IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 26 FEBRUARI 2011
Tema:
DAUD DIAMBIL DARI ANTARA KANDANG-KANDANG KAMBING DOMBA
(seri 5)
Kisah Para Rasul 2: 15,17,19
(2:15) Orang-orang ini tidak mabuk
seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari
terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat,
dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu
yang tua akan mendapat mimpi.
(2:19) Dan Aku akan mengadakan
mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah
dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
Ada 3 tanda di bawah, di bumi:
1. tanda darah
2. tanda api
3. tanda gumpalan asap
Inilah yang menjadi praktek kehidupan
kita untuk memberitakan perbuatan Allah yang hidup
Keterangan:
2. Tanda Gumpalan Asap
Wahyu 8: 4
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan
doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Gumpalan asap yang dihasilkan kemenyan itu adalah doa orang-orang kudus.
Wahyu 5: 8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh
dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Lebih terperinci lagi, gumpalan asap yang dihasilkan
kemenyan itu adalah doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Jika ada tanda gumpalan asap naik di hadapan Tuhan, itu
artinya doa penyembahan dari orang-orang
kudus berkenan di hadapan Tuhan.
Doa orang benarlah yang hanya berkenan di hadapan Tuhan.
Amsal 15: 8b
(15:8) Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi
doa orang jujur dikenan-Nya.
Doa orang jujur dikenan oleh Tuhan.
Supaya pelayanan kita berkenan di hadapan Tuhan, kita pun
harus jujur supaya gumpalan asap naik di hadapan Tuhan.
Amsal 15: 29
(15:29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik,
tetapi doa orang benar didengar-Nya.
Tuhan tidak mendengar doa orang Fasik tetapi doa orang benar
didengar oleh Tuhan.
Supaya doa kita didengar Tuhan, kita hanya perlu belajar benar saja. Di rumah benar, di tempat kerja benar, belajar benar, tingkah laku benar, bergaul benar, keuangan benar, segalanya benar, semua harus benar. Hal-hal kecil pun harus benar.
Supaya doa kita didengar Tuhan, kita hanya perlu belajar benar saja. Di rumah benar, di tempat kerja benar, belajar benar, tingkah laku benar, bergaul benar, keuangan benar, segalanya benar, semua harus benar. Hal-hal kecil pun harus benar.
Ciri-ciri orang benar
Mazmur 141: 2
(141:2) Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan
ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu
petang.
Persembahan ukupan, di atasnya ada kemenyan yang menghasilkan gumpalan asap.
Ini adalah kerinduan dari Mazmur Daud 'biarlah segala doa persembahannya naik di hadapan Tuhan. berbau harum di hadapan Tuhan, dikenan oleh Tuhan'.
Ini adalah kerinduan dari Mazmur Daud 'biarlah segala doa persembahannya naik di hadapan Tuhan. berbau harum di hadapan Tuhan, dikenan oleh Tuhan'.
Biarlah kerinduan kita sama seperti Daud berkenan di hadapan
Tuhan.
Cirinya:
- Mazmur 141: 3
(141:3) Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada
pintu bibirku!
Ciri pertama adalah mulut harus diawasi.
Jangan sembarangan berbicara, jangan asal mengucapkan
kata-kata, sekalipun saat bercanda. Bukan hanya saat beribadah kata-katanya rapi tersusun
tetapi juga saat di luar ibadah.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia
mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Ini yang terjadi jika mulut diawasi yaitu dari dalam mulut
atau bibir tidak ada kecurangan melainkan keluar pengajaran yang benar,
semua perkataannya benar.
Jangan berbicara seperti baik tetapi curang maka ke depannya
tidak baik, hanya untuk membela diri.
Sebab itu, biar jujur saja, biarlah semua perkataan-perkataan adalah pengajaran
yang benar.
Kuasanya : semua orang yang mendengar pengajaran yang benar
berbalik dari kesalahannya.
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan
dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN
semesta alam.
Anak Tuhan yang sudah mengambil bagian dalam ibadah
pelayanan, harus memelihara pengetahuan tentang
kebenaran dari Firman yang ada pada mulut bibir lidah.
Jika mulut dimateraikan oleh Firman, kita menjadi kesaksian sehingga banyak orang yang mencari Firman pengajaran. Mulut yang membawa kabar berita baik, sangat dicari oleh orang.
Jika mulut dimateraikan oleh Firman, kita menjadi kesaksian sehingga banyak orang yang mencari Firman pengajaran. Mulut yang membawa kabar berita baik, sangat dicari oleh orang.
- Mazmur 141: 4
(141:4) Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat,
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang
yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
Ciri kedua adalah tidak mencondongkan hati kepada yang
jahat, supaya hati kita tidak ada ragi atau tercemari oleh hal-hal yang
jahat.
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Kita persembahkan hati kita dengan tulus ikhlas dan iman yang
teguh.
Supaya jangan mencondongkan hati kepada yang jahat, maka hati
harus dibasuh dengan air yang murni.
Apakah 'air yang murni' itu?
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga
kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Air yang murni itu adalah
baptisan air, yaitu satu dalam
kematian dan kebangkitan Kristus.
Inilah air yang murni yang senantiasa terus terjadi pembaharuan demi pembaharuan dalam hidup kita.
Inilah air yang murni yang senantiasa terus terjadi pembaharuan demi pembaharuan dalam hidup kita.
Itulah kuasa kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru atau
hidup yang dibaharui.
Hasilnya jika hati sudah dibaharui
Yehezkiel 36: 25-26
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang
akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu
Aku akan mentahirkan kamu.
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang
baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras
dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Jika hati dibaharui hasilnya adalah:
- hati tidak lagi mengeras
Contoh hati keras: seperti tanah yang berbatu-batu. Sewaktu
mendengar Firman, rohnya berapi-api tetapi karena hatinya keras, sedikit cobaan
tidak tahan , tidak kuat.
- hati yang taat dengar-dengaran = patuh pada ajaran Firman yang benar
yang rahasianya dibukakan.
- Mazmur 141: 4c
(141:4) Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat,
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang
yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
Ciri yang ketiga adalah jangan mengecap sedap-sedapan
mereka.
Artinya adalah jangan
turut menikmati perbuatan-perbuatan yang jahat , apapun itu bentuknya dari
orang-orang Fasik.
Kapan terjadi gumpalan asap???
Keluaran 30: 7-8
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari
wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu,
haruslah ia membakarnya.
(30:8) Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada
waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan
TUHAN di antara kamu turun-temurun.
Terjadi gumpalan asap adalah saat membakar ukupan wangi-wangian tiap-tiap pagi untuk siang hari dan saat membakar ukupan wangi-wangian pada waktu senja untuk malam hari.
Jadi kesimpulannya , siang dan malam harus ada tanda gumpalan asap terus menerus sampai Tuhan datang pada yang kedua kalinya.
Terjadi gumpalan asap adalah saat membakar ukupan wangi-wangian tiap-tiap pagi untuk siang hari dan saat membakar ukupan wangi-wangian pada waktu senja untuk malam hari.
Jadi kesimpulannya , siang dan malam harus ada tanda gumpalan asap terus menerus sampai Tuhan datang pada yang kedua kalinya.
Ciri-ciri ada gumpalan asap siang dan malam: pelita selalu dinyalakan.
Artinya adalah hidup di dalam terang dan menjadi terang
dunia , menerangi seisi rumah.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment