KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 29, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 APRIL 2024




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 APRIL 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:7 

(Seri 3)


Subtema: PEDANG TERHUNUS MENGHADANG JALAN SESAT


Terpujilah nama TUHAN yang sudah membawa dan menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus ini. Itu berarti TUHAN tidak membiarkan kita tercerai-berai, terpisah jauh dari TUHAN, supaya kita jangan binasa. Kedatangan TUHAN sudah diambang pintu, maka, tidak ada lagi waktu bagi kita untuk bermain-main di dalam menjalankan roda hidup rohani di tengah ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon. 

Demikian juga yang tergembala lewat online, tetaplah sungguh-sungguh, supaya saudara mendapatkan pertolongan dan kemurahan TUHAN. Tetaplah berdoa dalam Roh, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci

Maleakhi 2:7-8 dengan perikop: “Murka TUHAN terhadap para imam”

(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam. (2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.


Di sini kita melihat; para imam menyimpang dari jalan TUHAN, sementara mereka ada di tengah-tengah pengutusan. Kata “menyimpang dari jalan TUHAN = sesat.


Kita lihat dalilnya pada…

Yesaya 53:6

(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.


Kata “sesat”, itu jelas karena mengambil jalan sendiri dengan kata lain; menuruti apa yang menjadi kata hati.

Hati-hati saudara, jangan terbawa perasaan daging. Banyak hal yang memikat hati kita, sumbernya dari dunia ini. Dan kadang-kadang, kalau akal ini tidak dibekali dengan pengertian yang datang dari Sorga, kita akan berpikir bahwa jalan yang kita tempuh ini adalah jalan yang lurus, ternyata sudah sesat.Banyak perkara di dunia ini yang bisa memikat hati.


Rut 1:1-5 dengan perikop: "Rut dan Naomi"

(1:1) Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. (1:2) Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. (1:3) Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. (1:4) Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. (1:5) Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.


Satu kali terjadilah kelaparan yang dahsyat tepatnya pada saat hakim-hakim memerintah di Israel. Dan oleh karena kelaparan ini, Elimelekh secepatnya meninggalkan tanah Israel -- Betlehem -- Efrata lalu pergi ke Moab untuk mencari penghidupannya di sana. 

Itu berarti; Elimelekh telah mengambil jalan menurut kata hati. Padahal, ketika kelaparan itu terjadi menimpa Israel, itu atas seizin TUHAN. Jadi kelaparan ini merupakan ujian dan cobaan, tetapi atas seizin TUHAN. 


Satu kali ujian bisa terjadi seizin TUHAN, tetapi, bukan berarti kita harus meninggalkan jalan TUHAN, bukan berarti kita harus menempuh jalan menurut kata hati. Setelah Elimelekh menempuh jalan sesuai dengan kata hati, akhirnya yang terjadi adalah kematian. Dan sepuluh tahun kemudian Mahlon dan Kilyon, anak yang dilahirkan Naomi juga mati, setelah mengambil (menikah) perempuan-perempuan Moab;

  • Mahlon mengambil perempuan (isteri) yang bernama Rut.

  • Kilyon mengambil perempuan (isteri) yang bernama Orpa.

Jadi, begitulah akhir hidup dari seorang manusia kalau sesat karena mengambil jalannya masing-masing (menuruti kata hati). Jangan kita seperti itu! Ingat, kedatangan TUHAN sudah diambang pintu, kedatangan TUHAN sudah dekat, sebab ujung dari kesesatan adalah kebinasaan (api yang menghanguskan)..


Sekarang, kita akan melihat ketika para nabi (pemimpin-pemimpin) sidang jemaat menyimpang.

Yeremia 23:16-17 dengan perikop: "Menentang nabi-nabi palsu"

(23:16) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN; (23:17) mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"


Di sini kita melihat, guru-guru palsu memberi harapan yang sia-sia (harapan kosong), sebab mereka mengungkapkan sebuah penglihatan, tetapi sebenarnya itu bukan datang dari mulut TUHAN. Banyak hamba TUHAN mengaku mendapat penglihatan, lalu penglihatan itu disampaikan, padahal bukan berasal dari mulut TUHAN. 


Contoh harapan yang sia-sia (harapan kosong) dari nabi-nabi palsu pemimpin-pemimpin palsu:

  • Kepada orang-orang yang menista firman TUHAN mereka berkata: Kamu akan selamat!

  • Kepada orang yang mengikuti kedegilan hatinya (keras hati) mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"


Dari sini kita bisa melihat, bahwasanya nabi-nabi palsu / guru-guru palsu adalah gambaran dari pemimpin-pemimpin jemaat yang telah menyimpang dari kebenaran (sesat). Sebab, mereka;

  • Membiarkan orang menista Firman TUHAN.

  • Membiarkan orang mengikuti kedegilan hatinya (keras hati).


Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena yang terpenting bagi mereka adalah gedung gereja mereka dipenuhi dengan jiwa-jiwa yang banyak. Sebetulnya itu benar saja, setiap gembala atau pemimpin sidang jemaat pasti berharap supaya gedung gereja mereka dipenuhi dengan jiwa-jiwa. Tetapi, janganlah gedung gereja itu dipenuhi dengan jiwa-jiwa hanya oleh karena harapan yang sia-siap (harapan kosong). 


Hal ini telah menyangkut dengan dua ajaran palsu yang terdapat dalam kitab Wahyu. 

Wahyu 2:12-13 dengan perikop: "Kepada jemaat di Pergamus"

(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: (2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.


Yesus tampil sebagai pedang tajam bermata dua untuk mengoreksi sidang jemaat di Pergamus.

Setelah diselidiki, dikoreksi tampaklah kelebihan mereka yaitu; mereka diam di tempat yang disebut sebagai takhta iblis, namun:

  • Mereka tetap berpegang kepada nama TUHAN.

  • Mereka tidak menyangkal iman mereka kepada TUHAN.

Bahkan mereka sendiri telah menyaksikan bahwa Antipas (saksi TUHAN) dibunuh di depan mata mereka, tetapi mereka tetap berpegang kepada nama TUHAN dan tidak menyangkal nama TUHAN. Ini kelebihan yang luar biasa. 


Wahyu 2:14-15

(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.


Selain mempunyai kelebihan, tampak juga kekurangan dari jemaat Pergamus, yaitu:

YANG PERTAMA: Berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Maksudnya; mengumpulkan massa sebanyak-banyaknya, sama seperti guru-guru palsu, mereka memberi harapan kosong, sebab mereka berkata;

  • Kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat!

  • Kepada orang yang mengikuti kedegilan hatinya (keras hati): Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"

Ini digunakan oleh pemimpin sidang jemaat untuk mengumpulkan massa sebanyak-banyaknya. 


YANG KEDUA: Menganut ajaran Bileam.

Itu berarti, melayani karena upah. 

Yudas 1:11 

(1:11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.


Bileam melayani karena upah. Ini adalah kesesatan.

Bantu doa, supaya saya jangan sesat dalam melayani TUHAN, maksudnya; melayani juga karena upah. 


Lebih rinci dalam…

2 Petrus 2:15

(2:15) Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.


Melayani karena upah adalah jalan yang ditempuh oleh Bileam, ini bukan jalan TUHAN. 

Kalau hamba TUHAN menempuh jalan ini, pasti tersesat. 


2 Petrus 2:16

(2:16) Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.


Sebenarnya, Bileam memperoleh peringatan keras untuk kejahatannya itu, lewat keledai yang ditungganginya. 


Kita lihat kisah itu dalam…

Bilangan 22:12 dengan perikop: “Balak memanggil Bileam”

(22:12) Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."


Janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.

Yang diberkati pasti yang diurapi, jangan diusik, apalagi kalau hamba TUHAN itu tulus mengajar jalan TUHAN, lalu kita berbicara yang bukan-bukan mengenai ajaran itu, hati-hati saudara. Kemanapun kita ada, mengikuti acara, bertemu dengan siapa, sampaikan ajaran yang kita terima ditempat ini, jangan sampaikan ajaran yang bukan-bukan. Jangan mengutuki yang diberkati/diurapi oleh TUHAN. 


Bukan hanya Musa saja yang berkata hal demikian, Daud juga berkata; jangan mengusik orang yang diurapi TUHAN (1 Tawarikh 16:22). Bahkan, sekalipun Saul seorang yang kerasukan setan, tetapi, karena ia pernah memiliki jabatan yang diurapi sebagai seorang pemimpin, Daud tetap berkata; jangan usik dia

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, jangan coba-coba mengusik orang-orang yang diurapi TUHAN, sebab saudara sendiri yang akan menanggungnya. Dan kalau saudara yang menanggungnya, sakitnya tidak ketulungan. 


Di sini kita perhatikan, TUHAN melarang Bileam mengutuki bangsa Israel, sebab bangsa Israel telah diberkati oleh TUHAN. Kata diberkati, berarti; diurapi sebagai milik kepunyaan TUHAN. 


Bilangan 22:16-17 dengan perikop: “Balak memanggil Bileam”

(22:16) Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku, (22:17) sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apa pun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku."


Untuk perbuatan yang jahat itu (mengutuki bangsa Israel), Bileam menerima upah yang banyak dari Balak raja Moab. Hanya karena upah, Bileam melawan hati nuraninya.

Saudaraku, jangan hanya karena upah yang sia-sia, kita melawan hati nurani. Banyak upah yang sia-sia yaitu; pujian, hormat, kesukaan dari manusia, tetapi jangan karena hal itu, kita lawan hati nurani. Dalam hal ini saya tidak memuji diri, tetapi saya terus berdoa; menjaga hati nurani ini. 


Bilangan 22:21-27

(22:21) Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.(22:22) Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia. (22:23) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan. (22:24) Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah. (22:25) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula. (22:26) Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri. (22:27) Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.


Ketika Bileam pergi menunggangi keledainya hendak menjumpai Balak, bangkitlah murka Allah. Bileam dihadang oleh Malaikat TUHAN yang berdiri dengan pedang terhunus di tangannya.


Ketika keledai melihat malaikat TUHAN, keledai itu menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh Bileam, lalu keledai itu..

  • Masuk ke ladang.

Bileam marah dan memukul keledai itu, dan keledai itu di bawa kembali di jalan yang ditempuh oleh Bileam. Tetapi Malaikat TUHAN kembali menghadang sehingga…

  • Ditekankannyalah dirinya ketembok

Bileam marah dan memukul keledai itu untuk menempuh jalan Bileam, jalan sesat. Tetapi kembali Malaikat TUHAN menghadang, dan akhirnya, karena tidak ada lagi jalan ke kiri dan ke kanan…

  • Meniaraplah keledai itu.


Pengertian singkat dari tindakan-tindakan keledai:

Masuk ke ladang.

Ladang TUHAN  kegiatan Roh (ibadah dan pelayanan) = PENGHARAPAN kepada TUHAN.

Jadi, kalau kita ada di ladang TUHAN, bekerja di ladang TUHAN, itu adalah pengharapan kita kepada TUHAN. 


Ditekankannyalah dirinya ketembok.

Hal ini berbicara tentang FIRMAN IMAN, dimana kita harus menindiskan, menghimpitkan, menekankan diri kita kepada Firman iman. Itulah iman kita kepada TUHAN.

Kalau kita menekankan diri kepada hal yang lahiriah, itu bukan iman kepada TUHAN. Tetapi sebaliknya, kalau kita dihadang oleh TUHAN supaya kita tidak menempuh jalan sesat, berarti sebaiknya, kita tekankan, himpitkan, tindiskan diri ini kepada Firman. 


Meniaraplah keledai itu = DOA PENYEMBAHAN → kasih Allah

Doa penyembahan adalah penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak TUHAN saja, itu adalah kasih kita kepada TUHAN.


Ada banyak orang Kristen, saat tidak ada jalan bagi dia, bukannya pergi ke jalan TUHAN atau menindiskan diri kepada iman atau menyembah TUHAN (meniarap di kaki salib TUHAN) -- tersungkur di hadapan TUHAN dan sujud menyembah di kaki salib TUHAN. Tetapi justru mengambil jalan menurut kata hati, akhirnya sesat, terhilang dan binasa. Kita semua harus belajar dari pengalaman hidup. Dan kalau kita sudah terlanjur salah dihadapan TUHAN karena menempuh jalan sesat, hasilnya terhilang dan binasa; jangan kambing hitamkan orang lain. 


Tiga kata yang sudah disebut tadi, kalau dikaitkan dalam pola Tabernakel, maka…

  • Kata PENGHARAPAN dalam pola Tabernakel terkena kepada Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

  • Kata IMAN dalam pola Tabernakel terkena kepada Meja Roti sajian ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab. Persekutuan dengan Firman dan persekutuan dengan tubuh Kristus lewat perjamuan suci. 

  • Kata KASIH  dalam pola Tabernakel = Mezbah Dupa  ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.











Kiranya TUHAN mantapkan pengertian ini di dalam hati kita masing-masing. Karena, masih banyak diantara kita menuruti kata hati, tidak siap menghadapi ujian dan cobaan. Jangan lari dan mengambil jalan keluar menurut kata hati, nanti tersesat dan terhilang, sementara kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Saya menyampaikan hal ini bukan untuk menakut-nakuti atau untuk mengumpulkan saudara di tempat ini, tetapi supaya jiwa saudara terpelihara.


Saudara bisa melihat sendiri, saat ini banyak sekali ajaran sesat masuk dan marak di dalam rumah TUHAN. Banyak pemimpin-pemimpin jemaat mengumpulkan jemaat dengan cara-cara yang tidak baik, memberi harapan kosong, seperti yang sudah saya ungkapkan di atas tadi. Sementara, ketika mereka berusaha mengumpulkan jemaat sebanyak-banyaknya dengan harapan kosong, harapan sia-sia, dia tidak tahu dibelakangnya ada ajaran yang baru seperti progresif dan lain sebagainya, yang lebih hebat lagi untuk menghantam jiwa-jiwa; menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba, sehingga domba-domba tercerai-berai / liar tidak tergembala.. 


Ikuti saja alur Firman yang menggembalakan. Kalau hatimu menggembalakan dirimu, susah nanti. Kalau sudah terlanjur basah mandi sekalian, kecuali kita tidak mengerti rencana TUHAN, ya mau bagaimana lagi. Tetapi, kita sudah banyak memperoleh pengertian, Jangan turuti kata hati, jangan menempuh jalan yang bukan jalan TUHAN, nanti sesat -- terhilang -- dan binasa. 


Bilangan 22:28-29

(22:28) Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?" (22:29) Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."


Sebenarnya Bileam sedang mendapat peringatan keras, sebab TUHAN akhirnya membuka mulut keledai yang ditungganginya sehingga ia bersuara seperti manusia. Teguran ini membuat kita terkaget-kaget setengah mati bukan?!; kok bisa ya binatang berbicara?

Jadi, ada dua kali peringatan keras kepada Bileam:

  1. Lewat mimpi.

  2. Lewat keledai yang berbicara seperti manusia.


Dari sini kita bisa melihat, TUHAN itu penuh dengan panjang sabar. Panjang sabar TUHAN ini adalah kemurahan TUHAN bagi kita semua. Banyak kali kita menempuh jalan sendiri, mengambil jalan sendiri, menuruti kata hati, tetapi TUHAN dengan panjang sabar memberi nasihat-nasihat yang baik bagi kita semua, sehingga lewat nasihat Firman kita beroleh pengertian dan bilamana pengertian itu menyatu dengan akal, tentu kita menjadi orang yang bijaksana. Tetapi Bileam tidak seperti itu, dia tetap melawan hati nurani. Hal ini sangat disayangkan. Pertahankan hati nuranimu, sebab itu adalah alarm yang terakhir. 


Setelah menolak teguran TUHAN sebanyak dua kali…

Bileam 22:31

(22:31) Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.


Karena Bileam tidak mengerti teguran TUHAN yang keras sebanyak dua kali, akhirnya, TUHAN mencelikkan mata Bileam. Setelah tercelik, barulah ia bisa melihat bahwa Malaikat TUHAN dengan pedang yang terhunus ditangan-Nya sedang menghadang jalannya, dan akhirnya bersujudlah Bileam.


Dari sini kita melihat, ketika kita menempuh jalan sesat, sebetulnya TUHAN sedang menghadang. Teguran itu bisa lewat mimpi atau binatang, seperti keledai kepada Bileam atau ayam berkokok kepada Petrus. Kemudian, teguran itu bisa saja lewat sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi. Atau kehilangan barang atau sesuatu secara tiba-tiba, atau terpeleset di jalan sehingga raga ini terlukai, dan masih banyak lagi cara TUHAN memberi teguran. 

Pendeknya, banyak hal tidak disangka-sangka terjadi, bagaikan Malaikat TUHAN menghadang jalan sesat yang kita tempuh dengan pedang yang terhunus. 


Bayangkan saja kalau pedang Roh (Firman yang tajam) itu dihunuskan kepada kehidupan kita, kita pasti sadar, lalu disucikan dan berhenti dari jalan sesat. Jadi, teguran itu seperti pedang terhunus, tetapi kadang kita tidak mengerti. 

Jadi, kalau ada pedang yang terhunus di tangan malaikat sidang jemaat untuk menghunuskan, menembusi jiwa dan roh, sumsum dan sendi-sendi, lalu dapat membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita, tidak usah ngomel (Ibrani 4:12). Justru, itu cara TUHAN untuk menghentikan jalan sesat yang sedang kita tempuh. Seperti malam ini, malaikat sidang jemaat (gembala sidang) sedang menghadang jalan sesat yang kita tempuh dengan pedang yang terhunus. 


Sekali lagi saya tandaskan; hati-hati, jangan lagi mau menempuh jalan sesat karena upah. Banyak upah di bumi ini, pujian, menarik hati atau simpati orang dan lain sebagainya. Mulai sekarang dewasalah sebab TUHAN sudah mencelikkan mata rohani kita supaya kita bisa melihat bahwa TUHAN sedang menghadang kita dijalan sesat yang sedang kita tempuh sekarang ini. Kalau saudara tidak mau memperhatikannya, hati-hati saudara, sebab Bileam pada akhirnya pun binasa. Elimelekh juga binasa, tetapi bukan hanya dia, buah nikahnya pun binasa. 

Oleh sebab itu, berdoa untuk seorang pemimpin supaya jangan sesat. Sebab, kalau seorang pemimpin sesat, maka buah pelayanannya pun sesat dan binasa. Kalau kita tahu kasih karunia TUHAN, seharusnya, kita banyak bersyukur. 


Banyak orang Kristen mengira bahwa jalan mereka sudah lurus; belum tentu. Kalau gembala itu hanya memberi pengharapan kosong (pengharapan sia-sia), itu bukan jalan TUHAN, itu jalan sesat. Tetapi, manakala malaikat sidang jemaat menghadang jalan yang kita tempuh dengan pedang yang terhunus supaya jangan sesat; jangan ngomel, justru kita berucap syukur di situ.


Kepada orang yang keras hati saya tidak akan berkata; malapetaka tidak akan menimpamu, seperti yang tertulis di dalam Yeremia 23:17. Tetapi saya akan berkata kepada orang yang keras hati; malapetaka akan menimpamu. Kemudian, pedang tajam bermata dua dihunuskan kepada yang menista Firman; kamu tidak akan selamat

Pilih mana, malaikat sidang jemaat dengan pedang yang terhunus di tangannya, atau seorang pemimpin jemaat yang memberi harapan kosong (harapan sia-sia)? Kalau saudara mempunyai hati nurani, saudara akan berkata; saya bersyukur kepada TUHAN, karena senantiasa TUHAN menegur dan menghadang saya dijalan yang sesat yang saya tempuh dengan pedang terhunus, dimana pedang itu di tangan seorang malaikat sidang jemaat yang baik. 


Bilangan 22:32

(22:32) Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan. (22:33) Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."


Jalan yang ditempuh oleh Bileam adalah jalan sesat menuju kebinasaan. Andaikata keledai yang bisu itu tidak menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh Bileam, tentu yang mati, yang dibinaskan oleh Malaikat TUHAN dengan pedang yang terhunus di tangannya adalah Bileam.

Jadi saudara, kalau ada teguran keras dari TUHAN itu adalah kemurahan TUHAN, panjang sabar TUHAN, itu memberi kepanjangan umur dan kesempatan bagi kita untuk kembali menempuh jalan TUHAN. 


Malam ini TUHAN tentu saja sudah mencelikkan mata rohani kita masing-masing, sehingga kita bisa melihat bahwa TUHAN sedang menunjukkan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang besar kepada kita, walaupun kita tidak setia. 

Teguran demi teguran dari TUHAN, bukan berarti TUHAN menghukum dan membinasakan, tetapi itu adalah panjang sabar dan kasih sayang TUHAN yang besar. Kasih setia TUHAN diuntukkan bagi kita masing-masing


Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 14:12)

Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 16:25)


Yang menganggap jalan sesat adalah jalan lurus adalah orang bodoh. Sebagaimana dalam..

Amsal 12:15 

(12:15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.


Orang bijak tidak pernah ngomel dengan pedang yang terhunus di tangan seorang malaikat gembala sidang, justru berterimakasih kepada TUHAN. Sebab dengan pedang terhunus, dia dihentikan dari maut (kebinasaan).


Amsal 21:2

(21:2) Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.


Banyak orang seperti ini, sudah dilarang tetapi tetap saja menganggap jalan itu lurus menurut pemandangannya sendiri. Tetapi, TUHANlah yang menguji hati manusia, TUHAN tahu segala sesuatu dalam seluruh kehidupan kita masing-masing.


Yeremia 23:21

(23:21) "Aku tidak mengutus para nabi itu, namun mereka giat; Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka bernubuat.


Yang sebenarnya adalah..

  • TUHAN tidak mengutus nabi palsu, tetapi mereka giat.

  • TUHAN tidak berfirman kepada nabi palsu, tetapi mereka tetap saja bernubuat dan mengaku bahwa mereka mendapat penglihatan dan penglihatan itu terus disampaikan, padahal itu penglihatan palsu. Dan ajaran seperti ini sudah masuk ke dalam gereja-gereja. 


Yeremia 23:22 

(23:22) Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat.


Kalau seorang hamba TUHAN diutus oleh TUHAN dan berada dalam dewan musyawarah TUHAN itulah ibadah dan pelayanan, niscaya mereka menyampaikan Firman yang keluar dari mulut Allah, tidak menyampaikan harapan yang sia-sia. Sehingga, yang mendengarkannya bertobat dengan lain kata meninggalkan tingkah lakunya yang jahat, perbuatan-perbuatannya yang jahat dan kembali kepada TUHAN = bertobat 100%. 

Kalau hanya tinggalkan dosa, tetapi tidak tergembala, tidak kembali kepada TUHAN = bertobat 50%, berarti belum masuk Sorga. Sedangkan 80% saja tidak masuk Sorga, apalagi 50%.


Yeremia 23:23-24

(23:23) Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga? (23:24) Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN.


Tuhan melihat segala kepalsuan dari nabi-nabi palsu. TUHAN tidak sama seperti manusia, manusia hanya melihat apa yang ada di depan mata, tetapi TUHAN melihat semua tingkah langkah yang jahat yang disembunyikan di tempat yang paling tersembunyi.


Dampak negatif menyimpang dari jalan TUHAN.

Maleakhi 2:8

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.


Para imam menyebabkan 2 (dua) hal:

  1. Membuat banyak orang tergelincir dengan pengajarannya.

Bandingkan dengan …

Hosea 14:9

(14:10) Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.


Pemberontak tergelincir di jalan benar (jalan lurus). Kalau sudah tergelincir, pasti terjatuh.

Saya melihat banyak yang tergelincir dijalan TUHAN, bahkan dari tempat ini pun banyak yang tergelincir. Biar sudah diajar yang benar, justru tergelincir dia di situ. Kenapa? Karena memberontak, bagi dia jalan itu licin, padahal sebenarnya tidak, karena pemberontakkannyalah yang membuat dia tergelincir di situ.


  1. Merusakkan perjanjian Tuhan dengan Lewi.

Perjanjian TUHAN dengan Lewi sebagaimana Bilangan 3, 8: suku Lewi diambil dari antara suku-suku Israel, diangkat menjadi anak sulung untuk…

  • Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.

  • Menjadi pendamaian.

Tetapi itu dirusak, berarti hak kesulungan diabaikan.


Yeremia 23:26-27

(23:26) Sampai bilamana hal itu ada dalam hati para nabi yang bernubuat palsu dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri, (23:27) yang merancang membuat umat-Ku melupakan nama-Ku dengan mimpi-mimpinya yang mereka ceritakan seorang kepada seorang, sama seperti nenek moyang mereka melupakan nama-Ku oleh karena Baal?


Sampai akhirnya umat Israel (anak-anak TUHAN) melupakan TUHAN 

Saudara jangan berpikir, kalau sudah ada di tengah ibadah dan pelayanan dia menyatu dengan TUHAN; belum tentu. Biarpun ada di tengah badah dan pelayanan, bisa saja hasilnya tidak menyatu dengan TUHAN. Hal ini dapat diteropong oleh Firman Allah, diselidiki Firman Allah, tidak bisa dengan kacamata manusia. 


JALAN KELUARNYA supaya jangan binasa.

Yeremia 23:28

(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.


Seorang pemimpin sidang jemaat sudah selayaknya menyampaikan Firman Allah dengan benar dan murni (tidak ditambahkan dan dikurangkan) = tidak menyampaikan harapan yang sia-sia kepada sidang jemaat.

Dimana bentuk dari Firman Allah itu..

  1. Seperti api

Kegunaan api; untuk membakar dan menghanguskan segala tabiat daging, sehingga terjadi penyucian.

  1. Seperti palu.

Kegunaan palu; menghancurkan bukit batu yaitu kekerasan di hati.

Pendeknya, segala tabiat daging dan kekerasan dihati; dihancurkan. 


Mengapa pemimpin sidang jemaat harus menyampaikan Firman TUHAN dengan benar? Karena di sana jelas dikatakan; apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? Tidak ada

  • Jerami pribadi yang kosong (tidak diisi Firman)

  • Gandum  diisi penuh oleh Firman

Jadi, dengan Firman Allah yang benar dan murni, nampaklah dengan jelas mana jerami manna gandum.


Sidang jemaat perlu berdoa kepada seorang pemimpin sidang  jemaat, supaya ia berlaku jujur dihadapan TUHAN dengan lain kata menyampaikan Firman Allah dengan benar tidak perlu takut dan ragu, supaya jangan menambahkan dan mengurangkan Firman dan jangan menyampaikan harapan yang sia-sia. 


Yeremia 1:7

(1:7) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.


Seorang hamba TUHAN tidak perlu ragu dan takut menyampaikan Firman TUHAN yang murni dan benar.


Yeremia 1:8

(1:8) Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."


Tuhan mengurapi seorang hamba TUHAN yang jujur. Tandanya; TUHAN menyertai.

Sebaliknya, darimana kita tahu TUHAN menyertai seorang hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat)? Ketika dia diurapi TUHAN dan menyampaikan Firman Allah dengan baik dan benar. Kalau kita sudah tahu, jangan lari dari situ, jangan putar balik fakta diluaran sana karena upah.


Yeremia 1:9

(1:9) Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.


Yeremia diutus oleh TUHAN, sebab TUHAN sudah menaruh perkataan-perkataan TUHAN di mulutnya.

Kalau Firman yang benar disampaikan, berarti Firman itu sudah diurapi TUHAN


Rut 1:6

(1:6) Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka


Tidak selamanya kita harus menderita sengsara, dalam hal ini kelaparan. Satu kali ujian akan berlalu, sebab TUHANLAH jalan keluarnya dari setiap ujian, persoalan, pergumulan bahkan kesulitan yang menghimpit sekalipun. 


Rut 1:6-7

(1:7) Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,


Akhirnya, Naomi kembali ke Betleham bersama dengan Rut dan Orpa. Tetapi ditengah jalan Orpa kembali ke rumah orangtuanya, kembali kepada bangsanya. Tetapi Rut lanjut mengikuti Naomi ke Betlehem Efrata. Betlehem adalah rumah roti. Dan Rut juga akhirnya dikenyangkan oleh  Roti yang turun dari Sorga, dan dari Rutlah Tunas Daud lahir. 

Dialah salah satu dari empat wanita bangsa kafir, yang silsilah TUHAN Yesus Kristus dikaitkan. Dan Rutlah salah satu perempuan bangsa kafir yang memiliki kitab sendiri.  Inilah keadaan apabila dipulihkan.

Keadaan yang dipulihkan berarti menjadi surat Kristus, surat pujian yang  dituliskan oleh Roh Kudus pada loh daging, ditukik pada hati kita masing-masing (2 Korintus 3:2) .


Saudara tetap berdoa, bukan hanya untuk kesehatan saya, tetapi supaya TUHAN pakai saya dalam menyampaikan Firman Allah dengan jujur. Kalau Firman Allah itu disampaikan dengan jujur, berarti Firman Allah itu benar dan murni. Amin. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang