KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, September 4, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 28 AGUSTUS 2025

  


 IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 28 AGUSTUS 2025

 MALEAKHI 2:15

(SERI 6)

 

Subtema: MULUT ULAR MENJATUHKAN DIRI KE BAWAH

 

Shalom.

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh karena rahmat-Nya kita diberi kesempatan untuk menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, Tuhan beri umur panjang, nafas kehidupan, Tuhan beri kesehatan bagi kita sehingga kita malam ini dapat menghadap hadirat-Nya.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau dari video internet, baik lewat Youtube, Facebook, dan media sosial lainnya yang dapat diakses atau digunakan.

 

Marilah kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, dan kita masih berada dalam Maleakhi 2:15 untuk pemberitaan firman ke enam kalinya. Tetaplah berdoa dalam roh supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita.

 

Maleakhi 2:15

(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

“Allah yang Esa menjadi mereka daging dan roh.”

"Mereka" 🡪 Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Isterinya.

 

Kejadian 1:26-27

(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

 

Allah menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah, berarti:

a.       Tanpa cacat atau cela atau kerut atau yang serupa itu (Ayat referensi: Efesus 5:27).

b.       Sama mulia dengan Allah atau bercahaya kemuliaan Allah (Ayat referensi: Wahyu 21:9-11).

 

Kejadian 1:28

(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Allah memberkati mereka (laki-laki dan perempuan) yakni; nikah Adam dan Hawa.

Kata "memberkati" disini merujuk kepada salib Kristus, karena salib Kristus berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.

 

Ayat referensi: Matius 19:5 “... laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.”

Hal itu juga telah digenapi oleh TUHAN Yesus, Anak Allah, 2000 tahun yang lalu di atas kayu salib di bukit Golgota dan itu dituliskan serta diajarkan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi 2:5-8.

Yesus harus menjadi manusia supaya ia mengalami sengsara dan menderita di atas kayu salib, sehingga dengan demikian laki-laki dan perempuan bersatu, kepala dan tubuh bersatu.

 

Tanda nikah diberkati ialah: Beranakcucu dan taklukan bumi, berarti berkuasa atas 3 (tiga) hal:

1.       Berkuasa atas ikan-ikan di laut.

2.       Berkuasa atas burung-burung di udara.

3.       Berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi.

 

Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI BUMI.

Wahyu 13:11 -- Perikop: “Binatang yang keluar dari dalam bumi.”

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang merayap di bumi atau keluar dari bumi 🡪 Nabi-nabi palsu.

Penampilannya: Bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi anehnya, mulutnya sama seperti mulut seekor naga. Berarti, penuh dengan tipu daya atau dusta.

 

Kita akan melihat mulut ular di segala zaman, antara lain:

a.       Mulut ular pada zaman Allah Bapa.

b.       Mulut ular pada zaman Yesus Anak Allah.

c.       Mulut ular pada zaman Allah Roh El Kudus.

 

Kita membahas tentang: Mulut ular pada zaman Yesus Anak Allah (bagian 2).

Kisah mengenai mulut ular pada zaman Yesus Anak Allah ditulis dalam Matius 4:3-10.

 

Tipu daya PERTAMA dari mulut ular: Batu-batu menjadi roti (Matius 4:3).

Ini berbicara tentang makanan yang hanya memuaskan hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat. Hal ini telah kita bahas.

 

Tipu daya KEDUA dari mulut ular.

Matius 4:5-6

(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

 

Iblis berkata kepada Yesus:  "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah dari bubungan Bait Allah." Alasannya: Malaikat-malaikat Allah akan menatang Yesus dengan tangannya supaya kaki Yesus tidak terantuk kepada batu.

Singkat kata: Iblis melepaskan anak panahnya kepada KEANGKUHAN HIDUP.

 

Tanpa disadari banyak dari orang Kristen telah dikuasai oleh roh keangkuhan hidup sebab ia tidak lagi berharap dengan sepenuhnya kepada kehendak Allah. Jika berharap kepada tangan malaikat tetapi tidak berharap kepada tangan Allah itu adalah KEANGKUHAN HIDUP.

Jangan kita dikuasai oleh roh keangkuhan hidup, karena kita senantiasa sepenuhnya hanya berharap kepada kehendak Allah.

 

Mazmur 91:5-6 -- Perikop: “Dalam lindungan Allah.”

(91:5) Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, (91:6) terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

 

Gempa bumi pada tahun 2020 yang mengguncang seluruh dunia itulah Covid-19, itu sebabnya saya katakan hari-hari ini adalah hari-hari terakhir/waktu petang, berarti tidak lama lagi akan masuk gelap malam dimana orang tidak dapat bekerja yaitu memperbaiki kelakuannya = Tidak ada lagi kesempatan untuk memperoleh keselamatan atau mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.

 

Yang berada dalam lindungan Tuhan TIDAK USAH TAKUT terhadap:

a.       Kedahsyatan malam (kuasa kegelapan), yakni panah yang terbang di waktu siang.

Panah si jahat itu dilepaskan atau diterbangkan secara terang-terangan dan membawa kepada keangkuhan hidup.

b.       Penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, yakni penyakit menular (corona) yang mengamuk di waktu petang.

 

Perlu untuk diketahui: Orang yang mati karena Covid-19 di seluruh dunia dari Januari 2020 - Agustus 2025 jumlahnya kurang lebih 20 juta jiwa. Hal ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, sebab jika kita masih diberi kesempatan untuk datang beribadah sepatutnya kita mengucap syukur dan berterimakasih, jangan bolong-bolong dan mengabaikan ketekunan tiga macam ibadah pokok.

Ingat; sewaktu gempa bumi terjadi menggoncang seantero dunia tepatnya pada saat Covid-19 berlangsung yang mati kurang lebih 20 juta jiwa, jadi kalau kita lepas dari maut itu adalah kemurahan, supaya kita memahaminya dan camkan itu dengan sungguh-sungguh.

Tuhan beri umur panjang, nafas hidup dan kesehatan supaya kita boleh datang menghadap dia, itu adalah kemurahan. Kemurahan yang ada kita gunakan dan maksimalkan sebaik-baiknya walaupun waktu yang tersisa hanya sedikit, sebab perjalanan rohani kita sudah berada di mil-mil terakhir, dimana dunia ini tidak akan lama lagi akan segera berlalu.

 

Mazmur 91:7-8

(91:7) Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. (91:8) Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

 

Orang-orang yang berada dalam lindungan Tuhan tidak ditimpa penyakit sampar (Covid-19), meskipun;

-          seribu orang rebah di sekitarnya,

-          dan sepuluh ribu di sebelah kanannya.

Pendeknya: Orang-orang yang berada dalam lindungan Tuhan hanya sebagai PENONTON terhadap pembalasan Tuhan kepada orang-orang fasik yang tidak berada dalam lindungan Tuhan.

Biarlah kita melihat peristiwa pembalasan itu kepada orang fasik sampai selama-lamanya. Oleh sebab itu, jangan kita turut menjadi orang fasik yang turut dihukum oleh Tuhan.

Sampai saat ini Tuhan masih menyatakan pembelaan-Nya, itu sebabnya kita dijadikan sebagai penonton melihat pembalasan Tuhan kepada orang-orang fasik.

 

Orang-orang FASIK 🡪 Orang-orang yang dikuasai roh keangkuhan hidup, yakni orang-orang yang membawa hidupnya ke DUNIA ORANG MATI, berarti lupa kepada Tuhan dan tidak tahu bersyukur, tidak tahu berterima kasih.

Ayat referensi: Mazmur 10:1-7, Mazmur 6:6, Mazmur 9:18

 

Mazmur 91:8-12

(91:9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (91:10) malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; (91:11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (91:12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.

 

Orang-orang yang berada pada lindungan Tuhan:

-          Tidak ditimpa malapetaka

-          Tulah tidak mendekat kepadanya.

Menunjukkan bahwa Tuhan merindukan orang-orang yang berlindung kepada-Nya untuk menjadi MILIK KEPUNYAAN TUHAN, berarti menjadi mempelai Tuhan.

Sebab, malaikat-malaikat Allah diperintahkan untuk menjaga -- buktinya kita berada dalam penggembalaan ini digembalakan oleh malaikat sidang jemaat --, serta malaikat-malaikat akan menatang di atas tangannya supaya kita tidak terantuk batu.

 

Mazmur 91 adalah pembelaan Tuhan dan hal ini benar karena memang mereka berada di bawah lindungan Tuhan dan di bawah naungan Allah, akan tetapi jika menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah, lalu berharap kepada tangan malaikat dan tidak berharap kepada kehendak Allah itu adalah PANAH SI JAHAT yang membawa seseorang kepada keangkuhan hidup. Oleh sebab itu, jangan panah si jahat ini tertancap pada hati kita. Maka biarlah kita menaruh harap kepada Allah saja, jangan setengah-setengah karena orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa; sorga tidak dan bumi juga tidak.

Jika kita sadari ini maka jangan biarkan panah si jahat menancap dalam hati kita yang membawa kepada keangkuhan hidup, hadapi kenyataan ini dengan lapang hati dan lapang dada, tidak usah dengan menyalahkan ini dan itu sampai menyalahkan Tuhan, bersikaplah seperti laki-laki.

 

Pembelaan Tuhan bagi orang-orang yang berada dalam lindungan Tuhan dalam Mazmur 91 BERTOLAK BELAKANG dengan Matius 4:6-7 yaitu panah si jahat yang membawa kepada keangkuhan hidup.

 

Mazmur 54:4-5 -- Perikop: "Doa dalam menghadapi musuh."

(54:4) Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku! (54:5) Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. Sela

 

Ayat 4, menunjukkan bahwa Daud adalah pribadi yang dengar-dengaran atau sudah terlebih dahulu mendengar dan melakukan firman. Sebab, jika seseorang berdoa tetapi memalingkan telinganya dari firman, maka doa itu adalah kekejian.

 

Orang-orang angkuh atau sombong BANGKIT, tujuannya: Untuk menyerang bahkan ingin mencabut nyawa.

Mengapa mereka tampil dengan sikap yang demikian? Karena orang-orang yang angkuh tidak mempedulikan Allah = Tidak takut akan Tuhan, demikian juga dalam Mazmur 86:14.

Ayat referensi:

-          Matius 24:21, pada saat antikris memerintah atas seantero dunia akan terjadi siksaan yang dahsyat dan itu belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Hal itu terjadi selama 3,5 tahun.

-          Matius 20:25, Yesus menyatakan bangkitnya antikris dan dalam penampilannya mereka akan memerintah dengan tangan besi dan menjalankan kuasa dengan kekerasan, Yesus menyatakan itu kepada murid-murid

-          Lukas 22:25, antikris akan menyatakan dirinya sebagai pelindung-pelindung = Menyatakan dirinya sebagai allah yang harus disembah, dan orang yang menyembah harus berada dalam lindungan antikris.

Seharusnya gereja Tuhan berada dalam lindungan Allah, berada dalam naungan Allah seperti Daud. Namun justru yang terjadi sebaliknya mereka justru menyerang dengan arogansi disertai praktek-praktek yang tidak baik itulah siksaan yang dahsyat supaya banyak jiwa dibinasakan itulah orang-orang yang menyembah kepada antikris, mereka menyatakan diri sebagai pelindung-pelindung, fakta sudah diputar balik

                       

Oleh sebab itu, sejak dari sekarang milikilah roh takut akan Tuhan sepenuhnya, sama seperti Anak laki-laki lepas dari daya tarik bumi, sehingga ...

-          tidak dikuasai oleh daya tarik bumi,

-          tidak dikuasai aturan-aturan di bumi,

-          tidak dikuasai oleh roh jual beli.

 

Dahulu sewaktu gempa bumi terjadi saya berkali-kali menyampaikan "jangan takut akan aturan dunia" sebab tertulis dalam Alkitab “dunia akan membenci kita”, tetapi jangan salah dunia sudah terlebih dahulu membenci Yesus. Maka, kita harus memiliki roh takut akan Tuhan, jangan takluk kepada aturan dunia.

Ketika gempa bumi terjadi itulah Covid-19 melanda seantero dunia saya berkali-kali menyampaikan “jangan terima dan jangan ikuti aturan itu” tetapi ada saja diantara sidang jemaat yang melawan, dan sesudah dia mengalaminya barulah menyesal, namun sudah terlambat. Maka milikilah roh dengar-dengaran, seperti Daud ada dalam lindungan Tuhan, berarti takut akan Tuhan = Lepas dari daya tarik bumi, lepas dari aturan-aturan yang ada.

 

1 Yohanes 2:18

(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

 

Waktu ini adalah benar-benar waktu yang terakhir, mereka bangkit untuk menyerang dan mencabut nyawa, bukan untuk menolong.

Oleh sebab itu, jangan terpengaruh pada mulut ular pada zaman Yesus Anak Allah, tipu daya kedua (Matius 4:6-7).

 

Lebih rinci, tentang: ORANG ANGKUH.

2 Petrus 2:4-10

(2:4) Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; (2:5) dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; (2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, (2:7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- (2:8) sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa -- (2:9) maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, (2:10) terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,

 

Yang termassuk dalam kategori orang fasik (orang angkuh) yang tidak mempedulikan Allah:

a.       Malaikat-malaikat yang tidak taat.

b.       Orang-orang pada zaman Nuh

c.       Orang-orang yang tinggal pada zaman Sodom dan Gomora

 

Tentang: Malaikat-malaikat yang tidak taat.

Yesaya 14:10-12 -- Perikop: "Ejekan tentang raja Babel."

(14:10) Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: 'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!' (14:11) Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu." (14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

 

Singkat kata: Pada akhirnya Bintang Timur, Putera Fajar tidak taat kepada Allah.

Padahal Allah yang menciptakan dia, dan Allah yang memberikan kepercayaan yang besar kepada dia karena dia adalah pemain musik, kemudian dia juga pemimpin pujian -- penuh dengan gambus, nyanyian, dan kecapi --.

 

Kalau kita sadar kita adalah ciptaan Allah, dibentuk segambar dan serupa dengan Allah, lalu diberi nafas kehidupan, diberi umur panjang, diberi kesehatan, diberi kesempatan untuk datang beribadah, maka hargailah Tuhan. Selanjutnya, diberikan kepercayaan yang besar, diberikan pekerjaan, diberikan rumah, diberikan pasangan, diberikan anak, maka hargailah kemurahan Tuhan. Jangan kita sama seperti Bintang Timur, putera Fajar.

Inilah yang disebut keangkuhan hidup orang-orang fasik, tidak peduli kepada Tuhan.

 

Bukti keangkuhan Bintang Timur, putera Fajar.

Yesaya 14:13-14

(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

 

Bintang Timur, putera Fajar (Lucifer) mempunyai 5 (lima) hal dalam hati sebagai ke-AKU-an:

YANG PERTAMA: Aku hendak naik ke langit.

Kita juga merindu naik ke langit yang adalah takhta Allah, berarti rindu menjadi mempelai Tuhan, tetapi jangan seperti keinginan dari Bintang Timur, putera Fajar.

 

YANG KEDUA: Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah.

Sekarang kita berada dalam hadirat Tuhan disitu Allah bertakhta, tetapi tujuan kita datang dan berada dalam hadirat Allah bukan untuk mengatasi bintang-bintang Allah, bukan untuk bermegah dan mengatasi orang lain. Oleh sebab itu, antara para pelayanan jangan melayani untuk mengatasi pelayan yang lain, jangan kita merasa lebih dari pada orang lain.

 

YANG KETIGA: Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

Hal ini berbicara soal ibadah buatan tangan sendiri. Saya masih ingat begitu gempa bumi terjadi itulah Covid-19 menimpa seluruh dunia, pada saat itu tatanan dalam pemerintahan berubah, ekonomi serta politik berubah, nikah dan rumah tangga diguncang, bahkan ibadah juga berubah; yang awalnya 2-3 jam lalu berubah menjadi gereja setengah jam saja, kemudian berjabat tangan diganti dengan tonjok-tonjokan dan sikut-sikutan, kemudian tadinya kita bebas memuji Tuhan sampai kepada penyembahan yang didengar Allah namun pada saat itu banyak orang yang menggunakan masker, semua berubah karena Bintang Timur, putera Fajar sudah mendirikan kemah pertemuan, jauh di sebelah utara.

 

YANG KEEMPAT: Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan.

Berarti, menganggap paling rohani. Sebab, awan-awan berbicara tentang hidup yang rohani. Yesus naik ditutupi oleh awan-awan (Kisah Para Rasul 1:9), kemudian ketika Yesus kembali untuk yang kedua kalinya juga ditutup bungkus dengan awan-awan (Wahyu 1:7).

 

YANG KELIMA: Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Berarti, menyatakan diri sebagai Allah.

 

Ayat referensi:

Matius 24:15

(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –

 

Satu kali nanti pembinasa keji itulah antikris berdiri di tempat kudus, selanjutnya menyatakan dirinya sebagai allah.

 

2 Tesalonika 2:3-4

(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai allah untuk selanjutnya disembah, inilah penampilan antikris pada saat mereka bangkit.

Sebagaimana 5 ke-AKU-an dari Bintang Timur, putera Fajar: Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi!

 

5 (lima) ke-AKU-an dari Bintang Timur, putera Fajar yang berbicara tentang keangkuhan bertolak belakang dengan 5 (lima) LUKA UTAMA Tuhan Yesus Kristus sebagai tanda kerendahan hati Yesus terhadap kehendak Allah.

 

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

 

Doa Yesus di taman Getsemani: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Arti dari doa Yesus adalah: Ke-AKU-an Yesus diserahkan kepada kehendak Allah sepenuhnya. Ini adalah tanda kerendahan hati.

Hal ini bertolak belakang dengan Bintang Timur, putera Fajar karena dalam hatinya ada 5 ke-AKU-an.

 

Matius 26:44

(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

 

Yesus menaikkan doa "YA BAPAKU" kepada Allah sebanyak 3 (tiga) kali.

Angka 3 🡪 Pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, karena Dia sudah menyerahkan segala ke-AKU-annya kepada kehendak Allah sepenuhnya.

 

Wahyu 22:10-11

(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat. (22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

 

Menjelang kedatangan Tuhan kembali ke dunia ini untuk kedua kalinya:

a.       Orang jahat akan terus berbuat jahat; yang cemar akan terus cemar.

b.       Orang benar akan terus berbuat benar; yang kudus akan terus menguduskan dirinya.

 

Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel:

Orang benar akan terus berbuat benar 🡪 Daerah HALAMAN.

Berarti setelah percaya, bertobat, dan dibaptis air.

-          Percaya terkena kepada Pintu Gerbang.

-          Bertobat terkena kepada Mezbah Korban Bakaran.

-          Dibaptis air terkena kepada Kolam Pembasuhan Tembaga.

-          Selanjutnya penuh dengan Roh Kudus terkena kepada Pintu Kemah.

 

Selanjutnya, orang kudus 🡪 RUANGAN SUCI.

Orang kudus akan terus menguduskan dirinya lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok hingga SEMPURNA.

Kekudusan bukan akhir melainkan awal untuk mencapai kesempurnaan. Sempurna 🡪 Ruangan Maha Suci.

Maka, kita tidak tinggal sampai menguduskan diri -- itulah Ruangan Suci -- tetapi akan terus menguduskan dirinya sampai puncaknya itulah doa penyembahan. Ketika sudah memuncak sampai doa penyembahan maka terjadilah perobekan daging, daging tidak lagi menjadi takhtanya setan, sama seperti Tabir Bait Suci yang terbelah dua dari atas sampai bawah. Dengan demikian, Yesus telah memimpin ibadah-ibadah kita dan menguduskan kita sampai sempurna, Ia telah membuka jalan yang baru melalu tabit daging-Nya sendiri sudah sobek (Ibrani 10:19).

 

Wahyu 22:12-16 -- Perikop: "Kedatangan Tuhan Yesus."

(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. (22:13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (22:14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (22:15) Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. (22:16) "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

 

Alasan kekudusan itu ditingkatkan sampai puncaknya ialah: Yesus akan datang dan akan menyatakan 5 (lima) kali ke-AKU-an-Nya kepada kita, antara lain:

YANG PERTAMA: Aku datang segera.

Oleh sebab itu, yakin dengan “AKU” yang pertama, jangan kita tidak percaya sama seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 3:3-4 yaitu tampilnya pengejek-pengejek.

Tetapi pada zaman Musa memimpin bangsa Israel (Keluaran 32:1), bangsa Israel juga sama seperti pengejek-pengejek di akhir zaman, ketika mereka berada di gunung Sinai mereka bersungut-sungut dan menuduh Musa mengundur-undurkan diri turun dari gunung Sinai padahal Musa sedang bersekutu dengan Tuhan dalam hal membangun Tabernakel, sesuai petunjuk Tuhan, sampai akhirnya bangsa Israel menyembah kepada berhala yaitu lembu emas.

Kita sedang dibawa oleh Tuhan untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, bukan berarti Tuhan mengundur-undurkan diri datang ke dunia ini, tetapi justru Tuhan sedang memberi kesempatan seluas-luasnya untuk kita dibawa oleh Pengajaran Tabernakel masuk dalam Pembangunan Tabernakel itulah tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai Tuhan.

 

YANG KEDUA: Aku membawa upah-Ku.

Tujuannya: Untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya; itulah yang benar semakin berbuat benar, yang kudus semakin menguduskan dirinya. Itulah upah bagi Tuhan.

Upah bagi yang jahat semakin jahat, yang cemar akan semakin cemar, akan dilemparkan ke api neraka, binasa untuk selama-lamanya.

 

YANG KETIGA: Aku adalah Alfa dan Omega.

Berarti: Yang Awal dan Yang Akhir, tetapi dari awal sampai akhir jembatannya adalah Salib. Itu sebabnya dikatakan: “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya,” perbuatan hidup dibasuh dalam darah Anak Domba.

Tetapi yang tidak merasakan kedatangan Tuhan, yaitu:

1.       Anjing-anjing = Hidup dalam kenajisan perbulan.

2.       Tukang-tukang sihir, berarti menginginkan berkat tanpa salib.

3.       Orang-orang sundal.

4.       Orang-orang pembunuh.

5.       Penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya

 

YANG KEEMPAT: Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat.

Malaikat sidang jemaat adalah gembala sidang yang bersaksi tentang salib di Golgota dan kedatangan Yesus kembali lagi untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Ibadah kita tidak berhenti sampai asas-asas pertama tentang ajaran Kristus yaitu percaya, bertobat, dibaptis, dan penuh Roh Kudus. Kemudian disitu terjadi mujizat-mujizat; yang sakit sembuh, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan. Kita membutuhkan hal itu namun ibadah pelayanan kita tidak berhenti sampai disitu, sebab harus beralih kepada perkembangan yang penuh.

 

YANG KELIMA: Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.

Berarti senantiasa berkemenangan dan berkuasa terhadap dosa, berbeda dengan Bintang Timur, putera Fajar pada akhirnya mereka tidak taat atau memberontak kepada Allah yang menciptakan dia dan memberikan kepercayaan kepada dia.

 

Tentang: Orang-orang pada zaman Nuh.

Matius 24:37-39 -- Perikop: "Nasihat supaya berjaga-jaga."

(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, (24:39) dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

 

Orang-orang pada zaman Nuh sebelum air bah datang, mereka sibuk dengan:

a.       Makan minum 🡪 Dosa karena perbuatan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan-keinginan yang jahat.

b.       Kawin dan mengawinkan 🡪 Dosa seks bebas lahir batin (jasmani dan rohani).

-          Seks secara jasmani: Berzinah dengan orang yang bukan pasangannya.

-          Seks secara rohani: Kaya oleh kelimpahan hawa nafsu, berarti mabuk anggur dari perempuan Babel (Wahyu 18:3).

 

Wahyu 18:3

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."

 

Semua lapisan masyarakat dikuasai oleh kenajisan percabulan = Mabuk oleh anggur perempuan Babel.

Buktinya: Mereka mendambakan kaya namun oleh karena hawa nafsu perempuan Babel.

Seandainya kita mabuk anggur dari Allah (penuh dengan Roh kudus) maka kita lepas dari hawa nafsu dari perempuan Babel, dengan lain kata; kita tetap tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Itulah kehidupan yang angkuh pada zaman Nuh.

 

2 Petrus 2:5

(2:5) dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;

 

Nuh adalah PEMBERITA KEBENARAN, bersama dengan 7 (tujuh) orang lainnya, yaitu: 1 (satu) isteri, 3 (tiga) anak laki-laki, 3 (tiga) menantu perempuan, inilah gambaran dari 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia kecil yang dikuduskan Tuhan dan mereka nanti menjadi pelita emas, bercahaya / menjadi saksi.

 

Yesaya 40:9

(40:9) Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"

 

Nuh sudah menyaringkan suaranya kuat-kuat, dia memberitakan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, Nuh menyaringkan kebenaran di atas GUNUNG.

 

Nuh adalah pemberita kebenaran, Nuh adalah gunung Sion yang membawa kabar baik itulah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang berkuasa membawa gereja Tuhan sampai kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, namun hal itu diabaikan oleh orang-orang yang hidup pada zaman Nuh. Mengapa? Mereka mengabaikan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel demi dua dosa yaitu: Makan minum dan kawin mengawinkan.

 

Oleh sebab itu, kita jangan seperti itu, namun biarlah kita datang kepada Tuhan lewat tiga macam ibadah pokok dengan kerendahan di hati disertai dengan ketulusan, kita penuh harap pada pertolongan dari Tuhan yang datang dari Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

 

Nuh memberitakan kabar Mempelai dalam terangnya Tabernakel, buktinya: Nuh membangun bahtera dengan tiga tingkat.

 

Kejadian 6:9-13

(6:9) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. (6:10) Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. (6:11) Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. (6:12) Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. (6:13) Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

 

Tuhan punya rencan memusnahkan bumi dengan semua yang hidup di dalamnya, kecuali Nuh dengan isteri, 3 (tiga) anak dan 3 (tiga) menantu.

 

Bagaimana Nuh bisa tertolong? Nuh adalah pemberita kebenaran, Nuh adalah gunung Sion, Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel disampaikan di atas gunung; bukan di lembah dan bukan di tepi laut, karena Nuh membangun bahtera di atas gunung. Hal ini tidak lazim, memang Pengajaran Mempelai ini nampaknya tidak lazim di tengah-tengah peribadatan orang Kristen, namun sekalipun nampaknya tidak lazim di pemandangan mata kita harus yakin dengan Pengajaran Mempelai, jangan ragu.

Satu-satunya pengajaran yang dibangun di atas gunung, satu-satunya bahtera yang dibangun di atas gunung.

 

Kejadian 6:14

(6:14) Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

 

Ayat 14 berbicara tentang Pengajaran Mempelai, karena bahtera dibuat dengan berpetak-petak.

Berpetak-petak 🡪 Ruangan Maha Suci;

-          Panjangnya: 10 hasta.

-          Lebarnya: 10 hasta.

-          Tingginya: 10 hasta.

Rumus:  = Wahyu 21:16; “Kota itu bentuknya empat persegi ...”

 

Jadi Kejadian 6:14 berbicara tentang Pengajaran Mempelai, berbicara tentang nikah, dasarnya KASIH. Buktinya: Bahtera itu ditutup dengan pakal supaya tidak ada kebocoran itulah rembesan dosa kejahatan maupun kenajisan.

 

Kejadian 6:15-16

(6:15) Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. (6:16) Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

 

Ayat ini berbicara tentang Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Buktinya: Ukuran-ukuran yang ada pada bahtera Nuh sesuai dengan angka-angka yang ada pada Tabernakel; lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.

 

Kemudian, Tabernakel bertingkat: bawah, tengah dan atas, demikian juga Tabernekel.

-          Bertingkat bawah terkena kepada HALAMAN.

-          Bertingkat tengah tekena kepada RUANGAN SUCI.

-          Bertingkat atas terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI.

Jadi Nuh itu adalah pemberita kebenaran, Nuh adalah gunung Sion, Nuh adalah mempelau Tuhan, beritanya adalah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Sekalipun tidak lazim; keras, tegas, pedas, sakit bagi daging namun saya dan saudara harus percaya, sebab itu adalah obat yang menyempurnakan.

 

Itulah orang angkuh pada zaman Nuh, menolak pengajaran mempelai demi makan minum dan kawin mengawinkan. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang