IBADAH RAYA MINGGU,
02 DESEMBER 2019
KITAB WAHYU
(Seri:80)
Subtema: “BUNYI GURUH YANG PERTAMA”
Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus oleh karena kemurahan
hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu.
Saya juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat Tuhan,
bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video internet,
Youtube, Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Oleh
sebab itu marilah kita dengan rendah hati mohonkan kemurahan hati Tuhan supaya
kiranya Tuhan melawat hati kita lewat pembukaan firman Tuhan sore petang ini.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:3b.
Wahyu 10:3
(10:3)
dan
ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah
ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat 3b,
yaitu; “Dan sesudah ia berseru, ketujuh
guruh itu memperdengarkan suaranya.”
Kesimpulannya; di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali terdengar bunyi guruh menderu.
Adapun ketujuh guruh menderu itu ialah;
1. Wahyu 4:5.
2. Wahyu 8:5.
3. Wahyu 10:3.
4. Wahyu 11:19.
5. Wahyu 14:2.
6. Wahyu 16:18.
7. Wahyu 19:6.
Kita berdoa memohon kemurahan hati Tuhan untuk kita
melihat keberadaan dari ketujuh guruh tersebut.
Sekarang mari kita memperhatikan ketujuh guruh tersebut
dimulai dari...
Tentang: BUNYI GURUH
YANG PERTAMA.
Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu
keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di
hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
“Dari takhta itu
keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu” hal
ini memberi suatu pengertian bagi kita yaitu bahwa di dalam kerajaan sorga ada suatu kegiatan dengan kecepatan tinggi
atau disebut aksi dan akselerasi.
Sekarang ini kita berada di takhta Allah berarti berada
di dalam kegiatan Roh, oleh sebab itu jangan kita berlambat-lambat dan
bermalas-malas, sebab kita harus berlomba dengan waktu.
Jangan kita sibuk dengan mengikuti arus dunia supaya
kita jangan digilas oleh zaman ini, kemudian jangan kita sibuk dengan
kepentingan diri, jangan sibuk dengan keinginan daging. Sekarang kita sedang
berlomba dengan waktu, sebab itu perhatikanlah dengan sungguh-sungguh sementara
kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, demikian juga dengan kedatangan si
pendurhaka juga sudah di depan mata.
Perlu untuk diketahui, kedatangan Tuhan diawali dengan
hadirnya si pendurhaka, itu sebabnya tadi saya katakan kita harus berlomba
dengan waktu, seteru Allah itulah si pendurhaka begitu gesit, begitu cekatan
dalam menggunakan kesempatan, bila memungkinkan dapat memperdaya orang-orang
pilihan juga.
2 Tesalonika 2:3
(2:3) Janganlah kamu memberi
dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum
Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia
durhaka, yang harus binasa,
Jadi sebelum kedatangan Tuhan kembali untuk yang kedua
kalinya, haruslah datang dahulu murtad, yaitu; tampilnya manusia durhaka, yang
harus binasa.
-
Murtad
-> orang-orang yang tidak sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan.
-
Durhaka
-> orang-orang yang memberontak terhadap Bapa dan Anak (menyangkal salib
Kristus).
Kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab saat ini kita
berada di tengah-tengah kegiatan Roh, untuk
mengusahakan dan memelihara ibadah dan pelayanan ini sama seperti
memikul salib di atas pundak masing-masing. Tetapi jangan sampai oleh karena salib yang kita
pikul, akhirnya membuat kita bersungut-sungut, ingat kedatangan Tuhan sudah
tidak lama lagi.
Jika memang harus menderita karena salib itu jauh lebih
baik kita alami saat ini karena siksaan itu begitu hebat, lebih baik kita
menderita saat ini untuk sementara waktu dari pada menderita selamanya di dalam
api neraka. Sebab itu kuasai hati, kuasai hidup jangan sampai ada persungutan.
1 Yohanes 2:18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini
adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang
antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah
tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. (2:19) Memang mereka berasal dari
antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama
dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir tandanya
munculnya banyak antikris, mereka
itu adalah orang-orang yang murtad
atau orang-orang yang mengundurkan diri
dari Tuhan.
Pertanyaannya; mengapa mereka mengundurkan diri dari
Tuhan?
Jawabnya ialah; karena mereka tidak sungguh-sungguh di
dalam Tuhan, tidak sungguh-sungguh memikul salibnya.
Tanda-tanda orang yang tidak sungguh-sungguh memikul
salib; bersungut-sungut bahkan mempersalahkan salib.
1 Yohanes 2:21-22
(2:21) Aku menulis kepadamu,
bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang
berasal dari kebenaran. (2:22) Siapakah
pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu
adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Menyangkal Bapa dan Anak sama artinya menyangkal salib-Nya itulah orang-orang yang mendurhaka.
Jadi firman semacam ini disampaikan kepada kita bukan
berarti kita tidak mengerti firman, justru karena kita sudah mengerti firman
lalu disampaikan tentang orang-orang yang mendurhaka, karena orang yang tidak
mengerti firman tidak akan mengerti tentang orang-orang yang mendurhaka.
2 Tesalonika 2:5
(2:5) Tidakkah kamu ingat,
bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama
dengan kamu?
Rasul Paulus berkali-kali menyampaikan tentang kedatangan
Tuhan yang diawali dengan tampilnya orang-orang yang murtad dan tampilnya
orang-orang yang mendurhaka. Jadi memang itu disampaikan justru kepada orang
yang sudah mengerti firman bukan kepada orang yang tidak mengetahui firman. Dan
Tuhan juga menyatakan itu kepada kita.
2 Tesalonikan 2:6-8
(2:6) Dan sekarang kamu tahu
apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang
telah ditentukan baginya. (2:7) Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan
dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan
akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Rahasia kedurhakaan itu sekarang telah mulai bekerja
tetapi masih ada yang menahannya, tetapi kalau yang menahan itu telah
disingkirkan maka pada waktu itulah si pendurhaka baru menyatakan dirinya.
kesimpulannya; kalau salib disingkirkan dari tengah-tengah kegiatan Roh barulah si pendurhaka itu nanti menyatakan dirinya.
kesimpulannya; kalau salib disingkirkan dari tengah-tengah kegiatan Roh barulah si pendurhaka itu nanti menyatakan dirinya.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9)
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat
terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan
mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Si penduhaka itu adalah pekerjaan dari iblis atau setan
yang disertai dengan rupa-rupa perbuatan ajaib, disertai dengan tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu.
Tujuan mereka mengadakan tanda-tanda dan perbuatan
ajaib adalah untuk menyesatkan dan membinasakan orang yang tidak menerima
dan mengasihi kebenaran yaitu kebenaran salib yang mampu menyelamatkan jiwa.
Harusnya kita bersyukur kepada Tuhan seberapa besar dan seberapa berat salib
yang harus kita pikul dibahu kita masing-masing, janganlah kita
bersungut-sungut, justru itu menjadi pengantara antara Allah dengan kehidupan
kita masing-masing, sebab itu jangan mau disesatkan dengan rupa-rupa perbuatan
ajaib ini.
Tidak sedikit pengorbanan yang telah kita persembahkan
kepada Tuhan, bukan saja tenaga, pikiran, waktu, bahkan materi keuangan pun.
Memang ada yang berkorban sedikit, ada yang banyak, ada yang lebih banyak,
tetapi percayalah itu adalah pengantara antara Allah dan manusia.
Jangan menyesal, jangan sampai kita tidak menerima dan
mengasihi kebenaran salib yang mampu menyelamatkan jiwa kita masing-masing,
jangan menyesal di dalam hal berkorban.
Pendeknya; kalau kita tidak berlomba dengan waktu maka
si seteru Allah yaitu antikris dengan cekatan memanfaatkan kesempatan di dalam
mempengaruhi orang-orang pilihan lewat rupa-rupa perbuatan ajaib dan
tanda-tanda heran.
Sekarang marilah kita kembali membaca ...
Wahyu 4 :5
(4:5)
Dan
dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah, artinya; kegiatan dengan kecepatan
tinggi ada di dalam terang.
Tuhan tidak bekerja di dalam gelap, Tuhan bekerja di
dalam terang sebab Dialah terang dunia.
Saudaraku obor yang menyala-nyala di hadapan takhta itu
dan yang dilihat Rasul Yohanes di pulau Patmos sama dengan apa yang dilihat
oleh Musa di dalam Tabernakel.
1 Tesalonika 5:4-8
(5:1) Tetapi tentang zaman dan
masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (5:2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang
seperti pencuri pada malam. (5:3)
Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka
ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh
sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
Waktu berjalan dengan cepat sementara dilain sisi ada
orang yang sibuk dengan kepentingan sendiri, sibuk dengan dunia dan arusnya,
sekali waktu kedatangan Tuhan bagi mereka sangat mengejutkan, kedatang Tuhan
bagi mereka seperti pencuri di malam hari. Tidak ada yang tau pencuri datang
untuk mencuri dan membongkar rumah. Sebab itu orang yang sibuk dengan
kepentingannya, sibuk dengan dunianya bagi mereka kedatangan Tuhan itu
mengejutkan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa sakit bersalin, dan
mereka tidak akan luput.
Seperti kilat dengan kecepatan tinggi lalu di dalamnya
juga ada tujuh obor yang menyala-nyala berarti kegiatan dalam kecepatan tinggi
itu ada di dalam terang. Oleh sebab itu kita harus berlomba dengan waktu,
jangan kita sibuk dengan kepentingan diri, dengan dunia dan arusnya karena
waktu terus berjalan.
1 Tesalonika 5:4-8
(5:4) Tetapi kamu,
saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu
tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5:5)
karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah
orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang
lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (5:7)
Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk
waktu malam. (5:8) Tetapi kita,
yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan
kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
Disini kita dapat melihat keadaan orang-orang malam dengan orang-orang
siang.
ORANG MALAM ATAU KEGELAPAN, kegiatan mereka ada dua:
1.
Tidur -> pemalas, orang malas banyak tidur.
2.
Mabuk
-> orang yang hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan daging.
Sedangkan ORANG-ORANG SIANG ATAU TERANG; berjaga-jaga dan sadar.
Puji Tuhan kita boleh melayani pekerjaan Tuhan ini
bersama-sama, bergandengan tangan, saling melengkapi, jangan tidur, jangan
mabuk.
Tapi biarlah kita semua benar-benar menjadi anak-anak
siang, berada di dalam terang berarti berjaga-jaga senantiasa dan sadar. Tuhan
percayakan kita perkara besar, supaya kita selalu berjaga-jaga dan sadar,
tandanya setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, supaya nanti Tuhan
percayakan tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar.
Mari kita perhatikan ...
Lukas 21:34-36
(21:34) "Jagalah dirimu,
supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan
duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu
seperti suatu jerat. (21:35)
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. (21:36) Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu
beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya
kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Saudaraku, berjaga-jagalah
senantiasa berarti hidup di dalam doa
dan penyembahan, dari situlah kita memperoleh kekuatan untuk luput dari
semua yang akan terjadi sesuai dengan firman Allah, sebab firman Allah memang
harus digenapi.
Yang hidup dalam doa penyembahan, berarti menggunakan
lutut sebagai kekuatan. Lutut ini kekuatan kita supaya kita luput dari segala
yang akan terjadi ini. Apa yang dtuliskan-Nya itu memang harus terjadi, oleh
sebab itu hal yang harus diperhatikan adalah jaga hati berarti jangan sarat
oleh:
1.
Pesta pora.
2. Kemabukan.
3. Kepentingan diri dan kepentingan dunia.
Sehingga kedatangan Tuhan untuk yang kedua kali tidak
seperti pencuri di malam hari.
Lukas 21:37
(21:37) Pada
siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan
bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
Dua tindakan dari Yesus Kristus;
1. Siang hari mengajar di
Bait Allah.
Saudaraku kalau kita adalah rumah Tuhan
maka sudah sepatutnya kita menerima pengajaran yang benar dan itu ada di dalam
hati kita masing-masing.
2.
Bermalam
di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
Artinya; di tengah-tengah kegelapan dunia
(dosa sudah memuncak) hiduplah di dalam doa penyembahan.
Memang ibadah kita ini harus dibawa sampai
kepada doa penyembahan, sampai kepada mezbah dupa Allah, ibadah kita tidak
boleh berjalan di tempat hanya karena daging dan keinginannya, hanya karena
iblis atau setan lewat demon-demon dari roh-roh jahat, demon-demon dari roh-roh
najis, jangan juga karena dunia dan arusnya. Tapi biarlah kita membawa ibadah
kita ini memuncak sampai kepada doa penyembahan yang besar supaya kita bisa
melewati segala sesuatu yang akan terjadi ini, jangan sarat dengan pesta pora.
Saat ini kita berada di atas gunung yang
tinggi, gunung Sion dari sana keluar pengajaran mempelai dalam terangnya
Tabernakel untuk memimpin dan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Kemudian sekali lagi saya akan menyampaikan tujuh obor
yang menyala-nyala berarti gerakan ini ada dalam terang sebab Tuhan tidak
bekerja di dalam kegelapan.
Lukas 12:35-36
(12:35) "Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. (12:36) Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang
menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Suasana penantian kita harus dipengaruhi dengan suasana pesta nikah, karena Tuhan kita
datang kembali ke dunia ini untuk yang kedua kali sebagai Raja dan tampil
sebagai Mempelai Pria sorga.
Lihat suasana penantian dipengaruhi pesta nikah ada dua
yaitu;
1.
Tetap
berikat pinggang, artinya; seorang hamba bekerja dan
melayani tuannya harus berada di dalam kebenaran.
2.
Pelita
tetap menyala artinya; seorang hamba Tuhan di dalam
melayani Tuihan harus berada di dalam kuasa Roh El Kudus supaya kehidupan kita
ini terus berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.
Jangan sampai kita melayani tetapi masih di
dalam kegelapan, sebab itu pelita tetap menyala, kerja melayani Tuhan di dalam
terang Roh El Kudus.
Kalau bekerja di dalam terang Roh El Kudus
kobarannya itu luar biasa, tidak dibatasi dengan gengsi, tidak dapat dibatasi
oleh harga diri, tidak dapat dibatasi dengan kedudukan dan jabatan, harta,
kekayaan, dengan apapun yang dia punya, dia tetap berkobar-kobar, itu orang
yang melayani dengan kobaran Roh El Kudus, pelita tetap menyala..
Sekarang kita memperhatikan ...
Lukas 12:37
(12:37) Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
“Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.”
Kebahagiaan disini tidak sama dengan kebahagiaan yang
disuguhkan oleh dunia, kebahagiaan disini adalah kebahagiaan yang kekal, yang akan dia terima dari tuannya. Sinkron
sekali dengan Matius 25; hamba yang
pertama dan hamba yang kedua yang menerima lima dan dua talenta, tetap setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil sehingga mereka dipercayakan
oleh tuannya tanggung jawab dalam perkara yang besar. Kemudian tuannya itu
berkata; “Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.” Inilah kebahagiaan kekal.
Perhatikanlah itu, tetap berikat pinggang, layani Tuhan
di dalam kebenaran, kemudian yang kedua melayani Tuhan di dalam terang urapan
Roh Kudus. Sekali lagi saya tandaskan, suasana penantian ini harus dipengaruhi
dengan suasana pesta nikah; berikat pinggang dan pelita tetap menyala, berbahagialah.
Kemudian ...
Lukas 12:38, 40
(12:38) Dan apabila ia datang
pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian,
maka berbahagialah mereka. (12:40)
Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat
yang tidak kamu sangkakan."
Di dalam menantikan Tuhan kembali harus dipengaruhi
suasana pesta nikah, berarti siap sedia itulah orang-orang yang berjaga-jaga
dan sadar, kelak bersama dengan Dia, di dalam kebahagiaan kekal.
Inilah bunyi guruh menderuh yang pertama, kita berdoa
supaya kita kembali memperhatikan bunyi guruh menderu yang kedua sampai nanti
yang ketujuh, yang terakhir.
Kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya kita boleh
mengalami pesta double, berarti limpah kasih dan kemurahan dari Tuhan, diawali
dengan setia memikul salib, tidak mudah menyerah, tidak mudah kecewa sekalipun
dikecewakan, seperti Yusuf dia berjuang dari Sikhem sampai berada di Dotan,
yaitu: pesta double, kelimpahan kasih karunia. Sedangkan Sikhem
-> bahu, kegunaannya memikul suatu tanggung jawab.
Yesus berbicara kepada orang lain dengan bentuk
perumpamaan, tetapi kepada murid-murid dinyatakan rahasia kerajaan sorga supaya
kepada siapa yang punya kepadanya diberikan supaya berkelimpahan. Kita punya
sepasang mata, kita punya sepasang telinga, seperti Tuhan Yesus Kristus
mempunyai sepasang mata dan mempunyai sepasang telinga yang baik, apa yang Dia
lihat, apa yang Dia dengar dari Allah Bapa, itu yang Dia kerjakan.
Mazmur 103:19
(103:19)
TUHAN
sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala
sesuatu
Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan
Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, berkuasa atas kehidupan kita yang
berjaga-jaga dan sadar. Dalam penantian senantiasa dipengaruhi oleh pesta
nikah, kerajaan Tuhan berkuasa atas mereka, turutlah dan masuklah dalam
kebahagiaan tuannya. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U Sitohang
No comments:
Post a Comment