IBADAH
DOA PENYEMBAHAN,
22 FEBRUARI 2011
Tema: MEMPOSISIKAN DIRI RENDAH DI KAKI TUHAN
(seri 3)
Lukas 10: 38-42
(10:38)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah
kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
(10:39)
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus
mendengarkan perkataan-Nya,
(10:40)
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia
mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan,
tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?
Suruhlah dia membantu aku."
(10:41)
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara,
(10:42)
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah
memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Yesus tiba di rumah Marta dan Maria, di kampung Betania.
Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengar
perkataan Yesus, sedangkan Marta sibuk melayani Tuhan.
Di tengah-tengah kesibukan yang dilakukan oleh Marta,
Marta lelah lalu menyampaikan permohonan kepada
Yesus; "Tuhan, tidakkah Engkau
peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia
membantu aku.".
Sikap yang terjadi jika tidak memposisikan diri rendah di
kaki Tuhan dan tidak dengar-dengaran, seperti Marta, adalah;
a.
merasa diri benar dari yang lain
b.
merasa diri benar dari Tuhan
Oleh sebab itu, dengan tegas Yesus berkata “Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya”.
Artinya; Maria telah memilih bagian yang terbaik, yaitu duduk diam di kaki Tuhan.
Matius 23: 11-12
(23:11)
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
(23:12)
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Artinya; bila memposisikan diri di bawah kaki Tuhan, maka
akan ditinggikan di kerajaan sorga.
Tempat
yang tinggi adalah di kerajaan sorga.
Jika kita mau merendahkan diri / berada di posisi
terendah, tidak ada satupun yang dapat menjatuhkan kita, baik oleh daging
dengan hawa nafsu dan keinginannya, maupun setan dengan roh jahat dan roh
najis, bahkan oleh maut sekalipun, karena sudah terlebih dahulu berada di
tempat yang paling rendah (1 Korintus 15: 27).
Ketika Yesus kembali lagi ke
kampung Betani, Maria tetap memiliki
sikap rendah di bawah kaki Tuhan.
Yohanes 12: 1-8
(12:1) Enam
hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
(12:2)
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang
yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
(12:3)
Maka Maria mengambil setengah kati minyak
narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya
dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
(12:4)
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata:
(12:5)
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
(12:6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
(12:6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
(12:7)
Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari
penguburan-Ku.
(12:8)
Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu
ada pada kamu."
Yesus datang kembali ke kampung Betania, lalu Lazarus
turut makan dalam perjamuan bersama dengan Yesus, namun Maria tetap berada di bawah kaki Yesus = Maria selalu mengambil
tempat yang rendah di kaki Yesus.
Yang dilakukan Maria di kaki Yesus adalah; Maria
mengambil setengah minyak narwastu yang mahal dan murni, kemudian
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.
Yohanes 12: 3, 5
(12:3)
Maka Maria mengambil setengah kati minyak
narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki
kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah
itu.
(12:5)
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga
ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
Maria meminyaki Yesus dengan minyak narwastu seharga 300
dinar, dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Ini adalah persembahan
yang berbau harum.
Artinya; seluruh hidup / apapun yang diperbuat, semuanya
berbau harum dan menyenangkan hati Tuhan, ketika kita memposisikan diri rendah
di bawah kaki Tuhan.
Persembahan
yang berbau harum; nilainya 300 dinar.
300
dinar adalah upah dalam satu tahun di Israel.
Jadi, satu kali persembahan dari pada Maria; harganya satu tahun.
Ibrani 9: 6-9A
(9:6)
Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa
masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
(9:7)
tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam
Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia
persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang
dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
(9:8)
Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum
terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
(9:9)
Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan
persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya
menurut hati nurani mereka,
Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci, satu kali
dalam satu tahun.
Tetapi itu hanyalah kiasan.
Ibrani 9: 11-14
(9:11)
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar
untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih
besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --
artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12)
dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus
bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan
membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang
kekal.
(9:13)
Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu
muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(9:14)
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh
Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah
yang hidup.
Imam Besar kita adalah Yesus Kristus; Dia telah
mempersembahkan darah-Nya yang tidak bercacat untuk menyucikan hati nurani kita
dari perbuatan yang sia-sia, ini adalah kuasa persembahan satu kali.
Kolose 3: 5-9
(3:5)
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala
sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
kenajisan, hawa
nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(3:6)
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
(3:7)
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(3:8)
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah,
geram, kejahatan,
fitnah dan kata-kata
kotor yang keluar dari mulutmu.
(3:9)
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena
kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Inilah
perbuatan yang sia-sia.
Ada 5 hal segala sesuatu yang duniawi, yang harus
dimatikan
|
Ada 5 hal yang harus dibuang
|
-
percabulan
-
kenajisan
-
hawa
nafsu
-
nafsu
jahat
-
keserakahan
|
-
marah
-
geram
-
kejahatan
-
fitnah
-
kata-kata
kotor
|
Semua
itu setara dengan penyembahan berhala.
|
Semua
itu setara dengan dosa dusta.
|
Persembahan
satu kali yang dilakukan oleh Imam Besar, cukup
menyucikan hati kita dari perbuatan sia-sia.
Tujuan
disucikan dari perbuatan yang sia-sia.
Ibrani 9: 14C
(9:14)
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Tujuannya
adalah supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Ada 3
perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
1. Lukas 10: 39
(10:39) Perempuan itu mempunyai
seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk
dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Perbuatan pertama yang
dilakukan oleh Maria adalah duduk dekat
kaki Yesus dan terus mendengarkan
perkataan Yesus.
Dalam pola
terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
Arti rohaninya
adalah tekun dalam IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, disertai dengan Perjamuan Suci.
Pendalaman Alkitab artinya;
a.
Firman
Tuhan yang rahasianya disingkapkan / dibukakan.
Kuasanya; segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati akan tersingkap.
b.
Memberi
diri untuk dibaharui terus menerus
Efesus
5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Jika mendengarkan Firman Tuhan
terus menerus, bagaikan;
dimandikan oleh Firman Tuhan, supaya
cemerlang di hadapan Tuhan tanpa cacat cela, tanpa kerut, atau yang serupa itu,
sehingga menjadi jemaat yang kudus dan tak bercela
di hadapan Tuhan.
Ibadah Pendalaman
Alkitab = domba-domba diberi makan,
sampai memiliki iman yang teguh.
Ada 3
perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
2. Yohanes 12: 3
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan
menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Perbuatan Maria yang kedua
adalah meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak narwastu yang mahal
dan murni.
Dalam pola
terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada PELITA EMAS.
Arti rohaninya
adalah tekun dalam IBADAH RAYA MINGGU,
disertai dengan kesaksian.
Kesaksian sangat
dibutuhkan supaya banyak orang yang mengenal Yesus secara pribadi, bukan karena
‘katanya’.
Mengenal Yesus
secara pribadi artinya; ada hubungan intim dengan Yesus, lewat ibadah pelayanan
/ lewat mendengarkan firman Tuhan.
2
Korintus 3: 2-3
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati
kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata,
bahwa kamu adalah surat Kristus, yang
ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan
dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu,
melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Menjadi kesaksian
= menjadi surat pujian yang dapat dibaca dan dikenal orang lain = menjadi surat
Kritus, yang ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh Allah, pada loh-loh
daging, itulah hati manusia.
Jika menjadi
surat pujian / surat Kristus, tanpa menggunakan perkataan, yaitu dengan sikap /
perilaku, kita bisa memenangkan jiwa orang lain.
Ibadah Raya Minggu = domba-domba diberi minum, sampai memiliki pengharapan.
Ada 3
perbuatan Maria kepada Tuhan sebagai tanda ibadah:
3. Yohanes 11: 32
(11:32) Setibanya Maria di
tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau
ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Perbuatan Maria yang ketiga
adalah tersungkur di depan kaki Yesus.
Dalam pola
terang Tabernakel, perbuatan Maria ini terkena pada MEZBAH DUPA.
Arti rohaninya
adalah tekun dalam IBADAH DOA
PENYEMBAHAN.
Menyembah
artinya;
a. menyerahkan
hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan,
termasuk segala perkara.
b. merendahkan
diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.
Yesaya
46: 4
(46:4) Sampai masa tuamu Aku
tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah
melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Biarlah kita menyerahkan hidup
sepenuhnya dalam tangan Tuhan / berada dalam
gendongan Tuhan, hasilnya:
a. Tuhan
menanggung segala kebutuhan kita.
b. Memikul = mennanggung dosa di atas kayu salib.
c. Diselamatkan, sampai
masuk ke Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga.
Ibadah Doa
Penyembahan = domba-domba diberi nafas, sampai hanyut dan tenggelam
dalam kasih Allah.
Ibrani 10: 10
(10:10)
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Satu kali
Yesus mempersembahkan darah-Nya; kita telah dikuduskan untuk selama-lamanya.
Ibrani 9: 27-28
(9:27)
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati
hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
(9:28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
(9:28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Maria memberikan persembahan satu kali, tetapi seharga
satu tahun, seperti yang dilakukan oleh Yesus; satu kali Yesus mempersembahkan
darah-Nya di atas katu salib, tetapi itu berlaku untuk selama-lamanya.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment