IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 DESEMBER 2013
Tema: HAL
BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 65)
Subtema: UJUNG TANGGA SAMPAI KE LANGIT (KERAJAAN SURGA) ADALAH
PENGUASAAN DIRI
Shalom, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, karena kasih-Nya
kita dapat beribadah dan melayani Tuhan
Matius 6:13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah
kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Kita memperhatikan sebagian dari ayat 13 “Engkaulah
yang empunya kemuliaan sampai selama – lamanya, dan untuk itu sidang jemaat
mengatakan; Amin”
1 Petrus 4:7-11
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang
lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak
bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang
yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus, karena Ialah
yang empunya kemuliaan, dan untuk itulah kita mengatakan; “amin”
Supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu, ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan;
1 Petrus 4:7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu
dapat berdoa.
Jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Orang yang tenang adalah orang yang dapat mempersembahkan doanya kepada
Tuhan
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang
pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang,
yang suka tinggal di kemah.
Yakub adalah seorang yang tenang yang suka tinggal dikemah
Orang yang tenang; suka tinggal dikemah, itulah pribadi Yakub.
Berbanding terbalik dengan Esau, seorang yang pandai berburu daging,
seorang yang suka tinggal di padang.
Padang à dunia
Selain itu ia juga suka berburu daging. Dalam kitab Galatia 5:22 ada 15
perbuatan daging.
Lebih jauh kita melihat...
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN
akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas
bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik
ke gunung TUHAN, ke rumah
Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
Gunung Tuhan (gunung Sion) disebut juga dengan rumah Allah Yakub.
Saudaraku, jadilah pribadi yang tenang, sehingga dengan demikian kita dapat
menaikkan doa – doa kepada Tuhan.
Seperti apapun kita, bagaimanapun kita, seperti apapun status kita, berasal
dari golongan apa, kalau kita menjadi pribadi yang tenang, kita adalah rumah
Tuhan (rumah Allah Yakub).
Tuhan memberi petunjuk kepada Musa mengenai pembangunan rumah Tuhan itulah
Tabernakel, Daud juga mendirikian kemah untuk Tuhan, tetapi tidak disebutkan
rumah Allah Musa ataupun rumah Allah Daud. Gunung Tuhan tetap disebut rumah
Allah Yakub.
Kemudian kita perhatikan disini, dari;
-
Dari Sion keluar pengajaran
-
Dari Yerusalem keluar firman Tuhan
Mari kita melihat
Yesaya 2:3
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab
dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Kalau kita berada di rumah Tuhan, rumah Allah Yakub, kita akan berjalan di
jalan-Nya dan berjalan menempuhnya sebab dari Sion keluar pengajaran yang
mengajar kita.
Orang hidup mempunyai dua kaki, kaki kanan dan kaki kiri, dua kaki tersebut
digunakan untuk berjalan, menempuh jalan.
Kalau kita berada di gunung Sion kita pasti di ajar untuk menempuh jalan –
jalan Tuhan bukan lagi jalan sesuai dengan keinginan sendiri, supaya kita tidak
tersesat ataupun terhilang.
Yesaya 2:4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit
bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata
bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar
perang.
Kalau menempuh / berjalan di dalam terang Tuhan, berarti tidak berjalan
menurut keinginan sendiri.
Dengan kata lain, tidak ada pertikaian, perselisihan, peperangan, antara
yang satu dengan yang lain, sebab pengajaran yang keluar dari gunung Sion
itulah yang mengajar.
Sangat disayangkan, kalau di gunung sion ada pengajaran, tetapi masih
mengambil jalan sendiri, sehingga terjadi peperangan. Mungkin saja tidak
berperang secara fisik / berperang dengan adu mulut, namun roh berperang
(batin/hati bertolak belakang) dengan orang lain, sehingga suasana menjadi tegang
dan semuanya menjadi serba salah, menghilangkan damai sejahtera.
Disini kita perhatikan, mereka yang berjalan di jalan Tuhan;
-
Tidak lagi berperang
-
Senjata sebagai alat perang tidak
lagi digunakan untuk memerangi orang lain
Sehingga kalau kita perhatikan disini 2 senjata perang itu beralih fungsi
Yesaya 2:4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit
bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan
lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar
perang.
1.
Pedang–pedang beralih
fungsi menjadi mata bajak
Mata bajak
kegunaannya; membajak tanah sampai menjadi tanah yang baik tanah yang subur,
sehingga kalau kita perhatikan dalam Injil Matius 13, benih yang ditaburkan
ditanah yang baik (tanah yang subur), bertumbuh, berakar dan menghasilkan buah,
30 x lipat, 60 x lipat sampai 100 x lipat
2.
Tombak–tombak beralih
fungsi menjadi pisau pemangkas
Pisau pemangkas berguna
untuk memotong;
-
Jerami
-
Rumput kering
Jerami dan rumput
kering à kehidupan yang kering–kering (tidak mengahasilkan buah)
-
Rumput duri
Rumput duri à kehidupan yang menusuk hati dan perasaan orang lain
Bila tombak – tombak
beralih fungsi menjadi pisau pemangkas, keadaan menjadi lebih baik. Dan biarlah
itu terjadi.
Biarlah kita betul–betul menerima pengajaran yang keluar dari Gunung Sion
supaya kita berjalan menempuhnya, berjalan dalam terangnya Tuhan.
Saya tambahkan, tinggallah di Gunung Sion, tinggallah di Yerusalem sebab
dari sana keluar pengajaran dan firman Tuhan
Yerusalem à ibadah pelayan
Kalau beribadah dengan sungguh-sungguh akan menjadi guru-guru kebenaran.
Secara khusus kepada guru–guru sekolah minggu tergembalalah dengan
sungguh-sungguh.
Sekarang kita perhatikan
Yesaya 4:3-4
(4:3) Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan
disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh
hidup,
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan
kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah
Yerusalem dari
tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
Pengajaran firman dalam terang Roh kudus yang keluar dari gunung sion
adalah ; roh yang mengadili dan membakar (menghanguskan) akan
membersihkan Putri Sion juga menghapuskan noda darah dari Yerusalem.
Oleh sebab itu, saya diteguhkan kembali oleh Tuhan untuk menyampaikan 1
Petrus 4:7, supaya Allah dipermuliakan
Kalau kita tetap berada di gunung Sion dan tinggal di Yerusalem akan
disebut kudus (hidup di dalam kekudusan).
Saya kira kita sekalian rindu disebut dengan orang-orang kudus. Oleh sebab
itu, setialah beribadah (tinggal di Yerusalem). Jangan hari ini ibadah (berada
di gunung Sion, kota Yerusalem) besok tidak beribadah / berada di kota lain,
tidak boleh seperti itu.
Apapun harga yang harus dibayar untuk tetap tinggal di Yerusalem, BAYARLAH!
Korbankanlah semuanya baik itu tenaga, waktu , bahkan mungkin uang. Sebab
apapun yang kita korbankan, itu tidak sebanding dengan pengorbanan Yesus
Kristus.
Yesaya 4:5-6
(4:5) Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di
atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal
awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang
menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan
TUHAN sebagai tudung
(4:6) dan sebagai pondok tempat bernaung pada
waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan
persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.
Kalau kita tetap berada di gunung sion dan di Yerusalem, ada tudung
perlindungan, pemeliharaan dan pembelaan dari Tuhan. Sehingga dengan demikian
nama Tuhan dipermuliakan.
-
Segumpal awan pada
waktu siang (tiang awan) artinya; Tuhan melepaskan kita dari ujian dan cobaan –
cobaan. inilah perlindungan Tuhan pada waktu siang hari / terik matahari.
Saudaraku, daging
manusia lemah, sekalipun roh menurut, tetapi apabila ada tudung perlindungan
(itulah segumpal awan) kita akan sanggup menghadapi ujian – ujian dan cobaan –
cobaan. Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu melewati ujian – ujian dan
cobaan – cobaan kalau bukan Tuhan yang memberi kekuatan.
Orang yang
mengandalkan Tuhan adalah ; orang yang senantiasa ada di Gunung Sion (beribadah
dan melayani Tuhan)
-
Segumpal asap / api
pada waktu malam (tiang api) artinya; Tuhan melindungi, melepaskan kita dari dosa yang
menyebabkan kasih menjadi dingin.
Kalau dosa bertambah –
tambah, maka kasih menjadi dingin, tetapi dengan adanya tiang api diwaktu
malam, kita dibebaskan dari dosa; yang menyebabkan kasih semakin dingin.
Perhatikan saja dunia
ini, semakin hari semakin bertambah dosanya, dan orang yang melakukan dosapun
tidak lagi segan – segan, bahkan isteri dari seorang gembala juga sudah tidak
segan – segan lagi meninggalkan Tuhan, begitu juga sidang jemaat tidak segan –
segan untuk berzinah dengan ibu gembala.
Dimanapun kita berada,
baik di tempat bekerja, sekolah, tempat PKL, kuliah, dimanapun kita berusahalah
untuk menguasai diri terhadap dosa, jangan berjuang untuk dosa!
Tiang api adalah
kehangatan kasih Allah kepada saya dan saudara.
Dampak positif berada di gunung Tuhan dan Yerusalem;
Kembali kita memperhatikan
Yesaya 2:2
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Gunung Tuhan berdiri tegak di atas gunung – gunung, dan menjulang di atas
bukit – bukit
Artinya; dapat mengatasi segala masalah – masalah, sehingga nama Tuhan
ditegakkan. Dan biarlah kita meneggakkan nam Tuhan selama berada di atas muka
bumi ini.
Syarat untuk menjadi tenang
1 Petrus 4:7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat
berdoa.
Menguasai diri (self
control) , sesuai dengan
pernyaataan dari Petrus ini.
Galatia 5:22
(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu.
Salah satu dari buah Roh Kudus adalah penguasan
diri, dan penguasaan diri ini adalah buah Roh yang kesembilan / yang
terakhir.
Kalau saya gunakan dengan menggunakan tangga; kasih berada pada anak tangga yang
pertama, anak tangga yang kedua sukacita,
anak tangga yang ketiga damai
sejahtera, anak tanngga yang keempat kesabaran, anak tangga yang kelima kemurahan, anak tangga yang
keenam kebaikkan, anak tangga yang ketujuh kesetiaan, anak tangga
yang kedelapan kelemah
lembutan dan anak tangga yang
kesembilan penguasaan diri.
Penguasaan diri adalah anak tangga yang kesembilan, berarti puncak
tertinggi / ujung dari tangga.
Kejadian 28:11-12
(28:11) Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari
telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya
sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
(28:12) Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai
di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Yakub bermimpi, dan ia melihat ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya
sampai di langit.
Ujung berarti puncak tanggi, dan itu sampai ke langit
Dalam kitab Yesaya 66 : 1 langit adalah gambaran dari kerajaan surga /
takhta Allah.
Oleh sebab itu, jadilah tenang, kuasailah dirimu, jangan cepat mengambil
kesimpulan, jangan bingung. Karena ujung dari tangga itu membawa kita sampai ke
dalam kerajaan surga
Mari kita lihat...
Kejadian 28:12
(28:12) Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang
ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat
Allah turun naik di tangga itu.
Orang yang menguasai diri sama seperti malaikat yaitu; tidak ada rasa
karena tidak hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Orang yang hidup menuruti hawa nafsu ia tidak mampu menguasai dirinya.
Orang yang dapat menguasai diri tidak memiliki rasa terhadap pengaruh –
pengaruh yang tidak suci.
Saya bersyukur Tuhan membukakan rahasia firman Tuhan ini, sehingga kita
memiliki masa depan.
Sekarang mari kita lihat tempat Yakub bermalam
Kejadian 28:13-15
(28:13) Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN,
Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu.
(28:14) Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau
akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta
keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
(28:15) Sesungguhnya Aku
menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau,
ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini,
sebab Aku tidak akan
meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan
kepadamu."
Janji Tuhan; tidak meninggalkan kita seorang diri, melainkan tetap
melakukan apa yang dijanjikan-Nya;
-
mengembang kesebelah Timur, Barat,
Utara, Selatan
-
mendapat berkat
-
menyertai dan melindungi
-
memberikan tanah yang dijanjikan
Kejadian 28:16
(28:16) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia:
"Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
(28:17) Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini.
Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu
gerbang sorga."
Betel adalah, rumah Allah Yakub pintu gerbang surga, itu sebabnya Yakub
berkata; “Alangkah dahsyatnya tempat ini.” sehingga kita menjadi pribadi –
pribadi yang dahsat.
Tuhan mengangkat kita menjadi suatu kerajaan di atas muka bumi ini Tuhan
mengangkat kita menjadi raja – raja dan imam – imam.
Berbicara raja berbicara kuasa, berarti berkuasa atas dosa yang ditimbulkan
oleh;
-
DAGING dengan segala hawa nafsu
segala keinginannya
-
IBLIS SETAN, yaitu: roh jahat dan
roh najus
-
DUNIA dengan segala arus dan
pengaruhnya, yang menghanyutkan, membawa pada kematian rohani.
Ini adalah pribadi yang dahsat.
Kejadian 28:18-19
(28:18) Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya
sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke
atasnya.
(28:19) Ia menamai tempat
itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Ia menamai tempat itu ' Betel ' ; dahulu nama kota itu "lus".
Dahulu kita hidup dengan sifat tabiat yang lama, tetapi sekarang kita
menjadi rumah Tuhan / rumah bagi segala bangsa.
Sejak itulah Yakub mendirikan nama Tuhan sekaligus menuangkan minyak di
atas batu.
Kalau kita meninggikan nama Tuhan minyak urapan Roh Kudus ada diatas
kepala, dan menandakan kita adalah orang yang dikhususkan bagi Allah
Kelebihan orang yang tenang
Yesaya 30:15
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan saya dan saudara sampai
selama – lamanya selama kita berada di rumah Allah Yakub. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment