IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 JULI 2013
Tema: HAL BERDOA
(Seri 51)
Subtema:
YESUS-LAH
YANG EMPUNYA KUASA
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan, dan sebentar kita akan sujud menyembah,
tersungkur di kaki Tuhan, seperti 24 tua-tua dan 4 makhluk.
Sebelum kita menyembah, terlebih dahulu kita
memperhatikan Matius 6: 5-13, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa
Penyembahan, namun kita hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Kita akan memperhatikan bagian dari ayat 13, yaitu: selain
yang empunya Kerajaan, Yesus juga yang empunya kuasa, berarti; DIALAH RAJA YANG
BERKUASA.
1 Korintus 15: 24-25
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan
kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan.
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya,
berarti; Yesus-lah yang empunya kuasa dan kuasa-Nya melebihi dari pada
pemerintah-pemerintah, kekuasaan dan kekuatan dari penghulu-penghulu di udara.
Setan itu memiliki pemerintahan, tetapi kuasa Yesus
melebihi dari kuasa setan, oleh sebab itu, kita patut bersyukur, bahwa Allah
telah meletakkan musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Ibrani 2:8
(2:8)
segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah
kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak
ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang
ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah kaki-Nya, tidak
ada yang terkecuali.
1 Korintus 15: 26
(15:26) Musuh yang terakhir, yang
dibinasakan ialah maut.
Kuasa Yesus, bukan hanya membinasakan kuasa dari Setan,
tetapi juga membinasakan musuh yang terakhir yaitu; maut.
1 Korintus 15: 54-55
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan
yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat
mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan
dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?"
Maut telah ditelan dalam kemenangan, sehingga bagi mereka
yang berkemenangan dengan tegas dapat mengatakan: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”
Berarti, mereka yang berkemenangan itu adalah mereka yang
memiliki kuasa.
Pertanyaannya; SIAPAKAH
MEREKA YANG MEMILIKI KUASA ITU???
Mereka adalah orang-orang yang mengenakan yang tidak
dapat binasa / mengenakan yang tidak dapat mati.
Sebab, darah daging tidak dapat mewarisi Kerajaan Sorga,
berarti yang mewarisi Kerajaan Sorga adalah orang-orang yang mengenakan yang
tidak dapat binasa.
Di sini kita perhatikan, ada DUA GOLONGAN, gambaran dari yang tidak
binasa;
Wahyu 4: 3-4
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis
dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang
bagaikan zamrud rupanya.
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di
takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota
emas di kepala mereka.
GOLONGAN YANG PERTAMA adalah 24 TUA-TUA duduk di atas 24 takhta.
24 tua-tua -> 12 rasul hujan awal dan 12 rasul hujan
akhir.
Dalam pola Tabernakel 12 rasul -> 12 ketul roti di
atas meja pertunjukkan.
Artinya; kehidupan yang didewasakan lewat ketekunan dalam
ibadah pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci, puncaknya hingga
menjadi tua-tua, itulah 12 rasul hujan akhir.
Sedangkan 12 rasul hujan awal -> 12 murid Yesus.
Mari kita lihat; KELEBIHAN-KELEBIHAN DARI 24 TUA-TUA.
-
Wahyu 19: 8
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
24 tua-tua
memakai pakaian putih.
Pakaian putih =
lenan halus, arti rohaninya adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Firman Allah
adalah kebenaran yang menguduskan saya dan saudara, itulah lenan halus (pakaian
putih).
Yohanes 17:
18-19
(17:18) Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam
dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
(17:19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya
mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Kita semua telah
dipanggil dari sejak kandungan untuk menjadi hamba Tuhan, hamba kebenaran di
dalam kekudusan. Kita diutus bagaikan domba-domba di tengah serigala untuk
menguduskan diri kita masing-masing di hadapan Tuhan, itulah pakaian putih
(lenan halus).
-
Selain mengenakan pakaian putih, 24
TUA-TUA tersebut MEMAKAI MAHKOTA EMAS DI KEPALA MEREKA.
2 Timotius 4: 7-8
(4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku
telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman.
(4:8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim
yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada
semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Rasul Paulus telah mengakhiri pertandingan yang
baik, ia telah mencapai garis akhir (finish), disertai dengan memelihara iman, selanjutnya bagi
Dia telah tersedia mahkota kebenaran yang disediakan oleh Tuhan.
Oleh sebab itu, perlu kita ketahui; jangan meninggalkan ibadah dan pelayanan sampai
akhir hidup kita masing-masing.
Banyak hamba Tuhan yang setia melayani Tuhan sampai
garis akhir hidup mereka, dan mereka memelihara iman mereka sampai garis akhir, dan akhirnya menerima mahkota
dari Tuhan Allah.
Oleh sebab itu;
· Jangan menukar iman dengan segala sesuatu yang tidak kekal, mulai
dari kedudukan jabatan, harta, kekayaan, ijazah dan lain sebagainya.
· Jangan menukar iman dengan segala sesuatu yang
tidak baik, tidak benar dan tidak suci.
Keadaan
pada saat memelihara iman.
2 Timotius 4: 6
(4:6) Mengenai diriku, darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
Untuk memperoleh
mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan oleh Tuhan, Rasul Paulus telah
menyerahkan seluruh hidupnya, telah mempersembahkan tubuh, jiwa, rohnya,
sebagai persembahan yang berbau harum, bagaikan korban sembelihan di hadapan
Tuhan, ia mencurahkan darahnya di tengah-tengah ibadah pelayanan.
Ibrani 2: 7, 9
(2:7) Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang
singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
(2:9) Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat
sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang
oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya
oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
Demikian juga,
Yesus sendiri oleh karena pengorbanan-Nya, pada akhirnya Ia dimahkotai dengan
kemuliaan dan hormat.
Pada saat Yesus
berkorban untuk waktu yang singkat atas seijin Allah Bapa, Ia sedikit lebih
rendah dari pada malaikat-malaikat, itu menunjukkan bahwa, manusia adalah makhluk
atau ciptaan Allah yang mulia, kita patut bersyukur atas segala perbuatan-Nya
yang ajaib.
Saudaraku, manusia lebih berharga dari malaikat, mengapa? Karena Yesus Kristus rela berkorban
bagi manusia berdosa.
Tetapi untuk malaikat, Yesus tidak pernah berkorban, sehingga ketika Bintang Timur, Putera Fajar
(Lucifer) melakukan kesalahan, ia langsung dilemparkan ke dunia orang mati.
Tuhan Yesus lebih rendah dari Malaikat. Hanya saja,
kita tidak menyadari diri.
Saudaraku, tujuan kita hidup hanya satu yaitu;
supaya BERIBADAH dan MELAYANI TUHAN.
Kalau akhirnya Yesus dimahkotai oleh hormat dan
kemuliaan dari Allah, itu karena pengorbanan / penderitaan-Nya. Sama seperti Rasul
Paulus yang menderita, mengalami banyak pengorbanan tetapi setelah itu ia
menerima mahkota dari Allah.
Jangan sampai oleh karena perkara lahiriah
saya dan saudara mengorbankan ibadah, tetapi biarlah kita menjadi korban / menganggung penderitaan karena ibadah dan pelayanan.
1 Petrus 5: 4
(5:4) Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan
menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat
layu.
Menerima mahkota
yang tidak layu, berarti; kemuliaan Tuhan itu kekal sampai selama-lamanya =
menerima hidup yang kekal.
Di sini kita perhatikan, ada DUA GOLONGAN, gambaran dari yang tidak
binasa;
Wahyu 4: 6-7
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama
seperti singa, dan makhluk yang kedua sama
seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga
mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk
yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
GOLONGAN YANG KEDUA adalah di sekeliling takhta itu ADA 4 MAKHLUK penuh dengan mata, artinya;
kehidupan yang telah diterangi = tidak tinggal dalam kegelapan dosa = tidak ada
dosa yang tersembunyi, sebab mata = pelita (Matius 6: 22, Mazmur 119: 105).
Kemudian, mata 4 makhluk itu ada di;
-
Di sebelah belakang, artinya; dosa
masa lalu telah diterangi.
Dosa masa lalu
itu bagaikan pendendam; sebelum dendamnya itu terbalaskan maka dosa itu akan terus mengejar.
Tetapi kalau
dosa itu telah diterangi, berarti tidak ada yang tersembunyi = mengalahkan dosa masa lalu
-
Di sebelah muka / depan, artinya; perjalanan
rohani ke depan akan diterangi oleh firman Tuhan sekalipun ada hal-hal
merintangi di tengah perjalanan, yaitu;
1. Onak duri,
gambaran dari hati yang menusuk, itulah orang yang iri hati, benci, dengki dan
pemfitnah.
2. Batu, sebagai
sandungan-sandungan, itulah aniaya karena firman.
3. Ular, gambaran dari iblis setan, itulah roh
jahat dan roh najis.
Kemudian, adapun keempat makhluk itu adalah;
-
Makhluk yang pertama sama seperti SINGA
-> keagungan, kemuliaan Yesus, sebagai RAJA.
-
Makhluk yang kedua sama seperti
anak LEMBU -> pelayanan Yesus sebagai seorang HAMBA.
-
Makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti MUKA MANUSIA -> sengsara / penderitaan Yesus, sebagai ANAK MANUSIA.
-
Makhluk yang keempat sama seperti BURUNG
NASAR -> keadilan, kebenaran Yesus Kristus sebagai ANAK ALLAH.
Inilah golongan yang kedua, yang adalah gambaran dari manusia
rohani sama seperti 4 makhluk.
Kelebihan-kelebihan dari 4 makhluk
Wahyu 4: 8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap
enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan
tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
Keempat makhluk itu seluruh tubuhnya ditutupi oleh sayap,
artinya; tidak terlihat lagi tabiat daging = tidak hidup menurut hawa nafsu dan
keinginan daging.
Kemudian, mari kita perhatikan ayat 9 ...
Wahyu 4: 9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada
Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4 makhluk tersebut senantiasa mempersembahkan:
-
Puji-pujian, berarti; senantiasa memuliakan Tuhan.
- hormat, berarti;
senantiasa meninggikan Tuhan, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari Tuhan.
- UCAPAN SYUKUR, berarti; mengucap syukur dalam segala hal dalam susah maupun senang, sebab
itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus.
orang yang senantiasa mengucap syukur adalah orang yang
tidak suka bersungut-sungut dan tidak suka mempersalahkan orang lain.
Wahyu 4:10-11
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil
berkata:
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat
dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan."
Setiap kali 4 makhluk itu mempersembahkan puji-pujian,
hormat dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu, maka
tersungkurlah 24 tua-tua itu dan sujud menyembah di hadapan Dia yang duduk di
atas takhta itu.
Saudaraku, DUA GOLONGAN ini adalah gambaran dari MANUSIA
ROHANI (mengenakan yang tidak dapat binasa / mati ), dan pada akhirnya mereka
sujud menyembah di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu. Kemudian, 24 tua-
tua berkata;”Ya Tuhan dan Allah kami,
Engkau layak menerima puji-pujian
dan hormat dan kuasa”.
JADI, BENARLAH BAHWA YESUS-LAH YANG EMPUNYA KUASA KEKAL
SAMPAI SELAMA-LAMANYA.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya, ini
menunjukkan bahwa Tuhan-lah yang empunya kuasa.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment