IBADAH NATAL KAUM MUDA REMAJA, 22
DESEMBER 2018
Tema: “...bahwa Yesuslah Mesias...”
Subtema: PELAYAN
YANG RENDAH HATI.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
boleh mengadakan atau mengusahakan Ibadah Natal Pemuda Remaja Serang dan
Cilegon di tahun 2018 ini, semua tentu karena kemurahan Tuhan dan ibadah ini
kiranya bukan suatu kebetulan sebab itu kita berdoa supaya kiranya Tuhan
membukakan rahasia firman-Nya untuk melawat setiap kehidupan yang hadir malam
ini, seberapa saja yang hadir.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat Tuhan, terkhusus pemuda remaja yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streamig, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda
berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini. Dan kita mohonkan kemurahan
Tuhan lewat doa, permohonan kita kepada Tuhan, supaya Tuhan membukakan
firman-Nya kepada kita malam ini.
Kita
lihat tema yang terpampang di depan ini; “...bahwa Yesuslah Mesias...”
Inilah
tema natal ditahun ini, dari natal Sekolah Minggu tanggal 14 yang lalu juga
kita sudah melihat tema ini dan kami juga melayani persekutuan hamba-hamba Tuhan di Medan dengan tema yang sama,
tanggal 18 pagi di Binjai kemudian malam hari di kota Medan (Lau Chi) dan nanti kami
juga akan kembali ke Medan terkhusus di Paropo (danau Toba).
Kiranya
Tuhan memberkati kita malam ini, bersama-sama kita memperhatikan firman Tuhan, dengan
segala kerendahan hati dalam menyambut pemberitaan firman Tuhan, kita buka hati
selebar-lebarnya untuk firman Tuhan, ijinkan firman Tuhan bekerja dalam setiap
kehidupan kita masing-masing dan itu sudah dinyatakan di dalan Kejadian 2:8-9.
Yohanes
20:31
(20:31) tetapi semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Kalimat
dari ayat ini yang harus kita perhatikan adalah “bahwa Yesuslah Mesias” berarti tidak ada lagi mesias yang lain.
Kalau ada pengakuan bahwa dirinya adalah mesias itu adalah mesias palsu.
Saudaraku
karena momen ini adalah momen natal maka kita kaitkan dengan KELAHIRAN MESIAS.
Matius
2:1-4
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di
tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem (2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia." (2:3) Ketika raja Herodes
mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. (2:4) Maka dikumpulkannya semua imam
kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka,
di mana Mesias akan dilahirkan.
Kesimpulan
dari ayat 1 sampai dengan ayat 4; menceritakan tentang kelahiran Mesias.
Kemudian
lahirnya Mesias pada zaman Herodes,
hal ini semakin memberi suatu
pengertian yang jelas bagi kita tentang
Mesias.
Matius
2:5-6
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem
di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: (2:6) Dan engkau Betlehem, tanah
Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin,
yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Mesias
adalah seorang pemimpin, sesuai dengan
apa yang tertulis pada ayat 6; “karena dari padamulah akan bangkit seorang
pemimpin.”
Jadi
dengan lahirnya Mesias pada zaman Herodes memberi suatu pengertian bahwa Mesias
adalah seorang pemimpin, berarti disini ada dua pemimpin, dimana pemimpin
sedang berhadapan dengan pemimpin. Tetapi tadi sudah diawali dalam Yohanes 2:31; ”bahwa Yesuslah Mesias.”
Lebih
rinci kita memperhatikannya dalam ...
Matius
23:10
(23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Karena
hanya satu pemimpin yaitu Mesias, tidak ada yang lain. Berarti Dialah pemimpin
di atas pemimpin, Dialah pemimpin sejati.
Matius
23:11-12
(23:11) Barangsiapa terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu. (23:12)
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Tanda
bagi mereka yang mengakui bahwa hanya satu pemimpin yaitu Mesias adalah orang yang rendah hati, sesuai dengan ayat 11; “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Kalau
tidak rendah hati tidak akan mau mengakui bahwa Yesus adalah pemimpin. Sebab itu mari kita satu dengan yang lain saling
merendahkan diri di hadapan Tuhan baik perkataan selalu berada di bawah, baik
sikap, perbuatan, gerak-gerik selalu berada di bawah.
Lukas
22:24
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara
murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
Terjadi
pertengkaran antara murid-murid Yesus karena satu dengan yang lain
berlomba-lomba menjadi yang terbesar, tidak berjuang untuk saling merendahkan
diri satu dengan yang lain.
Jadi
satu dengan yang lain masing-masing berusaha untuk ingin diakui oleh orang
lain, sebab itu mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar. Kalau
berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar disitu pasti terjadi perselisihan, pertengkaran, dan disitu ada keributan, ada masalah.
Lukas
22:25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa
atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Selanjutnya
Yesus berkata kepada murid-murid, yaitu;
-
Raja-raja
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
-
Orang-orang yang
menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung
Inilah
ukuran pemimpin di dalam dunia. Memang orang dunia berlomba-lomba menjadi yang
terbesar, ingin selalu diakui keberadaannya, tetapi justru disitu terjadi pertengkaran.
Sekarang
bandingkan pemimpin di dalam Tuhan
...
Lukas
22:26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan
yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan
pemimpin sebagai pelayan.
Sekarang
kita bandingkan dengan pemimpin di dalam Tuhan yaitu;
-
Yang terbesar menjadi yang paling muda.
-
Pemimpin sebagai pelayan Tuhan.
Dua
belas murid ini belum mengerti tentang kepemimpinan di dalam Tuhan, sebab itu
mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar.
Mari
kita lihat MUDA dan PELAYAN, diawali dari MUDA
...
Muda sinonimnya minim
pengalaman, artinya; senantiasa ingin diajar. Jangan sampai kita orang muda
merasa sudah tua, senior, sehingga tidak mau diajar. Praktek muda:
1
Petrus 5:4-5
(5:4) Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu
akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. (5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi
mengasihani orang yang rendah hati."
Dimulai
dari orang-orang muda tunduk kepada orang-orang yang tua, kemudian
satu dengan yang lain saling merendahkan diri, karena Allah sangat menentang
orang yang congkak (sombong), tinggi hati.
1
Petrus 5:6
(5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah
tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Merendahkan
diri di bawah tangan Tuhan yang kuat berarti jangan meninggi-ninggikan diri,
ketika seseorang meninggi-ninggikan diri disitu ada gejolak, siapa yang sanggup
meninggikan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat? Tidak ada yang bisa.
Kita
berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini menunjukkan bahwa kita berada
di bawah tangan Tuhan yang kuat. Oleh karena itu pada saat kita melayani dengan
kesombongan disitu ada gejolak yang hebat, sebab itu orang muda memang harus
merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, selalu rindu untuk diajar.
Orang
muda sinonimnya minim pengalaman, kalau menyadari diri bahwa kita minim
pengalaman berarti masing-masing saling merendahkan diri
di bawah dua tangan Tuhan yang kuat supaya tidak ada gejolak.
Setiap
kehidupan yang mau merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat maka dia
akan ditinggikan pada waktunya, jadi kita tidak perlu meninggi-ninggikan diri
karena nanti Tuhan yang akan meninggikan kita, tinggal tunggu waktu-Nya saja.
Jadi
kalau mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, berarti
senantiasa merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya tidak ada
gejolak, ijinkan Tuhan yang akan meninggikan kita pribadi lepas pribadi.
Kita
belajar dari firman Tuhan, tidak salah belajar dari kehidupan orang lain, tetapi
saya lebih suka menyampaikan firman ayat menjelaskan ayat karena kesaksian Yesus adalah Roh dan nubuat jauh lebih kuat dari pada kesaksian manusia siapapun dia,
sekalipun dia terkenal, sekalipun dia orang hebat.
Sekali
waktu manusia bisa hidup benar, suci, rendah hati hari ini, besok belum tentu.
Sebab itu kesaksian Yesus adalah Roh dan nubuat, pasti tergenapi, sedangkan kesaksian
manusia belum tentu. Sebab itu jarang sekali saya menyampaikan
ilustras-ilustrasi atau menceritakan tentang kebenaran
manusia siapapun itu entah itu pejabat tinggi, siapa saja.
Sekarang
kita akan melihat tentang PELAYAN
...
Pelayan berarti menjadi hamba. Praktek pelayan:
1
Korinstus 4:1-2
(4:1) Demikianlah hendaknya orang memandang kami:
sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. (4:2) Yang akhirnya dituntut dari
pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Jadi
yang dituntut dari seorang hamba Tuhan, dari seorang pelayan Tuhan adalah dapat dipercaya.
Jadilah
kepercayaan Tuhan, pasti dipercaya orang, sebaliknya kepercayaan manusia belum
tentu dapat dipercaya Tuhan.
Titus
2:9-10
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya
dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi
hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam
segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Seorang
hamba hendaklah TAAT kepada tuannya dalam segala hal, dalam segala perkara,
selanjutnya BERKENAN kepada tuannya.
Hamba
yang taat dan berkenan cirinya ada dua;
1.
Jangan membantah.
Walaupun sulit dan sukar, jangan memberontak walaupun sulit,
walaupun sakit, walaupun tidak enak jangan sesekali membantah. Itulah hamba
yang taat dan berkenan kepada tuannya.
Saya sudah saksikan di Medan kalau misalnya tujuan saya datang ke
Medan untuk mencari uang maka tentu saya akan mencari pelayanan yang lebih
besar disini, tetapi karena Tuhan yang utus saya ke Medan apapun resikonya,
berapapun biaya, berapapun harga yang harus saya bayar, belajar untuk tidak membantah karena Tuhan yang utus.
2.
Jangan curang.
Jangan berlaku curang berarti jujur dan adil di hadapan Tuhan. Masih banyak diantara kita yang berlaku
curang, untuk pekerjaan Tuhan tidak seberapa tetapi menuntut banyak untuk
keinginannya dan kepentingannya, itu namanya curang.
Jadi supaya kita berkenan kepada tuan dari segala hamba-hamba
Tuhan yaitu Tuhan Yesus Kristus syaratnya jangan membantah dan jangan curang
berarti jujur, adil, tidak ada dusta.
Sebaliknya
seorang hamba hendaklah dalam keadaan;
1.
Tulus.
2.
Setia.
Tulus berarti melayani Tuhan dengan hati, bukan
dengan kepentingan diri. Orang bisa
melayani pekerjaan Tuhan tanpa hati, itu dengan pikiran berarti dia berkerja
hanya karena aturan. Orang yang tulus pasti dia bekerja dari hatinya, orang
yang bekerja dari hati pasti tulus, tapi kalau bekerja karena aturan belum
tentu dari hati, belum tentu tulus.
Setia berarti
bertanggung jawab. Hamba yang tidak setia adalah hamba yang tidak bertanggung
jawab, apa yang sudah percayakan di atas pundak kita masing-masing pikulah itu dengan
setia.
Kita
sudah mendapat pelajaran dari Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut, di tengah perjalanan Naomi
berbicara kepada kedua menantunya yang sama-sama janda; kembalilah kepada bangsamu dan kepada allahmu, untuk yang pertama kali
mereka masih tetap bertahan. Kemudian untuk yang kedua kali Naomi berkata yang
sama kepada Rut dan Orpa namun kedua menantunya tetap mengikuti Naomi, untuk
yang ketiga kali akhirnya Orpa mengundurkan
diri di tengah jalan, ia kembali kepada bangsanya dan kepada allahnya tetapi
Rut tetap berpaut kepada Naomi, dia setia.
Kita
juga bertanggung jawab terhadap keselamatan jiwa kita masing-masing, jangan
berhenti di tengah jalan, belajarlah untuk menjadi kehidupan muda remaja yang
setia di hadapan Tuhan berarti bertanggung jawab. Yang sudah melayani sesuai
dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus belajar setia, berarti
bertanggung jawab.
Kembali
kita membaca ...
Lukas
22:27
(22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang
duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada
di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
Kesimpulannya;
Yesus adalah pemimpin sejati, Dia
telah merendahkan diri-Nya serendah-rendahnya sesuai dengan pernyataan ini; “Sebab siapakah yang lebih besar: yang
duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada
di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” Yesus adalah pemimpin terbesar,
pemimpin sejati di sepanjang sejarah.
Kalau
mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, kalau mau menjadi
pemimpin layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, Yesus adalah Mesias Dialah
pemimpin sejati, tidak ada yang lain.
Sekarang
kita melihat contoh seorang hamba Tuhan
yang rendah hati:
Yohanes
1:19-20
(1:19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang
Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya
untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" (1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan
Mesias."
Beberapa imam dan orang-orang Lewi yang di utus oleh orang-orang Yahudi dari Yerusalem bertanya kepada Yohanes
pembaptis; "Siapakah engkau?" Lalu
Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya; "Aku
bukan Mesias." Ini pengakuan yang jujur.
Yohanes
1:21-22
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau
begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
(1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah
engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah
katamu tentang dirimu sendiri?"
Orang-orang
utusan itu bertanya kembali dan berkata; "Kalau begitu, siapakah engkau?
Elia?" Dan ia menjawab; "Bukan!"
Kemudian;
"Engkaukah nabi yang akan
datang?" Dan ia menjawab; "Bukan!"
Tetapi dia didesak; "Siapakah
engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah
katamu tentang dirimu sendiri?"
Jawab
Yohanes pembaptis kepada utusan-utusan orang Yahudi itu ...
Yohanes
1:23
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah
dikatakan nabi Yesaya."
Jawab Yohanes pembaptis: "Akulah
suara orang yang berseru-seru di padang gurun…”
Bagi
Yohanes pembaptis yang terpenting adalah menyeruakan
hati Tuhan, menyampaikan firman Tuhan dengan baik, dengan benar, dengan
pengakuan yang jujur tidak berdusta. Bagi seorang hamba
Tuhan adalah menyuarakan atau menyampaikan firman Tuhan, menyampaikan isi hati
Tuhan yang paling dalam, bukan soal yang lain-lain.
Ayo
sampaikan suara hati Tuhan, britakan salib dimanapun anda berada, pikulah salib
itu, perkataan selalu di bawah, sikap perbuatan selalu di bawah, bukan soal
siapa yang terbesar, bukan itu. Tapi yang terpenting bagi seorang muda adalah
menyampaikan isi hati Tuhan, memberitakan salib dimanapun anda berada.
Persis
seperti apa yang diucapkannya dalam Injil
Matius ...
Matius
3:6-7
(3:6) Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis
oleh Yohanes di sungai Yordan. (3:7)
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk
dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular
beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri
dari murka yang akan datang?
Luruskanlah
jalan bagi Tuhan berarti yang berliku-liku seperti ular harus diluruskan.
Kita
tidak boleh melarikan diri seperti apa yang dikatakan oleh Yohanes pembaptis
kepada orang Farisi dan Saduki; “Siapakah
yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang
akan datang?”
Kita
tidak akan bisa melarikan diri dari penghukuman, apa yang kita tabur itu juga
yang akan kita tuai nantinya, sebab itu luruskanlah jalan bagi Tuhan, kehidupan
yang berliku-liku seperti ular menjalar di darat itu harus diluruskan, dengan
apa? Dengan berita salib itu yang
harus disampaikan untuk meluruskan ular yang berliku-liku.
Ular
hanya bisa diluruskan dengan sepotong kayu salib ditusuk dari mulut sampai ekor barulah dia lurus, hanya salib yang bisa
meluruskan ular. Terimalah berita salib, telanlah itu supaya kehidupan kita
diluruskan...Haleluya!!
Kemudian
...
Yohanes
1:24
(1:24) Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada
beberapa orang Farisi. (1:25) Mereka
bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau
bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" (1:26) Yohanes menjawab mereka,
katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri
Dia yang tidak kamu kenal, (1:27)
yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku
tidak layak."
“Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku
membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu
kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun
aku tidak layak."
Untuk
menjadi kehidupan yang sepasang, (kehidupan yang
disatukan) maksudnya satu dengan yang
lain itu menyatu, itu adalah pekerjaan dari
kasih Allah, itu bukan pekerjaan dari seorang pendeta atau hamba Tuhan.
Pengakuan dari Yohanes pembaptis tersebut menunjukkan rendah hati.
Supaya
kita menjadi satu itu adalah pekerjaan dari
kasih Allah itu bukan pekerjaan dari seorang hamba Tuhan, pekerjaan dari
Yohanes pembaptis adalah membaptis dengan air tetapi untuk menjadi sepasang
yang disatukan itu pekerjaan dari kasih Allah. Pengakuan tersebut bukti
kerendahan hati dari Yohanes pembaptis.
Kolose
3:13-14
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,
dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian. (3:14) Dan di
atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
Pekerjaan
dari kasih Allah adalah sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Jadi
ibadah ini pekerjaan dari kasih Allah, ini bukan pekerjaan dari manusia.
Saudara
ada disini supaya kita bersatu (supaya kita menjadi satu). Jadi pemuda remaja pun
yang belum menikah ijinkan kasih Allah bekerja dalam kehidupan saudara jangan
sampai salah pilih pasangan.
Ayo
ijinkan kasih Allah menyatukan kita satu dengan yang lain, lihat ketika satu
dengan yang lain terpisah sakitnya bukan hanya di kepala tetapi di dalam hati, kemudian
disitu ada gejolak, disitu ada selisih sebab itu ijinkan kasih Allah bekerja untuk
mempersatukan kita satu dengan yang lain.
Yohanes
17:11
(17:11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia,
tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang
kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Kerinduan
Tuhan yang terbesar adalah supaya kita menjadi
satu, sama seperti Bapa dengan Anak Sulung. Memang Yesus sudah naik dan dipermuliakan tetapi Ia sudah menyerahkan kehidupan kita kepada Allah Bapa, supaya kita
selama di dunia ini tetap menjadi satu, tidak terpisah dan tidak saling
menyakiti, supaya kita tetap menjadi satu.
Yohanes
17:14
(17:14) Aku telah memberikan firman-Mu kepada
mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti
Aku bukan dari dunia.
Kita
ini bukan dari dunia, kita hanya penumpang di dunia ini, kita ada di kemah
tubuh kita ini hanya sementara nanti akhirnya kita beralih kepada kemah yang
sejati.
Kita dibenci dan banyak menderita, karena kita bukan
dari dunia ini. Sebab itu jangan kita tiru cara dunia.
Sampai
hari ini Tuhan Yesus Kristus tidak berhenti
bekerja, Dia sedang bekerja untuk mempersiapkan rumah bagi kita itulah yang
disebut bangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu; menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Yohanes
17:15
(17:15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil
mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Kita
diserahkan kepada Allah Bapa supaya kehidupan kita dipelihara sampai nanti tiba
kedatangan-Nya kembali untuk yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria
Sorga.
Yohanes
17:20-21
(17:20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; (17:21) supaya mereka semua menjadi
satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar
mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.
Kalau kita satu dunia akan melihat bahwa Allah
telah mengutus Yesus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia
ini.
Yohanes
pembaptis adalah hamba Allah yang rendah hati dengan bukti, Yohanes berkata;
1.
Aku bukan Mesias.
2.
Aku bukan Elia.
3.
Bukan nabi yang akan datang.
Kemudian
Yohanes pembaptis berkata; “membuka tali
kasut-Nya saja aku tidak layak” Kalau kita satu
maka dunia akan mengetahui Allah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia.
Jadi
sudah jelas hanya satu pemimpin yaitu Mesias, tidak ada lagi yang lain…Haleluya…
Kalau
kita satu seperti Anak dengan Bapa (Bapa di dalam Anak, Anak di dalam Bapa) merasakan apa yang dirasakan orang lain, sebaliknya, tidak
menjadi onak dan duri, tidak saling menyakiti, tidak menusuk. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang