herodes sangat sukar menerima keberadaan Yesus Kristus, raja orang Yahudi, karena ia masih menginginkan takhta, masih ingin menjadi raja.
Kalau sidang jemaat tidak mau menerima pemakaian Tuhan atas gembala sidang, maka ia adalah sidang jemaat yang paling malang.
Bukankah Tuhan sudah menggembalakan kita sampai detik ini, lalu sampai detik ini juga tidak mau menerima pemakaian Tuhan atas gembala sidang, ia adalah orang yang paling malang di antara yang paling malang.

Hati-hati dengan dosa mempertahankan harga diri, sebab dua kerugian akan terlihat.

1 Raja-Raja 12: 32-33
(12:32) Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.
(12:33) Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.

Selanjutnya, Yerobeam melayani dengan sesuka hati, melayani sesuai dengan rencana sendiri, tanpa terlebih dahulu bertanya apa rencana Tuhan di tengah-tengah ibadah pelayanan.
Kemudian, ia tidak mengangkat imam dari suku Lewi yang telah ditetapkan Tuhan untuk melayani di rumah Tuhan. Dalam kandang penggembalaan ini, kita harus melayani dengan sungguh-sungguh, juga dengan sehati, tidak dengan seenaknya. Saya sendiri, sebagai gembala sidang, tidak boleh mengambil keputusan seenaknya, sesuai dengan hati saya.

Kita telah melihat ketika bangsa Israel berada dalam pembuangan, di mana Israel dibuang, diangkut ke Asyur sebanyak dua kali.

Sekarang kita perhatikan; KETIKA YEHUDA DIBUANG.
Yeremia 25: 1, 11
(25:1) Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel.
(25:11) Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.
                                                                                                                                           
Yehuda dibuang ke Babel pada zaman raja Yoyakim dan menjadi hamba kepada raja Babel, selama 70 tahun, itu adalah zaman pemerintahan Nebukadnezar, tahun yang pertama.

Yeremia 25: 2-5
(25:2) Firman itu telah disampaikan oleh nabi Yeremia kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem, katanya:
(25:3) "Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.
(25:4) Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya, yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya.
(25:5) Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

Akhirnya, Yehuda dibuang ke Babel, sebab sudah 23 tahun lamanya firman Tuhan disampaikan terus menerus supaya orang-orang Yehuda bertobat, tetapi mereka tidak mendengar, tidak memperhatikan firman yang disampaikan oleh para nabi, sedangkan firman para nabi adalah firman nubuatan, sebab apa yang diperlihatkan oleh Tuhan akan terjadi dan tergenapi, namun Yehuda tidak mau memperhatikan itu, sama halnya dengan menyampaikan firman Tuhan tetapi tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, dan juga sama kelasnya dengan terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan tetapi sidang jemaat tidak mau memperhatikan firman para nabi sehingga pertobatan tidak terjadi.

Yeremia 25: 6
(25:6) Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepadanya; janganlah kamu menimbulkan sakit hati-Ku dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku mendatangkan malapetaka kepadamu.

Akhirnya, Yehuda beribadah kepada allah lain, beribadah kepada allah buatan tangan sendiri.
Kita bersyukur kepada Tuhan, kita melangsungkan ibadah sesuai dengan ibadah di sorga, itulah ketekunan dalam 3 macam ibadah utama; Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian, Ibadah Pendalaman Alkitab, Ibadah Doa Penyembahan, berarti beribadah sesuai dengan kerinduan Tuhan.
Sesuai dengan Ibrani 8: 5, ibadah di bumi adalah gambaran dan bayangan dari ibadah di sorga, di luar itu adalah ibadah buatan tangan yang sama dengan beribadah kepada allah lain.
Bayangkan saja, firman yang ditambahkan, itu adalah penyembahan berhala, sebab mengandung roh antikris, dan firman yang dikurangkan juga ibadah buatan tangan manusia, itu adalah allah lain.
Tetapi kita bersyukur kita memiliki 3 macam ibadah utama, oleh sebab itu, kita memerlukan ketekunan.

2 Raja-Raja 24: 3
(24:3) Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah TUHAN untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya,
Atas seijin Tuhan, Ia membiarkan beberapa gerombolan bersepakat melawan Yoyakim, raja Yehuda, oleh karena dosa-dosa yang diperbuat sesuai dengan dosa yang ditimbulkan oleh Manasye, raja yang terdahulu atas Yehuda.
Hal ini hampir sama dengan bangsa Israel tadi. Kesalahan yang dilakukan Pekah diawali dari dosa yang yang ditimbulkan Yerobeam, dan dosa yang dilakukan Yoyakim berasal dari dosa yang ditimbulkan Manasye, raja Yehuda.

2 Raja-Raja 21: 3-6
(21:3) Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera seperti yang dilakukan Ahab, raja Israel, dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya.
(21:4) Ia mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman: "Di Yerusalem Aku akan menaruh nama-Ku!"
(21:5) Dan ia mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN.
(21:6) Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.

Ada 7perkara/dosa yang diperbuat Manasye, raja Yehuda, karena ibadah buatan tangan manusia.
1.    Manasye mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan.
Ini adalah kesalahan, kekeliruan. Kalau kita mau berkorban, tidak perlu ke bukit-bukit, tetapi bawalah korban itu ke gunung Sion, rumah Allah Yakub, sebab Tuhan menaruh nama-Nya di situ, sebab dari sana keluar pengajaran yang akan mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan firman Tuhan dari Yerusalem yang menjadikan pelayan-pelayan sebagai guru kebenaran.
Kalau kita membawa korban ke bukit-bukit, itu adalah dosa kesombongan, oleh sebab itu, kalau mau memberi, berilah dengan ketulusan hati, jangan karena ingin menunjukkan diri, juga jangan dengan bersungut-sungut.

Kalau manusia batiniah dibaharui, manusia lahiriah pasti merosot. Sebaliknya, kalau manusia batiniah belum dibaharui, manusia lahiriah akan semakin terus terlihat, itu adalah penonjolan.
Hati-hati dengan bukit pengorbanan!

2.    Manasye membangun mezbah-mezbah untuk Baal.
Mezbah adalah tempat menaruh korban dan persembahan, tetapi kalau korban persembahan itu dipersembahkan untuk Baal, itu sama dengan PENYEMBAHAN BERHALA.
Banyak kali kita membawa persembahan dan menaruh di atas mezbah tetapi untuk Baal, untuk hal-hal yang tidak baik dan yang tidak terlalu penting, ini adalah kekeliruan.
Kesalahan ini diawali oleh raja Ahab, kemudian dilanjutkan lagi oleh Manasye, dan akhirnya dilanjutkan oleh Yoyakim.

3.    Manasye membuat patung Asyera.
Artinya; mendirikan berhala, berarti Manasye menduakan hati Tuhan.

4.    Manasye sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya.
Sujud menyembah kepada tentara langit, berarti sujud menyembah kepada penghulu-penghulu di udara yang gelap.
Saudaraku, hati-hati, jangan menyembah kepada penghulu di udara, bala tentara di langit, sebab itu berakibat fatal, menyiksa diri, menyiksa anak dan keluarga, sehingga bisa menyebabkan seseorang menjadi gila.
Penghulu di udara penuh dengan tipu muslihat, tetapi Yesus tidak mau tertipu, sebab perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan penghulu udara yang gelap dengan tipu muslihat.
Oleh sebab itu, ketika Yesus ditangkap, Ia tidak mengadakan perlawanan, sebab kerajaan-Nya tidak berasal dari dunia ini. Kalau saja Yesus mengadakan perlawanan, berarti Ia terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan.

5.    Manasye mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN.
Tadi telah saya sampaikan, bahwa mezbah-mezbah adalah tempat untuk menaruh korban persembahan, tetapi di sini kita melihat, dia mendirikan mezbah-mezbah dalam setiap rumah Tuhan, sementara Tuhan tidak ada di situ.
Berarti, kalau dia mendirikan mezbah di situ, dia hanya menyembah berhala, allah lain, illah lain.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, kita datang, beribadah, menyembah kepada Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, kita belajar dan tekun menjalankan ibadah sesuai dengan gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, kalau tidak, sama saja dengan mendirikan mezbah di rumah Tuhan namun Tuhan tidak ada di dalamnya.
Bayangkan, jika di dalam rumah Tuhan, memuji Tuhan, lalu mempersembahkan korban persembahan, namun tidak ada Tuhan di situ, semua pengorbanan menjadi sia-sia (ibadah yang sia-sia).
Cara berpikir kita harus berubah, jangan hanya melihat hal lahiriah namun tidak mengerti firman Tuhan.
Jangan sampai kita beribadah dan membuat mezbah-mezbah tetapi Tuhan tidak ada di dalamnya.

6.    Manasye mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api.
Ini tidak sesuai dengan apa yang diperbuat oleh Abraham, di mana ia mempersembahkan anaknya yang tunggal itulah Ishak. Kalau Abraham membawa Ishak anaknya yang tunggal ke gunung Moria, itu atas perintah Tuhan dan memiliki nilai-nilai/arti rohani yang begitu dalam sekali, karena Ishak adalah anak janji.
Lalu Manasye mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, dia anak apa? dia bukanlah anak janji, dan ia melakukan itu bukan atas perintah Tuhan. Ini adalah kesalahan besar.
Dan kalau ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, itu semua tidak ada faedahnya.

Ketika ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, ia sedang menggagalkan rencana Allah, membawa anak-anak dalam masalah.
Keselamatan jiwa anak tergantung pada orang tua. Kalau orang tua tidak memahami kebenaran, maka anak yang menjadi korban.

Ada bapa jasmani, ada bapa rohani itulah gembala sidang, dan ada bapa sorgawi.
Mungkin ada di antara kita pemuda/i, di mana orangtuanya tidak mengerti firman pengajaran mempelai, tetapi saudara telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai di tempat ini.
Saya, sebagai bapa rohani, bertanggung jawab atas kerohanian saudara, kerohanian sidang jemaat, karena bapa rohani sangat menentukan kerohanian sidang jemaat, sebagai anak rohani.
Saya tidak mau oleh karena kesalahan satu orang, darahnya saya tanggung, oleh sebab itu, saya tidak segan-segan untuk menegur.
Masakan saya harus mengorbankan anak-anak rohani saya, sidang jemaat yang saya layani, ke dalam api? Saya akan menegur kalau salah, tetapi saya tidak akan pernah membenci.

7.    Manasye melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal.
Pemuda remaja, kalau ada horoskop atau perbintangan, jangan sesekali membacanya, lewatkan saja, sebab itu adalah ramal. Jangan mempercayakan hidup dengan ramalan atau horoskop, sebab itu menyakiti hati Tuhan.
Mungkin kita menganggap itu adalah perkara kecil, tetapi sesungguhnya itu adalah perkara besar, karena itu menyakiti hati Tuhan.

Manasye banyak melakukan kejahatan di mata Tuhan, sehingga menimbulkan sakit hati Tuhan.

2 Raja-Raja 21: 4, 7
(21:4) Ia mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman: "Di Yerusalem Aku akan menaruh nama-Ku!"
(21:7) Ia menaruh juga patung Asyera yang telah dibuatnya dalam rumah, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo, anaknya: "Dalam rumah ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya!

Manasye, raja Yehuda, menaruh patung Asyera yang telah dibuatnya dalam rumah, walaupun sehubungan dengan rumah itu Tuhan telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo: “Dalam rumah ini ... yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya!
Manasye menaruh patung Asyera di dalam rumah Tuhan, sementara nama Tuhan ada di dalam rumah Tuhan yang dibangun Salomo, anak Daud yang di Yerusalem.
Apa artinya kita membuat patung di dalam rumah Tuhan, sementara Tuhan tidak ada di situ.
Biarlah kiranya kita memahami apa yang difirmankan oleh para nabi pada saat malam hari ini.

Akibat kesalahan Manasye.
Yeremia 25: 9-10
(25:9) sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara -- demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya.
(25:10) Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.

Akibatnya;
-      Menjadi sasaran suitan = dipermalukan

-      Menjadi ketandusan untuk selama-lamanya
Yesaya 14: 13, 17
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Iblis/Setan menimbulkan 3 hal;
1.    Membuat dunia seperti padang gurun = tandus, kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa, sama seperti ranting yang kering, yang dikumpulkan dan dilemparkan ke dalam api
Kerohanian yang kering dan tandus à kehidupan tanpa persekutuan dengan Tuhan.
2.    Menghancurkan kota-kotanya, artinya; tanpa ibadah dan pelayanan = ibadah pelayanan menjadi sunyi sepi. Kota raja besar adalah tempat kita beribadah dan melayani Tuhan.
3.    Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah, artinya; terikat dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan, juga terikat dengan segala perkara-perkara yang ada di bumi, di bawah.

-      Tuhan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita.
Kalau tidak ada suara kegirangan dan suara sukacita, berarti tidak ada damai sejahtera, tidak ada kebenaran, tidak ada kerajaan sorga.

-      Tuhan melenyapkan suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, artinya; tidak ada hubungan antara kepala dengan tubuh. Kristus adalah kepala dari tiap-tiap gereja, Dialah pengantin laki-laki, sedangkan tubuh-Nya, itulah gereja Tuhan adalah pengantin perempuan.
Itu sebabnya kalau tidak ada suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, maka tidak ada hubungan antara kepala dengan tubuh. Tubuh menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung. Serigala à roh jahat, burung à roh najis.
Sebaiknya memang isteri-isteri harus tunduk kepada suami. Tanda wibawa itu harus ada di atas kepala, mengingat para malaikat. Ketundukan seorang isteri harus melebihi dari para malaikat karena perempuan diciptakan untuk laki-laki, tetapi laki-laki diciptakan bukan untuk perempuan, sesuai dengan suratan Korintus.

Kalau tidak ada suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan: hidup dalam kengerian, hidup dalam kesukaran.
Kalau kita perhatikan Kidung Agung 1-8, pengantin laki-laki memuji pengantin perempuan, sebaliknya pengantin perempuan membalas pujian dari pengantin laki-laki.
Ketika pengantin laki-laki memuji pengantin perempuan, hati dari pengantin perempuan begitu bersuka sekali.
Oleh sebab itu, seorang perempuan sangat suka untuk dipuji, dan apabila perempuan dipuji, segalanya akan ia persembahkan kepada pengantin laki-laki.
Kalau kita hidup tetapi tidak ada suara pengantin laki-laki lewat pembukaan rahasia firman Tuhan yang terjadi adalah suram, kebahagiaan semu, tanpa sukacita.
Dan bagi perempuan yang sudah bersuami jangan suka mendengar pujian yang berasal dari laki-laki lain, yang bukan pengantin laki-lakinya, sebab kebahagiaannya hanyalah semu, tidak menyukakan hati Tuhan.
Perhatikan kedudukan kita, posisi kita di hadapan Tuhan, kita sebagai apa, siapa, dan apa yang harus kita perbuat dihadapan Tuhan.
Dengarkanlah suara mempelai laki-laki, jangan lebih suka menyukakan roh najis.

-      Lenyap bunyi batu kilangan.
Batu kilangan berfungsi untuk membersihkan kulit-kulit dari pada gandum dan jelai.
Berarti kalau lenyap bunyi batu kilangan = tanpa firman Tuhan, tanpa kebenaran.
Setiap orang tidak dapat membenarkan diri sendiri, tidak dapat menguduskan, menyucikan diri sendiri, tanpa firman Tuhan, firman yang diperkatakan, yang bunyinya kita dengar dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.

-      Lenyap cahaya pelita.
Artinya; Tuhan mengambil kaki dian sehingga tidak menjadi terang karena tidak hidup di dalam urapan Roh Kudus.
Pelita akan bernyala kalau tabung-tabungnya diisi dengan minyak. Minyak à urapan.
Kita akan menjadi terang, menjadi kesaksian, seperti kota berada di atas gunung, semua mata melihat, semua mata tertuju kepada kota di atas gunung. Perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semua terlihat.
Tetapi kalau Tuhan mengambil kaki dian, maka berada dalam kegelapan. Sedangkan kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
Kalau pelita tidak bercahaya bagaimana mungkin seisi rumah diterangi, kalau pelita tidak bercahaya bagaimana mungkin banyak orang turut memuliakan bapa di sorga.

Tuhan mengambil kaki dian dari Simson, terang yang ada padanya begitu gelap, sehingga ia berada dalam kegelapan yang paling gelap, tidak menjadi terang, tidak menjadi kesaksian, justru menjadi hamba Tuhan yang pandai melucu di kuil Dagon.
Kalau kaki dian diambil, pelita tidak bercahaya dari seorang hamba Tuhan, ia hanya bisa melucu, menyukakan sidang jemaat dengan cara melawak. Apa yang bisa dia sampaikan kalau pelita tidak bercahaya? Apa ia bisa menyampaikan pesan Tuhan lewat gerak-geriknya, lewat cara berpikir, lewat perkataannya? Ini tidak mungkin. Ini akibatnya dan sangat fatal sekali.

Yeremia 25: 11
(25:11) Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.

Dan akhirnya, Yehuda menjadi hamba terhadap Babel selama 70 tahun, ini bukanlah waktu yang singkat, tetapi waktu yang cukup lama.
Satu periode hidup manusia adalah 70 tahun, berarti Yehuda cukup lama menjadi hamba bagi raja Babel.
Hamba bagi Babel, berarti; dikuasai oleh roh jahat dan roh najis.

Wahyu 18: 1-2
(18:1) Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Kalau menjadi hamba bagi Babel, berarti diperbudak oleh roh jahat dan roh najis.
Sebab Babel adalah tempat roh jahat dan roh najis bersembunyi, dan roh najis dibenci oleh Tuhan.
Saya himbau, apa yang dibenci Tuhan, itu jugalah yang harus kita benci.
Kalau sudah melayani Tuhan, perhatikan baik-baik. Jangan membuat orang lain berdosa dengan sikap bahkan gerak-gerik yang najis.

70 tahun diperbudak oleh Babel. Apakah kita mau seumur hidup diperbudak oleh Babel?
Apa yang dibenci oleh Tuhan, itu juga harus kita benci, jangan lawan Tuhan.
Jangan sukakan roh najis, tetapi sukakan Tuhan. Tuhan sangat membenci roh najis, tuliskan itu di dahi.
Mengapa tubuh tidak tunduk kepada kepala? itu semua karena roh najis. Mengapa sidang jemaat memberontak kepada gembala? Itu semua karena roh najis.

Sekarang kita perhatikan ...
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Jika tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, jika injil yang diberitakan masih tertutup, maka ia tertutup kepada mereka yang akan binasa.
Jadi kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka binasalah umat manusia, tidak mengerti firman Tuhan, tidak mengerti perkataan Tuhan; lapar dan haus, berada dalam pembuangan.

Itulah situasi yang dialami oleh bangsa Israel dan Yehuda ketika berada dalam pembuangan.

Tadi sudah diawali, Tuhan datang segera, tetapi jangan lupa; perkataan nubuatan ini jangan dimeteraikan, berarti harus terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan ditengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.

Jalan keluarnya.
Wahyu 5: 5-9
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Meterai-meterai dari gulungan kitab telah dibuka = terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, karena Anak Domba Allah, Singa dari Yehuda telah disembelih.
Disembelih, berarti; berkorban, mempersembahkan hidup-Nya seutuh-Nya di atas kayu salib dan menjadi korban sembelihan.

Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan kepada Allah; jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak dipandang hina oleh Tuhan.
Kalau harus memang jiwa hancur karena ibadah dan pelayanan, hati patah dan remuk karena ibadah dan pelayanan, bersyukur saja kepada Tuhan, sebab lewat itu, Tuhan akan membukakan rahasia firman Tuhan, Tuhan membukakan masa depan, Tuhan membukakan tingkap-tingkap langit, Tuhan membukakan semua yang tertutup, sebab Tuhan tidak akan pandang hina jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk = doa dikabulkan.

Oleh sebab itu, rindukan pembukaan rahasia firman Tuhan, jangan selalu mengandalkan kekuatan.
Saya banyak memperhatikan gereja Tuhan yang selalu mengandalkan kekuatannya sendiri, tanpa mengandalkan Tuhan lewat pembukaan rahasia firman.

Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Cahaya kemuliaan Allah, itulah pribadi Kristus yang disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, Dialah firman Tuhan yang rahasianya dibukakan, yang sanggup menopang segala sesuatu, jalan yang tertutup dibuka, segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Jangan andalkan kekuatan, harapkanlah pembukaan rahasia firman dalam setiap ibadah yang Tuhan percayakan. firman pengajaran yang rahasianya dibukakan menjadikan segala sesuatu, yang mati dihidupkan kembali.

Wahyu 4: 1
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Tuhan membuka pintu sorga bagi kita sekalian, dan Tuhan akan menunjukkan segala sesuatunya, dan apa yang akan terjadi Tuhan tunjukkan kepada kita semua, Tuhan menunjukkan masa depan yang cerah.
Kemudian, singa dari Yehuda disebut juga Tunas Daud.
Tunas Daud berbicara tentang rendah hati dan kelemahlembutan, menunjukkan kerajaan surga telah dekat, jika dikaitkan dengan pohon ara dalam Injil Matius 24, dimana ranting-rantingnya mulai melebut.

Kesimpulannya;
Kedua sebutan tersebut (singa Yehuda dan Tunas Daud) sangat menentukan sekali di dalam pembukaan rahasia firman Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang