IBADAH
DOA PENYEMBAHAN , 10 MEI 2011
Tema: Ya Abba, Ya Bapa
(seri 5)
Roma 8:
15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh
perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba,
ya Bapa!"
Oleh Roh
itu kita berseru “Ya Abba, Ya Bapa” kepada Allah.
“Ya
Abba, Ya Bapa” adalah seruan
dari anak- anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya
Banyak
bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang
hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala
isinya.
Matius
23: 9
(23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa
pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Hanya
satu Bapa yang baik, yaitu Allah yang berada di dalam sorga.
Penyebab sehingga tidak ada seruan Ya Abba,
Ya Bapa dari anak-anak Tuhan:
Matius
23:1-7
(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang
banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
(23:2) "Ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
(23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah
segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya.
(23:4) Mereka mengikat beban-beban berat,
lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau
menyentuhnya.
(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan
hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar
dan jumbai yang panjang;
(23:6) mereka suka duduk di tempat
terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
(23:7) mereka suka menerima penghormatan di
pasar dan suka dipanggil Rabi.
Penyebab
pertama:
Ahli-ahli
taurat mengerti Firman Tuhan, bahkan
mengajarkan Firman Tuhan tetapi tidak
melakukannya, inilah penyebab sehingga tidak ada seruan Ya Abba, Ya Bapa.
Penyebab
kedua:
Mengikat
beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri
tidak mau menyentuhnya.
Artinya:
melepaskan diri dari tanggung jawab dalam
ibadah pelayanan = menyangkal Yesus
dan tidak mau pikul salib
Kalau
melepaskan diri dari tanggung jawab, kemudian menyangkal Yesus dan tidak mau
pikul salib, tidak mungkin bisa menyembah Allah yang hidup dan berseru Ya Abba,
Ya Bapa, sebab pelayanan yang dikerjakan hanyalah berupa teori saja dan tidak
menjadi praktek dalam kehidupannya.
Penyebab
ketiga:
Semua pekerjaan yang
mereka lakukan hanya dimaksud supaya
dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang
panjang, mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat
terdepan di rumah ibadat.
Ibadah
pelayanan seperti ini = ibadah pelayanan hanya untuk menonjolkan diri.
Kalau
ibadah hanya untuk dilihat orang lain, itu berarti ibadah pelayanan yang hanya
menyukakan hati manusia tetapi tidak menyukakan hati Tuhan. Ibadah pelayanan
semacam itu, hanyalah ibadah lahiriah
sehingga tidak mengandung kuasa.
Matius
23: 7-9
(23:7) mereka suka menerima penghormatan di
pasar dan suka dipanggil Rabi.
(23:8) Tetapi kamu, janganlah kamu
disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah
saudara.
(23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa
pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di
sorga.
Itu
sebabnya, Yesus menyatakan dengan jelas kepada murid-murid-Nya, supaya mereka berubah dalam ibadah pelayanan, jangan seperti
ibadah orang Farisi dan ahli taurat, yaitu mereka lebih senang dipanggil
rabi/bapa = pemimpin
Kalau
ibadah pelayanan hanya untuk menonjolkan diri, pasti ibadahnya lahiriah, dan
kalau sudah demikian pasti tidak bisa mengakui Yesus dan tidak mungkin dapat
berseru “Ya Abba,
Ya Bapa”, karena sudah menjadi bapa dan
menjadi keinginannya.
Tetapi
satu hal yang harus kita ingat bahwa Allah adalah Bapa yang baik dan
satu-satunya Bapa yang baik di muka bumi ini, tidak ada lagi yang lain.
Mazmur
103: 8-13
(103:8) TUHAN adalah penyayang dan
pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
(103:9) Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak
untuk selama-lamanya Ia mendendam.
(103:10) Tidak dilakukan-Nya kepada kita
setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan
kesalahan kita,
(103:11) tetapi setinggi langit di atas
bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
(103:12) sejauh timur dari barat, demikian
dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
(103:13) Seperti bapa sayang kepada
anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan
Dia.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang
yang takut akan Dia
Orang-orang yang takut akan Dia, adalah mereka yang membenci kejahatan.
Mereka itulah yang selalu
berseru “Ya Abba, Ya Bapa” , kepada Allah yang hidup yang berada dalam kerajaan sorga.
Allah
adalah Bapa yang baik, penuh dengan kasih sayang dan kasih setia. Sekalipun
kita banyak kesalahan, Ia tidak membalaskan setimpal dengan kesalahan-kesalahan
kita.
Sebagai
contoh: perumpamaan
tentang anak yang hilang
Lukas
15: 21-22
(15:21) Kata anak itu kepadanya: Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi
disebutkan anak bapa.
(15:22) Tetapi ayah itu berkata kepada
hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu
kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Inilah
bukti bahwa Allah adalah Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya, sekalipun anak-anak Nya penuh dengan
kesalahan, tetapi tidak membalaskan
setimpal dengan kesalahannya / dosanya.
Yang
menyebabkan anak yang bungsu terhilang jauh dari bapanya adalah dosa, tetapi bapa membuktikan
diri sebagai bapa yang baik.
Bapa
memberi 3 hal kepada anak yang terhilang, setelah ia kembali:
1. jubah yang terbaik
2. mengenakan cincin pada jari
3. mengenakan sepatu/kasut pada kakinya
Keterangan:
I.
Jubah yang terbaik/jubah yang maha indah
Keluaran
28: 4-6
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat
mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat
pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu,
dan bagi anak-anaknya, supaya ia
memegang jabatan imam bagi-Ku.
(28:5) Untuk itu haruslah mereka mengambil
emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka
dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain
kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang
ahli.
Jubah
yang terbaik/indah, itulah pakaian imam besar, supaya memegang jabatan imam
bagi Allah.
Berarti jubah yang
indah yang terbaik, itu adalah
karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan.
Oleh
sebab itu, biarlah kita menghargai jabatan-jabatan dan karunia-karunia yang
Tuhan percayakan di dalam ibadah pelayanan sekecil apapun itu.
Ada 5
warna dari baju efot/jubah yang terbaik/jubah yang maha indah:
1.
lenan
halus (warna putih) -> keadilan / kebenaran ilahi
2.
kain
ungu muda (warna biru langit) -> kuasa kebangkitan (hidup dalam hidup yang baru)
Berbicara
hidup baru berarti hidup yang terus menerus dibaharui, bukan hanya saat
beribadah tetapi juga saat di luar ibadah, di
manapun kita berada, sampai dengan pembaharuan Yerusalem yang baru (kota yang kudus yang turun dari sorga), hidup suci.
3.
kain
kirmizi (warna merah) -> penderitaan Yesus sebagai manusia
Kalau
kita sudah menerima jabatan untuk melayani Tuhan, mau tidak mau harus satu dalam penderitaan Kristus.
4.
warna
ungu -> kemuliaan dan wibawa Rajani = ada kuasa
5.
warna
emas -> kesucian ilahi
Berarti
kalau sudah menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan dalam ibadah
pelayanan, warna jubah itu, harus sudah menjadi praktek dalam kehidupan kita,
itulah jubah yang maha indah.
II. Mengenakan
cincin pada jarinya
Cincin
artinya kasih yang tidak berkesudahan
dari Allah sebagai Bapa yang baik.
Hagai 2:
24
(2:24) Pada waktu itu, demikianlah firman
TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku -- demikianlah firman TUHAN -- dan akan menjadikan engkau seperti cincin
meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN
semesta alam."
Zerubabel
bin Sealtiel, bupati Yehuda, dijadikan seperti cincin meterai sebab Allah
memilih dia.
Berarti kasih yang tidak berkesudahan itu
seperti cincin meterai berlaku bagi
orang-orang yang dipilih Allah.
III. Mengenakan sepatu/kasut pada kakinya
Efesus
6: 15
(6:15) kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Dikenakan
sepatu / kasut
artinya kerelaan untuk memberikan injil
damai sejahtera.
Memberitakan
injil damai sejahtera berarti menerima perintah, yaitu amanat agung dari Yesus, supaya seluruh bangsa
dijadikan murid Nya.
Murid =
taat dengar-dengaran kepada ajaran yang benar.
Kita
sudah melihat betapa besar keagungan Nya juga betapa besar kasih sayang dan
kasih setia Allah sebagai Bapa yang baik kepada kita sebagai anak-anak Nya,
sekalipun kita banyak kesalahan, kekurangan, tetapi Dia tidak membalaskan
setimpal dengan kesalahan kita, justru Allah memberi kesempatan kepada kita
sebagai anak-anak Nya untuk memperoleh kasih karunia demi kasih karunia lewat
ibadah pelayanan kita, yaitu karunia-karunia dan jabatan-jabatan bagi
pembangunan tubuh Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA ,MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment