KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 30, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 11 APRIL 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 11 APRIL 2018

KITAB KOLOSE
(Seri: 124)


Subtema: PENYERTAAN TUHAN”.

Shalom saudaraku…
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Salam di dalam kasih-Nya, Tuhan kita, Yesus Kristus. oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Saya juga menyapa anak-anak Tuhan, hamba Tuhan di dalam maupun di luar negeri yang senantiasa mengikuti pemberitaan firman lewat video internet atau live streaming youtube, facebook di manapun anda berada. Kiranya Tuhan memberkati kita.

Dan sebelum kita membawa diri rendah di kaki salib Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 2: 5
(2:5) Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.

Rasul Paulus berkata: “Meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu”, ini berbicara penyertaan Tuhan terhadap sidang jemaat di Kolose.

Kita perhatikan penyertaan Tuhan terhadap Musa di tengah-tengah pengutusannya.
Keluaran 3: 10-12
(3:10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
(3:11) Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
(3:12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Tuhan menyertai Musa ketika ia diutus kepada Firaun untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir.
Tanda penyertaan Tuhan terhadap Musa: Musa dan bangsa Israel akan beribadah kepada Allah di gunung Horeb atau di gunung Sinai, tempat Musa berjumpa dengan Allah.

Keluaran 19: 15-16
(19:15) Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
(19:16) Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.

Keluaran 20: 18
(20:18) Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

Di tengah-tengah bangsa Israel beribadah kepada Tuhan di gunung Sinai (gunung Horeb), Tuhan hadir disertai dengan tiga hal;
1.   Guruh dan kilat.
2.   Bunyi sangkakala.
3.   Awan padat atau asap.

Keterangan: GURUH DAN KILAT -> kuasa Roh-El Kudus.
Kejadian 7: 6, 19, 21
(7:6) Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
(7:19) Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
(7:21) Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
Pada zaman Nuh terjadilah air bah meliputi bumi 150 hari lamanya.
Air bah -> dosa kenajisan.
Akibatnya: matilah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap serta semua manusia.

Kejadian 8: 9-11
(8:9) Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
(8:10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
(8:11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.

Kehidupan yang diurapi Roh Kudus bebas dari dosa kenajisan.
Ketika merpati itu pulang dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar.
Daun pohon zaitun -> kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.

Pada waktu air bah terjadi, semua dilanda, matilah semua makhluk hidup kecuali pohon zaitun -> kehidupan yang diurapi Roh Kudus. Pendeknya, kehidupan yang diurapi bebas dari dosa kenajisan.
Itu sebabnya ketika Allah turun di atas gunung Sinai, disertai dengan guruh mengguntur dan kilat sambung menyambung, itulah kesaksian yang dahsyat dari orang-orang yang diurapi Roh Kudus, terbebas dari dosa kenajisan.

Kejadian 6: 2-3
(6:2) maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
(6:3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Berfirmanlah Tuhan: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging.
Jadi Tuhan mengambil Roh-Nya karena manusia adalah daging, tandanya ialah dosa kenajisan menunggangi manusia daging.
Tadi waktu air bah melanda bumi selama 150 hari, pohon zaitun tetap berdiri tegak. Inilah kesaksian yang luar biasa, dari orang-orang yang diurapi Roh Kudus. Inilah tanda penyertaan Tuhan di tengah ibadah; kesaksiannya luar biasa, dahsyat, tidak dipengaruhi dosa kenajisan.

Galatia 5: 25-26
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
(5:26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Jadi orang yang berada dalam kegiatan Roh hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh, tidak hidup menurut daging dengan segala tabiat-tabiatnya, terkhusus orang-orang yang sudah melayani Tuhan (imam-imam).
Kalau hidup oleh Roh, atau berada dalam kegiatan Roh (berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan) dengan segala kegiatan-kegiatan yang berada di dalamnya, memberi diri dipimpin oleh Roh, tidak hidup menurut daging dengan segala tabiat-tabiatnya, berarti;

YANG PERTAMA: Jangan gila hormat.
Gila hormat -> orang yang selalu bermegah atas dirinya, bukan bermegah atas Tuhan.

2 Korintus 10: 17-18
(10:17) "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
(10:18) Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan, sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Jadi orang yang gila hormat, suka bermegah atas dirinya, suka bermegah atas kelebihannya, suka memuji diri, sementara orang yang memuji diri tidak tahan uji. Orang yang tahan uji adalah orang yang suka bermegah di dalam Tuhan, bermegah atas kelemahannya, yaitu bermegah atas sengsara salib. Saat kita lemah, saat itulah kita menjadi kuat.

Kemudian, memberi diri dipimpin oleh Roh, berarti;
YANG KEDUA: Janganlah saling menantang dan mendengki.
Sebab menantang dan mendengki itu adalah perbuatan daging.

Pendeknya; gila hormat serta menantang dan mendengki, itu adalah perbuatan daging.
Jadi orang yang hidup oleh Roh, atau berada dalam kegiatan Roh (berada di tengah-tengah ibadah pelayanan) hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh, dikuasai oleh Roh, terkhusus imam-imam, janganlah gila hormat. Jangan gila hormat dan jangan saling menantang dan jangan saling mendengki.

Galatia 5: 16
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Hidup oleh Roh, seseorang tidak hidup menurut daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Orang yang hidup oleh Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, memikirkan ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan serta kemajuan dari ibadah dan pelayanan itu sendiri.

Selanjutnya kita, perhatikan ayat 18-21 ...
Galatia 5: 18-21
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Jikalau seseorang memberi diri dipimpin oleh Roh, maka ia tidak berada di bawah hukum Taurat.
Tanda hidup di bawah hukum Taurat: selain menjalankan ibadah secara lahiriah, juga hidup menurut daging, yaitu; percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Itu perbuatan daging.

Saudaraku, kita butuh penyertaan Tuhan, itu sebabnya kita ada di tengah-tengah ibadah ini. Di tengah-tengah ibadah ini Tuhan hadir bersama dengan Roh Tuhan yang berkuasa atas kehidupan kita supaya menjadi kesaksian yang luar biasa.
Kesaksian yang luar biasa tidak hidup di dalam dosa kenajisan. Tadi waktu air bah melanda bumi selama 150 hari, semua yang hidup binasa; tumbuh-tumbuhan, ternak, dan lain sebagainya, bahkan yang merayap, melata, binasa. Tetapi orang yang diurapi Roh Tuhan, berdiri teguh, bebas dari dosa kenajisan sebagai kesaksian yang luar biasa.

Keterangan: SANGKAKALA BERBUNYI -> firman Allah yang disampaikan.
Jadi saat Tuhan hadir di tengah-tengah ibadah disertai dengan sangkakala berbunyi. Sangkakala yang berbunyi itulah firman Allah yang disampaikan, maka dalam setiap ibadah firman Allah harus disampaikan, di  tengah-tengah ibadah tidak cukup hanya tanda-tanda heran ataupun mujizat, tidak cukup hanya bicara soal berkat-berkat. Di tengah ibadah itu firman Allah harus disampaikan dengan jelas sejelas bunyi sangkakala yang ditiup.

2 Timotius 3: 16-17
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
(3:17) Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Firman Allah yang disampaikan oleh dorongan Roh Kudus, bermanfaat untuk: mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian, anak-anak Tuhan yang menjadi milik kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Kita tidak dapat berbuat baik kalau firman Allah tidak disampaikan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.

Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Firman Allah itu berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.
Jadi firman Allah itu menopang pekerjaan Allah, sebab itu firman Allah harus disampaikan, diterangkan dengan jelas dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah yang Tuhan percayakan. Tetapi hari-hari ini Setan begitu licik berusaha untuk mengaburkan kebenaran sehingga banyak ibadah di tengah-tengahnya hanya ada tanda-tanda heran, mujizat-mujizat, firman Allah tidak disampaikan, berarti lupa dengan penyertaan Tuhan.

Keluaran 19: 19
(19:19) Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.

Bunyi sangkakala yang ditiup kian lama kian keras -> Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Makin lama makin keras -> firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kuasa dari firman pengajaran yang rahasianya dibukakan: menyingkapkan segala rahasia yang terkandung dalam hati atau menyingkapkan segala yang terselubung, berarti dosa dibongkar dengan tuntas.

Kiranya itu nyata dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, tidak ada lagi dosa yang tersembunyi, tidak ada sesuatu yang disembunyikan.
Saya cukup menghargai sidang jemaat apabila mau mendengar nasihat firman Tuhan, artinya; tidak mau bertahan dengan dosa apalagi menikmati dosa itu sendiri, supaya kita berkenan kepada Allah dan dihormati manusia.

Keterangan: AWAN PADAT / ASAP -> doa penyembahan.
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap dupa kemenyan yang naik di hadirat Tuhan -> doa penyembahan.
Biarlah kiranya kita hidup di dalam doa penyembahan besar, menjadi mezbah dupa besar, sebagaimana dinyatakan di sini: “kepadanya diberikan banyak kemenyan” supaya menghasilkan asap dupa yang banyak di hadirat Tuhan, menjadi mezbah dupa besar, hidup dalam doa penyembahan yang besar.

Selain mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, di hari-hari terakhir ini dalam menghadapi situasi yang sangat sulit, itu datang dari berbagai-bagai pihak, antara lain;
Yang pertama: DARI DUNIA.
Matius 4: 8-10
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Hidup di dalam penyembahan yang besar, menjadi mezbah dupa yang besar supaya terlepas dari kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, terlepas dari arus dunia, daya tarik, atau magnet dunia.
Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang tinggi. Saat ini kita berada di atas gunung yang tinggi, itu adalah suatu kemurahan. Beribadah kepada Tuhan, berada di atas gunung yang tinggi, suatu kemurahan. Tetapi jangan sampai ibadah ini terikat dengan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya.
Sebab itu biarlah kita menyembah hanya kepada Allah saja dan berbakti hanya kepada Dia saja.
Bekerja, berbisnis, study,  boleh saja, tetapi bukan itu nomor satu, kita harus tetap berbakti kepada Tuhan, menyembah Allah yang hidup, supaya terlepas dari daya tarik bumi, kerajaan dunia dengan segala kemegahannya.

Selain mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, kita di hari-hari terakhir ini menghadapi situasi yang sangat sulit sekali, itu datang dari berbagai-bagai pihak, antara lain;
Yang kedua: DARI SETAN.
Wahyu 12: 15-16
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
(12:16) Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

Ketika ular itu menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai dengan tujuan untuk menghanyutkan perempuan itu, tetapi di sini kita melihat; “bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

Kita lihat; BUMI MENOLONG PEREMPUAN ITU.
Perempuan -> gereja Tuhan.
Kejadian 2: 6
(2:6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu --

Kabut atau asap naik ke atas dari bumi -> doa penyembahan, itulah yang menolong kita, dari Iblis atau Setan.
Penyembahan menunjukkan kerendahan hati seseorang, tidak berhenti sampai di situ penyembahan itu juga menunjukkan bahwa daging sudah digiling dengan halus.
Kalau daging sudah digiling dengan halus berarti tidak ada lagi di situ keinginan daging, sebab tidak ada lagi bentuk dan wujud daging di situ, sudah digiling halus. Kalau sudah digiling halus berarti bersifat rohani, tidak bisa lagi dijangkau, dijamah oleh Setan, sudah bersifat rohani.

Sedikit kesaksian, waktu mama saya membeli rumah, kami tidak tahu apakah ada jimat-jimat ditancapkan, ditanam, saya tidak tahu, sehingga mama seringkali melihat ada orang lewat, ada penampakan, tetapi Setan tidak bisa menjamah hidupnya, karena mama saya betul-betul hidup di dalam doa penyembahan, daging sudah digiling halus.

Satu kali juga ada suatu peristiwa di tahun 2006 atau tahun 2007 saya kurang ingat. Ada anak Tuhan mempersembahkan tanah kepada saya sekitar 400 m2, ternyata tanah itu bermasalah. Lalu saya datangi kantor pemasaran, ternyata betul bermasalah, lalu saya minta supaya tanah itu ada, sebab harganya sudah dibayar dengan lunas, tetapi penjual tanah ini tidak terima. Saya dicoba dengan cara guna-guna, mantra, sihir. Dalam suatu penglihatan, Tuhan memperlihatkan kepada saya, kaki tangan dari si penjual tanah itu, sebelum dia menusuk pinggang saya ini dengan sebilah keris kurang lebih 30cm, terlebih dahulu saya melihat ada sebuah kepala kecil dengan rambut panjang warna putih penuh dengan uban, kemudian memakai ikat kepala seperti seorang pendekar hebat, lidahnya menjulur untuk mencari darah, lidahnya penuh dengan darah. Kemudian setelah itu, Tuhan perlihatkan kepada saya kaki tangan orang yang menjual tanah itu lalu berusaha menusuk pinggang kanan bagian belakang saya, tetapi sebelum menusuk, saya berkata: “darah Yesus”, seketika orang itu tidak terlihat lagi.
Kemudian pada suatu kesempatan saya ke bank untuk transfer sepersepuluh ke pusat, ternyata saya bertemu dengan orang itu, saat saya melihat orang itu, dia ketakutan, menggigil, karena dia berfikir bahwa saya  seorang yang berilmu tinggi.

Biarlah kita hidup di dalam penyembahan yang besar, sebab keadaan dunia sudah semakin tidak menentu, keadaan sudah semakin sulit, Setan semakin meraja lela, mari kita hidup dalam doa penyembahan. Hari-hari ini juga saya tetap bertekun dalam doa penyembahan. Jadi selain merendahkan diri, daging itu harus digiling halus sampai akhirnya bersifat rohani, sehingga tidak dapat dijangkau oleh Setan.

Selain mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, kita di hari-hari terakhir ini menghadapi situasi yang sangat sulit sekali, itu datang dari berbagai-bagai pihak, antara lain;
Yang ketiga: DARI ANTIKRIS.
Wahyu 15: 2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Pada mereka ada kecapi Allah, kemudian mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba itu menunjukkan adanya suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan lewat doa penyembahan, sehingga dengan demikian terbebas dari antikris yang akan muncul tidak lama lagi.
Antikris sudah bermunculan di mana-mana, tetapi kekejian itu suatu kali nanti akan masuk di dalam rumah Tuhan.
Pertama-tama dimulai di dalam rumah Tuhan tetapi kalau kita betul-betul hidup dalam doa penyembahan, akan terlepas dari aniaya antikris sesuai Wahyu 11: 1, yang diukur di situ adalah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Mereka yang beribadah di dalamnya -> doa penyembahan.
Sementara pelataran Bait Suci sebelah luar itu diserahkan kepada antikris untuk diinjak-injak selama 3.5 tahun. Itulah kegunaan doa penyembahan.

Segala sesuatu, (benda apa saja) kalau dilemparkan ke atas akhirnya akan jatuh ke bawah, itu tandanya bahwa bumi ini memiliki daya tarik, kecuali satu perkara; asap dupa kemenyan, dia tetap naik di hadirat Tuhan, dia bebas dari daya tarik bumi, bebas dari magnet bumi, bebas dari kerajaan dunia dengan segala kemegahannya.
Jadilah mezbah dupa besar, doa penyembahan yang besar, terimalah kemenyan yang banyak, lalu dibakar untuk menghasilkan asap dupa kemenyan yang besar dan banyak.

Tadi Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Kolose; “Dalam roh aku bersama-sama dengan kamu” itu berbicara tentang penyertaan Tuhan. Tuhan hadir di tengah ibadah-ibadah ini untuk menyertai kita. Di tengah ibadah itu diikutsertakan dengan tiga perkara, tadi kita sudah baca itu, ketika bangsa Israel beribadah di gunung Horeb tepat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Musa saat dia berjumpa dengan Allah di gunung Horeb.

Tuhan menyertai kita dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, di situ Tuhan hadir. Ketika Tuhan hadir, disertakan dengan tiga perkara tadi. Jadi jelas bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah tuan atas hari Sabat.

Matius 12: 8
(12:8) Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Hari Sabat itu hari ketujuh. Hari ketujuh berarti berhenti dari setiap kegiatan daging dan berada pada hari perhentian, di dalamnya ada kegiatan-kegiatan Roh, antara lain;
1.   Bunyi guruh mengguntur, itulah Roh EL Kudus dengan kuasa yang ajaib.
2.   Kemudian disertai dengan bunyi sangkakala kian lama kian keras.
3.   Kemudian disertai dengan awan padat.

Jadi Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat, hari perhentian. Pada saat kita berhenti dari kegiatan daging, terlihatlah kegiatan rohani. Kuasa Roh Kudus menyertai, firman Allah menyertai, doa penyembahan menyertai.

Malam ini kita akan tersungkur di kaki Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, sampai akhirnya nanti daging itu digiling dengan halus supaya kita semua bersifat rohani. Setan tidak bisa lagi menjangkau hidup kita sekarang. Terlepas dari antikris, terbebas dari magnet dunia, Tuhan hadir di tengah ibadah ini disertai tiga perkara tersebut, itulah penyertaan Tuhan bagi kita semua. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang