IBADAH KAUM MUDA, 28 JULI
2018
STUDY YUSUF
(Seri:134)
Subtema: “ORANG-ORANG BIJAKSANA (BINTANG-BINTANG DI CAKRAWALA)”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya
Tuhan kita Yesus Kristus, kita patut bersyukur kita kembali diijinkan untuk
mengusahakan dan memelihara Ibadah Pemuda Remaja.
Kiranya malam ini Tuhan melawat kehidupan kita,
memulihkan keadaan kita, ibadah pelayanan kita di atas segalanya nama Tuhan dipermuliakan,
sehingga ibadah dan pelayanan
kita semakin berkenan bahkan
bagaikan
dupa yang berbau harum.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, terkhusus pemuda remaja yang sedang mengikuti live streaming, video internet, Youtube, maupun Facebook dimanapun
anda berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini dan nama Tuhan
dipermuliakan.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalan
untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Kejadian
41:46.
Kejadian 41:46
(41:46) Yusuf
berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka
pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
Perhatikan kalimat pada ayat ini secara khusus; “lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa Yusuf sedang menjalankan
sebuah tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
Kejadian 41:47-48
(41:47) Tanah itu
mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
(41:48) maka Yusuf
mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah
Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota
disimpan di dalam kota itu.
Kemudian datanglah tujuh tahun kelimpahan maka Yusuf
mengumpulkan bahan makanan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu, inilah hasil
dari sebuah tanggung jawab
yang dipikul oleh Yusuf.
Kejadian 41:49
(41:49) Demikianlah
Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang
berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
Demikianlah Yusuf menimbun gandum sebagai bahan makanan
seperti pasir di
laut, sangat banyak dan tidak terhitung sehingga orang berhenti menghitungnya.
Kesimpulannya; bahwa mimpi Fiaraun telah tergenapi dan
penggenapan ini ada kaitannya dengan Yusuf.
Sekarang kita mundur sedikit ke belakang ...
Kejadian 41:
(41:22) Selanjutnya
dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang
berisi dan baik.
(41:23) Tetapi
kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh
angin timur.
(41:24) Bulir yang
kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini
kepada semua ahli, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat menerangkannya
kepadaku."
(41:25) Lalu kata
Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah
memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
Yusuf memberitahukan arti kedua mimpi Firaun, adapun
arti kedua mimpi Firaun ialah:
1.
Akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh
tanah Mesir.
2.
Kemudian sesudah itu akan timbul tujuh
tahun kelaparan.
Itulah arti kedua mimpi Firaun dan telah diartikan Yusuf
dan artinya itu telah tergenapi, tadi sudah kita lihat dalam Kejadian 41:46-49.
Jadi arti kedua mimpi Firaun adalah akan datang tujuh
tahun kelimpahan, setelah tujuh tahun kelimpahan muncul tujuh tahun kelaparan
yang hebat sampai mengurus keringkan seluruh tanah Mesir.
Dampak negatif tujuh tahun kelaparan: tujuh tahun
kelimpahan dilupakan sebab tujuh tahun kelaparan itu mengurus keringkan seluruh
tanah Mesir bahkan tujuh tahun kelimpahan itu tidak terlihat bekas-bekasnya.
Akibat yang ditimbulkan manusia akan binasa.
Sekarang jalan
keluarnya supaya manusia tidak binasa oleh karena tujuh tahun kelaparan
tersebut.
Kejadian 41:33-36
(41:33) Oleh sebab
itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana,
dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
(41:34) Baiklah juga
tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri
ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah
Mesir.
(41:35) Mereka harus
mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini
dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan
makanan, serta menyimpannya.
(41:36) Demikianlah
segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh
tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan
binasa karena kelaparan itu."
Yusuf memberi pandangan–pandangan atau masukan-masukan
kepada Firaun supaya manusia jangan binasa oleh karena tujuh tahun kelaparan
yang hebat yang akan terjadi.
Adapun pandangan-pandangan atau masukan-masukan Yusuf
kepada Firaun, antaralain:
a.
Mengangkat
seorang yang berakal budi dan bijaksana, menjadi kuasa atas tanah Mesir.
b.
Menempatkan
penilik-penilik atas seluruh tanah Mesir.
Itu sebabnya tadi di atas saya sampaikan penggenapan mimpi
Fiarun itu ada kaitannya dengan Yusuf.
Sekarang kita kan memperhatikan tentang ...
Tentang: SEORANG YANG BERAKAL BUDI DAN BIJAKSANA.
Daniel 12:3
(12:3) Dan
orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah
menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Orang-orang bijaksana menuntun banyak orang kepada
kebenaran, seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala.
Wahyu 1:20
(1:20) Dan rahasia
ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian
emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh
kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Jadi pemimpin-pemimpin dan guru-guru dalam rumah Tuhan
itulah orang bijaksana, tugas mereka adalah menuntun ketujuh sidang jemaat kepada
kebenaran.
Ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat
itulah pemimpin-pemimpin dan guru-guru kebenaran di dalam rumah Tuhan yang
disebut juga orang-orang bijaksana untuk menuntun orang-orang kepada kebenaran.
Sejenak kita melihat Matius 2:1-2.
Matius 2:1-2
(2:1) Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
Datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem sebab
mereka dituntun oleh bintang Timur itu.
Matius 2:9-11
(2:9) Setelah
mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang
yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di
atas tempat, di mana Anak itu berada.
(2:10) Ketika mereka
melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah
mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu
sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Bintang Timur menuntun orang-orang majus sampai tiba di
tempat dimana Yesus dilahirkan.
Kita bersyukur dengan kemurahan Tuhan kita diberikan
akal budi dan kebijaksanaan untuk menuntun kita sampai tiba di tempat yang
Tuhan tentukan bagi kita sekaliannya.
Tadi malam telah kita dengar firman Tuhan ada baiknya
untuk memberi penghormatan dua kali lipat kepada mereka yang berjerih payah
dalam mengajar dan berkotbah, maka ketika orang bijaksana menuntun orang-orang
kepada kebenaran dibutuhkan keterbukaan dibutuhkan kejujuran untuk mengakui
akal budi kebijaksnaan yang dikirim oleh Tuhan dari sorga untuk kita semua.
Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita tidak akan sampai
ke tujuan kalau tidak dituntun oleh orang-orang bijaksana, tidak boleh
bergantung kepada harta dan kekayaan, kedudukan, jabatan, kepada uang, kepada
apa saja yang ada di atas muka bumi ini, pendeknya tidak boleh sombong di
hadapan Tuhan.
Dalam kesombongannya
Belzazar menyembah berhala-berhala, emas, perak, tembaga, kayu dan batu, oleh karena kesombongannya, Daniel
berkata kepada Belzazar
“apakah engkau lebih
kuat dari Tuhan?”
Tidak boleh bergantung pada perkara-perkara lahiriah,
harus bebas dari berhala-berhala.
Setelah mereka (orang-orang majus) tiba
di tempat yang mereka tuju, orang-orang majus mempersembahkan tiga perkara yaitu:
1.
Emas
2.
Kemenyan
3.
Mur
Sekarang kita akan memperhatikan ...
Tentang : EMAS -> kesucian dan kemurnian.
1 Petrus 1:2
(1:2) yaitu
orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang
dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas
kamu.
Orang-orang pilihan dikuduskan oleh Roh Tuhan,
tujuannya:
a.
Supaya taat pada Yesus Kristus.
b.
Supaya menerima percikan darah-Nya.
Percikan darah berarti sengsara yang
dialami oleh gereja Tuhan atau anak-anak Tuhan untuk membawa sampai kepada
kesempurnaan = menanggung penderitaan yang tidak harus ia ditanggung.
Tujuannya; untuk menyucikan anak-anak Tuhan
sampai kepada kesempurnaanya.
1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah
akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih
tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Oleh
karena percikan darah itu harus menanggung banyak penderitaan dan harus
berdukacita, sebetulnya maksud semua itu ialah untuk membuktikan kemurnian iman.
Sedangkan kemurnian iman lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana sekalipun telah
diuji kemurniannya dengan api. Jadi yang membuat kehidupan anak-anak Tuhan
menjadi bernilai tinggi adalah kemurnian, bukan karena harta, bukan karena
kekayaan, bukan karena uang, bukan karena pekerjaan.
Apa yang membuat anak Tuhan bernilai tinggi? Kemurnian
imannya yang
lebih tinggi nilainya lebih berharga dari pada emas yang fana sekalipun ia
telah diuji oleh dapur api.
Wahyu 14:4
(14:4) Mereka
adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus
dari antara manusia dijadikan sebagai korban-korban sulung di hadapan Tuhan,
sebab mereka murni sama seperti perawan, mereka tidak mencemarkan dirinya
dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan ->
Daging dengan segala keinginan-keinginannya sebagai kelemahan.
Itulah kerinduan Tuhan itu juga yang menjadi kerinduan
saya supaya gereja tidak rusak karena pekerjaan dari roh najis yang menghambat pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, jangan sampai kita menjadi batu sandungan di
tengah-tengah ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan ini.
Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa, berarti kita tidak akan bisa
mempertahankan kesucian dan kemurnian iman kita masing-masing, sipapaun dia.
Tentang: KEMENYAN.
Kemenyan itu berbicara tentang doa penyembahan.
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah
seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu.
(8:4) Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan
malaikat itu ke hadapan Allah.
Asap dupa kemenyan yang naik di hadirat Tuhan itu -> doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Jadi kegiatan dari orang-orang kudus, bangsa pilihan
salah satunya adalah hidup di dalam doa penyembahan.
Wahyu 8:4
(8:4) Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari
tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Perhatikan kalimat; “Maka naiklah asap kemenyan.” Artinya; hidup di dalam doa
penyembahan, dengan demikian terlepas
dari daya tarik bumi.
Saudaraku bumi ini punya daya tarik (magnit) buktinya adalah semua
benda apabila dilemparkan ke atas akan jatuh ke bawah, hanya satu perkara yang
terlepas dari daya tarik bumi itulah asap dupa kemenyan, doa penyembahan dari
orang-orang kudus.
Matius 4:8
(4:8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata
kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku."
(4:10) Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!"
Jadi kegiatan dari orang-orang kudus (bangsa yang terpilih) adalah hidup dalam doa
penyembahan.
Apa buktinya jikalau seseorang hidup dalam doa
penyembahan? Terlepas dari daya tarik bumi, terlepas dari kerajaan dunia dengan
segala kemuliaan dan kemegahannya.
Menyembah
banyak tetapi masih terikat dengan perkara di bawah itu bukan penyembahan yang
benar, itu hanyalah rutinitas saja untuk mengisi kekosongan barangkali supaya
terlihat rohaniawan diantara orang-orang yang ada disekitar, sehingga menjadi
kemunafikan.
Tentang: MUR.
Mur itu bebricara tentang kuasa Roh El Kudus.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku
melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh
dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
“Bermata
tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi” artinya; kehidupan yang
diurapi oleh Roh Kudus diutus ke seluruh bumi untuk menjadi kesaksian, untuk
menjadi terang dunia.
Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari
takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Kesaksian dari orang-orang yang diurapi oleh Tuhan
adalah kesaksian yang dahsyat dan luar biasa.
Kita sudah mengetahui dengan jelas zaman Nuh pernah
terjadi air bah melanda dunia ini sehingga matilah segala yang hidup, yang
bernafas baik segala binatang bahkan merusak segala pohon-pohonan kecuali pohon
zaitun. Artinya; kehidupan yang
diurapi Roh Kudus terlepas dari dosa kenajisan itu adalah
kesaksian yang dahsyat sehingga pada saat burung merpati itu membawa daun
zaitun di paruhnya dari situlah Nuh mengetahui bahwa air itu sudah kering dari
atas bumi, menjadi kesaksian menjadi contoh teladan.
Bagaimana dengan kesaksian kita? Sementara kita sedang berada
di hadapan takhta kasih karunia, kesaksian kita diluaran sana seperti apa? Apa
kesaksian yang dahsyat dan
luar biasa sehingaa menjadi terang di dunia ini?
Jadi sekali lagi inilah tugas dari orang-orang
bijaksana untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Di
dalam kerajaan sorga ada kebenaran disitulah nanti orang-orang kudus itu
mempersembahkan tiga perkara;
1.
Emas.
2.
Kemenyan
3.
Mur.
Itu yang Tuhan nantikan, itu sebabnya Tuhan mengutus
orang bijaksana supaya menuntun banyak orang kepada kebenaran. Setelah tiba di
tempat kebenaran disitulah nanti orang-orang benar mempersembahkan tiga perkara, hal itu yang Tuhan
nanti-nantikan, sambutlah Yesus dengan tiga perkara tersebut.
Sebab itu dalam injil
Matius barangsiapa menyambut anak kecil sama dengan menyambut Aku.
Maulah menjadi pribadi-pribadi yang kecil dan rendah
hati karena mempersembahkan tiga perkara ini adalah pekerjaan dari orang yang
kecil dan rendah hati bukan pekerjaan orang yang sombong.
Kita bersyukur Tuhan utus orang bijaksana itulah cara
Tuhan untuk melepaskan
anak-anak Tuhan nanti dari tujuh tahun kelaparan yang
hebat.
Tujuh
tahun kelaparan mengurus keringkan seluruh negeri akibatnya binasalah nanti
manusia, tetapi Tuhan utus Yusuf ke Mesir mendahului saudara-saudaranya supaya
nanti ada kelangsungan hidup. Allah telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke
bumi supaya ada kelangsungan hidup.
Syarat menjadi
bintang-bintang di cakrawala atau menjadi orang-orang bijaksana:
Filipi 2:12-15
(2:12) Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti
waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya
kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela
di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga
kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Di sini kita lihat bintang-bintang bercahaya diantara
angkatan yang bengkok hatinya dan sesat.
Jadi orang-orang bijaksana itu bercahaya diantara orang
yang bengkok hatinya dan sesat.
Tentang: BENGKOK HATINYA.
Allah telah menuntun bangsa Israel di padang gurun
selama empat puluh tahun lamanya dengan
kata lain mereka
didukung di atas dua kepak sayap burung rajawali untuk membawa mereka kepada
Tuhan, bagaikan dua tangan Tuhan yang kuat terulur untuk membawa mereka
mendekat kepada Tuhan, tetapi setelah mereka tiba di tanah Kanaan tanah
perjanjian mereka lupa dengan dua tangan yang kuat membawa mereka, sebab pada akhirnya mereka jatuh
dalam penyembahan berhala dan dikuasai oleh roh najis, inilah gambaran dari
angkatan yang bengkok hatinya.
Tentang: SESAT.
Sama seperti satu ekor domba yang tersesat di padang
gurun berarti tidak berada di dalam kandang penggembalaan, liar, dia mengambil
jalannya sendiri, menjadi sesat
di padang dunia ini. Sementara padang gurun disitu tidak ada jalan sehingga
kita tidak tau arah tujuan dan juga
untuk
kembali kepada penggembalaan.
Yesus adalah
gembala
yang baik, Dia yang memelihara
jiwa, sebab
Dia telah menyerahkan nyawa-Nya dosa
dan kesesatan kita, dipikul, ditanggung di atas kayu salib.
Itu sebabnya orang-orang bijaksana harus menjadi
bintang-bintang yang bercahaya untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran
yaitu angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat itu harus dituntun kepada
kebenaran, itu tugas kita masing-masing.
Perhatikanlah firman ini dengan sungguh-sungguh, maka
tidak boleh egois, kita diajar untuk memperhatikan kemurahan Tuhan.
Kalau kita sudah memperhatikan kemurahan yang kita
terima maka sama dengan memperhatikan orang lain yaitu angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat, sebab itu saya katakan jangan egois perhatikan
kemurahan yang sudah kita terima dari Tuhan.
Untuk menjadi orang bijakasana berarti harus;
a.
Taat.
b.
Mempunyai kemauan dan kerelaan yang dari Tuhan.
Sekarang perhatikan ...
Tentang: TAAT
Taat artinya; patuh pada ajaran yang benar. Adapun
ajaran yang benar disini adalah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar
disertai dengan tulus hati. Tulus hati itu berarti tidak saja berbuat baik saat
dilihat orang lain, tetapi juga berbuat baik saat tidak dilihat oleh orang lain,
di depan di belakang terlihat baik, di depan dan di belakang tetap setia.
“Dan dalam jeadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati…” Filipi 2:8.
Ibrani 5:8
(5:8) Sebagai Anak Ia telah belajar menjadi taat dari
apa yang telah dideritan-Nya
Tentang: MEMPUNYAI KEMAUAN DAN KERELAAN
YANG DARI TUHAN.
Tandanya; melakukan segala sesuatu kegiatan-kegiatan
dalam rumah Tuhan tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah, semuanya
keadaan tertib dan kondusif, inilah kemauan yang datang dari Tuhan.
Ada dua jenis kemauan:
1.
Kemauan yang berasal dari manusia.
2.
Kemauan yang berasal dari Tuhan.
Kalau kemauan itu datangnya dari Tuhan maka tandanya
melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah.
Saya kira kita tidak perlu bersungut-sungut di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, sebesar apapun yang harus
kita korbankan.
Tujuan taat dan
memiliki kemauan yang dari Tuhan:
Filipi 2:14-15
(2:14) Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya
kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Tujuan taat dan memiliki kemauan yang dari Tuhan:
supaya tidak beraib dan tidak bernoda sehingga tidak bercela diantara
orang-orang yang bengkok hatinya dan sesat.
Dengan
demikian orang-orang yang bijaksana tampil bagaikan bintang-bintang
yang bercahaya menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Sebab itu harus ditandai dengan taat (patuh pada ajaran yang
benar)
yaitu menegerjakan keselamatan dengan takut dan gentar disertai dengan tulus
hati.
Yang kedua: “mempunyai
kemauan yang datang dari Tuhan” untuk mengerjakan segala pekerjaan Tuhan
tidak bersungut-sungut tidak berbantah-bantah.
Tujuannya dari kedua hal itu supaya tidak beraib tidak
bernoda sehingga tidak bercela di antara orang-orang yang bengkok hatinya dan
sesat, untuk menuntun banyak
orang kepada kebenaran seperti bintang Timur menuntun orang-orang
majus sampai kepada tempat yang mereka tuju dan mendapat kesempatan
untuk mempersembahkan tiga perkara.
Ayo Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk mempersembahkan
tiga perkara itu seluas-luasnya manfaatkan kesempatan ini, supaya nanti
manakala tujuh tahun kelaparan yang dahsyat terjadi kita bebas dari sana, jadi
jangan anggap enteng didikan Tuhan dan juga jangan putus asa kalau ditegor,
jangan menjadi tawar hati dengan tegoran-tegoran firman yang bertujuan untuk
menyucikan kita dari dosa-dosa yang kita perbuat, dan juga melepaskan kita dari
dosa-dosa yang akan menghadang kehidupan kita di depan.
Cara
Tuhan menolong kehidupan kita jelas, arah kita digembalakan dalam kandang
penggembalaan ini jelas, tujuaannya, jadi bukan hanya kumpul kumpul tidak jelas
arahnya seperti
orang-orang yang hanya sibuk berbicara mujizat, bicara perkara lahiriah,
berbicara berkat-berkat tidak jelas arahnya.
Patutlah bersyukur karena akal budi dan kebijaksanaan
dikirim di dalam kandang penggembalaan, ini tidak ada kaitannya dengan kesombongan
tetapi syukur kepada Tuhan.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment