IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 01 DESEMBER 2019
STUDY YUSUF
(Seri:147)
Subtema: YUSUF MENJADI PENGANTARA.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh
karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Pemuda
Remaja sebagaimana biasanya semua karena kemurahan Tuhan, pertolongan Tuhan.
Selanjutnya marilah kita berdoa, kita memohon kemurahan Tuhan supaya kiranya
Tuhan hadir di tengah ibadah ini sebagai imam besar melayani, berdoa,
memperdamaikan dosa kita lewat pembukaan rahasia firman Allah yang akan kita
terima.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat
video internet, live streaming, Youtube,
Facebook, baik di dalam maupun di luar negeri, dimanapun kita berada, kiranya
Tuhan memberkati kita malam ini.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Kaum Muda Remaja tentang study
Yusuf.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun
kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan
oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51)
Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya:
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada
rumah bapaku." (41:52) Dan
kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah
membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu lahirlah bagi
Yusuf dua orang anak laki-laki; anak yang sulung bernama Manasye, anak yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya kita akan memperhatikan arti nama kedua
anak laki-laki Yusuf diawali dengan anak yang sulung yaitu; MANASYE.
Manasye
artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara;
1. Yusuf lupa sama sekali
kepada kesukarannya.
2. Yusuf lupa kepada rumah
bapanya.
Sekarang kita akan mengikuti penjelasan arti rohani
dari Manasye ...
Tentang: YUSUF
LUPA SAMA SEKALI KEPADA KESUKARANNYA.
Kesukaran Yusuf pada masa mudanya terdiri dari tiga
fase:
Fase pertama:
KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Saudaraku kisah Yusuf dengan saudara-saudaranya ditulis
dengan jelas di dalam Kejadian 37,
sedangkan Kejadian 37 terdiri atas;
a.
Ayat
1-11; Yusuf
dibenci oleh saudara-saudaranya.
b.
Ayat
12-36; Yusuf
dijual oleh saudara-saudaranya.
Ayat 1-11
telah disampaikan dan kita telah diberkati oleh Tuhan.
Sekarang mari kita memperhatikan ...
Kejadian 37:12-14
(37:12) Pada suatu kali pergilah
saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. (37:13) Lalu Israel berkata kepada
Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat
Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya
bapa." (37:14) Kata Israel
kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu
dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku."
Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.
Yakub menyuruh Yusuf kepada kakak-kakaknya untuk
melihat apakah baik keadaan sauadara-saudaraya itu dan keadaan kambing
dombanya. Di sisi lain
Yusuf harus membawa kabar itu kembali kepada Yakub ayahnya, menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang pengantara.
1 Yohanes 2:1-2
(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang
berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. (2:2) Dan Ia
adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Saudaraku kita mempunyai pengantara kepada Allah Bapa yaitu Yesus Kristus, Ia adalah pendamaian untuk segala dosa yang
diperbuat oleh manusia.
Pengantara tugasnya untuk pendamaian terhadap dosa, berarti kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Yusuf
adalah gambaran dari seorang Imam Besar.
Ibrani 7:25, 27
(7:25) Karena itu Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada
Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. (7:27) yang tidak seperti imam-imam besar
lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan
sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya
satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri
sebagai korban.
Sebagai pengantara Tuhan Yesus Kristus telah
mempersembahkan diri-Nya sebagai korban
untuk memperdamaikan dosa manusia.
Ibrani 7:24, 26
(7:24) Tetapi, karena Ia tetap
selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. (7:26) Sebab Imam Besar yang demikianlah
yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah
dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Imamat-Nya tidak
dapat beralih kepada orang lain atau tidak diwakilkan
oleh siapapun, menunjukkan dua hal yaitu;
1.
Ia
seorang Imam Besar yang bertanggung jawab.
Imam-imam yang sudah dipercaya melayani
Tuhan harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya, kita harus mengetahui bahwa
kedudukan dari seorang imam-imam berada pada posisi yang sangat tinggi dan
sangat istimewa. Maka kalau seorang imam bertanggung jawab dalam melayani
pekerjaan Tuhan itu adalah posisi yang sangat tinggi dan istimewa.
Kalau kita saja mau bertanggung jawab atas pekerjaan ditempat kita bekerja, juga dalam
hal perkara lahiriah lainnya,
seharusnya lebih lagi dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.
2.
Ia
seorang Imam Besar dalam keadaan:
-
Yang
saleh.
-
Tanpa
salah.
-
Tanpa
noda.
-
Terpisah
dari orang-orang berdosa atau tanpa ikatan dosa -> imam-imam yang terlepas
dari kutuk nenek moyang.
-
Lebih
tinggi dari tingkat-tingkat sorga.
Berkaitan dengan lebih
tinggi daripada
tingkat-tingkat sorga
...
Ibrani 9:11
(9:11) Tetapi Kristus telah
datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah
melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat
oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
Jadi saudaraku Kristus telah datang sebagai Imam Besar
untuk hal-hal yang baik, yang akan datang, Ia
telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan
dibuat oleh tangan manusia, artinya
yang tidak termasuk ciptaan ini. Dengan
demikian, Ia lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga.
Kalau kita perhatikan pola Tabernakel yang dibangun
oleh Musa terdiri
dari tiga daerah dengan lain kata terdiri dari tiga tingkat;
1.
Daerah HALAMAN inilah tingkat kerohanian yang pertama.
2.
Daerah RUANGAN SUCI
inilah tingkat kerohanian yang kedua.
3.
Daerah RUANGAN MAHA SUCI
inilah puncak dari pada tingkat kerohanian.
Tapi disini kita perhatikan Ia telah melintasi kemah
yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan
manusia, (Tabernakel
yang dibuat oleh Musa),
artinya; yang tidak termasuk ciptaan ini.
Ibrani 9:12
(9:12) dan Ia telah masuk
satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa
darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya
sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Sebagai Imam Besar, Ia telah mempersembahkan korban yaitu
darah-Nya sediri. Rela
berkorban untuk memperdamaikan dosa manusia.
Ibrani 7:25
(7:25) Karena itu Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada
Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Sebagai Imam Besar, Ia sanggup menyelamatkan dengan
sempurna semua orang tanpa terkecuali yang oleh Dia datang kepada Allah.
Kejadian 37:12
(37:12) Pada suatu kali
pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
Pada suatu kali
pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem,
artinya saudara-saudara
Yusuf:
1.
Tidak mau kena mengena dengan Yusuf.
2.
Menjauh dari Yakub.
Perhatikan pengertian rohani TIDAK MAU KENA MENGENA
DENGAN YUSUF.
Berarti tidak mau menerima (menolak) pelayanan dari firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel sebab hati mereka tidak bersih.
Hati mereka;
-
Penuh kebencian (Kejadian 37:4-5).
-
Penuh kejahatan (Kejadian 37:2).
-
Penuh dengan iri hati (Kejadian 37:11).
Sedangkan,
Yusuf -> Firman Pengajaran Mempelai.
Kejadian 37:13
(37:13) Lalu
Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan
kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut
Yusuf: "Ya bapa."
Yakub menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya.
Sebetulnya Yakub tau persis bahwa anak-anaknya yang lain benci kepada Yusuf,
tetapi apapun yang terjadi bahkan dengan harga yang mahal sekalipun harus dibayar
asal rencana Allah terlaksana.
Banyak orang Kristen, anak-anak Tuhan, pemuda remaja
hanya karena pergumulan sedikit, hanya karena penderitaan sedikit rencana tidak
terlaksana olehnya. Apalagi imam-imam yang sudah melayani pekerjaan Tuhan
jangan sampai hanya karena nilai setitik rencana Allah gagal.
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Ia rela
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal,
Anak satu-satunya, supaya
setiap yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jadi demi rencana yang mulia ini dari Allah maka apapun
resikonya, sebesar apapun harga yang harus dibayar bahkan Ia rela mengorbankan
anak-Nya tunggal.
Yohanes 3:17
(3:17) Sebab Allah mengutus
Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia.
Yesus diutus ke dalam dunia ini bukan untuk menghakimi
dunia melainkan untuk menyelamatkannya
oleh anak-Nya yang tunggal.
Yakub mengutus Yusuf kepada anak-anaknya yang lain sekalipun
dia tau bahwa anak-anaknya yang lain itu tidak menyukai Yusuf, tapi dia harus mengambil keputusan sekalipun harus membayar harga
yang mahal.
Sekarang kita kembali membaca ...
Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata
kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba
dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf:
"Ya bapa."
Yakub berkata; “Marilah
engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."
“Ya bapa” artinya; Yusuf tidak menolak Yakub sekalipun
ia sadar bahwa ia dibenci dan tidak disukai oleh saudara-saudaranya.
Saudaraku dalam Injil
Yohanes 15; Tuhan Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang
kebencian dunia terhadap-Nya, berarti Dia tau kebencian dunia terhadap-Nya
tetapi sebagai Anak Ia tidak menolak ketika Ia diutus ke dunia ini, sebagai
Anak Ia berkata; “ya Bapa.” Sebagaimana Yusuf tadi berkata kepada Yakub “ya
bapa.”
Tuhan telah mengutus
kita di bumi provinsi Banten ini maka dalam pengutusan ini tidak ada kata-kata
penolakan selain kata “ya Bapa.”
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua
kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak
mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Sebagai Anak Yesus berkata; "Ya Bapa-Ku” artinya; Yesus harus meminum cawan Allah, Ia
harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib,
dengan demikian kehendak Allah terlaksana (rencana Allah terlaksana
oleh-Nya).
Yesus berkata pada ayat ini; “cawan ini tidak mungkin lalu,” artinya; kehendak Allah atau rencana
Allah tidak mungkin terlaksana kalau Yesus tidak menanggung penderitaan di atas
kayu salib. Jadi kehendak Allah terlaksana kalau Yesus menanggung penderitaan
di atas kayu salib.
Yohanes 6:38
(6:38) Sebab Aku telah turun
dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak
Dia yang telah mengutus Aku.
Jadi Yesus diutus ke dalam dunia ini bukan untuk melakukan kehendak-Nya
melainkan untuk melakukan kehendak Allah,
dengan kata lain Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib supaya
rencana Allah terlaksana.
Jadi kita kembali lagi memperhatikan ...
Matius 16:21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus
mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal
itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." (16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung
penderitaan dari tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh
dan dibangkitkan pada hari ketiga. Semuanya itu Dia ceritakan kepada
murid-murid-Nya dengan gamblang sebab tidak ada pilihan lain selain menanggung
penderitaan di atas kayu salib.
Ia memikirkan apa yang dipikirkan oleh Bapa yaitu
rencana penyelamatan manusia, penyelamatan terhadap dosa dunia.
Yohanes 15:18
(15:18) "Jikalau dunia
membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Dia sadar bahwa Dia dibenci oleh dunia, Dia sadar bahwa
Dia ditolak oleh dunia, namun sekalipun Dia dibenci dan ditolak oleh dunia, Dia
tidak menolak kehendak Allah dan rencana Allah yaitu penyelamatan terhadap dosa
dunia.
Yohanes 15:23
(15:23) Barangsiapa membenci
Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.
Yesus memberitahukan kepada murid-murid, yaitu;
“barangsiapa membenci Aku, ia membenci
juga Bapa-Ku.”
Yohanes 15:25
(15:25) Tetapi firman yang ada
tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa
alasan.
Dia diutus ke dalam dunia ini untuk menggenapi hukum
Taurat.
Dia dibenci namun
Dia tetap memberi diri diutus kepada saudara-saudaranya
dengan sadar, menunjukkan
bahwa ia layak sebagai Imam Besar.
Tadi di dalam Injil
Yohanes 15 Yesus menceritakan kepada murid-murid-Nya bahwa dunia membenci
Dia, sebanyak tiga kali pada ayat 18, 23, dan 25. Dengan menceritakan itu Dia sadar bahwa
Dia dibenci (ditolak) tetapi Ia tetap memberi
diri diutus, Ia tetap melayani pekerjaan Tuhan, dengan demikian Dia layak
sebagai pengantara, Dia layak sebagai Imam Besar.
Dia sadar
bahwa Dia dibenci dan ditolak tetapi Dia tetap sangkal diri
pikul salib menunjukkan standart kelayakan seorang imam. Kalau melayani Tuhan
bagian yang enak belum menjadi suatu ukuran walaupun banyak pemberiannya,
tetapi kelayakan menjadi seorang imam adalah sangkal diri dan pikul salibnya dengan sadar, itu
standart kelayakan untuk seorang imam di hadapan Tuhan.
Untuk menguatkan hal itu ...
Ibrani 5:1-2
(5:1) Sebab setiap imam
besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan
mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena
dosa. (5:2) Ia harus dapat
mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri
penuh dengan kelemahan,
Saudaraku setiap Imam Besar Ia ditetapkan sebagai pengantara dengan mempersembahkan
diri-Nya sebagai korban untuk
memperdamaikan dosa manusia, dosa sesamanya.
Menjadi pendamaian berarti rela berkorban dengan sadar, dia harus menjadi korban,
supaya dia layak menjadi seorang imam. Kalau melayani tanpa korban sekalipun
banyak memberi suatu pemberian itu belum suatu ukuran, tetapi ukuran kelayakan
seorang imam adalah menjadi korban untuk memperdamaikan dosa.
Maka seorang imam harus mengerti;
1.
Orang-orang
yang jahil.
2.
Orang-orang
yang sesat.
Begitu
banyaknya kejahatan, begitu banyaknya pelanggaran disana sini, pemberontakan,
kesombongan, keangkuhan, kefasikan, tetapi Tuhan sampai pada saat detik ini,
sampai malam ini Tuhan masih menerima keberadaan kita, itu menunjukkan bahwa
sebagai Imam Besar Dia mengerti orang jahil, Dia mengerti orang-orang sesat.
Jadi bukan karena kebaikan kita ada malam ini.
Tadi Yakub menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya
bukan berarti Yakub tidak mengerti, bukan berarti Yakub tidak mengetahui
keberadaan anak-anaknya yang lain, Yakub tau bahwa anaknya yang lain benci
kepada Yusuf tetapi harus bayar harga, dia harus mengorbankan anaknya yang dilahirkan pada masa tuanya,
itu sisi Yakub.
Sisi Yusuf ketika
ia diutus, sahut Yusuf “ya bapaku,” Yusuf juga tau
bahwa dia dibenci (dia
ditolak)
oleh saudara-saudaranya tetapi dia harus dengar-dengaran kepada bapa.
Yesus dalam Injil
Yohanes 15 tiga kali menceritakan kebencian dunia terhadap diri-Nya tetapi
Dia mau diutus kedalam dunia ini supaya rencana Allah terlaksana, kehendak
Allah terlaksana, Yesus sendiri berkata “cawan
ini tidak mungkin lalu, kalau Aku tidak meminumnya,” dengan demikian
kehendak Allah terlaksana oleh-Nya. Dia sadar bahwa Dia ditolak tetapi Dia
harus memberi diri diutus sebab
Dia sangat mengerti orang-orang jahil, Dia sangat mengerti orang-orang sesat.
Biasanya kebanyakan orang kalau dia ditolak dia tidak
akan mau diutus, itu hukum Taurat. Tapi Yesus tidak seperti itu, Dia sendiri menceritakan tentang kebencian dunia, tetapi Dia mau diutus, karena Dia sangat mengerti
orang-orang jahil, Dia sangat mengerti orang-orang sesat.
Kita ini orang jahil, kita ini orang sesat, Dia sangat
mengerti kita, jadi bukan suatu kebetulan kita ada malam ini karena Dia
mengerti kita.
Pengertian:
-
Orang-orang
jahil -> orang bodoh yang tidak mengerti
tentang kebenaran dari salib.
-
Orang-orang
sesat -> orang-orang yang tidak tergembala.
Tanda tidak tergembala;
· Mengambil
jalannya masing-masing.
· Menuruti
apa yang menjadi keinginan hatinya.
Seandainya Dia menolak untuk diutus ke dunia, apa
jadinya tentang orang-orang yang jahil? Apa jadinya tentang orang-orang sesat?
Apa akhir hidup dari orang-orang jahil? Apa akhir hidup dari orang-orang sesat?
Ibrani 2:16-17
(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan
malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (2:17) Itulah sebabnya, maka dalam
segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi
Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus harus menjadi manusia supaya Ia menjadi Imam Besar,
supaya Ia menjadi pengantara antara Allah dan manusia, sebagai Imam Besar satu
sisi Ia menaruh belas kasihan kepada
sesama, kepada orang jahil, orang sesat dan satu sisi lain yang setia kepada Allah Bapa untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Saudaraku kita telah dipercayakan firman Pengajaran Mempelai ini tanggung jawab
kita untuk membawanya supaya seluruh bangsa mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel.
Ayo setia melayani pekerjaan Tuhan dan harus ada belas
kasih, itu tugas imam. Jadi imam itu bukan hanya berdiri di altar tetapi harus
menaruh belas kasih, kemudian yang setia juga mengutus kita supaya bangsa-bangsa
selamat, mengenal Pengajaran
Mempelai dalam terangnya
Tabernakel.
Kejadian 37:14
(37:14) Kata Israel kepadanya:
"Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan
kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub
menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.
Yakub menyuruh Yusuf untuk melihat apakah baik keadaan
saudara-saudaranya dan keadaan kambing dombanya, artinya; Allah sangat
memperhatikan penggembalaan, Allah tidak akan membiarkan penggembalaan yang
sifatnya tidak sehat yaitu menyimpan kebencian. Selanjutnya kabar tentang hal
itu harus dibawa kembali kepada Yakub.
Jadi Yesus diutus ke dalam dunia sebagai tanda
perhatian Tuhan Allah, kemudian selanjutnya Dia harus membawa kabar tentang
keadaan penggembalaan itu kembali kepada Bapa, karena Dia seorang pengantara.
Mari kita lihat ...
Matius 27:45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?
"Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Dia sudah menaikkan kabar tentang penggembalaan ini
kepada Bapa, masih ada yang jahil, masih ada orang yang sesat, Dia sampaikan
kabar itu, ini doa penyahutan Anak kepada bapa.
Dia sudah memberitahukan kabar tentang kemalasan kita,
Dia sudah memberitahukan kabar tentang kejahatan kita, Dia sudah memberitahukan
tentang kenajisan kita, kebobrokan kita, kejahilan kita sudah disampaikan
kepada Bapa, semuanya sudah disampaikan, ketika kita mengambil jalannya
masing-masing sudah disampaikan. Keadaan dari pada saudara-saudaranya dan
domba-dombanya, gembala dan domba semuanya sudah disampaikan kepada Bapa,
itulah doa penyahutan Anak di atas kayu salib, Dia sangat bertanggung jawab.
Ibrani 5:7
(5:7) Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Hanya untuk membawa kabar itu kembali kepada Bapa Dia harus
banyak menanggung penderitaan, di dalam doa penyahutan itu kita bisa mengerti
betapa hebatnya pergumulan karena dosa manusia yang Ia tanggung di atas kayu
salib, tetapi kadang-kadang kita anggap enteng dengan doa penyahutan ini. Apa
buktinya kita anggap enteng? Kembali lagi mengulangi dosa yang sama.
Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Sekalipun Ia adalah
Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah di derita-Nya,
Ia tidak mengundurkan diri sekalipun Dia banyak menanggung penderitaan.
Kita bersyukur kita mempunyai seorang Imam Besar yang saleh,
tanpa noda, tanpa salah, terpisah dari orang-orang berdosa, yang lebih tinggi
dari tingkat-tingkat langit.
Kita kembali memperhatikan ...
Yohanes 7:7
(7:7) Dunia tidak dapat
membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa
pekerjaan-pekerjaannya jahat.
Perkataan Yesus kepada saudara-saudara-Nya; “Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia
membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya
jahat.”
Kebencian dari saudara-saudara Yusuf diawali dari jubah
yang maha indah dan oleh karena mimpinya itu, Yusuf diutus kepada
saudara-saudaranya lalu tersingkaplah segala kekurangan mereka.
Kalau firman Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel disampaikan tersingkaplah kekurangan-kekurangan
kita, tetapi dengan demikian Ia dapat memberitahu segala sesuatu keadaan kita,
kejahilan, kesesatan manusia semuanya telah disampaikan, Dia tidak perduli
sekalipun dunia membenci, Dia tidak peduli dengan perasaan-Nya, tidak peduli dengan diri-Nya, asal kehendak Allah
terlaksana.
Yusuf adalah gambaran dari firman Pengajaran Mempelai, ketika dia diutus
terlihat segala kekurangan-kekurangan dari saudara-saudaranya dan
kekurangan ini harus dibawa kembali, dan oleh karena itulah dia dibenci tapi ia
tidak perduli.
Bagaimana dengan kita masih sibuk dengan perasaan?
Masih sibuk dengan keinginanmu? Yesus sibuk dengan hatimu, pikiranmu, hidupmu,
masa depanmu. Kenapa kita tidak sibuk memikirkan rencana Allah yang besar?
Rencana Allah dalam penyelamatan? Tapi kita sendiri tidak sibuk memperhatikan
keselamatan jiwa kita, kita sendiri tidak perhatikan bagaimaan kita
memperhatikan orang jahil dan orang sesat, itu sesuatu yang tidak mungkin.
Dalam Injil
Yohanes 15 Yesus
menceritakan sebanyak tiga kali tentang kebencian dunia terhadap Dia, Dia sadar
tetapi Dia tetap rela diutus dalam keadaan dunia membenci. Karena memang ketika
Dia diutus untuk menyampaikan kabar mempelai supaya dosa terlihat.
Lebih baik kita ditolak dunia
asal Tuhan tidak menolak kehidupan kita semua. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment