KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, January 31, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 24 JANUARI 2016

Ibadah raya minggu, 24 januari 2016

wahyu pasal empat”
(seri 2)

Subtema : TUHAN MENUNJUKKAN APA YANG HARUS TERJADI.

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya kita dapat melangsungkan ibadah raya Minggu disertai dengan kesaksian.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya Minggu dari Wahyu pasal 4.
Wahyu 4:1
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Dalam suatu penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos: “Sebuah pintu terbuka di sorga”, pendeknya, pintu sorga terbuka bagi rasul Yohanes. Ini adalah dambaan dari setiap orang terkhusus buat kita.
Biarlah kiranya pintu sorga itu terbuka bagi kita dan kita boleh masuk dan berada di dalamnya, bukan untuk keluar, sehingga kita boleh melihat suasana surga, menikmati hidup yang indah bersama dengan Tuhan.
Perlu diketahui; ketika tingkap-tingkap sorga dibuka, Tuhan mencurahkan segala kemurahaN-Nya, segala berkat-berkat-Nya dicurahkan bagi kita sekalian.
Itu sebabnya tadi saya katakan bahwa; ketika pintu surga terbuka, ini adalah dambaan dari semua orang.

Kemudian setelah Tuhan membuka pintu sorga, selanjutnya “Tuhan menunjukkan kepada rasul Yohanes apa yang harus terjadi.”
Sesungguhnya, sesuatu yang terjadi itu dimulai dari Wahyu pasal 6 sampai dengan Wahyu pasal 22 (berakhirnya kitab Wahyu), semua akan ditunjukkan kepada rasul Yohanes.

Saudaraku, yang pertama; Tuhan akan menunjukkan goncangan hebat / celaka besar menimpa atas dunia yaitu; 3x7 ujian dari Allah Trinitas, itulah tujuh materai yang dibuka oleh Anak Domba, kemudian ketujuh sangkakala yang ditiup oleh ketujuh malaikat dan tujuh cawan murka Allah yang akan ditumpahkan ke atas bumi oleh ketujuh malaikat Allah.

Kemudian pada Wahyu pasal 11 barulah di situ akan terlihat ibadah yang akan diukur oleh Tuhan. Sebab pada Wahyu pasal 11 itu juga malaikat yang ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh. Apabila sangkakala yang ketujuh ditiup oleh malaikat yang ketujuh, maka pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya, ini menunjukkan bahwa kesempatan sudah habis.
Barulah, terlihat wujud dari gereja Tuhan yang ibadahnya masuk dalam ukuran, yaitu; pada Wahyu 12:1 ada suatu tanda besar di langit, itulah gereja Tuhan yang sempurna, yaitu; seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kaki dan bermahkotakan 12 bintang di atas kepala, pada pasal 12 perempuan itu hendak melahirkan dan pada saat itu ada juga tanda di langit, itulah ular naga merah padam dan berusaha menelan anak yang dilahirkan, namun segera Ia dibawa ke sorga.
Ini juga menjadi pertanyaan, siapakah anak yang dilahirkan itu? Tentu tidak mungkin lagi Yesus lahir kedua kalinya. Suatu kali nanti ada yang naik secara otomatis, kita perhatikan di Injil Lukas ada dua perempuan di tempat tidur, yang satu di angkat dan yang satu tertinggal, ada dua perempuan memutar batu kilangan satu diangkat dan satu tertinggal dan ada dua perempuan di ladang, satu tertinggal dan satu terangkat, jadi nanti ada yang naik secara otomatis.

Kemudian ular itu memburu perempuan itu dengan menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai, tetapi bumi datang menelan air itu. Karena dia merasa tidak dapat lagi memburu perempuan itu, ia mencari keturunan yang lain, yang hanya memiliki kesaksian firman dan roh tetapi tidak sampai kepada penyembahan, kepada penyerahan diri .

Kemudian, Wahyu pasal 13 wujud nyata dari antikris dan nabi palsu itulah binatang yang keluar dari dalam laut dan dari dalam bumi.
Yang keluar dari dalam laut itulah antikris, yang keluar dari bumi itulah nabi-nabi palsu. Dan mereka melakukan perbuatan yang ajaib dan sekiranya mungkin mereka menyeret bintang-bintang di langit dengan perbuatan-perbuatan yang ajaib itu. Mereka menurunkan api dari langit, terjadi keajaiban sehingga banyak orang takjub dan mengikuti pelayanan dari pada antikris dan nabi-nabi palsu.
Jadi, suatu kali nanti antikris akan menjadi tuan di dalam gereja bahkan termasuk tuan dari pada nabi–nabi palsu, maka kalau tidak dari sekarang orang kaya disucikan dari firman itu berbahaya.
Barulah kemudian pada pasal 17 penghakiman atas Babel, kemudian Wahyu 16 ketujuh malapetaka, yaitu ketujuh cawan murka Allah pada pasal 18 babel besar itu dirubuhkan dan pasl 19 nyayian kemenangan atas rubuhnya Babel, barulah pasal 20 kerajaan 1000 tahun damai, pasal 21 kota Yerusalem yang baru. Jadi, langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu, pasal 22 kita boleh melihat suasana sorga, itu semua akan terjadi dan semua itu ditunjukkan kepada rasul Yohanes.

Kita kembali dulu dengan perkataan Wahyu 4:1 tadi “Tuhan akan menunjukkan kepada rasul Yohanes apa yang harus terjadi” kaitannya dalam....
Wahyu 22:6
(22:6) Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."

Tuhan akan menunjukkan kepada hamba-hamba Tuhan apa yang harus segera terjadi.
Pertanyaannya: Siapakah hamba-hamba Tuhan itu, yang menerima petunjuk dari Tuhan?
Jawabnya: Mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, firman para nabi yaitu firman nubuatan yang sifatnya menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa.

Wahyu 22:7-10
(22:7) "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
(22:8) Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
(22:9) Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

Sehingga di sini ada suatu himbauan yang harus diperhatikan yaitu; "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini.”
Ini menjukkan bahwa Tuhan rindu supaya hamba-hamba Tuhan menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, akan mengalami ratap tangis, air mata tidak dapat dibendung, ini tanda bahwa belum mengalami penyucian dosa yang terselubung atau dosa yang di sembunyikan.
Jadi dosalah yang membuat seseorang mengalami ratap tangis dan dukacita, bukan salib. Seberat-beratnya kita melayani di tengah-tengah kandang penggembalan ini, tidak pernah membuat kita menangis, tetapi yang membuat kita menangis adalah dosa.

Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Singa dari Yehuda berkuasa membuka gulungan kitab dengan ketujuh materainya.
Artinya; terjadi pembukaan rahasia firman untuk menyingkapkan segala yang terselubung dan berkuasa untuk menghapus air mata dan menjadikan segala sesuatu menjadi baru.

Mazmur 119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila terjadi pembukaan rahasia firman maka;
-       Memberi terang” = menerangi kegelapan = tidak ada lagi dosa yang disembunyikan / tidak ada dosa yang terselubung.
Perlu diketahui; kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
Datanglah kepada terang itu supaya nyata keadaan kita jelas dihadapan Tuhan.
-       “Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”
Tujuannya; supaya jangan lagi mengulangi perbuatan-perbuatan jahat dan perbuatan-perbuatan dosa, sebagai perbuatan bodoh / sebagai kebodohan di hadapan Allah.

1 Korintus 14:1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Di sini dikatakan: “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia roh, tetapi yang terutama karunia untuk bernubuat = beruasaha untuk memiliki firman para nabi itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Seseorang tidak salah memiliki karunia-karunia roh termasuk karunia bahasa lidah, tetapi yang terutama adalah firman para nabi, firman pengajaran, firman yang rahasianya dibukakan. Ini bukan ajaran sesat ini adalah kebenaran.

1 Korintus 14:2-3
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Perbandingan antara bahasa lidah (salah satu dari sembilan karunia) dengan firman para nabi / firman nubuatan.
Pertama: Karunia bahasa lidah membangun dirinya sendiri, jadi bukan untuk membangun orang lain, sebab tidak ada yang mengerti bahasa lidah.

Kedua: Firman para nabi / firman nubuatan = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan berkuasa untuk; membangun, menasihati dan menghibur.
Keterangan:
-       Membangun.”
Untuk membangun suatu rumah di mulai dari bahwa itulah pondasi à korban kristus, sesuai dengan 1 Korintus 3:9-11, di situ rasul Paulus mengatakan dia adalah ahli bangunan yang cakap yang telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan, itulah pribadi Yesus yang disalibkan = korban krsitus.
Berarti dasar kita melayani Tuhan, dasar kita beribadah adalah korban Kristus.

Pendeknya landasan hidup dari setiap orang percaya adalah korban kristus, bukan uang, bukan perkara lain bukan pengetahuan dan pengertian sendiri, sehingga kalau kita perhatikan, bangunan yang didirikan di atas dasar batu penjuru itulah korban Kristus, dia akan kuat dan kokoh sekalipun ada tiga ujian dihadapi. 

Ujian pertama: hujan turun, itulah ujian yang datang dari atas menunjuk kepada penghulu-penghulu di udara dengan segala tipu muslihatnya, sesuai dengan Efesus 6:11-12, perjuangan kita bukan melawan darah dan daging melainkan melawan penghulu-penghulu di udara dengan segala tipu dayanya.
Itu sebabnya ketika Yesus diserahkan untuk di salibkan, tidak sekalipun Ia mengadakan perlawanan kepada imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua orang Yahudi itu sendiri, bahkan ketika Ia berada di pengadilan sekalipun, mulai dari pengadilan mahkamah agama dihadapan imam besar Kayapas, tidak satu kalipun Ia melakukan pembelaan diri apalagi melakukan perlawana, baik dihadapan raja Herodes, tidak satukalipun ia melakukan perlawanan.
Seandainya Yesus mengadakan perlawanan, maka Ia sedang terperangkap dengan segala tipu muslihat Iblis Setan, itu sebabnya Yesus berkata kepada Pilatus; “kerajaan-Ku bukan dari bumi melainkan dari surga.”
Kebenaran itu datangnya dari Tuhan bukan dari bumi, supaya kita beroleh kasih karunia. Andaikata kebenaran itu datangnya dari bumi maka satu dengan yang lain terjadi perselihan, satu dengan yang lain saling gontok-gontokan terjadi pertengkaran yang hebat. Itu tandanya kebenaran itu datangnya dari bumi.

Ujian kedua: banjir melanda rumah.
Banjir melanda rumah itu ujian yang datangnya dari roh najis. Pada zaman Nuh, terjadi banjir yang hebat, yang terselamatkan hanya 8 jiwa dalam kurung beberapa ratus tahun. Nuh, istri, tiga anak dan tiga menantu, mereka membangun hidup dan nikah mereka di atas gunung Tuhan.
Seandainya mereka membangun nikah atau hidup mereka di pesisir atau ditepi laut, maka mereka habislah. Ketika Setan itu dijatuhkan dari langit dia berada di tepi laut, dia hanya bisa memandang saja, bukan orang yang mau membangun dirinya, membangun bahtera hidupnya, membangun bahtera rumah tangganya. Hanya bisa menjadi orang Kristen penonton.
Tetapi saat ini juga banjir telah melanda dunia bukan saja di kota tetapi juga melanda pedesaan, saat ini banjir telah melanda dunia, kenajisan telah merajalela di mana-mana. Persis seperti jaman Nuh, meraka mengambil perempuan yang cantik-cantik yang mereka suka, terserah sesuka hati, itu adalah dosa kenajisan. Tetapi kalau rumah itu dibangun di atas dasar yang telah diletakkan itu korban Kristus, rumah itu tidak akan jatuh atau rubuh tetapi kuat menghadapi ujian yang datangnya dari roh kenajisan.

Ujian ketiga: angin.
Itulah angin-angin ajaran palsu yang melanda rumah, tetapi rumah itu juga tidak roboh, kokoh, kuat. Angin pengajaran palsu ini yang diusung oleh nabi-nabi palsu dengan segala kelicikannya.
Kalau kita sudah didewasakan oleh firman pengajaran mempelai maka kita dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik, kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin pengajaran palsu.
Kedewasaan rohani itu dilihat dari arah pembangunan tubuh, kalau dia mengarah kepada Kristus sebagai kepala maka ini adalah gambaran gereja TUHAN yang telah dewasa. Tetapi kalau pelayanan ini mengarah kepada mamon atau perkara lahiriah = tidak dewasa rohani.
Ini benar sekali, di ombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu. Biarlah kita memperoleh pengatahuan yang benar tentang Anak Allah, memiliki  kedewasaan yang penuh.

-       “Menasehati.”
Yesus adalah penasehat yang ajaib, kita melihat kuasa firman yaitu; perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Apa yang tidak mungkin bagi manusia , mungkin bagi Allah. Dari  sejak semula kita telah melihat keajaiban firman. Oleh karena iman kita, firman itu menjadikan langit bumi dan segala unsur-unsurnya. Oleh nasihat firman Tuhan dan didikan firman tuhan sebebal-bebalnya orang kalau dia mau dengar nasihat firman dia dapat diubahkan. Itu sebabnya yesus disebut penasehat yang ajaib.

-       “Menghibur.”
Setiap insan, pasti mengalami banyak pergumulan dan persolan, hidup dan mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidup, banyak polemik, banyak perkara, banyak masalah, tetapi firman Tuhan sanggup memberi jawaban dan jalan keluar dari setiap persoalan-persoalan yang kita hadapi, ini merupakan penghiburan bagi kita. Tidak ada orang yang tidak bermasalah di atas muka bumi ini, tetapi firman Tuhan sanggup memberi jawaban.

1 Korintus 14:5
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.

Bahasa lidah bagus, termasuk karunia-karunia yang lain, tetapi jauh lebih baik kalau kita tetap mempertahankan dan berpegang dengan teguh pada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Karena firman pengajaran yang rahasianya dibukakan jauh lebih berharga nilainya dari pada karunia- karunia Roh.
Nilai kehidupan seseorang bisa lebih berharga kalau dia mau disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dari pada orang-orang yang memiliki karunia-karunia roh tetapi tidak memberi diri disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kita sudah di percaya untuk melayani dan kita melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh. Tetapi apa artinya kalau kita tidak mau memberi diri disucikan oleh firman para nabi, kita harus semakin mengerti rencana Tuhan, jangan pertahankan kebodohan.

1 Korintus 14:6-7
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
(14:7) Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?

Kalau seorang hamba Tuhan terkhusus gembala sidang, tidak menyampaikan firman para nabi / firman nubuatan / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan sama halnya dengan alat-alat musik yang tidak berjiwa tetapi mengeluarkan suara / bunyi, seperti seruling, kecapi.

1 Korintus 14:8
(14:8) Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?

Nafiri itu harus ditiup sehingga mengeluarkan suara yang terang, jelas, sehingga dengan demikian mereka menyiapkan diri untuk maju dan berperang.
Nafiri itu mengeluarkan semboyan-semboyan, sehingga ketika nafiri itu mengeluarkan bunyi yang terang dengan semboyan-semboyannya maka setiap orang yang mendengar tahu apa yang harus diperbuatnya, berhenti atau maju.

Sedangkan bahasa lidah, tidak ada orang yang mengetahui kecuali orang itu sendiri, tetapi firman pengajaran yang rahasainya dibukakan, apabila di sampaikan dengan jelas, dengan terang, maka kita tahu apa yang harus kita perbuat untuk menyenangkan hati Tuhan tentunya.
Semakin rahasianya dibukakan itu sama seperti rembang di tengah hari, semakin jelas, rembang di tengah hari itu tepat jam 12 siang.  Kalau kita bediri di bawah terang matahari pada jam 12 tepat (rembang tengah hari), tidak terlihat bayang-bayang dosa masa lalu.
Kita bersyukur tentunya sebab Tuhan baik dan ini adalah kemurahan hati Tuhan, bukan karena kita baik.

1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan itu berkuasa untuk menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan segala dosa yang terkandung atau yang terselubung di dalam hati, sehingga dengan demikian nyatalah kebenaran seseorang, selanjutnya dia datang sujud menyembah kepada Allah, seperti orang-orang majus.

2 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Firman para nabi itu meneguhkan hati setiap orang = kuat dan teguh hati = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan = tidak sesat.

Sebab itu, himbauan kepada kita, supaya memperhatikan firman para nabi itu. Memperhatikan firman para nabi = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, berarti memperhatikan firman para nabi = menerangi kegelapan.

Ketika kegelapan itu diterangi, membawa kita kepada dua hal;
-       Membawa sampai fajar menyingsing.”
Berarti; kegelapan malam terlewati.
-       Bintang timur terbit bersinar di dalam hati.”
Kegunaan dari pada bintang timur; menjadi pentunjuk = mengarahkan, menuntun dan membawa kita pada suatu kebenaran. Sama seperti orang-orang majus, di mana bintang timur  telah menuntun mereka dan membawa mereka untuk bertemu kepada Yesus Kristus Raja yang baru dilahirkan itu dan selanjutnya mereka datang menyembah kepada Dia.

Setelah diselidiki nyatalah keberadaan kita, sehingga kita datang menyembah kepada Dia.
Jadi, sama antara 1 Korintus 14 dan 2 petrus 1:19.

Dampak positif menikmati gulungan kitab (pembukaan rahasia firman).
Wahyu 10:1-5
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
(10:4) Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"
(10:5) Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,

Perhatikan, seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga.
Kaki kanannya menginjak laut, kaki kiri menginjak bumi, tangan kanan teracung / diangkat.
-        Kaki kanan menginjak laut.
Artinya; malaikat itu menahan kuasa dari antikris, sekalipun saat ini antikris telah bermunculan.
Coba saudara perhatikan di negara maju, seorang laki-laki menikah dengan laki-laki, perempuan menikah dengan perempuan, dan karena seorang pendeta di Amerika tidak mau memberkati  sesama jenis, ia dipenjarakan, ini adalah tanda bahwa dunia / laut ini sudah bicara.
Berarti antikris telah bermunculan, tetapi sekalipun antkris telah bermunculan, sekarang ini Tuhan masih menahan kuasa mereka, sehingga gereja Tuhan masih bisa melangsungkan segala aktifitas mereka. Itulah ibadah dan pelayanan, sebab pada saat pembinasa keji itu berdiri di tempat kudus, maka di situ tidak ada lagi korban santapan dan korban sehari-hari, itulah ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.

Saat ini kita masih menikmati korban santapan itulah firman pengajaran mempelai sebagai makanan rohani yang harus kita santap. Saat ini kita masih di beri kesempatan untuk menikmati korban sehari-hari itulah ibadah dan pelayan kita sehari-hari kepada Tuhan, pikul salib setiap hari. Memang antikris telah bermunculan tetapi pembinasa keji belum berkuasa di tempat kudus, ini adalah kemurahan Tuhan.

-       Kaki kirinya menginjakkan bumi.
Artinya; malaikat yang kuat itu masih menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
Nabi-nabi palsu sudah bermunculan dan sudah banyak nabi palsu bemunculan, jumlah / angka mereka sudah banyak sekali.
Menyampaikan firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan ini menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu adalah nabi palsu, tetapi sekalipun nabi palsu telah bermunculan, kita masih diberi kesempatan untuk menikmat roti hidup, roti yang turun dari sorga, murni tanpa campuran ini adalah kemurahan Tuhan.

-       Kemudian malaikan itu mengangkat tangan kanannya / tangan kanan teracung.
Artinya; malaikat yang kuat itu masih menahan kuasa dari penghulu di udara dengan segala tipu dayanya.
Sebab kalau kita perhatikan dalam Wahyu pasal 13 naga itu memberi kuasanya kepada antikris dan nabi-nabi palsu kelak.
Dan kalau dia sudah memberikan kuasa itu kepada antikris dan nabi palsu, itu berarti pembinasa keji sedang berdiri di tempat kudus, aniaya antikris sedang berlangsung selama 3,5 tahun.

Malaikat yang kuat ini masih berkuasa menahan kuasa dari antikris, nabi palsu dan penghulu di udara itu adalah kemurahan Tuhan. Berarti kemurahan Tuhan yang sekarang ini kita nikmati adalah; panjang sabarnya Tuhan, bukan karena kebaikan kita.
Kita masih diberi kesempatan untuk mengusahakan, memilihara ibadah dan pelayanan dalam kandang pengembalaan yang Tuhan percayakan ini, sebagai kebun anggur Allah. Kita usahakan, kita pelihara, kesempatan ini jangan disia-siakan, sebab hanya datang satu kali.
Sebab itu kita yang sudah melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang kita peroleh, layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, tidak perlu bersungut-sungut, menggerutu dan tidak perlu ngomel, layani saja sebab itu merupakan kepercayaan yang Tuhan berikan. Kesempatan adalah panjang sabarnya Tuhan, jangan sampai panjang sabar Tuhan tertutup, seperti Esau, pada saat dia mencari berkat dari hak kesulungan itu Tuhan menolak sekalipun dia mencucurkan air mata.
Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, bukan lagi mencari orang yang berdosa, bukan lagi mencari domba yang tersesat, tetapi Dia tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga untuk mereka yang telah siap sedia, itulah mempelai wanita-Nya.

Wahyu 10:6
(10:6) dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!

Kemudian dia berkata: "Tidak akan ada penundaan lagi!”
Berarti betul-betul kesempatan yang Tuhan berikan ini adalah panjang sabarnya Tuhan.
Waktu yang tersisa sudah tinggal sedikit, jangan sampai kita seperti dalam 1 Tesalonika 5, mereka berkata; “semua aman dan damai” tetapi tiba-tiba Yesus datang seperti pencuri pada malam.

Wahyu 10: 7
(10:7) Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."

Perhatikan pada waktu malaikat ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh, genaplah keputusan rahasia Allah maka tidak ada lagi penundaan.

Mari kita lihat sangkakala yang ketujuh yang ditiup oleh malaikat yang ketujuh...
Wahyu 11:15
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Pada saat malaiakat ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh, pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya, berarti tidak ada lagi kesempatan.
Kalau pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita, tidak ada lagi kesempatan.
Saat ini Tuhan berkemurahan atas kita, kaki kanan, kaki kiri dan tangan yang teracung untuk menahan kuasa dari antikris / nabi palsu dan roh jahat di udara, ini adalah tiga serangkai dari Setan.

Wahu 11:1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Maka terlebih dahulu ibadah itu diukur, harus masuk dalam ukuran Tuhan yaitu; ibadah yang memuncak sampai kepada doa penyembahan. Mezbah à penyembahan = penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Dua saksi Allah itu sama seperti Yohanes pembaptis, dia meluruskan jalan bagi Yesus, mempersiapkan jalan bagi Yesus. Kita yang sudah dibaptis air, persiapkan diri untuk kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Dua saksi Allah itulah Elia dan Musa.

Tugas kita untuk menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan.
Wahyu 10:8-9
(10:8) Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
(10:9) Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
                                                                                                                        
Menikmat gulungan kitab yang terbuka = menikmat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Rasa ketika menikmat gulungan yang terbuka; di perut terasa pahit, di mulut terasa manis.
Artinya; ketika kita melakukan  firman para nabi rasanya sakit / pahit bagi daging = ketika dosa disucikan pahit dan sakit bagi daging, tetapi hasilnya manis rasanya.
Manis rasanya adalah hasil dari penyucian dosa = dibalik salib Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya. Sebab itu kalau seandainya firman itu secara to the point menunjuk dosa, terima saja, memang pada saat firman itu menunjuk dosa itu seperti menelanjangi kita, mempermalukan kita karena kelemahan, sakit, pahit bagi daging, tetapi kalau kita mau menikmatinya hasilnya manis di mulut.
Itu yang saya alami sampai saat ini. Sakit sekali waktu mengakui segala kekurangan dan kenajisan, malu sekali.

Sudaraku, suatu peristiwa, satu keluarga telah meninggalkan Betlehem itulah keluarga Elimlekh, isterinya bernama Naomi, ia mempunyai dua anak Mahlon dan Kilyon, pada saat itu Betlehem mengalami kekeringan dan mereka mendengar Moab dalam kelimpahan, sehingga dengan berani mereka meninggalkan Betlehem, namun tidak lama kemudian Elimelekh mati.
Tuhan tegor dan Tuhan didik Naomi sampai habis-habisan, kemudian kedua anak Naomi, Mahlon dan Kilyon menikah, tetapi tidak lama kemudian kedua anak mereka juga mati, hajaran, didikan Tuhan terhadap Naomi lebih hebat lagi, sakit bagi daging, di situlah dia menyadari diri.
Setelah ia merasakan didikan Tuhan, dia menyesali dan akhirnya dia kembali ke Betlehem, kembali pada kota asalnya. Pada saat ia kembali, baru saja dia berada di pintu gerbang, orang-rang melihat dan berkata; “Naomi kah itu?”  Tetapi naomi berkata; “jangan panggil aku Naomi panggil aku Mara, sebab kepahitan telah saya alami.”
Naomi menyadari bahwa Tuhan telah mendidik dia, tetapi pada saat dia kembali ke Betlehem itu adalah musim penuaian, manis rasanya bagi dia.

Terkadang kita di ijinkan oleh Tuhan untuk melangkah sesuka hati, sesuai dengan kehendak hati, tetapi Tuhan mau ajar, jadi tidak selamanya langkah yang kita tempuh itu berasal dari Tuhan. Banyak perkara yang tidak dapat kita mengerti tetapi terjadi dan menimpa atas kita, Tuhan mau ajar dan didik kita, memang sakit, tetapi kalau kita mau menerima didikan itu, hasilnya terasa manis.
Bayangkan, waktu harga diri diobrak-abrik, lalu kesombongan diluluhlantahkan, zona kenyamananmu diperiksa oleh Tuhan, sakit bagi daging, tetapi kalau kita mau menirima dan mau diubahkan kita akan memperolah hasil yang manis.

Hasilnya.
Wahyu 22:6-7
(22:6) Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
(22:7) "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

“Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” = berbahagialah orang yang menikmati firman pengajaran yang rahsianya dibukakan.

Perlu diketahui: Perkataan-perkataan nubuat ini tepat dan benar, tidak perlu kita ragukan dan Tuhan sudah mengutus para malaikat-malaikat-Nya, itulah gembala sidang, untuk menunjukkan apa yang akan terjadi, yang akan kita hadapi kedepan lewat pembukaan rahasia firman Allah.

Firman pengajaran ini adalah kasih karunia, tidak untuk semua orang, tetapi kepada mereka yang di persiapkan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan / pengantin mempelai-Nya, tetapi tergantung sejauh mana kita meresponinya juga.
Kita bangga memiliki firman pengajaran mempelai tetapi lebih bangga lagi kalau kita mau mengahargainya karena hidup di dalamnya.

2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itulah firman pengajaran yang rahasinya dibukakan = kitab gulungan yang terbuka.

2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan menyucikan dosa yang disembunyikan di dalam hati.

2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kuasa dari cahaya injil tentang kemuliaan Kristus / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan; kembali kepada wujud semula = segambar dan serupa dengan Allah, sebab cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah, maka terlihatlah kemuliaan itu di dalam diri kita.
Sebagai bukti; Tuhan memberikan kuasa kepada Adam dan isterinya sehingga berkuasa terhadap tiga hal;
-     Ikan-ikan di laut = berkuasa terhadap antikris.
-     Binatang di darat = berkuasa terhadap nabi-nabi palsu.
-     Burung-burung di udara= berkuasa terhadap roh jahat dan roh najis.
Kalau berkuasa terhadap tiga hal ini berarti kemuliaan Allah telah dinyatakan.

Kita bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia telah menunjukkan apa yang terjadi. Amin.


Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman;

Gembala sidang; pdt. Daniel u. Sitohang