KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, January 31, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 04 NOVEMBER 2018




IBADAH RAYA MINGGU, 04 NOVEMBER 2018

KITAB WAHYU
(Seri:76)

Subtema: IA BERSERU DENGAN SUARA NYARING, SAMA SEPERTI SINGA YANG MENGAUM.


Shalom saudaraku.

Selamat sore, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk menjalankan Ibadah Raya Minggu. Kita bersyukur kita mohonkan kemurahan Tuhan di tengah-tengah ibadah ini supaya Tuhan menyatakan kemurahan-Nya bagi kita untuk memulihkan segala sesuatu, baik itu ibadah, baik itu pelayanan, baik nikah, maupun rumah tangga, segala sesuatu dipulihkan, berkat berkelimpahan menjadi bagian kita tentunya.
Saya juga tidak lupa juga menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, didalam maupun diluar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita, dengan segala kerendahan hati kita sambut firman Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 10:1-3.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Ada tujuh perkara hasil dari tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai Imam Besar;
1. Beselubungkan awan.
2. Pelangi ada di atas kepalanya.
3. Mukanya sama seperti matahari.
4. Kakinya bagaikan tiang api.
5. Ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
6. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.

Sekarang kita akan memperhatikan perkara yang ketujuh yaitu; IA BERSERU DENGAN SUARA NYARING SAMA SEPERTI SINGA YANG MENGAUM.
Kita awali dari ...
Yoel 3:16
(3:16) TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
TUHAN mengaum dari Sion, dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, sehingga langit dan bumi bergoncang.
Bergoncang -> suatu keadaan yang tidak tetap, dengan kata lain ada suatu perubahan itulah yang disebut HIDUP YANG DIUBAHKAN.

Segera kita memperhatikan ...
Amos 3:8
(3:8) Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

Perhatikan baik-baik; “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?”
Siapakah yang tidak takut dan siapakah yang tidak bernubuat menunjukkan suatu keadaan yang tidak tetap, karena takut dan bernubuat adalah hasil dari ketika singa mengaum dari gunung Sion.
Itu sebabnya saya katakan siapakah yang tidak takut dan siapakah yang tidak bernubuat menunjukkan suatu keadaan yang tidak tetap, berarti ini berbicara tentang suatu kehidupan yang sudah mengalami keubahan, asal saja kita memperhatikan firman Tuhan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah maka disitu akan terjadi suatu keubahan. Kalau ada orang Kristen mendengar firman Tuhan tetapi ia mengeraskan hati maka ia tidak mengalami keubahan disebut kehidupan yang bebal.
Tadi dikatakan; “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?” Perlu untuk diketahui; takut akan Tuhan benci terhadap dosa.

Amsal 8:13
(8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Takut akan Tuhan ialah benci kejahatan, benci terhadap yang tidak baik, teramat lebih benci terhadap empat perkara;
1. Benci kepada kesombongan.
2. Benci kepada kecongkakan.
3. Benci kepada tingkah laku yang jahat.
4. Benci kepada mulut penuh tipu muslihat, dusta.

Ada juga dosa lain yang harus kita benci ...
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Dosa kenajisan adalah dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Jadi apa yang dibenci oleh Tuhan itu juga yang harus kita benci. Kalau Tuhan membenci dosa kenajisan maka kita juga harus benci kepada dosa kenajisan, kalau kita menyukai dosa kenajisan maka kita turut dibenci oleh Tuhan.
Namun biarlah kita saat  mendengar firman Tuhan keadaan kita betul-betul bergoncang, itulah kehidupan yang takut akan Tuhan benci dosa kejahatan plus benci dosa kenajisan.

Lebih jauh kita perhatikan ...
Hosea 11:10-11
(11:10) Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat, (11:11) seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.

Kita perhatikan dulu kalimat pada ayat 10 bagian a; “Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa.” Ini suatu pernyataan yang pasti sekalipun belum terjadi, tetapi kalau singa mengaum akan terjadi suatu kegoncangan, akan terjadi suatu keubahan, asal saja singa mengaum dari Sion, asal saja Dia berfirman dari Yerusalem dalam kehidupan yang sudah diubahkan mereka itu akan mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Kalimat berikutnya; “Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat.”
Gemetar -> orang yang takut akan Tuhan yaitu hidup yang telah diubahkan. Kehidupan yang diubahkan ini digambarkan seperti dua hal;
a. Seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir.
b. Seperti merpati dengan gemetar datang dari Asyur.
Berarti dahulu hidup dalam dosa waktu masih di Mesir, dahulu hidup dalam dosa waktu di tanah Asyur, tetapi ketika Allah berfirman terjadi suatu perubahan dalam hidup sehingga ketika kembali kepada Allah dalam keadaan gemetar, dalam keadaan takut dan gentar.

Sekarang kita lihat dahulu sejenak tentang Mesir supaya kita betul-betul mengetahui keabsahan atau kebenaran dari apa yang tertulis dalam Alkitab ini, betul-betul ketika mereka di Mesir berada dalam perbudakan dosa tidak.
Kita akan periksa tentang; MESIR.

Keluaran 1:11
(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.

Ketika Israel ada di Mesir mereka diperbudak oleh orang Mesir dengan kerja paksa, pengertian rohaninya untuk sekarang adalah menjadi hamba dosa, diperhamba dosa.

Keluaran 1:13-14
(1:13) Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, (1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel untuk bekerja dan memahitkan hidup mereka. Berarti jikalau seseorang hidup dalam perhambaan dosa tanpa hari perhentian, jauh dari ibadah dan pelayanan, akan memahitkan kehidupan seseorang.
Jadi yang memahitkan kehidupan seseorang itu adalah dosa bukan salib yang dipikul oleh seorang pelayan yang melayani pekerjaan Tuhan, bukan, bukan anak Tuhan yang sedang berkorban dengan segala pengorbanannya  di tengah ibadah pelayanan itu, bukan itu yang memahitkan hidup, intinya bukan salib.
Kalau kita merendahkan diri di hadapan Tuhan bukan itu yang memahitkan, bukan salib yang memahitkan kehidupan seseorang, tetapi ketika ia diperhamba dosa, tanpa hari perhentian itu yang memahitkan hidup seseorang.
Hidup di dalam dosa tetapi tidak dapat menyelesaikannya itu yang memahitkan kehidupan seseorang.

Oleh sebab itu Tuhan menyediakan hari perhentian menyediakan ibadah pelayanan bagi kita. Seperti yang tertulis dalam sepuluh hukum Allah sebanyak dua kali:
Yang pertama.
Keluaran 20:9-10
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, (20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

Hari Sabat adalah hari ketujuh disebut juga hari perhentian, berarti berhenti dari segala aktifitas, berhenti dari segala pekerjaan.
Saat ini kita mengusahakan ibadah dan pelayanan itu tanda bahwa kita sedang berhenti dari segala aktifitas di atas muka bumi ini.

Oleh sebab itu ...
Keluaran 20:11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan laut, dan segala isinya, tetapi pada hati ketujuh Ia berhenti dari segala kegiatan-Nya berarti menguduskan hari Sabat.
Pendeknya; menguduskan hari Sabat artinya mengikuti contoh teladan Allah.

Kita akan melihat salah satu contoh teladan Allah yang ditinggalkan-Nya bagi kita ...
1 Petrus 2:19-21
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. (2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Kita dipanggil supaya mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan, untuk itu kita dipanggil, untuk itu kita berada pada hari perhentian ini supaya kita bisa mengikuti contoh teladan Tuhan.
Kalau kita jauh dari hari perhentian tidak mungkin kita bisa mengikuti contoh teladan Allah, yang kita liat adalah teladan teman kerja, teladan dari orang disekitar, tapi sebaik-baiknya manusia yang ada disekitar kita itu tidak sebanding dengan contoh teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan Allah bagi kita.
Jadi kita dipanggil, kita berada pada hari perhentian ini (menguduskan hari sabat) untuk mengikuti contoh teladan dari Tuhan Allah.

1 Petrus 2:22-24
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. (2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Adapun teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan antara lain;
1. ia tidak berbuat dosa, berarti penuh dengan firman Allah.
2. tipu tidak ada di dalam mulut-nya atau tidak ada dusta, berarti penuh dengan Roh El Kudus.
Kalau kehidupan seseorang betul-betul di dalam kuasa Roh El Kudus maka Roh itu sendiri yang akan memimpin kehidupannya, bahkan perkataannya tidak ada dusta karena Roh Tuhan yang sudah memimpin kehidupannya dalam segala perkara.
3. tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, berarti penuh dengan kasih Allah, penuh dengan pengampunan.
Kasih itu mengampuni, kasih itu menutupi banyak sekali dosa, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Misalnya ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; ketika Ia difitnah Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan segala persoalan itu kepada Tuhan. Ia tidak menghakimi, Ia tidak membalas, Ia tidak tampil sebagai hakim, tidak, Dia serahkan segala  kepada Allah Bapa.
Dan pada ayat 24 jelas Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya supaya kita yang mati terhadap dosa hidup di dalam kebenaran. Jadi setiap orang yang menanggung penderitaan, aniaya karena firman, sengsara karena salib pasti hidup dalam kebenaran.
Oleh sebab itu biarlah kiranya kita mengikuti teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan, jejak-jejak, tapak-tapak yang ditinggalkan oleh Tuhan, kita ikuti dengan tepat dan benar, jangan keluar dari sana supaya kita tidak sesat di tengah jalan.

Yang kedua.
Ulangan 5:12
(5:12) Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (5:13) Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, (5:14) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.

Enam hari bekerja tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat artinya berhenti dari segala kegiatan.
Jadi ingat dan kuduskan itu jangan lupa, kadang kala oleh karena hirup pikuk dunia ini maka perhatian tersita kesitu, lupa untuk menguduskan hari sabat.

Ulangan 5:15
(5:15) Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Itu sebabnya kita diperintahkan untuk merayakan hari Sabat.
Tujuan menguduskan hari Sabat (hari ketujuh), hari perhentian adalah supaya kita terlepas dari perhambaan dosa, tidak lagi menjadi hamba dosa. Itu tujuan Tuhan sehingga mengulang kembali pernyataan dari hukum yang keempat.
Kita harus banyak belajar dari apa yang dialami oleh bangsa Israel di Mesir, pengalaman hidup adalah guru yang terbaik. Kalau seseorang punya pengalaman tetapi tidak dapat memetik suatu pelajaran yang indah itu orang bodoh, yang senantiasa ingin mengulangi kebodohannya.

Tetapi ada yang luar biasa dari ayat ini untuk kita perhatikan; bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan kerja paksa oleh karena kekuatan dua tangan yang kuat, oleh karena dua tangan Tuhan yang teracung, jangan lupa itu.
Banyak orang Kristen lupa dengan kebaikan (kemurahan) Tuhan, lupa dengan uluran dua tangan Tuhan sebagai tanda kemurahan-Nya, seolah-olah kita bisa bertahan hidup karena kekuatan kita, sebaliknya seolah-olah nafas hidup ini berasal dari kita, seolah-olah kita bisa mengerjakan segala sesuatu karena kita bisa, itu karena dua tangan Tuhan yang kuat yang teracung, jangan lupa.

Lebih rinci TANGAN TUHAN YANG KUAT ...
Ulangan 32:11-12
(32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, (32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Seperti dua kepak sayap burung rajawali mendukung anak-anaknya di atas dua kepak sayap, seperti itulah dua tangan Tuhan yang kuat menopang, mendukung bangsa Israel sampai berada di tanah Kanaan, tidak ada allah asing.
Beribadah dan melayani Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan terkhusus dalam pemberitaan firman Tuhan itu karena dua tangan Tuhan yang kuat dan yang teracung. Jadi jangan ada diantara kita berkata aku bisa, karena aku pintar, karena aku punya pendidikan yang tinggi, karena aku punya kedudukan yang tinggi, karena aku punya jabatan yang tinggi,  karena aku punya harta yang banyak.
Kita harus mengerti itu supaya kita jangan sombong, jadi Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dosa itu karena dua tangan Tuhan yang kuat dan teracung. Jadi oleh dua tangan Tuhan yang kuat kita dapat mendekat kepada Tuhan.

Mari kita lihat ...
Yesaya 58:13-14
(58:13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (58:14) maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.

Hari sabat atau hari ketujuh (hari perhentian) disebut juga dengan tiga hal;
1. Hari kenikmatan.
2. Hari kudus Tuhan.
3. Hari yang mulia.
Kalau hari Sabat disebut dengan tiga hal di atas tadi, maka ada tiga tandanya;
1. Bersenang-senang karena Tuhan, disebut juga dengan kesenangan dari Tuhan oleh KASIH-NYA.
Jadi tidak ada lagi kesenangan daging, tidak ada lagi kesenangan dari dunia, tidak ada lagi kesenangan yang datang dari roh jahat roh najis, itu akan dialami oleh setiap orang yang mau menguduskan hari Sabat, tidak menginjak-injak hari Sabat.
2. Melintasi puncak bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan, artinya; dapat melewati pergumulan-pergumulan karena ROH TUHAN memberi kekuatan.
3. Makan dari milik pusaka Yakub, artinya; kehidupan yang menghargai hari Sabat dipelihara oleh FIRMAN TUHAN sebagaimana anak rohani lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Saudaraku ibadah pelayanan ini adalah milik pusaka Yakub (Israel), inilah milik pusaka dari anak-anak Tuhan. Kita ini adalah Israel rohani, ibadah dan pelayanan ini adalah milik pusaka kita. Jadi ketika kita mengusahakan milik pusaka disitulah kita dipelihara oleh Tuhan lewat firman Allah. Tubuh, jiwa dan roh kita dipelihara oleh firman Tuhan saat kita menghargai hari Sabat, dimana?
Kesimpulannya; dengan menghargai hari Sabat bebas dari perhambaan dosa, jadi betul sekali bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, hari kudus Tuhan, hari yang mulia.

Kita akan lihat peneguhannya di dalam perjanjian baru, Injil Matius disini diteguhkan kembali bahwa hari Sabat adalah kenikmatan di hari kudus Tuhan, dan hari yang mulia.
Matius 11:28
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tuhan Yesus Kristus adalah hari perhentian bagi semua yang letih lesu dan berbeban berat.
Apa tandanya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah hari perhentian? Dia memberi kelegaan, Dia memberi jalan keluar dari semua pergumulan yang sedang kita alami.
Setiap orang tidak lepas dari pergumulan, setiap orang pasti mengalami kesulitan tetapi Tuhan Yesus Kristus adalah hari perhentian bagi yang percaya kepada Dia.

Lebih jauh ...
Matius 12:8
(12:8) Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Kenapa ada sebutan Anak Manusia? Menunjukkan bahwa Yesus yang disalibkan adalah Tuhan atas hari Sabat. Jadi masalah selesai bukan karena memiliki banyak uang, bukan! Tetapi yang benar Tuhan Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat.

Banyak orang keliru, pengertiannya keliru kalau sudah punya kedudukan tinggi, jabatannya tinggi, uangnya banyak, kaya, dia pikir itu adalah hari perhentian, justru terkadang semua perkara itu mebuat kita jauh dari Tuhan, mengecilkan Sabat. Jadi yang benar adalah Anak Manusia yaitu Tuhan Yesus yang disalibkan adalah Tuhan atas hari Sabat.

2 Timotius 3:12-13
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, (3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Orang yang mau hidup beribadah banyak menanggung penderitaan, sengsara karena salib, aniaya karena firman. Tetapi yang tidak menghargai hari perhentian adalah orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka akan menyesatkan dan disesatkan.
Menyesatkan dan disesatkan ->  kehidupan yang tidak menghargai hari perhentian.
Sehingga terlihatlah praktek menyesatkan dan disesatkan; menipu, berbuat jahat. Kalau tidak ada hari perhentian kehidupan orang jahat semacam ini akan memahitkan hidupnya. Lihatlah kehidupan yang tanpa hari perhentian menyesatkan dan disesatkan.
Tidak mungkin kalau seseorang berada dalam hari perhentian menyesatkan dan disesatkan.

Kita kembali membaca ...
Keluaran 1:14
(1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Saudaraku orang Mesir memaksa orang Israrel mengerjakan pekerjaan yang berat antara lain;
1. Mengerjakan tanah liat.
2. Mengerjakan batu bata.
3. Berbagai-bagai pekerjaan di padang.
Ketiga perkara inilah yang memahitkan hidup bangsa Israel ketika mereka masih diperbudak di Mesir.

Sekarang mari kita melihat pengertian-pengertian dari ketiga hal di atas ...
Tentang: MENGERJAKAN TANAH LIAT
Tanah liat -> hidup di dalam dosa kenajisan sehingga menyebabkan seseorang menjadi hina seperti tanah liat.
Sekarang kita lihat kehidupan yang hina, digambarkan seperti yang tertulis dalam Yohanes 8; seperti permpuan yang kedapatan berzinah di pagi hari. Perbuatan itulah yang membuat perempuan itu menjadi hina, itu tidak dipungkiri.

Yohanes 8:1-4
(8:1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. (8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. (8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. (8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari.

Yohanes 8:5
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Ahli Taurat dan orang Fairis berkata kepada Yesus; “Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari begitu hinanya di mata mereka. Tetapi sebetulnya pada ayat 6 sampai pada ayat 11 Tuhan telah menyatakan kasih-Nya kepada perempuan yang kedapatan berzinah ini, Dia telah mati dan bangkit, Dia telah membungkuk dan bangkit. Pada saat Dia mati dan bangkit, pada saat itulah Yesus menyatakan kasih-Nya sebanyak dua kali Dia menulis dengan ujung jari-Nya di tanah; kasih kepada Tuhan mewakili loh batu yang pertama kemudian Dia menunduk bangkit lagi dan pada kesempatan itu Ia menulis untuk yang kedua kali dengan ujung jari-Nya di tanah dengan tulisan kasih kepada sesama.
Lalu sesudah itu Dia berkata; "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tetapi semua merasa diri pernah berbuat dosa akhirnya mereka mengundurkan diri satu per satu, mengundurkan diri dengan teratur, tinggallah Yesus dengan perempuan itu. Yesus terakhir kali berkata; "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Di dalam kehinaan itu Tuhan menyatakan kasih-Nya.

Tetapi ada lagi orang yang merasa intelek padahal hina, mari kita lihat orang semacam ini ...
Matius 23:1-5
(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: (23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa untuk melayani pekerjaan Tuhan, dengan demikian mereka terlihat mulia dan intelek.
Praktek pelayanan mereka;
1. Mengajarkan firman Allah kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak melakukannya, berarti hina walaupun terlihat intelek. Kalau hanya bisa mengajar tetapi tidak melakukan sama dengan hina, walaupun terlihat intelek.
2. Mengajari orang lain untuk berkorban tetapi mereka sendiri tidak terbeban dengan korban itu.
Kalau kita bandingkan dengan kehidupan yang hina menurut ukuran orang dalam Mazmur 51:19; korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tetapi tidak dipandang hina oleh Allah, berarti mulia.
3. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Jadi terlihat mulia, terlihat intelek tetapi sebetulnya hina, setelah kita melihat pekerjaan mereka, setelah kita melihat cara mereka melayani Tuhan, hina, murahan. Bayangkan mengajarkan orang tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan, mengajar orang berkorban tetapi dia tidak terbeban dengan korban Kristus, dan yang ketiga mereka semua melakukan itu (melayani pekerjaan Tuhan) hanya dimaksud supaya dilihat orang lain, bukankah itu hina tapi terlihat intelek?

Sekarang kita akan melihat bukti mereka melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk dilihat orang lain ...
Matius 23:5-7
(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; (23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.

Jadi sebagai bukti melayani pekerjaan Tuhan dengan maksud supaya dilihat orang lain;
a.   Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang.
Melebarkan tali sembahyang tujuannya supaya orang melihat (mengetahui) bahwa mereka hidup di dalam kasih Allah...Ulangan 6:3-8.
Kemudian memanjangkan jumbai tujuannya supaya orang melihat bahwa mereka tidak lupa kepada firman, begitu munafiknya mereka, begitu hinanya tetapi terlihat intelek.
b.   Pada saat diadakan perjamuan makan minum mereka duduk di tempat terhormat, kemudian pada saat di rumah ibadat duduk di tempat terdepan, artinya: ada penonjolan diri.
c.   Mereka suka dihormati di pasar-pasar, kemudian mereka suka disebut Rabi (guru). Artinya: menyombongkan diri.

Kemudian sesungguhnya ada tiga hal yang tidak boleh disebut ...
Matius 23:8-10
(23:8) Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.

Sesungguhnya ada tiga hal yang tidak boleh disebut, ini dilatar belakangi oleh karena kesombongan dan penonjolan diri dari ahli Taurat dan orang Farisi;
1.   Rabi, sebab hanya satu Rabi/guru.
Pada Injil Yohanes 13 Yesus berkata murid-murid: Akulah guru dan Tuhan tetapi Ia juga membasuh kaki murid-murid.
2.   Bapa, karena hanya satu Bapa yaitu Dia yang di sorga.
Jangan sampai karena kita punya jabatan sedikit saja, harus diakui sebagai bapa.
3.   Pemimpin, karena hanya satu pemimpin yaitu Mesias, berarti; Kristus artinya yang diurapi.

Matius 23:11-12
(23:11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. (23:12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Perhatikan; barangsiapa meninggikan diri, menonjolkan diri (menyombongkan diri) seperti ahli Taurat dan orang Farisi, ia akan direndahkan di tempat yang paling rendah (hina).
Terlihat mulia dan intelek tetapi sebetulnya hina itulah ahli Taurat dan orang Fairisi. Menganggap hina perempuan yang kedapatan berzinah ternyata mereka lebih hina dari orang yang hina, karena orang yang hina tadi sudah ditebus, sudah ditolong oleh kasih lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Melayani Tuhan seperti ahli Taurat dan orang Fairisi ia tetap hina.

Tentang: MENGERJAKAN BATU BATA.
Batu bata -> dosa karena daging dengan segala keinginannya.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada lima belas perbuatan daging antara lain; (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya.
Hidup menurut daging tidak masuk sorga. Sebab ayat nas lain berkata darah daging tidak masuk dalam kerajaan sorga.

Pertanyaanya; MENGAPA ORANG YANG HIDUP MENURUT KEINGINAN DAGING TIDAK MASUK SORGA??
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, tidak memikirkan perkara di atas, perkara rohani, dia tidak akan memikrikan kegiaran-kegiatan di tengah ibadah dan pelayanan, sedikitpun tidak terbesit di dalam hati dan pikirannya untuk memikirkan pekerjaan roh, itulah orang yang hidup menurut daging.

Kejadian 25:27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. (25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Perhatikan; Esau menjadi seorang yang pandai berburu daging, sama artinya hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging. Tandanya: Esau seorang yang suka tinggal di padang, ia tidak tinggal di dalam rumah Tuhan.
Jadi sekalipun seseorang berkata: aku percaya kepada Tuhan tetapi ia tidak di dalam rumah Tuhan, tidak ada artinya.
Pendeknya; orang yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh yaitu ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalam rumah Tuhan.

Kejadian 25:29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

“Datanglah Esau dengan lelah dari padang.”
Lelah menunjukkan bahwa Esau, berada dalam perhambaan dosa tanpa hari perhentian.
Kalau seseorang diperbudak dosa tanpa hari perhentian seseorang yang lelah sampai memahitkan kehidupannya. Kenapa orang cepat putus asa?  Sehingga dia tidak segan-segan mengambil jalan pintas,tanda bahwa ia lelah. Itulah Esau senantiasa berburu daging sementara kesempatan yang ada tinggal sedikit, kalau kesempatan yang tinggal sedikit ini tidak digunakan berbahaya.

Kejadian 25:30-33
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. (25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." (25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" (25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.

Esau menjual hak kesulungan itu kepada Yakub adiknya demi sepiring sop kacang merah. Itulah kehidupan yang menuruti hawa nafsu daging tanpa hari perhentian, seseorang menjadi lelah.

Kejadian 25:34
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.”
Hak kesulungan itulah ibadah dan pelayanan. Menjual hak kesulungan demi semangkuk kacang merah,  menunjukkan bahwa Esau mempunyai nafsu rendah (keinginannnya rendah sekali).

Sekarang kita perhatikan ...
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

Perhatikan ayat 16; “Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau.” Karena roh najis dengan hawa nafsu yang rendah Esau tidak segan-segan menjual hak kesulungannya.
Sebab itu dalam ayat lain jubah yang maha indah yang dibuat oleh Yakub ayah mereka itu disimpan dalam lemari itulah roh pengasihan, karunia-karunia, dan jabatan-jabatan disimpan dalam lemari. Seorang hamba Tuhan, seorang imam yang sudah menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan layani pekerjaan Tuhan jangan disimpan dalam lemari.
Dia jual hak kesulungan, dia menganggap ringan hak kesulurngan karena memang Esau seorang yang cabul (dia dikuasai oleh roh kenajisan) dan mempunyai nafsu yang rendah.

Ibarani 12:17
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Ketika Esau hendak menerima berkat dari hak kesulungan itu dia ditolak sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Kesempatan yang tersisa tinggal sedikit, gunakan sebaik mungkin, jangan menyesal dikemudian hari.

Ibadah pelayanan adalah hak kesulungan, ayo jangan dijual hanya demi sepiring nasi, supaya jangan menyesal dikemudian hari.

Perhatikan kesalahan Esau ini ada kaitannya dengan gembala ...
Kejadian 25:27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. (25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Ishak bapanya sayang kepada EsauKarena ia suka makan daging buruan dari Esau. Jadi kalau Esau hidup menuruti keinginan daging itu tidak terlepas dari Ishak.
Kalau andaikata ketegasan dari Ishak, maka Esau tidak mungkin sibuk  berburu daging. Sebab itu kalau sampai hari ini kita mempunyai Bapa yang baik di sorga, yang senantiasa memperhatikan kita, sehingga kita tidak hidup menuruti keinginan daging lewat teguran salib, (ada proteksi) itu kemurahan.

Yakub bukanlah penipu yang mengatakan bahwa Yakub penipu adalah Esau bukan Tuhan Yesus.
Kenapa saya harus katakan ini? Karena beberapa kali saya dengar dari mulut anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan berkata bahwa Yakub penipu, sesungguhnya Yakub bukan penipu.

Kita lihat nubuatannya di dalam ...
Roma 9:12-13
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," (9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Tadi Ribka kasih kepada Yakub nubuatan itu tergenapi di dalam Roma 9:13, Tuhan berkata; "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Itulah sedikit tentang batu bata.

Tentang: BERBAGAI-BAGAI PEKERJAAN DI PADANG.
Padang -> dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Jangan kita mengasihi dunia dengan apa yanga ada di dalamnya.
Alasannya; jikalau orang mengasihi dunia maka kasih Bapa tidak ada dalam orang itu.

Perhatikan ...
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Semua yang ada di dalam dunia;
1.   Keinginan daging.
2.   Keinginan mata.
3.   Keangkuhan hidup.
Ketiga hal tersebut bukan berasal dari Bapa melainkan berasal dari dunia ini.

Yesaya 31:1
(31:1) Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

Orang-orang yang tidak mencari Tuhan;
-   Pergi ke Mesir minta pertolongan.
Mesir -> dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
-   Yang mengandalkan kuda-kuda -> Daging.
-   Yang percaya kepada keretanya yang banyak -> Harta dan kekayaan.
-   Kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya -> Tentara.
Mesir itu gambaran dari dunia ini, Palestina gambaran dari iblis atau setan, Israel gambaran dari gereja Tuhan anak Tuhan.

Yesaya 31:3
(31:3) Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Perhatikan; orang Mesir adalah manusia, bukan allah, kemudian kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa.

Yesaya 30:2
(30:2) yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
Perhatikan mereka yang tidak mencari Tuhan; berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan dari Tuhan.
Mesir adalah gambaran dari dunia dengan segala yang ada di dalamnya.

Lihatlah ini yang Tuhan mau kepada kita ...
Yesaya 30:15
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Yang Tuhan mau adalah bertobat dan percaya, itu saja. Kedua hal ini kalau dikaitkan dengan poia Tabernakel; bertobat terkena depada MEZBAH KORBAN BAKARAN, kemudian percaya kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada PINTU GERBANG.
Keadaan orang yang bertobat; dia hanya tinggal diam akhirnya diselamatkan.
Keadaan orang yang percaya; tinggal tenang memiliki kekuatan. Tidak usah ragu, percaya saja kepada Tuhan Yesus Kristus, jangan percaya kepada dengan apa yang ada di dunia ini, jangan percaya kepada segala sesuatu yang ada di luar Tabernakel ini, jangan percaya kepada Mesir, jangan percaya kepada kuda-kudanya.
Orang Mesir itu manusia biasa, kuda-kudanya itu roh yang lemah bukan Roh kudus yang memberi kekuatan.
Tapi lihat orang yang tidak mencari Tuhan kesukaannya dunia saja, dan ia berada di dunia ini tanpa meminta keputusan Tuhan, ia mencari yang di dunia ini tanpa minta keputusan dari Tuhan, tidak dengar-dengaran.
Itulah berbagai-bagai pekerjaan di padang.
Kesimpulannya; bertobat dan percaya berada di dalam pelataran bait Allah.
Seringkali kita bernyata “datanglah, lihatlah, pelataran-Nya” tapi tidak tau pelataran bait Allah, sekarang kita sudah mengerti, kesimpulannya kita berada dalam pelataran bait Allah saja, ada apa? Bertobat setiap hari, hamba Tuhan juga bertobat setiap hari, imam-imam bertobat setiap hari, umat Tuhan bertobat setiap hari. Apa lagi? Percaya terus, jangan percayakan hidupmu dalam dunia karena orang Mesir adalah manusia, kuda-kudanya adalah roh yang lemah bukan Roh Kudus yang memberi kekuatan.

Yesaya 30:16
(30:16) kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Tetapi yang menolak untuk berada di pelataran Allah mereka berkata; "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," ingin mau cepat-cepat, kuliahnya ingin cepat-cepat, pekerjaannya juga ingin cepat-cepat, kekayaannya juga ingin cepat-cepat, tetapi Tuhan berkata; “kalau kamu tidak berada dalam pelataran bait Allah kamu akan lari dan lenyap.” Cepat-cepat binasa, kalau di luar Tabernakel, kalau diluar pelataran bait Allah.
Kemudian mereka juga berkata; "Kami mau mengendarai kuda tangkas," banyak hal yang tangkas di dunia ini, lihat kemajuan teknologi itu hasil dari ketangkasan tapi Tuhan berkata; “para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.”
Ingat rumus daging di atas daging masih ada daging yang lebih kuat, di atas orang kaya masih ada orang lain yang lebih kaya. Inilah berbagai-bagai pekerjaan di padang tadi.

Saudaraku itulah yang ada di Mesir, tadi sudah kita koreksi, kenapa kita koreksi?  Karena ketika mereka ada di Mesir maka diperbudak dosa, tetapi setelah ketika singa mengaum di Sion dia berfirman dari Yerusalem anak-anak datang dengan gemetar, ada suatu keubahan hidup.
Barangkali saja keberadaan kita persis seperti keadaan bangsa Israel diperbudak oleh dosa, diperhamba oleh dosa dengan tiga perkara ini, sekarang saya mau katakan dengan baik, saya tandaskan dengan jelas singa telah mengaum, Ia telah berfirman dari Yerusalem, siapa yang tidak bergoncang? Siapa yang tidak takut?
Kembalilah singa telah mengaum, Ia telah berfirman siapa yang tidak bergoncang? Siapa yang tidak takut?

Hosea 11:11
(11:11) seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.

Kenapa harus diumpamakan seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir??

Mari kita lihat jawabnya ...
Matius 6:33
(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan. Apa yang kita makan, pakai, minum semuanya ditambahkan, soal masa depan, jodoh, ini itu semuanya ditambahkan, dengan syarat cari dahulu kerajaan sorga.

Mari kita lihat perumpamaan yang mendahulukan kerajaan sorga ...
Matius 6:25-27
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (6:26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? (6:27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Harusnya kehidupan seperti burung ini terbang tinggi di udara, terlepas dari daya tarik bumi, tidak khawatir dengan perkara di bawah, harusnya seperti itu.
Perhatikan burung di udara; tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung namun diberi makan oleh Bapa di sorga. Itu kehidupan burung harus terlepas dari daya tarik bumi, tidak boleh khawatir kehidupan burung, tetapi tadi kehidupan burung khawatir sehingga mereka sempat pergi ke Mesir.
Ayo jadilah kehidupan burung terlepas dari daya tarik bumi, tidak tertarik dengan perkara yang di bawah, melainkan pandangan kita selalu terarah kepada yang di atas.
Pesawat terbang semakin tinggi akan semakin terlihat kecil, itu sudut pandang dari yang pandangannya ke bawah, sebaliknya pesawat yang tinggi di atas melihat ke bawah kecil. Kalau kehidupan kita sudah seperti burung melihat yang dibawah sudah kecil semua, itulah kehidupan burung.

Matius 6:27
(6:27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Sekarang pertanyaan yang harus kita jawab; siapakah diantara kita karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta jalan hidupnya? Tidak ada, justru memperpendek jalan hidup.
Kesusahan sehari cukup hari ini, hari esok punya kesusahan tersendiri, kehidupan burung.Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.


Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang