IBADAH
RAYA MINGGU, 29 JULI 2018
KITAB
WAHYU
(Seri:63)
Subtema: “SIHIR”
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Raya Minggu. Dan biarlah kiranya kita
boleh diberkati lewat firman penggembalaan yang akan kita terima malam ini.
Tidak
lupa juga saya menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman
Tuhan lewat livestreaming atau video internet, dimanapun anda berada, di
dalam negeri maupun diluar negeri, kiranya kebahagiaan sorga turun atas kita
malam ini, kasih dan kemurahan-Nya melalui pembukaan rahasia firman Tuhan untuk
menolong ibadah kita, pelayanan kita, nikah-nikah kita, nikah rumah tangga kita
sekaliannya, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi nama Tuhan
dipermuliakan dari sekarang sampai selama-lamanya.
Segera
saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari
kitab Wahyu 9:20-21.
Wahyu
9:20-21
(9:20)
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak
juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah
roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu
dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
(9:21) dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir,
percabulan dan pencurian.
Manusia
lain yang tidak mati oleh malapetaka itu tidak juga bertobat walaupun mereka
telah melihat malapetaka atau penghukuman dari sangkakala ke enam yang ditiup
oleh malaikat yang ke enam yang membunuh sepertiga dari umat manusia.
Orang-orang yang tidak mau bertobat:
Yang
pertama : Mereka tidak
berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala.
Yang
kedua : Mereka tidak
bertobat daripada:
(1)
Pembunuhan.
(2) Percabulan.
(3) Sihir.
(4) Pencurian.
Jadi
dari ayat ini kita dapat melihat atau menyimpulkan bahwa ada orang yang dapat
bertobat (berubah), tetapi ada juga orang yang tidak dapat bertobat. Dan Tuhan
perlihatkan itu semuanya, jadi tidak ada yang tersembunyi sekalipun kita
kelihatan manis-manis, tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan.
Keterangan
yang pertama tentang pembunuhan telah disampaikan dengan jelas dan kita
masih mengingat dengan baik apa yang sudah kita terima pada minggu yang lalu.
Sekarang
kita akan memperhatikan bagian yang kedua yaitu mereka tidak juga bertobat
daripada:
1. Pembunuhan
2. Percabulan
3. Sihir.
4. Pencurian.
Sekarang
kita akan memperhatikan...
Keterangan:
SIHIR.
Sihir
adalah perbuatan yang ajaib dengan kekuatan pesona gaib.
Kita
akan memperhatikan tentang sihir dalam...
Kisah
Para Rasul 8:9
(8:9)
Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan
sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak
seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
Simon
dari sejak dahulu melakukan sihir dan menakjubkan rakyat Samaria oleh karena
sihirnya.
Sehingga
oleh karena sihirnya itu, Simon berlagak seolah-olah ia adalah orang yang
penting sekali. Berbanding terbalik dengan di
dalam Tuhan:
-
“Yang terbesar hendaklah menjadi yang paling
muda”
-
“Pemimpin menjadi pelayan”
Kisah
Para Rasul 8:10-11
(8:10)
Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini
adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
(8:11)
Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh
perbuatan sihirnya.
Semua
orang di Samaria, besar kecil mengikuti Simon karena sihirnya itu menakjubkan
orang-orang Samaria. Selanjutnya pengikut-pengikut Simon ini berkata; “Orang
ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai kuasa besar. “
Pendeknya;
Orang Samaria belum bisa membedakan bahwa sihir itu berasal dari Tuhan atau
dari setan.
Kisah
Para Rasul 8:12-13
(8:12)
Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan
Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka
memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
(8:13)
Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis,
ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat
tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.
Namun
pada akhirnya orang-orang Samaria termasuk Simon sendiri percaya kepada Tuhan
dan akhirnya memberi diri dibaptis.
Setelah
dibaptis, Simon selalu bersama-sama dengan Filipus karena mujizat-mujizat
besar yang terjadi.
Kalau
orang masih takjub pada mujizat- muujizat, tetapi tidak takjub dengan salib (karya
Allah yang terbesar) menunjukkan bahwa ia
masih terikat dengan perkara-perkara lahiriah.
Kisah
Para Rasul 8: 5-7
(8:5)
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan
Mesias kepada orang-orang di situ.
(8:6)
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda
yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang
diberitakannya itu.
(8:7)
Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah
roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh
dan orang timpang yang disembuhkan.
Filipus
memberitakan Mesias di Samaria disertai dengan tanda-tanda heran maupun
mujizat-mujizat yaitu mengusir setan atau roh-roh jahat, yang sakit sembuh
antara lain yang lumpuh dan timpang disembuhkan.
Di
dalam Kisah Rasul 8:5-7, Filipus mengusir setan, menyembuhkan orang
sakit terkusus yang lumpuh, yang timpang semuanya sembuh dan Simon pun selalu
bersama dengan Filipus tetapi hanya karena mujizat bukan karena salib.
Bagaimana
pengikutan kita kepada Tuhan? Karena mujizat atau karena salib? Kalau hanya
karena mujizat tidak akan bisa bertahan.
Kisah
Para Rasul 8:14-16
(8:14)
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria
telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
(8:15)
Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang
Samaria itu beroleh Roh Kudus.
(8:16)
Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka,
karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Setelah
orang-orang Samaria menerima Yesus Kristus yang diberitakan oleh Filipus, rasul
lain di utus ke Samaria yaitu Petrus dan Yohanes. Karena setelah dibabtis
orang-orang Samaria belum penuh Roh Kudus maka rasu-rasul lainpun di utus ke
Samaria.
Saya
berharap kiranya kita semua penuh dengan Roh Kudus karena tanpa Roh Kudus kita
tidak bisa berbuat sesuatu apapun. Berarti melayani karena kemauan dan
kerelaan yang dari Tuhan.
Kisah
Para Rasul 8:17
(8:17)
Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka
menerima Roh Kudus.
Ketika
Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan maka orang-orang Samaria penuh dengan
Roh Kudus yaitu orang-orang yang sudah percaya, bertobat
dan
yang memberi diri dibabtis.
Kisah
Para Rasul 8:18-19
(8:18)
Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh
karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada
mereka,
(8:19)
serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya
jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
Ketika
Simon melihat orang-orang Samaria penuh dengan Roh Kudus oleh penumpangan
tangan Petrus dan Yohanes, tiba-tiba Simon
menawarkan uang kepada Petrus dan Yohanes. Alasannya supaya kuasa itu juga
turun atasnya sehingga apabila ia menumpangkan tangan maka
orang lain juga penuh dengan Roh Kudus.
Jadi
dari sifat inilah kita mengetahui bahwa pemikiran Simon masih tetap dikuasai
oleh sihir, dia ingin mendapatkan kuasa Roh Kudus dengan cara membayar dengan
uang bukan dengan cara meninggikan korban
Kristus.
Kisah
Rasul 8:20
(8:20)
Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu
itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli
karunia Allah dengan uang.
Karunia
Allah tidak dapat dibeli dengan uang. Kita melayani sesuai dengan
karunia-karunia Roh Kudus yang Tuhan percayakan itu tidak ada kaitannya dengan
uang, harta, kekayaan itu kaitannya dengan kemuliaan
dan kebangkitan dialami oleh Tuhan Yesus Kristus…Efesus 4:9-12. Jadi kuasa Roh El-Kudus dan
karunia-karunianya tidak bisa dibeli dengan uang.
Semakin
terlihatlah kepribadian Simon, sekalipun mengaku percaya dan memberi diri
dibabtis tetapi dia masih terikat dengan roh sihir. Dan hal
itu juga masih banyak terjadi di tengah-tengah
kehidupan kekristenan.
Kisah
8:21-23
(8:21)
Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu
tidak lurus di hadapan Allah.
(8:22)
Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan,
supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;
(8:23) sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang
pahit dan terjerat dalam kejahatan."
Simon
hendak membeli kuasa dan karunia Allah itu karena:
- Hatinya tidak lurus dihadapan Allah
= bertolak belakang dengan salib.
Tidak lurus itu menunjuk kepada ular dan
tabiat-tabiatnya. Ular kalau berjalan itu berliku-liku, jadi hatinya tidak
lurus dihadapan Allah. Ular hanya bisa diluruskan hanya dengan kayu salib,
ditusuk dari mulut sampai kepada ekornya, supaya mulut yang penuh dusta itu
lurus sampai kedalaman hati bahkan sampai kepada ekor-ekornya tidak ada lagi
buntut-buntutnya yang tidak lurus.
- Hati Simon seperti empedu yang pahit.
Akibatnya sikap dan perbuatannya menjadi pahit. Sebab
apa yang keluar itu berasal dari hati. Berarti kalau hatinya pahit berarti yang
keluar juga pahit. Jadi kalau perbuatannya pahit itu karena hatinya pahit. Apapun
tindakannya tidak enak dirasakan oleh orang lain.
Penyebab hati pahit: Simon terjerat dalam kejahatan.
Jadi Simon masih terikat dengan kejahatan yaitu sihir.
Hati-hati yang sudah percaya kepada Tuhan dan memberi diri
dibabtis tetapi hati masih terjerat dengan kejahatan hati-hati.
Kesimpulannya
sihir tersambung dengan mujizat, uang, dan perkara-perkara lahiriah lainnya,
tetapi bertolak belakang dengan salib.
LEBIH
RINCI KITA MEMPERHATIKAN TENTANG SIHIR DALAM...
Kisah
Para Rasul 16:16
(16:16)
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami
bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan
tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
Di
Filipi Paulus bertemu dengan hamba perempuan, dia dikuasai oleh roh tenung dengan
tenungan-tenungannya itu memberi penghasilan besar kepada pedagang-pedagang.
Kesimpulannya
sihir tersambung dengan harta, kekayaan, uang, dan perkara lahiriah lainnya.
Kisah
Para Rasul 16:17
(16:17)
Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru,
katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka
memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
Saudaraku
kalau kita baca ayat ini, sekilas hamba perempuan yang dikuasai oleh roh tenung
ini sepertinya berpihak kepada ibadah dan pelayanan kalau dilihat dari
perkataannya. Jadi kita tidak bisa hanya mendengar perkataan dari mulut manusia
karena roh itu harus diuji, harus dibuktikan selama dia ikut Tuhan. Sikap dan
perbuatannya harus dibuktikan, tidak cukup hanya dari mulut.
Berarti
tenung maupun sihir ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Sama halnya dengan Simon mengaku bahwa
dia percaya kepada Mesias, kemudian memberi diri dibabtis, tetapi kenyataannya
dia masih terjerat dengan kejahatan yaitu sihir.
Sebetulnya
kehidupan yang menginginkan serba instan = sihir. Kalau seorang hamba Tuhan,
seorang imam di tengah-tengah ibadah dan pelayanan menolak salib Kristus (tidak
mau berkorban) sebaliknya dia hanya menginginkan supaya segalanya serba instan
sebetulnya itu sihir.
Kisah
Para Rasul 16:18
(16:18)
Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus
tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh
itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan
ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Jadi
sihir ataupun tenung sebetulnya mengganggu dan merusak ibadah dan pelayanan
sekalipun memberikan penghasilan besar dalam bentuk materi. Sama dengan
imam-imam kalau melayani Tuhan serba instan itu menggangu sekali walaupun mulut memuliakan Tuhan, itu harus
dipahami oleh kita sekaliannya pribadi lepas pribadi supaya jangan hanya bisa
menghasut satu dengan yang lain.
Yesaya
2:6-8
(2:6)
Sungguh, telah Kaubuang umat-Mu, yakni kaum keturunan Yakub, sebab
di mana-mana mereka melakukan tenung seperti yang di Timur dan sihir seperti
orang Filistin, dan orang-orang asing di antara mereka terlalu banyak.
(2:7) Negerinya penuh emas dan perak dan tak terbatas harta
bendanya; negerinya penuh kuda dan tak terbatas jumlah keretanya.
(2:8) Negerinya penuh berhala-berhala; mereka sujud menyembah
kepada buatan tangannya sendiri dan kepada yang dikerjakan oleh tangannya.
Saudaraku,
oleh karena sihir atau tenung:
- Penuh dengan emas dan perak sehingga tidak
terbatas harta dan bendanya.
- Penuh kuda sehingga tidak terbatas jumlah
keretanya.
- Penuh berhala-berhala sehingga mereka
menyembah kepada berhala buatan tangan mereka sendiri.
Ada dua jenis berhala; (1) Kekerasan hati, (2) Segala
perkara-perkara lahiriah.
Pendeknya
sihir tersambung dengan harta kekayaan, kemudian tersambung dengan manusia dan
kekuatannya sehingga tidak terbatas jumlah keretanya, dan tersambung dengan
berhala-berhala dimana negerinya penuh dengan berhala-berhala sehingga mereka
sujud menyembah kepada berhala itu padahal berhala itu buatan tangan manusia.
Yang kita sembah seharusnya Allah yang hidup dimana dua tangannya yang
membentuk kehidupan kita. Sebab itu terlalu bodohlah rasanya kalau manusia
menyembah buatan tangannya sendiri.
Kalau
serba instan melayani Tuhan maka hanya mengingini tanda heran dan mujizat,
mengingini pengetahuan dan hikmat, hal ini tidak bisa dipungkiri. Tadi kita
sudah melihat dua contoh yaitu hamba perempuan yang dikuasai roh tenung, juga
Simon di Samaria semuanya tersambung dengan harta, tersambung dengan kekayaan
tetapi menolak salib.
Yesaya
47:8-9
(47:8)
Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup
bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu:
"Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan
menjadi punah!"
(47:9)
Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu
hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau,
sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.
Bermanja-manja
dan merasa aman itu adalah roh sihir. Kalau seorang imam dikuasai oleh roh
sihir maka dia akan bermanja-manja dan merasa aman di tengah ibadah dan
pelayanan, Pendeknya jauh dari salib.
Saudaraku,
melayani dengan instan, tidak mau berkorban di tengah ibadah dan pelayanan, itu
sihir. Percaya dengan firman jangan percaya dengan kata-kata rayuan manusia, kepalsuan
pasti tersambung dengan uang, tersambung dengan harta. Jangan terbuai dengan
perkataan yang muluk-muluk seperti yang sudah diucapkan oleh Simon tadi.
Wahyu
18:3
(18:3)
karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya
dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang
di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”
Saudaraku,
orang yang bermanja-manja (tidak mau memikul salib) di tengah ibadah dan
pelayanan, antara lain:
- Semua bangsa yang telah minum dari anggur
hawa nafsu cabulnya.
- Raja-raja berbuat cabul dengan dia.
- Pedagang-pedagang di bumi telah menjadi
kaya oleh kelimpahan hawa nafunya.
Jadi
perempuan Babel dikuasai oleh roh sihir sehingga bangsa-bangsa bermanja-manja,
raja-raja berbuat cabul, dan pedagang-pedagang dibuatnya menjadi kaya.
Wahyu
18:23
(18:23)
Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara
mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di
dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh
ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
Kesimpulannya;
oleh karena ilmu sihir semua bangsa sesat. Bangsa-bangsa yang sesat tandanya;
- “Cahaya
lampu tidak akan bersinar lagi.”
Berarti tinggal di dalam kegelapan, sedangkan kegelapan
adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
- “Suara
laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalamnya.”
Berarti di dalamnya tanpa hubungan intim dengan Tuhan.
Yesus adalah kepala adalah suami sedangkan gereja adalah tubuh adalah istri. Jadi
hubungan yang disesatkan, tanpa hubungan intim dengan Tuhan. Kerugian yang
terjadi tanpa hubungan intim dengan Tuhan, tidak menghasilkan logat ganjil (bahasa
lidah) yaitu; bahasa Roh. Sekali lagi saya tandaskan karunia Roh kudus
tidak bisa dibeli dengan uang.
Kita
kembali membaca...
Yesaya
47: 12-13
(47:12)
Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak
itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup
mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.
(47:13)
Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan
menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang
menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa
yang akan terjadi atasmu!
Oleh
karena sihir inilah maka bangsa-bangsa:
1. Sibuk meneliti segala penjuru langit.
2. Sibuk menilik bintang-bintang.
Jadi
oleh karena sihir maka orang sibuk dengan ilmu pengetahuan saja. Tidak ada
artinya ilmu pengetahuan kalau Tuhan tidak ada di dalam hidupnya. Sekalipun dapat
meneliti segala penjuru bumi; (timur,
barat, utara, selatan) artinya: semuanya dapat dia
deteksi.
Kemudian menilik bintang-bintang, dia tau segala jenis
bintang, dia tau segala jenis bintang-bintang yang ada di cakrawala. Itu
pemupukan terhadap ilmu pengetahuan tetapi tidak ada pemupukan di dalam Tuhan,
dia hanya memiliki pengetahuan duniawi tetapi tidak memiliki hikmat yang dari
Tuhan itu karena sihir.
1
Korintus 1:18
(1:18)
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi
mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan
itu adalah kekuatan Allah.
Perlu
untuk diketahui, berita salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi mereka yang akan diselamatkan berita salib adalah kekuatan Allah.
Maka orang yang menolak salib suatu kali nanti akan binasa.
Orang
yang hanya menyukai hal yang instan, hanya menyukai sihir, menolak salib bagi
dia berita salib itu adalah suatu kebodohan. Orang yang bermanja-manja, menolak
salib, jauh dari pengorbanan di tengah ibadah
dan pelayanan, hanya lebih mengutamakan ilmu dan pengetahuan, dan dia hanya
menganggap bodoh berita salib yang disampaikan.
Kita
tahu bahwa salib itu berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa,
megoreksi sampai kedalaman hati, mengoreksi segala yang terselubung, bagi dia
itu suatu kebodohan, tetapi bagi mereka yang akan diselamatkan, berita salib
itulah kekuatan Tuhan.
Bagi
yang bermanja-manja berita salib suatu kebodohan tetapi ia
tidak selamat.
Saya
salah satu hamba Tuhan paling tidak suka melihat anak Tuhan yang manja, sudah besar tidak bisa nyapu lucu
rasanya.
1
Korintus 1:20
(1:20)
Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di
manakah pembantah dari dunia ini?
Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
Menjadi
pembantah berita salib oleh karena hikmat dunia seperti ahli taurat. Ahli turat
itu mengerti firman Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku sehingga berita salib itu
bagi mereka suatu kebodohan tetapi binasa. Berbahagialah kalau saudara semakin
mengerti firman Tuhan tetapi lebih berbahagia lagi kalau kita tetap teguh
berpegang kepada kebenaran iman, memilkul salib dan memberitakannya dimanapun
berada. Mengerti firman bagus tetapi jauh lebih bagus lagi kalau kita berpegang
teguh kepada kebenaran, membawa berita salib dimanapun kita berada supaya
jangan menjadi ahli taurat, karena ahli taurat adalah pembantah dari dunia.
1
Korintus 1:22
(1:22)
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani
mencari hikmat,
Disini
kita melihat orang-orang Yahudi menghendaki tanda, sedangkan orang-orang Yunani
menghendaki hikmat. Tanda-tanda heran itu sama dengan mujizat-mujizat. Tidak
ada artinya mujizat atau tanda-tanda heran kalau orang itu tidak memikul salib,
sekalipun berjuta-juta kali terjadi mujizat di depan mata kalau orang itu tidak
mau memikul salib itu tidak ada artinya.
Kemudian
hikmat itu sama dengan pengetahuan. Jadi kalau kita beribadah dan melayani
hanya sekedar untuk memiliki hikmat, mengerti tentang kebenaran tetapi tidak
mau menjadi pelaku, tidak memikul salib, bermanja-manja di tengah ibadah dan
pelayanan itu adalah suatu
kekeliruan, sebab bagi dia berita salib adalah suatu kebodohan.
Sehingga
kita bisa melihat keadaan orang seperti ini di dalam...
1
Korintus 1:23
(1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk
orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi
suatu kebodohan,
Rasul
Paulus tetap berpegang teguh terhadap kebenaran sekalipun ada beberapa reaksi
terhadap salib yaitu:
- “Bagi orang-orang Yahudi menjadi batu
sandungan.”
Mereka tersandung terhadap salib karena mereka tidak
hidup di dalamnya, mereka hanya menginginkan tanda-tanda heran,
mujizat-mujizat.
- “Bagi orang-orang Yunani (bangsa Kafir)
adalah sutu kebodohan.”
Kesimpulannya, bangsa Yahudi tersandung dengan berita
salib sedangkan bangsa Yunani (bangsa Kafir) menganggap salib suatu kebodohan,
mereka telah dikuasai oleh sihir. Bermanja-manja, melayani dengan instan itu
sihir.
Tuhan
tidak suka melihat orang yang bermanja-manja, Tuhan tidak suka dengan roh
sihir. Sementara, sihir tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mau selamat (masuk
sorga) atau mau di luar berarti api neraka?
Jangan
cengeng rohani, berarti tidak boleh bermanja-manja.
1
Korintus 1:24
(1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi,
maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Untuk
mereka yang terpanggil berita salib adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Maka
kalau kita senantiasa memandang kepada salib kita kuat, tetapi kalau kita
memandang kepada perkara lahiriah karena dikuasai oleh roh sihir disitu kita
menjadi lemah. Kemudian berita salib adalah hikmat Allah; dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang tidak baik. Salomo penuh dengan hikmat Allah sehingga
dia dapat menuntaskan perkara dari dua nikah yang hancur hanya dengan sebilah
pedang, dia dapat memutuskan dua perkara walaupun ketika peristiwa itu terjadi
dia tidak ada disitu dan tidak melihat peristiwa itu terjadi tetapi dia bisa
melihat karena hikmat. Darimana kita peroleh hikmat? Dari berita
salib.
Orang
akan jadi bodoh dan akan dikuasai oleh roh sihir apabila dia menganggap hina
pemberitaan salib.
1
Korintus 1:25
(1:25)
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada
manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Kuasa
dari berita salib yang kita terima:
1.
Yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari dunia.
2.
Yang lemah dari Allah lebih kuat dari manusia duniawi.
Malam
ini kita mendapatkan suatu pelajaran yang baik tentang sihir supaya kita
mengerti untuk menentukan sikap kita kedepan, keseluruhan kita secara khusus
imam-imam yang sudah melayani Tuhan.
Ciri-ciri
roh sihir atau roh tenung...
Wahyu
17:4
(17:4)
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh
dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Saudaraku,
perempuan kekejian atau Babel; “memakai
kain ungu, kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata, dan mutiara, tetapi
di tangannya ada suatu cawan emas berisi penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya”. Pakaiannya terlihat indah sepertinya menjanjikan,
(kain ungu dan kain kirmizi) berbicara tentang kemuliaan setelah sengsara salib
memang sepertinya manjanjikan. Tetapi ditangannya ada cawan yang isinya penuh
dengan:
1. Kekejian.
2. Kenajisan percabulannya.
Jadi
perbuatan dan hatinya tidak sama = munafik, itulah ciri-ciri sihir.
Pakaiannya
menjanjikan, kain ungu itu berbicara
tentang kemuliaan. Kemudian kain kirmizi
berbicara tentang salib berarti ada kemuliaan dibalik salib sepertinya itu yang
dinyatakan, disediakan. Tetapi ditangannya penuh dengan dua perkara yaitu (1)
kekejian, (2) Kenajisan percabulannya.
Saudaraku,
perempuan Babel disebut dengan perempuan kekejian karena dia akan menghentikan
korban sehari-hari yaitu korban santapan
dan korban sembelihan. Diajar untuk
menolak korban santapan yaitu firman Allah, kemudian diajar untuk menolak
korban sembelihan yaitu ibadah dan pelayanan dengan segala pengorbanan.
Kemudian di tangannya juga ada kenajisan percabulannya, diajar untuk hidup
najis dan berlaku cabul itulah ciri-ciri roh tenung atau sihir.
Maka
saudara harus berbahagia dan berbangga hati dihadapan Tuhan kalau Tuhan kirim
di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini akal budi dan kebijaksanaan yang
datang dari salib yang senantiasa memberikan pimpinan dari suatu ajaran yang
baik dan sehat untuk menolong kehidupan kita. Jangan
saudara berbahagia kalau dosa dibiarkan yaitu segala kemunafikan dan tipu muslihat
dibiarkan hanya karena sihir dan tenung.
Maka
kalau kita telusuri lagi dalam..
Wahyu
17:3
(17:3)
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang
perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh
tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan
sepuluh tanduk.
Perempuan
kekejian itu duduk di atas seekor binatang. Jadi yang ditunggangi oleh roh
sihir atau roh tenung adalah mereka yang masih hidup dalam hawa nafsu dan keinginan
daging. Binatang -> manusia tanpa roh = daging.
Biarlah
kehidupan kita di dalam kegiatan roh ini ditunggangi oleh Tuhan untuk memimpin
dan membawa kita masuk ke dalam kota Yerusalem baru.
Kalau
kita lihat dalam hal menyambut Tuhan ada yang mengalasi pakaiannya di atas
keledai, ada yang menghamparkan pakaiannya di tengah jalan namun ada juga yang
menghamparkan ranting-ranting tetapi sekali waktu akan menjadi kering.
Sedangkan pakaian yang dihamparkan di tengah jalan memang dilalui tetapi
dipakai lagi, Tuhan tidak mau seperti itu, yang Tuhan mau hati, pikiran, dan
perasaan kita di alaskan di atas keledai untuk dibawa masuk kota Yerusalem yang
baru.
Ayo...Pengikutan
kita seperti apa? Bagaimana cara kita untuk ditunggangi sampai nanti kita
dibawa ke dalam Yerusalem baru? Apakah kita seperti pakaian yang dibuka lalu di
alaskan di atas keledai sebagai duduknya Yesus selama
menunggangi keledai? Atau menghamparkan ranting-ranting yang sebentar akan
menjadi kering dan tidak bertahan lama? Atau apakah hanya pakaian yang dihamparkan,
memang dilalui tetapi sekali waktu dipakai lagi?
Biarlah
kiranya perbuatan, hati , pikiran, dan perasaan kita dialaskan di atas keledai
sampai dibawa masuk ke kota Yerusalem baru, jangan sampai ditunggangi oleh roh
sihir dan roh tenung itu tidak ada artinya. Maka perlu
berpikir dua kali mau bertobat atau bertahan dengan roh sihir tetapi susah
payah dalam hidup??
Akhirnya
pada penghujung pemberitaan firman malam ini kita perhatikan dalam...
Wahyu
21:7-8
(21:7)
Barangsiapa menang, ia
akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia
akan menjadi anak-Ku.
(21:8)
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang
sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Barangsiapa
menang ia akan memperoleh semuanya ini, yaitu:
1.
Aku akan menjadi Allahnya.
2.
Ia akan menjadi anak-anak Allah.
Sedangkan
orang-orang penakut, orang-orang
yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala, semua pendusta, mendapat bagian di dalam
lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. Itulah kematian yang kedua.
Biarlah
kiranya malam ini kita mau diluruskan oleh salib seperti ular ditusuk dengan
kayu salib dari mulut sampai ke ekor, tidak ada lagi buntut yang berliku-liku
semuanya sudah lurus. Jangan bermanja-manja atau menolak salib, jangan dengar suara asing, terimalah
pengajaran
firman Tuhan yang sehat. Manusia bisa bicara a,b sampai z belum
tantu benar, firman Tuhan yang benar.
Ayo
mau pilih roh sihir yaitu bermanja-manja atau mau pikul salib saja. Ingat
konsekuensi dari dua pilihan; bermanja-manja karena dikuasai oleh roh sihir
masuk ke dalam lautan api itulah kematian yang kedua. Sedang orang Pikul salib akan diselamatkan.
Kita bersyukur Yesus menjadi Tuhan dan juruselamat supaya umat Tuhan bertobat
dan mendapat pengampunan, kita menjadi selamat. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang