KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 29, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 JULI 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 JULI 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: AGUNGLAH RAHASIA IBADAH KITA
Shalom, selamat malam,salam sejahtera bagi kita sekalian, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi pasal 3.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik = orangyang tidak beribadah kepada-Nya, sekalipun ia beribadah dan melayani ditengah-tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan.

Saat ini kita tidak dapat mengatakanbahwa ibadah yang kita jalankan ini lebih benar dari pada ibadah-ibadah yang dijalankan orang lain. Tetapi satu hal yang patut kita syukuri pada Tuhan adalah bahwa sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang disebut juga firman pengajaran yang rahasianya dibukakan; untuk membangun, menasihati dan menghibur, dengan kata lain meyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati sampai akhirnya membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, menjadi pengantin perempuan, milik kesayangan-Nya pada hari yang disiapkan-Nya, sesuai dengan Maleakhi 3:17.
Itu sebabnya sampai pada malam ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia tidak terlelap, tidak tertidur, Ia sedang membangun/ mempersiapkan rumah, sebanyak jiwa yang diselamatkan.
Jadi pada saat itulah kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik = antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Berkaitan dengan ibadah....
Saudaraku, ada ibadah buatan tangan manusia, ibadah buatan tangan manusia ini:
-     Dijalankan secara lahiriah = ibadah liturgis = ibadah Taurat.
-     Menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan di tengah-tengah ibadah-ibadah tersebut.

Kita telah memperhatikan pemberitaan firman pada minggu yang lalu, baik dalam Ibadah Doa Penyembahan dan Ibadah Pendalaman Alkitab tentang pelayanan Roh.Pelayanan Roh berarti; menjangkau manusia batiniah, sedangkan pelayanan tubuh = menjalankan ibadah secara lahiriah.
Memang pelayanan tubuh itu juga disertai dengan kemuliaan, tetapi sifatnya tidak kekal, sama seperti kemuliaan yang diterima oleh Musa setelah melalui persekutuannya dengan Tuhan di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam. Pada saat itu, ia turun dari gunung Sinai membawa 2 loh batu dengan sinar kemuliaan Allah, tetapi pada akhirnya kemuliaan itu juga sirna, pudar, tidak kekal.

Seharusnya kita menjalankan ibadah sesusai dengan pola kerajaan surga, berarti, mau tidak mau harus menggunakan pola Tabernakel, sebab pola Tabernakel adalah miniatur dari kerajaan surga. Dengan demikan kita melangsungkan ibadah tidak secara lahiriah / buatan tangan manusia.

Kalau kita menggunakan pola Tabernakel, berari dimulai dari PINTU GERBANG, artinya:Percaya kepada Yesus Krstus adalah Tuhan dan Juruselamat. Orang yang percaya mau tidak mau harus bertobat, terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN. Sesudah bertobat, meningkat; masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan itulah baptisan air tekena kepada BEJANA PEMBASUHAN. Lanjut lagi, tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala, terkena pada RUANGAN SUCI.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat, menunjuk kepada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok / utama.
Yang pertama: MEJA ROTI SAJIAN menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Yang kedua: Pelita emas menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Yang ketiga: Mezbah dupa menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Sampai akhirnya kita dibawa masuk dalam pesta nikah Anak Domba / perjamuan kawin Anak Domba, itulah RUANGAN MAHA SUCI, dimana di dalamnya terdapat satu alat yang paling utama itulah Tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
Yang pertama: Tabut / peti yang telah disalut dengan emas luar dan dalam à geraja Tuhan yang telah disempurnakan. Di dalamnya terdapat tiga hal:
-     Buli-buli emas berisi manna.
-     Tongkat Harun yang bertunas.
-     Dua loh batu.
Itulah firman, Roh dan kasih yang sifatnya permanen.
Yang kedua: Tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni à pribadi Yesus sebagai Kepala dari tiap-tiap gereja.
Jadi, kalau kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, kita menjalankan ibadah sesuai dengan ibadah yang ada di dalam kerajaan surga.
Kesimpulannya: Nyata,“Agunglah rahasia dari ibadah ini.”

Segera kita perhatikan....
1 Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kita perhatikan kalimat yang mengatakan:Sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita.”
Kemudian lanjut dengan kalimat; 'Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia'.
Menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia artinya: Firman mendarah daging / firman menjadi manusia.
Kalau firman itu menjadi daging maka otomatis agunglah rahasia ibadah kita, dengan kata lain kemuliaan Allah nyata ditengah-tengah ibadah tersebut=ibadah yang berkuasa.

Yohanes 1:1,14
1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Ketika firman mendarah daging maka pada saat itulah kita dapat melihat kemuliaan Allah dinyatakan, dengan demikian; agunglah rahasia ibadah yang kita jalankan.
Oleh sebab itu, perhatikan cara kita mendengarkan firman Tuhan, 
Maksudnya, saat mendengar firman Tuhan, jangan sampai;
-  Merasa diri bisa, merasa sudah mengerti bahkan lebih mengerti dari si pemberita firman,
-  Mengecilkan firman Tuhan yang disampaikan = anggap enteng.

Ketika firman itu telah menjadi manusia / diam diantara kita, Allah menyatakan kemuliaan-Nya.
Kemuliaan yang terlihat adalah: Penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 1:16-17,
1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Perhatikan, hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Coba saudara renungkan, sebelum kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai, kita jauh dari kasih karunia, dan jauh dari kebenaran yang sejati, dengan kata lain berada di bawah hukum Taurat.
Pendeknya, Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

Mari kita perhatikan terlebih dahulu....
Keterangan: KASIH KARUNIA.
1 Korintus 15:8-9
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Paulus menyadari diri sebagai orang yang paling hina, orang yang paling berdosa, sebab ia adalah seorang penganiaya jemaat Allah sebelumnya, termasuk yang memprakarsai pembunuhan terhadap Stefanus. Tetapi sekalipun demikian, kepadanya dipercayakan jabatan rasul oleh Tuhan, inilah kasih karunia yang diterimanya, berarti; yang tidak layak menjadi layak.

Sesungguhnya sebelum kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai kita adalah orang-orang yang hina dan bodoh, buktinya; banyak dosa kejahatan yang kita perbuat, pelanggaran di sana-sini termasuk dosa kenajisa. 
Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, tetapi oleh karena kasih karuni Tuhan kita dipanggil dan dipilih, digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai di tempat ini / menjadi satu kawanan domba bagi Allah.
Apa yang tidak terpikirkan, yang tidak timbul dalam hati, dan yang tidak pernah didengar oleh telinga itu yang Tuhan berikan.
Dulu kita tidak mengerti kasih karunia, buktinya; tidak mengerti ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, tidak mengerti melayani Tuhan, tidak mengerti menyembah Tuhan, tidak megerti ini dan itu, tetapi oleh karena kasih karunia kita yang dahulu jauh menjadi dekat, dilayakkan.
Untuk yang kesekian kali saya sampaikan, dulu tidak ada yang mengerti memimpin pujian diantara kita, tidak mengerti musik, gitar, drum, keyboard, tidak mengerti mulitmedia, tidak mengerti apa-apa, sekarang semua itu Tuhan percayakan, karena apa? Apa karena kita bisa? Tidak! Melainkan oleh karena kasih karunia. Kita juga mengerti firman yang disampaikan dan menikmatinya, itu juga karena kasih karunia.

Saudaraku, disini kita melihat kasih karunia itu digambarkan: Seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”
Anak yang lahir sebelum waktunya disebut bayi prematur.
Keadaan bayi prematur ; seluruh tubuh kecil, kaki tangan kecil, artinya: Tidak mampu, tidak berdaya. Berarti kalau akhirnya diberi kepercayan untuk melayani Tuhan, itu karena kasih karunia Tuhan. 
Dan yang terakhir sekali, Tuhan menampakkan diri-Nya kepada rasul Paulus, pada saat Ia telah diangkat, berbeda dengan 12 murid, mereka dipilih ketika Yesus ada di bumi. Paulus hampir-hampir tidak mendapat jabatan rasul. Itu sebabnya, kasih karunia yang diterima rasul Paulus digambarkan, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Tidak berhenti sampai disitu....
1 Korintus 15:10
15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Disini kita dapat melihat beberapa pernyataan rasul Paulus berkitan tentang kasih karunia, yaitu ; 
YANG PERTAMA ; 'Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
Malam ini kita menghadap takhta kasih karunia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, semua karena kasih karunia Allah. Jadi, kita ada sebagaimana kita ada malam ini semua karena kasih karunia, berarti jangan suka mengeluh.

YANG KEDUA:“Dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.”
Dalam hal ini, Rasul Paulus tidak menyia-nyiakan kasih kaurnia Allah. 
Ada kalanya anak-anak Tuhan menyia-nyiakan kasih karunia, Tuhan sudah ampuni dosanya tetapi kembali lagi mengulangi dosa yang sama, Tuhan sudah memanggil dari kegelapan dibawa kepada terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, tetapi justru menganggap enteng kepercayaan Tuhan, itu namanya menyia-nyakan kasih karunia.

Pengertian ibadah ini harus sampai kepada: Agunglah rahasia ibadah kita.Tetapi saya melihat banyak diantara kita menyia-nyiakan kasih karunia,
Hak kesulungan itu adalah kepercayaan Tuhan, ibadah dan pelayanan adalah kepercayaan Tuhan. Jangan sampai Tuhan mengambil hak kesulungan itu dari kita / jauh dari kasih karunia, sebab sekalipun ia mencarinya dengan air mata ia tidak akan memperolehnya seperti Esau ditolak, Tuhan tidak memberi kesempatan. 

Namun kita melihat rasul Paulus tidak menyia-nyiakan kasih karunia itu. 
Masih ogah-ogahan dan terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, menunjukkan bahwa seseorang masih menyia-nyiakan kasih karunia.
Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, gunakan sebaik mungkin.

Kemudian oleh karena kasih karunia itu, Rasul Paulus telah bekerja lebih keras dari pada rasul-rasul yang lain
Saudaraku, orang yang menyadari diri adalah orang yang sangat mengenali dirinya siapa. 
Kalau seseorang menyadari diri sebagai orang yang paling berdosa, setelah dosanya itu diampuni maka dia akan mengasihi Tuhan lebih dari yang lain...lukas 7;41-43.
Namun dengan segala kerendahan hati, Rasul Paulus berkata; “Bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Jadi, kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan, hanya karena penyertaan kasih karuni, sebaiknya itu tertanam di dalam hati supaya tetap didalam kerendahan hati.

Praktek kasih karunia:
1 Petrus 2:19-20
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itu adalah kasih karunia. Ini praktek bagi mereka yang telah dipercayakan karunia-karunia roh dan jabatan-jabatan.
Kalau menderita pukulan / menderita karena kesalahan itu bukan kasih karunia. 
Memang akibat dari kesalahan seseorang akan menanggung penderitaan, tetapi bukan itu yang dimaksud kasih karunia pada Allah..

Sedikit saya tambahkan, ketika bangsa Israel menolak pemberitaan firman, oleh karena kekerasan hati mereka maka Rasul Paulus dengan tegas berkata: “Aku akan berpaling kepada bangsa-bangsa lain' Berarti: Bangsa-bangsa lain / bangsa kafir, menerima kasih karunia, termasuk suku Batak. Dahulu tidak mengenal Injil keselamatan dan Injil kerajaan, tetapi oleh karena kasih karunia bangsa kafir mendapat kemurahan.

Kita telah menerima Injil keselamatan; percaya, bertobat dan dibaptis. Selanjutnya kita menerima Injil Kerajaan, Firman Pengajaran Mempelai, yang disebut juga dengan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, supaya kita semua menjadi permata Yaspis, permata yang paling indah, jernih seperti kristal, berarti; transfaran, tulus polos, jujur, itu motor penggerak yang mampu mengairahkan kita untuk terus beribadah dan melayani Tuan.

Kenapa seseorang tidak mampu merasakan kasih karunia Allah, melayani dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan? Karena motor penggeraknya tidak ada, yaitu tanpa kesucian. Hargailah kasih karunia, sebab Tuhan mau jadikan kita indah seperti permata Yaspis dan layak masuk dalam kekekalan Yeusalem baru, temboknya juga terbuat dari permata Yaspis dan dasar dari bangunan itu juga terbuat dari permata Yaspis.
Walaupun dijari tangan terdapat 10 batu akik, tetap saja seseorang tidak indah kalau tidak menghargai Injil kerajaan.
Yang membuat kita indah adalah; Firman Pengajaran Mempelai, itulah sungai air kehidupan, jernih seperti kristal, sebab sungai air kehidupan itu keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, yang disebut dengan Injil kerajaan, jernih seperti Kristal ...Wahyu 22;1

Keterangan: MENERIMA KEBENARAN.
Saudaraku, kebenaran ini banyak. Ada kebenaran diri sendiri, ada kebenaran menurut hukum rimba berarti; siapa yang kuat dia yang hebat, juga ada kebenaran hukum Taurat, sekarang kita akan perhatikan kebenaran yang sejati.

Roma 10:1-2
10:1. Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

Sungguh-sungguh giat untuk Allah tetapi tanpa pengertian yang benar, tidak ada artinya, sama seperti golok yang tumpul.Sungguh-sungguh, giat bekerja tetapi tidak dengar-dengaran, tidak ada artinya. Jadi bukan soal giat atau tidak giat, tetapi soal dengar-dengaran.Sudah lakukan ini itu dengan giat, tetapi tidak dengar-dengaran, semua itu tidak ada artinya.

Roma 10:3
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Giat bekerja tetapi tidak dengar-dengaran = orang yang tidak mengenal kebenaran Allah, sehingga mereka berusaha mendirikan kebenaran sendiri, sampai akhirnya tidak takluk pada kebenaran Allah. 
Ayo, jangan giat tetapi tidak mempunyai pengertian, tetapi kiranya kita giat karena kita telah memperoleh pengertian. Darimana pengertian itu datang? Bermula dari: Dengar-dengaran, sebab tidak ada orang dapat mengerti tanpa dengar-dengaran, tidak mungkin kita mengerti kehendak Tuhan jika tidak mendengar perkataan Allah. 
Sebaliknya, ketika sesorang giat tetapi hanya untuk mendirikan kebenaran diri sendiri, ia tidak takluk kepada kebenaran Allah, bukan kebenaran yang seperti ini yang saya maksud dan yang Tuhan inginkan.
Di atas tadi saya sudah sampaikan, banyak kebenaran di atas muka bumi ini, mulai dari kebenaran diri sendiri; giat tetapi tidak dengar-dengaran, tidak punya pengertian, Juga ada kebenaran dari hukum Taurat, itu datang dari Musa, Ada  kebenaran dari hukum rimba, yang kuat berkuasa, yang mana kita pilih?

Kebenaran yang Tuhan maksud adalah....
Roma 10:4
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kebenaran yang sejati adalah kebenaran yang diperolah tiap-tiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, karena Yesus Kristus telah menggenapi hukum Taurat, inilah kebenaran yang sejati, disebutlah kebenaran berdasarkan iman.
Kalau kebenaran menurut hukum Taurat, tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan. Kemudian mengasihi sesama tetapi membenci musuh,  hukum Taurat itu tidak sempurna adanya.
Kebenaran menurut hukum Taurat dibenarkan menurut perbuatan sendiri, kerugiannya,  menjalankan ibadah secara  lahirah saja = ibadah liturgis, sesuai dengan Matius 15;7-9, 'memuliakan Allah dengan bibir tetapi hati jauh dari Tuhan.' = Mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak  tidak mempersembahkan batinnya kepada Tuhan,  tubuhnya ada di gereja / rumah Tuhan saat beribadah, tetapi hatinya merantau kemana-mana, terlihat manis tetapi tidak punya hati, itu ibadah lahiriah.
Pendeknya, kebenaran menurut hukum Taurat; tidak sempurna, ibadahnya tidak sempurna, perbuatannya tidak sempurna.

Matius 5:17
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Namun, Yesus Kristus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat / kitab para nabi, melainkan untu menggenapinya.
Hukum Taurat telah digenapi di atas kayu salib supaya kita memperoleh kebenaran berdasarkan iman.

Matius 5:18
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Ketika Yesus menggenapi hukum Taurat di atas kayu salib, disini dikatakan: “Satu iota atau  satu titikpun  tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat.”

Perhatian Tuhan kepada dua perkara pada saat Yesus Kristus menggenapi hukum Taurat, yaitu.....
Yang pertama: SATU iota.
Satu iota adalah bagian huruf terkecil dalam abjad Yunani, itulah huruf A sampai I, semuanya ada sembilan huruf = kumpulan huruf terkecil. Arti roahaninya: Tuhan  memperhatikan kehidupan yang mau merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Tuhan itu sangat memperhatikan orang yang mau merendahkan diri (kumpulan huruf kecil).
Ini kebenaran yang datangya dari hukum kasih karunia.

Yang kedua: Satu titik.
Titik adalah tanda baca yang paling kecil dari semua tanda baca dan huruf . posisinya ada dibawah / lebih rendah dari semua huruf dan tanda baca.
Arti rohaninya; Merendahkan diri serendah-rendahnya dan mau menjadi kecil.

Satu titik dan satu iota ada kaitannya dengan PEMECAHAN ROTI YANG PERTAMA dan PEMECAHAN ROTI YANG KEDUA.
Satu IOTA kaitannya kepada pemecahan roti yang pertama.
Mari kita perhatikan....
Matius 14:15-19
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Pemecahan roti yang pertama: Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki dengan lima roti dan dua ikan.
Syaratnya: Duduk di atas rumput, artinya; tergembala dengan baik, berarti menjadi kawanan domba Allah.
Saudaraku, kalau kita tergembala dengan baik, menjadi kawanan domba bagi Allah, inilah yang disebut kumpulan kecil. Kumpulan kecil bukan jumlahnya kecil, tetapi maksudnya disini tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.
Berbeda dengan orang yang tidak tergembala, seperti orang-orang di luaran sana; tidak mau merendahkan diri dan tidak mau menjadi kecil, mulai dari perkataan, sikap, tingkah lakunya selalu di atas, selalu membuat dirinya besar dan besar.
Sebaliknya, tergembala dalam satu kandang penggembalaan, namun kelakuan sama seperti orang di luaran sana, tidak masuk akal buat saya, itu bukan kumpulan kecil, itu kumpulan yang membuat dirinya besar, bahkan sempurna, sesempurna abjad yang ada yaitu; A-Z.
Saudara, jangan adopsi perkataan, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik dan cara-cara di luaran sana, karena kita adalah kawanan domba Allah, kumpulan orang-orang yang mau merendahkan diri, berarti menempatkan diri selalu di bawah.
Firman ini berkali-kali kita dengar, tetapi Tuhan selalu membukakan rahasianya, sebab itu perhatikan cara mendengar. Pemberitaan ini ada kaitannya dengan kerinduan seseorang bagaikan bejana tanah liat yang siap untuk dibentuk.
Pendeknya, pembukaan rahasia firman besinerji dengan kerinduan di hati.

Kemudian, kita perhatikan kembali...
Matius 14:14
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Yesus memberikan makan 5000 laki-laki dengan lima roti dan dua ikan, karena hati Yesus tergerak oleh belas kasihan.
Kemudian, belas kasih itu juga menyembuhkan mereka yang sakit. Kalau kita tergembala dengan sungguh-sungguh, dengan kata lain mau merendahkan diri, segala yang sakit Tuhan sembuhkan, percayalah, itu telah saya alami / rasakan.
Kesembuhan terjadi malam ini, amin saudaraku? Jadilah kawanan domba, tergembala dengan baik supaya kita mendapat belas kasih. Yang sudah pernah merasakan kesembuhan, tetap setia tergembala, menjadi kumpulan kecil / kawanan domba Allah.

SATU TITIK ada kaitannya dengan pemecahan roti yang kedua...
Matius 15:34-36
15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Pemecahan roti yang kedua: Yesus memberi makan 4000 orang laki-laki dengan tujuh roti dan beberapa ikan.
Syaratnya: Duduk ditanah, artinya: Mau menjadi kecil, bahkan hina seperti debu tanah.
Orang yang menyadari diri hina karena dosa, sesungguhnya adalah orang yang dilayakkan oleh Tuhan, karena orang yang merasa diri hina selalu merasa diri tidak layak, sekalipun telah berbuat banyak dan bekerja keras dihadapan Tuhan lewat ibadah dan pelayanan.
Jadi, titik lebih kecil dari iota. Kalau huruf i berarti titik ditopang oleh satu garis dibawah(i), sedangkan titik (.) posisinya di bawah dan tidak ditopang oleh apapun.

Kita kembali memperhatikan...
Roma 10:4-5
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
10:5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."

“Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." Berati kalau tidak mampu melakukan hukum Taurat, ia tidak hidup. 
Sekarang pertanyaannya, siapa yang sanggup melakukan hukum Taurat dengan sempurna di atas muka bumi ini? Jangankan 10 hukum, satu hukum saja dari 10 hukum Taurat, rasanya berat bahkan ada kalanya tidak mampu.
Kalau saya bertanya, hukum yang mana saudara pilih, apakah hukum yang pertama ,yaitu; Akulah Tuhan Allahmu? Ada kalanya kita menyembah berhala. 
Atau hukum yang kelima;  hormatilah ayah dan ibumu? Ada kalanya kita tidak hormat kepada orangtua. Hukum yang mana, tidak ada orang yang sanggup melakukanya dengan sempurna.
Jadi kebenaran berdasarkan iman itu betul-betul karena kasih karunia.

Itu sebabnya mari kita perhatikan dulu...
Roma 3:25-26
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya, 
Yesus menjadi pendamaian, antara Allah dan manusia. Dia rela berkorban di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah untuk menebus dosa manusia.
Kalau Yesus menjadi jalan pendamaian antara Allah dengan manusia, menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini. Jadi, masa sekarang ini gereja Tuhan harus menghargai bahkan menjung-jung tinggi korban Kristus, lewat ibadah dan pelayanan kepada Tuhan sebab masa sekarang ini adalah masa kesabaran Tuhan.

Kemudian..
Roma 3:27
3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Oleh sebab itu, tidak ada dasarnya untuk bermegah dihadapan Tuhan, selain berdasarkan iman saja, karena kita dibenarkan oleh karena iman, dalam darah Yesus Kristus, sebab itu kita tidak boleh bermegah atas dasar apapun, selain atas dasar iman.

Roma 3:28
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Lebih ditegaskan lagi, manusia dibenarkan karena iman, bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Orang yang berada di bawah hukum Taurat, dia hidup karena hukum Taurat, tetapi siapa yang mampu melakukan hukum Taurat? Saya kira, tidak ada seorangpun yang mampu.

Roma 3:29-30
3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Pendeknya, Allah yang satu itu bukan saja membenarkan bangsa Yahudi tetapi juga bangsa kafir oleh karena iman.

Ciri-ciri hidup di dalam kebenaran berdasarkan iman.
Roma 10:6-7
10:6 Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
10:7 atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.

Kebenaran karena iman; percaya terhadap kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, jangan katakan dalam hati:“Siapakah akan naik ke sorga? Untuk membawa Yesus turun” dan jangan berkata dalam hati:"Siapakah akan turun ke jurang maut?Untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.”
Turun dan naik à kepada kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus Kristus: Mengubur hidup yang lama.
Kuasa kebangkitan Yesus: Hidup dalam hidup yang baru.

Kebangkitan yang benar adalah hasil dari kematian yang benar. Hasilkanlah kebangkitan yang benar, sebab ada kebangkitan palsu. Kebangkitan palsu adalah beribadah melayani Tuhan tetapi tidak mengubur hidup yang lama, ada orang seperti itu, biar sudah berkali-kali menerima tegoran firman, tetap saja susah, seperti anjing, kembali menjilat muntah dan babi yang mandi kembali ke kubangan, padahal tidak ada untungya bagi dia.
Saudaraku, justru karena dosa kenajisan pembangunan tubuh Kristus terhambat, oleh karena dosa kenajisan, seseorang; memberontak, merasa diri benar, hebat, bosan mendengar firman dan lain sebagainya. Kemudian, roh najis itu membuat harga diri tinggi, lihat Lucifer.

Rasul Paulus memberitakan kematian Yesus di dalam dirinya..
1 Korintus 11:26
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Saduaraku, menikmati tubuh dan darah Yesus = memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Sekali lagi saya katakan kebangkitan yang benar adalah hasil dari kematian yang benar.
Biarlah kita memberitakan kematian Yesus sempai Ia datang pada kali yang kedua, sekalipun harus lewat pengorbanan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yaitu; makan roti dan minum cawan.

Dampak positfnya.
2 Korintus 4:7-10
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Rasul Paulus membawa kematian Yesus di dalam tubuh-Nya, supaya kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam tubuhnya, itulah harta di dalam bejana tanah liat.
Sebetulnya kehidpan manusia, sama seperti bejana tanah liat; rapuh dan mudah hancur, tetapi ketika membawa kematian Yesus di dalam tubuh, maka kita memiliki kekuatan yang berlimpah-limpah. sama seperti Vas bunga, yang terbuat dari tanah liat, apabila terjatuh akan hancur berkeping-keping. 
Tetapi karena membawa kematian Yesus dalam tubuh, kita memiliki kekuatan yang berlimpah-limpah.

Kekuatan ini dapat dilihat dalam 4 perkara...
-     Ditindas namun tidak terjepit.
Biasanya, ketika sesorang tertindas ada perasaan terjepit.
-     Habis akal tetapi tidak putus asa.
Biasanya, kalau seseorang habis akal, mudah sekali putus asa, bagi dia tidak ada lagi jalan keluar dari setiap permasalahan.
-     Dianiaya namun tidak ditinggalkan sendirian.
Ketika Yesus mengalami aniaya karena firman / sengsara salib, Dia ditinggalkan seorang diri. Sesuai dengan seruan Yesus, kira-kira jam tiga sore, Ia berseru: “Eloi, Eloi lama sabakthani”artinya; “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Memang Dia ditinggalkan seorang diri. Tetapi sekalipun demikian,  tidak ditinggalkan sendirian.
-     Kami dihempaskan namun tidak binasa.
Kalau kita ingat perjalanan rasul Paulus, Dia adalah seorang misioner untuk membawa kabar baik kepada bangsa kafir, terlebih di Asia kecil, kemudian di tengah lautan seringkali kapalnya terhempaskan, tetapi tidak binasa.

Barangkali kita mengalami hal yang sama, namun kalau kita bisa bertahan sampai hari ini, itu artinya, bahwa kita; memiliki kekuatan yang berlimpah-limpah, karena kita membawa kematian Yesus dalam tubuh kita masing-masing.
Pengalaman kematian adalah suatu tanda bahwa seseorang menghargai korban Kristus (makan tubuh dan minum darah Yesus). Jadi, kalau di tengah-tengah ibadah ini kita banyak mengalami pergumulan, itu adalah tanda bahwa kita membawa kematian Yesus dalam diri kita masing-masing dan biarlah itu terjadi sampai Yesus datang untuk kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga.

Maka kita lihat selanjutnya...
Roma 10:8-9
10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Firman iman dekat dengan kehidupan kita, yakni...
Yang pertama:Dekat di dalam mulut, berarti mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Kisah Para Rasul  4:12
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Hanya nama Yesus Kristus yang sanggup menyelamatkan manusia di bawah kolong langit ini, menunjukkan bahwa mulut mengaku bahwa: Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat = menyembah Allah yang hidup, tidak menyembah dan beribadah kepada berhala-berhala.
Berhala artinya: Segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain; pekerjaan, harta, kekayaan, uang, perut, harga diri, kekerasan hati dan lain sebagainya.

Markus 12:26-27
12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah
12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Allah yang hidup itulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Dia bukan Allah orang mati.
Allah Abraham berarti Allah yang mampu memberikan kasih.
Allah Ishak berarti Allah yang mampu memberikan iman.
Allah Yakub berarti Allah yang mampu memberikan harap.
Sedangkan allah yang lain adalah allah yang mati, itulah emas dan perak, barang yang fana, termasuk harta kekayaan, tidak mampu memberikan iman, harap dan kasih, dengan kata tidak mampu mnyelamatkan manusia dari dosa.

Oleh sebab itu ...
Markus 12:28-30
12:28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa, tidak dua, tidak tiga, oleh sebab itu mengasihi Tuhan Allah harus dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Kalau andaikata Allah itu dua, maka separuh hati kita menyembah allah yang pertama, separuh hati lagi menyembah allah yang kedua. Tetapi nyatanya Allah itu Esa, Satu bukan dua bukan tiga, jadi harus menyembah dia dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita.

Markus 12:32
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

Seorang ahli Taurat membenarkan apa yang dikatakan Yesus. Itu sebabnya dia berkata; "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”Itulah Tuhan Yesus Kristus.
Menyembah Allah yang hidup, berarti; menyembah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Dia Allah yang Esa, tidak ada yang lain, Dialah satu-satunya Allah yang harus kita sembah.

Yang kedua: Dekat di dalam hati.
Berarti: Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitan Dia dari antara orang mati. Arti rohaninya: Berada dalam suasana kebangkitan = hidup dalam hidup yang baru.

Roma 1:4
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Roh Kudus menyatakan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalan anak Allah yang berkuasa.
Jadi, Roh Kudus meyakinkan kita bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati.
Saudaraku, tubuh itu mati, roh yang menghidupkan. Kita hidup di zaman sekarang, kita tidak pernah melihat secara fisikli sosok Yesus seperti apa, kemudian peristiwa Yesus disalibkan, mati di atas kayu salib, dikubur dan bangkit pada hari yang ketiga, kita tidak pernah melihat peristiwa itu. Tetapi lewat pelayanan 12 rasul termasuk pelayanan rasul Paulus kepada kita sebagai bangsa kafir dan kita diyakinkan lewat pelayanan roh yaitu; pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, kita diyakinkan oleh Roh kudus itu sendiri, bahwa Yesus telah dibangkitan dari antara orang mati.
Kalau hanya dengan menggunakan mata secara jasmani kita tidak yakin karena tidak masuk akal / tidak logis, tetapi lewat pelayan Roh kita diyakinkan oleh kuasa Roh Kudus. Dan ibadah yang kita jalankan ini adalah ibadah dalam pimpinan Roh, tidak boleh dikerjakan oleh daging. Kalau dikerjakan oleh daging, saya tidak akan pernah menjadi seorang gembala, karena sidang jemaat lebih pandai dari saya.

Kisah para rasul 13:33-35
13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.
13:34 Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
13:35 Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Oleh karena kuasa kebangkitan Yesus Kristus, kita mendapat keselamatan, terlepas dari kebinasaan dan kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan itu janji Allah kepada nenek moyang bangsa Isarel dan sampai kepada kita.

1 Korintus 15:12-22
15:12. Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15:17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
15:18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
15:20. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Kalau Yesus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka sia-sialah kepercayaan kita kepada Tuhan, maka setiap orang akan hidup di dalam dosanya. Demikian juga binasa orang-orang yang mati di dalam Kristus.
Tetapi lewat persekutuan dengan Kristus kita dihidupakan kembali oleh kuasa kebangkitan-Nya.

Selanjutnya....
1 Korintus 15:51
15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

Suatu rahasia, yaitu; kita tidak akan mati, berarti sama seperti di atas tadi, agunglah rahasia ibadah kita, diubahkan, oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus.

Roma 15:52-53
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
15:53 Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

Jadi pada waktu bunyi nafiri yang terakhir, orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan dalam sekejap mata kita diubahkan, segambar dan serupa dengan Allah = sama mulia dengan Allah, sehingga dengan demikian, agunglah rahasia ibadah dan pelayanan ini.

1 Timotius 2:1
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Agunglah rahasia ibadah kita; karena firman telah menjadi manusia / daging, hal ini dibenarkan dalam Roh.
Kemudian setelah kebangkitan-Nya...
-     Ia menyatakan diri-Nya kepada Malaikat-Malaikat.
-     Diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
-     Yang dipercayai di dalam dunia ini / diangkat dalam kemuliaan.

Semuanya dibenarkan oleh Roh, oleh sebab itu ibadah dan pelayanan iniharus dalam pimpinan roh jangan berbau daging lagi.
Kalau kita percaya, suatu kali kelak kita diangkat dalam kemulaian-Nya: Agunglah rahasia ibadah dan pelayanan pada Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang