KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 16, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 14 OKTOBER 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 14 OKTOBER 2018

KITAB WAHYU
(Seri:73)

Subtema: IA MEMEGANG SEBUAH GULUNGAN KITAB KECIL YANG TERBUKA (Seri A).

Shalom saudaraku..
Selamat sore, salam sejahtera, salam bahagia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, biarlah kiranya Tuhan memberkati kita, Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita untuk memulihkan segala sesuatu.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, youtube, facebook, dimanapun anda berada, di dalam maupun di luar negeri, kiranya Tuhan memberkati kita. Kita berdoa supaya Tuhan mengulurkan dua tangan-Nya sebagai tanda belas kasih-Nya, Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita sekaliannya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:1-3.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Ada tujuh perkara hasil dari tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus. Diantaranya:
1. Berselubungkan awan.
2. Pelangi ada di atas kepalanya.
3. Mukanya sama seperti matahari.
4. Kakinya bagaikan tiang api.
5. Ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
6. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.

Perkara pertama sampai pada perkara keempat telah dipaparkan dengan baik pada minggu-minggu sebelumnya. Tibalah saatnya bagi kita untuk memperhatikan perkara yang ke lima.

Keterangan;
YANG KELIMA: IA MEMEGANG SEBUAH GULUNGAN KITAB KECIL YANG TERBUKA.
Ini adalah sebuah tindakan (perbuatan) dari Tuhan Yesus Kristus yang memberi kemenangan bahkan melepaskan kita  dari segala derita dan kesusahan. Tanda bahwa masalah diselesaikan, air mata dihapuskan.

Sejenak kita memperhatikan ketika gulungan kitab itu masih termeterai (belum terbuka)..
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Di tangan kanan-Nya ada sebuah gulungan kitab yang ditulisi di sebelah dalam dan sebelah luarnya.
Firman Allah yang ditulis di dalam kitab suci ini disebut dengan Logos.
Pada zaman Musa firman Allah ditulis pada dua loh batu dan juga ditulis pada setiap lembaran-lembaran pada setiap gulungan kitab itu sendiri. Sesungguhnya Logos (seluruh firman yang ditulis di dalam kitab suci) itu adalah pribadi Tuhan Yesus sendiri, Anak Allah.

Yohanes 1:1
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Perhatikan kalimat; “Pada mulanya adalah Firman.” Inilah penampilan Yesus yang pertama, masih dalam bentuk Logos/ masih dalam bentuk tulisan.

Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Perhatikan kalimat; “fiman itu telah menjadi manusia” inilah penampilan Yesus yang kedua, dari Logos menjadi Rema. Firman itu sudah  mendarah daging, berarti; firman itu beraktivitas untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.

Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Firman Allah berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa sampai kembali kepada bentuk semula (segambar dan serupa dengan Allah). Kemudian selain mengadakan penyucian terhadap dosa, firman Allah itu:
-   Menjadikan alam semesta (Ibrani 1:2).
    Berarti; yang tidak ada menjadi ada. Dengan kata lain, firman Allah itu melenyapkan kemustahilan.
    Apa yang tidak mungkin bagi manusia, segalanya mungkin bagi Allah.
-   Menopang segala yang ada.
    Saudaraku, ibadah dan pelayanan ini ada karena firman Allah yang menopang. Tidak boleh ada ibadah kalau tidak ada firman. Namun di hari-hari terakhir ini setan menyesatkan anak-anak Tuhan dengan ibadah tanpa firman, dan itu adalah kesalahan. Berdoa tanpa mendengar firman Allah itu merupakan kekejian bagi Tuhan.
    Hidup benar dan hidup suci karena firman Allah yang menopang.
    Tidak mungkin seseorang menjadi benar kalau tidak ditopang oleh firman Allah, tidak mungkin seseorang hidup suci kalau tidak ditopang oleh firman Tuhan. Jadi segala sesuatu ditopang oleh firman Tuhan.
    Orang pandai, orang hebat, pejabat tinggi tidak akan bisa benar sesuai dengan firman Allah, tidak akan mungkin suci sesuai dengan kesucian Allah kalau tidak ditopang oleh firman Allah. Sehebat-hebat apapun manusia tidak akan pernah benar, tidak akan pernah suci kalau dia tidak ditopang oleh firman Allah. 
    Jadi tidak cukup berkata percaya kepada Tuhan, namun harus terus dengar firman Allah sehingga dengan adanya firman yang menopang kita bisa hidup benar, kita bisa hidup suci dihadapan Tuhan.

Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Kemudian, sebuah gulungan kitab itu ditulisi sebelah dalam dan sebelah luar.

Sekarang kita akan melihat.
Tentang: DITULISI SEBELAH DALAM.
Itu terkait dengan batin manusia (manusia dalam/hati manusia).
Saudaraku, dalam Pengajaran Tabernakel itu terkena pada Meja Roti Sajian, itu terkait dengan roti bundar yang dibuat dari dua sepersepuluh efa = seperlima efa, tepung yang terbaik.










Di atas Meja Roti Sajian terdapat dua belas ketul roti. Dua belas ketul roti bundar dijadikan dua susun, masing-masing diletakkan enam ketul di setiap susun maka kalau disatukan menjadi enam puluh enam. Itulah jumlah dari seluruh kitab suci dari perjanjian lama sampai dengan perjanjian baru; diawali dari kitab Kejadian diakhiri dengan kitab Wahyu.

Keluaran 25:30
(25:30) Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.

Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”
Jadi hati kita harus menjadi tempatnya firman. Jangan sampai hati menjadi tempat untuk yang lain-lain; yang tidak baik,  yang tidak suci, yang jahat, yang najis, jangan. Tapi biarlah hati kita penuh dengan firman Allah, manusia dalam (manusia batin) penuh dengan firman Allah.

Matius 12:34
(12:34) Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.

Perhatikan kalimat; “Bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik sedangkan kamu sendiri jahat?  Karena yang diucapkan mulut keluar dari hati.”
Jadi saudaraku, kalau hati menjadi tempatnya yang jahat maka yang keluar dari mulut adalah hal-hal yang jahat walaupun perkataannya terlihat baik, tetapi kalau hatinya jahat maka yang keluar dari mulut pasti jahat.

Matius 12:35
(12:35) Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Kesimpulannya; orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaanya yang baik.
Artinya; kalau hati penuh dengan firman sebagai perbendaharaan maka kata-kata yang keluar (terucap) penuh dengan firman. Jadi tidak mungkin ada ucapan yang baik kalau hatinya jahat, tetapi kalau hatinya baik pasti yang terucap dari mulut penuh dengan firman. Itu sebabnya firman itu ditulisi di sebelah dalam.

Tentang: DITULISI DI SEBELAH LUAR.
Hal ini terkait dengan bagian luar dari manusia itu sendiri. Berarti; perkataan, solah tingkah, perbuatan, gerak-gerik yang terlihat.

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Tugas dari bangsa yang terpilih adalah menceritakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Pendeknya; memberitakan salib di manapun kita berada. Orang yang memberitakan salib/ memikul salib dimanapun berada, itu terlihat dari gerakannya, persis seperti dua tangan dan dua kaki yang terpaku, tidak berbuat dosa lagi.
Inilah kerinduan Tuhan bagi kita, teladan yang sudah ditinggalkan Tuhan bagi kita kiranya kita ikuti.

Kembali kta membaca..
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Tetapi sangat disayangkan karena kitab gulungan ini masih dimeterai dengan tujuh meterai. Artinya; masih tertutup, belum terbuka, tidak bisa dibaca, sebelah dalam tidak bisa dibaca, sebelah luarnya juga tidak bisa dibaca. Itu yang sangat disayangkan.

Lihat gulungan kitab yang masih termeterai, belum terjadi pembukaan rahasia firman..
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Kalau rahasia firman tidak terbuka/ rahasia firman itu tidak tersingkap maka segala yang terselubung tidak tersingkap, kerugiannya adalah; dosa-dosa belum dibongkar dengan tuntas. Akibatnya; pemikiran mereka menjadi tumpul. Pemikiran tumpul artinya; tidak sanggup memikirkan apa yang baik, apa yang suci, dan apa yang mulia bagi Tuhan. Kalau seseorang tidak sanggup memikirkan apa yang baik, apa yang suci, dan apa yang mulia berarti pemikirannya tumpul. Itu artinya pemikiran tumpul.
Sebab itu kita bersyukur dalam setiap pertemuan ibadah ini pikiran yang tumpul diasah supaya tidak tumpul.

Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Perhatikan kalimat; “Berulang kali berfirman”  -> suatu keadaan dimana bangsa Israel juga berulang-ulang berbuat dosa. Kalau Allah berulang-ulang berfirman lewat perantaraan para nabi menunjukkan bahwa bangsa Israel juga berulang-ulang berbuat dosa. Kalau saja bangsa Israel tidak berulang-ulang berbuat dosa maka Allah tentu tidak akan berulang-ulang berfirman lewat perantaraan para nabi.
Itulah Ibrani 1: 1, namun pada Ibrani 1:2-3; terjadi pembukaan rahasia firman. Berarti Ibrani 1:1 bertolak belakang dengan Ibrani 1:2-3.
Jadi kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman maka berulang-ulang berbuat dosa. Sebab kuasa dari pembukaan rahasia firman adalah berkuasa untuk menyingkapkan segala yang terselubung, dosa dibongkar dengan tuntas. Tetapi karena tidak terjadi pembukaan rahasia firman  maka yang terselubung tidak tersingkap, dosa tidak dibongkar dengan tuntas akhirnya bangsa Israel berulang-ulang berbuat dosa itu.

2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman maka manusia binasa sebab itu kita senantiasa berdoa dan memohon belas kasih-Nya supaya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita, kiranya Tuhan senantiasa menyatakan kemurahan-Nya lewat pembukaan rahasia firman supaya kehidupan kita tidak binasa. Sebab kitab yang tertutup itu hanya berlaku untuk mereka yang akan binasa.

Amsal 29:18
(29:18) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Kalau tidak ada Wahyu menjadi liarlah rakyat, kalau tidak ada pembukaan rahasia firman Tuhan, menjadi liarlah manusia.
Apa artinya liar? Tidak terkendali lagi, baik hati, pikirannya, baik solah tingkahnya tidak bisa dikendalikan, sama artinya tidak berada di jalan Tuhan.
Kalau kehidupan kita sampai saat ini masih terlihat gejala liar, tetaplah ada di tengah ibadah dan pelayanan ini, berarti masih ada kesempatan untuk akhirnya nanti menjadi kehidupan yang terkendali, oleh Tuhan baik tubuh, jiwa, dan roh, hati, pikiran, dan perasaan dikendalikan oleh Tuhan.
Kalau liar (di luar Tuhan), maka binasalah dia, berada dalam kehancuran, dikuasai oleh bangsa-bangsa asing itulah antikris…Ratapan 2:9.

Siapakah mereka yang akan binasa itu (mereka yang tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman) menurut 2 Korintus 4:4?
1. Orang yang tidak percaya.
    Kalau dikatakan pengikut Kristus maka kita juga harus mengikuti contoh teladan Yesus. Maka kalau Yesus disalib kita juga harus ikut disalib. Jadi yang akan binasa itulah orang-orang yang tidak percaya, orang yang tidak mau memikul salib-Nya.
2. Orang-orang yang pikirannya sudah dibutakan oleh ilah zaman.
    Ilah zaman -> dunia dengan arusnya yang menghanyutkan dan menenggelamkan manusia dalam keruntuhannya.
   Saudaraku, tidak sedikit orang kristen berkata; “Sudah zamannya memiliki tekhnologi canggih, sudah zamannya memiliki android.” Itu tidak salah, tetapi kalau terikat dengan itu, berarti nanti akan hanyut dan tenggelam di dalam keruntuhannya.

Wahyu 5:2
(5:2) Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

Lihat seruan malaikat yang gagah; “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membukakan meterai-meterainya?” Seruan ini menunjukkan suatu kegelisahan dan ketakutan yang mendalam karena gulungan kitab itu masih tertutup, gulungan kitab masih termeterai dengan ketujuh meterai.
Saudaraku, kita akan mengalami ketakutan dan kecemasan apabila dalam setiap ibadah tidak terjadi pembukaan rahasia firman. Kalau hanya berbicara soal berkat-berkat dalam pemberitaan firman, hanya melucu-melucu saja, hanya soal mujizat-mujizat, tetapi tidak terjadi pembukaan rahasia firman oleh kekuatan salib, itu yang membuat kehidupan kita sangat cemas dan mengalami ketakutan. Pendeknya, kita butuh pembukaan rahasia firman.

Kita berdoa agar dalam setiap ibadah kita, Tuhan menyingkapkan segala rahasia firman-Nya supaya setiap yang terselubung dapat disingkapkan, dosa dibongkar dengan tuntas. Maka jangan ada seorangpun diantara kita menjalankan ibadah Taurat, ibadah lahiriah. Mulut seperti memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Sebab hati ini harus menjadi tempatnya firman.
Kalau rahasia firman itu belum tersingkap maka selubung itu masih tetap menyelubungi hati/ dosa belum dibongkar dengan tuntas. Akibatnya; orang tetap di dalam dosanya. Maka yang jahat tetap jahat, yang najis tetap najis, yang sakit tetap sakit, yang susah tetap susah, tidak mengalami pemulihan baik jasmani maupun rohani. Wajar saja kalau malaikat yang gagah ini mengalami suatu kegelisahan dan kekuatiran yang mendalam.

Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Tidak ada seorangpun yang dapat membuka gulungan kitab tersebut, yaitu;
-   Yang di sorga -> malaikat-malaikat (penghuni lainnya).
-   Yang di bumi -> manusia dan hamba-hamba Tuhan, baik itu Rasul, nabi, penginjil, gembala, dan guru, termasuk saya sendiri tidak dapat membukakan rahasia firman dari diri saya sendiri.
-   Yang di bawah bumi -> setan-setan (roh-roh yang ada di alam bersah)
Kalau rahasia firman tidak tersingkap maka tangisan dan kesedihan tidak bisa dibendung.
Banyak sekali anak-anak Tuhan menderita, dan mengalami kesedihan yang mendalam karena dosanya, karena kejahatannya, karena kenajisannya. Kalau saja seseorang betul-betul/sungguh-sungguh menghargai pembukaan rahasia firman Tuhan yang berkuasa menyingkapkan segala rahasia yang terselubung, menyingkapkan dosa yang masih tersembunyi (dosa dibongkar dengan tuntas), maka masalah selesai, tidak mengalami penindasan, tidak mengalami aniaya, tidak ada air mata, tidak mengalami kesedihan.
Tetapi karena tidak terjadi pembukaan rahasia firman, kesedihan dan tangisan yang mendalam terjadi. 
Masih ingat ketika masalah terjadi? Kesedihan tidak bisa ditahan, air mata tidak bisa dibendung mengalir begitu deras karena kesalahan kita sendiri. Tetapi puji Tuhan oleh karena rahmat-Nya, oleh karena kemurahan-Nya hari demi hari nyatalah pembukaan rahasia firman bagaikan rembang di tengah hari untuk menghapus air mata dan kesedihan di dalam kehidupan kita masing-masing.
Itulah yang terjadi ketika gulungan kitab itu masih dimeterai dengan tujuh meterai.

Kita bandingkan dengan ketika gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya sudah terbuka..
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud telah menang sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. Artinya; terjadi pembukaan rahasia firman karena singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud sudah berkemenangan. Oleh sebab itu, satu dari dua puluh empat tua-tua dalam suatu penglihatan oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos berkata; “..jangan engkau menangis..” Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, Tuhan selesaikan masalah, air mata dihapuskan, kesedihan yang mendalam tidak terlihat lagi.

Mazmur 119:30
(119:30) Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bila terjadi penyingkapan (pembukaan)  rahasia firman, memberi  dua hal kepada kita:
1. Memberi terang.
2. Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Marilah kita ikuti penjelasan-penjelasan dari dua hal di atas ini..
Tentang: MEMBERI TERANG.
Yohanes 1:5
(1:5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Jadi kalau ada terang, kegelapan tidak akan pernah mengusai terang, tetapi terang yang akan mengusai kegelapan.
Di dalam kegelapan setan berkuasa, kalau orang masih menyukai kegelapan maka dia tidak akan mau datang kepada terang. Tetapi puji Tuhan pada sore ini kita datang kepada terang sehingga terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak akan menguasainya.

Filipi 2:15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Perhatikan di sini; cahaya bintang-bintang menerangi orang-orang yang ada di dalam kegelapan. Yaitu;
-  Angkatan yang bengkok hatinya.
-  Angkatan yang sesat hatinya.
Jadi angkatan yang bengkok hatinya dan angkatan yang sesat hatinya itulah orang-orang yang ada di dalam kegelapan. Tetapi cahaya dari bintang-bintang itu menerangi orang yang ada di dalam kegelapan tadi, yaitu angkatan yang bengkok hatinya dan angkatan yang sesat hatinya.

Yang Pertama: Angkatan yang bengkok hati -> ular, gambaran setan dengan tiga tabiat yang mendasar sesuai dengan injil Yohanes 8:44;
1. Pembunuh manusia dari sejak semula, bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa yaitu; KASIH, sebab kasih itu menutupi banyak sekali dosa, juga kasih itu adalah yang mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan.
2. Tidak hidup dalam kebenaran, bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Anak, yaitu; hidup benar sesuai dengan FIRMAN ALLAH yaitu memikul salib.
3. Bapa pendusta, bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Roh Kudus. Tabiat dari ALLAH ROH KUDUS; memimpin, menyertai, menolong, menghibur, menguatkan, menginsyafkan, dan mengajar kita dalam seluruh kebenaran, ajaran-Nya itu benar, tidak salah, tidak dusta. Maka kalau seseorang penuh dengan Roh Kudus, dia tidak perlu di ajar oleh orang lain sebab Roh itu yang akan mengajarkan dia dalam segala kebenaran.

Bila angkatan yang bengkok hati telah diterangi, tandanya; rela memikul salib dan menjadi domba sembelihan. Berarti; sepotong kayu salib telah ditusukkan dari mulut ular sampai ke ekornya supaya lurus.

Yang Kedua: Angkatan yang sesat Hati.
Ayub 39:9-11
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Sesat hati -> domba liar, berarti tidak tergembala. Prakteknya;
1. Tidak dengar-dengaran.
2. Menertawakan keramaian kota.
    Artinya; tidak menghargai ibadah dan pelayanan, bahkan cenderung mengecilkan ibadah dan pelayanan itu sendiri. Lihat orang dunia, mereka akan menertawakan orang-orang yang beribadah dan melayani Tuhan, bagi mereka itu suatu  kebodohan karena menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, sebab itu mereka sibuk mencari uang, sibuk menuntut ilmu, sibuk di dunia sana.
3. Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya.
    Berarti beribadah di sembarang tempat rumah Tuhan, beribadah di gereja A, gereja b, di gereja c, dengan alasan ini dan itu, mencari yang hijau-hijau, akhirnya pengertian si a diterima, pengertian b diterima, padahal itu tidak sama,
Inilah yang akan diterangi hatinya. Bila angkatan sesat hati telah diterangi maka mereka akan tergembala dengan baik, tidak liar.

Mari kita lihat keadaan mereka yang tidak sesat hati, yang tergembala dengan baik/ tidak liar..
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Keadaan bila domba-domba tergembala dengan baik di dalam satu tempat penggembalaan dengan satu gembala;
1. Domba-domba mendengar suara gembala.
    “Yesus Kristus adalah gembala Agung.” Inilah pengalaman Daud, kemudian Daud berkata; “Takkan kekurangan aku”, baik dalam perkara jasmani; soal makan, minum, pakaian, dicukupkan, baik dalam perkara rohani; dosa kejahatan dan dosa kenajisan tidak kelihatan sebagai kekurangan.
    Setelah itu barulah Daud menceritakan kembali, “Ia membaringkan aku di rumput yang hijau”, berarti   menikmati firman penggembalaan disatu tempat dengan satu gembala, tidak tukar-tukar gembala, supaya pengertiannya tidak berbeda-beda. Kemudian pengakuan Daud selanjutnya; “Ia menuntun aku di air yang tenang” kehidupan yang diurapi terus mengikuti gembala. Itu keadaan yang pertama, dengar-dengaran, kalau dengar-dengaran tidak mengambil jalannya sendiri dan tidak menuruti keinginan hati sendiri.
    Dulu rata-rata kebanyakan di antara kita sebelum memberi diri digembalakan susah ditegur, tidak mau dengar-dengaran, mengambil jalannya sendiri, menuruti keinginannya sendiri, tetapi sekarang setelah kita melepaskan pengertian yang lama kita mulai belajar dengar-dengaran. Itu keadaan yang pertama kalau domba tergembala.
2. Domba-domba mengikuti gembala.
    Kalau domba-domba mengikuti gembala berarti; gembala di depan, domba-domba mengikuti sama artinya mengikuti contoh teladan.
    Yesus telah meninggalkan contoh teladan bagi kita supaya kita mengikuti contoh teladan-Nya, kita dipanggil untuk menderita bersama dengan Dia itu juga teladan, biarlah kita ikuti teladan itu persis seperti tapak-tapak yang ditinggalkan-Nya. Jangan sampai jejak atau tapak yang ditinggalkan itu tidak diikuti, kalau diikuti maka nanti kita berada dimana Dia berada. Biarlah kita mengikuti Gembala Agung.

Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai kemana saja kita dibawa, yang pasti Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini...Wahyu 19:6-9.
Ikuti saja geraknya, jangan mengambil jalannya sendiri, persis seperti perjalanan bangsa Israel, mereka harus mengikuti tabut perjanjian yang dipikul oleh imam-imam yang memang adalah orang Lewi sehingga jarak antara bangsa Israel dengan tabut perjanjian itu ada dua ribu hasta dan pandangan mereka harus terus kepada tabut perjanjian yang dipikul oleh imam-imam yang memang adalah orang Lewi.
Dua ribu tahun yang lalu Yesus telah mati di atas kayu salib biarlah mata kita selalu mengarah kepada salib Kristus, sebab tidak ada seorangpun yang pernah masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sebab itu supaya jangan tersesat di tengah jalan, biarlah mata kita selalu terarah kepada salib Kristus, ikuti saja contoh teladan-Nya.

Efesus 1:17
(1:17) dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Bila terjadi pembukaan rahasia firman itulah wahyu yang diturunkan (yang disampaikan) maka kita akan mengenal Dia dengan benar.
Banyak orang Kristen belum mengenal Yesus dengan benar walaupun mulut berkata bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tetapi belum tentu mengenal Dia dengan benar, tetapi lewat wahyu (lewat pembukaan rahasia firman Tuhan) kita mengenal Dia dengan benar.
Kalau rahasia firman disingkapkan itu sama artinya Yesus telah menyingkapkan isi hati-Nya, menyatakan isi hati-Nya kepada kita sehingga dengan demikian ketika Ia berbicara dengan kita dari hati ke hati maka kita mengenal Dia dengan benar, bukan lagi mengenal karena kata orang, bukan lagi mengenal Dia karena mujizat di depan mata,   tetapi mengenal Dia karena rahasia firman Tuhan sudah dibukakan, isi hati Tuhan sudah dinyatakan secara pribadi kepada kita, itu kemurahan.

Kalau dahulu kita tidak mengenal Tuhan dengan benar, sekarang akhirnya mengenal dengan benar, itu kemurahan oleh pembukaan rahasia firman Tuhan, wahyu Tuhan bagi kita. Kalau kita mengenal Dia dengan benar maka Dia juga akan mengenal kita dengan benar, sikap perbuatan kita pasti benar, hati, pikiran, perasaan, tubuh, jiwa dan roh, solah tingkah dan perkataan pasti benar, kesaksian pasti benar, sama-sama mengenal, hati menyatu dengan hati.

Efesus 3:3-6
(3:3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
(3:4) Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
(3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
(3:6) yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Bila terjadi pembukaan rahasia firman, wahyu dinyatakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, maka kita akan mengerti lebih jauh tentang rencana Allah, bukan saja hanya mengenal Tuhan lebih benar, tetapi juga mengerti rencana Allah lebih dalam lagi. Adapun rencana Allah itu, antara lain:
1. Turut menjadi ahli waris Kerajaan Sorga.
    Kita ini bangsa Kafir, penuh dengan kenajisan persis seperti anjing dan babi, tetapi kalau akhirnya layak masuk sorga, turut menjadi ahli waris Kerajaan Sorga, itu kemurahan. Bukan saja hanya mengenal Tuhan  dengan benar, namun kalau rahasia firman dibukakan maka lebih dari itu yaitu bangsa Kafir turut menjadi ahli waris Kerajaan Sorga. Kehidupan yang najis, yang jahat, yang kotor mewarisi kerajaan Sorga, itu kemurahan.
2. Turut menjadi anggota-anggota tubuh.
    Berarti layak menjadi anggota tubuh yang sempurna, menjadi bagian dari anggota tubuh, bukan hanya bangsa Israel, tetapi bangsa Kafir juga turut dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, berarti kelak masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Ini kemurahan Tuhan dan ini lebih dalam dari yang pertama tadi.
3. Turut menjadi peserta dalam janji-janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
    Bangsa Kafir tidak dianak-tirikan, bangsa Kafir tidak diabaikan, tetapi bangsa Kafir juga diperhatikan oleh Tuhan. Sebetulnya kelebihan dari bangsa Yahudi; pertama-tama kepada mereka diberikan hukum Taurat, kemudian disunat secara lahiriah, sedangkan bangsa Kafir tidak disunat secara lahiriah, bangsa Kafir tidak mengenal hukum Taurat, namun kalau akhirnya turut menjadi peserta dalam janji yang dberikan di dalam Kristus Yesus itu adalah kemurahan.

Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Saudaraku, pembukaan rahasia firman terjadi, jaminannya adalah singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud telah berkemenangan. Itu jaminannya.
   

YANG PERTAMA: SINGA DARI SUKU YEHUDA.
Kejadian 49:9
(49:9) Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?

Yehuda adalah seperti Anak singa, setelah menerkam, Dia naik ke suatu tempat yang tinggi.
Tempat yang tinggi di dalam Wahyu 5:10; itu adalah suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah. Tujuannya; memerintah sebagai raja-raja di bumi, berarti terlepas dari perhambaan dosa, itu tempat yang tinggi.
Melayani Tuhan tanda kemenangan itu tempat yang tinggi sebab tidak ada orang yang melayani kalah terhadap dosa. Itulah singa dari suku Yehuda, setelah menerkam, Dia naik ke tempat yang tinggi dan setelah Dia naik ke tempat yang tinggi, siapakah yang berani membangunkannya? Tidak ada, setan sekalipun tidak sanggup mengganggu gugat orang-orang pilihan Allah.
Biarlah kiranya kita semua berada di tempat yang tinggi, menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, tujuannya; supaya kita memerintah sebagai raja-raja di bumi, berarti; terlepas dari perhambaan dosa. 

YANG KEDUA: TUNAS DAUD.
Yesaya 11:1
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

Biralah kiranya kita semakin hari semakin lemah lembut, semakin hari semakin rendah hati, perkataan selalu di bawah, sikap tingkah laku selalu di bawah, tidak meninggi sama seperti tunas akan keluar dari tunggul Isai dan seperti taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya. Itulah tunas Daud yang berkemenangan.

Wahyu 5:7-8
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Setelah gulungan kitab itu diterima oleh Anak Domba Allah maka tersungkurlah dua puluh empat tua-tua, itulah doa penyembahan kepada Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.


Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang