KITAB RUT
(Seri 44)
Subtema:
DIPELIHARA KARENA TERGEMBALA
Shalom saudaraku..
Selamat malam, salam
sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kasih dan kemurahan Tuhan kita
dimungkinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pendalaman Alikitab yang
disertai dengan Perjamuan Suci.
Saya juga tidak lupa
menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman
Tuhan lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, dimanapun
anda brada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Kembali kita
mempehatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut
2:8-9.
Rut 2:8-9
(2:8)Sesudah
itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah
engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi
dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. (2:9)Lihat
saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu
dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki
jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan
minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."
Saudaraku, untuk
bekerja di ladang Boas, Rut terlebih dahulu dibekali dan diperlengkapi dengan
kata lain diyakinkan oleh Boas rohani yaitu Tuhan Yesus Kristus, dengan tujuan
supaya Rut bertahan dan kuat di dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Berkaitan dengan hal
itu kita kembali memperhatikan..
2 Tesalonika 3:3
(3:3)Tetapi
Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap
yang jahat.
Tetapi Tuhan adalah
SETIA. Tanda kesetiaan Tuhan ada dua, yaitu:
1. Tuhan
akan menguatkan hati kita.
2. Memelihara
hati kita terhadap yang jahat.
Marilah kita memeriksa
dua perkara tersebut, dimulai dari..
Tentang: TUHAN AKAN MENGUATKAN
HATI KITA.
Filipi 2:8
(2:8)Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
“Taat sampai mati
bahkan sampai mati di atas kayu salib.” Artinya; Yesus setia dan di dalam
kesetiaan-Nya itu menunjukkan bahwa Ia kuat.
2 Korintus 4:7-10
(4:7)Tetapi
harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan
yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (4:8)Dalam
segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak
putus asa;(4:9)kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak
binasa. (4:10)Kami senantiasa membawa
kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi
nyata di dalam tubuh kami.
Harta di dalam bejana
tanah liat, yaitu; membawa kematian Yesus di dalam tubuh kita sehingga
kita mendapatkan kekuatan yang
berlimpah-limpah. Dengan bukti;
a. Ditindas,
namun tidak terjepit.
b. Habis
akal, namun tidak putus asa.
c. Dianiaya,
namun tidak ditinggalkan sendirian.
d. Dihempaskan,
namun tidan binasa.
Sebetulnya kehidupan
manusia sama seperti bejana tanah liat, artinya; rapuh dan mudah hancur, dengan
lain kata tidak ada kekuatan. Misalnya;
sebuah vas bunga yang ada di tangan seseorang kalau dilepaskan maka dia akan
terjatuh dan hancur berkeping-keping, seperti itulah keberadaan dari manusia,
bagaikan bejana tanah liat.
Rapuh dan mudah
hancur, tidak ada kekuatan, tetapi oleh karena harta di dalam bejana tanah liat
yaitu membawa kematian Yesus di dalam tubuh sehingga kita memperoleh kekuatan
yang berlimpah-limpah dari Allah.
Jadi jelas, kekuatan
yang berlimpah-limpah itu dari Allah, bukan dari diri kita masing-masing.
2 Korintus 4:11
(4:11)Sebab
kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena
Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana
ini.
Rasul Paulus
terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus.
2 Korintus 4:12
(4:12)Maka
demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
Rasul Paulus berkata; “Maut giat
di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.”
Kesimpulannya; Rasul
Paulus rela di dalam pengalaman kematian karena melayani sidang jemaat di
Korintus.
Jadi sikap yang
ditampilkan oleh Rasul Paulus ini menunjukkan dua hal, yaitu:
1. Dia
tidak egois.
2. Dia
bertanggung jawab.
2 Korintus 12:9
(12:9)Tetapi
jawab Tuhan kepadaku:"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."Sebab itu terlebih suka aku
bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Rasul Paulus terlebih
suka bermegah di dalam kelemahan/penderitaan/sengsara salib. Tujuannya; supaya kuasa
Kristus turun menaungi dia.
Berarti; yang menjadi
perlindungan bagi kita di dalam melayani Tuhan adalah salib Kristus
(ditandai dengan pengorbanan).
2 Korintus 12:10
(12:10) Karena
itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam
kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab
jika aku lemah, maka aku kuat.
Selanjutnya; Rasul
Paulus rela di dalam “kelemahan,
siksaan, kesukaran, penganiayaan, dan
kesukaran”
oleh karena Kritsus. Lalu Rasul Paulus
mengaku, sebab jika aku lemah maka aku kuat. Sebaliknya, kalau seseorang merasa
diri kuat, pasti dia lemah, maka yang membuat kita kuat adalah salib Kristus.
Jadi jelas, kekuatan
yang berlimpah-limpah itu berasal dari Allah oleh karena salib Kristus, itulah
harta dalam bejana tanah liat. Sekalipun bejana tanah liat rapuh, mudah hancur,
tetapi oleh karena harta dalam bejana tanah liat yaitu membawa kematian Yesus,
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung sehingga kita memperoleh
kekuatan yang berlimpah-limpah.
Itu sebabnya Rasul
Paulus terlebih suka bermegah di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran,
penganiayaan, itulah yang disebut sengsara karena salib, supaya ketika ia
lemah, ia kuat.
Kalau kita memperoleh
kekuatan dari salib di dalam melayani pekerjaan Tuhan, itu adalah tanda
kesetiaan Tuhan bagi mereka yang melayani pekerjaan Tuhan.
1 korintus 1:18
(1:18)Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Saudaraku, bagi kita
yang akan diselamatkan, pemberitaan tentang salib adalah kekuatan Allah.
Jadi kalau yang
diberitakan adalah salib maka itu merupakan kasih karunia, karena salib yang
diberitakan itu merupakan kekuatan Allah
bagi kita sekaliannya.
1 Korintus 1:22-24
(1:22)Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23) tetapi
kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,(1:24)tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Di sini kita melihat
bahwa Rasul Paulus memiliki pendirian yang kuat di dalam hal memberitakan
Kristus yang disalibkan, sekalipun orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat, namun karena Rasul Paulus sadar bahwa
pemberitaan firman tentang salib adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah bagi kita, maka dalam hal pemberitaan tentang salib, Rasul Paulus
tidak mau berubah.
Tidak satu orangpun
bisa bertahan dan kuat di dalam melayani Tuhan kalau dia tidak memikul salibnya
dengan tulus. Kalau melayani Tuhan
tanpa ketulusan maka orang semacam ini tidak akan pernah menerima kekuatan yang
berlimpah-limpah dari Allah. Tetapi kalau kita melayani pekerjaan Tuhan,
memikul salib dengan tulus maka ia akan memperoleh kekuatan Allah yaitu
kekuatan yang berlimpah-limpah dari Allah.
Maka Rasul Paulus
sadar tentang hal itu, pendiriannya tidak berubah di dalam hal memberitakan
tentang salib Kristus karena salib
Kristus merupakan kekuatan Allah dan hikmat Allah bagi kita. Tidak ada kekuatan
di dunia yang melebihi kekuatan dari salib Kristus dan tidak ada hikmat di
dunia ini melebihi hikmat dari salib Kristus.
1 Korintus 1:25
(1:25)Sebab
yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah
dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Jadi yang bodoh dari
Allah lebih besar hikmatnya dari manusia dunia dan yang lemah dari Allah lebih
kuat dari manusia dunia. Maka tidak ada kekuatan yang bisa menandingi kekuatan
dari salib dan tidak ada hikmat yang bisa menandingi hikmat dari salib. Orang
yang tulus di dalam memikul salib, tulus di dalam melayani pekerjaan Tuhan,
hikmatnya luar biasa, orang semacam ini adalah orang yang bertahan dan kuat di
dalam melayani pekerjaan Tuhan.
1 Korintus 1:26
(1:26)Ingat
saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut
ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang
berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
Saudara harus sadar
bagaimana awalnya kita datang dan berada di dalam
Tuhan, betapa bodohnya, betapa lemahnya. Tanda kebodohan; tidak mengerti membedakan mana yang baik, yang benar, dan
mana yang suci, serta yang berkenan bagi Dia.
Kita juga kehidupan
yang begitu lemah, artinya; mudah sekali dipengaruhi oleh hal-hal yang
tidak suci. Tetapi di sini kita melihat, Tuhan memanggil yang bodoh dari bumi
untuk mempermalukan hikmat dunia dan Tuhan memanggil
orang yang lemah dari dunia untuk mempermalukan orang
yang kuat
dari dunia.
Sebab itu saya
tandaskan sekali lagi, tidak ada hikmat yang bisa menandingi hikmat dari salib
Kristus dan tidak ada kekuatan yang bisa menandingi kekuatan dari salib
Kristus. Syaratnya; asal saja kita tulus di dalam melayani pekerjaan Tuhan,
tulus di dalam hal memikul salibnya, pasti orang semcam ini penuh hikmat.
Jangan
bersungut-sungut di dalam memikul salib, di dalam melayani pekerjaan Tuhan,
susah senang, berat ataupun ringan jangan bersungut-sungut, kita belajar dari
pendirian Rasul Paulus, sekalipun orang-orang Yahudi menghendaki tanda-tanda
dan orang-orang Yunani menghendaki hikmat, namun ia tetap memberitakan firman
tentang salib Kristus. Pendiriannya dalam hal itu tidak berubah-ubah dan saya
juga belajar dari situ.
Memang dahulu awal
memulai pelayanan, saya sempat putar otak bagaimana caranya memajukan pelayanan
ini, saya baca buku sana, buku sini juga buku-buku pengetahuan bagaimana
menambah jumlah jiwa seperti yang banyak dijual di luaran sana, tetapi pada
kenyataannya bukan seperti itu yang Tuhan mau.
Karena memang di sini
kita melihat ada dua golongan orang dalam mengikuti Tuhan, dimana orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang Yunani menghendaki hikmat, dan itu yang dialami
oleh Rasul Paulus, tetapi sekalipun demikian pendiriannya di dalam hal
memberitakan firman tentang salib tidak berubah, dia tidak mau menggunakan
metode ini dan metode itu, sebetulnya itu adalah cara manusia secara ilmiah
(logika). Dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, logika tidak boleh dicampur.
Demikianlah tentang
kekuatan yang berlimpah-limpah, dimana pemberitaan firman tentang salib adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Tentang: MEMELIHARA HATI KITA
TERHADAP YANG JAHAT.
Saudaraku,
pemeliharaan adalah jaminan dari Gembala Agung atas domba-domba di dalam suatu
penggembalaan.
Saudara yang merasa
terpelihara dengan baik sampai hari ini, itu merupakan jaminan dari Gembala
Agung bagi kita sebagai kawanan domba Allah.
1 Petrus 2:25
(2:25)Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
“Kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.”
Kesimpulannya; pemeliharaan
jiwa adalah jaminan dari Gembala Agung bagi kita sebagai kawanan domba
Allah.
Berkaitan dengan itu
kita membaca..
Yehezkiel 34:2-4
(34:2)"Hai
anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan
katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri!
Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?
(34:3)Kamu
menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih,
tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.(34:4)Yang
lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu
balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari,
melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
Saudaraku, di sini
kita melihat gembala-gembala yang jahat hanya menggembalakan dirinya. Dengan
bukti:
- Gembala
menikmati susu domba-domba.
- Bulunya
dibuat pakaian.
- Yang
gemuk disembelih.
- Domba-domba
tidak tergembala.
- Yang
sakit tidak diobati.
- Yang
luka tidak dibalut.
- Yang
sesat tidak dibawa pulang.
- Yang
hilang tidak dicari, sebaliknya diinjak-injak dengan kekerasan dan kekejaman.
Inilah gembala yang
tidak bertanggung jawab karena ia hanya menggembalakan dirinya sendiri, mencari
kesenangan dari domba-domba itu, namun tidak mau memperhatikan keberadaan dari
domba-domba itu.
Yehezkiel 34:5
(34:5)Dengan
demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi
makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak
Akibatnya; domba-domba berserak
(tercerai-berai), dengan lain kata; liar sehingga menjadi makanan binatang
hutan. Binatang hutan (binatang buas) itulah hawa nafsu
dan
segala keinginan daging yang jahat.
Lihat kalau seseorang
tidak mau tergembala dengan baik, pasti dia menjadi makanan dari binatang buas
(binatang hutan) itulah hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.
Yehezkiel 34:6
(34:6) dan tersesat
di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku
berserak, tanpa seorang pun yang memperhatikan atau yang mencarinya.
Praktek domba-domba
berserak adalah beribadah di sembarang tempat, tidak menetap di dalam satu
kandang penggembalaan dengan satu gembala.
Kita bandingkan dengan
sistem Gembala Agung..
Yehekiel 34:14-16
(34:14)Di
padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung
Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat
penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi
makanannya di atas gunung-gunung Israel. (34:15)Aku
sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku
akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. (34:16)Yang
hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut,
yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku
akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Tuhan Yesus adalah Gembala
yang baik, Ia menggembalakan domba-domba-Nya dan Ia membiarkan
domba-domba itu berbaring. Artinya; domba-domba terpelihara dengan baik,
dengan perlindungan dan penjagaan yang sempurna dari Gembala Agung. Jadi
pemeliharaan yang sempurna terhadap domba-domba sumbernya dari Gembala Agung,
sekalipun seseorang banyak harta, uang, kedudukan dan jabatan yang tinggi,
namun kalau dia tidak tergembala maka kehidupan rohani semacam ini tidak akan
terpelihara dengan baik.
Tetapi tadi kita sudah
melihat, ketika domba-domba itu digembalakan dengan baik oleh Gembala Agung,
domba-domba dibiarkan berbaring, berarti; dipelihara dengan perlindungan dan
penjagaan dari Gembala Agung (tidak ada kekejutan).
Beberapa mingggu lalu
saya mengikuti persekutuan di Malang, tempat tidur saya persis di pinggir rel
kereta api, sehingga setiap kali kereta api lewat, jendelanya bunyi dan saya
selalu terbangun, tidak bisa tidur, dan hampir setiap satu jam kereta melintas
sehingga saya tidak bisa tidur, saya tidak bisa berbaring dengan baik karena
selalu ada kekejutan. Namum di sini kita melihat kalau domba-domba dibiarkan
berbaring oleh Gembala Agung maka tidak ada kekejutan,
dipelihara dengan perlindungan dan penjagaan dari Gembala Agung.
Jadi kita tidak rugi
kalau kita digembalakan oleh Gembala Agung sekalipun banyak tuntutan-tuntutan
dan aturan-aturan yang harus kita ikuti di dalam satu kandang penggembalaan
dengan satu gembala ini. Memang keadaan domba-domba kalau tergembala adalah
dengar-dengaran dan mengikuti gembala dengan segala atura-aturan di dalam
penggembalaan itu sendiri.
Bukti bahwa Yesus
adalah Gembala yang baik:
1. Yang hilang dicari.
Dalam kisah satu
domba yang hilang dalam kitab Lukas, gembala yang baik mencari domba itu
sampai menemukannya. Ketika ia menemukan domba yang hilang ini, domba ini
ditaruh di atas pundak, dipikul oleh gembala, kemudian domba ini tidak segera
dibawa ke dalam kandang penggembalaan untuk digabungkan dengan sembilan puluh
sembilan domba lainnya, namun dibawa dulu ke rumah untuk menikmati sukacita
besar di sorga. Namun sembilan puluh sembilan domba
lainnya ditinggalkan demi menyelamatkan satu domba.
2. Yang tersesat dibawa pulang.
Sesat artinya:
-
Mengambil jalannya
sendiri.
- Menuruti keinginan di hati.
3. Yang luka dibalut.
Saudaraku, Yesus
telah mengalami penderitaan hebat, Dia mengalami pemukulan yang hebat di atas
kayu salib, dengan bilur bilur-Nya segala yang luka disembuhkan. Dan malam ini
kita sekarang telah dilukai oleh pedang Roh (firman Allah) yang mampu
menyembuhkan segala sakit-penyakit yang kita derita. Dia yang melukai, tetapi
dia juga yang membebat semua luka-luka di batin kita masing-masing. Jadi oleh
karena bilur-bilur Yesus kita disembuhkan.
Puji Tuhan…Haleluyah…
4. Yang sakit dikuatkan kembali.
Dalam Matius
25:35-40; ketika Anak Manusia datang dalam kemuliaan maka Dia akan
mengumpulkan semua orang dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan
seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Domba ditempatkan di sebelah
kanan, sedangkan kambing ditempatkan di sebelah kiri selanjutnya bagi
domba-domba telah tersedia Kerajaan Sorga. “Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku
makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing,
kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang,
kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit,
kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam
penjara, kamu mengunjungi Aku.”
Lalu domba-domba itu bertanya: ”Tuhan,
bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus
dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang
asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi
Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan
kami mengunjungi Engkau?”
Dan Raja itu akan menjawab mereka: “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku.”
Saudaraku,
banyak sekali kita sudah dengar firman Tuhan, tetapi firman Tuhan itu
terabaikan begitu saja. Banyak diantara kita tidak peduli dengan sesamanya,
tetapi Tuhan tetap mempedulikan keadaan kita manakala kita mengalami keadaan
sakit, kita dikuatkan kembali.
5. Yang gemuk dan yang kuat akan dilindungi.
Saudaraku,
kerohanian yang gemuk, kerohanian yang sudah diberkati oleh Tuhan, harus tetap
dipelihara, harus tetap dilindungi oleh Tuhan, Tuhan tidak akan membiarkan
domba-domba itu kurus kering, namun dilindungi agar tetap gemuk, diberkati
dengan limpah, jasmani teramat lebih yang rohani.
Kemudian yang
kuat dilindungi dengan jalan tetap menjunjung
tinggi korban Kristus.
Pendeknya; Tuhan
menggembalakan domba-domba-Nya dengan tanggung
jawab dan disertai dengan penuh perhatian.
Yehezkiel 34:17
(34:17)Dan hai
kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi
hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing
jantan.
Selanjutnya, Tuhan
akan menjadi hakim diantara kawanan domba. Pendeknya; domba-domba menikmati
kasih karunia dan kemurahan, tetapi kalau Tuhan tidak tampil sebagai hakim maka
yang terjadi nanti kajahatan dibalas dengan kejahatan. Beda dengan orang yang
hidup di bawah kasih karunia dan kemurahan, ketika dia dicaci maki, dia tidak
membalas dengan mencaci maki, tetapi dia serahkan semuanya kepada Tuhan yang
menghakimi dengan adil.
Kalau
tergembala dengan baik, maka Tuhan akan menjadi hakim di antara kawanan domba.
Pendeknya; kawanan
domba menikmati kasih dan kemurahan Tuhan.
Saudaraku, kita dahulu
tidak mengenal kasih karunia dan kemurahan, tetapi semakin kita dalam dan
hanyut, tergembala dengan baik dan benar, maka kita semakin mengerti dan mengenal
kasih karunia (kemurahan
Tuhan),
dari kasih karunia yang satu kita dibawa
kepada kasih karunia yang lain, seterusnya sampai kita sempurna, tidak hidup di
bawah hukum taurat, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Yehekiel 34:18-19
(34:18)Apakah
belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik?
Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu?
Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal
itu kamu keruhkan dengan kakimu? (34:19)Apakah
domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan
meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
Saudaraku, di dalam
kandang penggembalaan:
a. Domba-domba
menghabiskan rumput yang terbaik.
Padang rumput yang
terbaik, sama artinya dengan padang rumput yang hijau ->pembukaan rahasia
firman yang selalu baru dan baru. Sebaliknya, pemberitaan firman tanpa
pembukaan = makanan lama yang dipanas-panaskan.
b. Minum
air yang jernih.
Artinya; menikmati
karunia-karunia dan jabatan-jabatan dari Roh El-Kudus. Di dalam 1
Korintus 12, anggota-anggota tubuh Kristus itu satu, kita semua telah
dibaptis oleh baptisan Kristus dan diberi minum dari air yang satu dan yang
sama.
1 Korintus 12:12-13
(12:12)Karena
sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (12:13)Sebab dalam
satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun
orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum
dari satu Roh.
“Dalam satu Roh kita
semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan telah diberi minum dari satu
Roh.”
Artinya; menikmati karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.
Dengan demikian kita
dapat mengambil kesimpulan, domba-domba tidak menginjak-injak padang rumput dan
air jernih tidak dikeruhkan dengan kakinya. Artinya; domba-domba menghargai
pembukaan rahasia firman Tuhan dan menghargai karunia-karunia dan
jabatan-jabatan Roh Kudus.
Yehezkiel 34:22
(34:22) maka Aku
akan menolong domba-domba-Ku, supaya mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku
akan menjadi hakim di antara domba dengan domba.
Kesimpulannya; Tuhan
sebagai Gembala Agung akan menolong domba-domba-Nya supaya domba-domba-Nya
tidak lagi menjadi mangsa dari binatang buas dan Gembala Agung menjadi hakim
diantara domba dengan domba. Berarti; tidak main hakim sendiri, tidak ada yang
tersakiti karena tidak ada yang menyakiti sebab Gembala Agung telah tampil
sebagai hakim di antara domba dengan domba. Saudaraku, kalau ayat ini kita
renungkan dengan seksama maka kita akan mengambil kesimpulan, betapa
bersyukurnya kita oleh karena penggembalan ini kita mendapatkan pertolongan
demi pertolongan dari Tuhan dan kita tidak menjadi orang yang tega dalam
menyakiti orang lain. Berbeda dengan orang dunia, dia tidak peduli dengan
perasaan orang lain karena dia berani tampil sebagai hakim.
Yehezkiel 34:23
(34:23)Aku akan
mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu
Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi
gembalanya.
Tuhan mengangkat satu
orang gembala itulah Daud. Pendeknya; domba-domba digembalakan oleh satu
gembala di dalam satu penggembalaan. Sebetulnya hamba Tuhan yang sudah menerima
jabatan gembala tidak boleh dengan gampang menyerahkan mimbar kepada hamba
Tuhan lain di dalam memberitakan firman dalam penggembalaan, kita
harus melihat dulu apakah gembala itu seorang gembala yang bertanggung jawab
atau bukan. Kalau hamba Tuhan itu tujuannya hanya untuk menggembalakan diri
sendiri, untuk mencari kepentingan diri sendiri dan keuntungan diri sendiri maka
ini gembala yang harus diwaspadai.
Maka di hari-hari ini
saya tidak mudah mempercayakan hamba Tuhan di dalam hal memberitakan firman
Tuhan di mimbar ini sebab yang Tuhan percayakan dalam satu penggembalaan hanya
satu gembala. Kalau gembalanya banyak maka
pengertian yang diterima oleh domba-domba juga banyak.
Pendeknya; domba-domba
harus digembalakan oleh satu orang gembala di
dalam satu kandang penggembalaan.
Yohanes 21:15-17
(21:15)Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus:"Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya:"Gembalakanlah domba-domba-Ku."(21:16)Kata
Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:"Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?"Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:"Gembalakanlah
domba-domba-Ku."(21:17)Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:"Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?"Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya:"Apakah engkau mengasihi Aku?"Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya:"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Kesimpulannnya; Tuhan
hanya mengangkat seorang gembala yang betul-betul mangasihi Tuhan bukan
sembarangan seorang gembala. Jadi gembala yang ditetapkan untuk menggembalakan
sidang jemaat hanya satu, siapakah itu? Yaitu gembala yang betul-betul
mengasihi Tuhan.
Di sini ada tiga kali
pertanyaan Tuhan kepada Simon Petrus.
Jawaban Simon yang
Pertama, artinya; Simon pengasihi Tuhan dengan kasih eros, itulah kasih antara
lawan jenis (perempuan dengan laki-laki). Jawaban yang kedua, berarti; Simon
mengasihi Tuhan dnegan kasih Fileo, itulah kasih persaudaraan, namun yang Tuhan
mau adalah Simon mengasihi Tuhan dengan kasih Agape, itulah gembala yang
betul-betul mengasihi Tuhan di tandai dengan air
mata di dalam hal menggembalakan kawanan domba. Berarti; gembala hanya satu itulah
pribadi Daud.
Yohanes 21:18
(21:18)Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Gembala yang
bertanggung jawab adalah gembala yang mau menyerahkan nyawanya bagi
domba-dombanya, betul-betul mengasihi Tuhan dengan kasih Agape supaya nanti
domba-domba terpelihara dengan baik dan benar, dengan penjagaan yang sempurna
dari gembala Agung. Jadi pemeliharaan terhadap domba-domba merupakan jaminan
dari Gembala Agung, tidak ada yang bisa menjamin domba-domba, tidak ada yang
memelihara domba-domba, yang bisa memelihara hidup kita adalah Gembala Agung
yang begitu mengasihi kita. Apa buktinya? Dia menetapkan seorang gembala yang
bertanggung jawab, seorang gembala yang begitu mengasihi Tuhan dengan kasih
Agape. Apa buktinya? Mau menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya, mau pusing,
mau peduli dengan orang lain, dia mengerti orang lain.
Ibrani 13:20-21
(13:20) Maka
Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa
kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan
kita, (13:21)kiranya memperlengkapi
kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di
dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Tuhan Yesus Kristus
adalah Gembala Agung, Dia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.
Keadaan domba di dalam
kandang penggembalaan:
- Memperlengkapi
kita dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.
- Mengerjakan
di dalam kita apa yang berkenan di dalam Tuhan.
Kalau kita bisa
melakukan sesuatu yang berkenan kepada Dia, itu karena Yesus telah menyerahkan
nyawa-Nya bagi kita. Dahulu kita tidak mengerti, tidak tahu untuk melakukan
sesuatu yang berkenan, sesuatu yang menyukakan hati Tuhan, tetapi Yesus adalah
Gembala Agung yang telah menyerahkan nyawa-Nya
bagi domba-domba-Nya.
1 Petrus 5:2-3
(5:2)Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
(5:3)Janganlah
kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan
kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Saudaraku, keadaan
domba-domba kalau digembalakan oleh satu gembala yang bertanggung jawab:
a. Domba-domba
digembalakan dengan tidak paksa, melainkan dengan sukarela sesuai dengan
kehendak Allah.
b. Domba-domba
digembalakan bukan karena mau mengambil keuntungan, namun karena mau
mengabdikan diri.
c. Jangan
berbuat seolah-olah gembala memerintah atas mereka yang Tuhan percayakan kepada
gembala.
Jadi seorang gembala
harus menjadi teladan bagi domba-domba. Inilah gembala yang bertanggung jawab.
Saudaraku, beberapa
waktu yang lalu saya menyampaikan di dalam Ibadah Kaum Muda Remaja kalau sudah
disucikan oleh air dan firman, jangan berkubang lagi seperti babi, kembali
mengulangi dosa yang sama, maka tanpa sadar saudara sudah menjadikan saya
gembala babi, saya mau menjadi gembala kambing domba yang baik, saya bukan
gembala babi. Yesus Gembala Agung, Dia sudah memberikan teladan yang baik, Dia
sudah menuntun domba-domba untuk mengikuti teladan yang ditingalkan-Nya.
Amsal 12:26
(12:26)Orang
benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan
mereka sendiri.
Orang benar mendapati
tempat penggembalaannya. Jadi kalau kita benar maka Tuhan akan menempatkan kita
di dalam satu kandang penggembalaan yang benar. Tetapi kalau motivasi kita
tidak baik dihadapan Tuhan maka Tuhan tidak akan tempatkan kita di dalam satu
kandang penggembalaan yang baik.
Jadi hanya orang benar
saja yang mendapatkan kandang penggembalaan yang baik dari seorang gembala yang
bertanggung jawab, seorang gembala yang betul-betul mengasihi Tuhan Yesus
sebagai Gembala Agung.
Kalau motivasi kita
sudah melenceng di dalam mengikuti Tuhan maka Tuhan ijinkan kita beribadah di
sembarang tempat yang menyesatkan.
Dampak positif
domba-domba tergembala..
Yehezkiel 34:24
(34:24)Dan
Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di
tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.
Ayat ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
a. “Aku Tuhan
akan menjadi Allah mereka”.
Artinya; kalau
tergembala dengan baik dan benar dengan satu gembala maka terlepas dari
penyembahan berhala. Beda dengan orang yang tidak tergembala dengan
sungguh-sungguh maka dia akan hidup di dalam penyembahan berhala, dia akan
menyembah allah-allah yang mati. Namun kalau tergembala dengan sunggguh-sungguh
maka Tuhan yang akan menjadi Allah
mereka, berarti harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, uang yang banyak, tidak
menjadi Allah bagi mereka.
b. “Daud menjadi
Raja di tengah-tengah mereka.”
Artinya; menjadi
kehidupan yang terpimpin dan teratur. Kalau tidak ada raja maka liarlah rakyat,
tetapi Tuhan menjadikan Daud sebagai pemimpin di tengah-tengah mereka agar
mereka menjadi kehidupan yang terpimpin, menjadi kehidupan yang teratur.
Yehezkiel 34:25
(34:25)Aku akan
mengadakan perjanjian damai dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas
dari tanah itu, sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman
tenteram dan dapat tidur di hutan-hutan.
Selanjutnya Tuhan akan
mengadakan perjanjian damai, kemudian meniadakan binatang buas yaitu
hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat. Kalau mengadakan perjanjian damai
dan meniadakan binatang buas maka tidak ada lagi kekejutan, kita boleh
berbaring, tidur dengan baik.
Yehezkiel 34:26
(34:26)Aku akan
menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku
akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat.
Setiap orang yang
beribadah di gunung Tuhan menjadi berkat dan selanjutnya Tuhan akan menurunkan
hujan-hujan berkat. Berarti; diberkati untuk menjadi berkat.
Inilah keberadaan dari
pada Rut, dia dibekali dan diperlengkapi dengan segala sesuatu dan itu
merupakan jaminan supaya kita bertahan dan kuat di dalam melayani pekerjaan
Tuhan.
Tetapi Tuhan adalah
setia, tanda kesetiaan-Nya;
1. Dia
menguatkan hati kita.
2. Memelihara
hati kita terhadap yang jahat. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment