IBADAH RAYA MINGGU DIRANGKAI DENGAN MALAM NATAL, 24 DESEMBER 2023 KITAB WAHYU (Seri: 3) Subtema: LAUT PUN TIDAK ADA LAGI.
Salam sejahtera, salam di dalam kasihNya TUHAN kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan TUHAN kita berada di atas gunung TUHAN yang Kudus, beribadah dan melayani TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu, sekaligus memperingati hari kelahiran Yesus Kristus, itulah ibadah di malam Natal, semua karena kemurahan TUHAN.
Natal berarti Firman Allah menjadi manusia (daging). TUHAN mau supaya Firman itu betul-betul menjadi daging (berkuasa dalam hidup kita), kita hidup dalam kuasa firman Allah, supaya setiap hari kita boleh merayakan Natal dimanapun kita berada, dalam situasi kondisi apapun, dalam keadaan susah, dalam keadaan senang, dalam keadaan ramai, maupun dalam keadaan sunyi sepi.
Firman sudah menjadi manusia (mendarah daging) harus nyata dalam hidup kita masing-masing, dan itu kiranya juga terjadi bagi anak-anak TUHAN yang sedang bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” lewat live streaming, Youtube Facebook atau disebut juga online dengan media sosial apapun, baik anak TUHAN yang di dalam negeri maupun anak TUHAN mengikuti secara online di luar negeri, dimanapun berada. Biarlah kiranya damai sejahtera bahagia didalam kita menikmati sabda Allah.
Selanjutnya kita berdoa dalam Roh. Dalam doa kita mohon kepada TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu memberi kepastian atau meneguhkan hati kita, iman kita, sehingga kita masing-masing menjadi kehidupan yang kuat, tidak mudah goyah oleh pengaruh yang tak suci.
Mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh dari Kitab Wahyu.
Kita masih berada pada Wahyu 16:17-21 berbicara tentang “Cawan murka yang ketujuh. Dan malam ini merupakan seri yang ketiga.
Seri pemberitaan Firman jangan dilewatkan begitu saja. Bila nanti hal-hal yang dinubuatkan oleh Firman Allah itu terjadi, maka bisa diulangi kembali Firman-firman yang sudah kita terima di hari yang lalu, minggu-minggu yang lalu, bulan-bulan yang lalu, tahun-tahun yang lalu, relevan tidak dengan zaman ini, relevan tidak dengan apa yang terjadi sekarang ini. Jadi apa yang disampaikan hari ini akan terjadi untuk sekarang, besok, lusa, dan seterusnya.
Wahyu 16:17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
Cawan murka yang ketujuh (malapetaka yang ketujuh) ditumpahkan ke atas angkasa. Angkasa adalah lapisan udara yang melingkupi bumi kurang lebih 300 m tebalnya. Sedangkan lapisan berikutnya ialah lapisan ozon.
Efesus 6:12
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jadi kalau pada akhirnya TUHAN menumpahkan cawan murka yang ketujuh ke angkasa, itu ternyata karena angkasa juga dijadikan oleh setan sebagai tempat ia bertakhta. Oleh sebab itu TUHAN menumpahkan cawan murka yang ketujuh ke angkasa, sampai akhirnya tempat Setan bertakhta tidak ada lagi. Tempat setan yang terakhir bertakhta adalah angkasa, itu sebabnya cawan murka yang ketujuh adalah cawan murka yang terakhir.
Setelah cawan murka yang ketujuh ditumpahkan ke angkasa, maka terdengarlah suara nyaring dari takhta Allah “ Sudah terlaksana”.
Kata “Sudah terlaksana” merupakan gema (pantulan suara) yang datang dari salib di Golgota.
Perlu untuk kita ketahui bersama, ada tiga perkataan yang senada dengan perkataan “Sudah terlaksana”,
yang pertama:
Yohanes 19:28-30
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!" (19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Perkataan yang senada yang pertama dengan perkataan “Sudah terlaksana” ada di atas kayu salib. Disitu Yesus berkata: “Sudah selesai” sesudah ia minum anggur asam, cuka asam dicampur dengan empedu pahit. TUHAN sudah menanggung semua kejahatan manusia, semua kenajisan manusia, semua kebodohan-kebodohan manusia bagikan cuka yang begitu asam, bagaikan empedu yang begitu pahit.
“Sudah selesai” artinya pekerjaan penebusan dan pendamaian atas dosa manusia telah dikerjakan oleh Yesus dengan tuntas di atas kayu salib, dengan demikian manusia telah diperdamaikan kepada ALLAH.
Tanda manusia sudah berdamai dengan Allah:
Tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Tidak menuduh dan tidak mengungkit kesalahan orang lain, karena baik dosa saya, maupun dosa saudara telah selesai diperdamaikan dengan Bapa di Sorga.
Singkat kata: Pekerjaan iblis telah dihentikan oleh Yesus, sebab Yesus telah meremukkan kepala ular dengan tumitnya di atas kayu salib.
Bagian pertama ini sudah disampaikan minggu lalu sebagai seri yang kedua dari cawan murka yang ketujuh..
Sekarang kita akan melihat perkataan yang senada dengan “Sudah terlaksana” yang kedua ada pada Wahyu 16:17.
PERKATAAN YANG SENADA DENGAN KATA “SUDAH TERLAKSANA”
YANG KEDUA:
Wahyu 16:17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
Semestinya bagian kedua ini yang harus dijabarkan. Tetapi karena di atas tadi saya sudah mengatakan bahwa ada tiga kata yang senada dengan “Sudah terlaksana”, maka yang saya sampaikan berikutnya sebagai seri yang ketiga di malam ini adalah bagian yang ketiga.
PERKATAAN YANG SENADA DENGAN KATA “SUDAH TERLAKSANA” YANG KETIGA:
Wahyu 21:6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Perkataan yang senada dengan kata “Sudah terlaksana” yang ketiga “Semuanya telah terjadi”
Semuanya telah terjadi = sudah selesai = sudah terlaksana.
APA YANG DIMAKSUD DARI PERNYATAAN SUDAH TERJADI (semuanya sudah selesai, semuanya sudah terlaksana) ?
Wahyu 21:1-2 Perikop: “Langit yang baru dan bumi yang baru”.
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Jadi langit dan bumi yang pertama akan berlalu diganti dengan langit dan bumi yang baru (Yerusalem Baru) itulah sidang Mempelai Perempuan TUHAN (Gereja TUHAN yang sempurna). Kemudian langit baru ini berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Itu berarti keadaan dari pengantin perempuan sangat elok dan sangat indah sekali.
Jadi saudara jangan pernah berpikir saudara hidup untuk selamanya di langit bumi yang pertama. Sebab langit dan bumi yang pertama satu kali akan berlalu, diganti dengan langit bumi yang baru itulah sidang Mempelai perempuan TUHAN (Gereja TUHAN yang sempurna).
Gereja TUHAN yang sempurna itu keadaanya sangat elok dan sangat indah, kenapa? karena dia berhias bagaikan pengantin perempuan berdandan untuk suaminya. Namanya berdandan (berhias) untuk suaminya berarti sangat elok.
Tubuh Kristus itu satu, anggotanya banyak. Saya dan saudara adalah anggota tubuh. Kita banyak dan berbeda-beda. Tapi kalau sudah satu disebutlah elok. Banyak dan berbeda-beda menjadi satu disebutlah itu indah dan elok.
Tapi kalau keadaan tubuh masih terpisah-pisah berarti tubuh masih bercacat/bercela, belum sempurna, namun begitu anggota tubuh menjadi satu, Gereja TUHAN menjadi sempurna, maka tampak dalam keadaan elok dan indah. Inilah langit dan bumi yang baru (kota Kudus Yerusalem yang baru) yang berhias bagikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Jadi mempelai perempuan itu keadaanya elok dan indah.
Kemudian kita lihat kata INDAH berikutnya:
Wahyu 21:9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Ayat 9 berbicara tentang gereja TUHAN yang sempurna (pengantin Perempuan Mempelai Anak Domba). Sasaran ibadah bukan soal diberkati, bukan soal kegerakan, bukan soal mukjizat, tetapi muara ibadah kita ialahah; satu kali kita semua akan diubahkan menjadi Gereja TUHAN yang sempurna, itulah sidang mempelai TUHAN, disebut juga Yerusalem yang baru (langit dan bumi yang baru), itulah pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
Pengantin Perempuan itu adalah istri dari Mempelai Laki-Laki Sorga.
Di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Gunung besar lagi tinggi disebut juga kota kudus, inilah gunung Sion. Jadi mempelai perempuan itu disebut juga gunung Sion.
Langit dan bumi baru = gunung Sion = mempelai Perempuan TUHAN.
Sidang mempelai TUHAN (pengantin Mempelai Anak Domba/kota kudus/Yerusalem baru/langit bumi yang baru) bercahaya kemuliaan Allah sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal . Kristal = Transparan.
Transparan berarti bagian luar sama dengan bagian dalam dari kehidupan gereja TUHAN yang sempurna. Bagian luar sama dengan bagian dalamnya, berarti tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi lagi, tidak ada sesuatu yang disembunyikan baik di hadapan TUHAN, maupun di hadapan sesama, sehingga keadaan daripada pengantin perempuan Anak Domba begitu elok, begitu indah, bercahaya kemuliaan Allah. Tetapi kalau ada sesuatu yang ditutup-tutupi dia tidak bercahaya, wajahnya pun tidak bercahaya.
Itulah keadaan Mempelai perempuan TUHAN sangat elok dan indah = Bercahaya kemuliaan Allah, seperti permata Yaspis, permata yang paling indah, jernih seperti Kristal = Transparan = tidak ada yang ditutup-tutupi, inilah keadaan elok dan keadaan indah.
BUKTI BAHWA PENGANTIN PEREMPUAN TRANSPARAN (TIDAK ADA YANG DITUTUP-TUTUPI)
Wahyu 21
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Laut pun tidak ada lagi, ini adalah, bahwa bukti pengantin perempuan Anak Domba (langit baru dan bumi baru) tidak ada lagi yang ditutup-tutupi.
Laut = Air yang banyak, yakni banjir jahanam, itulah dosa kenajisan percabulan.
Intinya: pengantin perempuan Anak Domba (langit baru dan bumi baru) tidak hidup di dalam dosa kenajisan dan percabulan.
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Singkat kata binatang yang keluar dari dalam laut itu menunjuk antikris.
Wahyu 17:1-4
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." (17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. (17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Jadi perempuan Babel telah menunggangi binatang yang keluar dari dalam laut (antikris). Antikris itu adalah gambaran dari air yang banyak, itulah banjir jahanam (dosa kenajisan dan percabulan.)
Wahyu 18:3 Perikop: “Jatuhnya Babel”
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Kaya tapi karena hawa nafsu, bukan karena rencana TUHAN, itulah yang disebut kenajisan pecabulan. Tinggalkan jam-jam ibadah untuk bisnis, hanya untuk pekerjaan, tinggalkan jam-jam ibadah hanya untuk perkara-perkara lahiriyah itu adalah hawa nafsu.
Siapa yang menyebabkan kenajisan percabulan?, itulah perempuan Babel, sebagaimana perempuan Babel telah menunggangi binatang yang keluar dari dalam laut (air yang banyak).
Jadi kalau ingin kaya hanya karena hawa nafsu, itulah yang disebut kenajisan percabulan. Maka sangat jelas sekali bahwa Yerusalem baru (langit yang baru, bumi yang baru, itulah mempelai perempuan TUHAN) betul-betul bercahaya kemuliaan Allah, betul-betul menjadi permata Yaspis, permata yang paling indah jernih seperti Kristal, apa buktinya? lautpun tidak ada lagi. Dia tidak hidup di dalam kenajisan percabulanya, ia tidak ingin kaya oleh karena hawa nafsu dagingnya.
Inilah bukti yang sangat otentik bahwa pengantin perempuan Mempelai anak Domba begitu indah. Kata indah berarti sama seperti permata Yaspis, jernih seperti kristal. Kristal = transparan, itu berarti bagian luar dan bagian dalam dari kehidupan kita sama.
Memperoleh segala sesuatu oleh hawa nafsu itulah yang disebut kenajisan percabulan.
Sesudah kita melihat langit dan bumi yang baru, itulah Yerusalem baru pengantin perempuan mempelai Anak Domba, mari kita lihat ayat 3 berikutnya.
Wahyu 21:3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. = ALLAH BERTABERNAKEl.
Bait Allah itu bahasa inggris disebut Tabernakel. Kalau kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, maka Ia akan diam bersama-sama dengan manusia =Allah Ber Tabernakel. Dengan lain kata kalau Allah Bertabernakel = Allah diam di baitNya = Kepala dengan tubuh sudah menyatu.
Kristus adalah kepala jemaat, sedangkan jemaat adalah tubuhNya (Efesus 5:23).
Kepala dengan tubuh tidak boleh berpisah. Tapi kenyataanya kepala dengan tubuh bisa terpisah, sebab tubuh sudah menjadi liangnya serigala dan sudah menjadi sarang burung.
Kalau kepala dengan tubuh tidak menyatu, maka itu adalah alamat bahwa tubuh sudah menjadi liang serigala = dikuasai roh jahat. Kemudian ubuh sudah menjadi sarangnya burung = dikuasai kenajisan percabulan (air yang banyak), banjir jahanam tadi.
Tapi disini kita melihat Allah bertabernakel (Allah diam di dalam rumahNya/Kepala menyatu dengan tubuh.)
Selanjutnya ayat 3b: Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Mereka akan menjadi umatNya berarti: Kita diakui menjadi milik kepunyaan ALLAH.
Manusia sama seperti debu tanah, berarti hina karena banyaknya dosa, banyaknya pelanggaran, banyaknya kejahatan. Tapi lihatlah pada ayat tiga bagian b: Mereka akan menjadi umat TUHAN, itu berarti kita diakui menjadi milik kepunyaan Allah.
Ia akan menjadi Allah mereka, itu berarti tidak ada yang lain untuk dijadikan Allah yang harus disembah.
Jadi Allah yang kita sembah adalah Allah yang benar, bukan berhala-berhala lagi.
Singkat kata: Ketika laut (banjir jahanam/kenajisan percabulan) tidak ada lagi maka tampak dua hal yaitu:
Nikah suci dari mempelai perempuan TUHAN (diakui sebagai milik kepunyaanNya)
Dalam doa penyembahan (Ia akan menjadi Allah mereka) = menyembah Allah yang benar, berarti hidup dalam doa penyembahan, ttidak ada lagi allah lain dijadikan allah yang harus disembah.
Diakui menjadi milik kepunyaan Allah itu adalah hubungan intim (nikah suci). Hubungan kita dengan TUHAN bukan sebatas jemaat beribadah kepada TUHAN. Tetapi hubungan kita dengan TUHAN dalam hubungan nikah suci, hubungan seperti suami istri. Kristus kepala sebagai suami, sidang jemaat tubuh sebagai istri.
Jadi singkat kata: Ketika laut tidak ada lagi (banjir jahanam, kenajisan percabulan), maka tampak dua hal dari sidang Mempelai TUHAN:
Nikah suci, hubungan kita begitu intim dengan TUHAN. Kalau hubungan antara suami dan istri tidak intim itu bukan nikah suci namanya.
Dalam doa penyembahan.
Kedua hal tersebut merupakan klimaks daripada rencana Allah, yang juga merupakan pengharapan kita, sebab keduanya adalah sesuatu yang dinantikan dan paling dihormati oleh TUHAN.
Jadi kalau gereja TUHAN mau dihormati bangunlah hubungan intim dengan TUHAN. Kemudian ibadah harus berada pada tingkat ibadah yang tertinggi, yaitu doa penyembahan, itu sangat dihormati oleh TUHAN.
Kita lihat persamaan dari Wahyu 21:3 ada pada pelajaran yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. 2 Korintus 6:16 Perikop: “Jangan ada lagi noda kekafiran”
Noda kekafiran
Kenajisan percabulan = Tanpa kesucian nikah.
Penyembahan berhala = tidak menyembah Allah yang benar, sebagai puncak ibadah yang tertinggi
Dua hal ini sangat menyakiti hati TUHAN. Akan tetapi jikalau gereja hidup dalam nikah suci dan berada pada puncak ibadah yang tertinggi yaitu doa penyembahan sangat dihormati oleh TUHAN.
2 Korintus 6:16
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah. Jadi bukan kata pendeta, bukan kata manusia. Kita ini Tabernakel karena firman Allah yang berkata. Dan Tabernakel (rumah TUHAN/hidup manusia) tidak ada kaitanya dengan berhala. Tapi kenyataanya seringkali manusia menyembah allah yang tidak benar. Tinggalkan jam ibadah hanya karena bisnis itu berhala. Itulah kelemahan bangsa kafir sebelum mengenal salib di Golgota.
Selanjutnya disini dikatakan Aku akan diam bersama-sama dengan mereka = Allah bertabernakel.
dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Ayat 16 ini kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada tabut perjanjian.
Karena kita adalah Bait Allah (rumah TUHAN), maka TUHAN berkata:
Aku akan diam bersama-sama dengan mereka → menunjuk Yesus Anak Allah.
Dan hidup di tengah-tengah mereka → Roh Allah yang suci.
Aku akan menjadi Allah mereka → Pribadi Allah Bapa.
Jadi Allah Trinitas, yakni Allah Bapa, Anak Allah, Allah Roh El-Kudus diam di antara manusia = Allah bertabernakel. Berarti Tuhan Yesus Kristus Kepala Mempelai Pria Sorga sudah satu dengan tubuhNya/sidang Mempelai TUHAN.
Singkat kata: mereka akan menjadi umatKu = Milik kepunyaan TUHAN. Sebab itu apa yang sudah dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh dipisahkan oleh apapun selain maut (kematian).
Jadi antara 2 Korintus 6:16 = Wahyu 21:3.
Pertanyaanya lautnya dimana? banjir jahanamnya dimana?
2 Korintus 6:17
(6:17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
Noda kekafiran ada dua:
Berhala (ayat 16)
Kenajisan percabulan (banjir jahanam, air yang banyak) (ayat 17)
Singkat kata kalau tubuh dan kepala sudah menyatu maka lautpun tidak ada lagi artinya sudah terpisah dari noda kekafiran yakni berhala dan kenajisan percabulan.
Doa saya semoga firman itu dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam kehidupan kita masing-masing. Supaya dengan pengertian ini kita bertindak dengan bijaksana kedepan, karena kedatangan TUHAN sudah di ambang pintu (sudah tidak lama lagi dunia ini akan berlalu). Langit dan bumi yang pertama akan berlalu diganti dengan Yerusalem baru (sidang Mempelai TUHAN/gereja yang sempurna), laut pun tidak ada lagi. Pisahkan dirimu dari sana, jangan menjamah apa yang najis. Enam hari bekerja, hari ketujuh hari perhentian, TUHAN tidak egois.
2 Korintus 6:16
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
mereka akan menjadi umat-Ku, itulah sidang Mempelai TUHAN: elok dan indah, buktinya lautpun tidak ada lagi. Sebab itu pisahkan dirimu dari noda Kekafiran , jangan jamah apa yang najis.
Keadaan berikutnya dari sidang mempelai TUHAN:
Wahyu 21;1-2: Sidang Mempelai Tuhan elok dan indah bercahaya kemuliaan Allah seperti permata Yaspis, permata yang paling indah (transparan, lautpun tidak ada) sebab pengantin perempuan telah berhias bagaiakan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Ayat 3: Allah bertabernakel, berarti tubuh dan kepala sudah menyatu.
Wahyu 21:4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Segala sesuatu yang lama itu telah berlalu, antara lain:
TUHAN menghapuskan air mata.
Dimana ada persoalan disitu ada air mata. Semakin berat persoalan maka semakin banyak air mata mengalir. Tapi lihatlah yang lama sudah berlalu antara lain TUHAN hapuskan air mata tanda pemulihan.
Maut tidak ada lagi.
Jadi langit dan bumi yang baru (Yerusalem baru/ Mempelai TUHAN) tidak akan mengalami maut lagi, tidak akan binasa; bahagia selama-lamanya di dalam kerajaan Sorga.
Perkabungan tidak ada lagi.
Kalau orang berkabung akan memakai pakaiannya yang hitam semua.
Waktu Yesus naik ke Sorga (dipermuliakan) pakaian kematiaNya warnah merah, kemudian pakaian kebangkitan (baju biru), tinggal kain lenan halus putih berkilau-kilauan, Ia naik ke Sorga. Kalau kita mati dan merasa masuk Sorga, pakai pakaian putih saja. Sedangkan kalau perkabungan itu ada di dunia ini (pakaian hitam). Tapi kalau saudara merasa orang yang mati itu tidak masuk sorga pakai baju hitam saja.
Ratap tangis tidak ada lagi.
Dukacita tidak lagi.
5 hal antara lain: air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, tidak ada lagi di Sorga di tempat Pengantin perempuan mempelai Anak Domba .
Wahyu 21:5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Dengan tampilnya kota kudus (Yerusalem Baru), yakni Mempelai perempuan TUHAN dalam keadaan yang sempurna yang ditandai dengan:
Nikah suci.
Penyembahan yang benar kepada Allah yang benar.
Itu berarti TUHAN telah menjadikan segala sesuatu baru, inilah firman Allah yang benar.
Firman pengajaran dalam terangnya Tabernakel tepat dan benar = akurat untuk membawa Gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini menjadi sidang mempelai TUHAN.
Kalau mau menjadi Mempelai TUHAN terima Pengajaran Mempelai. Tidak mungkin menjadi Mempelai TUHAN, tapi menolak Firman Pengajaran Mempelai.
Sebagai tambahan sedikit, supaya saudara jangan bingung apa Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Firman pengajaran Mempelai dalam Tabernakel sebenarnya adalah pedang tajam bermata dua (Ibrani 4:12) .
Kalau pedang itu berbentuk vertikal: Sisi kiri adalah pengajaran Mempelai dan sisi kanan adalah Pengajaran Tabernakel. Tapi kalau bentuknya horizontal sisi atas adalah Pengajaran Mempelai, sisi bawah adalah Pengajaran Mempelai.
Lalu apa yang dimaksud dengan pengajaran Mempelai? Pengajaran Mempelai adalah sepuluh hukum. Sepuluh hukum intinya hanya satu: itulah KASIH. Sementara dasar dari nikah adalah kasih (Efesus 5:22-33) , itulah Firman Pengajaran Mempelai.
Lalu Pengajaran Tabernakelnya yang mana?
Saudara, Musa tidak hanya menerima sepuluh hukum dalam dua loh batu, tapi Musa juga naik ke atas gunung Sinai dua kali empat puluh hari empat puluh malam, tidak makan tidak minum, disitulah ia menerima petunjuk untuk mendirikan Tabernakel/rumah TUHAN (Keluaran 25).
Apa arti hidup (rumah TUHAN, bait Allah) apa arti Tabernakel jikalau tidka disi sepuluh hukum?
Sebaliknya apa arti sepuluh hukum kalau tidak ada tabernakel? Dimana ditaruh sepuluh hukum ini?
Apa arti hidup ini kalau tidak ada firman? Apa arti firman Allah tanpa hidup manusia? Jadi dua-duanya pedang tajam bermata dua, itu yang disebut pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, supaya tergenapi Ibrani 14:12: Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Ibrani 4:12 itu lahir dari pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.Jadi untuk menjadi Mempelai TUHAN harus terima Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Wahyu 21:5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, yang lama sudah berlalu.
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel adalah tepat dan benar = akurat untuk membawa gereja TUHAN menjadi Mempelai TUHAN. Jadi mutlak harus menerima pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya kita menjadi Mempelai TUHAN.
Ada tiga kali yang senada dengan sudah terlaksana:
(Yohanes 19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
(Wahyu 16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
(Wahyu 21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Sidang Mempelai sudah dibentuk begitu sempurna = semuanya telah terjadi, dimulai dari salib di Golgota. Gereja yang bersatu begitu elok, begitu indah, lautpun tidak ada lagi.
Semuanya telah terjadi. TUHAN begitu rupa membentuk Gereja TUHAN menjadi Mempelai wanita TUHAN, milik kepunyaaNya sendiri, tidak akan terpisahkan lagi untuk selama-lamanya. Tidak ada maut, tidak ada perkabungan, tidak ada laknat, tidak ada ratap tangis, semuanya telah terjadi.
Wahyu 21:6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Kenapa ada pernyataan semua telah terjadi? semua telah terjadi karena Alfa dan Omega. Yesus Kristus adalah Alfa (yang awal) dan omega (yang akhir).
Tetapi dari awal untuk sampai kepada yang akhir dijembatani oleh salib. Jadi tanpa salib kita tidak mungkin sempurna. Bukan berarti Hamba TUHAN yang mengadakan kegerakan, mukjizat dikatakan sempurna. Bukan berarti kalau kelimpahan, berhasil dikatakan sempurna, tidak.
Yang menjadikan seseorang sempurna dari awal (Alfa) sampai akhir (Omega) dijembatani oleh salib. Sumber segala sesuatu adalah salib. Yesus adalah Alfa dan Omega
Terkait dengan Alfa dan Omega
Wahyu 1:8
(1:8 ) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir. (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Alfa dan Omega = Hidup, Mati, Hidup = yang ada, yang sudah ada, yang akan datang.
Jadi Alfa dan Omega berkuasa menjadikan segala sesuatu baru. Dan akhirnya "Semuanya telah terjadi. TUHAN telah membentuk gereja TUHAN begitu sempurna, berarti elok dan indah, lautpun tidak ada lagi = layak menjadi kepunyaan Allah, itulah pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
Inilah pernyataan dari Wahyu 16: 17
Wahyu 16: 17
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
Kata yang senada dengan "Sudah terlaksana” (Wahyu 16:7) " :
“Sudah selesai” (Yohanes 19:30), dimulai dari salib. Sudah selesai berarti dosa ditanggung TUHAN di atas kayu salib, sekaligus kuasa iblis sudah dipatahkan.
kemudian “Semua telah terjadi” (Wahyu 21:6). “Semuanya telah terjadi” berarti gereja TUHAN sudah dibentuk menjadi Mempelai TUHAN.
Sementara nanti bagian yang kedua di (Wahyu 16:17) “Sudah terlaksana” terkait dengan penghukuman dari cawan murka Allah kepada antikris.
Mengapa kita langsung membahas yang ketiga? supaya kita bisa melihat kelanjutan yang kedua “Sudah terlaksana”. Karena fokus kita memang adalah cawan murka yang ketujuh ditumpahkan di angkasa. Sesudah ditumpahkan di angkasa, dari bait Allah terdengarlah suara “Sudah terlasana”.
Bantu doa terus supaya kita melihat seri keempat terkait dari cawan murka yang ketujuh ini. Dan kiranya TUHAN tetap memberkati kita, karena firmannya senantiasa dibukakan. Kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel akurat dan tepat untuk membawa kita sampai kepada kesempurnaan.
Kalau firman guyon-guyon tidak jelas arahnya kemana. Cerita sana, cerita sini, tapi tidak jelas. Kalau TUHAN menggembalakan kita dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, itu kemurahan TUHAN. Supaya tergenapi ayat yang berkata: apa yang tidak pernah di dengar, apa yang tidak pernah timbul dari hati, apa yang tidak pernah dipikirkan manusia, itu yang TUHAN berikan kepada kita semua, amin,
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment