KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, March 31, 2017

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MARET 2017

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MARET 2017

STUDY YUSUF
(Kejadian 41)
(Seri 111)

Subtema: DISUCIKAN DAN DIMURNIKAN.

Shalom, selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah kaum muda remaja sebagai mana biasanya di tempat ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah kaum muda remaja dari STUDY YUSUF.
Kejadian 41:15
(41:15) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."

Perhatikan perkataan Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau (Yusuf): hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."
Perkataan ini menunjukkan bahwa Firaun membutuhkan seorang nabi. Dalam hal ini Firaun tidak melihat Yusuf sebagai seorang tahanan.
“Hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya” à Yusuf adalah seorang nabi.

Kejadian 41:8
(41:8) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.

Firaun menceritakan mimpinya kepada semua ahli dan kepada semua orang berilmu di Mesir, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikan mimpi Firaun.
Arti rohaninya untuk kita sekarang: keahlian dan ilmu yang ada di dalam dunia ini, tidak dapat menyelesaikan masalah, sehingga yang gelisah tetap gelisah, seperti Firaun, maka mau tidak mau, kita harus datang kepada nabi.
Sedangkan tugas dari seorang nabi adalah; bernubuat.

Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Seorang nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya dan nabi yang beroleh firman Tuhan (pembukaan rahasia firman) harus menceritakan firman itu dengan benar, berarti; tidak boleh ditambahkan dan dikurangkan.
Ditambahkan artinya; menyampaikan firman satu dua ayat, lalu ditambahkan dengan dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol, filsafat-filsafat kosong dan takhayul-takhayul.
Dikurangkan artinya; pemberitaan firman tentang  salib diganti dengan dua hal;
-       Teori kemakmuran.
-       Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat.
Jadi, seorang nabi harus menyampaikan firman itu dengan benar, berarti; tidak boleh ditambahkan dan dikurangkan, apapun resikonya.
Berarti syarat menjadi seorang nabi:
-       Jujur.
-       Tidak boleh takut, harus berani menyatakan kebenaran.
Banyak hamba Tuhan yang takut menyampaikan firman Tuhan yang benar, sifatnya mengoreksi dosa, apalagi jemaat itu orang kaya, nanti mundur, takut tidak ada yang mendukung pelayanannya.

Kaum muda remaja juga harus mengerti ini, jadi apabila kita melihat seorang hamba Tuhan menyampaikan firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan tolak dengan tegas, kalau hanya bisa melucu, pintar dongeng, barulah kita mengerti sekarang, itu bukan nabi.
Seorang nabi memiliki pandangan yang jauh ke depan itulah; yang disebut dengan pandangan nubuatan.

1 Korintus 14:1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Kejarlah kasih itu dan usahakanlah memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi yang terutama karunia untuk bernubuat.
Tidak salah berbahasa lidah, memang harus berbahasa lidah, tetapi jangan jadikan itu sebagai tolak ukur. Banyak gereja menyuruh berbahasa lidah, tetapi firman nubuat, pembukaan rahasia firman, tidak disampaikan, ini yang salah. Bahasa lidah kita butuhkan untuk membangun diri sendiri kepada Tuhan, tetapi nubuat tidak disampaikan; itu yang salah.
Jangan pernah mengira saya menolak bahasa lidah, itu harus, penting, tetapi jangan sampai fokus mengutamakan bahasa lidah, tetapi menomorduakan atau mengesampingkan karunia yang utama yaitu; nubuat, itu yang salah.

1 Korintus 14:3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.

Perbandingan antara bahasa roh dan nubuat, yaitu:
-       Bahasa roh: Membangun dirinya sendiri kepada Tuhan, dan oleh roh itu ia berkata-kata kepada Tuhan, tetapi orang lain tidak memahami, selain dirinya sendiri.
-       Nubuat berarti; membangun, menasihati, menghibur = membangun jemaat / gereja Tuhan.

Jadi betul, kita membutuhkan seorang nabi, seperti Firaun membutuhkan firman nubuatan.
Firaun, sebetulnya tidak mengenal nabi, tetapi oleh karena mimpi itu hatinya gelisah, dia bertanya tentang arti mimpinya kepada semua ahli dan orang berilmu di Mesir, tidak ada yang dapat mengartikannya, maka gelisahlah hati Firaun, berarti masalah tidak dapat diselesaikan, sehingga yang jahat tetap jahat, pemabuk tetap pemabuk, pemalas tetap pemalas, yang suam tetap suam, yang najis tetap najis. Pendeknya, ilmu dan keahlian tidak dapat mengatasi masalah. Boleh saja seseorang pandai di satu bidang, tetapi belum tentu ia dapat menyucikan diri dari dosa, menyelesaikan masalah dengan kepandaian itu.

Kalau Firaun saja yang tidak mengenal nabi datang kepada nabi, seharusnya kita lebih lagi, sebab sejak dari kecil kita sudah disodorkan firman para nabi, firman nubuatan, untuk masa depan. Jangan lagi cari firman yang lain-lain, yaitu yang ditambahkan dan yang dikurangkan yang hanya berbicara soal-soal/perkara-perkara lahiriah.
Kalau seorang hamba Tuhan tidak punya pembukaan rahasia firman, dia hanya bisa cerita-cerita selalu dan suka bernubuat dengan nubuat yang dibuat-buat dan ketika berdoa; suka bernubuat.

1 Korintus 14:5
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.

Yang lebih utama adalah karunia nubuat, firman nubuatan lebih berharga dari bahasa roh, walaupun memang rasul Paulus menginginkan supaya jemaat di Korintus berbahasa lidah.

1 Korintus 14:6
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?

Sekali lagi saya tandaskan; firman para nabi / nubuatan, itu jauh lebih berharga dari bahasa lidah, karena firman nabi / penyataan dari Allah itu bersifat tiga hal, yaitu;
1.     Bersifat pengetahuan.
2.     Bersifat nubuat.
3.     Bersifat pengajaran.

Keterangan: BERSIFAT PENGETAHUAN.
Kisah Para Rasul 17:10-11
(17:10) Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.
(17:11) Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.

Orang Yahudi yang ada di kota Berea lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi yang ada di Tesalonika, karena mereka dengan segala kerelaan hati menyelidiki Kitab Suci berarti; menerima firman para nabi dengan segala kerelaan hati.
Kalau kita mau menerima firman para nabi dengan segala kerelaan hati, pasti lebih baik hatinya dari pada orang-orang yang tidak mau menerima firman para nabi dan saya sangat yakin itu. Misalnya; ada beberapa anak dalam satu rumah, yang satu menerima firman yang lain, yang satu menerima firman para nabi dengan kerelaan hati, saya yakin, yang menerima firman para nabi dengan kerelaan hati, pasti hatinya lebih baik dari pada saudaranya.

Daniel 12:4
(12:4) Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."

Bila firman para nabi diselidiki, maka pengetahuan akan bertambah.
Tadi, firman para nabi / penyataan dari Allah itu bersifat tiga hal, yang pertama bersifat; pengetahuan. Di sini kita melihat kitab Daniel dimeterai, disembunyikan, tetapi di hari-hari ini kitab Daniel telah diselidiki sehingga menambah pengetahuan.

Pertanyaannya: pengetahuan dalam hal apa?
Efesus 4:12-13
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, itu berbicara tentang kedewasaan rohani.
Setelah memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, orang-orang Samaria tidak lagi mendengar kesaksian dari perempuan Samaria itu, justru mereka datang sendiri kepada Pokok Kebenaran itulah Yesus Kristus, bahkan meminta supaya Yesus tinggal dua hari di kota Samaria (tetapi saya tidak perlu menyampaikan tentang dua hari)...Yohanes 1:1-42.

Lihat orang yang dewasa rohani, mengenal Yesus sampai mati di atas kayu salib...
Efesus 4:14-15
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Mencapai kepada kedewasaan penuh, berarti; bukan anak-anak yang mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka, yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran, sehingga nanti di dalam kasih kita akan bertumbuh di dalam segala hal, ke arah Dia, Kristus adalah Kepala.
Sampai hari ini saya berpegang teguh pada Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, Firman Pengajaran Mempelai sudah menjadi harga mati. Dari awal saya sudah sampaikan kita membutuhkan seorang nabi, tugas nabi; bernubuat, menyampaikan firman dengan benar, tidak boleh ditambahkan dan dikurangkan, syaratnya; jujur, tidak boleh takut.

Daniel 12:9-10
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
(12:10) Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.

Orang-orang yang memperoleh pengetahuan yaitu; orang-orang yang bijaksana, memahami kuasa firman para nabi sehingga memberi diri dalam tiga hal, yaitu;
1.     Disucikan, tujuannya; untuk menjadi kehidupan yang suci.
2.     Dimurnikan, tujuannya; untuk menjadi kehidupan yang murni.
3.     Diuji, tujuannya; untuk menjadi kehidupan yang tahan uji.

Sekarang kita lihat...
Tentang: Kehidupan yang disucikan.
Kita kaitkan semua ini dengan Daniel dan cs.
Daniel 1:3-5
(1:3) Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
(1:4) yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
(1:5) Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.

Raja Nebukadnezar mencari orang-orang yang cakap bekerja dalam istana raja, lalu mereka dididik (dikarantinakan) selama tiga tahun supaya mereka diajarkan bahasa dan tulisan orang Kasdim. Kemudian, diberi santapan raja dan minuman raja itulah anggur, supaya nanti akhirnya mereka bekerja untuk raja.

Daniel 1:6-8
(1:6) Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
(1:7) Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
(1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Dari antara orang yang dikumpulkan itu ada juga orang buangan dari Yehuda, antara lain; Daniel, Hanaya, Misael, dan Azarya. Tetapi, empat pemuda ini berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya / berusaha menjaga diri dalam kesucian dengan cara; tidak mau makan makanan raja dan tidak mau minum anggur yang biasa diminum oleh raja = tidak dalam pesta pora dan kemabukan.
Saat ini kita sedang berduka, hati kita dilukai, karena dosa kita ditunjuk-tunjuk lewat pedang Roh itulah firman Allah, tetapi ini jauh lebih baik dari pada kita berada di luaran sana dalam pesta pora dan kemabukan. Dia yang melukai tetapi Dia juga yang akan menyembuhkan, pendeknya, masalah diselesaikan, dosa disucikan.

Lukas 21:34
(21:34) "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Jagalah diri supaya hati jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan, serta kepentingan dunia ini, karena kepentingan kita adalah kesucian.
Tidak usah pacaran, nanti ada waktunya Tuhan. Kalau kita baik, nanti Tuhan kasih yang baik, kalau kita suci nanti diberikan yang suci, jaga dulu kesucian itu, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, itu kepentingan orang duniawi, tetapi di dalam Tuhan itu bukan kepentingan kita, kepentingan kita dalam hal menjaga kesucian. Kita ini sedang dididik, sebab Tuhan mau pakai kita kelak untuk bekerja di dalam kerajaan sorga...Wahyu 22:3-5. Tiga tahun berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan.

1 Tesalonika 5:5-8
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(5:7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
(5:8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Pesta pora dan kemabukan adalah pekerjaan dari pada orang-orang malam.
Kalau kita ada dalam Tuhan, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, disebutlah anak terang / siang.

Kerugian dalam pesta pora dan kemabukan.
2 Petrus 2:13
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Pesta pora dan kemabukan adalah pekerjaan dari orang-orang malam. Orang-orang malam à orang yang tinggal di dalam kegelapan dosa. Melayani Tuhan dalam pesta pora dan kemabukan = berfoya-foya pada siang hari.
Anak-anak terang / anak-anak siang à orang yang beribadah dan melayani Tuhan, kalau hidup dalam pesta pora dan kemabukan itu sama artinya; berfoya-foya pada siang hari. Berfoya-foya pada siang hari berarti; memboroskan harta yang indah, yaitu: karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan yang dipercayakan sampai lenyap / tidak dipercaya lagi oleh Tuhan untuk melayani-Nya. Maka sikap empat pemuda; Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego ini bagus, perlu diacungi jempol, mereka menetapkan hati untuk menjaga kesuciannya, mereka tidak mau memboroskan, menghabiskan harta yang indah, karunia Roh Kudus, dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan.

Kita melayani tentu sesuai dengan karunia Roh Kudus, ada sebagai pemimpin pujian, pembaca firman, singer, pemain musik, kolektan, guru sekolah minggu, multimedia, bendahara, dan sekretaris, namun kalau dalam pesta pora dan kemabukan sama seperti berfoya-foya pada siang hari, menghabiskan, melenyapkan harta yang kita punya. Mulai sekarang kita harus berketetapan untuk menjaga diri di dalam kesucian, jangan boroskan harta yang indah. Saat ini kita berduka karena disayat atau dioperasi oleh firman Tuhan, namun Dia yang melukai Dia juga yang menyembuhkan, segala masalah selesai.

Kembali kita memperhatikan...
Daniel 1:9
(1:9) Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;

Akhirnya Daniel mendapat kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana, oleh karena Tuhan.
Saudaraku, kalau anak-anak Tuhan berketetapan untuk menjaga kesucian, pasti kita mendapat belas kasih di mata orang lain karena Tuhan, baik di tempat pekerjaan, di rumah, di sekolah, di tempat perkuliahan, di manapun kita berada. Maka berkali-kali saya sampaikan; Tuhan itu ada, Tuhan berkenan kepada kebenaran dalam batin, jangan di depan baik, tetapi dibelakang tidak, tunjukkan aslinya; luar dan dalam harus sama. Jangan saudara pikir Tuhan tidak ada, jadilah anak-anak siang. Bukti Tuhan ada; Dia bisa menjamah hati seseorang, seperti pemimpin pegawai istana itu.

Dampak positif menjaga diri dalam kesucian.
Daniel 1:15-17
(1:15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
(1:16) Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.
(1:17) Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Karena Daniel dan teman-teman berketetapan dalam hati untuk menjaga kesucian itu maka;
-       Kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Tuhan memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat.
-       Kepada Daniel Tuhan memberikan pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi, dia nabi besar.
Ada lima nabi besar di dalam Alkitab yaitu; Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel.

Daniel 1:19-20
(1:19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.
(1:20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

Setelah lewat tiga tahun, semua orang termasuk empat pemuda ini, dibawa kehadapan sang raja (Nebukadnezar), lalu didapatilah bahwa mereka sepuluh kali lipat lebih cerdas dari semua orang berilmu dan semua orang ahli jampi di seluruh kerajaan.
Seperti Firaun di Mesir, tadi Firaun datang kepada semua ahli dan berilmu, namun tidak dapat mengartikan mimpinya, yang gelisah tetap gelisah, yang suam tetap suam, yang jahat tetap jahat, yang pendusta tetapi pendusta, tetap susah hati. Akhirnya Firaun datang kepada Yusuf sebab Yusuf dapat mengartikan mimpi, menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
Di sini kita melihat Daniel dan cs, sepuluh kali lipat lebih cerdas dari semua orang ahli dan berilmu di Babel. Ayo, berketetapanlah di dalam hati untuk terus menjaga kesucian, jangan dalam pesta pora, kemabukan, hawa nafsu daging, itu kepentingan manusia duniawi. Kepentingan kita adalah kesucian, tanpa kesucian tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah (Matius 5:8).

Tentang: Kehidupan yang dimurnikan.
Dimurnikan ada kaitannya dengan api, sama seperti benda logam, untuk memperoleh kemurniannya maka terlebih dahulu dimurnikan di dalam api / dibawa ke dalam dapur api, untuk memperoleh kemurnian. Semakin dipanaskan dalam dapur api akan semakin memperoleh kemurnian, baik itu emas, perak, tembaga. Kalau perak dimurnikan dalam api, maka sanga-sanga perak itu akan lepas sendiri.

Dikaitkan dengan empat pemuda...
Daniel 3:1
(3:1) Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.

Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta, berarti tinggi sekali. 1 hasta ± 45 cm. Tingginya: 60 x 45 = 2700 cm, berarti, kurang lebih tingginya 30 meter. Lebarnya: 6 x 45 = 270 cm, berarti, kurang lebih lebarnya 3 meter. 

Daniel 3:15
(3:15) Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"

Selanjutnya semua orang diwajibkan untuk menyembah patung yang didirikan oleh Nebukadnezar = menyembah berhala. Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Kalau pekerjaan nomor satu dari pada ibadah itu berhala, nonton TV di rumah nomor satu dari pada ibadah kaum muda remaja, itu berhala. Semua orang diwajibkan untuk menyembah patung itu, lalu bagaimana sikap kita menghadapi penyembahan berhala semacam ini?

Sikap pemuda untuk berhala masa sekarang...
Matius 4:1-10
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Saudaraku, Yesus Kristus berkemenangan terhadap tiga ujian yang juga merupakan berhala.
Ujian pertama: Soal makanan.
Bukti bahwa Yesus menang terhadap makanan, Yesus menjawab; “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Ujian kedua: tempat yang tinggi -> bubungan Bait Allah.
Bukti bahwa Yesus menang, Yesus menjawab; “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

UJIAN KETIGA: Iblis membawa Yesus ke gunung yang tinggi dan memperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya. Setelah menunjukkan itu kepada Yesus, Setan berkata; "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Jawab Yesus: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (beribadah)!"
Ujian yang ketiga Yesus terlepas dari kerajaan dunia serta kemegahannya.

Kalau kita lebih menomorsatukan kerajaan dunia dan kemegahannya, sama seperti menyembah Setan. Tetapi kalau kita berbakti, beribadah, hanya menyembah Allah yang hidup, tidak yang lain, berarti; terlepas dari penyembahan berhala. Setan sedang menyuguhkan dunia dan kerajaan dunia saat ini, begitu megahnya, begitu gemerlapnya, semua diperlihatkan, ditawarkan kepada orang-orang yang di dalamnya. Tetapi malam ini, kita berbakti, beribadah kepada Tuhan, tidak kepada dunia, kerajaan dunia dan kemegahannya (terlepas dari penyembahan berhala).

Kalau hidup karena perkataan yang keluar dari mulut Allah berarti; terlepas dari berhala soal makanan, minuman.  Kalau kita tetap menjaga kesucian berarti; tidak menginginkan menjatuhkan diri ke dalam dosa karena tempat yang tinggi. Kemudian, berbakti dan hanya menyembah Allah yang hidup berarti; terlepas dari kerajaan dunia serta kemegahannya. Itu sebabnya tadi saya tanya; bagaimana sikapmu menghadapi penyembahan berhala? Jangan karena soal makanan, perut, engkau tinggalkan ibadah, jangan karena tempat yang tinggi engkau rela jatuh dalam dosa, jangan karena kerajaan dunia dan kemegahannya, engkau menyembah Setan, tunjukan sikapmu malam ini. Itulah berhala-berhala sebagai tantangan kita untuk masa sekarang.

Berhala masa yang akan datang (di akhir zaman).
Wahyu 13:14-15
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Di akhir zaman, khususnya pada masa aniaya antikris, semua orang akan dipaksa untuk menyembah patung yang bisa berbicara begitu rupa dan setiap orang yang tidak menyembah patung itu akan binasa / dibunuh.

Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

Saudaraku, pada masa aniaya antikris semua orang baik hamba, merdeka, besar, kecil, tua, muda, laki-laki, perempuan diberi tanda cap meterai dari antikris yaitu; 666 di dahi atau tangan kanan sehingga mereka bebas menjual dan membeli. Berarti, roh antikris adalah roh jual beli, dan yang menjadi alat penukarnya adalah uang berarti, patung yang berbicara itu adalah uang.
Jadi, suatu kali nanti uang akan mengatur roda perekonomian dunia ini, itulah roh antikris. Kalau tidak ada cap meterai dari antikris di dahi atau tangan kanan, dia tidak bisa menjual sekalipun ia punya dagangan / jualan, sebaliknya dia tidak dapat membeli sekalipun dia punya uang banyak.

Patung dalam Perjanjian Lama itulah patung yang didirikan oleh Nebukadnezar, patung di masa sekarang;
-       Makanan, minuman.
-       Kedudukan yang tinggi.
-       Kerajaan dunia dan kemegahannya.
Di akhir zaman, masa aniaya antikris, patung yang didirikan itulah uang, uang nanti yang mengatur roda kehidupan. Roda ekonomi kaitannya hidup manusia.
Jadi, kalau tidak dari sekarang kita menunjukkan sikap tegas, seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, saya ragukan kehidupannya di masa aniaya antikris nanti. Nebukadnezar mendirikan patung yang tingginya 60 hasta, lebarnya 6 hasta, itu jumlah Alkitab (66 kitab), berarti apa yang dilakukan oleh Nebukadnezar sepertinya Alkitabiah tetapi itu tipu muslihat dari pada Iblis Setan, itu akal-akalan dari pada antikris.

Kembali kita perhatikan...
Daniel 3:17-18
(3:17) Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
(3:18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Sadrakh, Mesakh, Abednego memiliki sikap yang teguh; tidak akan menyembah patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar. Ayo, buktikanlah sikap yang tegas, jangan karena soal makan, minum, kerja overtime, sampai akhirnya tidak ibadah kaum muda, terikat dengan uang sama dengan menyembah patung emas.
Dalam 1 Petrus 1, orang yang dimurnikan nilainya lebih tinggi, lebih berharga dari emas yang fanah yang dimurnikan dalam api. Tunjukkan sikap yang tegas, berkelas, jangan murahan.

Konsekuensi tidak menyembah patung emas yang didirikan Nebukadnezar...
Daniel 3:19-20
(3:19) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
(3:20) Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Konsekuensinya; Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dilemparkan ke dalam perapian yang sangat panas itu, dengan kedua tangan dan kedua kaki yang terikat.
Tangan dan kaki diikat berarti; siap menerima resiko.

Daniel 3:21-23
(3:21) Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
(3:22) Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
(3:23) Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.

Sadrakh, Mesakh dan Abednego, kaki dan tangan mereka diikat lalu dicampakkan ke dalam api yang sangat panas sekali. Bukti kepanasan api itu; orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mati oleh karena panasnya api itu.

Daniel 3:24-25
(3:24) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
(3:25) Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

Perhatikan, pada saat mereka ada di dalam api, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedikitpun tidak terluka, tubuh, baju / pakaian bahkan  sehelai rambutpun tidak ada yang terbakar dan hangus, mereka berjalan-jalan di tengah api itu.

Tubuh mereka tidak terbakar dan terluka, yang luar biasanya lagi sampai membuat Nebukadnezar terkejut adalah; bersama dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, ada satu orang asing, sehingga jumlah mereka menjadi empat dan orang yang keempat itu rupanya seperti anak dewa, ini mengejutkan Nebukadnezar dan itu akan berlaku atas kita, dalam hal ini akan mengejutkan dunia.

Akan saya tunjukkan...
1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Roh Kemuliaan yaitu: Roh Allah yang Tuhan karuniakan, menjadikan seseorang anak dewa. Sebab itu jangan heran terhadap nyala api siksaan sebagai ujian untuk memurnikan iman, sebab Tuhan mau supaya kita semua menjadi anak-anak dewa.
Satu kali ada orang ingin membunuh saya dengan cara guna-guna yang berilmu tinggi, sebab kepalanya/rambutnya putih sekali. Tetapi darah Yesus menolong hidup saya. Begitu ketemu dengan saya, dia gemetar, dia melihat saya seperti anak dewa, dia ketakutan. Seharusnya saya mati, karena dia menggunakan guru yang berilmu tinggi.
Roh kemuliaan itu yang menjadikan kita sama seperti anak dewa. Yesus Anak Allah, takjub melihat Dia, begitu hebatnya Dia mengalami nyala api siksaan, sampai rupapun tidak tampan lagi, Dia tidak semarak, oleh karena nyala api siksaan yang luar biasa (Yesaya 53). Hanya anak dewa yang mampu melewati nyala api siksaan yang seperti itu.

1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Iman yang sudah dimurnikan, nilainya lebih tinggi, lebih berharga dari pada emas yang fana yang dimurnikan dalam api. Tetapi banyak orang Kristen lebih mengutamakan emas yaitu, dosa penyembahan berhala dari pada kemurnian iman.
Jadilah pribadi-pribadi yang bernilai tinggi, lebih tinggi harganya dari pada emas yang telah diuji dalam nyala api, jangan murahan. Minggu yang akan datang kita akan melihat kehidupan yang diuji. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang