YA ABBA, YA BAPA (seri 13)
Shalom..!
Shalom..!
Selamat malam
Salam sejahtera, dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena kasih Nya yang besar, kita dapat kembali beribadah pada malam hari ini dalam ibadah Doa Penyembahan
Biarlah pada malam hari ini, lewat firman yang kita dengar, kita dibawa masuk untuk menyembah Dia
Kembali kita melihat YA ABBA, YA BAPA (seri ke 13)
Roma 8: 15
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Semua orang yang dipimpin Allah adalah anak-anak Allah. dan oleh Roh Allah itu kita berseru kepada Allah “ya Abba, ya Bapa”
Selama menjadi hamba dosa, dan belum menjadi hamba kebenaran, orang akan menjadi penakut.
“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak-anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya.
kembali saya sampaikan, banyak sekali bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya.
kembali saya sampaikan, banyak sekali bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.
Allah adalah Bapa kita yang sempurna adanya, yang memelihara kita sampai pada hari ini, dan karena pemeliharaan Bapa, kita dapat menyembah kepada Nya. Kita menyembah Dia karena Roh Kudus yang membawa kita untuk merendahkan diri di kaki Tuhan, bukan karena hal yang lahiriah dan yang lain-lain.
Biarlah seruan yang pernah kita dengar dari atas kayu salib membawa kita terus sampai berada di hadapan takhta Allah Bapa dan takhta Anak Domba. Sebab itu, biarlah seruan Yesus di atas kayu salib, menggema sampai kepada kita kemudian kita bawa lewat doa penyembahan sampai kembali ke takhta Allah.
Mari kita lihat kisah yang menarik dalam Lukas 18: 1
Lukas 18: 1-8
(18:1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
(18:2) Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.
(18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
(18:4) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
(18:5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
(18:6) Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
(18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
(18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Yesus menegaskan kepada murid-murid dan orang-orang yang ada bersama Yesus, bahwa mereka harus berdoa dengan tidak jemu-jemu/dengan tidak ada henti-hentinya.
Biarlah kita berseru seperti malam hari ini dan sampai Tuhan datang untuk yang kedua kalinya, kita didapati terus berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Berdoa dengan tidak jemu-jemu = siang malam berseru kepada Tuhan
Biar kita terus menerus berseru kepada Tuhan siang dan malam. Sekalipun dalam aktivitas/kegiatan, tubuh, jiwa, roh bisa berseru kepada Tuhan, saat kuliah, saat sekolah, saat bekerja berseru kepada Tuhan, karena roh kita tidak bisa dibatasi ruang dan waktu.
Saat kita dihempaskan tetapi kita tidak binasa, saat habis akal tetapi tidak putus asa, saat terjepit tetapi tidak tertindas, saat teraniaya tetapi tidak ditinggalkan (2 Korintus 4: 8-9 ), ini akan terjadi asalkan kita berseru siang dan malam kepada Tuhan.
Lukas 18: 7
(18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Kalau siang malam berseru kepada Allah, berarti?
1. Dibenarkan
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kalau siang malam berseru kepada Tuhan, kita akan dibenarkan oleh kebenaran firman, karena firman adalah kebenaran.
Yohanes 14: 21
(14:21) Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Kalau kita berpegang kepada Firman itu membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan, dan kalau mengasihi Tuhan akan dikasihi Allah Bapa dan Allah Anak, dan Yesus Kristus menyatakan diri Nya sekaligus kemuliaan Nya, seperti kemuliaan Allah yang dinyatakan kepada bangsa Israel.
2 loh batu ditulis 10 hukum Allah/perntah-perintah Allah. kalau kita lihat dalam pola tabernakel, 2 loh batu yang di dalamnya tertulis 10 hukum Allah, setelah berada di ruangan Maha Suci, berada di dalam tabut perjanjian, memberi arti rohani: KASIH ALLAH
Kalau kita terus menerus setia berseru kepada Tuhan, tidak akan mustahil , bahwa Tuhan akan menyatakan kemuliaan Nya.
Biarlah kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan berpegang pada firman Tuhan
Kalau kemuliaan Nya dinyatakan dalam ibadah pelayanan kita, maka kita akan dibuat gilang gemilang dalam ibadah pelayanan.
2. Ditolong
- Yohanes 14: 16-17
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Penolong itulah Roh Kudus, Roh kebenaran yang senantiasa menyertai kita setiap saat setiap waktu sepanjang hidup kita supaya kita hidup benar di hadapan Tuhan, sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
- Yohanes 14: 25-26
(14:25) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Penolong, itulah Roh Kudus, yang menghibur kita untuk mengajar kita dalam segala sesuatu
Sudah banyak firman yang kita dengar, tetapi Roh Kudus mengingatkan kita kembali.
Biarlah kita berdoa tak jemu-jemu, seperti perempuan janda yang selalu datang kepada hakim yang lalim dan akhirnya haknya dibela.
Oleh sebab itu, selagi dipercaya oleh Tuhan, biarlah kita seperti perempuan janda yang tidak memiliki pengharapan terhadap suami, demikian juga kita hanya berharap kepada Kristus saja, sehingga kita siang dan malam berseru/berdoa dengan tidak jemu-jemu kepada Tuhan.
Lukas 18: 3-5
(18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
(18:4) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
(18:5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Akhirnya perempuan janda ini dibela haknya oleh hakim yang lalim
Artinya: kemustahilan Allah dinyatakan
Mengapa? Secara logika, hakim yang tidak takut Tuhan ini/hakim yang lalim tidak mungkin bisa menolong dan membenarkan, tetapi perempuan janda terus menerus datang kepada hakim yang lalim itu, inilah yang disebut berdoa tak jemu-jemu, sehingga kemustahilan Allah dinyatakan.
Asal kita berseru kepada Tuhan siang dan malam, maka kemustahilan Allah akan dinyatakan kepada kita, baik dalam ibadah pelayanan, baik dalam nikah rumah tangga.
Lukas 1: 37
(1:37) Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
(1:38) Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Bagi Allah, tidak ada yang mustahil asal kita merendahkan diri di hadapan Tuhan sampai firman itu bisa kita nikmati, dan kita berseru kepada Tuhan siang dan malam.
Malaikat jemaat à gembala sidang
Jadi apa yang disampaikan oleh gembala dengarlah itu dan taruh di dalam hati, seperti Maria, agar kemustahilan Allah dinyatakan.
Lukas 18: 3
(18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
Kalau kita berseru siang malam kepada Tuhan, maka Tuhan akan mendengar dan menolong kita, sekaligus membela hak kita terhadap musuh.
Mazmur 82: 1-4
(82:1) Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi:
(82:2) "Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? S e l a
(82:3) Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
(82:4) Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!"
Kalau siang malam kita berseru kepada Tuhan , maka Tuhan membela hak kita dari hakim yang lalim sehingga KITA MENANG TERHADAP DOSA KEFASIKAN, karena perkara kita dalam sidang ilahi dibela oleh Tuhan, sebagai Hakim yang Agung.
Didalam kehidupan kita sehari-hari, kita bagaikan berada di persidangan/sidang ilahi, biarlah kita selalu membawa perkara kita di hadapan Tuhan, sebab Dia adalah Hakim yang Adil, Hakim Agung dan Mulia, yang akan membela hak kita terhadap musuh.
Mazmur 10: 1-4
(10:1) Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Inilah orang fasik:
- Orang fasik, batang hidungnya selalu ke atas, itu à kesombongan
Orang yang sombong pasti mengeraskan hati, dan kekerasan hati adalah bukti kesombongan seseorang.
- Dalam pemikiran mereka tidak ada Allah,
- Dalam pemikiran mereka, Tuhan tidak menuntut kejahatan sesuai yang diperbuat, sehingga apa saja yang diperbuat dianggap biasa-biasa saja
Oleh sebab itu, biarlah kita merendahkan diri saja dan jangan mengeraskan hati, supaya kita dimenangkan dari perkara dalam sidang ilahi, yaitu dari dosa kefasikan.
Orang yang mengeraskan hati, tidak peduli dengan agama, menghindari Allah dari ibadah pelayanan, sebab dalam pikiran mereka Tuhan tidaklah ada dan Tuhan tidak menuntut.
Mari kita lihat prakteknya, jika menang terhadap dosa kefasikan
Amsal 22: 23
(22:23) Sebab TUHAN membela perkara mereka, dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.
Dibela sehingga terlepas dari kebinasaan karena terlepas dari yang merampas nyawa.
Kalau kita tidak dibela dan tidak dilepaskan dari dosa kesombongan maka kita akan binasa, karena upah dosa adalah maut.
Praktek menang terhadap dosa kefasikan, ada 3:
1. Amsal 22: 24
(22:24) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,
Prakteknya: jangan berteman dengan orang yang lekas gusar dan jangan bergaul dengan orang yang pemarah
Mengapa?
Amsal 22: 25
(22:25) supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Inilah sebabnya mengapa kita jangan berteman dengan orang yang lekas gusar dan jangan bergaul dengan orang yang pemarah , yaitu supaya kita terlepas dari jerat.
Orang yang lekas gusar hidupnya tidak tenang dan orang yang pemarah menimbulkan pertikaian, itulah jerat. Hati-hati lah saudaraku!
2. Amsal 22: 26
(22:26) Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.
Prakteknya: jangan membuat suatu persetujuan tetapi menjadikan diri berhutang
Jangan melakukan itu, karena perbuatan itu membuat kita seolah-olah lebih berkuasa atas segala masalah, seharusnya setiap masalah biarlah kita serahkan kepada Tuhan sebab Yesus sudah menanggungnya di atas kayu salib, sehingga terlepas dari segala hutang dosa.
Mengapa?
Amsal 22: 27
(22:27) Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?
Untuk apa kita membuat persetujuan kalau kita tidak memiliki apa-apa untuk membayarnya kembali,ini adalah suatu kerugian yang membuat kita menjadi penanggung hutang.
3. Amsal 22: 28
(22:28) Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu.
Prakteknya: jangan memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan nenek moyangmu.
Kebun anggur Nabot adalah tanah pusaka, karena itu adalah tanah yang batasnya sudah ditentukan sejak dari nenek moyang, yang tidak boleh digeser.
Tuhan adalah milik pusaka kita dan jangan digeser sedikitpun dari tanah hati kita, biarlah hati menjadi tempatnya firman, tumbuh, berakar, sampai menghasilkan buah yang manis di hadapan Tuhan.
Mengapa?
Amsal 22: 29
(22:29) Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.
Kalau Yesus tetap di hati kita, dan tidak bergeser sedikitpun dari tanah hati kita, itu bagaikan orang-orang yang terampil / yang cakap dalam pekerjaannya yaitu bekerja di ladang Tuhan, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh / menghadap Raja kita, yaitu Yesus yang duduk di atas takhta Nya.
Lukas 18: 8
(18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Biarlah kita siang dan malam berseru / berdoa dengan tidak jemu-jemu disertai dengan iman percaya kita kepada Tuhan, sampai kita didapati saat kedatangan Nya untuk yang kedua kali, sebagai mempelai pria sorga menjemput mempelai perempuan Nya di awan nan permai.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment