KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, August 29, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24 AGUSTUS 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24 AGUSTUS 2016

“KITAB KOLOSE”
(SERI: 91)

Subtema : METERAI ROH KUDUS                                                           

Shalom…!!!

Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus.
Dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita tersungkur di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”.
Ini menunjuk kepada:
-     Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
-     Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, nyata dari setiap perbuatannya yang jahat.
Pendeknya, setiap orang yang berbuat jahat adalah orang yang hidup jauh dari Allah sekalipun ia ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Lebih rinci mengenai YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa, yaitu:
1.    Mengikuti jalan dunia ini.
    Dunia ini mempunyai daya tarik untuk mempengaruhi anak-anak Tuhan (gereja Tuhan).

2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah  gambaran Allah.

Ilah zaman/arus dunia sangat kuat untuk mempengaruhi anak-anak Tuhan, sampai akhirnya mengikuti jalan dunia ini.

2.   Mentaati penguasa kerajaan angkasa. 
    Mereka adalah orang-orang durhaka = orang yang memberontak kepada Allah.

3.   Hidup di dalam hawa nafsu dan menuruti kehendak daging.
Perlu untuk diketahui:
Orang yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan.
Kemudian, hidup menurut daging; berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat: “mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari penghukuman.
Pendeknya, orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak mengenal kasih karunia dan jauh dari belas kasih Tuhan.
Dan orang yang hidup di bawah hukum Taurat menjalankan ibadahnya secara Taurat, berarti menjalankan ibadah secara lahiriah/rutinitas semata, yaitu bibir memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuhnya tapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan untuk Tuhan.

Efesus 2:8-9
(2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
(2:9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Diselamatkan karena kasih karunia bukan karena hasil usaha seseorang (bukan karena melakukan hukum Taurat).

Lebih jauh kita melihat yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia,
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu  hidup jauh dari Allah, berarti: tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia =  binasa, berujung kepada kematian.

Keterangan: TIDAK MENDAPAT BAGIAN DALAM KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIJANJIKAN OLEH ALLAH (Bagian kedua).
Efesus 1:11-12
(1:11) Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya –
(1:12) supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

Dari semula Rasul Paulus ditentukan untuk mendapat bagian yang dijanjikan Allah di dalam Kristus Yesus.

Efesus 1:13
(1:13) Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Yang dimaksud dengan mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan adalah: dimeteraikan dengan Roh Kudus.

Efesus 1:14
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Roh Kudus adalah jaminan yang menjadikan kita sebagai milik Allah.
Hidup di dalam Roh baiklah ia dipimpin oleh Roh, jangan mendukakan Roh Kudus.
Roh Kudus berduka ketika kita  mengalami kematian rohani.
Merpati adalah gambaran dari Roh Kudus, biarlah kiranya kita menjadi jujur, tulus, polos tampil apa adanya di dalam segala sesuatu.
Kita jujur, polos bukan hanya disaat ibadah saja, tetapi di luar ibadah kita juga harus jujur, tulus, polos tampil apa adanya.
Kemudian jangan padamkan Roh Kudus, berarti; berapi-api, berkobar-kobar di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Jangan menghujat Roh Kudus = Jangan dikuasai oleh roh Antikris, yaitu roh jual beli/jangan mau diatur oleh uang.
Banyak orang Kristen diatur oleh uang, sehingga oleh karena uang, seseorang jauh dari ibadah dan pelayanan padahal meterai Roh Kudus jauh lebih berharga daripada segala yang ada.

Wahyu 7:4-8
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
(7:5) Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
(7:6) Dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
(7:7) Dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
(7:8) Dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Jumlah mereka yang dimeteraikan itu: adalah 144.000 orang dari 12 suku Israel berarti 12.000 orang dari tiap-tiap suku.

Siapakah mereka yang dimeteraikan itu?
Efesus 1:12
(1:12) Supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

Dimeterai Roh Kudus tujuannya untuk menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

Lebih rinci mengenai ORANG YANG DIMETERAI.
Kolose 1:12
(1:12) dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Orang-orang yang dimeteraikan adalah; orang-orang yang kudus di dalam kerajaan terang.           
Kesimpulannya: menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya adalah orang-orang Kudus di dalam kerajaan terang dan itu -> kepada orang yang melayani Tuhan, hamba-hamba Tuhan.

Maka kalau semua jemaat mengambil bagian dalam pelayanan, akan saling melengkapi satu dengan yang lain, itulah gereja yang bertumbuh, dan pertumbuhan itu arahnya kepada Kristus sebagai Kepala.
Sebaliknya kalau mengambil jalannya masing-masing itu bukan gereja yang bertumbuh tetapi mengarah kepada tubuh babel, ditunggangi oleh roh najis.

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah -> orang-orang yang melayani Tuhan, sehingga menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah.
Posisi mereka: berada di dalam kerajaan yang terang.

Sejenak kita melihat KERAJAAN TERANG ...
Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Di dalam kerajaan terang ada tujuh perkara, yaitu:
1.   Tidak ada lagi laknat.
2.   Takhta Allah dan takhta Anak Domba ada di dalamnya.
3.   Hamba-hamba Allah akan beribadah kepada-Nya.
4.   Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.   Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
6.   Malam tidak ada lagi di sana.
7.   Memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya.

Namun hanya ada dua kegiatan di dalamnya:
-     Beribadah kepada-Nya (perkara yang ketiga).
-     Memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya = melayani Tuhan (perkara yang ketujuh).

1 Petrus 2:6-8
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Allah meletakkan sebuah batu yang terpilih, batu penjuru yang mahal namun yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan -> orang-orang yang melayani tetapi tidak menghargai korban Kristus.
Tukang- tukang bangunan -> imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua, sedangkan batu yang terpilih yaitu batu penjuru yang mahal  -> pribadi Yesus Kristus yang disalibkan/korban Kristus.

Kesimpulannya: tukang-tukang bangunan melayani Tuhan tetapi tidak menghargai korban Kristus dan mereka tersandung terhadap salib/korban Kristus karena mereka tidak taat kepada firman Allah dan tidak patuh kepada ajaran yang benar.
Kalau hanya melayani untuk pamer, untuk dilihat, untuk kepentingan pribadi sendiri, itu bukan meninggikan korban, sebab orang yang seperti ini suka tersandung dengan salib; tidak bisa diatur, tidak bisa diajar, mau berjalan sendiri.
Ketika diajar; menggerutu, sombong, melawan, memberontak, berarti melayani tapi tidak menghargai korban Kristus tidak berkenan dan tidak layak bagi Tuhan.

Sekarang bandingkan dengan mereka yang dimeteraikan oleh Roh Kudus...
1 Petrus 2:9
( 2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

Bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah -> orang-orang yang melayani Tuhan.
Tugas mereka: untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, meninggikan salib Kristus, meninggikan korban Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Mereka yang dimeteraikan oleh Roh Kudus menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah. Mereka adalah orang-orang kudus di dalam  kerajaan terang yang ajaib.
Mereka melayani dengan meninggikan korban Kristus. Sekalipun susah dan berat mereka tidak tersandung terhadap salib Kristus, mereka tetap patuh kepada ajaran yang benar, mereka taat kepada firman, dan tidak memberontak.
Salib Kristus adalah karya Allah yang terbesar, tidak ada tandingannya dengan peristiwa-peristiwa yang lain di atas muka bumi sebab peristiwa salib Kristus adalah peristiwa yang lebih besar.

Allah berfirman kepada Musa di dalam kitab Kejadian 19:4-6 supaya memberitahukannya kepada bangsa Israel bahwa bangsa Israel telah didukung di atas sayap burung rajawali untuk dibawa datang kepada Dia.
Diawali dengan tulah yang pertama air menjadi darah = ada tanda darah, kemudian diakhiri dengan tulah yang kesepuluh yaitu kematian daripada anak sulung Firaun juga orang Mesir sampai kepada anak sulung daripada seluruh binatang, dan yang terakhir Anak Domba paskah yang disembelih pada waktu senja.
Ini harus diberitakan kepada bangsa Israel dan mereka harus mengetahui itu.
Siapakah mereka itu? Mereka itu adalah yang menjadi milik kepunyaan Allah, harta kesayangan Allah.
Jadi, melayani itu tujuannya untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.

Keluaran 19: 4-6
(19:4)Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kau katakan kepada orang Israel."

Yakub itu adalah umat pilihan, imamat rajani, kepunyaan Tuhan, melayani Tuhan, dan satu-satunya bangsa yang disebut Hamba Allah.
Musa harus memberitakan kepada bangsa Israel perbuatan-perbuatan besar dari Allah itulah salib Kristus.
Oleh karena Anak Domba paskah disembelih pada waktu senja bangsa Israel dibebaskan dari Mesir dan selanjutnya bangsa Israel menjadi bangsa kesayangan, umat pilihan Allah, menjadi imamat rajani.
Jadi, mereka yang melayani Tuhan harus memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
Jadi, kita tidak boleh melayani dengan pengetahuan, gagah, hebat, keperkasaan, kuat, kepintaran, dan fasih lidah, tetapi yang terpenting salib harus diberitakan di tengah ibadah dan pelayanan.

Galatia 6: 14-16
(6:14)Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
(6:15) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
(6:16) Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.

Memberi dipimpin oleh patokan ini yaitu meninggikan korban Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, supaya dunia mengenal salib Kristus.
Jangan lagi memberi diri dipimpin oleh patokan lain dan jangan mendengar suara asing supaya kita tidak salah-salah dalam melayani Tuhan.

Galatia 6: 17
(6:17) Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.

Pada tubuh Rasul Paulus ada tanda-tanda milik Yesus itulah salib Kristus sebagai praktek dari orang-orang yang dimeteraikan oleh Roh Kudus.

Saudaraku, saya sedikit bersaksi; dua minggu setelah kelahiran anak kedua kami, Mark Mikha, disuatu malam saya bermimpi dan Tuhan memperlihatkan di tubuhnya, dengan jelas sebuah gambar jembatan.
Awalnya saya sedikit risau untuk mengartikan mimpi itu, dan saya memohon hikmat pengertian dari Tuhan. Setelah saya diteguhkan, jembatan ke sorga itu adalah Hamba Tuhan. Alfa ke Omega adalah Hamba Tuhan, menjadi jalan Salib.
Dan biarlah itu bukan tipuan dari Setan tetapi betul-betul pemberitahuan dari Tuhan.

Rasul Paulus tidak memusingkan diri dengan perkara yang lain. Bagi dia yang sangat penting adalah pada tubuhnya ada tanda-tanda milik Yesus.

2 Korintus 4:10
(4:10) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Rasul Paulus senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya, supaya kehidupan Yesus juga nyata di dalam tubuhnya = satu dengan sengsara salib, mau menanggung penderitaan yang harus dia tanggung di tengah ibadah dan pelayanan, sehingga kehidupan Yesus nyata dalam tubuhnya.

Bayangan dari 144.000 orang dari 12 suku Israel.
Wahyu 7:9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya dari segala bangsa, suku, kaum, bahasa.
Ini adalah bayangan dari 144.000  orang yang dimeteraikan dari 12 suku Israel.
Perbuatan mereka: berdiri dihadapan tahta dan dihadapan Anak Domba = melayani tahta kasih karunia.

Bukti bahwa mereka menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah, meninggikan salib di tengah ibadah dan pelayanan terlihat dalam keadaan dua hal, yaitu:
Yang pertama: MEMAKAI JUBAH PUTIH = lenan halus, artinya perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus...Wahyu 19:8.
Wahyu 19:13-14
(19:13)Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

Kumpulan orang banyak itu mencuci jubah dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba.
Pakaian putih itu adalah perbuatan-perbuatan benar dari orang kudus.
Dan perbuatan benar bisa terjadi kalau ada tanda darah.
Kita ditebus bukan dengan barang fana, yaitu: emas, perak, harta dan kekayaan tetapi kita disucikan hanya oleh darah Anak Domba Allah berarti mereka itu adalah orang-orang yang senantiasa meninggikan korban Kristus di tengah ibadah dan pelayanan mereka.

Siapakah mereka kumpulan orang banyak itu? Mereka itu adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar dan mereka telah mencuci jubah mereka membuatnya putih oleh darah Anak Domba.
Jadi, kesusahan yang  besar adalah kesempatan yang besar untuk mencuci jubah.
Sengsara salib di tengah ibadah dan pelayanan itu adalah moment yang tepat untuk mencuci jubah.
Kita menjadi orang kudus bukan karena kepintaran, emas, perak, harta kekayaan dan uang, tetapi oleh karena darah Anak Domba, darah yang mahal yang tidak bercacat cela, berarti senantiasa meninggikan korban di tengah ibadah dan pelayanan. Ini bayangan dari 144.000 orang yang mewakili bangsa Kafir.
Apakah kita salah satu dari bangsa kafir yang berada di dalam kumpulan orang banyak itu atau tidak ada?

Wahyu 7:9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Yang kedua: MEMEGANG DAUN-DAUN PALEM, ini -> kepada hari raya pondok daun/hari raya Tabernakel, hari perhentian kekal.
Praktek di bumi: Tekun dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu;
-     Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Meja roti sajian
-     Tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Kalau dikaitkan pada pola Tabernakel terkena pada Pelita emas.
-     Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Kalau dikaitkan pada pola Tabernakel terkena pada Mezbah dupa.

Daun palem di tangan, berarti; melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.

Wahyu 7:2, 4
(7:2) Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
(7:4) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Meterai Roh Kudus menjadi jaminan keselamatan, dijauhkan dari kebinasaan.
Sebelum hamba-hamba Allah dimeteraikan oleh Roh Kudus pada dahi mereka, bumi, laut, pohon-pohonan tidak dirusak.
Jadi, ada pemeliharaan, perlindungan, pembelaan, bagi mereka yang dimeteraikan oleh Roh Kudus. Betul-betul Roh Kudus itu adalah jaminan untuk segala sesuatu.
Meninggikan salib di tengah-tengah ibadah pelayanan, Tuhan sediakan kemuliaan, supaya kita jangan putus asa.

2 Korintus 1:21-22
(1:21) sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,
(1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Roh Kudus juga yang dimeteraikan di hati kita adalah sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan.
Berbahagialah mereka yang melayani Tuhan, menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah, karena mereka itu akan dimeteraikan oleh Roh Kudus, merekalah yang mendapat bagian di dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan oleh Allah dalam Kristus Yesus. AMIN.

TUHAN YESUS KRISTUS, KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberitaan Firman Oleh;
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



Sunday, August 28, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 21 AGUSTUS 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 21 AGUSTUS 2016

KITAB WAHYU
(SERI: 32)

Sub tema: SINGA DARI SUKU YEHUDA, YAITU TUNAS DAUD.

Shalom...!
Salam sejahtera bagi kita semuanya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diperkenankan  untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian. Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab wahyu pasal 5.

Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

“Sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai“ disebut dengan Injil yang tertutup (rahasia Firman Tuhan belum dibukakan), sehingga tidak dapat melihat tulisan disebelah dalam dan di sebelah luarnya.
-     Tidak dapat melihat sebelah dalam, artinya: tidak dapat menyelami isi hati Tuhan = tidak dapat mengerti apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna bagi Allah.
-     Tidak dapat melihat sebelah luar, artinya: tidak dapat melihat segala perbuatan-perbuatan yang ajaib yang dikerjakan oleh Allah.
Inilah kerugiannya kalau tidak terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Benarlah perkataan nas Firman Tuhan: mereka mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat,  mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar.

Wahyu 5:2
(5:2) Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

Kalau terjadi pembukaan rahasia Firman maka segala yang terselubung akan disingkapkan dan segala sesuatu akan nyata sampai akhirnya dia akan memuliakan Allah (Allah bertabernakel) tetapi sebaliknya kalau tidak terjadi pembukaan rahasia Firman maka yang sakit tetap sakit,  yang suam tetap suam = masalah belum terselesaikan.

Wahyu 5:3
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

Tidak ada yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya baik yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi.
-     Yang di sorga ini menunjuk kepada para malaikat.
-     Yang di bumi ini menunjuk kepada manusia termasuk hamba-hamba Tuhan, yaitu: rasul, nabi, penginjil, gembala, guru, termasuk saya sendiri, tidak dapat membukakan rahasia Firman dari diri saya sendiri.
-     Yang di bawah bumi ini menunjuk kepada iblis / setan.
Tidak ada yang dapat membukakan rahasia Firman Tuhan.

2 Korintus 4:3-5
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4 )yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan maka manusia akan binasa.
Orang-orang yang ditentukan untuk binasa, yaitu:
-        Orang-orang yang tidak percaya.
-        Orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini.
Sekali lagi saya tandaskan; tidak ada hamba Tuhan yang dapat membukakan rahasia Firman Tuhan dari dirinya sendiri.

Kolose 2:18
(2:18 )Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,

Hamba Tuhan yang berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi menunjukkan bahwa malaikat tersebut berusaha membukakan rahasia Firman Tuhan dari dirinya sendiri.
Tujuannya: Supaya jemaat beribadah kepada dia bukan kepada Kristus sebagai kepala.

Kolose 2:19
(2:19 ) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

Kalau berkanjang pada penglihatan-penglihatan, oleh pikirannya yang duniawi, berarti tidak berpegang teguh kepada Kepala, artinya: tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala.

2 Petrus 1:20-21
(1:20 )Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
(1:21 )sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Nubuat-nubuat dalam Kitab Suci (Firman Tuhan) tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, seluruhnya berjumlah 66 kitab yang ditulis oleh hamba-hamba Tuhan sesuai dengan Ilham Roh Kudus, buktinya: tersusun dengan rapi, seluruh isi Alkitab saling berkaitan dan saling menguatkan antara ayat satu dengan ayat yang lain, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.
Kalau nubuat-nubuat ditafsirkan menurut kehendak sendiri, banyak penipuan yang terjadi, sehingga sidang jemaat beribadah kepada malaikat bukan kepada Tuhan.
Sebaliknya, kalau terjadi pembukaan rahasia Firman oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang berbicara atas nama Allah, tidak ada kepalsuan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tersebut.

Resiko bila tidak terjadi pembukaaan rahasia Firman Tuhan:
Wahyu 5:4
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes menangis dengan amat sedihnya, menunjukkan masalah belum terselesaikan.

Jalan keluarnya:
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

Hanya Singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.
Dalam Wahyu 6:1-2, Dia adalah penunggang kuda putih Ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan ... Wahyu 6: 1-17 dan si penunggang kuda putih itu bernama Yang Setia dan Yang Benar...Wahyu 19:11.

Keterangan: SINGA DARI SUKU YEHUDA.
Kejadian 49:8-9
(49:8 )Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
(49:9 )Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?

Singa dari suku Yehuda berbicara tentang raja-raja yang berkuasa sehingga ia berkemenangan terhadap musuh.

Wahyu 5:8-9
(5:9 )Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10 )Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi berarti tidak diperintah oleh dosa, artinya: berkemenangan terhadap dosa.
Singa dari suku Yehuda adalah Raja yang berkemenangan terhadap musuh.
Memang sebaiknya orang yang sudah melayani Tuhan harus berkemenangan terhadap dosa.

Ada 2 musuh abadi, yaitu:
1.      Daging dengan segala keinginannya.
Sesungguhnya daging adalah musuh dalam selimut sebab daging tinggal bersama dengan kita.
Kalau daging tidak dikuasai maka akan menjadi binatang buas yang siap  menerkam kerohanian anak-anak Tuhan.
Jadi jangan memanjakan daging (jangan malas-malas mengerjakan pekerjaan Tuhan).
2.      Iblis/setan = penghulu di udara (roh jahat dan roh najis).

Lebih jauh kita melihat Singa dari suku Yehuda...
Kejadian 49:9
(49:9 )Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?

Singa dari suku Yehuda, “setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina, siapakah yang berani membangunkannya?”
Ini menunjukkan, bahwa Singa dari suku Yehuda Berkemenangan dan Berkuasa.
-        Setelah menerkam -> berkemenangan.
-        Siapakah yang berani membangunkannya? Berarti: Berkuasa.
-        Tempat yang tinggi -> Posisi dari Imamat yang rajani yaitu: orang-orang yang melayani/Singa dari suku Yehuda.

Kejadian 49:10
(49:10) Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya berarti kemuliaan Tuhan tetap dinyatakan (kuasa dan otoritas Tuhan tidak pernah beranjak).

Selain dari apa yang berkenaan dengan Singa dari suku Yehuda, ada sesuatu yang mulia yang dikerjakannya...
Kejadian 49:11
(49:11) Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan.
Kesimpulannya: Singa dari suku Yehuda merindukan supaya bangsa kafir menjadi bagian dari tubuh Kristus.
Yesus adalah pokok anggur yang benar... Yohanes 15:1-6
Keledai beban -> bangsa kafir.

Mari kita lihat bangsa kafir...
Matius 15:22-24
(15:22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

Perempuan Kanaan dengan anaknya yang kerasukan setan dan sangat menderita -> keledai beban, gambaran dari bangsa kafir dengan segala pergumulannya.
Di sini kita melihat; perempuan Kanaan membawa segala pergumulannya kepada Tuhan, berteriak-teriak memohon belas kasih Tuhan.

Matius 15:24-25
(15:24 )Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

Seolah-olah Yesus tidak mempedulikan bangsa kafir namun perempuan Kanaan tersebut tidak berhenti memohon pertolongan dari Tuhan (kerinduannya tidak surut).
Dalam kitab Mazmur 121:1-2, Daud berkata: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Matius 15:26
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Bangsa kafir (perempuan Kanaan) digambarkan seperti anjing.
Tabiat-tabiat anjing, antara lain:
Yang pertama:
Lukas 16:21
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Anjing-anjing menjilat borok Lazarus, artinya: menyukai kekurangan/kelemahan orang lain.

Yang kedua:
2 Petrus 2:22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Anjing kembali lagi ke muntahnya, artinya: kembali mengulangi kesalahan yang sama/dosa masa lalu.

Yang ketiga:
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Serigala menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba, artinya: membuat domba-domba menjadi liar/tidak tergembala. Serigala = anjing hutan.

Matius 15:27
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Perkataan: "benar Tuhan”, menunjukkan kalau perempuan Kanaan ini mengakui segala kesalahan/dosa kekafiran.
Tuhan menunggu kita untuk mengakui segala dosa kita supaya kita berharga sama seperti bangsa Israel.

Tanda seseorang mengakui kesalahannya:
Menghargai remah-remah yang jatuh dari meja tuannya = menghargai pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Remah-remah -> Firman Tuhan ayat demi ayat, pasal demi pasal, yang disampaikan.

Matius 15:28
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Hasilnya: Terjadi pemulihan = pertolongan Tuhan nyata kepada perempuan Kanaan ini (keledai beban).
Biarlah kita hidup benar berdasarkan iman, bukan berdasarkan kebenaran diri sendiri.
Inilah tugas dari singa dari suku Yehuda yaitu untuk membawa keledai beban (bangsa kafir) kepada Yesus (pokok anggur yang benar).

Keterangan: TUNAS DAUD
Yesaya 11:1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

Tunas Daud keluar dari tunggul Isai, penuh dengan ketujuh Roh Allah, yaitu:
(1) Roh TUHAN, (2) roh hikmat, (3) roh pengertian, (4)roh nasihat (5) roh keperkasaan, (6) roh pengenalan dan (7) Roh takut akan TUHAN;

Yesaya 11:3
(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Tidak menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang = Hakim yang adil.
Seorang hamba Tuhan harus berlaku adil di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Yesaya 11:4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Tugas tunas Daud, yaitu:
-        Menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan.
Berarti; keadilan untuk orang-orang lemah.
Kalau melihat orang yang lemah, kita harus memberikan keadilan, jangan dimanfaatkan kelemahannya.
-        Menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran.
Tertindas oleh karena banyak dosa kejahatan yang belum diselesaikan.
Orang yang tertindas sangat membutuhkan keputusan dengan kejujuran dari seorang pelayan.

Kalau ada tunas baru, itulah tunas Daud, maka memberi harapan bagi yang lemah dan memberi harapan bagi yang tertindas. Itulah sebabnya kita membutuhkan ketujuh Roh Allah.
Kalau keadilan bagi yang lemah dan kejujuran bagi yang tertindas, maka tidak ada lagi kefasikan di atas muka bumi ini.
Tuhan telah menjadikan mulut kita sebagai pedang yang tajam sehingga setiap perkataan yang keluar dari mulut kita berkuasa untuk menyelesaikan segala kefasikan (segala masalah). Kita juga bagaikan anak panah yang runcing itulah ayat-ayat Firman Tuhan yang tertulis di dalam loh-loh daging dimeteraikan dengan Roh Kudus dan ditukik di dalam hati kita. Kalau itu tertancap di dalam hati orang maka nyatalah keadilan dan nyatalah kejujuran. 

Pertanyaannya:
Apakah kita sudah menjadi pedang yang tajam? Apakah kita sudah menjadi anak panah yang runcing yang siap ditancapkan (ayat-ayat Firman Tuhan yang tertulis yang dapat dibaca)?
Kalau masih terlihat sikap yang tidak baik, tidak adil dan tidak jujur, bagaimana bisa menolong yang lemah dan tertindas?

Pada dasarnya setiap orang  yang berada di luar Tuhan adalah orang yang tertindas oleh karena dosa kejahatan, kenajisan dan kelaliman/kefasikan.
Dahulu yang tertindas tetap tertindas, yang lemah tetap lemah, hanya tunas Daud memberi harapan bagi orang yang lemah dan tertindas.

Oleh sebab itu biarlah kita mengakui segala kekurangan/dosa kekafiran, seperti perempuan Kanaan tersebut.
Tuhan saja yang benar, jangan panas hati ketika dikoreksi oleh Firman, sebaliknya dengan tulus mengakui segala dosa karena itulah yang Tuhan tunggu dari kita.
Perbedaan dari bangsa kafir dan bangsa Israel adalah:
-        Bangsa kafir harus terlebih dahulu harus mengakui segala dosa/kesalahan lalu memberi diri kepada Tuhan.
-        Bangsa Israel hanya cukup mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang telah disalibkan.
Sama halnya dengan 4 luka Yesus  untuk bangsa Israel sedangkan 1 luka oleh tombak pada lambung Yesus untuk bangsa kafir supaya kita dilahirkan kembali, harus ada tanda darah dan air barulah keluar anak.

Selanjutnya, seorang hamba Tuhan harus adil dan jujur...
Yesaya 11:5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Hamba Tuhan tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.

Tidak menyimpang dari kebenaran.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada kebenaran, maka jangan lepaskan salib itu.
Tidak ada dusta yang datangnya dari salib tetapi kebenaran hanya berasal dari salib.
Salib ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan memang terasa berat dan sakit bagi daging, namun tetap harus dipikul, jangan lari dari kenyataan.
Contohnya: ketika kita harus merendahkan diri kepada orang lain apalagi kepada pimpinan yang bengis, rasanya sangat sukar sekali, apalagi kalau kita melihat kekurangannya banyak sekali seperti asal bicara, merokok, minum minuman keras dan sebagainya, namun oleh karena dia adalah atasan kita maka kita harus tunduk kepada dia, itu rasanya sukar sekali tetapi oleh karena Firman Tuhan kita harus tunduk, maka biarlah salib itu kita pikul saja.

Tidak menyimpang dari kesetiaan.
Kesetiaan diawali dengan dipanggil dan dipilih....Wahyu 17:14
Dipanggil = berpadanan dengan kebenaran Firman Tuhan, jangan berpadanan dengan dosa.
Dipilih = melayani Tuhan, memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia.
Dan terakhir setia, itulah pribadi Yesus Kristus. “... sebagai manusia Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib” = setia.

Mari kita lihat DIPILIH...
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Dipilih, artinya: melayani Tuhan = memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.

Mari kita lihat KESETIAAN...
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib = setia.

Yohanes 19:28-29
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
(19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Yesus menanggung yang pahit dan asam, bukan yang manis saja (bukan yang enak saja).
Kalau tetap setia di dalam pengikutan kepada Tuhan maka masalah-masalah akan selesai.

Prakteknya:
Yohanes 19:30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai", artinya:
a)      Jangan mengulangi kesalahan yang lama/dosa masa lalu.
b)      Jangan mengungkit-ungkit dosa orang lain sebab tidak ada manusia yang tidak melakukan dosa.
Kalau mengungkit dosa orang lain, nanti urusannya bukan kepada orang itu melainkan kepada salib. Jangan bicarakan yang lama, mari kita bicarakan yang sekarang dan yang akan datang.

Mari kita lihat gambarannya....
Yesaya 11:5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kalau ikat pinggang tetap terikat pada pinggang maka tidak terlihat lagi kekurangan-kekurangan dan ketelanjangan yang memalukan.

Contoh ikat pinggang tetap terikat pada pinggang:
1.   Ketika Yesus melayani 12 murid dengan cara mencuci (membasuh) kaki 12 murid dan Ia mengikatkan kain lenan pada pinggangNya...Yohanes 13:1-20
Tujuannya: Supaya 12 murid mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus.

2.   Orang-orang Lewi.
Keluaran 32:25-27
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --
(32:26) maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

Bani Lewi berpihak kepada Tuhan, sejak saat itulah bani Lewi dipercayakan untuk melayani dalam kemah Allah (Tabernakel).
Kalau kita tetap melayani Tuhan maka ikat pinggang tetap terikat pada pinggang, fungsinya: untuk mengikatkan/menyandang pedang.
Fungsi pedang: untuk menghabisi tabiat daging.
Untuk menghabisi keinginan daging berarti tidak kompromi terhadap tabiat-tabiat daging baik itu tabiat daging dari anak, isteri, suami, orang tua. Cara menghabisi tabiat daging: menunjukkan bahwa kita memiliki pedang Roh (Firman Tuhan) di dalam hidup kita.
Inilah yang disebut hamba Tuhan yang tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.

Inilah perbuatan-perbuatan dari raja-raja yang berada di tempat yang tinggi.
Kalau Firman Allah hanya menjadi pengetahuan saja maka yang lemah tetap lemah dan yang tertindas tetap tertindas. Kalau rindu untuk melayani Tuhan harus berpihak kepada Tuhan, tidak boleh kompromi terhadap dosa.
Inilah yang disebut Singa dari suku Yehuda, tunas Daud.
Singa dari Yehuda  -> raja, yang berkuasa dan berkemenangan terhadap musuh.
Tunas Daud -> raja, yang memberikan harapan.
Jadi sama-sama berkuasa dan berkemenangan terhadap dosa. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang Pdt. Daniel.U. Sitohang