KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, November 28, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 OKTOBER 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 OKTOBER 2018

KITAB RUT
(Seri:28)

Subtema: 7 OBOR /7 PELITA  MENYALA.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam bahagia di dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus. Kita patut bersyukur kepada Tuhan setelah kita mengikuti firman penggembalaan dari kitab Rut 1:1-22 sebagai ayat yang terakhir dan sekarang kita akan memasuki Rut 2. Kita berdoa bersama-sama kiranya Tuhan memberkati kita di dalam pemberitaan firman Tuhan Rut 2:1-23 seperti Tuhan memberkati kita di dalam Rut 1:1-22.
Dengan segala kerendahan hati kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya kasih dan kemurahan-Nya nyata bagi kita seperti dua tangan Tuhan yang terulur untuk mendapatkan pertolongan dari Tuhan membawa kita dekat kepada Dia, seperti bangsa Israel ditemukan di padang gurun, didukung di atas dua kepak sayap Allah, lalu mereka dibawa masuk ke tanah Kanaan sampai akhirnya dibawa mendekat kepada Tuhan, beribadah dan melayani kepada Tuhan, itulah pekerjaan dari anak-anak sulung.
Dan kita saat ini berada di atas gunung Tuhan, gunung Sion, rumah Allah Yakub, beribadah dan melayani kepada Tuhan dengan keadaan tegak berdiri di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain.
Dan hari-hari ini sudah terlihat dengan jelas di depan mata kita sendiri, bangsa Indonesia ini dalam keadaan duka teramat lebih saudara-saudara kita yang berada di Sulawesi Tengah, Palu, Sigit, dan Donggala kita berdoa supaya mereka juga dikuatkan oleh Roh Tuhan, juga anak-anak Tuhan yang seiman yang ada disana Tuhan kuatkan mereka, mereka adalah saudara kita baik juga yang menganut ajaran agama yang lain kita berdoa mereka juga dikuatkan disana, dan mereka mendapat pertolongan dari Tuhan, mendapat bantuan dari berbagai-bagai pihak di dalam negeri maupun dari luar negeri, kita berdoa Tuhan memberikati negara-negara dengan segala bantuan-bantuan mereka Tuhan memberkati, Tuhan membalaskan.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam di luar negeri dimana saja berada kiranya Tuhan memberkati kita. Kita berdoa bersama-sama kiranya Tuhan hadir di tengah ibadah ini sebagai imam besar melayani meperdamaikan dosa kita sekaliannya.

Baik suadaraku Rut 1:22 adalah ayat yang terakhir pada Rut 1, Naomi dan Rut kembali ke Betlehem tepat pada permulaan musim menuai jelai, jadi bukan pada akhir musim menuai jelai. Seandainyapun mereka kembali ke Betlehem pada akhir musim menuai jelai itu adalah kemurahan Tuhan, tetapi disini kita perhatikan mereka kembali ke Betlehem tepat pada permulaan musin menuai, jadi kesukaan itu mereka alami dari awal sampai nanti berakhirnya. Sungguh kemurahan Tuhan besar kepada Naomi dan Rut menantunya yang notaben adalah bangsa kafir, bangsa di luar Tuhan dengan banyak berhala-berhala tetapi Rut mendapat kemurahan, dia diterima di Betlehem, tangan Tuhan terbuka dan dengan lapang hati Tuhan terbuka bagi Rut.
Kemudian Rut 2:1-23 dalam susunan Tabernakel atau dalam Pelajaran Tabernakel terkena pada kandil atau kaki dian emas atau yang disebut juga dengan pelita emas.

Segera saja kita memperhatikan ...
Wahyu 1:20
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
 
Kandil atau kaki dian emas adalah bayangan atau gambaran dari sidang jemaat.
Sedangkan tujuh lampu di atas kaki dian -> KETUJUH ROH ALLAH.

Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Tujuh obor atau tujuh pelita menyala-nyala di hadapan takhta itu, itulah keadaan dari tujuh Roh Allah.

Lebih rinci kita memperhatikan keadaan tujuh Roh Allah di dalam Wahyu 5:6.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Perhatikan kalimat pada ayat 6 ini; “bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, untuk menjadi terang dan kesaksian. Itulah keadaan tujuh Roh Allah menjadi terang dan menjadi kesaksian.
Dimanapun kita diutus kiranya menjadi terang menjadi kesaksian baik perkataan, baik perbuatan, gerak gerik sekecil apapun, dalam tindak tanduk semuanya menjadi terang menjadi kesaksian dimana saja kita diutus, dimanapun kita berada dan dalam keadaan situasi kondisi apapun menjadi terang menjadi kesaksian, itulah keadaan dari tujuh Roh Allah, itulah keadaan anak-anak Tuhan bila menjadi kesaksian bila menjadi terang di tengah dunia ini.

Yohanes 8:12
(8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi sama dengan Kristus, mempunyai terang hidup, inilah keadaan dari ketujuh Roh Allah.

Kita lebih rinci melihat terang hidup.
Matius 5:14
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Jadi terang dunia itu seperti kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi semuanya terlihat dari empat penjuru bumi, terlihat dengan jelas, tidak mungkin tersembunyi.

Wahyu 21:9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Pada ayat 9; Tuhan menunjukkan kepada Rasul Yohanes dalam suatu penglihatan yaitu pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
Kemudian ayat 10; keadaannya seperti gunung yang besar lagi tinggi itulah kota yang kudus Yerusalem turun dari sorga dari Allah.
Kemudian ayat yang ke-11; kota itu penuh dengan cahaya kemuliaan Allah = tidak mungkin tersembunyi bagaikan permata yaspis jernih seperti kristal. Kristal berarti transparan, luar dalam sama, tampil apa adanya, tidak ada yang ditutup tutupi, tidak ada yang tersembunyi  -> orang yang jujur dan polos. Saudaraku orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya.

Jadi kalau kita dengan tulus berkobar-kobar, berapi-api dalam melayani Tuhan itulah gambaran dari permata yaspis, itu adalah tanda dari sebuah kejujuran dalam melayani Tuhan.
Saya merindu biarlah kiranya keadaan dari ketujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita masing-masing terkhusus imam-imam yang melayani Tuhan sesuai dengan kepercayaan Tuhan, tidak mungkin tersembunyi. Perhatikan; orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya. Kita melakukan sesuatu bukan karena ada kepentingan pribadi, kita mengerjakan pekerjaan Tuhan bukan karena ada kepentingan pribadi, motif-motif lain, tetapi betul dari ketulusan hati.
Itu sebabnya tadi saya katakan orang yang berkobar-kobar, berapi-api dalam melayani Tuhan itu adalah gambaran dari sebuah kejujuran sebab orang jujur dipimpin oleh ketulusan hati.
Saya merindu yang sudah mengakui dosa biarlah kiranya dosa itu terlupakan, yang sudah mengakui dosa betul-betul pengakuan itu tidak diulangi kembali. Supaya nyata keadaan dari ketujuh roh Allah itu nyata dalam kehdupan kita masing-masing, seperti kota berada di atas gunung yang tinggi tidak mungkin tersembunyi, bagaikan permata yaspis jernih seperti kristal, transparan, tidak ada yang tertutupi, luar dalam sama, tampil apa adanya menunjuk kepada orang yang jujur. Sedangkan orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya. Mengerjakan apapun di tengah ibadah pelayanan ini karena ketulusan, tidak ada motif-motif lain, tidak ada kepentingan diri. Jangan sampai melayani tapi tujuan yang najis, tidak boleh.
Itulah keadaan dari tujuh Roh Allah menjadi kesaksian, tidak mungkin tersembunyi.

Kita sekarang akan memperhatikan Keluaran ...
Keluaran 25:31-40 itu adalah bagian dari PERINTAH Allah untuk membuat kandil atau kaki dian emas atau pelita emas, sedangkan Keluaran 37:17-24 itu adalah PELAKSANAAN dalam hal membentuk kandil atau kaki dian emas.
Berarti saudaraku Tuhan rindu menjadikan kita tampil menjadi terang, menjadi kesaksian di tengah dunia, mendengar dan melakukannya, ada perintah dan ada pelaksanaannya berarti setelah mendengar perintah selanjutnya dilaksanakan menjadi terang menjadi kesaksian dimanapun kita berada dan dalam keadaan situasi apapun, nyatalah keadaan dari tujuh roh Allah dalam kehidupan kita masing-masing pribadi lepas pribadi, dengar dan lakukan.
Keluaran 25 perintah, Keluaran 37 melakukan, berarti mendengar dan melakukan untuk menjadi terang di tengah dunia, itu kerinduan Tuhan. Supaya kerinduan tidak tinggal kerinduan tetapi nyata keadaan dari tujuh Roh Allah itu dalam kehidupan kita menjadi kesaksian menjadi terang, dalam perkataan maupun perbuatan kita masing-masing.

Keluaran 37:17
(37:17) Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya -- dengan tombolnya dan kembangnya -- dibuat seiras dengan kandil itu.

Kandil atau kaki dian emas disini kita lihat semuanya terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan.
-      Emas murni -> pribadi Allah Roh El Kudus.
-      Emas tempaan adalah emas yang dipanaskan supaya mudah dipukul dan dibentuk.
Gereja Tuhan juga harus mengalami proses sengsara semacam ini untuk dapat menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini.

1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Pada ayat 12 disini dikatakan; “janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.”
Pada ayat 13; “bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus”
Kemudian pada ayat 14; “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
Saudaraku tanpa sengsara tanpa penderitaan Roh kemuliaan Roh Allah tidak akan menjadi bagian dalam kehidupan kita, itu sebabnya kaki dian emas terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan, dipanaskan dan ditempa, jadi gereja Tuhan harus juga mengalami sengsara yang demikian sebagai proses supaya layak dan dapat untuk menjadi terang di tengah dunia ini. Tanpa mengalami sengsara seseorang tidak akan pernah menjadi terang (menjadi kesaksian) di tengah dunia ini, kalau kita mengalami suatu penderitaan, jangan dibesar-besarkan, jangan didramatisir, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi, seolah-olah penderitaan kita lebih besar dari apa yang dialami Yesus Kristus yang di atas kayu salib.
Justru sebaliknya ayat 13; “bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus”
Kemudian pada ayat 14; “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
Roh kemuliaan Roh Allah menjadi bagian kita kalau kita mengalami proses sengsara seperti emas tempaan tadi. Tidak ada seorangpun manusia di atas muka bumi ini memiliki roh Kemuliaan yaitu itu roh Allah tanpa mengalami proses sengsara, siapapun dia. Maka terlalu bodoh rasanya kalau seorang hamba Tuhan menolak pemberitaan salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, akan mencelakakn dirinya sendiri dan mencelakakan sidang jemaat yang dilayaninya.
Kita bersyukur pelita emas terbuat dari emas murni dan dari emas tempaan, jadi gereja Tuhan harus mengalami proses sengsara untuk dapat menjadi terang dunia. Kalau ada sesuatu yang terjadi jangan dibesar-besarkan, seolah-olah penderitaan kita lebih besar dari penderitaan yang dialami Yesus Kristus. Justru sebaliknya kita patut bersyukur dengan sengsara ini supaya Roh kemuliaan yaitu Roh Allah menjadi bagian kita dan keadaan dari tujuh Roh Allah itu menjadi bagian kita yaitu menjadi terang dan kesaksian.
Kesimpulannya; dengan sengsara yang dialami gereja Tuhan adalah sebuah proses untuk menjadi terang, menjadi kesaksian dimanapun kita berada.

Filipi 1:27-28
(1:27) Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
(1:28) dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

Saudaraku biarlah kiranya kita tetap berdiri teguh, berjuang untuk iman, yang timbul dari berita injil yang disampaikan sehingga kita tetap menjadi terang dan menjadi kesaksian di tengah dunia ini.

Kemudian ...
Filipi 1:29-30
(1:29) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
(1:30) dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Kepada orang-orang yang dipanggil bukan saja dikaruniakan untuk percaya melainkan juga untuk menderita untuk Dia, inilah dasar kita untuk tetap berjuang menjadi terang dan kesaksian seperti apa yang dialami oleh Rasul Paulus. Apa yang dialami oleh Rasul Paulus itu yang diberitakan itu yang disaksikan kepada jemaat di Filipi.

Segera kita kembali memperhatikan Rut 2.
Rut 2:1-23 semuanya menceritakan keadaan dari pada Rut, dimana dia berada di ladang untuk menuai jelai dan menuai gandum untuk menjadi terang dan menjadi kesaksian. Kalau berada di ladang Tuhan jelas supaya menjadi terang dan menjadi kesaksian di tengah dunia ini, itulah keadaan dari tujuh roh Allah.

Rut 2:23
(2:23) Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.
Disini kita perhatikan Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir.
Saudaraku kalau kita saat ini dekat dengan Tuhan itu jelas karena kita berada di ladang Tuhan karena kita bekerja dan melayani untuk Tuhan, seperti Rut dekat dengan pengerja-pengerja perempuan Boas. Kalau kita dekat dengan Tuhan saat ini karena kita berada di ladang Tuhan, karena kita bekerja dan melayani untuk Tuhan. Dan biarlah itu terjadi dari awal musim menuai jelai dan gandum sampai nanti berakhirnya, dari Alfa sampai Omega di tengah-tengahnya adalah salib. Jadi jangan heran dari awal musim menuai sampai akhir masa menuai tetap mengalami sengsara salib, aniaya karena firman, tetap memikul salib, jangan heran memang itu harus terjadi. Oleh pengalaman inilah kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, jadi dimanapun kita berada kita tetap memberitakan salib Kristus.
Orang yang tidak di ladang Tuhan, orang yang tidak bekerja untuk Tuhan, orang yang tidak melayani kepada Tuhan, ia jauh dari Tuhan artinya, tidak menjadi terang. Jadi bersyukur saja kalau saat ini kita berada di ladang Tuhan, bersyukur saja kalau kita saat ini melayani di ladang Tuhan, kita senantiasa dekat dengan Tuhan sampai sedekat kasih Mempelai, memang itu arah dan akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini sampai nanti sedekat kasih mempelai, berada di dalam pesta nikah Anak Domba.

Filipi 2:12
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Perhatikan kalimat pada ayat 12; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.
Takut dan gentar, takut akan Tuhan benci kepada kejahatan termasuk kecongkakan, keangkuhan, dan mulut penuh dengan tipu muslihat atau dusta.
Kemudian gentar merasa diri hina tidak berdaya, dan merasa diri tidak bisa, merasa diri tidak mampu, supaya nanti kedatangan Tuhan sebagai tanda belas kasih-Nya memberi kekuatan dan kemampuan yang ajaib, diluar pemikiran manusia.
Oleh sebab itu untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar kiranya kita senantiasa taat, berarti setia dan dengar-dengaran, jangan memberontak. Kalau kita merasa diri hamba biarlah kita setia kepada Kristus yang adalah tuan dari semua hamba-hamba Tuhan.

Filipi 2:13-14
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Ciri-ciri seorang hamba yang taat;
1.    Memiliki kemuan maupun pekerjaan menurut kerelaan Tuhan.
Kemauan maupuan pekerjaan menurut kerelaan-Nya berarti kita mengerjakan pekerjaan Tuhan bukan karena kemauan sendiri.
2.    Bekerja tanpa bersungut-sungut.
Banyak diantara kita kalau melakuakn suatu pekerjaan yang enak bagi daging dia senang sekali mengerjakannya tetapi kalau sudah dia rasa tidak enak bagi daging, dia tinggalkkan dengan sejuta alasan dan itu saya masih lihat diantara imam-imam yang melayani dalam kandang penggembalaan ini. Bayangkan kalau seorang guru sekolah minnggu tidak mau mendampingi tidak mau mengawasi anak sekolah minggunya, itu luar biasa, ada lagi seorang imam untuk mengerjakan sesuatu yang dilihat mata mau tetapi dibalik layar tidak mau, itu kemuan sendiri. Tetapi yang Tuhan mau kita mengerjakan segala sesuatu karena kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan Tuhan.

Saya kira mungkin saja pemberitaan firman malam ini sederhana dan singkat, tetapi kalau firman yang singkat yang sedikit ini mendarah daging maka tujuh Roh Allah dengan keadaannya akan nyata dalam kehidupan kita masing-masing. Perhatikan firman Tuhan dengan sunggung-sungguh biarlah kemauan yang dari Tuhan ada dalam kehidupan kita masing masing, bukan kemauan sendiri dalam mengerjakan pekerjaan yang dari Tuhan, kemudian tidak bersungut-sungut dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan. Pekerjaaan kecil dia senang, pekerjaan yang sekiranya enak dia senang, tetapi pekerjaan yang berat bersungut-sugut, Tuhan tidak suka pekerja yang semacam ini, susah senang ayo kerjakan dengan penuh sukacita.

Filipi 2:15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Dengan dimulai dari taat kemudian memiliki kemauan dan tidak bersungut-sungut kita sama seperti bintang bercahaya diantara orang-orang yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Biarlah kiranya kita bercahaya di tengah-tengah dunia yang gelap ini, dunia yang sedang dihuni oleh orang yang bengkok hati dan sesak hati.
Bilamana terang bercahaya maka orang yang bengkok hatinya akan diluruskan, kemudian dengan terang yang bercahaya maka yang sesat akan dikembalikan kepada gembala yang memelihara jiwa. Biarlah keadaan dari tujuh Roh Allah nyata dalam kehidupan kita menjadi terang yang bercahaya menjadi kesaksian, menjadi terang hidup seperti kota yang diatas gunung bercahaya tidak mungkin tersembunyi seperti permata yaspis, transparan, luar dan dalam sama.

Tidak ada sesuatu yang tersembunyi kalau mata saya tidak bisa melihat, mata batin saya melihat, kalau mata batin saya juga tidak melihat Tuhan perlihatkan lewat mimpi dan penglihatan. Kalau saja saya bisa melihat lebih lagi Tuhan lalu untuk apa lagi kita menyembunyikan sesuatu yang tidak baik. Terang itu seperti kota yang di atas gunung tidak mungkin tersembunyi, tidak boleh ada lagi yang begitu, beban dosa itu tidak boleh dibungkus-bungkus di bawa-bawa kemana saja, tinggalkan kalau sudah diakui dan lepaskan.
Saya tidak tau mungkin saja orang lain mengisi NSP di Hpnya tapi lagunya penuh dengan kenajisan, penuh dengan perselingkuhan, saya suruh hapus tetapi dia tidak mau menghapus, untuk apa lagu itu diperdengarkan kepada orang lain, apa untuk merangsang dosa saya tidak mengerti.
Semua harus transparan kalau mau menjadi terang, biarlah keadaan dari tujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita supaya menjadi terang menjadi kesaksaian tidak mungkin tersembunyi, tidak ada lagi yang ditutupi. Terang diantara orang yang bengkok hatinya, terang di dunia ini yang sedang dihuni oleh yang bengkok hatinya dihuni oleh orang yang sesat, bengkok hati diluruskan, yang sesat nanti kembali kepada gembala yang memelihara jiwa.
Segala sesuatu yang terjadi tidak ada suatu kebetulan entah cara apapun itulah cara setan untuk menunjukan keberadaan kita, itulah cara Tuhan untuk menunjukkan keberadaan kita seperti apa, itulah wujud rohani kita. Kalau kita ada di dalam Tuhan kita dipagari Tuhan, ditutup bungkus dengan darah Yesus sebab itu sesuatu yang jahat tidak mungkin berkuasa termasuk benda-benda sekecil apapun yang kita punya dipelihara oleh Tuhan, sesuatu yang jahat sesuatu yang najis tidak ada disitu karena Tuhan itu adil.
Biarlah tujuh Roh Allah itu nyata dalam kehidupan kita, menjadi kesaksian menjadi terang itu keadaan dari tujuh Roh Allah tidak mungkin tersembunyi, kalau saja saya sebagai manusia bisa mengetahui lebih lagi Tuhan lalu untuk apa kita beribadah dan melayani dengan membawa beban yang jahat dan najis, tidak ada artinya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 OKTOBER 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 OKTOBER 2018

KITAB KOLOSE
(Seri:141)

Subtema: “PELANGGARAN BANGSA KAFIR”


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam bahagia di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, kita bersyukur karena malam ini kita akan berada di bawah kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan takhta-Nya, sujud menyembah Allah yang hidup.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam maupun di luar negeri dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita lewat Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 2:13a
(2:13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Kalimat yang harus kita perhatikan dari Kolose 2:13 secara khusus bagian a yaitu; “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah.”
Saudarakui jadi kesimpulan dari Kolose 2:13 adalah faktor penyebab dahulu bangsa Israel dianggap sudah mati;
1.    Oleh pelanggaran.
2.    Oleh karena tidak disunat secara lahiriah.

Kita akan memperhatikan kedua hal itu dimulai dari ...
Tentang: PELANGGARAN BANGSA KAFIR.
Efesus 2:1-3
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Pelanggaran-pelanggaran bangsa kafir di waktu-waktu lampau atau dahulu jauh dari Allah.
-      Mengikuti jalan dunia.
-      Mentaati penguasa kerajaan angkasa atau roh-roh jahat di udara yang disebut juga dengan setan.
-      Menuruti kehendak daging
Kesimpulannya; dunia, setan, dan daging ketiga-ketiganya adalah seteru Allah yang menyebabkan sehingga bangsa kafir berdosa, jatuh dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa.

Sekarang pertanyaannya; MENGAPA BANGSA KAFIR BERDOSA KARENA DUNIA?
Jawabnya; karena di dalam dunia ini ada jalan yang tanpa di sadari ternyata jalan itu mempunyai arus yang sangat kuat untuk menghanyutkan dan menenggelamkan bangsa kafir ke dalam berbagai-bagai dosa dan pelanggaran. Jalan yang arusnya mengahanyutkan dan menenggelamkan itu disebut jalan tanpa aturan atau jalan tanpa salib.
Kalau berjalan tanpa aturan maka akan tabrak sana, tabrak sini, banyak terjadi kekeliruan nantinya, sehingga tabrak sana tabrak sini.

Matius 7:13
(7:13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
Jalan yang lebar disebut jalan tanpa salib atau jalan tanpa aturan akan berujung kepada kebinasaan. Kalau berjalan di tengah-tengah jalan tanpa salib, tanpa aturan-aturan, tanpa rambu-rambu di jalan disitu akan terjadi tabrak menabrak, disitu akan terjadi banyak kekeliruan.

Amsal 14:12
(14:12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Itulah jalan tanpa aturan, jalan tanpa salib, jalan tanpa rambu-rambu, disitu banyak terjadi kesalahan sampai akhirnya berujung kepada maut.
Memang banyak orang di tengah jalan mengabaikan rambu-rambu jalan, ingin cepat sampai malah cepat-cepat menuju kepada kebinasaan dan itu mungkin pernah kita alami masing-masing.
Ayo kita belajar berjalan dengan jalan salib mengikuti aturan atau rambu-rambu supaya tidak terjadi banyak kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran karena jalan tanpa aturan akan menuju kepada kebinasaan.

Pertanyaan yang kedua; MENGAPA BANGSA KAFIR BERDOSA KARENA SETAN?
Jawabnya; karena bangsa kafir taat kepada setan.
Tanda apabila taat kepada setan yaitu mendurhaka atau memberontak kepada Allah.

Kita lihat dulu orang-orang yang memberontak seperti bani Korah dan Meriam merasa diri layak lebih benar dan lebih suci.
Bilangan 12:2
(12:2) Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
Intinya disini adalah Meriam memberontak kepada Musa karena dia merasa diri layak, merasa diri lebih benar, lebih suci, dan lebih berkenan dari pada Musa. Orang yang merasa diri layak, lebih berkenan, lebih benar dan lebih suci ini cenderung memberontak.
Sebaliknya kalau orang itu merasa diri tidak layak, merasa diri tidak suci, merasa tidak benar pasti orang semacam ini berjuang untuk menjadi lebih baik dan lebih benar, berjuang untuk lebih mengasihi Tuhan. Tetapi kalau seseorang sudah merasa lebih pantas, lebih layak, lebih suci dari yang lain cenderung akan memberontak seperti Meriam merasa diri pantas juga menjadi pengantara dalam hal melayani umat Israel.

Kita lihat pemberontakan bani Korah ...
Bilangan 16:1, 9-10
(16:1) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
(16:9) Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
(16:10) dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

Disini kita melihat bani Korah memberontak kepada Musa dan Tuhan sebab Korah menuntut pangkat imam, menuntut jabatan yang lebih tinggi lagi, sementara Tuhan sendiri sudah memisahkan suku Lewi dari suku-suku lain dan dijinkan untuk melayani Tuhan di dalam Ruangan Suci, lalu kurang apa lagi?
Kalau kita perhatikan dalam Wahyu 5:10 Tuhan yang membuat suatu kerajaan dan membuat imam-imam bagi Allah itu adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi dan istimewa lalu kurang apalagi? Tetapi disni kita melihat bani Korah dan kroni-kroninya memberontak kepada Musa memberontak kepada Tuhan, dia menuntut pangkat imam, lebih tinggi lagi.
Orang yang memberontak selain merasa diri pantas, layak, lebih benar, lebih suci, juga tidak puas dengan kedudukan dan jabatan yang dipercayakan oleh Tuhan.
Tugas dari imam atau suku Lewi adalah untuk melayani Tuhan sampai ke dalam Ruangan Suci, melayani umat Israel dan juga dijinkan untuk mendekat kepada Allah berada di dalam Ruangan Suci untuk memperhatikan tiga macam alat di dalamnya itulah; MEJA ROTI SAJIAN, PELITA EMAS, DAN MEZBAH DUPA.
Suku Lewi dan imam-imam yang lain diijinkan melayani Tuhan, melayani umat Israel, melayani Tuhan di Ruangan Suci, kurang apa lagi?
Yang terpenting bagi mereka seharusnya adalah memperhatikan MEZBAH KORBAN BAKARAN berarti bertobat setiap hari dan juga hidup di dalam pengudusan itulah KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA, itu saja yang diperhatikan. Bertobat setiap hari kemudian senantiasa di dalam pengudusan setiap hari, baptisan itu tidak berhenti kolam pembasuhan tetapi terus menerus mengalami pengudusan oleh air dan firman, itu saja yang diperhatikan, tidak perlu menuntut pangkat imam lagi, itu saja yang diperhatikan.
Baik kita semua yang sudah melayani (imam-imam) ataupun yang belum melayani yang terpenting perhatikan petobatan harus berlangsung setiap hari, kemudian pengudusan terus berlangsung setiap hari oleh air dan firman, itu saja cukup. Sebab seorang imam untuk memasuki Ruangan Suci terlebih dahulu mencuci dua tangan dan dua kaki baru layak masuk ke Ruangan Suci untuk memperhatikan tiga macam alat yang ada di dalamnya, tidak usah terlalu muluk-muluk menuntut pangkat imam lagi.

Kesimpulannya; pemberontakan terjadi karena keberadaannya ingin diakui, orang-orang seperti ini disebut taat kepada setan bukan lagi taat kepada Tuhan sehingga terjadilah pemberontakan-pemberontakan.

Pertanyaan yang ketiga; MENGAPA BANGSA KAFIR BERDOSA KARENA DAGING?
Jawabnya; karena bangsa kafir hidup di dalam hawa nafsu dan menuruti kehendak daging, sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaran dan dosa.
Siapa yang masih menurut hawa nafsu dan hidup menuruti kehendak daging? Dengan adanya suatu pengakuan berarti ada keinginan untuk memperbaiki kelakuan.
Sebetulnya orang yang menuruti hawa nafsu dan menuruti kehendak daging, sebetulnya menyiksa diri sendiri, contoh kecil buka android sampai jauh malam itu kan menyiksa diri dan masih banyak lagi keinginan daging yang lain. Sebetulnya keinginan daging itu menyiksa diri sendiri, menyiksa diri dalam berbagai-bagai duka.

Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging saja untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginanya, ia tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari roh, ia tidak akan pernah memikirkan perkara di ata, perkara rohani, pekerjaan Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itu jauh dari hatinya.

Roma 8:6-7
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging menjadi seteru bagi Allah, sebab ia tidak takluk kepada hukum Allah, dia tidak taat kepada firman Allah, tidak taat pada aturan-aturan dari sorga dari Allah.
Saudaraku kita ada dalam perhimpunan ini berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini tentu ada aturan, kita harus takluk kepada aturan yang dari sorga jangan sampai yang sudah melayani Tuhan hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging tidak takluk kepada aturan yang dari sorga, itu sangat mengherankan sekali.

Tentang: TIDAK DISUNAT SECARA LAHIRIAH.
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Bangsa kafir disebut juga bangsa yang tidak bersunat maksudnya adalah;
1.    Tanpa Kristus.
2.    Tidak termasuk kewargaan Israel.
3.    Tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
4.    Tanpa pengharapan.
5.    Tanpa Allah di dalam dunia.
Itulah maksud dari pada kehidupan bangsa kafir yang tidak bersunat.
Dengan keadaan (lima hal tersebut) bahwa bangsa kafir yang tidak bersunat menunjukkan keberadaan bangsa kafir begitu jauh dari Allah.

Mazmur 10:2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Kalimat yang pertama; “Allah tidak akan menuntut!” Kemudian kalimat yang kedua; “Tidak ada Allah!" Itulah seluruh pemikiran dari orang-orang fasik, berarti menunjukkan bahwa orang fasik ini begitu jauh keberadaan mereka dari Allah, itulah bangsa kafir bangsa yang tidak bersunat, keberadaannya begitu jauh dari Tuhan.
Praktek sehari-hari;
-      Congkak.
Prakteknya; giat memburu orang yang tertindas, artinya; memanfaatkan orang-orang yang lemah yaitu orang-orang yang memikul salib.
Tidak sedikit orang fasik memanfaatkan kebaikan dan kemurahan dari anak-anak Tuhan yang sedang memikul salib, itu yang disebut kesempatan dalam kesempitan, tetapi kita tidak boleh seperti itu.
-      Memuji-muji keinginan hatinya.
Perlu untuk diketahui; orang yang senantiasa memuji-muji keinginan hatinya jauh dari untuk memuji-muji keinginan hati Tuhan.
-      Loba = serakah =cinta uang.
Prakteknya; mengutuki dan menista Tuhan, artinya; tidak bergantung pada Tuhan lagi. Yang cinta uang orang semacam ini pasti mengutuki dan menista Tuhan, kenapa? Karena dia tidak akan bergantung kepada Tuhan selain bergantung kepada uang saja.
Itulah keberadaan dari bangsa kafir dengan lima ketentuan dalam hukum Taurat tadi, sangat jauh dari Tuhan.

Kiranya dua perkara ini yaitu pelanggaran-pelanggaran bangsa kafir kemudian tidak disunat secara lahiriah, tidak menimpa kehidupan kita secara rohani.

Oleh sebab itu marilah kita ikuti JALAN KELUARNYA ...
Kolose 2:13b
(2:13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia (Allah) mengampuni segala pelanggaran kita.
Pertanyaannya; KAPAN ALLAH MENGAMPUNI SEGALA PELANGGARAN KITA?
Kolose 2:14
(2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Perhatikan kalimat; “Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib”
Pendeknya; hutang dosa dihapuskan di atas kayu salib, antara lain; dosa karena pelanggaran dan dosa karena tidak disunat secara lahiriah, kedua hutang dosa itu telah dihapuskan/dipakukan di atas kayu salib.

Sekarang kita akan melihat PENGAMPUNAN KARENA DOSA PELANGGARAN.
Efesus 2:4-6
(2:4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
(2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
(2:6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

Oleh karena rahmat dan oleh karena kasih-Nya yang besar yang dilimpahkan bagi kita telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh pelanggaran-pelanggaran atau kesalahan-kesalahan. Jadi oleh karena Allah yang kaya rahmat-Nya dan oleh karena kasih-Nya yang besar limpah kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran di masa (di tempo) lalu.
Yesus telah mati supaya dosa dimatikan oleh kematian-Nya sehingga Allah menghidupkan kita bersama dengan kebangkitan Yesus Kristus, Dia kaya dengan rahmat, limpah kasih karunia, dinyatakan bagi kita, jadi Dia menghidupkan kita kembali sekalipun dulu mati karena pelanggaran tetapi Yesus telah mati bagi kita, bagi pelanggaran kita, selanjutnya Allah menghidupkan kita membangkitkan kita bersama-sama dengan Anak-Nya yang tunggal. Tidak berhenti sampai disitu bahkan Allah memberi tempat kepada kita bersama-sama dengan Kristus di sorga, bukan hanya dihidupkan bersama dengan Kristus anak-Nya yang terkasih.
Sungguh kayalah rahmat Allah dan limpah kasih karunia-Nya atas kita.

Efesus 2:7-9
(2:7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
(2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
(2:9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Kesimpulannya; kita diselamatkan oleh iman atau kebenaran karena iman bukan lagi kebenaran oleh karena hasil usaha, bukan lagi kebenaran karena perbuatan kita, inilah kasih karunia Allah limpah atas kita.
Kita dibenarkan bukan karena hasil usaha, bukan karena jerih payah, tetapi kita dibenarkan oleh kebenaran iman, dengan demikian kasih karunia-Nya dan kekayaan rahmat-Nya limpah atas kita. Beda dengan mereka yang berada di bawah hukum Taurat, mereka dibenarkan oleh karena hasil usaha kalau sekarang ini kita dibenarkan oleh kebenaran iman, dibenarkan oleh darah salib, bukan lagi karena perbuatan kita tetapi dibenarkan oleh darah salib, itu kebenaran iman.
Kebenaran iman ini merupakan kekayaan rahmat dan kelimpahan kasih karunia Allah bagi kita semua. Jadi oleh sebab itu jangan ada diantara kita yang memegahkan diri, jangan ada yang merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci dari orang lain, jangan ada yang diantara kita merasa diri pantas dan layak di hadapan Tuhan tetapi biarlah kiranya Tuhan yang melayakkan kita oleh darah salib-Nya, itu kasih karunia, itulah kebenaran karena iman bukan lagi kebenaran oleh hasil usaha, dengan demikian nyatalah kasih karunia Allah bagi kita masing-masing.

Sekarang PENGAMPUNAN TERHADAP DOSA KARENA TIDAK DISUNAT SECARA LAHIRAH -> kehidupan yang jauh dari Tuhan.
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Ayat 11 sampai ayat 12 penekanannya adalah bahwasannya kita harus sadar bahawa dahulu kita jauh dari Allah, artinya; kita menyadari bahwa kita ini bangsa kafir yang kehidupan kita betul-betul jauh dari Tuhan.
Intinya bangsa kafir yang tidak bersunat jauh dari Tuhan akan berujung kepada kebinasaan.

Marilah kita perhatikan pada ayat 13...
Efesus 2:13
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus bangsa kafir bangsa yang tidak bersunat secara lahiriah diebut dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah salib Kristus. Ini kemurahan bagi bangsa kafir yang tidak bersunat secara lahiriah yang seharusnya binasa, keberadaannya begitu jauh tetapi sekarang yang jauh sudah menjadi dekat semuanya karena darah salib Kristus, bukan karena kepintaran, bukan karena kecakapan, bukan karena kita punya uang, bukan karena kita punya harta kekayaan dan pendidikan yang tinggi.
Tetapi bangsa kafir yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah salib Kristus, oleh karena korban Kristus, bukan karena pengorbanan manusia, bukan karena pengorbanan siapapun. Jadi jangan kita bermegah atas pengorbanan masing-masing, apapun yang sudah kita korbankan, jangan punya pemikiran seperti itu, ingat kita ini bangsa kafir bangsa yang tidak bersunat maksudnya tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan, dan tanpa Allah di dalam dunia, jauh dari Tuhan intinya begitu.
Tetapi kalau akhirnya yang jauh menjadi dekat dan kita mendekat bukan karena sunat lahiriah melainkan karena darah salib.

Efesus 2:14-15
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

Dengan matinya Yesus di atas kayu salib sebagai manusia Ia telah membatalkan segala perintah dan ketentuan dari hukum Taurat. Kalau kebenaran itu datangnya dari perintah dan ketentuan dari hukum Taurat maka yang diselamatkan adalah Israel (Yahudi asli), tetapi disini kita perhatikan dengan matinya Yesus sebagai manusia Yesus telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketenatuan-ketentuannya , sehingga kita (bangsa kafir) yaitu, yang jauh menjadi dekat dengan Dia, yang jauh menjadi dekat.

Kolose 2:15
(2:15) Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Dengan matinya Yesus Ia telah memberi kemenangan terhadap dosa, pelanggaran, dan dosa karena tidak disunat secara lahiriah, Ia telah menginjak kepala ular dengan tumit-Nya dua ribu tahun yang lalu di atas kayu salib. Sekarang setan tidak dapat berbuat apa-apa lagi oleh karena darah salib Kristus.

Kolose 1:13
(1:13) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Oleh karena kemurahan dan limpah kasih karunia-Nya kita dilepaskan dari kuasa kegelapan selanjutnya kita dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang tunggal, Anak-Nya yang kekasih, semua karena rahmat dan kasih karunia yang limpah atas kita sekaliannya. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya, haleluya, amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang