KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, May 30, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN 18 MEI 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN 18 MEI 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 83)

Subtema : NUBUATAN (FIRMAN PARA NABI) DIPEROLEH LEWAT KETUNDUKAN.
                 
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Kita datang kepada Allah karena kita menaruh harapan kepada Allah sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).

Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah seorang yang pandai berburu daging (binatang)” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Sebab itu, dengan tegas Rasul Paulus menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menurut keinginan daging. Sebab, orang yang hidup dalam hawa nafsu daging dan menuruti keinginan daging tidak layak untuk mendapat bagian dalam kerajaan sorga = tidak berkenan kepada Allah.

Perlu untuk diketahui:
1.     Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan, termasuk segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak memikirkan perkara rohani.
Pendeknya, tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan. Ayo, kita semua harus terbeban dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, kalau tidak orang yang seperti itu pasti dagingnya masih kuat.

2.     Hidup menurut daging berarti; ia sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman = berujung pada kematian yang kekal / binasa.
Pendeknya, hukum Taurat tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal kasih karunia.
Setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak mengenal belas kasih = jauh dari kasih karunia.
Praktek ibadahnya; dijalankan secara lahiriah saja, yaitu; mulut memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniah di hadapan Tuhan.
Sama seperti orang yang sedang beribadah, dia berada di dalam gereja tetapi sesungguhnya hatinya jauh dari Tuhan sehingga setiap firman yang didengar pasti di tolak, firman Tuhan tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Ibadah lahiriah tidak mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Ciri-ciri hidup menurut hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

“Esau seorang yang suka tinggal di padang” à Esau adalah manusia duniawi = lebih mengasihi dunia dari pada mengasihi Allah. Padang à dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Jika orang mengasihi dunia maka kasih Allah tidak ada di dalam diri orang itu.
Lihat saja kalau orang lebih mengasihi dunia, kasih Allah tidak ada di dalam orang itu, ia tidak mampu mengasihi Tuhan dan sesama.
Sesama itu antara lain; suami, anak, isteri, orangtua, sahabat, keluarga, saudara, dan lain sebagainnya. Kalau dia berbuat sesuatu yang baik itu karena ada sesuatu, ada kepentingan diri sendiri.
Bukti tidak mampu mengasihi Tuhan: Jauh dari ibadah dan pelayanan, tidak terbeban dengan ibadah dan pelayanan. Apa bukti seseorang tidak mampu mengasihi sesama? Tidak mampu menerima kekurangan orang lain.

Sebab itu saya tegaskan kepada semua, jangan sampai kita ada di sini karena perkara / tujuan yang bersifat hal-hal lahiriah. Jangan sampai kita tergembala karena ada motivasi lain. Kalau kita datang kepada Tuhan karena kasih Allah, maka yang lain nomor dua.
Maka di sini ada himbauan untuk kita malam ini, yaitu: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.”
Mari kita lihat apa saja yang ada di dalam dunia...
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
1.    Keinginan daging.
2.    Keinginan mata.
3.    Keangkuhan hidup.
Perlu diketahui: Ketiga perkara ini bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia, itu sebabnya dikatakan; “orang yang mengasihi dunia maka kasih Allah tidak ada dalam orang itu.”

Sekarang kita melihat: KEANGKUHAN HIDUP.
Pada dasarnya manusia itu adalah angkuh. Kenapa? Karena terkadang manusia tidak menyadari diri bahwa dia adalah ciptaan Allah.
Maka kalau kita perhatikan, orang angkuh itu melakukan sesuatu perkara di dunia ini tanpa melibatkan Tuhan, itulah orang angkuh, sekalipun terlihat bahasanya halus dan lemah lembut.
Jadi, orang angkuh itu bukan di lihat dari nada yang keluar dari perkataanya yaitu tinggi atau rendah, tetapi dari perbuatannya, sebab itu segala sesuatu perlu diuji, rohnya itu perlu diuji.

Mari kita lihat sejenak orang angkuh...
Daniel 5:19-21
(5:19) Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya.
(5:20) Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
(5:21) Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.

Karena kebesaran yang diberikan Allah, Nebukadnezar menjadi tinggi hati, keras kepala sehingga berlaku terlalu angkuh. Pendeknya, raja Nebukadnezar lupa diri atas kebesaran yang diberikan oleh Tuhan.
Kalau Tuhan sudah percayakan suatu perkara (dipercayakan karunia jabatan), dihargai, jangan lupa diri, diberikan pekerjaan dihargai, ditambah-tambahkan hikmat, akal budi dan pengetahuan serta segala sesuatu jangan lupa diri, supaya jangan tinggi hati, keras kepala dan pada akhirnya supaya jangan angkuh.

Sebetulnya, ini adalah suatu pelajaran yang baik dari pengalaman Nebukadnezar yang dapat di lihat oleh Belsyazar (anak Nebukadnezar), sebab pengalaman adalah guru yang terbaik.
Jadi, barangkali kita pernah melakukan suatu kesalahan, itu harus dijadikan guru yang baik, pengalaman itu tidak boleh di abaikan begitu saja, supaya kesalahan masa lalu jangan terulang kembali.
Saya juga banyak belajar dari pengalaman, sehingga kalau pada akhirnya bisa berdiri sampai malam ini, itu karena belajar dari pengalaman dan pengalaman, dari kesalahn-kesalahan yang pernah terjadi, kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi, sehingga ke depan lebih baik lagi, sebetulnya apa yang dialami oleh Nebukadnezar itu harus menjadi pelajaran bagi Belsyazar.

Akibat keangkuhan Nebukadnezar.
a.     “ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya.”
Keadaan apabila dijatuhkan dari takhta kerajaan: Kemuliaannya diambil dari padanya.
Kalau seseorang dijatuhkan dari kedudukan sebagai imamat rajani, pasti Tuhan mengambil kemuliaan dari padanya, percayalah.
Kemuliaan itu Tuhan berikan hanya kepada mereka yang mempunyai kedudukan. Orang yang melayani Tuhan adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi, dan orang seperti ini dipermuliakan Tuhan.

b.     “Nebukadnezar dihalau dari antara manusia.”
Keadaannya: Hatinya menjadi sama seperti hati binatang.
Hati binatang itu buas, tanpa mengenal belas kasih, tidak mengenal pengampunan.

Tempat tinggal dari Nebukadnezar: “Berada diantara keledai hutan.”
Keledai, adalah bangsa / binatang yang lemah tak berdaya, di situlah dia tinggal. Kalau berada di antara orang yang lemah tak berdaya, otomatis kita dipengaruhi oleh situasi yang ada, sehingga di situlah seringkali terjadi nyanyian berbalas-balasan, seharusnya kita harus mengalami kebenaran, tetapi di sini justru terjadi nyanyian berbalas-balasan, tidak ada yang kalah dan tidak ada yang benar.
Seharusnya terjadi kemenangan terhadap dosa apapun itu bentuknya, tetapi kelemahan dari si A di balas oleh kelemahan dari si B, itulah resikonya kalau tinggal bersama-sama dengan orang lemah.
Keledai hutan = liar tidak tergembala, seperti Ismael juga disebut keledai liar, tidak terkendali.
Kalau kita perhatikan keturunan Ismael, di setiap negara, daerah itu tidak kondusif, coba perhatikan negara-negara Arab; tidak kondusif.
Itulah keadaan yang dialami oleh raja Nebukadnezar.

Daniel 5:22
(5:22) Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.

Belsyazar, tidak merendahkan diri. Berarti; tetap terlalu angkuh dihadapan Tuhan.
Bersyazar tidak belajar dari pengalaman Nebukadnezar, ayahnya, padahal pengalaman adalah guru yang terbaik.

Saya berusaha belajar dari pengalaman, karena saya ingin maju sebab aku tahu masa depanku ada di tangan Tuhan.
Bagaimana dengan kondisi rohani kita sekarang? Apakah kita orang yang suka belajar dari pengalaman hidup? , atau membiarkan pengalaman itu berlalu begitu saja, sehingga keadaan rohani tetap terpuruk?

Sebagai bukti bahwa Belsyazar tetap angkuh.
Daniel 5:23
(5:23) Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.

Belsyazar mengambil perkakas-perkakas dari bait Allah, dipergunakan untuk:
1.     “Hawa nafsu daging”, yaitu; minum anggur bersama dengan pejabat tinggi, para gundik dan pegawai-pegawai istana kerajaan.
Coba bayangkan betapa angkuhnya Belsyazar. Jangan sekali-sekali kita menggunakan perkakas-perkakas Tuhan untuk kepentingan pribadi, gunakan itu untuk memuliakan Tuhan.
2.     “Untuk memuja-muja dewa mereka / memuja berhala.”
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Tetapi perlu diketahui; berhala bukanlah Allah yang hidup, berhala adalah allah yang mati.
Berhala adalah allah yang mati, tidak dapat mendengar, melihat dan tidak tahu apa-apa tetapi justru itu yang mereka sembah.

Saya bersyukur oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diperhatikan oleh Tuhan, ada yang sudah mendapat pekerjaan itu karena perhatian dan kemurahan Tuhan dan juga dengan pekerjaan itu kita melayani Tuhan, jangan sampai karena sesuatu perkara kita jauh dari ibadah dan pelayanan.
Begitu juga Timotius sekarang sudah diangkat menjadi foreman, itu karena kemurahan Tuhan. Sebetulnya dia juga kuliah, tetapi dia berupaya untuk membagi waktunya dengan ibadah dan pelayanan.

Jadi pendeknya, orang yang angkuh banyak melakukan pekerjaan / perbuatan-perbuatan yang sia-sia dihadapan Tuhan, sementara yang menggenggam nafas hidup manusia adalah Allah yang hidup, bukan berhala, ijazah, bukan pada harta kekayaan, kedudukan dan jabatan.

Akibat dari keangkuhan Belsyazar.
Daniel 5:24-28
(5:24) Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
(5:25) Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.

Tuhan menegur Belsyazar dengan tulisan pada dinding istana, adapun tulisan yang tertulis itu adalah; “Mene, mene, tekel ufarsin.”

Ada empat kata di bagi menjadi tiga bagian.
Daniel 5:26-28
(5:26) Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
(5:27) Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
(5:28) Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."

Adapun arti dari pada tulisan yang tertulis itu adalah.
-       Mene: Masa pemerintahan dari Belsyazar dihitung oleh Allah dan telah diakhiri.
-       Tekel: Belsyazar ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan.
Berarti; kebenaran yang diperbuatnya tidak banyak dan tidak berat.
Kalau volumenya banyak pasti berat, tetapi volume sedikit, maka ringan, Tuhan timbang-timbang, itu tekel.
-       Peres: Kerajaan Belsyazar dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.
Kerajaan Babelonia adalah kerajaan yang sangat besar yang sifatnya mendunia, tetapi karena keangkuhan Belsyazar dia dihentikan, kemudian kerajaan terbagi menjadi dua bagian; Media dan Pesia.

Tuhan memberikan suatu kedudukan yang tinggi dan kemuliaan, besar sampai bersifat dunia, tetapi kalau angkuh, Tuhan ambil dan dipecah menjadi dua bagian, dibagi-bagi kepada yang lain.

Kita dari kecil harus semakin besar, hati-hati dengan dosa keangkuhan, supaya apa yang kita peroleh itu menjadi hak kita seutuhnya.

Daniel 5:29-30
(5:29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
(5:30) Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.

Pada akhirnya Belsyazar (anak Nebukadnezar), mati terbunuh malam itu juga, jelas sekali bahwa; nafas setiap orang ada dalam genggaman tangan Tuhan.

Jalan keluarnya.
Daniel 5:14-16
(5:14) Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
(5:15) Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu.
(5:16) Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."

Daniel penuh dengan Roh, para dewa yang kudus = penuh dengan Roh Kudus = penuh dengan hikmat akal budi dan kebijaksanaan.

1 Yohanes 4:2-4
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Roh para dewa yang kudus itulah firman tentang salib Kristus, Roh itu lebih berkuasa dari roh-roh yang lain.
Yang menjadikan roh seseorang lebih besar dari roh yang lain adalah; ketika menerima firman tentang salib Kristus.

Firman tentang salib Kristus..
2 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Firman yang telah disampaikan oleh para nabi = firman nubuatan, berarti; menyingkapkan segala sesuatu yang terkandung di dalam hati = menyucikan dosa yang terselubung, sehingga roh yang ada pada Daniel itu lebih berkuasa dari roh-roh yang lain.
Saudaraku, banyak sekali orang Kristen mengatakan; roh yang ada padaku lebih besar dari pada roh yang ada di dunia ini, tetapi tidak mau menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus. Sebetulnya, yang membuat roh kita lebih besar dan berkuasa adalah; ketika kita mau menerima firman tentang salib Kristus.
Firman tentang salib Kristus adalah firman para nabi. Tugas nabi adalah bernubuat; menyampaikan segala sesuatu yang terkandung dalam hati.

Sehingga; ketika kita memperhatikan firman para nabi itu sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap.
Ketika pelita bercahaya di tempat yang gelap membawa kita pada dua hal, yaitu;
-       “Sampai fajar menyingsing.”
Fajar menyingsing berarti; kegelapan malam terlewati.
-       Bintang timur terbit bersinar di dalam hati”; Yesus menjadi Raja, berkuasa dan bertakhta di dalam hati.

Daniel 5:5
(5:5) Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.

Setelah Belsyazar melakukan dua perkara itu, pada saat itu punggung dari tangan itu menulis tulisan pada dinding itu, itulah; “mene, mene, tekel ufarsindi depan kaki dian.
Daniel telah menyingkapkan segala yang terselubung, sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya.

Firman para nabi, firman nubuatan, menyingkapkan segala yang terselubung termasuk dosa keangkuhan, disingkapkan dari hati kita masing-masing, dan itu terjadi pada kita malam ini. Kita pada dasarnya orang angkuh, lupa diri, bahwa sesungguhnya kita adalah ciptaan Tuhan.

Daniel 5:7-8
(5:7) Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
(5:8) Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.

Semua orang bijaksana, ahli jampi, ahli nujum, tidak sanggup mengartikan tulisan yang tertulis pada dinding, hanya firman para nabi yang sanggup menyingkapkan segala yang terselubung di dalam hati.
Siapa yang dapat menerangi hati kalau bukan firman para nabi?

Saya tekankan kembali dalam...
1 Korintus 14:2-4, 24-25
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Firman para nabi; menyelidiki dan mengoreksi segala yang terkandung di dalam hati, sehingga orang itu pun datang sujud menyembah kepada Allah = merendahkan diri. Itulah kerinduan kita.

Kuasa dari firman para nabi.
Daniel 5:14-16
(5:14) Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
(5:15) Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu.
(5:16) Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."

Kuasa dari firman para nabi:
1.     “Terdapat kecerahan.”
Berarti; dapat memberi jalan keluar, sehingga ada kecerahan.
Banyak masalah dan perkara yang tidak dapat kita mengerti tetapi menimpa dalam hidup, nikah, ibadah dan pelayanan tetapi firman para nabi dapat menyelesaikan segala masalah.
2.     “Dapat menguraikan kekusutan.”
Masalah demi masalah yang belum terselesaikan itu bagaikan benang kusut, tetapi firman para nabi dapat menyelesaikan kekusutan. Kadang saking banyaknya masalah, masalah satu belum selesai datang masalah kedua, masalah kedua belum selesai datang masalah ketiga, itu bagaikan benang kusut dan akhirnya ia menjadi stress, dia tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi, mau mengawali, mengakhiri, tidak tahu, ia tidak tahu dari mana ujung pangkalnya lagi, tetapi firman para nabi dapat menyelesaikan perkara yang kusut.
Saya tahu banyak diantara kita ini mengalami beban pikiran yang sama seperti benang kusut, tidak tahu lagi di mulai dari mana, tetapi firman para nabi dapat menyelesaikannya, asal kita menerima dengan segala kerendahan hati tanpa keangkuhan.

Langkah yang kita tempuh untuk menerima firman para nabi.
Daniel 5:10
(5:10) Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;

Di sini kita perhatikan, Belsyazar mengalami ketakutan yang hebat, dan oleh karena pikirannya itu membuat ia semakin gelisah, tetapi permaisuri itu meyakinkan raja Belsyazar dan memberitahukan, bahwa di dalam istana kerajaan ada seorang yang penuh dengan hikmat Allah itulah; Daniel.
Berarti, untuk menerima firman para nabi itu ditandai dengan ketundukan. Permaisuri = istri raja.

Lihat keadaan isteri di sini...
Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Seorang isteri harus tunduk kepada suami sebab suami adalah kepala dan kepalalah yang menyelamatkan tubuh.
Gereja Tuhan = isteri, maka gereja Tuhan harus tunduk kepada Kristus yang adalah kepala, yang adalah suami.
Tunduk = menempatkan Kristus sebagai kepala.

1 Petrus 3:3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Perempuan yang beribadah kepada Tuhan adalah perempuan yang tunduk kepada suami.
Dan ketundukan itu adalah perhiasan rohani, perhiasan dari manusia batiniah yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, sebab itu perempuan tidak boleh kasar dan keras, harus tentram dan tertib, bicara tidak boleh asal-asalan, diawali dari situ.

1 Petrus 3:6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Ketundukan berarti; ditandai dengan ketaatan.
Taat = patuh pada ajaran yang benar, dan orang yang patuh pada ajaran yang benar, tidak takut ancaman, apapun resikonya. Tidak makan dan  minum, tidak takut lama nganggur, yang terpenting tunduk, dengar-dengaran.
Itulah langkah untuk memperoleh firman para nabi.
Untung ada permaisurinya, kalau tidak Belsyazar dalam keadaan gelisah, gundah gulana, sampai tulang dengan tulang beradu, tetapi pada akhirnya ia dapat menceritakan mimpinya kepada Daniel karena permaisuri itulah; ketundukan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang