KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, January 31, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 JANUARI 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 JANUARI 2015

TemaDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 29)

Subtema: BERKUASA DALAM PERKATAAN KARENA DIDIKAN TUHAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan masih memberi kesempatan pada kita untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan, semua karena kemurahan Tuhan.
Biarlah kita giat menyembah kepada Tuhan supaya kita terbebas dari segala penyembahan berhala di atas muka bumi ini.

Kembali kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari kitab yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 18A
(1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

Bagian dari ayat 18 yang harus kita perhatikan adalah: “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat

Kita akan melihat KEPALA TUBUH lebih jauh ...
Efesus 5: 23
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Kristus adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Pendeknya: Kristus adalah penyelamat tubuh.

Efesus 5: 25
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kristus telah mengasihi jemaat, dan Ia telah menyerahkan diri-Nya, Ia telah berkorban bagi jemaat, dengan tujuan: untuk menyelamatkan tubuh-Nya, saya dan saudara.

Penyelamatan itu dengan jalan;
Yang Pertama
Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Dikuduskan, disucikan sesudah memandikan dengan air dan firman. Pada minggu yang lalu telah saya sampaikan.

Yang Kedua
Efesus 5: 28-29
(5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Mengasuh dan merawati tubuh-Nya, yaitu jemaat.

Keterangan: MENGASUH.
Kisah Para Rasul 7: 21-22
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Musa diasuh oleh puteri Firaun, ia dididik dengan segala hikmat orang Mesir.

1 Korintus 11: 32
(11:32) Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.

Kalau kita menerima hukuman/hajaran/ganjaran dari Tuhan oleh karena kesalahan, itu menunjukkan bahwa kita dididik. Maksud semua itu, supaya kita tidak bersama-sama dihukum dengan dunia = tidak binasa dengan dunia.
Memang setiap orang yang melakukan kesalahan tidak luput dari ganjaran.
Tuhan memang mengampuni setiap dosa yang kita akui, tetapi ganjaran/hajaran yang merupakan didikan dari Tuhan, itu tetap berlangsung, konsekuensi dari sebuah tindakan.

Sama halnya dengan kesaksian Daud dalam ...
2 Samuel 12: 9-11
(12:9) Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
(12:10) Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
(12:11) Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.

Kita melihat kesalahan dari Daud, antara lain:
1.    Uria, orang Het itu dibiarkan tewas dengan pedang dalam sebuah peperangan melawan Amon, dia ditempatkan di barisan paling depan, kemudian tentara Israel diperintahkan untuk mundur, sehingga dia tinggal sendiri di depan, dan akhirnya tewas, itu adalah siasat jahat Daud.
2.    Batsyeba, isteri Uria, orang Het, diambil menjadi isterinya, ini merupakan perzinahan/dosa kenajisan.

Oleh karena kesalahan yang diperbuat Daud, maka Tuhan menghukum, mengganjar, menyesah Daud dengan 3 perkara:
1.    Pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud sampai selama-lamanya.
Pedang adalah alat/senjata perang.
2.    Malapetaka ditimpakan atas Daud, sedangkan malapetaka itu datang dari kaum keluarganya sendiri, dan itu kita ketahui: Absalom berusaha mengambil kerajaan secara paksa, Absalom membunuh Amnon juga karena Tamar diperkosa oleh Amnon.
3.    Atas seijin Tuhan, isteri-isterinya diserahkan di depan matanya kepada orang lain, sehingga orang itu tidur dengan isteri-isteri Daud di siang hari.
Saya tidak bisa membayangkan betapa stressnya seorang suami, bila seorang isteri berlaku demikian.
Tetapi hukuman itu harus terjadi kepada Daud, sebagai ganjaran yang merupakan didikan dari Tuhan oleh karena kesalahannya sendiri.

Biasanya orang belajar dari pengalaman, sehingga disebutlah pengalaman adalah guru yang terbaik.
Setiap orang memiliki pengalaman masa lalu, tetapi saya menghimbau: jangan mengulangi dosa masa lalu, terlebih dalam hal kenajisan.

2 Samuel 12:12-13
(12:12) Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
(12:13) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Kelebihan dari pada Daud adalah dengan mudah sekali mengakui kesalahannya, karena dia memang adalah seorang yang tulus hati, sehingga dia dengan setia melakukan firman Tuhan.
Itu menunjukkan bahwa dia tidak menolak hukuman/ganjaran yang harus ia terima, konsekuensi dari sebuah tindakan yang salah.

Kita perhatikan ...
Ibrani 12: 5-6
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Oleh sebab itu, JANGAN ANGGAP ENTENG DIDIKAN TUHAN dan JANGAN PUTUS ASA apabila Tuhan mengajar, menghajar dan menghukum yang merupakan peringatan dari Tuhan.
Kalau seseorang putus asa, putus pengharapan, ia adalah orang yang tidak mau maju. Orang yang mau maju adalah orang yang mau berubah, baik cara berpikir, sudut pandang, segala sesuatu berubah.
Kalau kita putus asa, itu menunjukkan seolah-olah kita yang benar, Tuhan yang salah, seolah-olah kita tidak punya kesalahan.

Perlu diketahui:
-      Tuhan menghajar orang yang dikasihi,
-      dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.

Ibrani 12: 7-8
(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
(12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Jikalau seseorang harus menanggung ganjaran, hukuman, berarti Allah memperlakukan ia sebagai anak, sebab anak tidak lepas dari hajaran ayahnya.
Sebaliknya, jika seseorang bebas dari hajaran/ganjaran yang harus ia derita, maka ia bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang, anak yang lahir di luar nikah.
Sebelum menjadi isteri Daud, Batsyeba telah mengandung dari hasil perzinahan, lalu lahirlah anak laki-laki, tetapi akhirnya anak itu mati.
Jadi, istilah lain ganjaran/hukuman ini adalah hasil hubungan intim dengan Tuhan.

Dampak positif menerima didikan Tuhan.
1 Korintus 1: 23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Hikmat Allah diperoleh lewat salib Kristus yang merupakan didikan dari Tuhan.

2 Timotius 3: 15
(3:15) Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Di sini semakin dipertegas bahwa pemberitaan firman tentang salib Kristus itu memberikan hikmat, sebagaimana Rasul Paulus menyatakannya kepada anak yang dikasihinya, yaitu Timotius.

2 Timotius 3: 16
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah, bermanfaat: untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jadi, kita tidak perlu berkecil hati ketika kita menerima didikan Tuhan, tidak perlu putus asa, dan jangan anggap enteng didikan Tuhan.

2 Timotius 3: 17
(3:17) Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Sehingga anak-anak Tuhan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik, antara lain;
Ibrani 12: 10-11
(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

-      Dia menghajar kita untuk kebaikan kita supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
-      Memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh Tuhan, yaitu mereka yang menerima ganjaran dari Tuhan.

Hasil menerima didikan Tuhan.
Kisah Para Rasul 7: 21-22
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Musa berkuasa dalam perkataannya, ini menunjukkan bahwa Musa berpegang teguh pada 10 hukum Allah dan secara khusus memperhatikan hukum yang ketiga.

Keluaran 20: 7
(20:7) Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Hukum yang ketiga adalah “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan”, sebab Tuhan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Orang yang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, menunjukkan bahwa dirinya tidak berkuasa dalam perkataan. Sama halnya dengan orang yang asal berbicara, asal melontarkan kata-kata dari mulut, dan itu tidak ada faedahnya, tidak ada kebenaran di dalamnya, walaupun perkataan itu dikemas sedemikian rupa.

Lebih jauh kita melihat ...
Imamat 19: 12
(19:12) Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.

Dengan jelas di sini dikatakan bahwa “Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku”, untuk memperhatikan betapa kudusnya hidup.
Jadi, kudusnya kehidupan terlihat dari perkataannya, sebab jika seseorang tidak salah dalam perkataan, ia sempurna dalam hidupnya.
Kalau seseorang tidak menjaga hati dalam kesucian, pasti perkataannya tidak berkuasa, sebab apa yang keluar dari mulut, itu berasal dari hati.

Matius 5: 33-36
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.
Janganlah bersumpah palsu secara khusus;
1.    Baik demi langit karena langit adalah takhta Allah.
2.    Baik demi bumi karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya.
3.    Baik demi Yerusalem karena Yerusalem adalah kota Raja Besar, kota mempelai.
4.    Baik demi kepala karena Kristuslah kepala yang berkuasa atas tubuh.

Matius 5: 37
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Jika ya hendaklah katakan ya, jika tidak hendaklah katakan tidak.
Jadi, ya di atas ya, tidak di atas tidak, lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Ya di atas ya, tidak di atas tidak = berpegang teguh pada kebenaran di depan Tuhan.

Sekarang, kita kembali memperhatikan ...
Imamat 19: 12
(19:12) Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.

Pertanyaannya: Mengapa jangan bersumpah dusta demi nama Tuhan?
Jawabnya; supaya jangan melanggar kekudusan nama Allah.
Saudaraku, kita harus memperhatikan kekudusan nama Allah. Jangankan memperhatikan kekudusan nama Allah, menjaga nama baik juga penting.
Demikian juga dalam hal berdoa, yang pertama-tama yang harus diucapkan adalah “dikuduskanlah nama-Mu.

Matius 6: 9
(6:9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Doa yang benar diawali dengan: “Dikuduskanlah nama-Mu”, ini berbicara tentang 2 hal.
1.    Berbicara tentang kerajaan Allah
Dalam surat Paulus yang ditulis pada jemaat di Roma 14: 17-18, dikatakan di sana: Kerajaan Sorga bukan soal makan, minum, bukan soal apa yang dipakai, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita, dan ketiganya dikerjakan oleh Roh Kudus.
Kalau kita mencari Kerajaan Sorga, pasti nama Tuhan dikuduskan. Berarti, mencari kerajaan Sorga = menguduskan nama Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita betul-betul mencari Kerajaan Sorga, di dalamnya tercipta kebenaran, tercipta sukacita, tercipta damai sejahtera yang ketiganya dikerjakan oleh Roh Kudus.
Saudaraku, jika seseorang dikuasai roh lain, maka ia dapat merusak damai sejahtera, sekalipun ia tidak berbicara dan berbuat, hanya sebatas duduk dan berdiri. Sebaliknya, jika seseorang sungguh-sungguh mencari Kerajaan Sorga, ia dapat menciptakan damai sejahtera.
Banyak orang yang mencari sukacita di luaran sana, yang berasal dari daging untuk memuaskan hawa nafsunya, tetapi itu sifatnya semu.
2.    Berbicara tentang kehendak Allah.
Di dalam injil Matius 26: 42, Yesus mengatakan bahwa Dia harus meminum cawan Allah, supaya kehendak Allah jadi. Minum cawan Allah, berarti menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib.
Jadi oleh karena kehendak Allah, nama Tuhan dikuduskan. Setiap orang yang melakukan kehendak Allah = menguduskan nama Tuhan.

Saudaraku, biarlah kita memperhatikan 2 hal ini , supaya kita sekaliannya menguduskan nama Tuhan di dalam diri kita masing-masing lewat ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan.
Pendeknya; kita mencari Kerajaan Sorga dan melakukan kehendak Allah Bapa supaya NAMA TUHAN DIKUDUSKAN.

Sekarang kita melihat ...
2 Korintus 12: 6
(12:6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

Rasul Paulus menahan diri dalam perkataan, ia tidak bermegah atas dirinya, supaya jangan ada orang yang memperhitungkan kepadanya lebih dari pada yang mereka lihat, lebih dari pada apa yang mereka dengar dari Rasul Paulus.
Berarti, Rasul Paulus berkuasa dalam perkataan.
Sebetulnya, kalau Rasul Paulus hendak bermegah, ada alasan baginya untuk bermegah, yaitu ia diangkat ke tingkat yang ketiga (Firdaus), ia mendengarkan perkataan-perkataan yang tak terucapkan yang tidak boleh diucapkan, tetapi sekalipun demikian, ia tidak bermegah.
Pendeknya; jangan membesar-besarkan diri, jangan berkata-kata lebih dari perbuatan-perbuatan.

Kisah Para Rasul 22: 1-3
(22:1) "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri."
(22:2) Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata:
(22:3) "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.

Rasul Paulus dididik sesuai dengan hukum Taurat, di bawah pimpinan Gamaliel, sehingga Rasul Paulus seorang yang giat bekerja, giat melayani untuk Tuhan, bukan terpaksa. Tidak boleh terpaksa, tidak boleh merasa dibutuhkan, tidak boleh merasa diri berjasa, tidak boleh merasa diri mampu, karena kita bekerja hanya untuk Tuhan, dari Tuhan dan oleh Tuhan.

Kaitan DIDIK di sini, sama halnya dengan 2 Korintus 12 tadi.
Kisah Para Rasul 22: 5
(22:5) Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

Paulus yang tadinya adalah seorang pembunuh, seorang yang dikuasai dosa kejahatan, sehingga oleh karena kejahatannya Tuhan mendidik dia.

Kisah Para Rasul 22: 6-9
(22:6) Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
(22:7) Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
(22:8) Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
(22:9) Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.

Cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi Rasul Paulus. Kemudian, suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus”, itu adalah firman pengajaran, firman yang mendidik.
Jadi, saat dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga, yang disebut juga Firdaus, itulah didikan Tuhan yang berasal dari cahaya yang menyilaukan dari langit dan suara yang berseru-seru, itulah firman Allah yang mendidik.
Andaikata Rasul Paulus tidak menerima ganjaran/didikan dari Tuhan, ia tidak mengerti untuk giat melayani Tuhan, tetapi oleh karena didikan itu, ia mengerti untuk giat melayani Tuhan.

Ada kesamaan antara Musa dan Rasul Paulus: Musa mendirikan Tabernakel, rumah secara fisik, sedangkan Rasul Paulus mengusung firman pengajaran mempelai dalam pola terang Tabernakel = membangun rumah rohani untuk menjadi pengantin perempuan.
Biarlah kita memiliki kuasa dalam perkataan, tidak asal bicara. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Tuesday, January 27, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 25 JANUARI 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 25 JANUARI 2015

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 24)

Subtema: SION MENJADI UPAH JERIH PAYAH-NYA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita diperkenankan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu.

Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di filadelfia dari Wahyu 3: 7-13
Saat ini kita akan membaca ayat 12 ...

Wahyu 3: 12a
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Barangsiapa menang berarti jemaat di Filadelfia dituntut untuk menang.

Wahyu 3: 7
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang KudusYang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Penampilan Yesus Kristus sebagai Yang Kudus dan Yang Benar, bagi sidang jemaat di Filadelfia.
Kudus aktivitasnya: menguduskan diri.
Benar aktivitasnya: melakukan kebenaran.
Ini menunjukkan bahwa jemaat di filadelfia menang atas musuh.
Ada 2 musuh abadi;
1.    Iblis/setan
2.    Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
2 musuh abadi ini menimbulkan berbagai dosa kejahatan dan kenajisan.

Wahyu 22: 11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

-      Barangsiapa benar biarlah ia terus berbuat kebenaran.
-      Barangsiapa kudus, biarlah ia terus menguduskan diri

Wahyu 22: 12
(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Alasan kuat untuk terus menguduskan diri dan melakukan kebenaran, karena Tuhan datang segera dan membawa upah jerih payah-Nya.

Ada dua langkah untuk menjadi upah jerih payah Tuhan.
LANGKAH PERTAMA:
Yesaya 40: 10-11
(40:10) Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
(40:11) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Mereka adalah orang-orang yang tergembala dengan baik, berarti tergembala dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala.

Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik dan setia dalam satu kandang dan satu gembala, akan terlihat dengan jelas 2 hal;
1.    Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran, tidak mendengar suara asing.
Bukti domba-domba dengar-dengaran: "gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya."
Berarti domba-domba itu dikenal secara pribadi oleh gembala luar dan dalam.
Kalau terlihat dengar-dengaran tetapi di dalam hati melawan, memberontak, hati diselimuti persungutan, berarti belum dikenal oleh gembala secara pribadi. 
Biarlah kiranya kita dikenal secara pribadi oleh Gembala Agung.

Mazmur 78: 70-72
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
(78:71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
(78:72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Kalau akhirnya Tuhan memilih Daud untuk menggembalakan kawanan domba-Nya, itulah umat Israel, itu karena Tuhan melihat bahwa Daud adalah seorang yang tulus hati , Tuhan mengenal Daud secara pribadi.
Kiranya kita melayani Tuhan dengan ketulusan, supaya kita dikenal secara pribadi, dengan demikian pilihan dan kepercayaan Tuhan besar atas kita.

Matius 25: 10-12
(25:10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
(25:11) Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
(25:12) Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

5 gadis bodoh mengetuk pintu dan berkata: “Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!”, tetapi jawaban bagi mereka: “sesungguhnya aku tidak mengenal kamu”, pintu ditutup = tidak dikenal.
Boleh saja melayani, sepertinya dengar-dengaran namun sebetulnya bukan pilihan, pada akhirnya yang dikenal secara pribadi: masuk dalam perjamuan kawin, dan yang tidak dikenal: pintu ditutup.
Oleh sebab itu, jadilah pribadi yang dengar-dengaran dari sejak sekarang, supaya dikenal oleh Tuhan, dan akhirnya masuk ke ruang perjamuan kawin .

2.    Domba-domba mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, oleh sebab itu biarlah kita mengikuti geraknya firman pengajaran mempelai, kemana saja kita dibawa.

2 Korintus 11: 2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Firman pengajaran mempelai membawa gereja Tuhan sebagai perawan suci kepada Kristus, Dialah mempelai Laki-Laki Sorga = firman pengajaran mempelai membawa kita pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai perempuan.
Perawan suci = suci di atas suci.

Bukti domba-domba mengikuti suara gembala.
Yohanes 10: 5
(10:5) Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Tidak mengikuti suara orang asing, sebab suara orang asing tidak mereka kenal.

2 Korintus 11: 3-4
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
(11:4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Memberitakan Yesus yang lain atau injil yang lain itulah roh yang lain, inilah suara seorang asing yang tidak boleh diterima.
Ajaran lain, Yesus yang lain, atau suara seorang asing, itu adalah ajaran yang menyesatkan, itulah firman yang ditambahkan dan dikurangkan  yang sama seperti  Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
-   Ditambahkan = menyampaikan firman Tuhan disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, tahkayul-takhayul, filsafat-filsafat, dan sebagainya.
-      Dikurangkan = pemberitaan tentang salib diganti dengan tanda-tanda heran/mujizat, serta diganti dengan teori kemakmuran.

Kesimpulannya ketika domba-domba tergembala dengan baik:
Yohanes 10: 11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.
Berarti kalau domba-domba tergembala dengan baik dan setia, maka domba-domba mendapatkan jaminan yaitu pemeliharaan, perlindungan, pembelaan, pertolongan dan penyertaan dari Tuhan.
Inilah langkah yang pertama supaya kita menjadi upah jerih payah Tuhan.

Sebagaimana pengalaman Daud dalam kandang penggembalaan, kita melihat nyanyiannya yang terbesar ...
Mazmur 23: 1-6
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
   
Ada PEMELIHARAAN dari gembala Agung, antara lain;
1.    takkan kekurangan aku, memberi arti:
-      segala sesuatu dicukupkan
-      segala aib Tuhan ambil
2.    domba-domba diberi makan dan minum.
Kalau domba-domba diberi makan, persis seperti domba yang dibaringkan di atas rumput yang hijau, artinya; memiliki keyakinan iman yang teguh, tidak mudah digoyahkan oleh situasi yang sibuk.
Diberi minum, berarti memberi diri dipimpin Roh Kudus = menjadi pribadi yang tenang, seperti Yakub yang suka tinggal di kemah.
3.    Ia menyegarkan jiwaku, berarti ia hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah lewat doa penyembahan.

Mazmur 23: 4
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
  
Ini adalah PENYERTAAN dan TUNTUNAN dari Gembala Agung, sehingga sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman tidak takut bahaya, sebab gada dan tongkat menjadi penghiburan, karena sifatnya menuntun.
-      Gada -> Roh Kudus.
-      Tongkat -> Firman salib Kristus.

Dunia ini adalah lembah kekelaman, dengan bukti;
1.    Dunia ini sedang berada di bawah kuasa si jahat (1 Yoh 5:19).
2.    Di dalam dunia ini ada keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yoh 2:15-16).
3.    Dunia dengan segala arusnya, itulah yang disebut ilah zaman (2 Kor 4:3-4).

Ketiga hal ini memungkinkan seseorang jatuh dalam berbagai pencobaan, tetapi oleh karena
1.     Gada: memprotek kita sehingga tidak jatuh dalam dosa, sebab Roh Kudus memimpin dalam seluruh kebenaran firman.
2.    Tongkat, itulah Salib: memprotek kita sehingga tidak jatuh dalam dosa, sebab sekalipun banyak masalah pergumulan / berbeban berat, kita tetap dikuatkan.

Mazmur 23: 5
(23:5) Engkau menyediakan hidangan bagikudi hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Inilah PEMBELAAN TUHAN: menyediakan hidangan di hadapan lawan, berarti tidak membalas kejahatan dengan kejahatan = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Selanjutnya: Ia mengurapi kepala dengan  minyak dan piala penuh melimpah, artinya: Tuhan memberi kemenangan terhadap lawan, inilah bentuk pembelaan Tuhan kepada kita.

Mazmur 23: 6
(23:6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Ini adalah PERLINDUNGAN DARI TUHAN: diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa, kemudian diikuti dengan kebajikan dan kemurahan.
Tergembalalah dengan baik supaya kelak kita menjadi upah jerih payah Tuhan.

Yesaya 40: 10-11
(40:10) Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
(40:11) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Menghimpunnya dengan tangannya, artinya; kawanan domba tergembala dengan baik.
Buktinya:
-    Anak-anak domba dipangku-Nya, dengan tujuan: memberi kehangatan kasih sayang dan kasih setia.

-         Induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati, berarti Tuhan mengerti, Tuhan peduli.

LANGKAH KEDUA:
Yesaya 62: 11-12
(62:11) Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
(62:12) Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Yang menjadi upah jerih payah Tuhan ada bersama-sama dengan Dia, sehingga orang akan menyebut mereka dengan 2 sebutan:
1.    Bangsa kudus
Bangsa kudus adalah orang-orang yang ditebus oleh Tuhan.

Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaanmenjadi imam-imam bagi AllahBapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Dilepaskan dari dosa oleh darah Yesus Kristus, darah Anak Domba yang tak bercacat cela.
Setelah dilepaskan, membuat kita suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah = bangsa yang kudus, melayani Tuhan dalam kekudusan.

Mari kita lihat hal yang senada ...
Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaandan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Dilepaskan dari dosa oleh darah Anak Domba, Ia telah disembelih dan darah-Nya membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi, inilah bangsa yang kudus.
Melayani Tuhan = bangsa yang kudus.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Pendeknya: melayani Tuhan supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.

Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!", yaitu mereka yang melayani Tuhan, memberi diri untuk diutus.
  
Sekarang kita melihat ...
Bagi mereka yang diutus:
-      Memberi diri diutus
-      Memberitakan kabar baik

Bagi mereka yang mendengar;
-      Percaya kepada Dia, yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.
-      Berseru kepada Dia, yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

Sebagai contoh: RAHAB
Yosua 2: 1, 4
(2:1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
(2:4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,

Rahab, seorang perempuan Sundal, yang tinggal di atas tembok Yerikho, menerima 2 pengintai, utusan yang membawa kabar baik.
Perempuan sundal, berarti dikuasai roh najis, sehingga setiap hari selalu bersundal/berzinah di hadapan Tuhan, tetapi di sini kita melihat Rahab menerima/menyembunyikan dua pengintai di atas sotoh berarti menghargai utusan Tuhan, yang membawa kabar baik, kepada Rahab.

Yosua 2: 9-10
(2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
(2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.

Di sini kita melihat bahwa Rahab mendengar kabar baik dari 2 pengintai itu, yaitu: mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau.

1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Ketika bangsa Israel melintasi Laut Teberau, itu menunjuk kepada baptisan air.

Roma 6: 3
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan Kristus: satu dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Kuasa kematian: mengubur hidup yang lama.
Kuasa kebangkitan Kristus: hidup dalam hidup yang baru.

Matius 3: 11
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Baptisan Yohanes/baptisan air adalah baptisan pertobatan.
Kesimpulannya: kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, mereka yang mendengar kabar baik, artinya: percaya, bertobat, dan memberi diri dibaptis.
-      Percaya Ã  pintu gerbang
-      Bertobat Ã  mezbah korban bakaran
-      Dibaptis Ã  kolam pembasuhan 
Tandanya bagi Rahab:
Yang pertama.
Yosua 2: 12, 18
(2:12) Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
(2:18) sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.

Tanda yang pertama; satu dengan korban Kristus, sama seperti tali dari kain kirmizi diikatkan pada jendela.
Kain kirmizi yang berwarna merah Ã  korban Kristus.
Kalau seseorang sudah menyatu dengan korban Kristus, akan terlihat pertobatan-pertobatan setiap hari.
Rahab telah menyatu dengan korban Kristus, buktinya: Rahab percaya dan bertobat.
Jadi, pertobatan tidak cukup satu kali, melainkan setiap hari, pertobatan harus berlangsung setiap hari.

Sedikit kesaksian: suatu kali saya mengikuti persekutuan di Surabaya, sewaktu Bpk. Pdt. Pong Dongalemba masih hidup, di tengah-tengah pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan Pdt.Harry Lumari, bahwa: pertobatan harus berlangsung dan harus terjadi setiap hari.
Tiba-tiba ada seorang hamba Tuhan yang menyeletuk langsung protes karena ia merasa sudah lahir baru/bertobat, dan pada saat saya mendengarkan protesnya, saya kaget sekali, karena ternyata ada hamba Tuhan yang tidak mengerti pertobatan.

Seharusnya pertobatan itu harus berlangsung setiap hari, itulah tanda bahwa ia telah menyatu dengan korban Kristus, berarti: mulut, mata, telinga,hidung, pikiran, hati, perasaan, kaki, tangan, harus bertobat setiap hari.

Yang kedua.
Yosua 2: 22-23
(2:22) Mereka pun pergilah dan tiba di pegununganMereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.
(2:23) Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.

Tanda yang kedua: Rahab memerintahkan dua pengintai untuk bersembunyi di pegunungan selama 3 hari.
Artinya; Rahab masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (3 hari).
3 hari menunjuk kepada kuasa kematian dan kuasa kebangkitan Yesus kristus.
Ketika Rahab memerintahkan dua pengintai untuk bersembunyi di pegunungan selama 3 hari, itu menunjukkan bahwa Rahab telah menceritakan pengalamannya di dalam kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Jadi, setelah bertobat, selanjutnya masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jangan sampai kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dari tahun ke tahun, kita percaya, namun tidak ada tanda pertobatan / tidak menyatu dengan korban Kristus dan tidak masuk dalam kematian dan kebangkitan Yesus.
Ukuran baik bukan apa yang dilihat mata, tetapi ukurannya adalah firman yang dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh daging yaitu di dalam hati kita masing-masing, sehingga menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca dan dikenal oleh semua orang.

Pengalaman ini sangat berarti sekali bagi Rahab, dia yang sudah menerima kabar baik dari 2 pengintai itu.
Yosua 6:22-25
(6:24) Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN.
(6:25) Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.

Kota Yerikho dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar dengan api, hanya Rahab perempuan sundal itu dan keluarganya, serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup.

Roma 10: 11, 13
(10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
(10:13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Barangsiapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan. Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Roma 10: 9-10
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

-        Berseru, berarti mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
-    Percaya, berarti hati percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.

Kisah Para Rasul 4: 12
(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain selain nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

2.    Yang dicari
Yang dicari berarti disebut juga kota yang tidak ditinggalkan, itulah yang disebut kota kudus, Yerusalem baru, itulah kota mempelai.

Yesaya 62: 4-5
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
(62:5) Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Negeri yang bersuami adalah yang berkenan kepada Tuhan, itulah Yerusalem yang baru, kota kudus, kota mempelai.

Kita lihat KOTA MEMPELAI yang adalah GUNUNG SION.
Yesaya 62: 1
(62:1) Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Di sini kita melihat, bahwa oleh karena Sion; Tuhan tidak dapat berdiam diri dan oleh karena Yerusalem Tuhan tidak tinggal tenang sebelum kebenarannya bersinar seperti cahaya, sebelum keselamatannya menyala seperti suluh dari Sion, itulah kota kudus.

Biarlah kiranya kita senantiasa setia dalam ibadah ini, dan melayani dengan sungguh-sungguh.
Kalau Tuhan tidak dapat berdiam diri dan tidak dapat tinggal tenang, maka kita harus tetap sibuk untuk melayani Tuhan sampai kebenaran itu bersinar seperti cahaya, dan keselamatan-Nya menyala seperti suluh dari Sion. Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan, sidang jemaat, terkhusus imam-imam yang melayani Tuhan tidak boleh berdiam, tidak boleh tinggal tenang, tidak boleh berpangku tangan, apa yang bisa dikerjakan, kerjakanlah, apa yang bisa kita perbuat, perbuatlah untuk Tuhan.

Kalau kita bisa bekerja dengan mengerahkan segenap tenaga, hati, pikiran kita untuk menyenangkan hati atasan, seharusnya kita lebih lagi mengerjakan pekerjaan Tuhan dalam kandang penggembalaan ini, supaya ibadah ini tidak dilangsungkan secara lahiriah melainkan betul-betul ibadah yang mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, supaya hati Tuhan senang.

Sekali lagi saya katakan, dengan jelas Tuhan berkata: “... aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenaran-Nya bersinar seperti cahaya dan keselamatan-Nya menyala seperti suluh”  Inilah yang benar.

Maka ...
Yesaya 62: 2
(62:2) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
  
-        Bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada pelita emas yang berada dalam ruangan suci.
Kesimpulannya: Terang itu datangnya lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama/pokok, sesuai dengan 3 macam alat yang ada di dalam ruangan suci, yaitu ;
1.    Meja Roti Sajian -> Ibadah Pendalaman alkitab disertai perjamuan kudus.
2.    Pelita Emas -> Ibadah raya minggu dan kesaksian.
3.    Mezbah Dupa -> Ibadah doa penyembahan.

-      Semua raja akan melihat kemuliaanmu 
Itulah terang dari Shekina Glory, cahaya kemuliaan Raja, cahaya yang keluar dari antara dua kerub, yang di atas tabut perjanjian di dalam ruangan maha suci.
SEKARANG KITA PERHATIKAN CAHAYA KEMULIAAN ALLAH YANG DIKAITKAN DENGAN SAMUEL...
1 Samuel 3: 1-3
(3:1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
(3:2) Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, Ruang Maha Suci, tempat Tabut Allah.
Berarti, ini adalah hubungan khusus, hubungan intim kepada Tuhan = hubungan nikah antara tubuh dengan kepala = mengkhususkan diri kepada Kristus sebagai kepala dari tiap-tiap gereja, itulah Samuel.

Berarti, cahaya yang keluar dari Shekina Glory terjadi lewat hubungan khusus/hubungan intim dengan kata lain mengkhususkan diri dihadapan Tuhan, sehingga terjadi penyatuan tubuh dengan kepala.
-      Tubuh = gereja Tuhan
-      Kepala = Kristus.
Hubungan intim/hubungan nikah itu dapat digambarkan seperti tabut perjanjian dengan tutup pendamaian, terjadi penyatuan berdasarkan kasih.

Tabut perjanjian terdiri dengan 2 bagian:
1.    Tabut (peti) menunjuk kepada pengantin perempuan Tuhan.
2. Tutup pendamaian menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus sebagai kepala gereja mempelai pria sorga.

Tabut perjanjian dibuat dari kayu penaga, yang disalut/dilapisi dengan emas luar dan dalamnya, sehingga tidak terlihat tabiat daging.
Kayu penaga = kemanusiaan/daging.
Emas = Roh Kudus, kemuliaan, kesucian Roh Kudus = tabiat Ilahi.
Dengan demikian keadaan gereja Tuhan mencapai kesempurnaan dan kemuliaannya yang sederajat dengan mempelai Pria sorga baik lahir maupun batin (Why 21:9-11).

Sekali lagi saya tandaskan, biarlah kita mengkhususkan diri kepada Tuhan, seperti Samuel yang dari sejak kecilnya dikhususkan untuk melayani Tuhan = hubungan intim = hubungan nikah.
Oleh sebab itu yang masih belum tekun, biarlah ia tekun dalam 3 macam ibadah utama/pokok supaya bangsa-bangsa melihat kebenaran yang sama dengan terang yang berasal dari pelita yang ada di dalam ruangan suci, dan raja-raja melihat kemuliaan yang sama dengan terang yang berasal dari shekinah glory yang berada di ruangan maha suci yang memancar dari antara kerubium yang di atas tutup pendamaian, sebagai puncak dari terang karena mengkhususkan diri bagi Tuhan.
Belajarlah mengkhususkan diri, bahwa tubuh adalah milik Kristus, dengan kata lain tidak berhak atas tubuhnya sendiri seperti suami istri yang telah dipersatukan, sebab kita telah dipanggil dan biarlah kita berpadanan kepada panggilan Tuhan.

1 Samuel 2: 28
(2:28) Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Kumembakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel.

Tuhan memilih Samuel dari antara dua belas suku Israel:MENJADI IMAM BAGI ALLAH.
Pekerjaan imam: mengkhususkan diri bagi Tuhan supaya ia;
-      mempersembahkan korban di atas mezbah Tuhan, baik itu korban bakaran, korban keselamatan, korban sembelihan, korban penghapus dosa, korban penebusan, dan korban-korban yang lain.
-      membakar ukupan berarti kegiatan berdoa / menyembah (Mazmur 14:2)
Berarti tetap hidup dalam penyembahan = mengkhususkan diri.
-      memakai baju efod dengan 5 warna.
5 warna Ã  korban Kristus yaitu 5 luka utama Yesus.
1.    Warna putih (lenan halus) = keadilan, kebenaran Ilahi.
2.    Warna ungu = keagungan dan kewibawaan rajani.
3.    Warna Biru langit = kuasa kebangkitan.
4.    Warna merah = sengsara yang dialami oleh Yesus sebagai manusia.
5.    Warna emas = Roh Kudus.
Tanda-tanda ini ada pada pribadi Tuhan Yesus Kristus, sebagai Imam Besar yang tugas-Nya memperdamaikan dosa manusia.

Untuk mencapai ke situ, kita melihat ...
1 Samuel 2: 18
(2:18) Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.

Samuel sudah belajar untuk melayani Tuhan sejak ia masih anak-anak (dari kecil).
Bersyukurlah yang dari sejak kecil telah menerima dan telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai.

1 Samuel 12: 19-21
(2:19) Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.
(2:20) Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: "TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN." Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya.
(2:21) Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN.

Setelah Samuel lahir dan mulai besar, ia telah diserahkan oleh Hana ibunya kepada Tuhan, di bawah pengawasan imam Eli sesuai dengan janjinya.
Perlu juga kita bernazar kepada Tuhan, berarti tidak melalaikan segala janji, supaya berkat itu tidak terhalangi.

Akhirnya...
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Segala bangsa dan banyak suku bangsa akan mencari GUNUNG SION, sebab dari Sion keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem, dari sanalah Tuhan mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan selanjutnya kita berjalan menempuhnya.
Kesimpulannya : Gunung Sion adalah kota mempelai, kota yang dicari, yang bersuami dan yang berkenan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang