IBADAH RAYA MINGGU, 21 JULI 2013
TEMA: JEMAAT SMIRNA (dari Wahyu 2: 8-11)
(Seri 01)
Subtema: AIR KEHIDUPAN MEMBAWA KEPADA HIDUP YANG KEKAL
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah melayani
kepada Tuhan, kita datang dari tempat kita masing-masing dihimpunkan di dalam
rumah Tuhan, untuk mempersembahkan korban.
Biarlah kiranya apa yang kita persembahkan kepada Tuhan
menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan, itulah persembahan yang hidup.
Demikian juga bangsa Israel dibawa keluar dari tanah Mesir menuju tanah
perjanjian untuk beribadah melayani Tuhan, bukan untuk yang lain.
Kita telah menikmati pemberitaan firman untuk 16 seri tentang
sidang jemaat di Efesus, dan kita diberkati Tuhan.
Sekarang kita memasuki SIDANG JEMAAT DI SMIRNA, salah satu dari tujuh sidang jemaat yang ada
di Asia Kecil, yang sekarang disebut Turki.
Wahyu 2: 8
(2:8) "Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang
telah mati dan hidup kembali:
Dalam ayat 8
ini, Yesus tampil sebagai firman Allah dalam bentuk kekekalan, sebab Dialah Yang
Awal dan Yang Akhir = Alfa dan Omega.
1 Petrus 1: 24
(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
Semua yang hidup (manusia) adalah seperti rumput, segala kemuliaannya
seperti bunga rumput.
Namun pada akhirnya, rumput menjadi kering dan bunga gugur, berarti TIDAK
KEKAL.
Tetapi ...
1 Petrus 1: 25
(1:25) tetapi firman Tuhan tetap untuk
selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Sedangkan Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya = kekal.
Yakobus 1: 9-10
(1:9) Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena
kedudukannya yang tinggi,
(1:10) dan orang kaya karena kedudukannya
yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
Tuhan menyatakan kedudukan yang tinggi kepada orang yang
rendah hati = Tuhan mempermuliakan orang yang rendah hati.
Sebaliknya, Tuhan menyatakan kedudukan yang rendah kepada
orang yang kaya, gambaran dari orang yang tinggi hati, sehingga dengan
kedudukan yang rendah, maka ia akan lenyap seperti bunga rumput.
Yakobus 1: 11
(1:11) Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan
rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya
dengan orang kaya; di tengah-tengah segala
usahanya ia akan lenyap.
Demikianlah dengan orang kaya, gambaran dari orang yang
tinggi hati akan lenyap, seperti rumput menjadi layu dan bunga pun akan gugur,
berarti; ORANG YANG TINGGI HATI TIDAK KEKAL, tidak menerima kemuliaan dari
Tuhan.
Kemudian, ORANG YANG TINGGI HATI SETARA DENGAN ORANG YANG
KERAS HATI.
Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang
mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, tumbuh
tetapi tidak berakar, sehingga ketika ada penindasan atau pun ujian / aniaya
karena firman, ia murtad, undur dari Tuhan.
Lebih spesifik lagi ...
Matius 13: 5-6
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah
ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Orang yang keras hati tidak tahan ujian, persis seperti
orang yang tinggi hati; ketika ada panas terik, rumput itu menjadi layu dan
bunga itu pun menjadi gugur.
Tanah yang berbatu-batu -> keras hati.
Panas terik matahari -> ujian / aniaya karena firman.
Tanda-tanda bila seseorang tinggi hati.
Yakobus 2: 5-6
(2:5) Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah
memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya
dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia?
(2:6) Tetapi kamu telah menghinakan
orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke
pengadilan?
1.
MENGHINAKAN ORANG YANG MISKIN.
Miskin ->
orang yang rendah hati.
Jika menghina
orang miskin, berarti tidak menghargai kemurahan Tuhan = tidak memiliki KASIH.
2.
MENINDAS ORANG YANG MISKIN.
Berarti, tanpa
keputusan yang jujur / tanpa keputusan yang benar = tidak hidup sesuai dengan
kebenaran FIRMAN TUHAN.
3.
MENYERET KE PENGADILAN = menjadi
hakim.
Hakim itu mendakwa,
menunjuk kekurangan / kesalahan orang lain.
Tanpa sadar,
seringkali kita menjadi hakim, membenarkan dan mempersalahkan orang lain = tidak
hidup menurut keinginan ROH KUDUS.
Kesimpulannya; orang yang tinggi hati, tidak memiliki
tabiat dari 3 oknum Allah, yaitu;
-
Tuhan = Allah Bapa, tabiat-Nya;
kasih.
-
Yesus = Allah Anak, tabiat-Nya; hidup
benar sesuai firman Tuhan.
-
Kristus = Allah Roh Kudus,
tabiat-Nya; menolong, menopang, mengajar, memimpin dalam hal-hal yang Tuhan
inginkan, dan sebagainya.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Dahulu, saya termasuk orang yang tinggi hati, sebab saya
mengukur orang lain dari sudut pandang lahiriah.
Saya masih teringat dengan jelas sekali, sewaktu berada
di sekolah alkitab (Lempin-El); satu minggu sebelum memulai sekolah alkitab, ketika
saya melihat sisiwa/i yang kebanyakan berasal dari daerah-daerah, saya mengukur
mereka dari sudut pandang lahiriah.
Namun begitu mulai pendidikan di sekolah alkitab, satu
bulan mulai terlihat kebodohan saya, karena saya seorang yang tinggi hati,
selanjutnya saya belum dipercaya untuk melayani (memimpin pujian, membaca
firman Tuhan, dan pelayanan-pelayanan yang sifatnya rohani dalam ibadah), dan
setelah dua bulan, saya menyadari kebodohan saya, di mana saya tidak mengerti
apa-apa.
Kemudian, setelah tiga bulan, saya tidak mau tinggal diam,
sekalipun saya tidak punya kelebihan dalam hal rohani, tetapi saya menggunakan
kelebihan jasmani untuk bekerja membersihkan gereja, mulai dari jam 5 pagi
setelah menyembah sampai jam 7 saya terus bekerja.
Setelah satu bulan, orang-orang (siswa/i) mulai melihat
perubahan di dalam diri saya, sampai akhirnya guru saya membawa saya dalam
setiap KKR, dan terus di bulan-bulan selanjutnya saya dipercaya.
Apa yang diajarkan oleh guru, saya praktekkan, sekalipun
pada waktu itu saya tidak mengerti firman Tuhan.
Tetapi saya tidak perlu banyak bicara, saudara sekarang
bisa melihat, bagaimana Tuhan mempercayakan pengajaran mempelai kepada kita (saya
dan saudara digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel).
Oleh sebab itu, belajarlah dengar-dengaran, apa yang saya utarakan ini tidak
berasal dari logika saya.
Yakobus 2: 7
(2:7) Bukankah mereka
yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?
Akhirnya, orang-orang yang tinggi hati MENGHUJAT NAMA
TUHAN, mereka tidak memiliki tabiat dari tiga oknum Allah = tidak memiliki
karakter sorgawi.
Saudaraku, dengar-dengaran saja, lebih baik terlambat
dari pada buru-buru namun tidak membawa berita yang baik, tidak membawa pesan
sorgawi, tidak menjadi kesaksian, karena ambisi.
Bukan ambisi, bukan yang terdahulu yang menentukan, tetapi
sesuai dengan pemakaian Tuhan, oleh sebab itu, sekali lagi saya katakan; jangan
tinggi hati, sebab orang yang tinggi hati setara dengan orang yang keras hati, dan
akhirnya orang yang tinggi hati akan MENGHUJAT ALLAH.
Wahyu 17: 2-3
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan
penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang
perempuan duduk di atas seekor binatang
yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan
nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Binatang itu penuh tertulis dengan nama-nama hujat,
kemudian binatang itu ditunggangi oleh seorang perempuan, itulah pelacur besar
= Babel.
Wahyu 18: 2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,
Babel adalah tempatnya roh-roh jahat dan tempatnya
roh-roh najis bersembunyi yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Wahyu 18: 3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan
raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
Pedagang-pedang di bumi menjadi kaya oleh karena kelimpahan
hawa nafsunya (hawa nafsu pelacur tersebut).
Saudaraku, yang mau saya sampaikan di sini adalah; orang
kaya adalah gambaran dari orang yang tinggi hati, dan orang yang tinggi hati
ini ditunggangi oleh perempuan, itulah pelacur besar = Babel, sehingga kalau
kita perhatikan, di seluruh tubuh dari pada binatang yang ditunggangi itu penuh
tertulis nama-nama hujat.
Lihat saja orang yang sombong / tinggi hati, kekayaannya
dipergunakan bukan untuk pekerjaan Tuhan tetapi untuk memuaskan hawa nafsunya.
Wahyu 18: 4
(18:4) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah
kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian
dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetakanya.
Dan akhirnya, mereka yang menghujat Allah (orang yang
tinggi hati) ditimpa oleh malapetaka-malapetaka (dalam Wahyu 16: 1-21, terdapat
7 malapetaka).
Oleh sebab itu, dengan kasih Tuhan menghimbau supaya jangan
mengambil bagian dalam dosa-dosanya, supaya jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetaka.
Supaya kita lepas dari malapetaka-malapetaka, jalan
keluarnya adalah ...
Jalan keluarnya.
Wahyu 2: 8
(2:8) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman
dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
Yesus adalah firman Allah, Dialah Yang Awal dan Yang
Akhir = Alfa dan Omega.
Wahyu 21: 6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah
Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang
yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Perbuatan dari Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir
adalah MEMBERI MINUM ORANG YANG HAUS DENGAN CUMA-CUMA DARI MATA AIR KEHIDUPAN.
Yohanes 4: 7, 10
(4:7) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata
Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
(4:10) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau
telah meminta kepada-Nya dan Ia telah
memberikan kepadamu air hidup."
Di sini kita perhatikan, bahwa YESUS AKAN MEMBERIKAN AIR
KEHIDUPAN kepada perempuan Samaria.
Yohanes 4: 14-15
(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa
minum air ini, ia akan haus lagi,
(4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak
akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya,
akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai
kepada hidup yang kekal."
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu,
supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba
air."
Perempuan Samaria itu merindukan air kehidupan supaya ia
tidak haus lagi.
Merindukan air kehidupan adalah pilihan yang tepat bagi
saya dan saudara, jangan sampai pilihan itu jatuh kepada perkara-perkara
lahiriah, karena perkara-perkara lahiriah / perkara di bawah / di bumi tidak
akan memberi kepuasan kepada manusia.
Sumur Yakub -> perkara-perkara yang berasal dari bumi
/ di bawah = perkara-perkara lahiriah.
Kalau minum air dari sumur Yakub, seseorang akan tetap
mengalami rasa haus, sesuai dengan perkataan Yesus: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi”
Jadi, perkara-perkara lahiriah / di bawah / di bumi,
sifatnya sementara, berarti; tidak membawa kepada hidup yang kekal, sedangkan
air kehidupan itu akan menjadi mata air yang terus menerus memancar sampai
kepada hidup yang kekal.
Yohanes 4: 16
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah,
panggillah suamimu dan datang ke sini."
Yesus berkata: “Pergilah,
panggillah suamimu dan datang ke sini”, artinya; Yesus memberikan air kehidupan
kepada perempuan Samaria dengan cuma-cuma.
Mari kita perhatikan; RESPON dari PEREMPUAN SAMARIA
tersebut.
Yohanes 4: 17-18
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak
mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa
engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Jawab perempuan Samaria itu: “Aku tidak mempunyai suami.”
Kemudian, Yesus berkata: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami”, artinya;
perempuan Samaria tersebut mengakui kekurangannya, kelemahannya, kesalahannya
di hadapan Yesus.
Kelemahan perempuan Samaria itu -> rasa haus yang
pernah dialami oleh perempuan Samaria tersebut, sebab sesungguhnya perempuan
Samaria itu telah mempunyai 5 suami, sedangkan laki-laki yang bersama dengan
dia saat itu, bukanlah suaminya.
5 suami ditambah dengan satu laki-laki di dalam hidup
perempuan Samaria itu menggambarkan rasa haus = tidak ada kepuasan, sebab orang
yang puas cukup dengan satu suami.
Saudaraku, Kristus adalah Kepala dari tiap-tiap gereja,
Dialah suami kita, sedangkan gereja Tuhan adalah tubuhnya (isterinya), tidak boleh
ada yang lain, kecuali pribadi Yesus Kristus, supaya tubuh tidak menjadi
liangnya serigala dan tubuh tidak menjadi sarangnya burung.
Kemudian, kalau kita perhatikan, pada akhirnya Tuhan
membenarkan perempuan Samaria tersebut (membenarkan orang yang haus).
Kebenaran itu bukan dilihat dari perkataan-perkataan yang
keluar dari mulut seseorang, oleh sebab itu, jangan suka membela diri dalam
kesalahan, jangan suka menggunakan alasan.
Biarlah Tuhan yang membenarkan orang yang haus / orang
yang berdosa, sebab Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega, Dia
senantiasa memberikan air kehidupan itu dengan cuma-cuma.
Kedudukan jabatan tidak akan memberi rasa kepuasan,
apalagi orang yang ambisi, tidak ada rasa puasnya. Saudaraku, jangan bersandar
pada ijzahmu, pengetahuanmu, hartamu, kekayaanmu, sebab Tuhan lebih kaya dari
pada kita.
Mulai malam ini, sungguh-sungguhlah menguduskan diri di
hadapan Tuhan, sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan, sepenuh hati
beribadah melayani kepada Tuhan, dan saat itu Tuhan betul-betul memuaskan rasa dahaga
kita.
Saya bersyukur, Yesus tidak hanya tampil sebagai firman
dalam bentuk kekekalan terhadap sidang jemaat di Smirna, tetapi juga tampil
kepada kita semua pada malam hari ini, Ia memberi kita semua air kehidupan
dengan cuma-cuma.
Dampak positif setelah menerima air
kehidupan.
Yesaya 44: 6, 8
(44:6) Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:
"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
(44:8) Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah
Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah
Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung
Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Kalau menerima air kehidupan dari Yang Awal dan Yang
Akhir, maka TIDAK ADA LAGI PENYEMBAHAN BERHALA di dalam hidupnya / tidak hidup
di dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari pada
Tuhan, jangan sampai karena satu perkara seseorang meninggalkan ibadah.
Banyak orang Kristen yang hanya karena pekerjaan, ia
meninggalkan ibadah, lalu membenarkan dirinya sendiri dengan menggunakan alasan
ini dan itu.
Tetapi kalau kita mau menerima air kehidupan dari Yang
Awal dan Yang Akhir, tidak ada lagi berhala, tidak ada lagi gunung batu yang
lain selain Yesus Kristus, persis seperti perempuan Samaria.
Yohanes 4: 20-21
(4:20) Nenek moyang kami menyembah di atas
gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah
tempat orang menyembah."
(4:21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan,
saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan
juga di Yerusalem.
Perempuan Samaria terlepas dari penyembahan berhala.
-
Kalau dahulu, mulai dari nenek
moyang perempuan Samaria menyembah di atas gunung, itu adalah DOSA KESOMBONGAN.
- Selain menyembah di atas gunung,
mereka berkata: “Yerusalemlah tempat
orang menyembah”, artinya; lebih MENGUTAMAKAN PERKARA-PERKARA LAHIRIAH.
Kesombongan / tinggi hati dan mengutamakan
perkara-perkara lahiriah (sumur Yakub), itu adalah PENYEMBAHAN BERHALA.
Namun pada akhirnya perempuan Samaria itu menyembah Allah
di dalam roh dan kebenaran, penyembah-penyembah demikianlah yang Tuhan
kehendaki.
kalau kita betul-betul menerima air kehidupan, kita
terlepas dari penyembahan berhala, terlepas dari dosa kesombongan dan tidak
mengutamakan perkara-perkara lahiriah.
Saudaraku, lebih baik kita rugi, tetapi yang penting hati
Tuhan senang, dan biarlah kiranya kita semua menyembah Allah dan roh dan
kebenaran.
Hasilnya.
Wahyu 21: 6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah
Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum
dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Yesaya 48: 12-13
(48:12) "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang
Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang
terkemudian!
(48:13) Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku
membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.
Air kehidupan itu menjadikan segala sesuatu, Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, yang menjadikan bumi dan meletakkan dasar
bumi, kemudian tangan kanan Tuhan yang membentangkan langit, dan ketika Ia
menyebut namanya, maka semuanya bermunculan, seperti dalam kitab Kejadian 1, Tuhan
sebut bumi jadilah bumi, Tuhan sebut langit jadilah langit, Tuhan sebut pohon tumbuhlah
pohon, Tuhan sebut laut jadilah laut, dan sebagainya, perkataan apa saja yang
keluar dari mulut Yesus terjadi.
Perkataan yang keluar dari mulut Yesus adalah firman
Allah. Berarti firman Allah menjadikan yang tidak ada yang menjadi ada.
Ini adalah keyakinan saya dalam melayani Tuhan, saya
benar-benar tidak mengandalkan ijazah, oleh sebab itu, jangan mengandalkan ijazah,
tetapi biarlah kita lebih sungguh-sungguh lagi menguduskan diri, menyerahkan
diri dan sepenuh hati beribadah melayani Tuhan.
Dengan dengar-dengaran, sungguh-sungguh menikmati air
kehidupan, maka apa saja yang disebut-Nya bermunculan, firman Allah menjadikan
yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa
banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah
yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada
menjadi ada.
-
Firman Allah menghidupkan orang
yang mati.
-
Firman Allah mengadakan yang tidak
ada menjadi ada.
Kalau diukur dari kekuatan dan keuangan saya, secara
logika saya belum layak untuk memiliki sebuah rumah, tetapi firman Allah
mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Saudaraku, pertama-tama nikmatilah air kehidupan itu,
sebab perkataan yang keluar dari mulut Yesus adalah firman iman, oleh sebab itu
biarlah kita imani saja.
Yohanes 4: 19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku,
bahwa Engkau seorang nabi.
Akhirnya, perempuan Samaria mengakui bahwa Yesus adalah
seorang nabi.
Tugas dari seorang nabi adalah bernubuat, berarti
membangun, menghibur, menasihati.
-
Firman nubuatan itu MEMBANGUN.
Ketika bangunan
itu hancur, banyak puing-puing berjatuhan sampai akhirnya menutupi kebenaran,
tetapi yang hancur dan yang remuk dibangun kembali, keadaan dipulihkan.
- Firman nubuatan itu MENGHIBUR, berarti;
yang susah dihibur, sehingga dengan hiburan itu kita lupa dengan segala beban,
segala pergumulan, segala sengsara yang kita alami.
-
Firman nubuatan itu MENASIHATI orang-orang
yang bodoh.
Kalau tidak ada
nasihat, maka orang bodoh tetap berjalan dengan kebodohannya.
Nasihat firman
adalah petunjuk dalam perjalanan rohani kita, sampai kita tiba di Yerusalem
yang baru, tetapi ijazah, kedudukan, jabatan itu bukanlah masa depan, bukan
kekekalan dari Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.
Pada saat Nabi bernubuat, Ia tahu kehancuran-kehancuran
dari perempuan Samaria, Ia tahu bagaimana sakitnya ketika seseorang hidup dalam
ketidakpuasan.
Seorang Nabi yang bernubuat, dia membangun, menghibur dan
menasihati, Dia tahu isi hati kita, Dia tahu segala sesuatunya, Dia tahu apa
yang terjadi dalam diri kita, Dia tahu apa yang kita inginkan, Dia tahu jiwa
yang hancur, hati yang remuk dan patah.
Perempuan Samaria melihat bahwa Yesus adalah seorang Nabi
yang mengerti segala apa saja yang terselubung di dalam hati, dan malam ini kita
melihat Yesus adalah seorang Nabi, karena Dia mengerti kita. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment