KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 30, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 ARPIL 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 APRIL 2015

TemaDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 40)

Subtema:  MENJADI AHLI WARIS

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus, karena kasih-Nya kita dapat melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan pada malam hari ini.

Kembali kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan  dari surat yang dikirim Rasul Paulus untuk jemaat di Kolose. 
Kolose 1: 20
(1:20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Oleh darah salib Kristus (korban Kristus), Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di sorga, maupun yang ada di bumi.

Efesus 1: 10
(1:10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Dipersatukan dalam Kristus, baik yang di sorga maupun yang di bumi, sebab Yesus Kristus adalah pengantara antara Allah dengan manusia, Ia adalah Imam Besar yang tugasnya memperdamaikan dosa manusia kepada Allah dengan darah-Nya sendiri.

Efesus 1: 11
(1:11) Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya --

Sehingga di dalam Kristus kita mendapat bagian yang dijanjikan sesuai dengan apa yang ditentukan Allah dari sejak semula.
Dalam 1 Yohanes 2: 2, Ia adalah pendamaian untuk seluruh dosa dunia, sehingga dengan demikian, kita mendapat bagian dari apa yang dijanjikan Allah di dalam Kristus Yesus.

Mari kita perhatikan lebih jauh....
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Bangsa kafir yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.
Yang dimaksud UKURAN JAUH adalah: orang yang bukan Yahudi secara lahiriah dan tak bersunat secara lahiriah.
Pendeknya; tanpa Kristus berarti tanpa pengharapan (tanpa Allah di dalam dunia).
Tanpa pengharapan à tulang-tulang kering, suatu saat nanti akan terhilang dan lenyap (Yehezkiel 37: 11)

Pertanyaannya: APA MAKSUDNYA TANPA KRISTUS?
Artinya; tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dari ketentuan-ketentuan yang dijanjikan Allah dari sejak semula.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur, kita memiliki pengantara, Yesus Kristus, oleh darah salib Kristus, kita diperdamaikan dengan Allah Bapa, segala sesuatu dipersatukan di dalam diri-Nya baik yang ada di sorga maupun yang ada di bumi.
Kita adalah bangsa kafir, orang yang tidak bersunat, bukan merupakan bangsa Israel secara lahiriah, tetapi yang dahulu jauh menjadi dekat, oleh darah salib Kristus.

Mari kita lihat; SUATU GAMBARAN/KIASAN yang berkaitan dengan hal di atas.
Galatia 4: 28-31
(4:28) Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
(4:29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
(4:30) Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
(4:31) Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.

Tidak menjadi ahli waris, itulah anak dari hamba perempuan karena diperanakkan menurut daging. Inilah bangsa kafir, orang-orang yang jauh dari Allah, tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tidak menjadi ahli waris.

Galatia 4: 23-24
(4:23) Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
(4:24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar --

Anak yang lahir dari perempuan hamba diperanakkan menurut daging.
Kesimpulannya; hidup menurut daging adalah hamba dosa. Dalam Galatia 5: 19-21 terdapat 15 tabiat daging, dengan menuruti 15 tabiat daging berarti menjadi hamba dosa.

1 Korintus 15: 50
(15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Daging & darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, sebab daging & darah suatu saat nanti akan dibinasakan = tidak mendapat ketentuan-ketentuan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan Allah dari sejak semula.

Galatia 4: 24-25
(4:24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar –
(4:25) Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.

Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab = Yerusalem yang sekarang, gambaran dari manusia lahiriah/daging.
Orang yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging akan menjadi hamba dosa, itulah manusia duniawi yang menjalankan hidup secara lahiriah.

Galatia 4: 1-2
(4:1) Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
(4:2) tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.

Seorang hamba dosa (karena diperanakkan menurut daging) berarti belum akil balig = tidak layak menjadi ahli waris, tidak layak menjadi warga Kerajaan Sorga dan tidak layak menerima semua janji-janji Allah.
Belum akil balig, arti rohaninya; belum dewasa rohani.

1 Korintus 3: 1-3
(3:1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
(3:2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Kerohanian yang belum dewasa adalah gambaran dari manusia duniawi dan hidup secara manusiawi.
Kerugian bila belum akil balig/belum dewasa secara rohani: tidak mampu menerima makanan keras, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus, yang bersifat teguran, hajaran, didikan, sehingga orang yang semacam ini memiliki sifat iri hati, perselisihan, persungutan, dan sebagainya.
Kiranya, kalau ada di antara kita yang ditegur oleh firman, jangan ada persungutan ataupun pemberontakan, supaya tidak ada iri hati dan perselisihan.
Selama seseorang belum akil balig, ia tidak berhak menjadi pewaris Kerajaan Sorga, tidak mendapat bagian dari apa yang dijanjikan oleh Allah, sekalipun kita beribadah melayani Tuhan. Ukurannya bukanlah apa yang kita persembahkan, bukan apa yang kita korbankan, melainkan seseorang harus akil balig; harus dewasa rohani supaya jangan ada selisih (perbedaan-perbedaan dalam pikiran, dalam memberi pendapat).

Seseorang yang belum akil balig lebih menyukai susu. Susu à pemberitaan firman tentang asas-asas pokok dari ajaran tentang Kristus yaitu; hanya sebatas percaya, bertobat, kemudian di tengah-tengah itu adalah mujizat semata.
Tetapi orang yang dewasa rohani tidak lagi memerlukan susu, melainkan makanan keras itulah; teguran dan hajaran, yaitu; didikan dari Tuhan.

Dampak negatif belum akil balig.
Galatia 4: 3
(4:3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.

Selama seseorang belum akil balig (dewasa rohani), maka ia takluk juga kepada roh-roh dunia.

Kolose 2: 20-22
(2:20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
(2:21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
(2:22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.

Takluk kepada roh-roh dunia berarti tunduk kepada perintah-perintah, aturan-aturan secara duniawi, tetapi tidak takluk, tidak taat kepada ajaran yang benar, itulah firman Allah.
= manusia daging memikirkan hal-hal yang dari daging, sebaliknya manusia Roh memikirkan hal-hal yang berasal dari Roh, itulah perkara di atas, perkara rohani, yaitu; segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah & pelayanan.

Lebih jauh kita melihat; ROH-ROH DUNIAWI.
Matius 15: 2-5
(15:2) "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
(15:3) Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
(15:4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
(15:5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, mereka takluk/tunduk kepada roh-roh duniawi, yaitu tetap berpegang pada adat istiadat nenek moyang, salah satunya; sebelum makan mencuci tangan, tetapi mereka tidak taat/takluk pada ajaran yang benar, sehingga mereka menjadi seteru dari firman Allah.
Hanya demi adat istiadat mereka tidak menghormati orang tua, tentu ini tidaklah benar, karena melanggar hukum yang kelima.

Saya tidak menyalahkan adat-adat yang ada di atas muka bumi, termasuk adat orang batak, tetapi jangan sampai karena adat istiadat kita melanggar firman Tuhan. Banyak orang batak melanggar aturan-aturan dari Tuhan /  tidak takluk pada aturan Tuhan (firman Allah) hanya karena adat istiadat.

Markus 7: 2-8
(7:2) Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
(7:3) Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;
(7:4) dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
(7:5) Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
(7:6) Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(7:7) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
(7:8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Kalau takluk kepada roh-roh dunia, lebih menuruti aturan-aturan dunia dari pada firman Allah, sama seperti orang yang memuliakan Allah dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari Tuhan.
Ibadah yang seperti ini adalah ibadah yang sia-sia, sebab ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia, dan oleh karena perintah manusia, mereka mengabaikan perintah Allah.
Lihat saja orang yang berpegang teguh pada adat istiadat; akan lebih mengutamakan aturan-aturan (ruhut-ruhut) yang ada dalam adat istiadatnya, dari pada berpegang pada firman Allah (aturan dari sorga).
Sehingga kalau kita perhatikan, mereka menjalankan ibadahnya secara lahiriah (liturgis), sehingga hati mereka jauh dari Tuhan, dengan bukti; ketika harus diselidiki, dikoreksi oleh firman Tuhan (penyucian terhadap dosa), mereka bersungut-sungut.

Kolose 2: 23
(2:23) Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Kalau menjalankan ibadah lahiriah, ibadah buatan sendiri, terlihat penuh hikmat karena seperti merendahkan diri, menyiksa diri namun tidak ada gunanya, selain untuk memuaskan manusia duniawi saja.
Apalah artinya kita menjalankan ibadah yang sia-sia, kalau hanya memuaskan hawa nafsu duniawi.
Oleh sebab itu, saya berkali-kali melihat ibadah yang dijalankan secara lahiriah, saya mau sering menangis dan hati saya hancur, tetapi bagi saya itu adalah kebiasaan. Tetapi biarlah di dalam kandang penggembalaan ini, kita menjalankan ibadah sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan Tuhan.
Kalau sidang jemaat bersungut-sungut ketika ditegor oleh firman Tuhan maka timbul suatu pertanyaan, untuk apa kita beribadah dan untuk apa menerima dan mendengar firman Tuhan.
Satu kali saya mengikuti ibadah natal Banten Barat, selama ibadah berlangsung, ada yang jalan sana jalan sini dengan alasan ini dan itu, buat saya itu tidak ada artinya, seharusnya apa yang harus dipersiapkan, dipersiapkan sebelum ibadah dimulai/berlangsung.

Galatia 4: 21-22
(4:21) Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
(4:22) Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?

Menjalankan ibadah secara lahiriah karena menuruti perintah duniawi demi adat istiadat, menunjukkan bahwa mereka berada & hidup di bawah hukum Taurat.
Hidup di bawah hukum Taurat; tangan ganti tangan, mata ganti mata = kejahatan dibalas kejahatan = kasih tidak sempurna; mengasihi sesama tetapi membenci musuh.
Dan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat; bibir/mulut memuji memuliakan Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan.

Dalam Ibrani 10, Tuhan tidak berkenan kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa, sekalipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. Itu sebabnya Yesus datang dalam gulungan kitab untuk menggenapi hukum Taurat di atas kayu salib, sebab hukum Taurat tidak sempurna adanya.

Roma 4: 14-15
(4:14) Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.
(4:15) Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

Tidak ada pengharapan kalau seseorang hidup di bawah hukum Taurat. Justru hukum Taurat itu membangkitkan murka Allah, sebaliknya kalau tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada pelanggaran.
Kesimpulannya; hukum Taurat merangsang dosa + membangkitkan murka Allah.

Yehezkiel 37: 1-2, 11
(37:1) Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
(37:2) Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
(37:11) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

Tulang kering à kehidupan tanpa Kristus, tanpa pengharapan, suatu saat nanti akan lenyap dan binasa.

Jalan keluarnya.
Efesus 1: 7
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Oleh darah salib Kristus, kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, semua karena kekayaan kasih karunia / limpah kasih karunia yang kita rasakan.

Lebih meningkat lagi ...
Roma 5: 8-9
(5:8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
(5:9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Karena darah salib Kristus, kita telah dibenarkan sampai akhirnya kita pasti diselamatkan dari murka Allah.
Tidak tersembunyi kuasa Allah kalau kita mau tinggikan korban Kristus; kita ditebus, diampuni, dibenarkan sampai diselamatkan, sebab di dalam Dia, segala sesuatu telah dipersatukan, supaya kita berhak menerima janji Allah, supaya kita berhak menjadi warga Kerajaan Sorga. Sebab apa artinya kita beribadah melayani kalau akhirnya kita tidak menjadi warga Kerajaan Sorga? Tentu itu adalah kerugian besar.
Semakin kita tinggikan korban, maka kita akan dibenarkan dan diselamatkan, diawali dengan ditebus dan diampuni.

Sekarang pertanyaannya; SIAPAKAH MEREKA YANG MENINGGIKAN KORBAN KRISTUS?
Galatia 4: 26-29
(4:26) Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
(4:27) Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
(4:28) Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
(4:29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.

Ishak adalah anak janji yang dilahirkan dari perempuan merdeka, itulah Sara, gambaran dari Yerusalem sorgawi, artinya; hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, itulah perkara-perkara di atas, perkara-perkara rohani yang berkaitan dengan ibadah pelayanan dalam satu kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Ishak adalah anak janji, berarti; menjadi ahli waris Kerajaan Sorga.

Sesungguhnya disini dikatakan; “Yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh” = teraniaya berarti; meninggikan korban Kristus, sama artinya diperdamaikan oleh darah salib Kristus.
Orang yang meninggikan salib Kristus adalah orang yang telah ditentukan dalam Kristus Yesus, menerima janji-janji Allah, berhak menjadi ahli waris, itulah yang Tuhan inginkan.
Jadilah pendamaian di tengah-tengah ibadah pelayanan, di manapun kita berada; memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, berarti menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

2 Tesalonika 1: 4-5
(1:4) sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
(1:5) suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

Kalau kita harus menanggung penderitaan, itulah sengsara salib, maka layak menjadi warga Kerajaan Sorga, tetapi orang yang melepaskan diri dari sengsara salib, tidak layak untuk mendapat bagian dari apa yang dijanjikan Allah, dari sejak semula.
Perlu diketahui; dibalik salib ada kemuliaan yang tersedia.
Kalau karena teguran akhirnya bersungut-sungut, lalu bagaimana kita mendapat bagian dari apa yang dijanjikan Allah?

Filipi 3: 20
(3:20) Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

Kewargaan kita adalah di dalam sorga, dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, itulah Yerusalem sorgawi, dari situ kita menantikan Yesus datang.
Warga kerajaan surga menunjuk kepada orang yang diperanakan menurut Roh, setia memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Tuesday, April 28, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 26 APRIL 2015


IBADAH RAYA MINGGU, 26 APRIL 2015

Salam sejahtera kepada kita semua, shalom!
Lewat kuasa pengorbanan Kristus, kita dapat menikmati kasih karunia Tuhan, roti yang tidak beragi, yang Ia berikan kepada kita di akhir zaman.
Sejak berdirinya orang yang berseru kepada Tuhan adalah 4 keluarga, 8 orang, selama 120 tahun, berteriak-teriak, namun yang bertobat hanya 8 orang, artinya tidak banyak yang dapat menjadi calon mempelai Kristus.

Wahyu 5: 9
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Mereka memandang kepada Anak Domba yang sudah disembelih, lewat kuasa darah-Nya, mereka dibeli.
Dibeli berarti menjadi hak milik dan merupakan sesuatu yang berharga.
Yesus Kristus telah berkorban bagi kita semua / kita sudah dibeli, Ia sudah disembelih, dibayar dengan harga yang lunas.
Bangsa Israel 450 tahun lamanya di Mesir dengan cara bagaimanapun Musa untuk membebaskan bangsa Israel, namun semuanya sia-sia, baik air menjadi darah, semua menjadi darah, bangsa Israel tidak bisa dilepaskan dari perbudakan, sampai pada tulah kesepuluh, tidak bisa. Oleh sebab itu, Anak Domba harus disembelih untuk melepaskan mereka dari perbudakan. Dunia ini sedang diperbudak oleh dosa, tanpa terkecuali.

Di akhir zaman ini, jangan sampai ada yang membuat kita tenggelam, baik menghadapi nikah, pelayanan, apa saja, sebab Yesus Kristus sudah disembelih.
Disembelih berarti darah itu harus tumpah, dengan harga yang lunas dan yang luar biasa untuk memiliki kita.
Kalau Anak Domba Allah sampai tumpah darah-Nya untuk membeli kita, seharga itulah kita gereja Tuhan.
Alkitab mengatakan, engkau sudah ditebus dengan harga yang lunas lewat darah Anak Domba.
Yesus Kristus mati di kayu salib, lalu bangkit pada hari ketiga, dan setelah 50 hari, Ia akan naik.
Kuasa dari firman dinampakkan kepada kita untuk mengubah kita di akhir zaman. Tanpa darah Yesus, tidak ada yang selamat.

Wahyu 5: 10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Lewat kuasa darah Anak Domba, kita dipilih menjadi imam-imam, untuk memerintah sebagai raja di bumi.
Dahulu, darah itu ditaruh di jari jempol kaki dan di cuping telinga kanan, lalu di pintu dioleskan darah. Ketika tentara maut lewat, mereka mendapat perlindungan yang dahsyat. Dimana-mana tangisan besar bagi mereka yang binasa, karena tidak ada tanda darah.
Ketika nanti antikris merajalela, semua akan dihabisi, kecuali ada tanda darah yang tertumpah atas kita.
Yang sudah mendapat percikan darah Anak Domba dijadikan imam-imam sehingga dapat menghadapi musuh, sebab saya & saudara sudah dibeli dengan harga yang lunas.

Wahyu 5: 11
(5:11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,

Setialah terlebih dahulu, maka banyak orang yang akan mencari pengajaran.
Ini adalah suatu perkataan dari Tuhan yang menjamin.

Wahyu 5: 12
(5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa.
Berarti kalau saudara menerima percikan darah Anak Domba, berarti kita semua menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian, itu juga diberikan kepada kita semua.
Dari mana jalannya? Jalannya sudah disembelih. Anak Domba Allah itulah Yesus, dan orang yang sudah menerima kuasa dari Anak Domba Allah yang sudah disembelih menguduskan kita semua, kita juga layak menerima kuasa.

Untuk apa kita menerima kuasa dan kehormatan dan kekuatan dari Tuhan? supaya kita kuat menerima apapun, menerima gelombang apapun, jangan ada yang putus asa, karena Dia sudah disembelih.
Kuasa darah dari Anak Domba menjadikan mereka anak Allah, sehingga kita menerima kuasa, menerima hormat, dari Anak Domba Allah, bukan untuk dibanggakan, bukan untuk disombongkan, melainkan membawa kita semakin rendah lewat kuasa darah-Nya.

Roma 5: 9
(5:9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Tidak ada yang bisa membenarkan saya dan saudara, kecuali darah Anak Domba Allah. Setetes darah itu luar biasa, ajaib dan berkuasa.
Lewat kuasa dari darah, kita dibenarkan dari murka Allah. Dalam Wahyu ada 7 murka Allah, sampai hujan es sebesar 100 pon (50 KG) yang akan menimpa bumi, tetapi kita dapat dibenarkan dari murka Allah karena kuasa darah.
Saudara sudah dibenarkan, bukan oleh pendeta, tetapi kita telah ditebus oleh darah Anak Domba.
Kuasa darah Kristus itu luar biasa, sampai pada musibah yang akan datang, kita telah dipersiapkan, bahkan rambut tidak akan jatuh ke tanah tanpa seijin Anak Domba Kristus.
Kita ini mahal, janganlah kita main-main di akhir zaman ini.

Di sini tidak dikatakan mudah-mudahan, melainkan PASTI, jadi jangan ragu mengikuti pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, sebab pasti suatu saat nanti akan dikejar/dicari orang.

Ibrani 9: 14
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Kuasa dari darah Kristus menyucikan sampai lubuk hati yang paling dalam supaya kita mendapat kuasa dari Dia.
Dengan darah Kristus, hati kita disucikan, sehingga tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
Rasul Yohanes pernah berkata: lihat Anak Domba Allah yang memikul semua dosa kita, dipikul-Nya di kayu salib.
Dari hati nurani kita keluar kata-kata yang tidak baik, itulah yang disucikan oleh kuasa darah Kristus yang begitu mahal.

Biarlah kita semakin setia dan semakin tekun, sebab kita sudah dibayar dan dibeli dengan harga yang lunas, supaya kita tidak tersesat di akhir zaman ini. Mengerikan sekali kalau kita tidak di dalam pengajaran, sebab kita tahu, bahwa kita sudah dibeli dengan harga yang lunas, dan juga menjadi milik kepunyaan Allah sendiri.
Dalam suratan Petrus dikatakan: kamu menjadi milik kepunyaan Allah sendiri lewat darah Kristus.

1 Petrus 1: 2
(1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Rencana Allah dari sorga: Ia turunkan Anak-Nya yang tunggal, itulah Yesus, untuk memilih kita yang hadir sebab kita berharga di mata Tuhan.
Kita dipilih menjadi calon Anak Raja, supaya menjadi raja di kerajaan 1000 tahun damai. Kita dipilih menjadi calon mempelai Kristus yang begitu berharga. Dia mempertaruhkan darah-Nya untuk memilih kita. Dia dibantai habis-habisan.
Seharusnya saya dan saudara harus dibantai oleh Antikris yang akan datang, tetapi Dia rela menebus kita. Oleh sebab itu, kita jangan bermain-main, melainkan harus bertekun.

Kuasa dari darah Kristus memilih saudara. Dalam Yohanes 2, banyak orang berseru, tetapi Tuhan tidak percaya kepada mereka. Banyak orang Kristen, tapi suatu saat mereka akan mencari jalan buntu, namun oleh kuasa darah Kristus, memilih saya dan saudara.

Kalau kita sudah taat, percikan darah itu luar biasa; kita cakap menanggung segala perkara, iman kita tidak kendor.
Biarlah damai sejahtera, sukacita dari Anak Domba melimpah atas kita.

1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Jangan belajar berbuat yang tidak baik, jangan coba-coba soal dosa.
Di sini, cara hidup dari nenek moyang telah ditebus dengan kuasa darah-Nya. Kita semua berharga di mata Tuhan.
Mulut harus dijaga, supaya dapat menjadi berkat baik dalam rumah tangga, dan dimana saja.
Lewat darah Anak Domba menyucikan hati pikiran kita. Darah yang suci, darah yang mahal, Ia korbankan untuk kita semua. Jadi, jangan lihat orang lain, yang penting adalah kita melayani Tuhan.
Semakin kita ditolong, kita akan semakin diberkati Tuhan. Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan.

Efesus 1: 7
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Apapun dosa saudara, ditebus dengan kuasa darah-Nya, sebab di dalam Kristus, di dalam Anak Domba Allah, lewat darah-Nya kita boleh penebusan yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih-Nya.
Biarlah kita mampu seperti Kristus, berarti kita hidup di dalam-Nya, hidup dalam kuasa darah Kristus.

Kuasa darah Kristus.
Efesus 2: 13
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu jauh menjadi dekat lewat kuasa darah Kristus, sehingga kita menjadi satu dalam Kristus.
Kalau nanti datang antikris selama 3,5 tahun, kita sudah berangkat, karena kita sudah ditebus oleh darah Anak Domba yang mahal.
Seluruh alat-alat Tabernakel, semua diperciki dengan kuasa darah, sehingga tidak ada yang dapat menyentuh semua alat-alat di Tabernakel. Setan pun tidak berani mendekat pada Tabernakel (rumah Tuhan / Bait Allah).
Kita adalah alat-alat Tabernakel yang diperciki kuasa darah Kristus, setan tidak berani mendekati kita, karena kita telah dibayar mahal oleh darah Kristus.
Hargailah ibadah, hargai firman Allah, hargai kandang penggembalaan.
Mungkin kita banyak memiliki pergumulan dan air mata, tetapi biarlah kita datang kepada Tuhan, menangis kepada Tuhan. Seberat apapun beban saudara, jangan tinggalkan Yesus, mohonkan kemurahan Tuhan, supaya kita bisa bertahan oleh karena darah Anak Domba Allah, Dia mampukan kita.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita firman:Pdt. Yakub Tondang
(Gembala Sidang GPT Tembung, Medan, Sumatera Utara)

Sunday, April 26, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 APRIL 2015


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 APRIL 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema:  JANGAN MEMBUAT/MENDIRIKAN PATUNG BAGIMU

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, kita patut bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita.
Biarlah kiranya kita boleh merasakan kasih Tuhan malam hari ini lewat pembukaan rahasia firman Tuhan.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar    = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik      = orang yang tidak beribadah kepada Allah.

Kita tidak dapat mengatakan bahwa ibadah kita lebih benar dari pada ibadah-ibadah yang lain, namun satu hal yang patut kita syukuri adalah sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang-Nya pengajaran Tabernakel, yang disebut dengan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa untuk mengoreksi, menyelidiki kita masing-masing dan akan membawa kita kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna/menjadi pengantin perempuan.
Sebagaimana dalam ayat 17, di mana mereka akan menjadi milik kesayangan Tuhan sendiri pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia sedang menyediakan / mempersiapkan tempat sebanyak jiwa yang diselamatkan.

Mari kita lihat; ORANG YANG BERIBADAH KEPADA ALLAH YANG HIDUP.
Yosua 24: 15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Yosua berkata kepada bangsa Israel: “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Yosua menunjukkan sikap yang tegas kepada bangsa Israel, dalam hal beribadah kepada Allah.

Respon bangsa Israel terhadap perkataan Yosua.
Yosua 24: 16-18
(24:16) Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
(24:17) Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
(24:18) TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

Bangsa Israel tidak beribadah kepada allah asing, melainkan juga beribadah kepada Allah nenek moyang bangsa Israel; Allah Abraham, Ishak, Yakub.
Adalah hal yang masuk akal kalau bangsa Israel beribadah kepada Allah yang hidup, sesuai dengan alasan yang ada dalam ayat 17-18, antara lain;
1.    Allah telah menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, oleh darah Anak Domba Paskah.
2.    Allah telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar di depan mata mereka di tengah perjalanan.
3.    Allah telah melindungi bangsa Israel sepanjang jalan yang mereka tempuh di antara semua bangsa yang dilalui.
4.    Allah menghalau 7 penduduk negeri tanah Kanaan sehingga mereka boleh beribadah kepada Tuhan Allah.

Sehingga kalau kita perhatikan (Maleakhi 3:13-14), bangsa Israel menikmati semua kemurahan Tuhan; mereka memperoleh negeri Kanaan tanpa bersusah-susah, mendiami kota-kota yang tidak didirikan, dan menikmati kebun-kebun anggur, menikmati kebun-kebun pohon zaitun = menikmati segala kemurahan hati Tuhan.
Biarlah kita setia beribadah kepada Allah yang hidup, supaya kita dapat menikmati/memperoleh kasih karunia demi kasih karunia, sebab kita hidup bukan karena gagah, hebat, kuat kita dan bukan suatu kebetulan, melainkan karena kemurahan hati Tuhan.

Syarat beribadah kepada Tuhan.
Yosua 24: 19
(24:19) Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.

Beribadah kepada Tuhan, berarti memperhatikan 2 hal;
1.    Dialah Allah yang kudus.
2.    Dialah Allah yang cemburu.
Kalau seseorang tidak memperhatikan 2 hal ini, maka siapapun tidak sanggup beribadah kepada Allah yang hidup.

Keterangan:
DIALAH ALLAH YANG CEMBURU, yang dikaitkan dengan 10 hukum Allah.

Keluaran 20: 3-5
(20:3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Tuhan Allah bangsa Israel adalah Allah yang cemburu.
Kecemburuan Allah kepada bangsa Israel tidak sama seperti kecemburuan manusia daging yang bersifat bodoh, karena membabi buta.
Kecemburuan Allah disini bersifat prefentif, maksudnya mencegah bangsa Israel supaya jangan jatuh dalam dosa.

Sebagai bukti;
YANG KEDUA: Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun (Keluaran 20: 4)
Imamat 26: 1
(26:1) "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Jangan membuat patung atau tugu berhala untuk diri sendiri, bahkan jangan mendirikan batu berukir untuk dirinya.

Alasan Allah adalah:
Yesaya 40: 18-20
(40:18) Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
(40:19) Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
(40:20) Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.

Allah tidak dapat disamakan dengan patung atau arca sekalipun patung itu dilapisi dengan emas, terbuat dari kayu pahatan yang tidak lekas busuk, dan menegakkan patung yang tidak lekas goyah.
Perlu diketahui; Allah Israel di atas segala allah asing, tidak ada yang dapat menyamai Allah Israel.

Yesaya 40: 21-22
(40:21) Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
(40:22) Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!

Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, sesuai dengan firman Allah yang disampaikan dari sejak semula, sehingga:
-      Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang;
-      Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!

Yesaya 4: 23-24
(40:23) Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
(40:24) Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.

Allah yang menentukan segala sesuatunya bahkan hidup mati manusia, Allah yang menentukannya.
Saudaraku, kita benar-benar telah merasakan kasih karunia demi kasih karunia, merasakan kemurahan Tuhan sampai malam ini, sekalipun banyak pelanggaran yang terjadi, namun Tuhan tetap bermurah hati sehingga Ia masih memberi kesempatan bagi kita untuk beribadah dan melayani Dia.
Namun sekalipun kita merasakan kemurahan hati Tuhan, seringkali kita membuat patung bagi diri sendiri termasuk harga diri, kekerasan hati untuk memuliakan dirinya sendiri, baru saja selesai beribadah namun kembali membuat patung bagi dirinya.
Padahal Allah berfirman: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun”, namun sadar atau tidak sadar, hal ini seringkali kita langgar.

Mazmur 115: 1-4
(115:1) Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!
(115:2) Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"
(115:3) Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,

Segala kemuliaan hanya bagi Allah oleh karena kasih-Nya yang besar dan oleh karena kesetiaan Allah bagi kita.
Kemuliaan itu hanya bagi Tuhan, namun terkadang kita mencari kemuliaan bagi diri kita sendiri, supaya orang melihat kita lebih benar, lebih baik, lebih suci, lebih cakap dari orang lain, inilah yang disebut mendirikan patung.

Keluaran 32: 1-4
(32:1) Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
(32:2) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Bangsa Israel membuat patung yang menyerupai allah bagi mereka, yaitu patung anak lembu emas tuangan.

Mari kita lihat; PERASAAN TUHAN SAAT BANGSA ISRAEL MEMBUAT PATUNG.
Ulangan 32: 21
(32:21) Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.

Bangsa Israel membangkitkan cemburu Allah dan menimbulkan sakit hati Allah oleh karena patung/berhala yang mereka buat.

Ulangan 32: 5-6
(32:5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
(32:6) Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?

Bangsa Israel adalah bangsa yang bebal dan tidak bijaksana.
Bebal = orang yang bodoh, selalu mengulangi kesalahan yang sama.
Padahal mereka sadar betul kalau mereka keluar dari tanah Mesir (tanah perbudakan, tempat peleburan besi) semua karena kasih kemurahan Tuhan, dan berjalan di jalan yang mereka tempuh semua karena penyertaan Tuhan.

Ulangan 32: 10-11
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
(32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Sesungguhnya Tuhan menjaga dan melindungi bangsa Israel di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara, laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, supaya mereka tegak, mampu berjalan di padang gurun sampai akhirnya tiba di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan-Nya.
Menggoyangbangkitkan isi sarangnya à kuasa kematian & kebangkitan Yesus Kristus. Mereka mengenakan kasut & pakaian selama 40 tahun perjalanan di padang gurun tetapi kasut & pakaian mereka tidak usang, betul-betul Tuhan menyertai, memelihara mereka.
Tandus = kering. Tuhan mampu memelihara anak-anak Tuhan di tengah-tengah resesi kekeringan dunia, sampai akhirnya kita masuk dalam Kerajaan Sorga, kalau kita setia.

Mazmur 115: 4-8
(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
(115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
(115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
(115:8) Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

Mari kita lihat; PATUNG/TUGU BERHALA.
-      mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata = tidak dapat mengagungkan nama Tuhan.
-      mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat ­= buta rohani.
-      mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar = tidak dengar-dengaran
-      mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium = tidak ada doa penyembahan.
-      mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba = tidak dapat melayani Tuhan dengan benar.
-      mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, = tidak dapat melangkah maju bersama Kristus.
-      tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya = tidak dapat memuliakan Tuhan.
seperti itulah orang yang membuat patung/tugu baginya.
Saudaraku, kalau seseorang mendirikan patung baginya berupa kesibukan, pekerjaan (bisnis), kedudukan, jabatan, harta benda, kekayaan, cinta akan uang, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan, dia tidak dapat memberikan yang terbaik kepada Tuhan, selain memuliakan dirinya.

Kesimpulannya; membuat patung baginya adalah suatu kebodohan dan kesia-siaan.

Keluaran 32: 4
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Setelah mereka membuat patung anak lembu emas tuangan, Harun berkata: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Dalam hal ini bangsa Israel menjadi bodoh, mereka melupakan penciptanya. Sesungguhnya yang menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan adalah Allah yang hidup, bukan patung anak lembu emas tuangan, sesuai dengan Keluaran 20: 1-2 ...Lalu Allah mengucapkan segala firman ini Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

Sesungguhnya Allah yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir, dari rumah perbudakan, oleh karena darah Anak Domba Paskah.
Demikian halnya kalau kita berada di rumah Tuhan, di dalam kota Raja Besar untuk beribadah melayani Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan, karena darah Anak Domba Paskah yang membebaskan kita dari ikatan dosa. Selama seseorang masih terikat dengan dosa, hidup dengan segala perbuatan yang sia-sia maka ia tidak akan sanggup beribadah melayani Tuhan.
Harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, emas & perak, tidak dapat menebus kita dari dosa, hanya darah yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat cela.

Dampak negatif mendirikan patung/tugu berhala.
Roma 1: 22-23
(1:22) Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
(1:23) Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.

Seolah-olah penuh hikmat, padahal itu suatu kebodohan, jikalau seseorang menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana itu dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar / patung, tugu berhala.
Patung/tugu buatan tangan manusia tidak akan memberikan kemuliaan bagi manusia, justru akan membuat seseorang bodoh, jauh dari Tuhan.

Ulangan 4: 14-18
(4:14) Dan pada waktu itu aku diperintahkan TUHAN untuk mengajarkan kepadamu ketetapan dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya.
(4:15) Hati-hatilah sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api –
(4:16) supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
(4:17) yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara,
(4:18) atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;

Musa telah mengajarkan 10 hukum Allah yang tertulis pada dua loh batu sesuai dengan perintah Allah kepada Musa supaya bangsa Israel jangan membuat patung bagi mereka, baik berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi, bahkan Allah sendiri berfirman dari tengah-tengah api kepada bangsa Israel di gunung Horeb.
Tujuannya: supaya bangsa Israel jangan berlaku busuk. Jadi, bukan hanya Musa saja yang menyampaikan firman kepada bangsa Israel, tetapi Allah sendiri berfirman kepada bangsa Israel, sesungguhnya betapa besar kemurahan hati Tuhan kepada bangsa Israel, karena Allah sendiri menghampiri bangsa Israel di dalam kemuliaan-Nya.

Kalau saja malam ini kita mendengarkan firman Allah yang rahasianya dibukakan dan membuat hati kita bergetar, seharusnya bangsa Israel lebih lagi ketika Allah berbicara langsung kepada mereka bahkan Allah berkali-kali berfirman, namun bangsa Israel mengabaikannya.
Hal itu sesungguhnya kita alami sendiri, berkali-kali kita mendengar firman lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama / pokok hari itu kita terharu, menerimanya dengan senang hati dan gembira, tetapi baru saja lewat ibadah, kita kembali lagi murtad.
Bukan kurang panjang Tuhan mengulurkan tangan-Nya, bukan kurang tajam telinga-Nya untuk mendengarkan doa-doa kita, tetapi kita yang berkali-kali menyakiti hati Tuhan, tidak mempedulikan perasaan Tuhan.

Roma 1: 24-25
(1:24) Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
(1:25) Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

Membuat patung baginya = menggantikan kebenaran Allah dengan dusta = melupakan penciptanya yang harus dipuji selama-lamannya.
Setara dengan 1 Yohanes 1:8-10, bila seseorang tidak mengaku dosa, berarti menjadikan Allah pendusta dan kebenaran Allah tidak ada di dalam dirinya = menipu diri sendiri, ini adalah kebodohan besar.
Tidak mengaku dosa, berarti menjadikan Allah pendusta dan kebenaran Allah tidak ada di dalam dirinya = menipu dirinya sendiri.
Kekerasan hati membuat kita tidak mudah mengaku dosa. kekerasan hati = membuat patung bagi diri sendiri.

Praktek membuat patung bagi diri sendiri.
Keluaran 32: 2-3
(32:2) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.

Seluruh bangsa Israel, antara lain; isteri, anak laki-laki dan anak perempuan, menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun, lalu dibuatnyalah patung/tugu bagi mereka.
Di sini tidak disebutkan para suami, hanya anting-anting emas isteri, anak laki-laki dan anak perempuan.

Bandingkan dengan ...
1 Timotius 2: 8-10
(2:8) Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
(2:9) Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

Seorang perempuan dalam ibadah, hendaklah berdandan dengan pantas, yaitu dengan perbuatan baik seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah kepada Allah yang hidup.

Maksudnya di sini ...
1 Timotius 2: 11-12
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
(2:12) Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

Seharusnya perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh = dengar-dengaran.
Dengar-dengaran à anting-anting emas di telinga.
Tetapi setelah anting-anting emas di telinga dilepaskan, terbentuklah patung lembu emas tuangan.
Kalau tidak dengar-dengaran, tidak patuh pada ajaran yang benar, maka seseorang sedang mendirikan patung/tugu berhala baginya, cerminannya adalah; seperti orang yang berdandan dengan rambut yang berkepang-kepang, dan memakai perhiasan dari emas, mutiara atau pakaian yang indah-indah = lebih mengutamakan hal-hal yang lahiriah = memuliakan dirinya sendiri.

Keadaan bangsa Israel ketika membuat patung anak lembu emas tuangan bagi mereka.
A.   Keluaran 32: 9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Bangsa Israel menjadi bangsa yang tegar tengkuk, susah menundukkan kepala di hadapan Tuhan = penolakan terhadap segala kemurahan hati Tuhan.
Sementara di dalam Kristus; semua ya, tidak ada kata: tidak, supaya dengan demikian kita mengucapkan Amin untuk memuliakan Allah.
Ukuran tegar tengkuk hanya Tuhan yang tahu dan hati kita masing-masing. Tetapi yang pasti, setiap orang yang mendirikan patung baginya, ujung-ujungnya keadaan orang tersebut menjadi tegar tengkuk.

B.   Keluaran 32: 24-25
(32:24) Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini."
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

Bangsa Israel digambarkan seperti kuda lepas kandang, arti rohaninya; liar tidak tergembala dengan mengandalkan kekuatan daging = menuruti kata hati.
Dalam Yeremia 17, dengan jelas dikatakan: terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya jauh dari Tuhan.

Yesaya 31: 1, 3
(31:1) Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
(31:3) Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Kuda-kuda dari Mesir itu adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Orang Mesir adalah manusia, bukan Allah.
Kekuatan daging, kekuatan manusia, kekuatan diri sendiri tidak seberapa, tetapi yang membuat kita mampu menjalankan hidup, yang membuat kita mampu melangsungkan ibadah dan pelayanan dihadapan Tuhan adalah karena Roh Tuhan memberi kekuatan bagi kita.
Oleh sebab itu, jangan sekali-kali unjuk gigi di dalam ibadah, apalagi di atas/depan mimbar, sebab kekuatan kita ini tidak seberapa. Biarlah kita dengan tulus ikhlas melayani Tuhan.

Dalam Keluaran 32: 25 dikatakan: “Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka”
Kalau liar, tidak tergembala, karena lebih mengandalkan kekuatan daging, yang terjadi bukanlah menjadi kesaksian, melainkan menjadi cemooh, buah bibir dalam hal yang tidak baik.

Tidak berhenti sampai di situ, keadaan bangsa Israel ketika mereka mendirikan tugu/patung bagi mereka ...
C.  Ulangan 27: 15
(27:15) Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin!

Orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, atau yang serupa dengan itu, adalah suatu kekejian bagi Tuhan, dan orang yang demikian adalah orang yang terkutuk.
Kita melihat dalam Keluaran 20: 5, kecemburuan Allah itu dibalaskan kepada anak-anak mereka yang berbuat dosa oleh karena membuat patung/tugu berhala bagi mereka, dan kutuk itu berlangsung sampai kepada keturunan yang keempat.
Saudaraku, perhatikanlah, ketika seseorang membuat patung dari kayu pahatan (keinginan daging), patung tuangan (kekerasan hati), pasti dosa yang semacam ini turun sampai pada keturunan yang keempat, sehingga anak juga menjadi imbasnya.

Tetapi tetap saja, kebebalan itu berlangsung, mereka membuat patung bagi mereka, bukan hanya di padang gurun, tetapi sesampainya di tanah kanaan, mereka membuat dua patung anak lembu emas tuangan di Betel dan di Dan (1 Raja-raja 12:28-29), artinya kekerasan hati bangsa Israel menjadi dua kali lipat.  Berarti kesusahan hati Tuhan, kecemburuan Tuhan yang mereka bangkitkan juga dua kali lipat.

Mazmur 97: 7
(97:7) Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya.
Semua orang yang beribadah kepada patung, pada akhirnya akan mendapatkan malu.

Roma 1: 23-24
(1:23) Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
(1:24) Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

Membuat malu karena Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Kecemaran, berarti; mempermalukan diri sendiri.

Jalan keluarnya
Iamamt 26: 1-2
(26:1) "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
(26:2) Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

Jangan membuat patung/tugu berhala bagimu ataupun batu yang berukir, sebaliknya memperhatikan 2 hal;
YANG PERTAMA: MEMELIHARA HARI-HARI SABAT TUHAN
Keluaran 20: 8-10
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

Menguduskan hari Sabat bagi Tuhan Allah, bukan hanya manusia, tetapi juga sampai kepada hewan atau binatang.
Sabat = hari ketujuh, hari perhentian bagi Tuhan Allah.

Pertanyaannya : Mengapa harus menguduskan hari Sabat?
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Berpatokan pada cara kerja Tuhan, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan berhenti pada hari ketujuh.
Ketika kita berpatokan pada cara kerja Tuhan, maka segala sesuatunya menjadi baik, hidup kita menjadi indah di hadapan Tuhan, ibadah dan pelayanan dikenan oleh Tuhan.
Sama halnya ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden, mereka harus mengikuti aturan-aturan yang Tuhan tetapkan dengan demikian mereka menikmati kemurahan Tuhan, semuanya jadi baik.
Ketika dua tangan dan dua kaki Tuhan dipatokkan di atas kayu salib, keadaan manusia menjadi baik, sebab Yesus telah mati di atas kayu salib, sehingga ada dua hal yang terjadi;
Yang pertama; tulang-tulang / kaki Yesus tidak dipatahkan, artinya;
1.  Terjadi persekutuan yang erat antara tubuh dengan kepala.
Tubuh menunjuk kepada gereja Tuhan = isteri.
Kepala menunjuk kepada Kristus = suami.
Dengan demikian, tubuh tidak menjadi liangnya serigala = roh jahat.
Pekerjaan dari serigala; mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu penggembalaan (Yohanes 10:10-12).

Kemudian,  tubuh tidak menjadi sarangnya burung = roh najis.
Pekerjaan dari roh najis; menghambat pembangunan tubuh Kristus, itu sebabnya di dalam kitab Hagai, semua orang roh najis, tidak diijinkan bekerja dalam pembangunan Bait Allah.

2.  Terjadi hubungan yang erat di antara anggota-anggota tubuh.
Anggota – anggota tubuh memang banyak tetapi hanya satu tubuh, artinya; saling memperhatikan satu dengan yang lain.

Yang kedua; lambung Yesus ditombak, sehingga segeralah mengalir keluar air dan darah (Yohanes 19:33)
Darah  menunjuk kepada pertobatan. Setiap kali seseorang bertobat dari segala dosa kesalahan, ada tanda darah, itulah pengorbanan.
Air menunjuk kepada baptisan air. Berbicara baptisan itu berbicara tentang kuasa kematian & kebangkitan Yesus Kristus sehingga kita menjadi kehidupan yang baru, sama seperti anak yang baru lahir dengan dua tanda (air ketuban dan darah), dengan demikian menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus.

Kemudian, kita perhatikan kemah / Tabernakel, menggunakan patok-patok (pasak), itulah paku yang terbuat dari tembaga, sehingga 60 tiang-tiang pelataran berdiri tegak, sebab fungsi dari patok yang ada di bagian dalam dan luar pada tiang-tiang pelataran Tabernakel adalah untuk mengikat tali dari tiang pada patok sehingga tiang-tiang pelataran berdiri dengan tegak.
Tiang pelataran berdiri dengan tegak arti rohaninya; menjadi terang bagi dunia.
Kalau kita berdiri tegak oleh karena patok-patok Tuhan, menjadikan kita terang di tengah-tengah dunia ini, baik sikap, perkataan, gerak-gerik, sudut pandang menjadi terang.

Pertanyaannya; mengapa harus menguduskan hari sabat?
Ulangan 5: 15
(5:15) Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
Belajar dari pengalaman hidup, sebab pengalaman hidup adalah guru yang terbaik.
Setiap orang memiliki pengalaman pahit karena dosa, waktu diluar Tuhan. Jadikanlah pengalaman itu guru yang baik, supaya kita jangan mengulangi dosa yang sama, yang membuat hati kita pahit.
Ingatlah masa lalu supaya kita bisa menyongsong masa yang akan datang, masa depan yang cerah. Tetapi kalau kita tidak belajar dari masa lalu, kita tidak akan mampu menyongsong masa depan yang cerah.
Siapapun kita, jangan lupa diri, jangan lupakan masa lalu.
Dahulu kita adalah sampah, lumpur yang hitam, tetapi oleh karena darah Anak Domba Paskah, kita dilepaskan, dibebaskan dari perbudakan dosa, oleh karena kemurahan hati Tuhan.

Jangan membuat patung/tugu berhala bagimu ataupun batu yang berukir, sebaliknya memperhatikan 2 hal;
YANG KEDUA: MENGHORMATI TEMPAT KUDUS TUHAN
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada ruangan maha suci. Di dalamnya terdapat satu alat, itulah tabut perjanjian, alat yang paling utama dari semua alat yang ada di dalam Tabernakel.

Tabut perjanjian dibagi menjadi 2 bagian:
Bagian pertama: TABUT/PETI PERJANJIAN terbuat dari kayu penaga, telah dilapisi dengan emas luar dan dalamnya, sehingga tidak terlihat lagi tabiat daging karena telah tertutupi oleh tabiat ilahi.
Emas yang melapisi à kesucian, kemurnian dari roh suci.
Kayu penaga itu;
-      berwarna hitam kemerah-merahan à warna dosa (kegelapan).
-      keras à kekerasan hati.
-      berduri à pribadi yang senantiasa menusuk, menyakiti hati perasaan orang lain.
Tetapi setelah dilapisi emas bagian luar dan dalam, tidak terlihat lagi tabiat daging (luar dalam=tidak munafik) sehingga menjadi tempat tiga hal, yaitu;
-Buli buli emas berisi manna (firman pengajaran yang permanen) = firman pengajaran mempelai.
-Tongkat harun yang bertunas (kuasa Roh kudus yang permanen) = Roh mempelai.
-Dua loh batu (kasih Allah yang permanen) = kasih mempelai.
Dengan demikian menjadi tempat 3 oknum Allah dan tabiatnya yang sifatnya permanen.

Bagian kedua: TUTUP PENDAMAIAN terbuat dari emas murni menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus sebagai kepala dari tiap-tiap gereja, Mempelai Pria Surga, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kemudian, di atas tutup pendamaian, terdapat 2 kerub. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa, dengan tabiatnya kasih, kerub kedua menunjuk Roh Kudus = Kristus. Memimpin, menopang, menghibur, mengajar, menginsafkan.
Tabut / peti perjanjian artinya; hadirat /tahta Allah.
Itulah tentang tabut/ peti perjanjian berada di tempat kudus Allah

Sekarang kita melihat pribadi yang berdiri/berada di tempat kudus Allah.
Keluaran 3: 1-5
(3:1) Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
(3:4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
(3:5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Untuk berdiri di tempat kudus harus menanggalkan kasut, artinya; meninggalkan cara hidup yang lama.
Tempat dimana Musa berdiri itu, adalah tanah yang kudus, karena hadirat / tahta Allah.
Sesungguhnya tempat dimana Musa berdiri itu, sama dengan tanah-tanah yang lain, yang membedakannya adalah hadirat Allah.
Demikian halnya dengan kita, saat ini berada ditempat kudus, sebab tempat dimana kita berada adalah tempat kita untuk beribadah dan melayani Dia, Allah yang sempurna, Agung dan mulia.

Ibrani 4: 15-16
(4:15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
(4:16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya

Berdiri di tempat kudus, berarti; mempunyai keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia yaitu tempat kudus.
Mempunyai keberanian menghadap tahta kasih karunia (tempat kudus), berarti tidak takut;
-    mengaku dosa dihadapan Tuhan dan sesama.
-    tidak malu merendahkan diri dan tidak malu apabila direndahkan = berani melepaskan harga diri demi sebuah kebenaran yang sejati.


1 Yohanes 4: 16-18
(4:16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
(4:17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
Kasih Allah sempurna dalam kita apabila kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, mulai dari sekarang berdiri menghadap tahta kasih karunia / tempat kudus.
Mari kita tanggalkan kasut yang lama karena kita sedang menghampiri takhta kasih karunia, dan kita harus memiliki keberanian untuk mengakui dosa, tidak perlu takut dan malu.

Ciri-ciri berdiri di tempat kudus: sama seperti semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar.
Artinya; melayani Tuhan dengan roh bernyala-nyala, berapi-api, berkobar-kobar.
Tabiat dari api Roh Kudus sebetulnya menghanguskan tabiat daging, tetapi di sini kita melihat, semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar artinya kehidupan kita akan tertolong kalau kita benar-benar berada di tempat kudus, melayani Tuhan dengan meninggalkan cara hidup yang lama.
Ketika kita beribadah dengan roh yang bernyala-nyala, ini adalah penglihatan yang hebat.
Biarlah kita melayani Tuhan dengan roh yang bernyala-nyala, karena itu adalah suatu penglihatan yang hebat. Kalau kita beribadah dengan roh yang bernyala-nyala, kita tidak akan terbakar habis, tidak akan binasa.

Roma 12:11
(12:11) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Melayani Tuhan dengan Roh yang bernyala-nyala, berarti; kerajinan jangan menjadi kendor.

Keluaran 2: 1, 4
(3:1) Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
(3:4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

Ketika Allah memanggilMusa, Musa!”, Musa menjawab “Ya, Allah”, artinya ada hubungan yang begitu intim, yang begitu erat antara musa dengan Allah.
Terjadinya hubungan intim antara Musa dengan Allah, di awali dari penggembalaan, sebab Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya. Yitro adalah seorang imam di Midian. Berarti tergembala dengan sungguh-sungguh dalam kandang penggembalaan, di situlah hubungan itu akan terjalin dengan erat.
Kepercayaan itu diawali dari tergembala, barulah ada hubungan intim, kemudian dipercaya.

Biarlah kiranya kita memperhatikan apa yang telah kita dengar. Tuhan sudah memberi jalan keluarnya menguduskan hari-hari Sabat dan menghormati tempat kudus Allah.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang