KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 27, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 FEBRUARI 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 FEBRUARI 2015

TemaDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 32)

Subtema: MELANGGAR ATURAN TUHAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita diperkenankan untuk beribadah kepada-Nya lewat Ibadah Doa Penyembahan, sebelum kita merendahkan diri di bawah kaki-Nya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 18B
(1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati.

1 Korintus 15: 20
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, Dia dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang meninggal.
Dalam hal ini Rasul Paulus kembali menyatakan pernyataan yang sama kepada jemaat di Korintus.

Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya kepada saya dan saudara, kepada kita sekaliannya, Dia telah menyatakan pekerjaan-Nya yang ajaib, Ia telah mati & dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Ini adalah kasih karunia Tuhan kepada kita, mengingat pada 1 Korintus 15: 21-22, “Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia ..... Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam.....

Roma 5: 12, 14
(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh karena satu orang, itulah pribadi Adam, dan oleh dosa itu juga maut.
Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang karena ternyata semua orang telah berbuat dosa, dimulai dari;
-      Zaman Adam sampai zaman Musa.
-      Juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat Adam.

Mari kita lihat; KEJATUHAN ADAM & HAWA
Kejadian 2: 15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Tuhan mengambil manusia itu juga isterinya dan menempatkan dalam taman Eden, dengan tujuan untuk mengusahakan & memelihara taman itu.

Kejadian 2: 16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Namun, untuk mengusahakan & memelihara taman itu, ada aturan yang harus diikuti, itulah perintah Tuhan.
Tuhan telah membawa kita sampai sejauh ini dan berada di dalam rumah Tuhan untuk beribadah & melayani kepada Tuhan, itu juga bagian yang harus kita usahakan & pelihara di hadapan Tuhan, bagaikan mengusahakan & memelihara taman hati kita masing-masing, sehingga setiap kali kita melangsungkan ibadah & pelayanan, kita harus mengikuti aturan yang ada, tidak boleh membuat aturan sendiri, sekecil apapun, supaya kelangsungan dari ibadah pelayanan ini benar-benar terpelihara karena kita mau mengusahakannya, sehingga keadaan kita baik di hadapan Tuhan.
Adapun aturan yang harus diikuti, antara lain;
-      Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, antara lain; pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman.
-      Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya.

Konsekuensi apabila melanggar aturan Tuhan: pastilah engkau mati­ = mengalami kematian/binasa.
Untuk beribadah & melayani kepada Tuhan ada aturan, juga di dalam Kerajaan Sorga ada aturannya, yaitu darah & daging tidak boleh masuk dalam Kerajaan Sorga.
Jadi, jangan coba-coba mendengar suara daging, supaya jangan melanggar aturan yang sudah Tuhan tentukan.
Biarlah semakin hari kita semakin dewasa, jangan hanya saat di dalam ibadah kita berkata amin, namun di luar ibadah tidak mampu menghadapi kenyataan yang ada.

Pertanyaannya: APAKAH ADAM & ISTERINYA MAMPU MENGIKUTI ATURAN TUHAN?
Kejadian 3: 6
(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Pada akhirnya, Adam & isterinya melanggar hukum Allah, mereka makan buah yang dilarang oleh Tuhan, itulah buah pohon pengetahuan yang baik & yang jahat.
Memang kalau kita perhatikan di sini, buah pohon pengetahuan yang baik & jahat itu;
-      baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya.
-      menarik hati karena memberi pengertian.
Kalau akhirnya banyak orang melanggar aturan, tidak mempedulikan kesucian dan kemurnian hati, itu disebabkan oleh karena adanya suatu daya tarik & seolah-olah memberi suatu pengertian.

Saya umpamakan sedikit; firman Tuhan berkata: barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan oleh Tuhan, dan sebaliknya barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan Tuhan, tetapi tanpa kita sadari, kita justru meninggikan diri, dengan bukti; menyombongkan diri dalam perkataan, bermegah, penonjolan diri, ingin menunjukkan bahwa kita memiliki sesuatu yang lebih dari pada orang lain, namun sesungguhnya itu menyalahi aturan.

Pendeknya; Adam & isterinya melanggar hukum Allah. Pelanggaran hukum Allah adalah dosa (1 Yohanes 3: 4).

Roma 5: 18-19
(5:18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
(5:19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Oleh karena pelanggaran Adam, semua orang beroleh penghukuman & oleh ketidaktaatan Adam, semua orang telah menjadi orang yang berdosa, sebab dosa itu telah menjalar kepada semua orang, sekalipun ia tidak melakukan dosa seperti yang telah dilakukan oleh Adam, itulah yang disebut dosa warisan.
Jadi, ketika Adam & Hawa melanggar hukum Allah, melanggar aturan yang sudah Tuhan berikan, maka semua orang beroleh penghukuman, melanggar terhadap hukum / melawan aturan = ketidaktaatan seseorang.

Keadaan manusia karena dosa.
YANG PERTAMA.
Kejadian 3: 7-10
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
(3:8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
(3:9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
(3:10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

1.    Manusia menjadi telanjang di hadapan Tuhan
Artinya; TANPA KEBENARAN yang melekat, sehingga kalau tidak ada kebenaran itu, maka yang terlihat adalah segala kekurangan & kelemahan.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, pada saat Adam & isterinya telanjang, mereka berupaya untuk menutupi ketelanjangan mereka dengan cara menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Pohon ara à manusia/daging = kebenaran diri sendiri.
Perlu diketahui; kebenaran diri sendiri tidak akan bertahan lama, seperti daun pohon ara, cepat atau lambat akan menjadi kering & rapuh, sehingga kembali terlihat ketelanjangan, kelemahan, kekurangan, segala tabiat-tabiat yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Sepandai-pandainya manusia menutupi kekurangannya, cepat atau lambat itu akan terlihat, Tuhan akan menunjukkannya, dan kalau Tuhan yang menunjukkan/menyatakan kesalahan itu, maka akan sangat menyakitkan.
Andaikata ada dosa yang masih ditutup-tutupi, dan kalau pada akhirnya Tuhan tunjukkan, jangan berdalih, jangan mencoba-coba untuk menutupinya dengan kebenaran diri sendiri.

2.    Manusia & isterinya bersembunyi terhadap Tuhan di antara pohon-pohonan dalam taman.
Ini menunjukkan bahwa manusia & isterinya adalah manusia daging.
Pohon à manusia/daging.
Manusia daging berusaha untuk menutupi, menyembunyikan segala kekurangan-kekurangan/kelemahan-kelemahan di hadapan Tuhan dibalik segala hawa nafsu & keinginan dagingnya.
Kesimpulannya; manusia daging = TANPA ROH. Manusia daging memikirkan hal-hal yang dari daging, manusia Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, itulah perkara rohani/ibadah dan pelayanan (Roma 8: 5-7).

3.    Adam & isterinya menjadi takut.
Ini menunjukkan Adam dan isterinya TIDAK TINGGAL DALAM KASIH ALLAH, sebab kasih Allah melenyapkan ketakutan.

Kesimpulannya;
-      Menjadi telanjang = tanpa kebenaran yaitu Firman Allah = tanpa Yesus yaitu Allah Anak.
-      Bersembunyi dibalik pohon, menunjuk manusia daging = hidup tanpa Roh Kudus = tanpa Kristus.
-      Takut = tanpa KASIH = tanpa Allah Bapa.

Keadaan manusia karena dosa.
YANG KEDUA.
Kejadian 3: 11-13
(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
(3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Adam & isterinya saling mempersalahkan, saling menuduh, berarti saling membela diri = tidak mau mengakui dosa.

Andaikata Adam segera mengakui segala kesalahannya tanpa harus mempersalahkan, menuduh orang lain, saya kira masih ada kesempatan untuk memelihara & mengusahakan taman Eden itu, tetapi di sini kita melihat, mereka betul-betul tidak mau mengakui dosa.
Hati-hati dengan hal semacam ini. Ketika Tuhan menghampiri hati kita di tengah – tengah taman ibadah ini, dan Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya lewat pemberitaan firman Tuhan, biarlah kita segera mengakui segala kekurangan supaya keadaan kita menjadi jauh lebih baik, dan kita diberi kesempatan untuk memelihara & mengusahakannya.

Keadaan manusia karena dosa.
YANG KETIGA.
Kejadian 3: 14-15
(3:14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
(3:15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Terjadi permusuhan antara manusia dengan ular sampai selama-lamanya.
Ketika terjadi permusuhan; “keturunannya (perempuan) akan meremukkan kepalamu (ular), dan engkau (ular) akan meremukkan tumitnya (perempuan)” = saling menyerang.
Jadi, kalau ada permusuhan pasti saling menyerang. Sebaliknya, kalau ada kedamaian, maka tidak akan saling menyerang.

Akibat dosa.
Kejadian 3: 22-23
(3:22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

Tuhan mengusir manusia itu dari taman Eden, dengan tujuan; supaya mengusahakan tanah dari mana ia diambil, sedangkan manusia diciptakan dari debu tanah, dengan demikian manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
Berbeda, ketika Tuhan menempatkan manusia & isterinya berada di taman Eden, tujuannya adalah untuk memelihara & mengusahakan taman Eden itu, menikmati segala kemurahan Tuhan.

Dapat dibayangkan kalau manusia harus mengusahakan tanah dari mana ia diambil, berarti harus mengandalkan kekuatannya, mengandalkan manusia daging.
Dalam Yeremia 17: 5-6, dengan jelas dikatakan; “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri.”
Tuhan memberikan ibadah & mempercayakan imamat rajani di tengah-tengah ibadah ini supaya kita mengusahakan & memeliharanya, dengan kata lain kita memperoleh kasih karunia.
Tetapi kalau kita jauh dari Tuhan, persis seperti manusia yang diusir dari taman Eden, berarti ia harus mengusahakan tanah dari mana ia diambil, mengandalkan kekuatan daging.

Yosua & sesisi rumahnya beribadah kepada Tuhan, kemudian berada di tanah Kanaan yang diperoleh tanpa bersusah-susah dan mendiami kota-kota yang tidak didirikan, juga makan/menikmati kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak ditanami (Yosua 24: 13, 15).
Oleh sebab itu, kalau waktu-waktu yang lalu saya berusaha menyampaikan supaya dengar-dengaran, dan terus mengikuti gembala, bukan berarti saudara mau saya injak-injak. Ikuti saja aturan yang ada, jangan biarkan daging bersuara, sebab itu adalah tanda bahwa daging terkutuk.
Saya sangat bersyukur sekali menyampaikan firman ini karena kita diajar untuk memperhatikan suatu aturan supaya kita tetap memelihara & mengusahakan apa yang Tuhan percayakan di tengah-tengah ibadah ini.

Sebagai bukti bahwa Adam harus mengusahakan tanah yang terkutuk.
Kejadian 3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Terkutuklah tanah karena Adam telah melanggar hukum Allah, ia makan buah pohon yang dilarang, sehingga dengan bersusah payah mencari rezeki dari tanah seumur hidupnya. Tetapi ini adalah konsekuensi yang harus diterima oleh Adam.

Kejadian 3: 18-19
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
(3:19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Gambaran dari tanah yang terkutuk:
-      Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu à suka menusuk hati/perasaan orang lain.
-      Tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu­ = makanan liar, antara lain; kebenaran diri sendiri & kebenaran menurut hukum Taurat ( mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas kejahatan).

Dua hal di atas ini menunjukkan bahwa tanah itu adalah TANAH TERKUTUK, dalam suasana seperti inilah yang harus diupayakan/diusahakan oleh manusia itu.
Untuk mengupayakan ini harus dengan segala jerih lelah & jerih payah, harus mengerahkan segenap kekuatan & kemampuan, berbeda ketika berada di taman Eden; hidup oleh karena kemurahan dari Tuhan saja.

Penyebab manusia melanggar aturan.
Kejadian 3: 1-5
(3:1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
(3:2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
(3:3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
(3:4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
(3:5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

MENAMBAHKAN & MENGURANGKAN FIRMAN TUHAN, inilah penyebabnya.
-      Menambahkan, artinya; pemberitaan firman dua tiga ayat, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong manusia dan lain sebagainya.
-      Mengurangkan, artinya; pemberitaan firman tentang salib Kristus diganti dengan 2 hal;
1.    Teori kemakmuran = orang Kristen tidak boleh miskin melainkan harus kaya.
2.    Mujizat-mujizat/tanda-tanda heran semata.
Pemberitaan firman tentang salib diganti dengan dua hal = mengecilkan salib Kristus.

Sekarang kita lihat; DITAMBAHKAN & DIKURANGKAN dari PIHAK ULAR.
Kejadian 3: 1, 4-5
(3:1) Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
(3:4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
(3:5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Dikurangkan: “Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?
Ditambahkan: “kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Ular menambahkan & mengurangkan karena KELICIKANNYA, sebab ular cerdik namun tanpa ketulusan.
Cerdik tanpa tulus = licik.

Sekarang kita lihat; DITAMBAHKAN & DIKURANGKAN dari PIHAK MANUSIA.
Kejadian 3: 2-3
(3:2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
(3:3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

Dikurangkan: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan.
Ditambahkan: “Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.

Sesungguhnya bukan seperti itu aturan yang dibuat oleh Tuhan untuk manusia, yang benar adalah: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.
Tetapi di sini kita melihat, baik dari pihak ular maupun perempuan itu, masing-masing menambahkan & mengurangkan. Itu sebabnya, mari kita mengikuti aturan yang ada, jangan membuat aturan masing-masing, jangan mengikuti hati masing-masing.

Firman yang ditambahkan & dikurangkan menunjukkan bahwa;
1.    Adam & Hawa telah diperdaya oleh Iblis/Setan = roh jahat & roh najis.
2.    Adam & Hawa menuruti hawa nafsu & keinginan daging.

Ada 7 perkara di dalam kerajaan sorga dan hanya ada 2 kegiatan didalamnya  yaitu ibadah dan pelayanan. Sedangkan, peraturan didalam kerajaan surga; darah & daging tidak mewarisi Kerajaan Sorga.
Berarti kita dapat menarik suatu kesimpulan, bahwa Adam & Hawa tidak berhak masuk dalam kerajaan Sorga, mereka telah hidup menurut daging dengan segala keinginannya & ditunggangi oleh roh najis.

Wahyu 22: 18-19
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
(22:19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

-      Barangsiapa menambahkan kitab nubuatan, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka sesuai dengan yang tertulis dalam kitab Wahyu.
Jadi, seorang nabi tidak boleh bernubuat seenaknya sendiri, umat Tuhan harus memperhatikan hal ini.
-      Barangsiapa mengurangkan kitab nubuatan, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan kota kudus = tidak masuk dalam Yerusalem yang baru.

Setelah kita melihat akhir dari segala sesuatunya, mari kita lihat ...
Jalan keluarnya.
1 Korintus 15: 20, 23
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal. Sesudah itu, mereka yang menjadi milik-Nya, pada waktu kedatangan-Nya.
Jadi, jalan keluarnya: memperhatikan KEMATIAN & KEBANGKITAN YESUS KRISTUS, yang dikaitkan dengan kedatangan-Nya.

Dikaitkan dengan Wahyu 22: 20
(22:20) Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Yesus telah menyaksikan segala sesuatunya, kemudian Ia berkata: “Aku datang segera!"
Setelah kedatangan-Nya itu, barulah Tuhan membangkitkan yang menjadi milik-Nya menurut urutannya.
Tetapi yang harus diperhatikan pada saat Yesus berkata “Aku datang segera!" diawali dengan kata: “YA”, dan diakhiri dengan kata: “AMIN”.

Keterangan; “YA”
Matius 27: 45-50
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
(27:48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
(27:49) Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Di sini kita melihat, Yesus berseru: “"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Setelah mengucapkan kata yang sama untuk yang kedua kalinya, lalu Yesus menyerahkan nyawa-Nya = Yesus telah mati = “YA”, tidak menolak salib.
Itu sebabnya tadi saya katakan, ketika kita diperhadapkan dengan situasi yang tidak enak, biarlah kita maju terus, jangan berbalik/menghindar. Kalau berbalik = tidak. Kalau sudah jalan, dan sudah melihat, biarlah dihadapi saja, sampai kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah lewat salib.
Sebagaimana dengan pernyataan Yesus di taman getsemani: “Cawan ini tidak mungkin berlalu kecuali apabila Aku meminumnya” = “ya” terhadap seluruh kehendak Allah Bapa.

Setelah ya ...
Matius 27: 51-53
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
(27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Sesudah kebangkitan Yesus Kristus, banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Jadi, hanya ada satu kata, yaitu; “Ya”.

2 Korintus 1: 17-20
(1:17) Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?
(1:18) Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak".
(1:19) Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".
(1:20) Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

Di dalam Kristus hanya ada “ya”, itu sebabnya di tengah-tengah pelayanannya kepada Tuhan, Rasul Paulus tidak serampangan, artinya tidak serentak ya & tidak.
Jika serentak ya & tidak, menunjukkan kerohaniannya mudah sekali digoyahkan.
Saya mau ingatkan; kalau sekali anak Tuhan berucap, biarlah itu tetap dipertahankan. Sekali berbuat yang baik, biarlah itu juga tetap dipertahankan.
Biarlah kehidupan kita dinazarkan, supaya berkenan di hadapan Tuhan, sebab bernazar kepada Tuhan menjadikan kita pelaku firman. Sekali ya, tetap ya, tidak boleh tidak.  Di dalam Kristus hanya ada ya, tidak boleh serentak ya & tidak. Itulah orang yang dibangkitkan pada hari kedatangan-Nya.

Keterangan: “Aku datang segera” diakhiri dengan kata “Amin”.
Dalam bahasa Ibrani, Amin = benar, pasti, sungguh.
2 Korintus 1: 20
(1:20) Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

Oleh Kristus kita mengatakan “Amin” dengan tujuan untuk memuliakan Allah.
Amin, berarti semuanya terlaksana. Ketika semuanya terlaksana, berarti Allah telah dimuliakan di dalam diri kita masing-masing.

Yohanes 19: 30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “sudah selesai”, semuanya telah terlaksana, nama Tuhan telah dipermuliakan di dalam diri Yesus. Sudah selesai / sudah berakhir = Amin.
Ketika kita menikmati tubuh & darah Yesus, lewat perjamuan suci, jangan tahankan suara untuk mengatakan “Amin” pada saat firman Tuhan dibacakan, sebab segala sesuatu telah terlaksana oleh-Nya, dengan demikian nama Tuhan dipermuliakan di dalam diri kita masing-masing. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang