IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 26
JULI
2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: IMAM-IMAM
MENYIMPANG DARI JALAN TUHAN
Shalom!
Selamat malam, selamat
berbakti kepada Tuhan.
Atas kemurahan Tuhan,
malam hari ini kita mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab, biarlah Tuhan
menyatakan kasih-Nya, berarti Tuhan membukakan rahasia firman-Nya.
Saudaraku, dalam
pelayanan, tidak ada yang tidak bisa berubah, hati sekeras apa pun bisa
diubahkan, kalau ia mau berubah.
Biarlah kiranya kita
semua lebih sungguh-sungguh lagi menyerahkan diri di hadapan Tuhan, sehingga kita
tidak lagi mengalami kerugian-kerugian, sebab telah banyak yang kita korbankan,
baik waktu, tenaga, pikiran, dan lain sebagainya, tetapi kalau kondisi rohani
kita berjalan di tempat, itu merugikan diri sendiri bahkan juga bisa merugikan
orang-orang yang di sekitar kita.
Mungkin di hari-hari ini
kita diperhadapkan dengan banyak perkara / banyak masalah, tetapi bersama
dengan Tuhan, pasti kita menang, sebab Dia adalah Pembela yang berdiri di
sebelah kanan kita.
Segera kita
memperhatikan
kitab
Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, dan kita kembali
memperhatikan Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 8
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan;
kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Ayat 8 ini, ditujukan
kepada para imam yang melayani di Tabernakel, di mana mereka MENYIMPANG DARI
JALAN.
Sedangkan kalau kita
perhatikan pada ayat 7, dikatakan dengan jelas, bahwa: “bibir seorang imam memelihara pengetahuan”, sebab pengajaran yang
benar terdapat di dalam mulut seorang imam, yang disebut juga utusan Tuhan.
Kembali saya katakan;
imam-imam yang melayani di Tabernakel menyimpang dari jalan, berarti; tidak
mengikuti jejak Kristus.
Mazmur 58: 3-4
(58:3) Malah sesuai
dengan niatmu kamu melakukan kejahatan, tanganmu,
menjalankan kekerasan di bumi.
(58:4) Sejak lahir orang-orang fasik telah
menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.
Di sini dikatakan: “sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang”,
kemudian bersama dengan itu: “sejak dari
kandungan pendusta-pendusta telah sesat”
Menyimpang = jalan yang
sesat.
Kalau kita
perhatikan di sini, kejahatan dari orang-orang fasik;
-
Melakukan
kejahatan sesuai dengan niat mereka = tidak ada niat yang baik.
-
Tangan mereka
menjalankan kekerasan di bumi.
Kalau seandainya tangan mereka digunakan untuk melayani, pastilah tangan
mereka tidak menjalankan kekerasan.
Oleh sebab itu, biarlah kita menggunakan dua tangan kita ini untuk
pekerjaan Tuhan.
Mazmur 58: 5-6
(58:5) Bisa mereka serupa bisa
ular, mereka seperti ular tedung tuli yang menutup
telinganya,
(58:6) yang tidak mendengarkan suara tukang-tukang
serapah atau suara pembaca mantera yang pandai.
Mereka itu
digambarkan seperti ular yang berbisa.
Ular yang paling
berbisa / ular yang paling mematikan adalah ular tedung, disebut juga ular
beludak (dalam ejaan lama) yang tuli = menutup telinganya, sehingga tidak
mendengarkan perkataan-perkataan Allah = tidak dengar-dengaran.
Perkataan-perkataan
yang keluar dari mulut Allah adalah firman Allah, sedangkan firman Allah itu
berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan menghidupkan orang-orang
yang mati.
Memang, kalau
kita perhatikan, ular adalah salah satu binatang yang tidak mempunyai telinga.
Kalau kita simpulkan;
orang yang menyimpang dari jalan kebenaran seperti orang-orang fasik adalah
orang-orang yang tidak mau bertobat, orang-orang yang tidak mau kembali ke
jalan Tuhan, sebab kalau telinga ditutup, maka kita tidak mungkin dapat
mendengarkan suara Tuhan.
Tidak dapat
mendengarkan suara Tuhan, berarti tidak dapat mendengarkan apa yang menjadi
keinginan Tuhan dalam hidup saya dan saudara.
Kejadian 3: 13-14
(3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan
itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu:
"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
(3:14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
"Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah
engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Kalau kita
perhatikan di sini, pekerjaan dari pada ular adalah MEMPERDAYA HAWA dengan
segala KELICIKANNYA = kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang
fasik.
Dampak
negatifnya.
YANG PERTAMA: TUHAN
ALLAH MENGUTUK ULAR ITU.
Adapun kutukan
yang diterima oleh ular adalah; ULAR MENJALAR DENGAN PERUTNYA.
Artinya; hidup
menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau saja ular
masih memiliki kaki, tentu ular bisa mengikuti jejak Kristus, tetapi kini kita
perhatikan bahwa ular telah dikutuk, sehingga dengan perutnyalah ia menjalar.
Jadi, apa saja
yang dilakukan / dikerjakan oleh ular, semua oleh karena hawa nafsu dan
keinginan daging.
Kalau ular
berjalan, itu semua karena tabiat dagingnya, dia melakukan apa saja tetapi
menurut keinginan daging. Kalau tidak dengar-dengaran, pasti mendengar suara hati,
berjalan sesuai dengan keinginan hati.
Itulah kondisi
dari imam-imam yang melayani di Tabernakel; melayani Tuhan, tetapi menyimpang
dari jalan Tuhan, sehingga ketika ular berjalan dengan menggunakan perut, ia
berjalan tidak lurus.
Pendeknya;
menjalar itu adalah perbuatan daging.
Roma 5: 12-13
(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa.
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di
dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
Sekalipun kita
tidak melakukan dosa seperti yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, tetapi dosa itu
telah menjalar sampai sekarang.
Kalau dosa itu
menjalar sampai sekarang, berarti manusia hidup menurut hawa nafsu daging,
itulah kutuk.
Dampak
negatifnya.
YANG PERTAMA: ULAR MAKAN DARI DEBU TANAH.
Debu tanah itu
adalah gambaran dari manusia yang berdosa.
Oleh sebab itu,
kalau kita perhatikan ayat 15 ...
Kejadian 3: 15
(3:15) Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya."
Kalau kita
perhatikan di sini; atas seijin Tuhan, ular dan keturunannya dengan Hawa dan
keturunannya saling bermusuhan.
Saudaraku, biarlah
kita memperhatikan firman yang sederhana ini.
Sekarang, mari
kita perhatikan ...
Akibat dari permusuhan antara ular dengan
Hawa dan keturunannya.
Maleakhi 2: 6
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat
banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan
Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Akibatnya; MEMBUAT
BANYAK ORANG TERGELINCIR dengan AJARAN YANG MENYIMPANG.
Saudaraku,
kalau kaki tergelincir, berarti jalan itu adalah jalan yang licin, yang
seharusnya jalan itu tidak harus dilalui, tetapi kalau ada yang melalui jalan
yang licin, ia pasti tergelincir.
Berarti,
tergelincir = keluar dari jalan Tuhan.
Sedikit
kesaksian;
Sewaktu di
Nias, ketika melawati jalan yang begitu licin, saya berkali-kali tergelincir ke
kanan dan ke kiri, dan ketika saya tergelincir, seluruh badan saya terasa sakit.
Jalan semacam
ini, susah untuk dilalui, oleh sebab itu, biarlah kita mengikuti jalan yang
benar / berada di jalan Tuhan, tidak ada penyimpangan-penyimpangan, sehingga
tidak sampai tergelincir.
Biarlah kita
boleh mengerti apa yang Tuhan maksudkan.
Yosua 1: 6-7
(1:6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah
yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
(1:7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau
ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
Saudaraku,
kalau kita bandingkan dengan perjalanan Yosua ketika memimpin bangsa Israel
menuju tanah perjanjian.
Sesuai dengan
firman Allah; orang yang tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan adalah orang
kuat dan teguh hati, dan akhirnya akan berhasil dan beruntung.
Ciri-ciri orang yang kuat dan teguh hati.
Yosua 1: 8
(1:8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat
ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung.
(1:9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan
teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai
engkau, ke mana pun engkau pergi."
-
TIDAK KECUT.
Kalau kecut dicampurkan / ditambahkan dengan hati yang luka, akan menambah
kepedihan hati.
Kemudian, rasa kecut ini tidak dapat dinikmati / dicicipi oleh kebanyakan
orang. Setiap orang yang menikmati rasa kecut, warna muka pasti berubah.
-
TIDAK TAWAR
HATI.
Berarti, tetap menikmati kasih Allah yang besar, kasih Allah yang sempurna.
Berbeda dengan orang yang tawar hati, ia tidak dapat merasakan kasih Allah.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment