A. 1 Samuel 16: 21-23
(16:21) Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya.
(16:22) Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Akhirnya Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya
Matius 20: 25-28
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Biarlah kehidupan muda-mudi remaja kita sekalian menjadi pelayan-pelayan di hadapan Tuhan sebab anak manusia, yaitu Yesus Kristus, datang ke dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani
Tingkatkan ibadah kita kepada Tuhan, bukan hanya sebatas beribadah, datang ke gereja, tetapi juga harus sampai melayani Tuhan
Sikap kita dalam pelayanan di hadapan Tuhan:
Matius 20: 26-27
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Sikap kita tidak sama dengan orang dunia, dimana pemimpin-pemimpin/pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras, tetapi kita di dalam Tuahn tidaklah demikian, melainkan:
1. Barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayan
2. Barangsiapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba
Inilah sikap kita dalam pelayanan di hadapan Tuhan
Keterangan:
1. Barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayan
Matius 11: 11
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Di hadapan Tuhan, tidak ada yang lebih besar yang dilahirkan oleh seorang perempuan selain Yohanes Pembaptis
Artinya: Yohanes Pembaptis menjadi yang terbesar di dalam kerajaan sorga
Matius 3: 11, 14-15
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(3:14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
(3:15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Yohanes membaptiskan Yesus = Yohanes melayani Tuhan
Jadi, kalau dia besar di hadapan Tuhan itu karena dia melayani Tuhan, yaitu membaptiskan orang yang percaya dan yang sudah bertobat
Hasilnya: jika ingin menjadi pelayan, maka akan menjadi yang terbesar, seperti Yohanes Pembaptis yang menjadi terbesar dalam kerajaan sorga
2. Barangsiapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba
Biarlah kita menjadi seorang hamba yang benar di hadapan Tuhan
Kolose 3: 22-24
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
(3:23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(3:24) Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Sebagai seorang hamba, taat kepada tuannya dalam segala hal, dimana Tuhan lah yang menjadi tuan kita, biarlah kita taat kepada Tuhan sampai kita disebut hamba Tuhan yang taat.
Taat = patuh pada ajaran yang benar
= dengar-dengaran
Prakteknya:
Kolose 3: 22-23
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
(3:23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
Prakteknya adalah melakukan segala sesuatu dengan segenap hati dan tulus ikhlas di hadapan Tuhan tanpa motivasi yang lain
Apapun yang dipercayakan oleh Tuhan biarlah kita kerjakan dengan segenap hati dan tulus ikhlas, dengan demikian kita akan menjadi terkemuka
Matius 25: 20-23
(25:20) Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
(25:21) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(25:22) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
(25:23) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Hamba yang pertama dipercaya 5 talenta lalu ia mengusahakannya dan menghasilkan 5 talenta, dan hamba yang kedua dipercaya 2 talenta lalu ia mengusahakannya dan menghasilkan 2 talenta.
Inilah yang disebut hamba yang taat dan setia kepada tuannya.
Karena mereka taat dan setia kepada tuannya, maka mereka dipercaya tanggung jawab dalam perkara-perkara yang lebih besar
Dipercaya tanggung jawab dalam perkara-perkara yang lebih besar, artinya: menjadi seorang yang terkemuka, sebab semakin besar kepercayaan kepada seorang hamba maka ia akan semakin terkemuka.
Perkara sekecil apapun yang dipercayakan Tuhan, biarlah kita lakukan dengan baik dan setia, supaya kehidupan muda-mudi remaja kita menjadi seorang hamba yang taat di hadapan Tuhan.
Syarat menjadi seorang pelayan
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang kudus = umat kepunyaan Allah sendiri, itulah yang disebut pelayanan di hadapan Tuhan
Syaratnya: keluar dari kegelapan dan berada dalam terang Allah yang ajaib
Matius 5: 14-16
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
(5:15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kalau kita keluar dari kegelapan dan berada dalam terang Allah yang ajaib = menjadi terang dunia
Terang dunia diumpamakan seperti kota yang terletak di atas gunung, tidak mungkin tersembunyi, artinya: kalau kita menjadi terang dunia, tidak lagi menyembunyikan dosa sekecil apa pun di dalam hati, maka dengan demikian, kehidupan muda-mudi remaja kita menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap karena dosa.
Tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun di dalam hati = melakukan perbuatan-perbuatan yang baik di hadapan Tuhan.
Sebab, kalau seseorang menyembunyikan dosa di dalam hati, tidak mungkin perbuatannya baik, karena apa yang keluar itu berasal dari dalam (hati).
B. 1 Samuel 16: 21
(16:21) Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya.
Selain dipercaya melayani, Daud pun dipercaya untuk membawakan senjata Saul.
Biarlah kehidupan muda-mudi kita dipercaya/diperlengkapi oleh Tuhan dengan segala perlengkapan-perlengkapan senjata Allah
Efesus 6: 11
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
Mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tujuannya adalah supaya dapat menghadapi segala tipu muslihat iblis setan
Ada 7 hal perlengkapan senjata Allah
Efesus 6: 13-17
Efesus 6: 13-17
(6:13) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
(6:14) Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
(6:15) kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
(6:16) dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
(6:17) dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Inilah 7 hal perlengkapan senjata Allah
1. Berdirilah tegap
Artinya: tidak goyah, tetap berdiri di atas kebenaran Firman
2. Berikat pinggangkan kebenaran
Artinya: kebenaran tetap melekat, sebab kalau tidak berikat pinggang, maka yang kelihatan adalah kekurangan pada diri sendiri
3. Berbajuzirahkan keadilan
Artinya: menjadi pribadi yang adil di hadapan Tuhan, kalau Tuhan sudah memelihara (memberkati) kita, biarlah kita juga selalu meninggikan Tuhan = adil.
4. Kakimu berkasutkan kerelaan
Artinya: dalam pengiringan, pengikutan kita kepada Tuhan selalu dalam kerelaan, terlebih memberitakan injil damai sejahtera
5. Pergunakanlah perisai iman
Artinya: untuk menghadapi musuh, yaitu iblis setan, harus dengan iman percaya, supaya kita berkemenangan
6. Terimalah ketopong keselamatan
Artinya: melindungi kepala dari serangan musuh, yaitu iblis setan.
Sebab, di dalam kepala terdapat pikiran-pikiran yang bisa dikuasai oleh iblis setan.
Maka dengan demikian, biarlah kita selalu memiliki pikiran-pikiran yang terdapat dalam Kristus Yesus.
7. Pedang Roh, yaitu Firman Allah
Artinya: harus memiliki Firman Allah sebagai pedang untuk menghadapi iblis setan.
Berarti, untuk menghadapi iblis setan tidak perlu menggunakan pedang besi yang tajam
Akhirnya, Daud datang kepada Saul berada di istana (kerajaan), menjadi seorang pelayan dan dipercaya untuk membawa senjata Saul.
Kalau kita memperhatikan 2 hal di atas, Daud adalah pribadi yang luar biasa di hadapan Tuhan, demikian juga, bila kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan tulus ikhlas menghadap Allah, serta memiliki perlengkapan-perlengkapan senjata Allah, sehingga selalu berkemenangan atas tipu muslihat iblis setan.
Inilah pribadi seorang muda-mudi remaja yang Tuhan harapkan di hari-hari terakhir ini, dimana dosa semakin bertambah-tambah, kejahatan semakin bertambah-tambah, tetapi dengan 2 hal tadi, yaitu melayani Tuhan dan memiliki perlengkapan senjata Allah, kita bagaikan berada dalam kerajaan sorga, seperti Daud berada di istana raja.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment