Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH RAYA MINGGU, 03 JANUARI 2021 WAHYU PASAL 13 (Seri: 6) Subtema: MUJIZAT PALSU DARI ANTIKRIS Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah
memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan Kebaktian (Umum) Minggu
pada saat petang malam ini; semua karena kemurahan TUHAN. Dan ini merupakan
ibadah sulung dari Ibadah Raya Minggu pada tahun ini, yang menjadikan kita
anak-anak sulung di hadapan TUHAN. Juga yang sudah bersaksi tadi, betul-betul
memberkati kita semua, karena kesaksian itu lahir dari hati yang tulus dan
murni, dan itu bisa menjadi berkat yang besar. Tidak lupa kita mengucap syukur, karena Yesus,
sebagai Imam Besar, kita tidak lepas dari pelayanan Imam Besar yang senantiasa
melayani, berdoa, dan memperdamaikan dosa kita. Jangan kita lupa mengucap
syukur dalam setiap kesaksian-kesaksian, karena kita tidak lepas dari pelayanan
Imam Besar. Kalau kita tidak ada ucapan syukur, hanya bersaksi, kesannya
seperti menggurui. Jadi, ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan supaya kita
semakin layak menjadi contoh, layak menjadi imam, layak untuk menyaksikan
kemurahan TUHAN; dan oleh kelayakan itu, apa yang kita kerjakan pun menjadi
berkat bagi kemuliaan TUHAN Yesus Kristus. Kita semakin hari harus semakin lemah lembut,
semakin hari harus semakin rendah hati di hadapan TUHAN, dan saya juga harus
membuktikan itu di hadapan TUHAN walaupun ada caci maki, walaupun ada
penolakan-penolakan, saya harus terima itu, tidak mesti harus saya balas, tidak
mesti harus saya labrak, tidak, sebab itu adalah kebodohan. Tetapi ketika kita
dikecilkan, itu adalah suatu pembuktian, apapun alasannya harus diterima,
supaya pemakaian TUHAN itu luar biasa ke depannya. Jadi, saya sudah merasakan, pemakaian TUHAN terhadap
penggembalaan GPT “BETANIA” akan semakin terasa ke depan, dan itu sudah ada
meterainya bagi saya, karena memikul salib, ada tantangan, kita tetap harus
bersyukur. Demikian juga Daud, ketika memikul salibnya, justru
dia dipermalukan oleh isterinya sendiri, Mikhal, karena Daud menelanjangi
dirinya di hadapan TUHAN, dan ketelanjangan itu digunakan sebagai alat, sebagai
cara untuk mempermalukan Daud saat memikul Tabut Perjanjian. Dua hari Kebaktian
Natal PPT kita adakan bagaikan memikul Tabut, tetapi justru saya merasakan
sedang dipermalukan oleh Setan. Setan berusaha untuk menjatuhkan pelayanan ini,
tetapi saya tidak mau. Oleh sebab itu, kita saling mendoakan supaya tetap dalam
kerendahan di hati, kesabaran, supaya nyata pemakaian TUHAN dalam kehidupan
kita. Tadi, dalam kesaksian itu saya melihat dan merasakan
bahwa penggembalaan GPT “BETANIA” betul-betul menjadi dua pohon zaitun yang
tinggi dan besar. Saya merasakan itu; “satu pohon zaitun” di dalam negeri, di tiap-tiap
daerah, dan “satu pohon zaitun” untuk bangsa-bangsa sampai ke mancanegara, luar
negeri, dan itu sudah disampaikan oleh Bapak Pendeta Mamahit dalam
penglihatannya sebanyak empat kali. Empat kali beliau datang ke tempat ini,
beliau selalu mendapat penglihatan yang sama sebelum masa Corona. Awalnya, saya tidak lantas menerima penglihatan itu,
sebab segala sesuatu harus diuji terlebih dahulu. Jadi, waktu penglihatan
pertama, saat beliau memberitahukan hal itu kepada saya, saya hanya dengar saja
dahulu, saya menunggu jawaban yang pasti dari TUHAN, sebab walaupun hamba TUHAN
berkata A, B, C, D dan seterusnya, tetapi tetap penglihatan yang benar tetap
dari TUHAN. Lalu setelah mendapat penglihatan yang kedua, beliau memberitahukan
hal itu kepada saya. Penglihatan yang ketiga juga sama, dan penglihatan yang
ketiga itu juga diberitahukan kepada saya. Barulah di penglihatan yang keempat,
mulailah saya percaya dan yakin, tetapi akhirnya, saya diyakinkan oleh TUHAN
setelah lewat ujian yang panjang, ternyata benar sekali penglihatan beliau, di
mana ada dua pohon zaitun, itulah satu di dalam negeri dan satu di luar negeri. Lalu, penglihatan yang terakhir itu yang dinyatakan
kepada saya, di mana TUHAN Yesus turun namun tetap nampak di situ dua pohon
zaitun, lalu disertai awan, lalu ada kereta namun kudanya tidak kelihatan, lalu
turun di tengah penggembalaan ini. Kiranya nanti TUHAN berikan kepada kita,
sebuah sarana, kereta untuk kita bisa melangkah, baik dalam maupun luar negeri,
sebagaimana TUHAN sudah percayakan kepada kita sampai tahun 2019 sebelum
Corona, TUHAN sudah percayakan kepada kita pelayanan di luar daerah di
Sumatera, semua karena kemurahan hati TUHAN. Dan biarlah kita terus saling mendoakan satu dengan
yang lain, sebab saya juga perlu didoakan oleh sidang jemaat, pertama-tama
dalam pembukaan rahasia firman, kesehatan, kesabaran dan yang terkait dengan
kerendahan hati, dan kesucian, supaya kita semua layak untuk melayani pekerjaan
TUHAN, membawa Pengajaran Mempelai dari Timur ke Barat. Sedikit kesaksian; hati saya bertanya-tanya, TUHAN,
siapa kira-kira hamba TUHAN yang tidak suka dengan pemberitaan ini? Karena
Firman Pengajaran Mempelai betul-betul meluruskan yang bengkok. Saya memang
sudah bertanya-tanya akan hal itu di dalam hati saya, siapa kira-kira hamba
TUHAN itu? Tetapi saya tidak perlu tahu; apabila hamba TUHAN itu melihat
setiap kali pemberitaan Firman Pengajaran Mempelai ini, maka dia pasti
kebakaran jenggot. Saya sudah merasa itu; siapa TUHAN? Karena saya
merasa pasti ada, tetapi pada akhirnya memang TUHAN wakilkan yang betul-betul
menolak cara pemberitaan firman di tempat penggembalaan ini. Tetapi itu harus
kita terima masing-masing. Saya tidak akan pernah berubah dari cara apa yang
saya dapat dari TUHAN, tidak akan pernah berubah. Walaupun ada cacian, makian,
namun tidak akan pernah berubah. Walaupun dilarang “jangan seperti itu”, namun
tetap akan saya lanjutkan dan tidak akan berubah, dan doakan saya supaya tetap
kuat. Tidak sedikit rintangan yang kita hadapi; apa yang saya alami, tentu juga
saudara alami juga. Tahun 2019, saya sudah pernah hadapi. Tetapi
kenyataannya di tahun 2020, TUHAN berikan SK Pengajaran Pembangunan Tabernakel
(PPT), negara berikan SK itu dari Kemenhumkam. Tinggal nanti tahun 2021 ini,
kita akan dilantik, para pengurus akan dikukuhkan. Oleh sebab itu, saya
anjurkan; imam-imam harus sungguh-sungguh menyerahkan dirinya kepada TUHAN,
yang masuk dalam kepengurusan harus semakin sungguh-sungguh menyerahkan dirinya
kepada TUHAN, sebab rencana TUHAN semakin besar, semakin besar, semakin besar,
itulah yang saya rasakan. Kalau pekerjaan kita banyak, maka pertolongan TUHAN
juga banyak. Tidak mungkin banyak pekerjaan, tetapi pertolongan TUHAN sedikit;
itu sesuatu yang tidak mungkin. Jadi, sesudah pengukuhan nanti, yang
dirangkaikan dengan Paskah PPT di bulan April 2021, barulah kita lanjut ke
Pulau Karimun (Riau), jika TUHAN izinkan, karena kehendak TUHAN yang jadi,
bukan kehendak manusia. Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat
TUHAN; Shalom. Baik sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, anak TUHAN
yang terus memberi diri digembalakan dalam negeri, di luar negeri; Shalom,
TUHAN Yesus memberkati kita semua. Selanjutnya, mari kita segera memperhatikan Firman
Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu 13. Wahyu 13:2 (13:2) Binatang yang
kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar. Kepada antikris atau binatang yang keluar dari dalam
laut itu, naga memberikan 3 (tiga) hal: YANG PERTAMA: Kekuatannya. Artinya,
antikris akan menjadi suatu keadaan yang sangat kuat kelak, tidak dapat dilawan
dengan kekuatan manusia dan kekuatan siapapun. Berarti, tidak ada seorang pun
manusia yang mampu melawan antikris dengan mengandalkan kekuatannya, selain
menyerah dan tunduk kepada Allah saja, sesuai dengan suratan Yakobus 4:7-10.
Jadi, untuk melawan, menghadapi Setan, terlebih dahulu tunduk kepada TUHAN,
selanjutnya baru kita melawan Setan. Jangan sampai kita mau melawan Setan,
tetapi kita sendiri tidak mau tunduk kepada TUHAN, itu adalah suatu sikap yang
salah sekali. Ibadah pelayanan ini bagaikan berada dalam peperangan; oleh sebab
itu, mari kita bersama-sama tunduk kepada TUHAN. YANG KEDUA: Takhtanya. Artinya,
antikris kelak menjadi sebuah pemerintahan yang luar biasa, sehingga sebuah
lembaga dan sebuah organisasi apapun itu nanti ...
-Tidak akan dapat menghentikan roda
pemerintahan yang dijalankan oleh antikris itu sendiri.
-Tidak akan dapat menggulingkan dan
menjatuhkan pemerintahan yang dipimpin oleh antikris atas seantero dunia ini.
YANG KETIGA: Kekuasaannya yang besar,
sehingga tidak ada seorang pun yang dapat bertahan dan berdiri di hadapan
antikris dengan kuasa apapun yang dia miliki. 1 Petrus 5:11 (5:11)Ialah yang
empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Ialah yang empunya kuasa sampai
selama-lamanya, karena kuasa dari Allah bersifat kekal. Berarti,
kuasa Allah melebihi kuasa yang ada di dunia ini, termasuk kuasa antikris apabila
nanti antikris berkuasa memerintah dengan kekuatannya seantero dunia ini. 1 Petrus 5:8-10 (5:8) Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (5:9) Lawanlah dia
dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama. (5:10) Dan Allah, sumber segala
kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya
yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan
kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. TUHAN akan melengkapi kita, TUHAN akan meneguhkan
kita, TUHAN akan menguatkan kita, TUHAN akan mengokohkan kita, tetapi itu nyata
dalam setiap kehidupan kita, tentu saja sesudah kita menderita seketika
lamanya, berarti; menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut TUHAN. Jadi, sudah sangat jelas, bahwa; kuasa Allah
melebihi dari kuasa-kuasa yang ada, sampai melebihi kekuasaan antikris apabila
nanti berkuasa dan memerintah dengan kekuatannya di atas muka bumi ini
(seantero dunia). Tetapi kita juga nanti akan berkemenangan, sanggup
menghadapinya ... -sesudah kita menyangkal diri, -sesudah kita memikul salibnya, -sesudah kita mengikut TUHAN. Sesudah tiga perkara ini, maka TUHAN akan
melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita masing-masing. Tetapi
percaya saja, kekuasaan yang besar dari antikris tidak sebanding dengan
kekuasaan yang dimiliki Allah, karena kekuasaan yang dimiliki Allah melebihi
dari kuasa-kuasa yang ada di dunia ini. Kuasa yang ada di dunia ini sifatnya
sementara, tetapi kuasa Allah selama-lamanya, abadi, kekal sampai
selama-lamanya. Kita kembali memperhatikan Wahyu 13 tadi.
Kita sudah melihat bahwa naga itu sudah memberikan kepada antikris;
kekuatannya, takhtanya dan kekuasaannya yang besar pada ayat 2, sekarang
kita akan memasuki Wahyu 13:3. Wahyu 13:3 (13:3) Maka tampaklah
kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan
hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Pada ayat 3 ini, Rasul Yohanes melihat 1 (satu) dari
antara 7 (tujuh) kepala antikris seperti kena luka yang membahayakan hidupnya.
Berarti, binatang tersebut di ambang kematian, sebab lukanya itu membahayakan
hidupnya. Tetapi kenyataannya, luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Pendeknya: Terjadi mujizat kesembuhan. Antikris
mengadakan mujizat kesembuhan di tengah ibadah dan pelayanannya. Tetapi
sekalipun terjadi mujizat kesembuhan, namun itu disebut dengan mujizat palsu. Kita perhatikan kalimat: “Tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh.” Pendeknya, antikris mengadakan mujizat
kesembuhan. Tetapi sekalipun terjadi mujizat kesembuhan, namun itu disebut
dengan mujizat palsu. Jadi, mujizat, termasuk kesembuhan; yang sakit
sembuh, yang lumpuh berjalan, yang timpang berjalan, yang buta melihat, yang
tuli mendengar, kalau itu terjadi, itulah yang disebut mujizat kesembuhan.
Tetapi mujizat kesembuhan semacam ini bisa menjadi “mujizat palsu” walaupun
terjadi kesembuhan, tergantung dari sudut mana ibadah pelayanan itu dijalankan
di hadapan TUHAN. Bukan tidak boleh ada mujizat kesembuhan, tetapi
mujizat itu bisa sekali waktu menjadi mujizat palsu, tergantung dari sudut mana
sebuah ibadah, sebuah pelayanan dijalankan di hadapan TUHAN. Oleh sebab itu,
kita harus mengerti ibadah yang berkenan kepada TUHAN, jangan kita memasuki
sebuah ibadah yang kita tidak tahu arah dan tujuannya, yang kita tidak tau
juntrungannya kemana. Jadi, jangan sibuk dengan perasaan, pikiran, dengan
kesusahan daging, tetapi sibuklah memikirkan rencana Allah yang sedang TUHAN
kerjakan dalam setiap kehidupan kita masing-masing. Terkait dengan MUJIZAT PALSU yang akan diadakan oleh
antikris manakala nanti memerintah dan berkuasa di atas muka bumi ini seantero
dunia, maka dihubungkan langsung dengan 2 Tesalonika 2:3A. 2 Tesalonika 2:3A (2:3)Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!
Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan
dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, Jangan mau disesatkan orang dengan cara apapun juga.
Itu sebabnya saya katakan di atas tadi: Mujizat itu perlu, tetapi sekali waktu,
mujizat yang ada, yang terjadi bisa disebut “mujizat palsu”, sekalipun yang
lumpuh berjalan, sekalipun orang buta melihat, sekalipun orang tuli mendengar,
tergantung dari sudut mana ibadah dan pelayanan itu dijalankan di hadapan
TUHAN. Oleh sebab itu, ditegaskan dalam 2 Tesalonika 2:3A,
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun
juga! Jadi, harus selektif, harus kita mengerti, harus tahu mujizat itu
dalam bentuk ibadah apa. 2 Tesalonika 2:3B-4 (2:3) Janganlah kamu
memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum
Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan
dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang
meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah.
Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Sebab sebelum Hari itu,
sebelum hari TUHAN atau sebelum TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya
...
-Murtad terlebih dahulu
datang. Murtad = mengundurkan diri dari anggota tubuh Kristus, bisa saja karena
tidak kuat di dalam menyangkal diri dan memikul salibnya.
-Manusia durhaka atau
pemberontak terlebih dahulu dinyatakan. Durhaka = Pemberontakan manusia kepada
TUHAN. Biasanya, orang yang suka mendurhaka (memberontak) adalah orang yang
suka menuntut pangkat (jabatan) imam, tidak puas dengan jabatan imam, itulah
orang yang ambisi.
Jadi, manusia murtad dan manusia durhaka,
jelas itu menunjuk; antikris. Dan antikris ini kelak ... -Meninggikan dirinya di hadapan Allah. -Disembah sebagai Allah. -Duduk berkuasa di Bait Allah. -Menyatakan diri sebagai Allah. 2 Tesalonika 2:5 (2:5) Tidakkah kamu
ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku
masih bersama-sama dengan kamu? Dari pembacaan ayat 5 ini; geliat atau pergerakan
antikris -- sebagaimana pergerakan yang sudah kita baca pada ayat 2-4 --, hal
itu harus disampaikan terus menerus, secara continue kepada sidang
jemaat. Hamba TUHAN, gembala sidang tidak boleh bosan di dalam hal menyampaikan
geliat, di dalam hal menyampaikan pergerakan dari pada antikris ini. Demikian juga Rasul Paulus tidak ada rasa bosan,
tidak ada rasa jenuh, tidak mau berhenti di dalam hal membicarakan geliat dari
pada antikris, di dalam hal membicarakan pergerakan dari antikris yang begitu
sistimatis, yang begitu tangkas dan lihai, yang begitu luar biasa yang tidak
bisa dihadapi dengan mengandalkan kepandaian, kepintaran, gelar tinggi, uang,
kekayaan. Hal-hal semacam ini selalu disampaikan oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di Tesalonika, dan hamba TUHAN yang sudah menerima jabatan
gembala tidak boleh berhenti menyampaikan pemberitaan tentang geliat dari
antikris, tentang pekerjaan-pekerjaan antikris, yang akan menyusup secara
tangkas, secara efisiensi di dalam hal menjalankan misi dan visi mereka. Hamba TUHAN tidak boleh sibuk hanya berbicara soal
berkat-berkat lahiriah. Hamba TUHAN, gembala sidang tidak boleh sibuk hanya
mengadakan mujizat-mujizat, tetapi ibadah tidak dihubungkan dengan salib. Saya
sampaikan dengan tandas untuk yang kesekian kalinya: Biar sejuta kali
terjadi mujizat terjadi di depan mata, tetapi kalau ibadah salib diabaikan,
maka mujizat itu tidak ada artinya. Kalau salib tidak ditinggikan, untuk apa
Yesus mati di kayu salib? Cobalah berpikir secara rasional. Jadi, geliat atau pekerjaan antikris, misi visi
antikris harus disampaikan terus menerus secara continue kepada sidang
jemaat oleh seorang gembala sidang; tidak boleh bosan, tidak boleh jenuh, dan
tidak boleh sibuk untuk membicarakan perkara-perkara yang lain. Tujuannya
adalah agar sidang jemaat, umat TUHAN tetap sadar dan berjaga-jaga. Tidakkah saudara bersyukur dan berterima kasih lewat
pengertian semacam ini? Saya berharap dengan sidang jemaat di Bandung dan di
Malaysia, saudara harus bersyukur manakala TUHAN memperlihatkan pergerakan dan
geliat dari antikris, misi visi dari antikris yang begitu sistimatis dan
efisiensi dan begitu tangkas di dalam hal pergerakan-pergerakannya, sehingga
mata jasmani kita tidak bisa meraba pekerjaan mereka, tetapi tiba-tiba dia
sedang menguasai, menyusup sampai ke dalaman hati manusia. Seorang intelektual tidak bisa meraba,
gelar tinggi pun tidak bisa, uang yang banyak, cedekiawan, bangsawan tidak bisa
meraba geliat pekerjaan antikris. Hanya TUHAN lewat pembukaan-Nya kita dapat
mengerti bagaimana geliat dan pekerjaan antikris ini. Oleh sebab itu,
biarlah kita semakin rendah hati, supaya kita jangan menjadi santapan dari
antikris itu sendiri. Di lain pihak, saya bahagia, karena TUHAN semakin
mempertajam karunia jabatan dari setiap imam-imam, saya bersyukur TUHAN dengar
doa-doa kita, sehingga orang lain juga dapat menikmati pelayanan kita
masing-masing. Memang harus disingkirkan yang namanya; egosentris, kebenaran
diri sendiri, mau senang sendiri, singkirkan, tetapi biarlah kita
menjadi korban pendamaian, sehingga orang lain juga mengerti rencana TUHAN
lewat pelayanan kita, baik secara langsung, maupun lewat live streaming
video internet Youtube, Facebook. TUHAN yang memberkati kita semua. Oleh sebab itu, biarlah kita selalu bergandengan
tangan, saling melengkapi. Singkirkan egosentris, kebenaran diri sendiri;
singkirkan sibuk memusingkan diri sendiri. Jadilah korban pendamaian, maka
orang lain juga mengerti rencana Allah dan TUHAN menyatakan rencana-Nya dalam
kehidupan kita masing-masing. Mari, selanjutnya kita akan memperhatikan 1 Petrus 5. 1 Petrus 5:8 (5:8)Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Mengapa
kalimat ini ada? Mengapa ada seruan TUHAN semacam ini? Sebab musuh abadi, yaitu
Iblis atau Satan berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya. Jadi, mau tidak mau, untuk menghadapi siasat dari
Setan -- yang kekuatannya, takhtanya, kekuasaannya sudah diserahkan kepada
antikris --, maka yang diperlukan oleh gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini
adalah sadarlah dan berjaga-jagalah. “Sadarlah”, artinya; berpegang teguh
kepada Firman Allah, sebab Firman Allah yang membuat kita menjadi sadar. Firman
Allah yang menyadarkan hidup rohani kita. Orang yang tidak sadar itu sama
seperti orang yang pingsan. Pingsan, berarti; tidak hidup, tetapi tidak mati;
sebaliknya, tidak dikatakan mati, tetapi tidak hidup, itu namanya “tidak
sadar”. Oleh sebab itu, Yesus tidak membiarkan orang banyak
yang berbondong-bondong mengikuti Dia, pulang dalam keadaan lapar. Alasan TUHAN
adalah nanti mereka pingsan di jalan. Pingsan itu tidak sadar; tidak
mati, tetapi tidak hidup; sebaliknya, tidak hidup tetapi tidak mati. Singkatnya: Yang menyadarkan kita dari rasa pingsan
adalah Firman Allah. Dengar Firman Allah supaya kita disadarkan dari segala
kebodohan, dari segala tingkah laku yang bodoh, dari segala pengertian yang
bodoh, dari segala tindakan yang bodoh, dari segala perasaan yang bodoh, dari
segala pemikiran yang bodoh. Hanya Firman yang mampu menyadarkan kita. Hanya
firman yang merontokkan rencana-rencana jahat dan najis, termasuk rencana yang
bodoh, semuanya disadarkan oleh pembukaan firman. “Berjaga-jagalah”, berarti; hidup di
dalam doa penyembahan = Berada dalam naungan perlindungan dari kasih Allah,
itulah doa penyembahan, itulah berjaga-jaga. Berjaga-jaga itu sama seperti di keheningan malam di
saat menantikan kedatangan TUHAN kembali untuk yang kedua kali. Sebab
kedatangan TUHAN itu sama seperti pencuri di malam hari; jadi, berjaga-jaga itu
betul-betul berada di dalam keheningan, sehingga betul-betul hati kita nanti
bisa menyatu dengan hati TUHAN. Ayo, biarlah kita semua betul-betul berada dalam doa
penyembahan, sampai nanti hati menyatu dengan hati, karena penyembahan atau
berjaga-jaga sama seperti di dalam keheningan. Itulah yang TUHAN mau. Kita kembali membaca 2 Tesalonika 2. 2 Tesalonika 2:6-7 (2:6) Dan sekarang
kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada
waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan
telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau
yang menahannya itu telah disingkirkan, “Secara rahasia, kedurhakaan telah mulai
bekerja”,
antikris sudah mulai bekerja, tetapi sekarangmasih ada yang
menahannya. Ini merupakan panjang sabar TUHAN. Panjang sabar TUHAN adalah
kemurahan hati TUHAN. Kemurahan hati TUHAN adalah untuk mendapatkan
pertolongan, keselamatan bagi jiwa kita masing-masing. Sekali lagi saya sampaikan: Masih ada yang
menahan, ini adalah panjang sabar TUHAN. Jangan anggap enteng hal ini
sebelum menyesal di kemudian hari, di mana itu adalah penyesalan yang sangat
merugikan, tidak ada kesempatan untuk berubah. Sekarang adalah waktu yang
tepat; mengapa saya katakan demikian? Sebab sekarangmasih ada
yang menahannya, dan itu adalah kesempatan; dan kesempatan adalah panjang
sabar TUHAN, supaya tidak ada seorang pun dari antara kita yang binasa. Cukup indah rencana TUHAN, bukan? Perhatian-Nya
sungguh luar biasa. Untung kita ada di dalam TUHAN. Bagaimana andaikata kita di
luar TUHAN? Tentu habislah kita ini. Sudah saya katakan berkali-kali: Orang cendekiawan,
orang hebat, bangsawan, memiliki gelar tinggi, tidak bisa meraba geliat dari
antikris ini. Sudah muncul, tetapi seolah-olah belum muncul; siapa yang
bisa meraba hal seperti ini? Hanya TUHAN lewat pembukaan firman, kita
memperoleh pengertian, dan kita bisa mengenalinya. Wahyu 10:1-5 (10:1) Dan aku melihat
seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan,
dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan
kakinya bagaikan tiang api. “Malaikat lain yang kuat turun dari
Sorga” jelas
ayat 1 ini menunjuk Pribadi Yesus, Anak Allah, Dialah Panglima
balatentara, Dialah Seorang Pribadi Yang Diurapi. Wahyu 10:2-5 (10:2) Dalam tangannya
ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki
kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:3) dan ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia
berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya. (10:4) Dan sesudah
ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar
suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh
ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!" (10:5) Dan
malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan
kanannya ke langit, Seorang malaikat lain yang kuat, yang tidak lain
tidak bukan, itu merupakan Panglima Balatentara Sorgawi, atau Pribadi Yang
Diurapi, Dia Raja di atas segala Raja. -Kaki kanan menginjak laut = Kuasa
antikris tertahan. -Kaki kiri menginjak bumi = Kuasa
nabi-nabi palsu tertahan. Tetapi tentu ada alasannya, mengapa kuasa dari
antikris tertahan dan kuasa dari nabi-nabi palsu masih tertahan? Tentu ada
alasannya. Karena di sini kita melihat ... YANG PERTAMA: Tangan kirinya memegang gulungan
kitab yang terbuka. Jelas ini menunjuk Firman pengajaran yang
rahasianya dibukaka dalam terang Roh-El Kudus yang menjadi korban santapan atau
makanan rohani kita, kebutuhan jiwa kita. Hal ini perlu untuk disampaikan
kepada sidang jemaat, ini perlu untuk disampaikan kepada umat TUHAN, sehingga umat
TUHAN memperoleh pengertian dari sorga, dari Allah, pengertian yang suci dan
benar dan mulia, sehingga boleh mengerti geliat, rencana, pekerjaan, misi visi
dari pada antikris. Kita butuh pembukaan rahasia firman, sebab mendengar
firman jauh lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan firman jauh
lebih baik dari mempersembahkan lemak. Apa itu “lemak”? Itulah puji-pujian,
menari-nari, melonjak-lonjak dari awal sampai akhir, tetapi tidak ada firman,
itu semua tidak ada artinya. Hal-hal seperti ini tetap akan saya sampaikan di
mana-mana, walaupun ada yang kebakaran jenggot, tidak akan berhenti. Dan
kalaupun ada orang yang kebakaran jenggot, saya tetap tidak akan melawan, sebab
hal ini akan saya sampaikan terus menerus. Gulungan kitab yang terbuka, itulah firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, memberi pengertian kepada kita. Memuji
TUHAN itu bagus, tetapi pengertian lebih penting, sebab dari mana mungkin kita
bisa mengerti geliat Setan, pekerjaan antikris, kalau TUHAN tidak berikan
pengertian kepada kita. Maka saya berharap juga kepada rekan-rekan hamba TUHAN;
bukan maksud menggurui, tetapi mana yang lebih prioritas: Menyanyi dari awal
sampai akhir seolah-olah seperti membawa jemaat ke dalam Kerajaan Sorga, atau
sesudah memuji TUHAN dengan waktu yang tepat, selanjutnya kita sampaikan
pembukaan rahasia firman? Saya kira itu jauh lebih tepat. Dan sidang jemaat juga tidak boleh dibodoh-bodohi,
sebab kita butuh gulungan kitab yang terbuka, itulah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan. Kalau orang bodoh tidak butuh pengertian, maka ia binasa.
Sudah bodoh tetapi tidak menyadari diri bodoh, bukankah ia lebih bodoh dari
orang bebal? Jadi, masih ada yang menahannya, mengapa?
Karena di tangan kirinya ada gulungan kitab yang terbuka, itulah firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El Kudus. Kita juga butuh Firman
Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, atau saya balikkan; Pengajaran
Tabernakel dalam Terangnya Mempelai oleh karena cahaya Ilahi, yakni; matahari,
bulan dan bintang. Terkait dengan firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, itulah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang kuat ini,
selanjutnya kita akan memperhatikan Wahyu 10. Wahyu 10:8-10 (10:8) Dan suara yang
telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah,
ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas
laut dan di atas bumi itu." (10:9) Lalu aku pergi kepada malaikat
itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku.
Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu
terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu." (10:10)
Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam
mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya,
perutku menjadi pahit rasanya. Ketika kita menikmati pembukaan rahasia firman Allah
“rasanya pahit di perut” = sakit bagi daging, sebab ketika
terjadi pembukaan rahasia firman, maka segala rahasia yang terkandung di dalam
hati, itulah dosa yang disembunyikan, akan tersingkap. Betul-betul sakit bagi
daging, pahit bagi perut. Ketika makanan itu berproses di dalam perut, ketika
firman itu bekerja, berproses dalam kehidupan kita, rasanya sakit bagi daging.
Kalau tidak kuat, ia bisa lawan si pemberita firman; tetapi ini yang TUHAN
tuntut kepada seorang hamba TUHAN, kepada Rasul Yohanes, kepada kita semua.
Jangan kita mencak-mencak, kalau benar, akui; saya banyak salah,
walaupun sakit. Kok kita lawan yang benar? Kecuali kalau si pemberita
firman itu cari ayat untuk tembak-tembak jemaat, itu yang salah. Kalau memang pas,
akui saja. Ayo, pisahkan perasaan manusia daging, terimalah
pengertian dari sorga, supaya kita tetap dalam pembelaan TUHAN, jangan kita
bela yang salah hanya karena perasaan. Inilah keteguhan hati saya untuk
menyatakan hal yang semacam ini, dan itu tidak akan berubah. Firman itu memang
harus dinikmati, namun ketika terjadi pembukaan rahasia firman, segala yang
terkandung di dalam hati, dosa yang disembunyikan paling dalam, akan dibongkar
dengan tuntas. Singkatnya; ketika firman itu berproses, memang sakit bagi
daging, tetapi itu harus diterima. Jangan kita memberontak kepada TUHAN. Kalau memang betul,
katakan saja: TUHAN, berikan saya kekuatan untuk berubah, seperti salah
satu kesaksian tadi: saya tidak kuat, tetapi kuatkan, TUHAN, maka pasti
TUHAN tolong, baik pelayanan kita, ibadah kita ditolong oleh TUHAN, nikah kita
ditolong oleh TUHAN, pelayanan ditolong, penggembalaan apalagi. Tetapi kalau
tidak mau berubah, maka penggembalaan pun tidak akan tertolong, karena dimulai
dari kita; mau tidak dikoreksi, di mana firman itu berproses? Ketika
berproses di perut, dicerna, dilumat oleh dinding-dinding usus, memang sakit,
tetapi itu harus. Tetapi, hasilnya “manis di mulut”
seperti madu. Berarti firman itu berkuasa untuk memulihkan, memberi terang pada
mata, serta memberi kekuatan bagi kita semua, seperti yang dialami oleh
Yonatan, anak Saul, ketika menikmati madu itu. Kalau kita menikmati pembukaan rahasia firman,
memang ketika berproses dalam kehidupan kita; pahit rasanya, sakit bagi
daging, tetapi hasilnya manis di mulut seperti madu = Berada di
dalam suasana kebangkitan. Itulah di tangan kirinya ada gulungan kitab yang
terbuka. Kemudian, YANG KEDUA: Tangan kanannya
terangkat ke langit. Artinya, ibadah dan pelayanan diarahkan atau
dihubungkan langsung dengan Pribadi yang telah disembelih. Pribadi yang telah
disembelih sekarang duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, Allah Mahakuasa. Arah ibadah ini dihubungkan langsung dengan salib,
dihubungkan dengan Pribadi yang telah disalibkan, Dialah Yesus yang sedang
duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahabesar. Jangan dihubungkan, jangan
dikait-kaitkan hanya dengan berkat-berkat. Tadi siang dan tadi malam, kami berbicara tentang
seorang hamba TUHAN di Jawa Tengah yang melulu berbicara soal berkat-berkat,
selalu berbicara soal uang, bahkan tidak jarang, atau seringkali mengadakan
acara KKR hanya bicara penataran-penataran untuk keuangan, di mana alasannya
bahwa uang harus dimanagement. Sebenarnya orang yang takut TUHAN, pasti
keuangannya termanage, kecuali kalau dia tidak takut TUHAN, korupsi,
uangnya sembarangan dipergunakan di luaran sana. Mengapa sibuk bicara uang? Jadi, di sinilah baru kita mengerti, setelah kita
mendapat pengertian, barulah timbul rasa syukur terimakasih TUHAN, sekarang
keberadaan kami berada dalam penggembalaan yang tepat, tidak dibodoh-bodohi
oleh antikris. Sekali lagi saya sampaikan: Ibadah itu memang harus
diarahkan atau dihubungkan dengan Pribadi yang telah disembelih, atau ibadah
pelayanan di bumi harus dihubungkan langsung dengan salib. Jangan
dikait-kaitkan dengan perkara yang sifatnya sementara. Sebab, yang menjadi penghubung antara bumi dengan
sorga adalah salib. Untuk yang kesekian kali saya sampaikan: Kalau bukan salib
yang menyelamatkan, untuk apa Yesus mati di atas kayu salib? Kalau memang
harta, kekayaan, uang, kedudukan yang tinggi, gelar tinggi yang menyelamatkan,
maka tidak perlu Yesus mati di kayu salib, tetapi ingat; hanya orang kayalah
yang masuk sorga, tetapi orang miskin, seperti apapun kebenarannya, ia tidak
akan diperhitungkan, maka kitalah yang paling malang berarti. Tetapi oleh
karena kemurahan TUHAN, TUHAN nyatakan kasih karunia-Nya dengan limpah, bukan? Coba saudara renungkan; kita ini tidak lebih kecil
dari semut atau pun kecoak, saking hinanya karena dosa kejahatan, kenajisan,
dusta. Nah, kalau ukuran keselamatan adalah perkara lahiriah, uang,
harta, kekayaan, gelar tinggi, maka kita tidak akan layak masuk sorga; tetapi
kemurahan dinyatakan bagi kita yang tidak diperhitungkan ini. Perhatian TUHAN
sungguh besar kepada yang bodoh sekalipun. Wahyu 1:17-18 (1:17) Ketika aku
melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati;
tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan
Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup,
sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Yesus tampil sebagai Alfa dan Omega, berarti; Awal
dan Akhir, yang dilanjutkan dengan; Yang Hidup, mati, kemudian hidup kembali= yang ada, yang sudah ada, dan yang
akan datang. Berarti; -Yang ada = Yang Hidup. -Yang sudah ada = Mati di kayu salib. -Kemudian, yang akan datang = hidup
kembali. Dari Hidup, Yesus mati di kayu salib, dan hari
ketiga hidup kembali. Jelas, yang menjembatani kita dari bumi ke sorga, tidak lain
tidak bukan adalah salib. Pengantara dari awal (Alfa) untuk sampai kepada akhir
(Omega) adalah salib. Singkat kata: Tangga dari bumi menuju sorga adalah
salib, sebagaimana dengan mimpi Yakub di Betel, dia tertidur. Maka memang perlu
sekali, supaya kita memiliki tempat untuk berbaring. Dari mimpi-mimpi pembukaan
firman itu, nanti baru kita mengerti tangga untuk menuju sorga, jelas adalah
salib. Jadi, saat kita menikmati pembukaan
firman sore ini, bagaikan kita sedang bermimpi. Sebetulnya tidak layak masuk
sorga, tetapi oleh pembukaan firman, bagaikan kita bermimpi, dilayakkan dalam
kemuliaan-Nya lewat salib. Itulah baiknya TUHAN kepada kita. Lalu, apakah masih
mau pula kita bersungut-sungut hanya karena ini itu? Bodoh sekali. 2 Petrus 3:9,14 (3:9) Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (3:14)
Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu
harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di
hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Panjang sabar TUHAN, itu adalah kemurahan bagi kita. -Kemurahan yang pertama ialah supaya kita
berbalik dan bertobat kepada TUHAN. -Kemurahan yang kedua ialah supaya kita
mendapat pertolongan, diselamatkan pada waktu-Nya. Jadi, masih ada yang menahannya, itu
merupakan panjang sabar TUHAN bagi kita;
-Yang dinyatakan lewat pembukaan rahasia
firman, itulah gulungan kitab yang terbuka di tangan kiri malaikat yang kuat
itu (Wahyu 10:2).
-Kemudian, tangan kanannya naik ke atas,
itulah ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
Itulah panjang sabar TUHAN, supaya kita memperoleh
kesempatan, berbalik dan bertobat. Bertobatlah sungguh-sungguh, jangan setengah
bertobat. Apa itu “setengah bertobat”? Memang betul berhenti melakukan dosanya.
Yang dulu suka berzinah, lalu tidak berzinah; dulu merokok, lalu tidak merokok;
dulu berdusta, lalu tidak berdusta; tetapi tidak berhenti sampai di situ,
melainkan harus berbalik kepada TUHAN, serahkan hatimu, jiwamu, pikiranmu
kepada TUHAN. Kenajisan-kenajisan sudah diampuni oleh TUHAN. Kalau
saudara sudah diampuni oleh TUHAN, maka saya tidak berhak menunjuk-nunjuk
kenajisan saudara. Kalau saya menunjuk dosa dan kenajisan saudara di masa lalu,
maka saya sama seperti binatang yang tidak punya harga diri. Siapa saya yang
hina sudah diampuni, lalu menunjuk dosa dan kenajisan orang lain? Orang najis yang sudah berzinah diampuni TUHAN, lalu
yang sudah diampuni ini menuduh kenajisan orang lain lagi? Bukankah ini aneh?
Di mana akal pikiran manusia semacam ini? Misalnya; seorang perempuan, dahulu dia begitu
najisnya, dibawa laki-laki antara tempat satu ke tempat lain, lalu setelah
diampuni oleh TUHAN, bertobat, dipakai TUHAN melayani, lalu kita tuduh lagi
kenajisan orang lain. Loh, siapa kita ini? Maka, biarlah kita berpikir panjang dan luas, jika
kita memiliki pembukaan rahasia firman; tidak pendek cara berpikir. Oleh sebab
itu, tidak perlu panas hati kalau dengar firman. Justru kalau kita tertuduh,
seharusnya kita minta ampun; sakit apabila firman berproses (pahit di perut),
tetapi enak hasilnya (manis di mulut). Tetapi kalau tidak mau, maka hidup tidak
akan pernah berubah (manis). Saya sangat bahagia saat kesempatan ini, mengapa?
Karena semakin hari, keselamatan itu semakin terang benderang bagi kita; TUHAN
nyatakan kepada kita masing-masing. Kita kembali untuk membaca 2 Tesalonika 2. 2 Tesalonika 2:7B-8 (2:7) Karena secara
rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada
waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan
Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia
datang kembali. Tetapi sekarang masih ada yang menahan,
malaikat yang kuat itu belum disingkirkan; oleh sebab itu ...
-Kesempatan bagi kita untuk menikmati
gulungan kita di tangan kiri, itulah pembukaan rahasia firman.
-Kesempatan supaya ibadah ini dihubungkan
dengan salib, sebab itu adalah panjang sabar TUHAN supaya kita bertobat dan
berbalik kepada TUHAN, dan supaya kita selamat.
Kemudian; kalau yang menahannya itu telah
disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya,
antikris menyatakan dirinya memerintah dan berkuasa di atas muka bumi ini,
seantero dunia ini. Pengertian kita tentang “antikris” ini semakin
diperluas, dan kita harus bersyukur. Bagaimana andaikata kalau ibadah ini hanya
joget-joget dari awal sampai akhir? Bagaimana andaikata ibadah ini hanya
mengadakan demonstrasi mujizat kesembuhan, mujizat ini , mujizat itu, kemudian
hamba TUHAN sibuk mengadakan supaya sidang jemaat rubuh rubuh rubuh, sepertinya
ada sensasi yang “wow”, tetapi itu bukan sinyal keselamatan, itu adalah
sinyal yang mengarah kepada maut. Pada waktu itulah antikris menyatakan dirinya, dan
memerintah dan berkuasa, manakala yang menahannya itu telah disingkirkan.
Tidakkah saudara bahagia malam ini, karena TUHAN menyatakan segala sesuatunya
kepada kita? Kita lihat “KETIKA YANG MENAHANNYA ITU
DISINGKIRKAN.” Daniel 9:26 (9:26) Sesudah keenam
puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi,
padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja
memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya
dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan,
seperti yang telah ditetapkan. (9:27) Raja itu akan membuat perjanjian
itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada
pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban
santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai
pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." Raja itu akan membuat perjanjian itu
menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Selama
7 (tujuh) tahun antikirs akan berkuasa di bumi ini, dan akan memuncak nanti
pada pertengahan yang terakhir, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Ketika "malaikat yang kuat” atau “yang menahan
antikris itu" -- atau di sini disebut Panglima Balatentara, atau Yang
Diurapi -- disingkirkan, pada masa itulah antikris menyatakan dirinya dan
sekaligus bertindak merampas korban sehari-hari, yaitu: 1.Korban
sembelihan. 2.Korban
santapan. Menghentikan korban sembelihan =
Ibadah yang dihubungkan dengan salib = Tangan kanan yang terangkat. Kalau
ibadah yang dihubungkan dengan salib sudah dihentikan, otomatis tidak ada lagi
kesempatan untuk mengalami penebusan, apalagi diselamatkan. Jadi, jangan
bersungut-sungut manakala ibadah ini dihubungkan dengan salib. Jangan
bersungut-sungut kalau kita dikaitkan dengan korban Kristus, sebab tidak ada
lagi cara lain, tidak ada jalan yang lain untuk menghubungkan manusia berdosa
sampai akhirnya berada di ujung tangga, itulah kemuliaan Allah, selain salib
yang menjadi penghubung, yang menjembatani kehidupan kita dari Bumi ke Langit. Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas;
jangan bersungut-sungut, sebab itu tidak ada artinya. Jangan merugikan diri
sendiri. Terima apa adanya, sebab TUHAN jauh lebih tahu. TUHAN itu Mahatahu,
bukan? Kalau saudara tahu bahwa TUHAN itu Mahatahu, ya sudah terimalah
kalau begitu. Sehelai rambut pun TUHAN tahu rontok dari kepala ini. Perkara
sekecil apapun TUHAN hitung, TUHAN tahu. Jangan saudara pikir TUHAN tidak tahu.
Hanya saja TUHAN mau kita menyerah kepada TUHAN atau tidak? Menghentikan korban santapan =
gulungan kitab yang terbuka = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itu
juga akan dihentikan. Bagaimana rasanya, andaikata kita tidak menikmati “korban
santapan”? Tentu tidak ada daya, tidak ada kekuatan. Bagaimana rasanya kalau
kita tidak menikmati “gulungan kitab yang terbuka”, itulah firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan? Kita tidak memiliki hikmat, tidak memiliki
pengertian dari sorga, menjadi orang yang tolol, hanya pandai berbuat jahat dan
najis. Itulah yang akan terjadi nanti, sehingga yang
kelimpungan adalah orang-orang muda, teruna-teruna, dan anak-anak dara yang
cantik. Apa buktinya kelimpungan dan kebingungan?
-Mereka akan mengembara dari laut ke laut, namun
tidak ada artinya, karena yang akan ditemukan adalah ajaran antikris.
-Juga menjelajah dari Utara ke Timur
untuk mencari firman, tetapi tidak akan ditemukannya selain
ajaran nabi palsu dan takhta Setan.
Jadi, banyak nanti orang yang kebingungan saat TUHAN
mengirimkan kelaparan atas negeri ini. Kalau sekarang hati kita mantap tergembala, iman
kita teguh, bukankah itu karena kita mempunyai “pengertian”, bukan? Bayangkan,
kalau korban santapan, gulungan kitab yang terbuka itu terhenti, maka tidak ada
lagi pembukaan rahasia firman, lalu apa pengertian manusia menghadapi yang
jahat, yang najis, yang keras, kesesakan yang luar biasa hebat? Hebat sekali loh
TUHAN memberi pengertian kepada kita. Apakah kita masih mau kembali ke
kehidupan lama? Bukankah itu bodoh? Kembali saya sampaikan: Setelah yang menahan, Yang
Diurapi itu disingkirkan, selanjutnya antikris menyatakan diri dan berkuasa,
sehingga pada saat itu antikris menghentikan; 1.Korban
sembelihan
= Ibadah yang dihubungkan dengan salib = Tangan kanan yang terangkat. 2.Korban
santapan
= Firman Allah yang dibukakan = Gulungan kitab yang terbuka di tangan kiri. Lalu kita kaitkan dengan Daniel 8. Daniel 8:10 (8:10) Ia menjadi
besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu,
dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. Ia menjadi besar, kelak
antikris akan menjadi besar; takhtanya besar, kuasanya besar, kekuatannya juga
besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, suatu malaikat yang
kuat, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan
diinjak-injaknya. Jadi, bintang-bintang juga akan dijatuhkannya; dia
menantang Panglima Tentara, juga malaikat yang kuat. Selain itu,
bintang-bintang dari langit juga akan dijatuhkan dan diinjak-injak. Siapa
“bintang-bintang”? Itulah orang yang diurapi, hamba-hamba TUHAN, guru-guru di dalam
rumah TUHAN, ternyata bisa dijatuhkan. Lah, kalau kita tidak hati-hati, tidak
sungguh-sungguh, maka kita juga tidak tertutup kemungkinan akan diinjak-injak
juga. Itu sebabnya saya katakan tadi: Semua geliat dari pada
Iblis Setan atau antikris ini sungguh luar biasa, tidak bisa dipahami oleh akal
pikiran manusiawi, oleh cendekiawan, orang pandai, orang bangsawan, orang yang
memiliki gelar tinggi, tidak bisa. Jangankan cendekiawan, jangankan bangsawan,
jangankan orang yang berpendidikan, hamba TUHAN saja dijatuhkan, diinjak-injak.
Maka, kita sangat bersyukur, karena Firman Pengajaran Mempelai adalah harga
mati, itulah yang menerangi hati kita sampai kesudahan dunia ini. Daniel 8:11 (8:11) Bahkan terhadap Panglima
bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya
korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. Di ayat 10, yang diurapi, itulah hamba-hamba TUHAN,
guru-guru dalam rumah TUHAN juga dijatuhkan diinjak-injak, barulah di sini kita
perhatikan: terhadap Panglima bala
tentara -- dalam Wahyu, itulah malaikat yang kuat; dalam Daniel 9:26-27
disebut dengan Yang Diurapi --, dari Dia, ia
membesarkan dirinya, kemudian dan
dari pada-Nya; 1.Diambilnya korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban
santapan. 2.Tempat-Nya, itulah Bait Suci yang kudus, dirobohkan. Berarti, sudah jelas, tidak ada lagi tempat untuk
beribadah dan melayani TUHAN, tidak ada lagi kesempatan untuk membawa korban dan
mempersembahkannya di atas mezbah. Biarlah kita memperhatikan hal ini, supaya
kita berhati-hati. Daniel 8:12 (8:12) Suatu kebaktian
diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil. Pada ayat 12 ini kita melihat; YANG PERTAMA: Suatu
kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, itulah;
-Korban
sembelihan; ibadah yang dihubungkan dengan salib.
-Korban
santapan; firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, atau
gulungan kitab yang terbuka.
YANG KEDUA: Kebenaran dihempaskannya ke bumi. Bagi
mereka, salib -- yang adalah sumber kebenaran -- tidak
ada apa-apanya. Bagi mereka, salib adalah kebodohan, dan itu diinjak-injak oleh mereka. Padahal, salib adalah hikmat dan
kekuatan Allah, bukan? Kalau sudah dihentikan, apa hikmat yang kita miliki? Apa
kekuatan kita? YANG KETIGA: Dan apapun yang dibuatnya, semuanya
berhasil, diberkati. Itu sebabnya, jangan saudara datang
beribadah hanya untuk mencari keberkatan, jangan hanya datang beribadah hanya untuk mencari
keberhasilan, jangan datang beribadah hanya untuk sibuk mencari
mujizat, karena
ternyata antikris juga bisa membuat segalanya berhasil, karena
ternyata antikris juga bisa menunjukkan
keberkatan, karena
ternyata antikris juga bisa menunjukkan
sesuatu yang luar biasa, yang bisa mempengaruhi hati orang bodoh, hati orang
fasik, hati orang bebal, hati orang yang tidak mau diubahkan. Apakah kita sudah mengerti? Kalau hanya bicara
keberhasilan, itu kecil sekali bagi TUHAN. Itu sebabnya saya katakan kembali: Saya tidak berhenti menyampaikan Firman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan. Memang banyak yang kebakaran jenggot,
sebab terlalu telak dosa itu ditunjuk. Tetapi bagi kita, tidak ada pilihan
lain, hanya Firman Pengajaran dalam Terang Tabernakel, Firman Pengajaran yang
rahasianya dibukakan. Apakah kita beribadah dan melayani hanya untuk mencari
keberhasilan semata? Atau mencari keselamatan? Jawab sendiri dan
buktikan kepada TUHAN; tidak perlu bicara kepada saya, tetapi buktikan langsung
kepada TUHAN. Lihat soal keberhasilan atau keberkatan atau keajaiban
atau pun mujizat, kita kaitkan kembali dengan 2 Tesalonika 2. 2 Tesalonika 2:9-10 (2:9) Kedatangan si pendurhaka
itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib,
tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena
mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, keberhasilan, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa,
siapa mereka? Karena mereka tidak
menerima, karena mereka tidak dapat mengasihi
kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Kedatangan antikris, tampilnya
antikris di muka bumi disertai dengan: -Rupa-rupa
perbuatan ajaib.Yang tidak ada menjadi
ada, ajaib bukan? Tentu ajaib. -Tanda-tanda. Sepertinya ada sinyal-sinyal yang memberi suatu janji-janji keselamatan. -Mengadakan mujizat-mujizat palsu dengan
rupa-rupa tipu daya jahat. Ketiga hal di atas adalah KEBERHASILAN. -Rupa-rupa perbuatan ajaib, itu adalah keberhasilan. -Tanda-tanda, itu adalah keberhasilan. -Mujizat-mujizat palsu, itu juga keberhasilan. Apakah ibadah di bumi ini hanya sebatas
keberhasilan? Puji TUHAN jika berhasil di bumi; apa yang diinginkan
tercapai, puji TUHAN. Tetapi apakah hanya sebatas di situ? Bukankah yang ada
ini akan berlalu nanti? Tetapi itulah yang dinyatakan oleh antikris. Itu sebabnya saya katakan tadi: Tidak ada yang bisa
meraba geliat atau pekerjaan atau misi visi antikris dengan kemampuannya,
dengan intelektualnya, dengan uangnya, dengan hartanya, dengan gelar yang
tinggi, tidak bisa. Buktinya saja; anak TUHAN sekarang ini datang ke gereja
hanya untuk mencari keberhasilan, bukan mencari keselamatan, dengan kata lain;
menolak salib kok. Itulah yang saya
maksud tadi. Jadi, geliat dari antikris tidak bisa diraba oleh tangan ini,
tidak bisa diraba dengan kemampuan sendiri. Ini bukan bicara sok
suci, bukan; bukan bicara bahwa gereja ini lebih suci, tidak; tetapi yang
TUHAN nyatakan, itulah yang harus kita pegang, entah apapun orang kata, entah
apapun orang bilang apa, terserah; tetapi kita harus memiliki sikap. Dengan demikian, 2 Tesalonika
2:9-10sama denganDaniel
8:10-12. Kita sejenak melihat kebenarannya di dalam Injil
Matius 24. Matius 24:23-24 (24:23) Pada waktu itu jika orang berkata
kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu
percaya.(24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi
palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat
dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga. Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat, bukan tanda-tanda biasa, melainkan keberhasilan yang
dahsyat, bukan keberhasilan biasa, dan mujizat-mujizat yang dahsyat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Dan itu sudah dinyatakan di dalam Daniel 8:10, di mana
bintang-bintang di langit saja bisa dijatuhkan, apalagi kita yang kecil ini, hanya
kecoak-kecoak. Tetapi biar pun kita ini kecil, namun hendaklah
seperti empat binatang yang cekatan;
1.Semut; menghargai pembukaan
firman selagi hari masih siang. Musim kemarau
adalah kesempatan untuk mengumpulkan makanan.
2.Pelanduk; bangsa yang lemah, tetapi membuat rumahnya di bukit Batu = menghargai
korban Kristus.
3.Belalang; yang tidak mempunyai raja, tidak mempunyai pemimpin, namun berbaris
dengan teratur = dipenuhkan
dengan Roh Kudus. Orang yang dipenuhkan Roh Kudus pasti teratur
walaupun tidak perlu diajar oleh manusia.
4.Cicak; yang dapat ditangkap oleh tangan, tetapi luar biasa ada di istana-istana
raka. Jadilah raja-raja yangmelayani di istana, di rumah
TUHAN.
TUHAN Yesus baik, bukan, sebab Ia menyatakan segala
sesuatunya kepada kita. Perhatikan: Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat, itu sebabnya Alkitab mengatakan “jangan kamu
percaya”. Matius 24:27 (24:27) Sebab sama seperti kilat
memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat,
demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Jangan kita tertipu hanya dengan
keberhasilan; keberhasilan di sana, keberhasilan di sini. Kita
harus tetap percaya dengan Firman Pengajaran Mempelai yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus dari Timur
sampai ke Barat. Kita masuk lebih dalam lagi memperhatikan Wahyu 13. Wahyu 13:3 (13:3) Maka tampaklah kepadaku
satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi
luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu
mengikut binatang itu. Singkatnya: Antikris mengadakan mujizat
palsu. Mengapa ketika kesembuhan itu terjadi disebut mujizat palsu? Di atas tadi saya sudah
sampaikan: tergantung
ibadah pelayanan yang dikerjakannya. Kita ini tidak menolak mujizat; yang sakit sembuh,
yang timpang berjalan, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli
mendengar, dan sakit apa saja misalnya, entah kanker sembuh, sakit apa saja
sembuh, seperti Naaman juga sembuh dari sakit kustanya. Sekali waktu mujizat palsu atau tidak palsu,
tergantung dari ibadah itu, tergantung bagaimana kita menjalankan ibadah itu di
hadapan TUHAN. Tetapi yang pasti di sini, Wahyu 13:3, ketika antikris mengadakan mujizat, itu adalah mujizat
palsu. Mengapa saya katakan demikian? Bukankah binatang itu keluar dari
dalam laut? Seharusnya, luka yang membahayakan hidupnya itu lanjut kepada
kematian, mengapa? Karena binatang itu keluar dari dalam laut. Laut adalah gambaran dari baptisan à Pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan. Seharusnya, kalau mengalami luka, mengalami derita, sengsara karena
salib, harus dilanjutkan kepada pengalaman kematian, supaya hari ketiga
bangkit, tetapi kenyataannya, tidak; luka
yang membahayakan hidupnya itu tidak dibawa masuk sampai kepada pengalaman kematian, tidak lama
kemudian mengalami “kesembuhan”, hanya sibuk mengalami mujizat, sibuk
mengadakan mujizat, tetapi mengabaikan sengsara salib, mengabaikan kematian dan
kebangkitan, itulah mujizat palsu. Sudah paham tentang “mujizat palsu”, bukan? Kita ini
tidak menolak mujizat, kita butuh mujizat; yang sakit sembuh. Tetapi mujizat
bisa dikatakan palsu, tergantung dari cara kita menjalankan ibadah pelayanan
kepada TUHAN. Kalau kita bandingkan dengan sengsara Yesus, 5 luka
utama Yesus di atas kayu salib, dilanjutkan dengan pengalaman kematian, lalu
hari ketiga bangkit; itulah yang benar. Sementara antikris keluar dari dalam laut; seharusnya,
luka yang membahayakan hidupnya itu harus lanjut sampai pengalaman kematian,
tetapi tidak, justru ia mengalami kesembuhan, mengadakan mujizat, sehingga
dengan mujizat yang ada ini, seluruh
dunia heran, seantero dunia heran. Jadi, mereka ini hanya sibuk mengadakan mujizat,
dengan satu tujuan; supaya manusia terheran-heran, bukan supaya manusia
dihubungkan dengan TUHAN Yesus lewat salib-Nya, bukan. Mangkanya, disebutlah
mujizat yang seperti ini “mujizat palsu”. Oleh sebab itu, kita bersyukur kepada TUHAN, karena
TUHAN menyatakan kebenarannya, supaya kita tidak terkecoh dengan cara-cara
pelayanan antikris ini kelak. Sebetulnya, antikris, si pendurhaka itu sudah
ada, tetapi masih ada yang menahannya.
Oleh sebab itu, sekarang adalah kesempatan bagi kita untuk mengusahakan ibadah
ini dengan benar, ibadah harus dihubungkan dengan salib, dan kita
sungguh-sungguh menjunjung tinggi, menghormati pembukaan rahasia firman. Tetapi kenyataannya, luka itu sembuh, sebab mereka
hanya sibuk mengadakan mujizat palsu. Sedangkan kalau kita bandingkan dengan
lima luka yang dialami Yesus, membawa Yesus mati di kayu salib, sampai akhirnya
bangkit pada hari yang ketiga. Pendeknya: Mujizat yang dialami oleh Yesus adalah
mujizat palsu. Tujuannya;
supaya seluruh dunia heran dan selanjutnya menjadi pengikut antikris. Pertanyaannya: Siapakah yang menjadi “pengikut
antikris”, yang mau disesatkan oleh mujizat
palsu? 2 Tesalonika 2:9-10 (2:9) Kedatangan si pendurhaka
itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib,
tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena
mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan
mereka. Jadi, mereka yang disesatkan oleh mujizat palsu
adalah: -Orang-orang yang tidak menerima
kebenaranyang bersumber dari salib. -Orang-orang yang tidak mengasihi
kebenaran yang bersumber dari salib. Kebenaran yang sejati datangnya hanya dari salib, di
luar salib tidak ada lagi kebenaran.Tetapi mereka yang menjadi “pengikut antikris”, yang mau disesatkan
oleh mujizat palsu adalah orang-orang yang tidak menerima kebenaran yang sumbernya dari
salib dan orang-orang yang tidak mengasihi kebenaran yang sumbernya dari salib,
mereka hanya menerima kebenaran yang dari antikris saja, itulah keberhasilan,
mujizat, keajaiban, dan lain sebagainya. Inilah orang-orang yang nanti
disesatkan oleh antikris. Terimalah kebenaran
yang sumbernya dari salib.Kasihilah
kebenaran yang bersumber dari salib. Biarlah kita
sungguh-sungguh dalam pengikutan kita kepada TUHAN. 2 Tesalonika 2:11-12 (2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan
kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang
tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Jadi, yang menolak kebenaran, yang tidak mau menerima
kebenaran yang sumbernya dari salib, tidak mau mengasihi kebenaran yang
sumbernya dari salib, mereka lebih suka dengan kejahatan, dengan kata lain;
lebih suka dengan mujizat palsu yang diadakan antikris, maka TUHAN izinkan
mereka disesatkan sampai dibinasakan. Selagi hati ini kuat sekali menyatu dengan salib, ini
adalah sinyal bagi kita untuk mendapatkan pertolongan, dan sinyal ini jangan
dilepaskan. Wahyu 13:3 (13:3) Maka tampaklah kepadaku
satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi
luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut
binatang itu. Lalu mengikut binatang itu … Hanya karena
keberhasilan, mujizat-mujizat palsu, lalu banyak orang disesatkan dan mengikuti
binatang itu. Wahyu 13:4 (13:4) Dan mereka menyembah
naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah
binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang
ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Akhirnya, jatuh dalam penyembahan yang salah, yaitu;
menyembah Setan dan menyembah antikris. Malam ini kita patut bersyukur kepada TUHAN; jikalau
di dalam lubuk hati ini masih melekat, menyatu dengan salib, pertahankan.
Jangan sampai hatimu tawar terhadap salib. Kalau masih ada, perkuat, sampai
hati ini menyatu dengan salib, selagi masih ada kesempatan, supaya kita
mendapatkan keselamatan dan pertolongan pada waktunya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment