KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 28, 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 OKTOBER 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 OKTOBER 2017
KITAB KOLOSE
(Seri 130)

Subtema : TUBUH DIKUDUSKAN OLEH KEPALA.

Shalom saudaraku...
Selamat malam bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari kitab yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:26-27
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

“Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan tetapi sekarang telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.”

Ada dua rahasia besar yang harus kita ketahui yaitu;
1.     Efesus 5:32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 

Rahasia yang besar itu ialah hubungan Kristus dengan jemaat.

2.     1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

“Dan sesungguhnya agunglah ibadah kita.” Jadi rahasia besar yang kedua adalah; rahasia ibadah.

Keterangan: HUBUNGAN KRISTUS DAN JEMAAT.
Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Hubungan Kristus dan jemaat adalah hubungan suami isteri / hubungan nikah, sebab Kristus adalah kepala (suami) sedangkan jemaat adalah tubuh (isteri).
Kesimpulannya, hubungan nikah (hubungan suami dengan isteri) itu adalah hubungan intim.

Wahyu 14:1-3
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

“Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.”
Ini berbicara tentang hubungan nikah / hubungan suami isteri yang begitu intim. Ketika hubungan intim / nikah itu terjadi. Sama seperti orang yang berbahasa lidah / berlogat ganjil / berbahasa asing atau bahasa roh, tidak ada yang dapat mempelajarinya selain orang itu sendiri dengan Tuhan.
Ketika membawa hidup kita rendah di bawah kaki Tuhan (sujud menyembah Tuhan), tanpa terasa terjadi bahasa lidah / bahasa roh tidak ada yang dapat mempelajarinya selain orang itu sendiri dengan Tuhan.  Maka hubungan intim ini harus dijaga dengan baik tidak boleh putus oleh apapun dalam keadaan, kondisi, situasi apapun. Jangan sampai keadaan susah, tekanan ekonomi merosot, lalu hubungan terputus, itu salah.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Sampai pada akhirnya mereka yang melangsungkan hubungan intim itu layak dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba, berarti menjadi pengantin perempuan Mempelai Anak Domba. Itulah sebabnya tadi saya katakan, hubungan itu harus terjalin dengan baik, tidak boleh putus.
Inilah sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita di muka bumi ini. Jadi sasaran ibadah kita bukan perkara lahiriah, bukan kedudukan, jabatan, harta, kekayaan dan segala sesuatu yang ada di bumi, melainkan pesta nikah Anak Domba, yaitu; menjadi pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba.

Sesaat kita perhatikan ayat 6; Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Himpunan besar orang banyak, digambarkan; seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat / dahsyat. Hal yang sama juga dialami oleh 144000 orang yang berdiri di bukit Sion mereka yang telah ditebus dari antara manusia di bumi...Wahyu 14:2.

Lebih rinci kita lihat...
Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Deru guruh yang hebat artinya; kesaksian mereka (orang-orang yang melangsungkan hubungan intim) adalah kesaksian yang luar biasa dan dahsyat.
Jadi berbicara deru guruh itu berbicara kesaksian yang luar biasa, sebab di sini dikaitkan dengan tujuh obor yang menyala-nyala itulah tujuh Roh Allah. Kehidupan yang diurapi Roh Kudus akan menjadi terang dan menjadi kesaksian. Dengan melangsungkan hubungan nikah (suami dan isteri) kesaksian mereka dahsyat, sebab ada nyanyian baru, tidak ada lagi perkataan lama, perbuatan lama, tidak ada sesuatu yang busuk / yang lama di sana. Kalau yang lama, ujung-ujungnya lapuk / busuk, tetapi di sini semuanya baru, hatinya baru, jiwanya baru, kesaksian orang seperti ini hebat / dahsyat.

Mari kita lihat kesaksian yang dahsyat itu...
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Adapun kesaksian yang dahsyat itu antara lain;
-       “Tidak mencemari dirinya dengan perempuan-perempuan”, artinya; tidak hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan daging.
Pertanyaannya; mengapa mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan? Karena mereka murni sama seperti perawan, berarti suci di atas suci.
-       “Mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi” berarti; menyangkal diri dan memikul salib-Nya.
Sampai kapan menyangkal diri dan memikul salib? Gambarnya; setiap hari, berarti; sampai mendarah daging.
Kalau penyangkalan diri itu sudah mendarah daging, berarti salib itu sudah tidak asing lagi bagi kita, baik dalam berkorban sudah tidak asing lagi, merendahkan diri tidak asing lagi, dalam hal mengasihi sudah tidak asing lagi.
-       “Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.”
Korban-korban sulung à orang-orang yang menghargai ibadah dan pelayanan sebab tanda sebagai anak sulung beribadah dan melayani Tuhan.
-       “Tidak terdapat dusta di mulut merekaà mereka hidup di dalam kuasa Roh El Kudus.
Tidak berdusta itu juga merupakan kesaksian yang dahsyat/hebat dan luar biasa.
-       Tidak bercela” menunjukkan mereka telah mengalami penyucian oleh air dan firman. Ini juga salah satu kesaksian yang luar biasa, sebab tidak banyak orang rela disucikan oleh air dan firman, sebab pada dasarnya manusia keras hati dan harga dirinya tinggi.

Praktek menjalin hubungan intim.
Sekarang tiba saatnya memperhatikan dari pihak kepala (kristus), minggu lalu dari pihak tubuh (isteri).
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
(5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus telah mengasihi jemaat sebagai tubuh-Nya.

Bukti-bukti bahwa Kristus telah mengasihi jemaat.
Yang Pertama: Ia mempersembahkan / menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Tujuannya; untuk menguduskan sidang jemaat.

Ibrani 9:14
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan yang tidak bercacat.
Tujuannya; untuk menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia. Ada kesamaan antara Efesus 5:25-26 dengan Ibrani 9:14.

1 Petrus 2:22-23
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Di atas, Yesus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan yang tak bercacat sehingga dengan demikian berkuasa untuk menguduskan tubuh-Nya / sidang jemaat.
Apa buktinya Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya sebagai persembahan tak bercacat?
1.     “Ia tidak berbuat dosa.”
Sebelum Yesus disalibkan terlebih dahulu Ia diadili. Pengadilan pertama di hadapan imam besar Kayafas itulah yang disebut pengadilan mahkamah agama, disitu tidak terdapat kesalahan-kesalahan walaupun ada saksi – saksi dusta. Pengadilan kedua di hadapan Pilatus, bangsa Israel, tua-tua, ahli Taurat dan imam kepala juga bersaksi dusta, namun setelah diselidiki oleh Pilatus, tidak terdapat kesalahan sedikitpun. Yang ketiga, ketika diadili di hadapan raja Herodes, Herodes sendiri berkata; orang ini adalah orang benar, Dia tidak berdosa.
2.     “Tipu tidak ada dalam mulut-Nya” = tidak ada dusta.
Ciri-ciri orang berdusta ; ada tipu muslihat = licik, munafik, tidak jujur dan lain sebagainya.
3.     Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.”

Pendeknya; ia tidak berbuat dosa, itulah tabiat dari firman Allah, tipu tidak ada dalam mulut-Nya itulah tabiat dari Roh Kudus, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan itulah tabiat dari kasih Allah Bapa, sehingga dengan demikian ketika Ia mempersembahkan tubuh-Nya kepada Allah, sebagai persembahan yang tidak bercacat, berkuasa menguduskan sidang jemaat yaitu tubuh-Nya sendiri.

Alat yang digunakan untuk menguduskan sidang jemaat...
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Dimandikan / disucikan dengan air dan firman, berarti dibutuhkan firman yang limpah. Sama seperti orang yang mandi supaya bersih maka dibutuhkan air yang banyak. Firman yang limpah itulah ayat menjelaskan ayat, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat yang satu menguatkan ayat yang lain sampai nanti terjadi pembukaan rahasia firman.

Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Air yang limpah itulah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Tentang: Sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Allah à Injil kerajaan.
Ibrani 6:1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Sebelum menerima Injil Kerajaan, terlebih dahulu meninggalkan asas – asas pertama dari ajaran tentang Kristus. Asas pertama berarti; percaya, bertobat, dibaptis air.
Kalau kita kaitkan dengan pengajaran Tabernakel, percaya -> pintu gerbang, kemudian bertobat à mezbah korban bakaran dan dibaptis à kolam pembasuhan. Itu adalah asas pertama dan semua itu berada di halaman.
Ciri-ciri asas yang pertama; ada tanda-tanda heran, di situ terjadi banyak mujizat, yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli mendengar, terjadi kelepasan terhadap orang yang kerasukan Setan dan lain sebagainya. Setelah meninggalkan ini barulah kita beralih pada perkembangannya yang penuh itulah Injil Kerajaan.

Mari kita lihat Injil kerajaan.
Ibrani 5:11-13
(5:11) Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
(5:12) Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
(5:13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

Injil kerajaan itulah makanan keras, sedangkan susu à asas-asas pokok (pertama), dan yang memerlukan susu adalah; kanak-kanak rohani, bukan orang dewasa. Kalau kerohanian masih kanak-kanak tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Ajaran tentang kebenaran ->  pengajaran salib, itulah makanan keras. Jadi, sebelum beralih pada perkembangannya yang penuh (menerima Injil kerajaan), itulah makanan keras, terlebih dahulu meninggalkan asas pokok.

Kegunaan makanan keras.
Ibrani 5:14
(5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Dulu waktu pertama kali kita menerima asas-asas pokok tentang ajaran Kristus kita tidak mengerti tentang makanan keras, itu sebabnya kita tidak bisa membedakan mana kehendak Tuhan, yang baik dan berkenan kepada Dia, sehingga hamba-hamba Tuhan yang senantiasa menyebut Tuhan, Tuhan, Tuhan, kemudian mereka melakukan tiga hal demi nama Tuhan yaitu; mengusir Setan, bernubuat, mengadakan mujizat, kita berpikir itu adalah ajaran tentang kebenaran (pengajaran salib), tetapi setelah kita beralih pada perkembangannya yang penuh, menerima makanan keras maka pada saat itulah kita dapat membedakan mana yang baik, mana yang jahat.
Inilah kebahagiaan besar yang patut kita syukuri. Andaikata kita masih menikmati asas-asas pokok (susu), maka kita tidak dapat membedakan mana yang baik, mana yang jahat, sehingga kita merasa bahwa itu adalah suatu ajaran yang paling benar, namun tanpa disadari itu adalah suatu kejahatan yang terselubung, karena hamba Tuhan itu tidak membawa sidang jemaat kepada perkembangannya yang penuh.

Matius 7:21-22
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Hamba-hamba Tuhan melakukan tiga perkara besar yaitu; “Bernubuat, mengusir Setan dan mengadakan banyak mujizat “ dan tiga hal itu, mereka lakukan demi nama Tuhan. Sekaligus kita kagum melihatnya.

Matius 7: 23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kalau hanya mengajarkan tentang asas-asas pokok, tentang Kristus, yaitu: bernubuat, mengusir Setan, mengadakan banyak mujizat, sesungguhnya itu adalah perbuatan jahat dari hamba-hamba Tuhan bahkan Tuhan tidak mengenal hamba Tuhan yang seperti ini.

Sebab yang Tuhan mau adalah..
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga

Yang Tuhan mau adalah untuk melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga.

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus meminum cawan Allah artinya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib sehingga dengan demikian terlaksanalah kehendak Allah. Inilah yang disebut makanan keras. Makanan pengajaran salib; melakukan kehendak Allah = makanan keras.
Kalau terus –terus mempertahankan asas-asas pertama akan menjadi racun (expired), sebab untuk menikmati susu ada masa dan waktunya, karena pada akhirnya akan beralih kepada perkembangannya yang penuh, itulah Injil Kerajaan = makanan keras.

Makanan racun inilah yang disodorkan oleh hamba-hamba yang jahat (hamba yang jahat tidak dikenal Tuhan). Saya tidak mau memberi racun kepada sidang jemaat.
Tuhan sudah membawa kita ke tanah Kanaan, tanah perjanjian sebagai milik pusaka yang diwariskan kepada nenek moyang bangsa Israel penuh dengan madu dan susu. Itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah, makanan keras, tetapi sebelum itu tinggalkan dulu asas pokok beralihlah kepada makanan keras / pengajaran salib, jangan suka susu, dari tahun ke tahun masih tetap susu padahal sudah expired (rancun).

Tentang : Sungai air kehidupan yang keluar dari takhta Anak Domba.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itu adalah pembukaan rahasia firman / firman yang rahasianya dibukakan. Kalau kita menikmati ini niscaya kita semua memperoleh keselamatan sebab Injil yang tertutup berlaku bagi mereka yang ditentukan untuk binasa.

1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati berarti segala selubung itu tersingkap = dosa dibongkar secara tuntas / tidak ada lagi dosa yang tersembunyi.

Bandingkan dengan firman yang tertutup.
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman maka selubung itu tetap menyelubungi hati mereka / dosa tidak disingkapkan dengan tuntas, dosa masih tetap bersembunyi di dalam hati mereka. Maka kita sangat membutuhkan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Anak Domba.

Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang bangsa Israel menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Israel berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama. Itulah kondisi rohani bangsa Israel tanpa cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus / pembukaan rahasia firman.

Bandingkan ketika cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus...
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.
Pertanyaannya; sampai sejauh mana cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus mengadakan penyucian dosa? Sampai kembali kepada wujud semula (reformed), segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan Tuhan.
Jadi, bila tiba saatnya kita menikmati cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus kita akan dibawa kembali pada wujud yang semula (reformed). Jadi jangan kecil hati, tidak ada yang mustahil, tergantung penyerahan diri kita kepada Tuhan,  tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Ciri-ciri air firman yang limpah.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan, “Jernih bagaikan kristal.”
Kristal berarti; transparan, luar dan dalam sama tidak ada yang ditutupi, berarti orang yang seperti ini adalah orang yang tampil apa adanya = jujur dan polos.
Saudaraku, orang yang jujur dan polos, dipimpin oleh ketulusan hati, maka orang yang jujur tetap jujur, orang yang polos tetap polos. Seorang yang diutus itu sama seperti domba di tengah serigala, maka mereka harus memiliki sikap cerdik seperti ular, tulus seperti merpati. Berarti kalau dikaitkan dengan pelayanan, motor penggerak sehingga seseorang berkobar-kobar melayani Tuhan adalah kejujuran dan kepolosan seseorang. Kalau seseorang sudah tidak jujur dan tidak polos maka orang seperti ini tidak pernah berkobar-kobar dan berapi-api dalam melayani Tuhan. Pendeknya, dusta, kemunafikan, membuat seseorang redup untuk melayani Tuhan.

Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Kalau masih ada dosa yang terselubung tidak bercahaya, redup. Sedangkan Kristal berarti, bercahaya, sebab luar dan dalam sama, tidak ada yang ditutupi.
Permata yaspis adalah permata yang paling indah. Kalau kita berkobar-kobar, berapi-api di tengah-tengah pelayanan itulah permata yang paling indah, itulah pertama yaspis. Jadilah permata yang paling indah. Haleluyah...
Ingat motor penggerak sehingga seseorang berkobar-kobar dalam pelayanan adalah kejujuran dan kepolosan yang dipimpin oleh Roh Kudus, berkobar-kobar untuk melayani Tuhan, terangnya bercahaya menjadi contoh, kesaksian, panutan, teladan, baik dalam perkataan, solah tingkah dan gerak-gerik. Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:


Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

Wednesday, October 25, 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 22 OKTOBER 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 22 OKTOBER 2017
(Seri 34)

Subtema : NYANYIAN MUSA DAN ANAK DOMBA ADALAH NYANYIAN KEMENANGAN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Tadi saudari Rut telah menyaksikan segala kemurahan-kemurahan Tuhan, lewat firman ia telah diteguhkan sehingga ia bertahan di dalam kandang penggembalaan. Kemudian, Tuhan menolong orang tua (mama) yang dikasihinya sehingga tidak terjadi operasi lewat doa-doa kita, Tuhan dengar doa kita, semua karena kemurahan Tuhan. Dan kita semua juga berada dalam kandang penggembalaan ini karena kekuatan Tuhan lewat firman, Roh dan kasih-Nya yang kita terima selama ini.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 7.
Wahyu 7:10
(7:10) Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Perhatikan kalimat; “Dan dengan suara nyaring mereka (kumpulan orang banyak) berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Segera kita mengetahui arti dari seruan ini...
Wahyu 12:10
(12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Suara yang nyaring di sorga berkata; “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Kesimpulannya; suara yang nyaring ini adalah nyanyian kemenangan, karena Setan yaitu, si pendakwa telah dilemparkan ke bawah yaitu ke bumi dan ke laut.

Lebih rinci lagi kita memperhatikan nyanyian kemenangan.
Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Orang yang mengalahkan binatang (antikris), patungnya dan bilangan namanya (666) pada mereka ada kecapi Allah sehingga mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.

Wahyu 19:1-2
(19:1) Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
(19:2) sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Kemudian di sini kita melihat suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga adalah; nyanyian kemenangan atas jatuhnya Babel yaitu pelacur besar yang merusakkan bumi dengan percabulan kenajisannya.
Kesimpulannya dari apa yang kita baca ini, setelah musuh dikalahkan yaitu; Setan, antikris lalu pelacur besar, pada saat itu terdengarlah suara yang nyaring baik yang ada di bumi, maupun di sorga, itulah nyanyian kemenangan.
Sebaliknya, kalau seseorang masih dikuasai dosa, kalah terhadap musuh yang menimbulkan dosa, dari mulutnya tidak akan terdengar suara yang nyaring sebagai nyanyian kemenangan.

Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
(32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Di sini kita melihat Yosua berkata kepada Musa; Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." Musa menanggapi dan berkata; "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Nyanyian berbalas-balasan berarti; tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Sebetulnya kalau berbicara tentang peperangan di situ akan terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan nyanyian kekalahan. Sebagai tentara Tuhan di tengah-tengah ibadah ini, kita sedang berjuang, namun perjuangan kita bukan melawan darah dan daging melainkan melawan penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya…Efesus 6:11-12.

Musa mendengar bunyi nyanyian berbalas-balasan, misalnya; si A berbuat jahat kepada si B, kemudian si B membalas kejahatan itu kepada si A, disebutlah itu kejahatan dibalas dengan kejahatan atau kenajisan dibalas dengan kenajisan, sehingga dengan demikian tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah berarti tidak terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan tidak terdengar bunyi nyanyian kekalahan. Seharusnya, dosa kejahatan dan kenajisan harus dikalahkan / ditutupi di dalam darah Anak Domba yaitu; kasih Allah, kejahatan jangan sampai dibalas dengan kejahatan, di situ tidak akan terdengar bunyi nyanyian kemenangan. Maklum, Yosua masih muda, maka bapa gembala Musa mengajar. Yesus Kristus Gembala Agung mengajar kita yang masih muda-muda rohani ini supaya kita nanti bisa mendengar dan mengetahui.

Roma 8:31
(8:31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Jika Tuhan berpihak kepada tentara-Nya (orang yang beribadah dan melayani) musuh dikalahkan, dengan demikian terdengarlah bunyi nyanyian kemenangan dan bunyi nyanyian kekalahan.

Roma 8:33-34
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Kristus Yesus telah mati di atas kayu salib, kemudian hari ketiga Ia bangkit dan sekarang Ia dipermuliakan, duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi pembela bagi kita.

Roma 8:37
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kesimpulannya; musuh dapat dikalahkan di dalam darah Anak Domba itulah kasih Allah, berarti tidak terdengar lagi bunyi orang menyanyi berbalas-balasan.

Roma 8:38-39
(8:38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
(8:39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tidak ada sesuatu atau makhluk lain atau dosa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah -> orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus.

Pertanyaan; mengapa ada bunyi orang menyanyi berbalas-balasan (tidak terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan bunyi nyanyian kekalahan)?
Mari kita lihat jawabnya...
Keluaran 32:7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

Bangsa Israel telah rusak lakunya di hadapan Tuhan sehingga, ada bunyi orang menyanyi berbalas-balasan.

Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bangsa Israel menyimpang dari jalan kebenaran / jalan salib.
Bukti penyimpangan; mereka membuat patung anak lembu emas tuangan sehingga kepadanyalah mereka sujud menyembah. Pendeknya, bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain; kesibukan di dunia ini, misalnya karena pekerjaan kita jauh dari Tuhan disebut berhala, kemudian karena harta dan kekayaan, uang, kedudukan dan lain sebagainya, kalau itu melebihi dari Tuhan itu juga berhala dan termasuk kekerasan hati, itu juga berhala.

Perhatikan kalimat; “Mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban.”
Saudaraku, banyak orang Kristen berkorban untuk berhala bahkan mereka berjerih lelah hanya untuk berhala, namun untuk sesuatu yang benar, suci dan mulia, untuk ibadah, pelayanan dan segala kegiatan di dalamnya, diabaikan.

Korban apa yang mereka persembahkan?
Keluaran 32:6
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

Bangsa Israel mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
-       Korban bakaran berarti rela sampai hangus.
-       Korban keselamatan berarti memberikan yang terbaik sampai rela merendahkan diri untuk berhala tetapi untuk Tuhan tidak.
Maka benar sekali apa yang dikatakan Allah kepada Musa; bahwa bangsa Israel telah rusak laku mereka di hadapan Tuhan.

Apa yang terjadi ketika mereka menyimpang dari jalan salib?
Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Harun berkata kepada bangsa Israel; “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Dari perkataan ini menunjukkan bahwa mereka telah keliru dan sesat hati (perjalanan rohani mereka sesat di tengah jalan) sebab berhala itu adalah allah yang mati bukan Allah yang hidup.
Kalau mengikuti allah yang mati pasti sesat di tengah jalan banyak menyimpang dari kebenaran, dari pengajaran salib. Kalau menyimpang dari pengajaran salib, tersesat di tengah jalan, maka tidak sampai kepada tujuan hidup; Yerusalem baru. Jadi jelas mereka telah keliru, berarti; sesat.

Markus 12:22
(12:22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Tujuh laki-laki menikah dengan satu perempuan yang sama, akhirnya ketujuh laki-laki itu mati dan kemudian perempuan itupun mati.

Matius 12:23-25
(12:23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Orang–orang Saduki menjadi sesat karena mereka tidak mengerti tentang kebangkitan.
Penyebabnya; mereka tidak mengerti kitab suci dan kuasa Allah. Kitab suci dan kuasa Allah itulah pengajaran salib, jalan kebenaran. Saudaraku, oleh karena pengajaran salib Yesus mati di atas kayu salib kemudian hari ketiga Ia bangkit (hidup). Suasana kebangkitan, sama seperti malaikat di sorga, berarti tidak ada lagi perasaan manusia daging di situ.

Banyak pengajaran-pengajaran di atas muka bumi ini, yang mengatasnamakan Tuhan.
Namun, jikalau tanpa pengajaran salib saya ragu dengan keselamatan jiwa-jiwa yang menerima pengajaran itu, sebab tanpa pengajaran salib pasti banyak penyimpangan-penyimpangan, sehingga tersesat di tengah jalan dan tidak sampai kepada tujuan akhir hidup yaitu; Yerusalem baru.

Kita lihat suasana kebangkitan...
Matius 12:25
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Suasana kebangkitan hidup seperti malaikat, tidak ada lagi perasaan daging, tidak kawin mengawinkan, tidak dikuasai roh najis lagi di situ. Kawin mengawinkan -> dosa kenajisan.

Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bangsa Israel telah menyimpang dari jalan salib, dengan bukti, mereka berkata; “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Keluaran 32:11
(32:11) Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Yang benar adalah; bahwa Tuhanlah yang melepaskan bangsa Israel dari Mesir dengan kekuatan dua tangan Tuhan yang kuat, bukan berhala. Jadi apapun yang kita miliki, baik harta, kekayaan, uang, kedudukan dan jabatan tidak dapat membawa kita mendekat kepada Tuhan. Yang membawa kita dekat kepada Tuhan adalah dua tangan Tuhan yang kuat. Biar seseorang banyak uang, itu tidak bisa membuat dia dekat kepada Tuhan, justru kadang kalau dia tidak siap, uang itu justru yang membuat dia jauh dari Tuhan, juga sama dengan kedudukan, jabatan dan kesibukan apapun, kalau dia tidak siap, justru itu semua yang membuat dia jauh dari Tuhan.

Jadi, sudah terjadi kekeliruan yang banyak di sini. Yang pertama; mereka menyembah patung berhala dan yang kedua; mereka mempersembahkan korban, harusnya kita menyembah Allah yang hidup dan mempersembahkan korban kepada Tuhan, korban bakaran dan korban keselamatan. Korban bakaran; mengasihi Tuhan berarti daging tidak bersuara lagi, korban keselamatan; kita berbuat sesuatu yang baik dan merendahkan diri di hadapan-Nya, itu yang benar. Yang ketiga; mereka berkata; “Inilah Tuhan Allahmu yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir”, ini kekeliruan, akhirnya banyak penyimpangan-penyimpangan.

Sampai akhirnya Tuhan berkata…
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Oleh Karena penyimpangan-penyimpangan itu, Tuhan berkata; bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Tegar tengkuk berarti tidak mau menundukkan kepala, tidak mau taat / patuh pada ajaran yang benar.

Penyebab mereka menyembah berhala.
Keluaran 32:3-4
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Di sini kita melihat seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dari situlah baru terbentuk penyembahan berhala / menyembah patung anak lembu emas tuangan. Anting-anting emas yang ada di telinga itu adalah salah satu perhiasan kita. Dengar-dengaran adalah salah satu perhiasan rohani. Ketika seseorang sudah tidak lagi dengar-dengaran kepada pengajaran salib, jalan kebenaran di situ akan muncul penyembahan berhala, sebab itu jangan pernah melepaskan anting-anting emas pada telingamu, tetaplah dengar-dengaran, dengarlah pengajaran salib, jangan dengar ajaran yang lain-lain.

Supaya nanti betul-betul kita lepas dari dosa / berkemenangan sebagai umat pilihan itulah tentara Tuhan yang sedang berperang di tengah ibadah dan pelayanan ini, perjuangan kita bukan melawan darah daging melainkan penghulu dunia yang gelap, yaitu; roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya. Jangan lepaskan lagi anting-anting emas di telinga, belajar terus dengar-dengaran pada bapa di bumi, bapa rohani (gembala sidang) dan Bapa di Sorga (Tuhan Yesus Kristus). Jangan dengar suara asing, yaitu: suara daging dan suara Setan.

Kita lihat, jalan keluarnya.
Pertama: Dari pihak kumpulan besar orang banyak.
Wahyu 7:3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Mereka masuk pada pemeteraian sebab Wahyu 7:1-18 ini di bagi menjadi dua bagian;
-       Bagian pertama ayat 1-8 itulah pemeteraian terhadap seluruh keturunan Israel jumlahnya 144.000 orang. Mereka inilah inti dari pada pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
-       Bagian kedua ayat 9-18 inilah himpunan besar orang banyak / bangsa kafir yang datang dari Timur, Barat, Utara, Selatan, bayangan dari inti mempelai wanita Tuhan.
Bumi, pohon, langit tidak akan dirusakkan sebelum orang-orang yang menjadi milik Tuhan dimeteraikan pada dahi mereka. Jadi, yang menjadi tanda sebagai milik kepunyaan Allah adalah; meterai Roh Kudus. Maka kalau pemberitaan firman hanya berbicara soal diberkati, diberkati, diberkati, tidak tahu tentang pemeteraian, bagaimana mungkin bisa menjadi milik Tuhan.

Efesus 1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Meterai Roh Kudus itu adalah jaminan yang menjadikan kita sebagai milik Tuhan.
Jadi saudara jangan sibuk dengan berkat-berkat, tetapi tidak memperoleh pemeteraian. Inilah dari pihak kumpulan orang banyak, masuk di dalam pemeteraian.
Pemeteraian Roh Kudus tandanya ada huruf T di dahi itu berbicara tentang salib. Barangsiapa telah dipimpin Roh Kudus, ia telah menyalibkan dagingnya…Galatia 5.

kedua : Dari himpunan besar di sorga.
Himpunan besar di sorga itu ada, itulah; para malaikat, empat makhluk dan 24 tua-tua. Para malaikat di sorga jumlah mereka berjuta-juta laksa.
Saya tambahkan lagi; barangkali Musa dan Elia ada di situ selain takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Wahyu 12:11
(12:11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka” kenapa? “Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut” berarti; sangkal diri dan pikul salib.

Mari kita lihat sangkal diri dan pikul salib.
Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Sangkal diri dan pikul salib = rela kehilangan nyawa di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, tetapi sekalipun ia rela kehilangan nyawa ia akan hidup, dibangkitkan pada akhir zaman.

Sampai kapan kita sangkal diri dan pikul salib di tengah ibadah dan pelayanan ini?
Lukas 9:22-23
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
(9:23) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Menyangkal dirinya dan memikul salibnya setiap hari.
Setiap hari artinya; salib sudah mendarah daging. Jadi bukan seminggu sekali / saat beribadah, atau tiga hari sekali tetapi menyangkal diri dan pikul salib setiap hari. Inilah syarat mengikut Tuhan, rela kehilangan nyawa.

Mohon maaf, puji Tuhan saudara semua datang beribadah, tetapi kalau hanya datang beribadah tetapi tidak mau sangkal diri dan pikul salib, saya tidak yakin dia disebut pengikut Kristus sekalipun saudara berkata saya ini sudah dilahirkan menjadi orang Kristen, karena Alkitab yang berkata syarat untuk mengikuti dan melayani Tuhan adalah; sangkal diri dan pikul salib. mohon maaf jangan tersinggung. Banyak orang Kristen tidak mengerti firman Tuhan sampai sudah menjadi opung-opung (nenek-nenek) tidak mengerti buka Alkitab.
Dengan pengertian inilah kita bersyukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan, bukan berarti kita malah jengkel kepada pemberitaan firman. Siapa lagi yang memberi pengertian, menerangi hati yang gelap kalau bukan firman? Pengajaran salib? Juga imam-imam, kalau diajar melayani dan berkorban, jangan tersinggung jangan terlalu mempertahankan harga diri, karena syarat mutlak untuk melayani Tuhan adalah sangkal diri dan pikul salib. Inilah kesaksian mereka, mereka mengalahkan dengan darah Anak Domba.

Roma 8:35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Karena Kristus kita rela kehilangan nyawa setiap hari. Rasul Paulus mengaku; “Kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Ketika domba itu disembelih barulah darah itu tercurah bagi kita semua. Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih di atas kayu salib, darah-Nya tercurah atas kita semua dan oleh Dia kita rela kehilangan nyawa setiap hari, bahkan rasul Paulus telah dianggap sebagai domba sembelihan.

Ketiga: Dari pihak yang mengalahkan binatang, patung dan bilangan namanya.
Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Pada mereka ada kecapi Allah, ini alat musik petik, tentu kegunaannya adalah untuk mengiringi semua orang yang bernyanyi.
Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba”, ini berbicara tentang persekutuan yang indah dengan Tuhan / ada hubungan intim dengan Tuhan.

Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu” ini berbicara tentang persekutuan yang indah dengan Tuhan / terjadi hubungan intim dengan Tuhan (hubungan suami isteri).
Sama seperti suami isteri, kalau hubungan itu begitu intim tidak ada yang mengetahui perkataan antara suami dengan isteri, tidak ada orang yang dapat mempelajarinya.

Pertanyaannya; sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan, sejauh mana persekutuan kita dengan Tuhan? Sudahkah ada kecapi pada tangan kita untuk melangsungkan hubungan intim dengan Tuhan? Hanyakah hubungan kita kepada roh jahat dan roh najis? Hanyakah hubungan kita kepada dunia? hanyakah hubungan kita kepada daging, daging dan daging? Saudaraku, ketika terjadi hubungan intim, di situlah ada logat ganjil / bahasa asing / yang disebut dengan bahasa roh. Maka setiap orang yang berlogat ganjil / berbahasa asing / berbahasa roh menunjukkan bahwa ia telah melangsungkan hubungan intim dengan Tuhan dan tidak ada seorangpun yang tahu mengartikan bahasa roh / logat ganjil selain dia dengan Tuhan. Maka, setiap ada kesempatan berada di bawah kaki salib, sujud menyembah Dia, manfaatkan kesempatan itu, sujud menyembah, lewat penyembahan ada hubungan intim dengan Tuhan, tanpa terasa air mata keluar, tanpa terasa terus terjadilah logat ganjil / bahas asing / bahasa lidah.

Saya merindu sekali semoga kita merasakan pembukaan rahasia firman ini, jangan lepaskan anting-anting di telinga, wujudnya nanti; berhala.
Praktek supaya terwujud hubungan intim dengan Tuhan.
Wahyu 15:2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Orang-orang yang mengalahkan binatang, patung dan bilangan namanya itu berdiri dekat dengan lautan kaca bercampur api dan berdiri di tepi lautan kaca itu.
Dalam pelajaran Tabernakel lautan kaca bercampur api -> mezbah korban bakaran.
Mezbah itulah salib, yang jadi korbannya itulah Anak Domba, pribadi Yesus Kristus. Mereka tetap berdiri di atas korban Kristus, tidak berdiri di atas yang lain-lain. Kalau pandangan ini selalu mengarah kepada korban Kristus / salib Kristus di situ ada kekuatan dan memberi kemenangan yang luar biasa. Korban Kristus membuat kita kuat, bukan uang, kedudukan dan jabatan, sebaliknya ketika mata ini diarahkan kepada pandangan yang lain-lain, diarahkan kepada uang, dunia dan kemegahannya, hal-hal yang lahiriah, mulailah kita goyah. Tetapi kalau pandangan ini selalu diarahkan kepada salib Kristus / Yesus yang dikorbankan, kita kuat. Itulah lautan kaca bercampur api.

Yang kedua; mereka juga berdiri ditepi lautan kaca.
Lautan kaca dalam pola Tabernakel terkena kepada kolam pembasuhan itu berbicara tentang baptisan air.
Baptisan air / baptisan Yesus berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus : mengubur hidup lama.
Kuasa kebangkitan Yesus : hidup dalam hidup yang baru.
Itu baptisan air / lautan kaca.

Bukti bahwa mereka betul-betul berdiri di tepi lautan kaca...
Wahyu 15:3
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba.”
Ini bukti mereka berdiri di tepi lautan kaca -> suasana kebangkitan.

Keluaran 15:1-3
(15:1) Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
(15:2) TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
(15:3) TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.

Ketika mereka menyeberangi laut Teberau, itu berbicara tentang baptisan air, itulah lautan kaca yang ada di dalam kitab Wahyu, itu penglihatan rasul Yohanes. Jadi penglihatan rasul Yohanes ini sinkron dengan Musa. Musa ini menulis kitab Keluaran, jauh sebelum rasul Yohanes, tetapi karena penglihatan itu dari Tuhan, rasul Yohanes menuliskannya lalu dikirimkan kepada tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil. Jadi lautan kaca itu berbicara tentang baptisan air.

Saya akan buktikan lagi....
1 Korintus 10:1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Laut yang mereka seberangi itu gambaran dari baptisan air itulah lautan kaca, sesuai dengan apa yang dilihat rasul Yohanes di pulau Patmos.

Selain mereka menyanyikan nyanyian Musa, mereka juga menyanyikan nyanyian Anak Domba.
Wahyu 15:3
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Lautan kaca bercampur api, dalam Pelajaran Tabernakel itulah mezbah korban bakaran, itulah korban Kristus. Bukti bahwa mereka berdiri di atas korban bakaran, mereka menyanyikan nyanyian Anak Domba; "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Karya Allah yang terbesar adalah salib Kristus. Sebab oleh karena salib Kristus, kehendak Allah terlaksana, memberi kemenangan.

Kemudian, “Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!”
Tuhan kita adil, tidak membedakan suku, kaum dan bangsa, tidak membedakan golongan, ras, miskin dan kaya, salib-Nya berlaku atas bangsa kafir dan bangsa Israel, kaya, miskin, tua, muda, laki-laki dan perempuan, adil. Itulah nyanyian Anak Domba.

Keempat.
Wahyu 19:3
(19:3) Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya” à doa penyembahan.

Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap kemenyan yang naik di hadapan Tuhan itulah doa dan penyembahan dari orang-orang kudus, lewat penyembahan inilah kita bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Melayani, tetapi malas menyembah sangat menyedihkan, padahal itu salah satu jalan keluar untuk mengalahkan pelacur besar itulah Babel tempat bersembunyi roh jahat dan roh najis.

Tadi, musuh pertama Setan, yang kedua binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) dan patungnya dan bilangan namanya, yang ketiga pelacur besar itulah Babel. Babel ini adalah tempat roh jahat dan roh najis bersembunyi, dan oleh karena pelacur besar ini dia mempengaruhi raja-raja, imam-imam, anak-anak Tuhan sehingga tidak lagi beribadah kepada Tuhan, kecenderungan hatinya hanya untuk kekayaan, kekayaan dan kekayaan tetapi itu sudah dikalahkan lewat penyembahan.
Kesimpulannya, untuk mengalahkan musuh supaya terdengar suara nyaring/nyanyian kemenangan, maka:
-       Himpunan besar orang banyak terlebih dahulu dimeteraikan oleh ROH KUDUS, supaya terlepas (tertolong) pada saat bumi, laut, pohon-pohonan dirusakkan...Wahyu 7:3.
-       Untuk mengalahkan Setan (si pendakwa) oleh DARAH ANAK DOMBA...Wahyu 12:11.
-       Untuk mengalahkan pelacur besar (Babel) adalah DOA PENYEMBAHAN...Wahyu 29:3-4.

Pendeknya, darah Anak Domba -> kebenaran yang sejati/FIRMAN iman = Anak = Yesus.
Doa penyembahan -> KASIH = Bapa = Tuhan.
Dan meterai Roh Kudus = Kristus.

Kemudian, untuk mengalahkan antikris (binatang) dengan ajarannya, yaitu: patungnya dan bilangan namanya dengan pengajaran salib (lautan kaca bercampur api) dan dengan kesucian oleh firman (lautan kaca).
Kiranya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kita selalu terdengar suara nyanyian kemenangan. Amin.

tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang