IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 MARET 2024
SURAT YUDAS
(Seri: 02)
Subtema: BERJUANG MEMPERTAHANKAN IMAN
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena rahmatNya kita ada di tengah-tengah ibadah doa penyembahan, itu artinya sebentar kita akan membawa segenap hidup kita untuk berada di ujung kaki salib TUHAN, tersungkur di hadapan takhtaNya, sujud menyembah kepada Allah Abraham, Allah Yakub, Allah Israel, Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Dialah Allah yang benar, Allah yang sesungguhnya.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapak ibu terkasih yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang&Cilegon Banten, Indonesia lewat live streaming, Youtube, Facebook atau online dimanapun berada, kiranya TUHAN ada di tengah-tengah saudara, ada di tengah-tengah kita, sehingga damai sejahtera bahagia dalam menikmati sabda Allah.
Secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat Yudas.
Yudas 1:3 Perikop: “Hukuman atas guru-guru palsu”
(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Yudas merasa terdorong untuk menulis surat dalam bentuk nasihat. Adapun tujuan dari nasihat Firman supaya kita tetap berjuang untuk mempertahankan iman, sebab Iman kita kepada Tuhan bukan kepada perkara lahiriah atau perkara di bumi.
Tuhan Yesus telah rela menderita sengsara, bahkan rela mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga – itu berarti maut telah dikalahkan –, maka:
Yesus telah memberi kemenangan kepada kita,
Yesus telah memberi keselamatan kepada kita,
oleh sebab itu, kita harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemenangan dan keselamatan yang TUHAN berikan kepada kita. Jadi iman kita bukan kepada perkara yang dibawah, perkara lahiriah, segala perkara yang di bumi ini, tetapi iman kita kepada TUHAN dan segala sesuatu yang dinyatakan kepada kita sekaliannya.
1 Korintus 15:53-54
(15:53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. (15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Yesus telah mati dan bangkit, itu berarti kita hidup dengan bersuasanakan tubuh kebangkitan, selanjutnya oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus maut telah ditelan dalam kemenangan.
Kalau Yesus mati, tetapi tidak bangkit pada hari yang ketiga, maka sia-sia pengikutan kita, tetapi oleh karena kematian dan kebangkitanNya maut (kebinasaan) telah ditelan dalam kemenangan, kita bersyukur, itu adalah kemurahan TUHAN dan itu dinyatakan kepada kita sekaliannya.
Kita lanjut lagi melihat tentang kehidupan yang sudah mati mengenakan tubuh kebangkitan, supaya kita jangan binasa.
TUHAN sudah berikan tubuh kebangkitan karena Yesus telah mati dan bangkit. Dengan tubuh kebangkitan ini kita berkata maut telah ditelan dalam kemenangan
1 Korintus 15:55-56
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Pendeknya, maut dan sengat maut tidak berkuasa lagi.
Sesungguhnya:
Sengat maut ialah dosa.
Jadi setiap orang yang berbuat dosa, menunjukkan bahwa ia sedang disengat maut.
Kuasa dosa adalah hukum Taurat.
Jadi, siapapun yang berbuat segala jenis dosa, pasti dia berada di bawah hukum Taurat, sekalipun bangsa kafir tidak mengenal hukum taurat, tetapi dia sudah menjadi hukum taurat atas dirinya sendiri.
1 Korintus 15:57
(15:57) Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Allah telah memberi kemenangan itu kepada kita, sebab Yesus telah mati dan bangkit, dengan demikian Allah bukan saja telah memberi kemenangan kepada kita, tetapi Allah juga juga telah memberi keselamatan itu kepada kita.
Allah telah memberi kemenangan, bahkan keselamatan yang sudah dikerjakan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu, berarti sudah diberikan kepada kita.
Keselamatan dan kemenangan sudah diberikan kepada kita, terima saja saudara.
Setiap kali kita menikmati tubuh dan darah Yesus lewat perjamuan suci, berarti kemenangan dan keselamatan itu sudah TUHAN berikan kepada kita sekaliannya.
1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Untuk kemenangan dan keselamatan yang Allah berikan ini, Rasul Paulus berpesan supaya jemaat di Korintus:
Berdiri teguh jangan goyah
Giat selalu dalam pekerjaan Tuhan.
Mari kita ikuti penjelasan demi penjelasan dari dua perkara di atas. Mulai dari keterangan BERDIRI TEGUH JANGAN GOYAH. Namanya berdiri teguh berarti jangan goyah.
Pertama saya akan memberitahukan kepada kita ada 3 musuh abadi disebutlah itu si seteru Allah, yaitu:
1. Daging dengan keinginannya yang jahat.
2. Dunia dengan arusnya yang menghanyutkan.
3. Iblis setan disebut juga si pendurhaka dengan segala tipu dayanya.
Terhadap siseteru ini Rasul Paulus berkata; berdirilah teguh dan jangan goyah. Jadi sekalipun menghadapi tiga musuh abadi yang merupakan seteru dari Allah berdirilah teguh jangan goyah, karena tiga hal ini tetap ada di atas muka bumi ini, tidak bisa kita singkirkan.
Gelombang lautan dan badai yang sedang menerpa kehidupan ini bisa disebabkan oleh daging dan keinginanya yang jahat, dunia dan arusnya menghanyutkan, termasuk iblis setan yang disebut sebagai pendurhaka dengan segala tipu dayanya, itu memang harus dihadapi, tetapi untuk si seteru ini Rasul Paulus berkata; berdirilah teguh dan jangan goyah; berjuang untuk mempertahankan iman yaitu kemenangan dan keselamatan yang Tuhan Yesus sudah berikan di atas kayu salib.
Efesus 2:1 Perikop: “Semuanya adalah kasih karunia”
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Upah dosa adalah maut, jadi setiap orang yang berbuat dosa dia sudah disengat maut, kalau terus menerus disengat, lama-lama mati (kalau tidak mau bertobat).
Berarti, sudah sangat jelas:
Sengat maut adalah dosa,
sedangkan kuasa dosa adalah hukum Taurat,
menunjukkan bahwa manusia itu adalah daging (daging itu akan bersanding dengan hukum taurat), sehingga hukum Taurat itu berkuasa atas dirinya, sekalipun bangsa kafir dahulu tidak mengenal hukum Taurat, buktinya (Roma 2:15-16):
1. Saling menuduh
2. Saling membela.
Jadi kalau seseorang berada di bawah hukum taurat, itu berarti dia adalah manusia daging, dimana dosa berkuasa atas dia. Jadi sekalipun dia tidak mengenal hukum taurat, tetapi dia sendiri sudah menjadi hukum taurat atas dirinya sendiri.
Kita lebarkan..
Roma 2:14-15
(2:14) Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. (2:15) Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Manusia daging sangat bersandingan dengan hukum taurat, sedangkan kuasa dosa adalah hukum taurat. Jadi kalau manusia berada dibawah hukum taurat, maka manusia itu adalah manusia daging dan hukum taurat sangat besar pengaruhnya di dalam manusia daging, sekalipun dia tidak mengenal hukum taurat, tetapi dia sudah menjadi hukum taurat atas dirinya sendiri.
Apa buktinya hukum taurat berlaku atas dirinya; sekalipun dia tidak mengenal hukum taurat;
Saling menuduh, berarti mempersalahkan orang lain.
Saling membela berarti merasa diri benar.
Di dalam TUHAN kan tidak begitu, yang benar hanya TUHAN saja. Kalaupun kita benar, tidak perlu mengaku kita benar, kalau pun kita sedang berjuang melakukan kebenaran yang datang dari firman, tidak perlu kita merasa diri paling benar, lalu mempermasalahkan yang salah. Kemudian kita tidak perlu merasa berjasa, sekalipun ada jasa-jasa di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Terhadap kebenaran diri sendiri kita harus tutup mata, sebab itu bukan kasih karunia. Mata ini terbuka hanya untuk kasih karunia yang telah memberi kemenangan dan keselamatan. Itu sebabnya Rasul Paulus berkata; kita harus tetap berjuang untuk mempertahankan iman, iman kita kepada kemenangan dan keselamatan bukan kepada berkara dibawah ini lagi; bukan kepada harta kekayaan, uang yang banyak termasuk kedudukan jabatan pangkat yang tinggi.
Itulah keadaan bangsa kafir dahulu sebelum mengenal keselamatan dan kemenangan yang datang dari salib.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Keadaan bangsa kafir sebelum mengenal Allah yang benar (sebelum melihat kemenangan dan keselamatan yang TUHAN berikan di atas kayu salib) : hidup dan bergaul dengan si seteru, yaitu
1. Dunia dengan arusnya.
2. Penguasa kerajaan angkasa itulah Iblis setan yang menimbulkan pendurhakaan.
3. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang jahat.
Dan memang keadaan seperti ini cocok bersanding dengan hukum taurat, sekalipun tidak mengenal hukum taurat yakni; saling menuduh, saling membenarkan diri.
Orang yang tidak mengenal hukum taurat (orang hidup di luar TUHAN) pasti juga hidupnya seperti itu; saling menuduh dan dan saling membela
Tetapi …
Efesus 2:5-6-7
(2:4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan – (2:6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, (2:7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Dahulu kita sudah mati oleh karena kesalahan-kesalahan, pelanggaran-pelanggaran dan dosa, tetapi Allah kaya dengan rahmat, sehingga kita hidup dan diselamatkan oleh kelimpahan kasih karunia Allah yaitu Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita semua.
Efesus 2:8
(2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Keselamatan, kemenangan, terjadi bukan karena hasil usaha, bukan karena kemampuan kita, bukan karena hebat dan kuat manusia, tetapi karena pemberian Allah itulah oleh iman yang harus kita pertahankan.
Berdiri teguh jangan goyah, kita harus berjuang untuk mempertahankan iman; kemenangan dan keselamatan oleh iman pemberian Allah, oleh iman lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Terkait dengan hal ini kita lanjut baca Roma 3:23-24.
Sembilan kitab rasul Paulus ditujukan kepada jemaat-jemaat di Asia kecil, juga kepada perorangan, dan yang terakhir kepada orang Ibrani. Jadi kepada jemaat di Asia kecil ini rasul Paulus jelas menerangkan yang terkait dengan kasih karunia. Jadi bukan hanya jemaat di Efesus, tetapi semua jemaat yang ada di Asia kecil termasuk Efesus – yang dahulu sudah mati karena dosa sebelum mengenal Allah yang benar yang menyatakan kasih karuniaNya –.
Roma 3:23-24
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Karena dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah (gambar Allah rusak), tetapi oleh kasih karunia Allah kita dibenarkan karena penebusan dalam Kristus Yesus,. Kita dibenarkan bukan karena harta yang banyak, bukan karena kita punya keluarga yang kaya. Jadi, iman jangan kepada perkara yang ada di bumi ini, tidak usah takut dimusuhi manusia karena setia pikul salib, karena setia tiga macam ibadah pokok.
Kita dibenarkan karena iman oleh penebusan yang dikerjakan dalam Kristus Yesus, ingat itu jangan lupa, kadang-kadang pikiran dan perasaan daging ini bikin lupa, sudah dibenarkan karena penebusan dalam Kristus Yesus lupa lagi, lupa lagi. Doa saya kepada kita semua; supaya ingat selalu kasihNya, ingat korbanNya (penebusanNya)
Roma 3: 25-28
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. (3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Coba kita renungkan, dulu waktu kita berbuat dosa sejahat-jahatnya, pada waktu itu TUHAN tidak langsung hukum kita, tapi lihatlah TUHAN sabar.
Kalau Dia sabar terhadap kita itu maksudnya untuk menunjukan keadilanNya pada masa ini.
Dahulu tidak mengenal Allah; tidak mengenal ibadah dan pelayanan, dahulu dalam kenajisan percabulan jasmani rohani, dahulu bermegah dalam kebenaran diri sendiri, dahulu walaupun kita kristen tetapi kristen turunan tidak mengerti untuk mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama menurut salib, tidak peduli dengan ibadah dan pelayanan, kita hanya peduli dengan hati saja, menjadi rentenir dan lain sebagainya, coba langsung dihukum pada waktu itu. Tetapi TUHAN menunjukan kesabarannya, lihatlah rahmatNya, karena dosa itu hilang kemuliaan Allah, tapi di atas tadi kita sudah tau Allah kaya dengan rahmat.
Perjuangan yang berat untuk menyelamatkan manusia di atas kayu salib itu jangan dilupakan, yang menolong dan menebus kita hanya darah salib saja, bukan karena hebat dan gagah kita. Pada saat kita berbuat dosa TUHAN tidak langsung hukum (upah dosa langsung maut), TUHAN masih tunjukan kesabaranNya untuk menunjukan keadilannya pada masa ini.
Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Pendeknya Manusia dibenarkan karena iman, oleh sebab itu kita semua harus berjuang untuk mempertahankan iman.
Sebelum kita dahulu mengenal Allah kita sibuk dengan hawa nafsu dan keinginan-keinginan yang jahat, kemudian sibuk mengikuti arus dunia, lalu mendurhaka memberontak, tetapi TUHAN sabar pada waktu itu, TUHAN tidak langsung menghukum pada waktu kita berbuat dosa, kenapa? sebab TUHAN mau menunjukan keadilanNya pada masa sekarang ini.
Sekarang setelah kita mengenal Allah, lebih tepatnya tekun tiga macam ibadah pokok seperti malam ini; tekun dalam ibadah doa penyembahan barulah kita mengerti bahwa sekarang ini TUHAN menunjukan keadilannya pada masa ini kepada kita, supaya nyata Allah benar, supaya nyata Allah membenarkan orang yang percaya kepada Yesus dan salibNya.
Inti pembacaan ayat 25-28: manusia dibenarkan karena iman, bukan karena hasil usaha, sebab itu kita harus berjuang untuk mempertahankan iman.
Roma 3:24-25
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi penebusan dan menjadi jalan pendamaian karena iman. Itu sebabnya, kita harus berjuang untuk mempertahankan iman; berdiri teguh jangan goyah, jangan jual iman untuk sesuatu yang tidak dapat menyelamatkan nyawa manusia.
Jadi sudah teranglah bagi kita sekarang pekerjaan penebusan dan pendamaian itu telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu. Jadi kita harus berjuang untuk mempertahankan iman karena pekerjaan penebusan dan pendamaian ini lah kita dibangkitkan, kita dihidupkan, kita diselamatkan.
Pendeknya penebusan dan pendamaian yang dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib karena iman, demikianlah kita tunjukkan usaha kita untuk mempertahankan iman; menjadi penebusan dan pendamaian.
Kita lihat terlebih dahulu Wahyu 5:9-10
Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Kehidupan yang ditebus oleh darah salib datang dari berbagai suku, kaum, bangsa dan bahasa.
Kemudian, kehidupan yang ditebus itu selanjutnya dijadikan menjadi suatu kerajaan dan dijadikan sebagai imam-imam bagi Allah = imamat rajani, berarti; imam-imam berkerajaan Sorgawi memerintah sebagai raja di bumi, berarti dosa tidak berkuasa lagi.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Bangsa yang terpilih disebutlah itu imamat rajani, bangsa yang kudus disebut umat kepunyaan Allah sendiri, tugasnya; untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia itulah salib.
Karya Allah yang terbesar adalah salib di Golgota, bukan soal mukjizat kesembuhan, bukan soal kegerakan rohani lainya.
2 Korintus 5:18
(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Kepada seorang hamba TUHAN (imamat rajani), dipercayakan dua hal:
1. Pelayanan pendamaian, berarti ibadah dan pelayanan harus dihubungkan dengan salib di Golgota,
2. berita pendamaian, itulah pengajaran salib; pengajaran yang benar murni adanya,
supaya demikian kita berjuang untuk mempertahankan iman.
Tadi Yesus juga melakukan hal yang sama kepada kita, Dia ditentukan untuk menjadi penebusan, Dia ditentukan Allah menjadi pendamaian karena iman, ini harus dipertahankan. maka kehidupan yang sudah ditebus selanjutnya dijadikan imamat rajani, tugasnya memberitakan salib.
Imamat rajani, hamba-hamba TUHAN dimanapun diutus, termasuk di provinsi Banten ini dipercayakan dua hal kepada kita yakni; pelayan pendamaian – ibadah dan pelayanan harus dihubungkan salib di Golgota – , kemudian dipercayakan berita pendamaian, itulah pengajaran salib.
Mari kita kerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar, tetap berjuang untuk mempertahankan iman.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment