Tema: STUDY
YUSUF
(Seri 1)
Shalom!
Selamat sore, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita bersyukur pada saat sore ini, kita memulai kitab
Kejadian, secara khusus kita mempelajari pribadi Yusuf, tentu karena kemurahan
Tuhan.
Kejadian 37: 1-4
(37:1) Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan
ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf,
tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan
kambing domba, bersama-sama dengan
saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf
menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya
yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
(37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa
ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu
kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Yakub memiliki 12 anak, salah satunya adalah Yusuf.
Dari riwayat Yakub ini, kita dapat melihat, pada ayat
yang kedua, yang ditampilkan / ditonjolkan
adalah pribadi Yusuf , sekalipun
sebetulnya dia adalah anak yang ke 11, dari 12 bersaudara.
Pada usia 17 tahun, Yusuf
biasa menggembalakan kambing domba.
Biasa menggembalakan kambing domba, artinya: kehidupan muda mudi remaja tergembala dengan baik
dalam satu kandang, satu gembala.
Kata “BIASA” memberi arti; kesenangan atau kesukaan,
berada di dalam kandang penggembalaan.
Kehidupan muda mudi remaja yang tergembala, di masa
yang akan datang akan menjadi seorang yang berhasil bahkan menjadi seorang
pemimpin yang besar, sebagai contoh;
1. Musa menggembalakan
kambing domba mertuanya, Yitro.
2. Daud biasa menggembalakan
kambing domba ayahnya.
3. Yusuf sendiri biasa
menggembalakan kambing domba, dan akhirnya Yusuf menjadi orang kedua di Mesir.
Akan tetapi, jika tidak sungguh-sungguh tergembala,
semua itu hanyalah mimpi belaka, atau mungkin bisa mencapai cita-cita karena
mengandalkan kekuatan sendiri, namun tidak berada di dalam rencananya Tuhan,
kehidupan yang seperti ini sangat beresiko.
11 saudara yang lain juga turut menggembalakan kambing
domba tetapi kehidupan mereka jahat, sedangkan Yusuf adalah pribadi yang
tergembala dan baik di hadapan Tuhan.
1 Samuel 17: 12-15
(17:12) Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari
Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada
zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
(17:13) Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi
berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah
Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah
Syama.
(17:14) Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang
besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
(17:15) Tetapi Daud
selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.
Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan
domba ayahnya, artinya; sepadat apa pun kegiatan / aktivitas kita, baik di rumah, sekolah, kampus, maupun di tempat
bekerja, di mana saja komunitas kita berada, harus kembali ke kandang penggembalaan, setia dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Sekecil apa pun ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan, biarlah kita kerjakan dan
tekuni dengan setia.
Jangan sampai waktunya untuk ibadah, tetapi justru menyibukkan
diri dengan kesibukan-kesibukan yang tidak berarti di hadapan Tuhan.
Kidung Agung 8: 5-7
(8:5) Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang
bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di
sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan
engkau.
(8:6) -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah
nyala api, seperti nyala api TUHAN!
(8:7) Air yang banyak tak
dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda
rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Air yang banyak, bahkan air sebesar
sungai, tidak mampu memadamkan api cinta
yang berkobar-kobar kepada Tuhan, tidak akan bisa menghalangi cinta kita
kepada Tuhan, dengan kata lain, tetap
setia dalam ibadah pelayanan.
Kalau tergembala dengan baik, maka cinta kita kepada
Tuhan kuat seperti maut, tidak bisa dihalang-halangi oleh apa pun dan siapa
pun, bahkan rela mati karena cinta Tuhan.
Beribadah melayani Tuhan haruslah menjadi kebiasaan
kita, janganlah kebiasaan yang buruk menjadi kebiasaan kita.
Oleh sebab itu, biarlah kehidupan muda mudi remaja
tergembala dengan baik, sebab masa depan kita ada di tangan Tuhan.
Suasana dalam kandang penggembalaan:
1. Mazmur
23: 1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN
adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Suasananya: tidak
kekurangan, baik jasmani maupun rohani
Artinya: tidak
tampak lagi dosa-dosa kejahatan sebagai kekurangan di hadapan Tuhan
Inilah suasana yang kita
alami di hari-hari terakhir ini, jika kehidupan muda mudi remaja berada di
dalam kandang penggembalaan / tergembala dengan baik, maka kehidupan muda mudi
remaja menjadi benar di mata Tuhan, baik perkataan, sikap, tingkah laku, dan
perbuatan, akan tetapi, kehidupan yang tidak tergembala dengan baik,
kehidupannya tidaklah benar / banyak kekurangan-kekurangan.
2.
a) Mazmur 23: 2
(23:2) Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Suasananya: dibaringkan = tidur
Artinya: tidak
memusingkan diri dengan persoalan-persoalan / perkara-perkara yang ada di dunia.
Jika kehidupan muda mudi
remaja berada dalam kandang penggembalaan dan tergembala dengan baik, maka
tidak terlalu pusing dengan soal-soal yang ada di dalam dunia, sama seperti
orang yang sedang tidur.
Contoh: tidak peduli
dengan apa yang dilakukan orang dunia, seperti dunia gemerlap (dugem) , membuka
situs porno internet, dan sebagainya.
Ciri-cirinya: makan
rumput yang hijau
Artinya: menikmati
Firman Tuhan sebagai makanan rohani
Kalau kita tidak pusing
dengan soal-soal dunia, pasti kita dapat menikmati Firman Tuhan sebagai makanan
rohani, dalam setiap kata, setiap kalimat, setiap ayat yang disampaikan, dapat
kita nikmati, sampai Firman itu menggores hati. Jikalau Firman belum menggores
hati, mintalah kemurahan dari Tuhan, jangan malah sibuk dengan urusan sendiri,
karena Firman yang menggores hati dapat memberikan perubahan sikap.
Firman Tuhan harus
dinikmati dan biarlah kehidupan muda mudi remaja menikmati Firman Tuhan
melebihi nikmatnya mie ayam, indomie rasa kari ayam medan, ketoprak, maupun
makanan-makanan mahal.
b) Mazmur
23: 2
(23:2) Ia membaringkan
aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke
air yang tenang;
Suasananya: menjadi
pribadi yang tenang, tidak mudah
gelisah, sebab kita memiliki pengharapan, kita memiliki Tuhan.
Biarlah kita berada dalam
kandang penggembalaan / tergembala dengan baik supaya menjadi kehidupan muda
mudi remaja yang tenang, yaitu pribadi yang tidak gelisah dan memiliki
pengharapan kepada Tuhan / percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan akan selalu
memberikan yang terbaik pada setiap kehidupan muda mudi remaja yang tergembala
dengan baik.
Yohanes 14: 1-2
(14:1) "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
(14:2) Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Kehidupan muda mudi
remaja, tidak perlu gelisah karena kita menaruh pengharapan kepada Tuhan / percaya
kepada Tuhan karena Dia berkuasa atas hidup kita, baik sekarang, besok, lusa,
bahkan sampai kita dibawa masuk ke rumah Bapa, seperti Abraham yang memiliki
Firman Iman.
Kehidupan muda mudi
remaja tidak perlu gelisah walaupun belum melihat hari esok, sama seperti
Abraham yang memiliki Firman Iman, yaitu taat dan percaya kepada Tuhan walaupun
belum melihat tanah perjanjian yang Tuhan berikan, yang Tuhan janjikan, yaitu
tanah Kanaan.
Yesaya 30: 15
(30:15) Sebab beginilah
firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan
tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal
tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Tetapi kamu enggan,
Kalau kita tenang dan menaruh kepercayaan sepenuhnya
kepada Tuhan,
di situlah letak kekuatan kita, berarti kuat terhadap dosa
yang disebabkan 3 hal; pengaruh dunia,keinginan daging, dan pengaruh iblis setan
Ciri-cirinya: memberi
diri dibimbing ke air yang tenang
Artinya: kehidupan
muda mudi remaja yang memberi dipimpin/dibimbing oleh Roh Kudus.
Yohanes 7: 37
(7:37) Dan pada hari
terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum!
(7:38) Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup."
(7:39) Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh
mereka yang percaya kepada-Nya;
sebab Roh itu belum datang,
Jadi, air yang tenang =
air hidup, yaitu Roh-El Kudus
Berarti, kehidupan muda
mudi remaja yang dibimbing / dipimpin oleh Roh Kudus, tidak hidup menurut
keinginan daging.
3. a) Mazmur
23: 3
(23:3) Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku
di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Suasananya: jiwa
disegarkan
Kalau jiwa
disegarkan, maka pikiran kita ini lurus, akan tetapi, kalau jiwa tidak segar, cara berfikir
kita pun tidak segar dan tidak lurus.
Orang-orang yang di luar
sana, yaitu orang gila, adalah contoh jiwa yang tidak segar; stres, depresi,
gila = sakit jiwa / jiwa yang tidak segar.
Meski memiliki banyak
masalah, jiwa harus tetap segar agar menjadi awet muda, dan dengan jiwa yang
segar, maka setiap ide/pendapat/buah pikiran yang kita sampaikan akan dapat
diterima oleh orang lain.
Mazmur 19: 8
(19:8) Taurat
TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada
orang yang tak berpengalaman.
Kalau jiwa kita segar,
itu karena Firman Tuhan yang menyegarkan jiwa kita.
Oleh sebab supaya jiwa
segar, perhatikanlah Firman Tuhan sehingga kita memiliki hikmat, walaupun kita muda
tidak berpengalaman.
Kesimpulan, dengan memperhatikan
Firman Tuhan, kehidupan muda mudi
remaja akan memiliki jiwa yang
segar dan memiliki hikmat dari Tuhan, walaupun kita tak berpengalaman.
b) Mazmur
23: 3
(23:3) Ia menyegarkan
jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
Suasananya: kita
berjalan di jalan yang benar.
Setiap kehidupan muda
mudi remaja yang berada dalam kandang penggembalaan dan tergembala dengan baik,
maka akan selalu berjalan di jalan yang benar, tidak menyimpang ke kiri dan ke
kanan = tidak ada penyimpangan-penyimpangan di hadapan Tuhan = semuanya benar.
Dalam ibadah tidak ada
penyimpangan, dalam pelayanan tidak ada penyimpangan, dalam mempersembahkan
korban pun tidak ada penyimpangan
Kalau jiwa segar dan
berjalan di jalan yang benar, itu terjadi jika nama Tuhan, nama Yesus
selalu melekat di pikiran kita, bukan nama yang lain / nama-nama hujat.
Kita sudah melihat pribadi Yusuf, pribadi yang masih
muda, namun biasa menggembalakan kambing domba, sehingga Yakub sangat mengasihi
Yusuf. Oleh sebab itu, biarlah kehidupan muda mudi remaja, tergembala dengan
baik, selalu berada dalam kandang penggembalaan, setia dan tekun dalam setiap
ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan supaya kehidupan muda mudi remaja
mendapatkan kasih dari Tuhan.
Biarlah kita berada dalam kandang penggembalaan / tergembala
dengan baik dan setia dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, sekecil apa
pun itu, dan itu sudah menjadi suatu kebiasaan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment