IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 12
JULI
2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: PEDANG YANG
TAJAM ADALAH FIRMAN PENYUCIAN
Shalom!
Salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya,
kita boleh berada di dalam rumah Tuhan untuk beribadah melayani kepada Tuhan.
Segera kita
memperhatikan Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman
Alkitab.
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir
seorang imam memelihara pengetahuan dan orang
mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah
utusan TUHAN semesta alam.
Orang mencari pengajaran
dari mulut seorang imam, sebab dialah utusan Tuhan.
Seorang utusan juga
adalah seorang hamba Tuhan, di dalam mulutnya terdapat pengajaran, dan orang
mencari pengajaran dari mulutnya.
Yesaya 49: 1-2
(49:1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau,
perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN
telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari
perut ibuku.
(49:2) Ia telah
membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam
naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan
menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Yesaya adalah seorang
utusan, ia dipanggil dari sejak kandungan. Kemudian, Tuhan membuat mulutnya
sebagai pedang yang tajam, berarti pengajaran yang benar keluar dari mulutnya, karena
ia seorang utusan.
Mari kita lihat; PEDANG
YANG TAJAM.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.
Pedang yang tajam, itulah
FIRMAN ALLAH YANG HIDUP dan KUAT.
Firman Allah yang hidup
dan kuat adalah gambaran dari KUASA PENYUCIAN FIRMAN.
Penyucian firman dibagi
menjadi dua bagian;
YANG PERTAMA:
Firman Allah itu hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum.
- PENYUCIAN ATAS JIWA.
Matius
11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Pikullah
kuk = menyangkal diri dan memikul salib = menerima pemberitaan firman tentang
salib Kristus = menerima firman penyucian.
Kalau
kita menerima firman penyucian, maka jiwa kita menjadi tenang, seperti Yakub,
jiwanya tenang; ia tinggal di dalam kemah.
Berbeda
dengan jiwa yang belum disucikan, seperti Esau; hidupnya tidak tenang, ia lebih
suka tinggal di padang. Padang -> dunia dengan segala arus dan pengaruhnya.
Selain itu, Esau juga suka berburu daging, artinya; hidup menurut hawa nafsu
dan keinginan daging, ini adalah gambaran di mana jiwa Esau belum disucikan.
Coba
saudara perhatikan orang yang tidak tinggal diam dan tenang, itu tanda bahwa
jiwanya belum disucikan.
Kemudian,
jikalau jiwa itu disucikan, akan terlihat jelas dari dua sisi;
·
Sisi yang pertama; menjadi pribadi yang LEMAH LEMBUT.
Dalam
injil Matius, orang yang lemah lembut adalah orang yang menguasai bumi.
Tetapi
sebaliknya, kalau tidak lemah lembut, maka Tuhan tidak akan memberikan kita
kepercayaan untuk menguasai bumi.
·
Sisi yang kedua; menjadi pribadi yang RENDAH HATI.
Jadilah
pribadi yang rendah hati, tetapi jangan dibuat-buat, melainkan murni, baik
dalam hal berkata-kata, bersikap, tingkah laku, cara berpikirnya rendah hati,
tetapi tidak dibuat-buat.
Kalau
rendah hati dibuat-buat itu sifatnya tidak kekal, dan ironisnya akan berakhir
dengan kemunafikan.
Kalau
jiwa disucikan, percayalah, seseorang menjadi pribadi yang tenang, ia tidak
suka tinggal di padang dan ia tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan
daging.
- PENYUCIAN ATAS ROH.
Matius
8: 16-17
(8:16) Menjelang malam
dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah
kata Yesus mengusir roh-roh itu dan
menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
(8:17) Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang
memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Yesus
memikul kelemahan di atas kayu salib = menerima pemberitaan firman tentang
salib Kristus = menerima firman penyucian, sehingga kalau kita perhatikan di
sini; roh-roh itu disucikan, mulai dari roh-roh jahat dan roh najis, roh apa
saja disucikan.
Motor
penggerak dari tubuh manusia adalah roh manusia itu sendiri. jadi kalau roh
manusia dikuasai oleh roh- yang lain, roh najis dan roh jahat, maka orang itu
menjadi najis dan jahat. Kalau seumpamanya seseorang dikuasai roh dusta, pasti
orang itu menjadi pendusta.
Biarlah
kita memperhatikan firman ini dengan baik.
Kemudian,
ini ada kaitannya dengan ayat 14-15 ...
Matius
8: 14-15
(8:14) Setibanya di rumah
Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
(8:15) Maka dipegang-Nya
tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
Di
sini kita perhatikan, bahwa; mertua perempuan Simon Petrus mengalami sakit
demam.
Sakit
demam = panas dingin, berarti rohnya tidak stabil; kadang rohnya
bernyala-nyala, kadang rohnya dingin / tidak stabil, persis seperti sidang
jemaat di Laodikia. Itu sebabnya Tuhan berfirman kepada sidang jemaat di
Laodikia: “...karena engkau suam-suam
kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku”
(Wahyu 3: 16)
Tetapi
di sini kita perhatikan; Tuhan mengulurkan dua tangan atas mertua Petrus, dan
seketika itu juga mertua Petrus itu sembuh, dan ia pun melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh, dengan kerohanian yang stabil / normal di hadapan Tuhan, sama
seperti lima gadis yang bijaksana berkobar-kobar menyala-nyala ketika
menyongsong mempelai Laki-Laki Sorga.
Kita
tidak tahu kapan Yesus datang untuk kedua kalinya, tetapi biarlah kita tetap
berkobar-kobar bernyala-nyala di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan, itu tandanya bahwa penyucian roh telah terjadi.
- PENYUCIAN ATAS TUBUH.
Matius
5: 27-29
(5:27) Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.
(5:28) Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan
serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh
dicampakkan ke dalam neraka.
Memandang
perempuan dan mengingininya dalam hati = dosa perzinahan.
Oleh
sebab itu, mata yang najis (pandangan tidak baik) harus segera dicungkil oleh
pedang tersebut, ini disebut penyucian atas tubuh, sebab mata adalah salah satu
dari anggota tubuh.
Biarlah
pandangan kita tetap tertuju kepada Tuhan, sebab kalau mata kita tertuju kepada
Tuhan / memandang Kerajaan Sorga, dengan demikian, kita akan menyerahkan
segenap tubuh, jiwa dan roh kita kepada Tuhan.
Matius
5: 30
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh
masuk neraka.
Memenggal
tangan yang berdosa, ini juga disebut penyucian atas tubuh, sebab tangan adalah
salah satu dari anggota tubuh.
Jadi
kalau tangan berdosa, biarlah kiranya itu dipenggal, dari pada mempertahankan
tangan yang berdosa, tetapi akhirnya binasa.
Memenggal
tangan, artinya; penanggalan atas tubuh yang berdosa.
Kolose
2: 11
(2:11) Dalam Dia kamu
telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan
sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan
akan tubuh yang berdosa,
Penanggalan
akan tubuh yang berdosa, disebut SUNAT KRISTUS.
Jadi,
tidak perlu disunat secara lahiriah, justru saya katakan; sunat lahiriah itu
tidak akan berkenan kepada Tuhan.
Biarlah
kita semua mengalami sunat Kristus, berarti penanggalan atas tubuh yang
berdosa terjadi, inilah yang disebut penyucian atas tubuh.
Penyucian firman dibagi menjadi
dua bagian;
YANG KEDUA:
Firman Allah itu hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, sehingga sanggup
membedakan pertimbangan dan PIKIRAN HATI.
- PENYUCIAN ATAS PIKIRAN.
Matius
16: 21-23
(16:21) Sejak waktu itu
Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah
Iblis. Engkau suatu batu sandungan
bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia."
Yesus
harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, Ia harus mati dan terbunuh di
atas kayu salib = menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus = menerima
firman penyucian.
Ketika
menerima firman penyucian, maka seluruh alam pikiran disucikan, seperti alam
pemikiran dari Simon Petrus disucikan.
Kalau
pikiran tidak disucikan, maka manusia hanya memikirkan apa yang dipikirkan oleh
manusia, tetapi tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, sedangkan
Allah memikirkan jauh ke depan supaya manusia yang berdosa memperoleh
keselamatan / hidup yang kekal.
Sesungguhnya
Tuhan itu baik, tetapi kadang manusia itu sendiri karena pemikirannya menjadi
batu sandungan bagi rencana Allah yang besar. Tetapi di sini kita lihat,
pemikiran dari Simon Petrus telah disucikan.
Saya
kira kita semua yang berada dalam kandang penggembalaan ini, biarlah pemikiran
kita disucikan, supaya kita tidak sama dengan mereka / orang dunia, yang hanya
memikirkan bagaimana supaya memperoleh harta, kekayaan, jabatan, kedudukan dan sebagainya.
Kalau
seseorang memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, maka ia hanya memikirkan
pekerjaan Tuhan dalam kandang penggembalaan, tidak lebih, tidak kurang.
Oleh
sebab itu, mari kita perhatikan ayat 24 ...
Matius
16: 24
(16:24) Lalu Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Jadi, setiap orang harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya = menerima pemberitaan
firman tentang salib = menerima firman penyucian.
Matius
16: 25-26
(16:25) Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Biarlah
kiranya kita mau menerima firman penyucian, pikiran kita disucikan, supaya kita
memperoleh hidup yang kekal, dari pada kita memperoleh seisi dunia tetapi
pemikiran-pemikiran tidak disucikan, dan akhirnya binasa.
- PENYUCIAN ATAS HATI
Ibrani
10: 21-22
(10:21) dan kita
mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
(10:22) Karena itu
marilah kita menghadap Allah dengan hati yang
tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh,
oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh
kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Bila
hati nurani yang jahat telah disucikan oleh air yang murni, maka ketika kita
menghadap Allah, menghadap takhta kasih karunia Allah, dengan 2 hal, yaitu;
·
Dengan TULUS IKHLAS.
Malam
ini kita beribadah melayani Tuhan harus dengan tulus ikhlas, dimulai dengan
menaikkan puji-pujian, mengerjakan pekerjaan yang Tuhan percayakan sesuai
dengan karunia jabatan masing-masing, sampai saat mendengar firman Tuhan, harus
dengan tulus ikhlas.
·
Dengan KEYAKINAN IMAN YANG TEGUH.
Berarti,
iman yang kuat, iman yang tidak mudah goyah terhadap dosa kejahatan dan dosa
kenajisan, tidak mudah terpikat dan tidak memikat. Itulah iman yang teguh
karena hati nurani yang jahat telah disucikan oleh air yang murni, itulah
pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Dari awal kita melihat
penyucian atas tubuh, jiwa, roh, pikiran dan hati, itu selalu dikerjakan oleh pemberitaan
firman tentang salib, bukan dengan pemberitaan firman yang ditambahkan dan
dikurangkan = dibasuh oleh air yang murni.
Yehezkiel 36: 25-26
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih,
yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di
dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari
tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Kesimpulannya; kalau
terjadi penyucian atas tubuh, jiwa dan roh, penyucian atas pemikiran dan hati,
maka;
- Tuhan akan memberikan
HATI YANG BARU.
Dalam
Yehezkiel 11, dikatakan; hati yang baru = hati yang lain, lain dari pada yang
lain.
- Tuhan juga memberikan ROH
YANG BARU DI DALAM BATIN = terlepas dari roh-roh yang lain, yaitu roh jahat dan
roh najis.
- Tuhan MENJAUHKAN HATI
YANG KERAS = tanpa kekerasan hati.
Dalam
kitab Keluaran, orang yang keras hati akan binasa. Hati-hati dengan kekerasan
hati, sebab itu adalah penyembahan berhala.
- Tuhan akan memberikan
kepadanya HATI YANG TAAT.
Dalam
Filipi 2 dikatakan; Yesus Kristus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas
kayu salib.
Jadi,
hati yang taat = setia.
Itulah yang terjadi,
kalau terjadi penyucian atas tubuh, jiwa roh, atas hati dan pikiran.
Yehezkiel 36: 28
(36:28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek
moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Selanjutnya, Tuhan akan
memberikan TANAH YANG DIJANJIKANNYA, itulah tanah Kanaan.
Mereka yang menerima janji-janji
Tuhan menjadi umat ketebusan-Nya dan Tuhan menjadi Allah mereka.
Tetapi, ada syarat untuk berada
di tanah perjanjian.
Syaratnya.
Kejadian 3: 23-24
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman
Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana
ia diambil.
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah
timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Syaratnya;
seperti Adam dan isterinya, terlebih dahulu MENGUSAHAKAN TANAH dari mana mereka
diambil.
Mengusahakan
tanah, artinya; menggarap dan mengerjakan tanah.
Tanah
-> hati.
Matius
13: 5-8
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak
tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah
matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(13:7) Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, lalu makin
besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
(13:8) Dan sebagian jatuh
di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat,
ada yang tiga puluh kali lipat.
Tanah yang baik adalah tanah yang subur, itu adalah tanah
yang digarap dan dikerjakan, sehingga tidak terdapat lagi dua hal;
1.
TANAH YANG BERBATU-BATU.
Artinya; tidak
terdapat lagi kekerasan hati.
Batu -> kekerasan hati.
Oleh sebab itu
kalau kita perhatikan ayat selanjutnya, orang yang keras hati menerima firman Tuhan
dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar, sehingga ketika ada penindasan,
orang itu segera murtad.
2.
SEMAK DURI.
Artinya; tidak
dikuasai oleh kekuatiran, tidak dihimpit oleh kekuatiran, tidak kuatir akan
masa depan. orang yang tidak kuatir adalah orang yang tergembala dalam satu
kandang, satu gembala, tidak takut akan masa depan, sebab ibadah itu mengandung
janji baik sekarang dan di masa yang akan datang, dan ibadah itu mengandung
kuasa baik sekarang dan di masa yang akan datang, asal saja saya dan saudara
tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala
Sehingga tanah yang baik itu menghasilkan buah;
-
BUAH 100 KALI LIPAT.
Angka 100 ->
100 domba.
Arti rohaninya;
tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, dengar-dengaran, tidak
liar.
-
BUAH 60 KALI LIPAT.
Artinya;
menerima hak kesulungan, seperti Yakub.
Hak kesulungan,
itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
-
BUAH 30 KALI LIPAT.
Ini -> manusia
baru dengan babak baru, seperti Yesus, setelah dibaptis, selanjutnya Ia
melayani Tuhan.
Biarlah kita mengusahakan tanah, sehingga kita
menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat.
Berbeda dengan orang yang tidak menyadari diri, tidak
prihatin atas hidupnya, ia tidak akan mengusahakan tanah itu, sedangkan ia
berasal dari tanah itu sendiri.
Kejadian 3: 24
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar,
untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Selanjutnya, untuk masuk ke taman Eden, mengambil buah
dari pohon kehidupan, terlebih dahulu MELEWATI PEDANG YANG BERNYALA-NYALA dan
MENYAMBAR-NYAMBAR, ini -> firman Allah yang hidup dan kuat.
-
Bernyala-nyala = hidup.
-
Menyambar-nyambar = kuat.
Pendeknya; terlebih dahulu menerima PENYUCIAN FIRMAN atas
TUBUH, JIWA dan ROH, juga atas PEMIKIRAN dan HATI, sehingga layak untuk masuk
ke taman Eden, dan selanjutnya dapat mengulurkan tangan untuk mengambil buah
dari pohon kehidupan itu.
Kejadian 2: 8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai
pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon di Taman Eden, yaitu;
- BERBAGAI-BAGAI POHON DARI BUMI
YANG MENARIK DAN YANG BAIK UNTUK DIMAKAN BUAHNYA -> zaman Allah Roh Kudus.
- BUAH POHON PENGETAHUAN YANG BAIK
DAN YANG JAHAT -> zaman Allah Bapa = berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat;
tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya kejahatan
dibalas dengan kejahatan.
Berarti kalau
makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, pasti akan binasa, sama
halnya dengan orang yang berada di bawah hukum Taurat, semuanya binasa.
- BUAH DARI POHON KEHIDUPAN ->
zaman Allah Anak = Yesus Kristus, di dalam Dialah kita memperoleh kasih
karunia.
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya.
Kristus adalah
kegenapan dari hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh oleh orang-orang yang
percaya kepada Kristus.
Matius 5: 17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Yesus Kristus
lahir dan datang ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, sebab
di dalam Dialah terdapat kegenapan hukum Taurat.
Jadi hidup kita
ini adalah hidup oleh karena kasih karunia, hidup oleh karena anugerah.
Sesungguhnya
kita ini adalah orang-orang berdosa, orang-orang yang harus dimurkai, tetapi
oleh karena kasih karunia kita memperoleh keselamatan, layak untuk mengulurkan
tangan untuk mengambil buah pohon kehidupan itu.
Biarlah kita menyadari diri masing-masing, bahwa kita
berasal dari debu tanah, oleh sebab itu biarlah kita mengusahakan tanah itu,
berarti menggarap dan mengerjakannya menjadi tanah hati yang subur dan yang
baik, sehingga menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali
lipat. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment